Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Saat ini Indonesia masih sepenuhnya bergantung pada bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batubara dan gas. Bahan bakar fosil di Indonesia digunakan oleh 95 persen penduduk maupun pelaku industri, dengan konsumsi energi meningkat tujuh persen setiap tahunnya. Padahal bahan bakar fosil ini ikut berkontribusi terhadap total emisi energi CO2, yang hingga 2008 tercatat mencapai 351 juta ton. Selain itu bahan bakar fosil jelas merupakan energi yang tidak bisa dibarukan. Jika terus digunakan, tentu persediaan bahan bakar akan habis. Sementara, sumber-sumber energi terbarukan, yang notabene jauh lebih banyak ketimbang bahan bakar fosil, belum dimanfaatkan secara optimal. Energi terbarukan seperti hydrogen, air, panas bumi dan sebagainya masih dianggap sebagai energi alternatif, dimana penggunaannya hanya mencapai lima persen. Salah satu energi terbarukan yang sangat potensial adalah penggunaan energi air untuk pembangkit listrik.

II.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis-jenis energi air yang digunakan sebagai pembangkit? 2. Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga air dan pembangkit listrik tenaga uap? 3. Apa saja jenis-jenis turbin air beserta fungsinya? 4. Daerah-daerah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu pembangkit yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. Pembangkit listrik ini bekerja dengan cara merubah energi air yang mengalir (dari bendungan atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). Kemudian energi listrik tersebut dialirkan melalui jaringan-jaringan yang telah dibuat, hingga akhirnya energi listrik tersebut sampai ke rumah-rumah. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terdiri dari beberapa bagian yaitu: 1. Bendungan, berfungsi menampung air dalam jumlah besar untuk menciptakan tinggi jatuh air agar tenaga yang dihasilkan juga besar. Selain itu bendungan juga berfungsi untuk pengendalian banjir.

2. Turbin, berfungsi mengubah aliran air menjadi energi mekanik. Air yang jatuh akan mendorong baling-baling sehingga menyebabkan turbin berputar.

Perputaran turbin ini dihubungkan ke generator. Turbin air kebanyakan bentuknya seperti kincir angin.

3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi listrik. 4. Jalur Transmisi, berfungsi mengalirkan energi listrik dari PLTA menuju rumahrumah dan pusat industri. Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga air ; Air yang berada pada bendungan mengalir pada sebuah Jenis-jenis turbin air ; Ada dua macam Turbin air yaitu Turbin Impuls dan Turbin Reaksi. Turbin impuls merubah aliran semburan air. Semburan turbin membentuk sudut yang membuat aliran turbin. Hasil perubahan momentum (impuls) disebabkan tekanan pada sudu turbin. Sejak turbin berputar, gaya berputar melalui kerja dan mengalihkan aliran air dengan mengurangi energi. Sebelum mengenai sudu turbin, tekanan air (energi potensial) dikonversi menjadi energi kinetik oleh sebuah nosel dan difokuskan pada turbin. Tidak ada tekanan yang dirubah pada sudu turbin, dan turbin tidak memerlukan rumahan untuk operasinya. Hukum kedua Newton menggambarkan transfer energi untuk turbin impuls. Turbin impuls paling sering digunakan pada aplikasi turbin tekanan sangat tinggi. Yang termasuk Turbin Impuls yaitu Turbin Pelton, Turbin Turgo,

dan Turbin crossflow atau ossberger. Sedangkan Turbin reaksi digerakkan dengan air, yang merubah tekanan sehingga melewati turbin dan menaikkan energi. Turbin reaksi harus menutup untuk mengisi tekanan air (pengisap) atau mereka harus sepenuhnya terendam dalam aliran air. Hukum ketiga Newton menggambarkan transfer energi untuk turbin reaksi Turbin air yang paling banyak digunakan adalah turbin reaksi. Turbin reaksi digunakan untuk aplikasi turbin dengan head rendah dan medium. Yang termasuk Turbin Reaksi yaitu Turbin Francis, Turbin Tyson, Turbin Kaplan dan Turbin Kincir Air. Klasifikasi tenaga hydro brdasarkan output tenaga listrik yang dikeluarkan sebagai berikut ; Klasifikasi Large Hydro Medium Hydro Small Hydro Mini Hydro Micro Hydro Pico Hydro Output Daya > 100 MW > 15 - 100 MW > 1 - 15 MW 100 kW - 1 MW 5 kW - 100 kW 100 W - 5 kW

Pembangkit Listrik Tenaga Micro-Hydro Merupakan pembangkit listrik ...... Komponen-komponen yang digunakan yaitu ;

Diversion Weir dan Intake : (Dam/Bendungan Pengalih dan Intake) Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi sungai (Intake pembuka) ke dalam sebuah bak pengendap (Settling Basin) atau perangkap pasir (Sand Trap). Settling Basin (Bak Pengendap) : Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari air. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir. Headrace (Saluran Pembawa) : Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan. Headtank (Bak Penenang) atau Forebay : Fungsi dari bak penenang adalah untuk mengatur perbedaan keluaran air antara sebuah penstock dan headrace, dan untuk pemisahan akhir kotoran dalam air seperti pasir, kayu-kayuan. Penstock (Pipa Pesat/Penstock) Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air, dikenal sebagai sebuah Turbin. Turbine dan Generator Perputaran gagang dari roda dapat digunakan untuk

memutar sebuah alat mekanikal (seperti sebuah penggilingan biji, pemeras minyak,

mesin bubut kayu dan sebagainya), atau untuk mengoperasikan sebuah generator listrik. Mesin-mesin atau alat-alat, dimana diberi tenaga oleh skema hidro, disebut dengan Beban (Load)

Anda mungkin juga menyukai