Yordania, Republik Rakyat Laos, Nepal, Filipina dan Sri Lanka, setelah diundang oleh
Konsultasi Regional Penyedia Jasa Penempatan Tenaga Kerja ke Luar Negeri mengenai
Praktik-Praktik yang Baik untuk Melindungi Tenaga Kerja Migran Perempuan, dan
setelah pembicaraan dan pembahasan pada tanggal 14-15 November 2005 di Pusat
penerima tenaga kerja, khususnya di sektor jasa, sebagai akibat dari globalisasi dan
kerja;
Menyadari kebutuhan untuk melindungi tenaga kerja migran perempuan, terutama yang
berada dalam lapangan kerja tingkat bawah, karena mereka lebih rawan mengalami
praktik-praktik ketenagakerjaan yang tidak adil dan merendahkan di tempat kerja, tidak
berdaya dan hak asasi mereka sebagai manusia sering kali terenggut;
Mengakui peran vital dan tanggung jawab sosial perusahaan penyedia jasa penempatan
tenaga kerja ke luar negeri sebagai pemangku kepentingan utama dalam penempatan dan/
misi dan visi UNIFEM beserta Program Regional Negara-Negara Asia Pasifik dan Arab
DENGAN INI MENETAPKAN pada tanggal lima belas November tahun dua ribu lima
Perikatan Perilaku Beretika dan Praktik-Praktik yang Baik Penyedia Jasa Penempatan
Tenaga kerja ke Luar Negeri ini yang terdiri dari Asosiasi-Asosiasi tingkat Nasional yang
PERTAMA
Kami memastikan dan menjamin sebagai penyedia jasa penempatan tenaga kerja ke luar
negeri bahwa keberadaan kami sebagai badan usaha atau lembaga adalah sah, sesuai
hukum, dan kegiatan usaha dan operasi kami dijalankan secara ketat mengikuti kerangka
perundang-undangan, ketetapan dan peraturan yang telah ditetapkan negara kami,
KEDUA
Kami berkomitmen untuk mendukung, bekerja sama dan memberikan bantuan kepada
setiap atau semua usaha, kampanye atau program, baik di tingkat lokal, regional, atau
global, baik secara perorangan atau bersama, untuk melawan perekrutan secara ilegal,
perdagangan manusia, atau, sehubungan dengan itu, setiap kebijakan yang akan
manusia, terutama tenaga kerja migran perempuan, dan membenci dengan sangat dan
KETIGA
Kami terus mematuhi kebijakan keadilan, kesetaraan gender, dan non-diskriminasi dalam
KEEMPAT
Kami mewajibkan diri kami sendiri untuk terlibat dalam melanjutkan program-program
penempatan tenaga kerja ke luar negeri dan memberikan pelatihan yang memadai,
orientasi, dan pengetahuan yang cukup kepada tenaga kerja migran kami mengenai syarat
dan ketentuan kerja mereka, serta budaya, lingkungan, tradisi dan norma di tempat kerja
mereka.
KELIMA
Kami mendukung prinsip-prinsip UNIFEM untuk tenaga kerja migran perempuan dan
mendorong kemitraan, kerja bersama, dan kerja sama antar negara, antar diplomat, antar
perlindungan tenaga kerja migran perempuan dalam penempatan tenaga kerja atau
KEENAM
Kami berusaha menyusun dan menjalankan program, skema atau prakarsa jaminan sosial
dan asuransi yang dapat diwujudkan dan efisien, secara sendiri-sendiri maupun melalui
risiko-risiko yang timbul dari keadaan-keadaan yang tidak diharapkan atau diinginkan
sementara tenaga kerja migran berada di luar negeri untuk bekerja sebagai tenaga kerja
KETUJUH
Kami akan menghormati dan mematuhi dengan setia Deklarasi Internasional Hak-Hak
Migran beserta Keluarga mereka, dan semua deklarasi, perikatan, konvensi atau
migran.
sepakat untuk mengerjakan aksi strategis dan prioritas berikut ini di:
TINGKAT REGIONAL
1. Penyedia jasa penempatan tenaga kerja ke luar negeri beserta asosiasi nasional
terhadap tenaga kerja migran melalui (i) advokasi dengan pemerintah negara asal
atau perjanjian atau kesepahaman internasional yang mengikat, atau (ii) perjanjian
nasional penyedia jasa penempatan tenaga kerja ke luar negeri beserta organisasi-
cepat tanggap, seragam, adil dan tepat waktu kepada tenaga kerja migran
perempuan.
4. Memulai orientasi, interaksi dan sosialisasi kegiatan dengan majikan asing tenaga
luar negeri dan tenaga kerja migran perempuan. Juga, memperkuat kemitraan
tenaga kerja migran perempuan, tidak hanya di wilayah Asia dan Timur Tengah
luar negeri di negara asal untuk memberikan dan mempromosikan standar mutu
kerja migran asing mendapat informasi yang lebih baik tentang negara
bahwa tenaga kerja terinformasikan dengan baik, terdidik dengan lebih baik dan
siap kerja.
penempatan. Pada saat yang sama, secara resmi meminta negara penempatan
untuk menghormati hak kedaulatan negara asal untuk melakukan pemilihan atau
dan asuransi bagi kepentingan tenaga kerja migran, dengan atau tanpa intervensi
baik tentang perlindungan tenaga kerja perempuan, sebagai model bagi negara-
10. Secara resmi meminta asosiasi-asosiasi nasional penyedia jasa penempatan tenaga
kerja ke luar negeri untuk membentuk jaringan asosasi di tingkat regional untuk
TINGKAT NASIONAL
BANGLADESH
INDONESIA
penempatan tenaga kerja secara ilegal/ tidak sesuai prosedur dan meminimalkan
“perdagangan manusia.”
• Menyusun ‘daftar hitam’ majikan-majikan nakal (menggunakan sistem yang
YORDANIA
• meningkatkan kerja sama antara lembaga perekrut dan pihak berwenang Yordania
tepat waktu dan perolehan izin tinggal dan izin kerja selama kurun waktu
penempatan.
spesifik pada tenaga kerja migran perempuan, untuk memahami dengan lebih baik
• Menggunakan tri-media [media radio, media cetak, and media televisi] dan
Nepal
FILIPINA
penempatan tenaga kerja ke luar negeri dari Filipina melalui kemitraan dan kerja
sama dengan instansi-instansi utama pemerintah Filipina yang menangani migrasi
Tenaga Kerja; kedutaan besar dan misi negara-negara asing di Manila; Kamar-
Kamar Dagang dan Industri; perusahaan dan lembaga yang menjadi mitra.
penerima dan mendorong Pemerintah Sri Lanka untuk melakukan intervensi guna
mendukung hak-hak sah tenaga kerja migran perempuan dan untuk meminta
Negeri yang Berizin (ALFEA), guna mencegah supaya anggota tidak saling
berlomba menawarkan harga yang lebih rendah guna memperoleh laba yang
Konsultasi Regional Para Penyedia Jasa Penempatan Tenaga Kerja ke Luar Negeri
Bangkok, Thailand