Anda di halaman 1dari 2

BEKERJA UNTUK BEKERJA

Bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sudah menjadi hal yang lazim bagi sebagian besar kita. Namun bekerja untuk bekerja memiliki arti lebih sekedar menjalani rutinitas berangkat pagi pulang malam, akhir bulan terima gaji, lebih bermakna dari lirik lagu siang malam kutinggal pergi . demi kau dan si buah hati, terpaksa aku harus begini. Teladan terbaik dari konsep bekerja untuk bekerja adalah karya keselamatan yang Yesus lakukan bagi umat manusia kepunyaan-Nya. Euforia hedonisme perayaan Natal yang penuh hiruk pikuk aktifitas konsumerisme mengaburkan pesan utama bahwa Tuhan turun ke dunia untuk bekerja menyelamatkan umat-Nya. Bahkan karena kecintaan-Nya pada Bapa-Nya, maka tugas menjadi penebus melalui penderitaan di kayu salib tetap dijalankan-Nya. Karena itu Yesus dianugerahi nama di atas segala nama. Ketika kita bekerja hanya berlandaskan motivasi kewajiban maka pekerjaan yang kita lakukan lebih terasa sebagai beban, menjadi rutinitas yang menjemukan. Namun jika kita berusaha untuk mencurahkan rasa cinta atas apa yang kita kerjakan, maka niscaya hasilnya memberikan kita kepuasan, lebih dari sekedar nilai materi. Cintai yang kamu kerjakan, kerjakan yang kamu cintai, penggalan kedua terasa lebih sulit dilakukan dengan beragam kendala klasik: saingan banyak, lowongan kerja terbatas, terpaksa lah bekerja ini walaupun sebenarnya mencintai pekerjaan itu. Okelah, apapun alasannya, coba mulai cintai yang dikerjakan dengan memupuk harapan akan hasil yang dapat memenuhi kebutuhan, diiringi dengan mohon berkat, bimbingan dan campur tangan dari Allah sendiri. Ilustrasi bekerja untuk bekerja dari dunia hiburan, dalam hal ini film 3 Idiots adalah apa yang dilakukan oleh Rancho dalam menjalani kegiatan kuliah di jurusan teknik mesin karena memang dia mencintai mesin. Dia memberi saran pada kedua temannya agar lebih berani menjalani tugas karena cinta, jangan mengejar kesuksesan tapi raihlah kesempurnaan. Kepada Raju ia menyarankan agar jangan pakai banyak cincin, yakinlah pada kemampuan diri sendiri, jangan takut. Kepada Farhan ia sarankan agar jangan kuliah untuk mencari gelar insinyur, tapi lakukan kecintaannya yaitu fotografi fauna. Singkat cerita, ketiganya dalam 10 tahun berikutnya mencapai keberhasilan di bidangnya masing-masing, karena mereka bekerja untuk bekerja. Ilustrasi lain, jauh dari gemerlapnya kisah sukses, kekayaan melimpah, nama tersohor, namun cukup baik untuk mendukung konsep bekerja untuk bekerja. Pak Namin, sosok yang tidak asing bagi kita di lingkungan Desa Putera, terutama yang pernah bersekolah di SD, SMP, maupun STM Desa Putera. Sejak tahun 1976 saat berusia 18 tahun beliau sudah bekerja sebagai pengurus kebersihan kelas, ruangan, kebun, dan taman di lingkungan kita. Bahkan setelah pensiun pada tahun 2002, beliau tetap bekerja dengan tugas yang sama dengan penuh ketekunan. Apa tidak bosan Pak? Saya suka melakukannya, saya ingin agar lingkungan ini bersih dan tertata rapi, tidak ada kompromi untuk kebersihan. Penulis jadi ingat, waktu

sekolah dulu, setelah olah raga, karena panas langsung terjun ke kolam dan langsung ditegur keras oleh beliau. Alasannya, kolam air ini untuk membasuh, bukan untuk berenang! Kecintaannya pada disiplin ditunjukkan dengan menularkannya kepada para murid. Bahkan para guru pun terkesan dengan hasil pekerjaan yang dilakukannya selama puluhan tahun. Jelas, bahwa bagi Pak Namin, motivasi bekerja bukan sekedar imbalan materi, namun juga kepuasan bahwa lingkungan yang menjadi tanggung jawabnya benar-benar bersih dan rapi. Mari kita lanjutkan segala apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita masing-masing dengan penuh syukur dan cinta. Karena dengan bersyukur maka hidup kita akan penuh suka cita dan dengan cinta maka kita selalu menjaga agar harapan kita tidak pernah padam. Selamat menjalani masa Adven, semoga persiapan kita menyambut kelahiran Sang Juru Selamat membuat kita semakin menyadari bahwa kita bekerja memang untuk bekerja. Tuhan memberkati. *** Cornelius Agung B. Ditulis untuk: Warta Umat Paroki Ratu Rosari, Jagakarsa Jakarta, 4-Des-2011 U.p. : Ardo

Anda mungkin juga menyukai