Penentuan Validasi (Akurasi Dan Presisi) Pada
Penentuan Validasi (Akurasi Dan Presisi) Pada
Validasi metoda analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya.
Kecermatan (accuracy)
Definisi: Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya.
Keseksamaan (precision)
Definisi: Keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen.
Bahan percobaan :
Asam Salisilat
Alat :
Spektrofotometer UV-Vis Lampu Tungsten Kuvet
pharmaceutical grade FeCl3 pro analisis Ferri ammonium sulfat pro analisis Metanol pro analisis Aquades
Timbangan analitik
Labu Ukur Beaker glass
Pipet volume
Botol Timbang
1. Pembuatan Larutan Pereaksi a. FeCl3 0,5% b/V 2. Prosedur (AOAC,2000) a. Membuat Larutan Baku Kerja b. Membuat Larutan Sampel c. Membuat Larutan Validasi 3. Prosedur Validasi (AOAC,2000) dgn alat Spektrofotometer UV-Vis
salisilat, larutkan dalam 10ml metanol dalam beker gelas. Pindahkan kedalam labu ukur 100,0ml secara kuantitatif, tambahkan metanol sampai garis tanda, kemudian dikocok ad homogen. Dari larutan tersebut dibuat berbagai kadar dengan pengenceran, dan ditambahkan pereaksi larutan Fe3+sampai diperoleh warna merah ungu maksimum baru ditambahkan metanol sampai volume tertentu. Larutan diukur pada panjang gelombang maksimum didaerah visibel, dengan metanol + pereaksi larutan Fe3+ sebagai blanko. Hitung kadar asam salisilat dalam sampel
labu ukur 100,0 ml. Ditambah pereaksi larutanFeCl3 0,5% dan kocok ad homogen. Tambahkan metanol ad garis tanda dan dikocok homogen. Ukur aborbansinya pada panjang gelombang maksimum. Percobaan dilakukan replikasi 3 kali. Dengan cara sama dilakukan penambahan larutan baku kerja 6 ppm dan 8 ppm. Hitung kadar persen perolehna kembali (%Recovery) dari larutan baku yang ditambahkan (uji ketepatan = akurasi) Hitung koefisien variasi (KV) dengan cara menghitung Standar Deviasi dan Rerata (Uji ketelitian = presisi).
(larutan BI-1), kemudian dari larutan induk tersebut dipipet 10,0 ml, masukkan kedalam labu ukur 100,0 ml dan tambahkan metanol ad 100,0 ml, maka didapat kadar 200ppm Larutan BI-2 Dipipet 1.0 , 2.0 , 3.0 , 4.0 ,5.0 dan 6,0 larutan A, masing-masing masukkan kedalam labu ukur 25,0 ml. Masing-masing tambahkan/reaksikan dengan larutan FeCl30,5% 3,0 ml sampai terbentuk warna merah-ungu maksimum, dikocok homogen, dan tambahkan metanol ad 25,0 ml, dikocok lagi homogen. Didapat kadar larutan baku kerja asam salisilat 8,16,24,32,40 dan 48 ppm. Cari panjang gelombang naksimum dengan menggunakan larutan baku kerja : 24 atau 32 ppm diatas. Larutan dengan berbagia kadar diukur absorbannya pada panjang gelombang naksimum (pada Spektrofotometri Visibel Spectronic 20 yang terbasa : T%) Larutan pembanding : larutan FeCl30,5% 3,0 ml + metanol ad 25,0 ml.
salisilat, larutkan kedalam metanol, masukkan kedalam labu ukur 25,0 ml, kemudian ditrambahkan metanol sampai garis tanda. Saring larutan tersebut dengan kertas saring whatman. (larutan sampel induk-A). Dipipet 3,0 ml larutan sampel induk A, dimasukkan kedalam labu ukur 25,0 ml, ditambahkan larutan FeCl3 0,5% 3,0 ml. Kemudian tambahkan metanol ad garis tanda, dikocok homogen, dan diukur absorbannya pada panjang gelombang maksimum.
larutan BI-2 + 3,0 ml FeCl3 0,5% + metanol ad garis tanda dalam labu 25,0 ml, kocok homogen. Dilakukan replikasi 4 kali dan diukur dengan spektrofotometer visibel.
% recovery =
KV =
D. Hasil Pengamatan
Baku Induk Asam Salisilat 200mg
Berat zat= 0,2146 g = 214,6 mg
BK 4
BK 5 BK 6
Data Validasi
Validasi Validasi 1 Validasi 2 Validasi 3 Validasi 4 Transmittan 30.00 30.00 31.00 30.00 Absorbance ( A=-log T) 0.5229 0.5229 0.5086 0.5229 Kadar ( 39.1993 39.1993 38.1184 39.1993
A. % Recovey : % rec val 1 = 39.1993 - 20.8239 X 100% = 107.071 % 17.1618 % rec val 2 = 39.1993 - 20.8239 X 100% = 107.071 % 17.1618 % rec val 3 = 38.1184- 20.8239 X 100% = 100.773 % 17.1618 % rec val 4 = 39.1993 - 20.8239 X 100% = 107.071 % 17.1618 B. Rata-rata : 107.071 + 107.071 + 107.071 + 100.773 = 105.4965 % 4 C. SD : 3.149 D. KV : 3.149 X 100% = 2.98 % 105.4965
Pada praktikum kali ini, kami mendapatkan hasil kadar asam salisilat
dengan metode spektrofotometri UV-Vis sebagai berikut: Persamaan regresi A= 0.004293 B= 0,01323 R= 0,9992 Akurasi atau % recovery validasi I = 107.071 % validasi II = 107.071 % validasi III = 100.773 % validasi IV = 107.071 % Rata-rata : 105.4965 % SD : 3.149 KV : 2.98 %
Validasi metoda analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Kecermatan (accuracy) : ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Keseksamaan (precision) : ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen. Metode validasi ini menggunakan analisis spektrofotometri Visibel. suatu sumber energi cahaya,
sebuah monokromator, yakni, suatu peranti untuk memencilkan cahaya monokromator, atau lebih tepat, pita pita sempit enegi cahaya dari sumbernya,
sel/kuvet kaca atau silica untuk pelarut dan larutan yang diuji dan sebuah peranti untuk menerima untuk menerimaatau mengukur berkas atau berkasberkas energi cahaya melewati pelarut atau larutan.