Anda di halaman 1dari 17

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 1 Pengantar Pendidikan

A. RANGKUMAN PERKULIAHAN Mengajar : hanya mentransfer ilmu pengetahuan (tidak mengharapkan perubahan sikap dan perilaku). Mendidik : memberikan ilmu pengetahuan dan menanamkan moral sikap yang baik kepada seseorang (kognitif, afektif, dan

psikomotorik). Prosesnya berjalan lurus, tanpa batas. Syarat pendidikan: 1. Proses 2. Tujuan 3. Perubahan sikap/perilaku kedewasaan 4. Sistem (beberapa komponen untuk satu tujuan) Syarat yang harus dimiliki oleh seorang pendidik: 1. Pedagogik 2. Profesional 3. Sosial 4. Kepribadian Dasar Pendidikan: Ikhtiar yang aktif, sistematis, dan berkelanjutan (long life education). Pendidikan bersifat: 1. Transmisit 2. Knoeledge 3. Skill 4. Sensibility : perpindahan terus-menerus : ilmun yang dikaji secara sistematis dan ilmiah : psikomotorik : masa tepat untuk menerima (kepekaan)

5. Berlangsung dimana saja dan kapan saja. 6. Proses


Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 2 Pengantar Pendidikan

7. Sistem 8. Berkelanjutan 9. Bertujuan

Ilmu murni

: ilmu yang dijadikan landasan ilmu terapan

Ilmu terapan : Ilmu yang didasarkan pada ilmu murni Psikologi diakui pada abad 20-an Pendidikan hanya untuk anak-anak gogik: memelihara) Fakultas Pedagogik Pada tahun 1970an Belanda (pertama kali berdiri) andragogik ( pendidikan orang dewasa) pedagogik (pead: anak, dan

Kognitivisme: anak dilahirkan sudah memiliki potensi. 8 kecerdasan menurut Gardner (1990) yaitu: 1. Linguistic 2. Matematik 3. Visual/ spasial 4. Seni 5. Natural 6. Interpersonal 7. Intrapersonal 8. Fisik Lalu ditambahkan 1 lagi kecerdasan: kreatifitas

Pada tahun 2000-an berkembang pendidikan anak usia dini

Pendidikan sebagai proses: Pendidikan ikhtiar meliputi: arif, terencana, sustain (berkesinambungan).

Sehingga mampu: mendorong, memotivasi, mengarahkan, membimbing, dan memanipulasi.

Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 3 Pengantar Pendidikan

Mendorong

komunikasi, pengolahan, informasi, proses linguistik.

Sistem Pendidikan Informal Pendidikan terikat namun bersyarat Formal : sekolah, teratur, ada ijazah, terikat non- formal : di rumah, tidak teratur dan tidak terstruktur : kursus, les, punya jenjang, tetapi tidak

Tujuan Pendidikan 1. Pendidikan Nasional 2. Pendidikan Kurikulum 3. Pendidikan Institusional 4. Pendidikan Instruksional: a. TI umum: Standar kompentensi danKompetensi dasar b. TI khusus Tujuan pendidikan tersebut bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai. Adapun tujuan pendidikan berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 (Sisdiknas) bab II pasal 3: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dala rangka mencerdasakan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cukup kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demokratis yang bertanggungjawab.
Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 4 Pengantar Pendidikan

Pendidikan sebagai sistem Ciri-ciri sistem: 1. Mempunyai satu kesatuan 2. Mempunyai komponen (disebut komponen sistem), komponen sistem dapat disebut sub sistem karena dapat menjadi sebuah sistem 3. Setiap komponen sistem mempunyai peran masing-masing 4. Peran komponen tersebut sekurang-kurangnya 85 % supaya sistem berjalan baik 5. Komponen berperan sinergis, tidak sendiri-sendiri 6. Peran masing-masing komponen satu, jangan diambil alih oleh komponen lain Pendidikan dapat dilihat dari 3 sistem: 1. Sistem makro Sistem pendidikan di Indonesia Pendekaatann yang dipakai dalam pendidikan: Input Input Output 2. Sistem mikro 3. Sistem meso : instrumental dan bahan baku : kuantatif dan kualitatif proses output

Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 5 Pengantar Pendidikan

Alat ukur pendidikan: 1. Sektor pendidikan: misal persentasi buta huruf 2. Sektor kesehatan: usia harapan hidup 3. Sektor perekonomian

Proses: 1. Ortu 2. Guru 3. Siswa 4. Manajemen 5. Kurikulum 6. Masyarakat 7. Dudik 8. Teknologi 9. Sarana prasarana tidak output outcome hasil

Pembelajaran: 1. Belajar dan mengajar 2. Pengajaran 3. Pembelajaran

Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 6 Pengantar Pendidikan

Kompetensi guru menurut Prof. Waspodo, M.A. , Ph. D

ideal

professional

ilmuwan

seniman

religious

keterangan: professional terdiri dari kompetensi guru profesional pedagogik, kepribadian, dan sosial.

Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 7 Pengantar Pendidikan

B. SOAL-SOAL: 1. Pengertian pendidikan menurut para ahli 2. Proses pendidikan menurut para ahli 3. Fungsi pendidikan menurut para ahli 4. Landasan berkembangnya pendidikan menurut para ahli JAWABAN: 1. Pengertian pendidikan: a. John Dewey berpendapat bahwa pendidikan adalah proses tanpa akhir (education is the process without end). Dan pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya fikir (daya intelektual) maupun daya emosional (perasaan) yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya.

b. Van Cleve Morris berpendapat bahwa pendidikan adalah studi filosofis yang pada dasarnya bukan hanya alat untuk mengalihkan cara hidup secara menyeluruh kepada setiap generasi, melainkan juga merupakan agent (lembaga) yang berugas melayani hati nurani masyakat dalam perjuangannya mencapai hari yang lebih baik.

c. Herman H. Horne menyatakan bahwa pendidikan adalah proses penyesuaian diri manusia secara timbal balik dengan alam sekitar, dengan sesama manusia dan dengan alam jagat raya.

d. Dr. Omar Muhammad Al Toumy Al Syaebani mengartikan pendidikan sebagai usaha mengubah tingkah laku individual (orang per orang) dalam kehidupan pribadinya, dalam kehidupan sosial (kemasyarakatan) nya dan dalam kehidupan di lingkungan alam sekitar melalui suatu proses.

Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 8 Pengantar Pendidikan

e. Dr. Mohammad Fadhil al- Djamaly berpendapat bahwa pendidikan adalah proses mengarahkan derajat kemanusiaan sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarnya (pengaruh dari luar).

f. Dr. M.J. Langeveld berpandangan bahwa pekerjaan mendidik adalah membimbing anak didik yang belum dewasa kearah kedewasaan yang bercirikan kemandirian (self-standing).

g. Ki Hajar Dewantara mengemukakan pengertian pendidikan sebagai berikut: - Pendidikan adalah tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak. - Pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran dan jasmani anak-anak.

h. Drs. D. Marimba berpendapat bahwa penegertian pendidikan adalah bimbingan atau pimipinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rokhani si terdidik menuju terbentunya kepribadian yang utama. i. Menurut Carter V. Good dalam Dictionary of Education, Pendidikan adalah (1) Seni, praktek, atau profesi sebagai pengajar. (2) Ilmu yang sistematik atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip dan metode-metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid. j. Menurut Prof. Richey dalam bukunya Planning for teaching, an Introduction to Education menyatakan: Istilah Pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru (generasi baru) bagi penuaian kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat.
Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 9 Pengantar Pendidikan

k. Menurut S. Brojonegoro pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut : Pendidikan adalah tuntutan kepada manusia yang belum dewasa untuk menyiapkan dirinya agar dapat memenuhi sendiri tugas hidupnya.

l. Menurut Rupert C.Lodge beranggapan bahwa pendidikan adalah kehidupan dan kehidupan adalah pendidikan (Education is Life and Life is Education).

(Sumber: http://alixwijaya.com/2010/08/12-definisi-pendidikan-2.html) 2. Proses Pendidikan Dalam pengertian pendidikan yang terbatas, Abin Syamsuddin dengan mengutip pemikiran Gage dan Berliner, mengemukakan peran guru dalam proses pembelajaran peserta didik, yang mencakup : 1. Guru sebagai perencana (planner) yang harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan di dalam proses belajar mengajar (pre-teaching problems).; 2. Guru sebagai pelaksana (organizer), yang harus dapat menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai orang sumber (resource person), konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti demokratik & humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung (during teaching problems). 3. Guru sebagai penilai (evaluator) yang harus mengumpulkan, menganalisa, menafsirkan dan akhirnya harus memberikan pertimbangan (judgement), atas tingkat keberhasilan proses pembelajaran, berdasarkan kriteria yang ditetapkan, baik mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun kualifikasi produknya.

Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 10 Pengantar Pendidikan

Selanjutnya, dalam konteks proses belajar mengajar di Indonesia, Abin Syamsuddin menambahkan satu peran lagi yaitu sebagai pembimbing (teacher counsel), di mana guru dituntut untuk mampu mengidentifikasi peserta didik yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa, prognosa, dan kalau masih dalam batas kewenangannya, harus membantu pemecahannya (remedial teaching). Proses Pendidikan ini akan terus berjalan dengan harapan para peserta didik mendapatkan hak-nya dalam menuntut ilmu. Meskipun dalam proses pendidikan formal nilai dari evaluasi tiap semester menjadi acuan kemampuan para peserta didik, terlepas dari murni atau tidaknya para peserta didik memperoleh nilai itu sendiri. Saya pribadi lebih mengedepankan kemajuan belajar para peserta didik dari hari-ke hari, dari waktu ke waktu dari pada nilai dalam bentuk angka yang selalu menjadi penilaian utama kemampuan seorang perserta didik. Kemajuan belajar para peserta didik itu akan berhasil jika mereka dapat memahami beberapa hal: 1. Peserta didik memahami proses pendidikan (belajar-mengajar) ini sebagai sarana atau fasilitas untuk mendapatkan ilmu dari Tuhan yang harus di syukuri. Bentuk atau wujud syukur itu dibuktikan dengan keinginan kuat dari seorang peserta didik untuk mau melalui tahapan-tahapan proses pendidikan itu sendiri. 2. Peserta didik memahami proses pendidikan ini sebagai persiapan untuk menghadapi kehidupan di masa depan. Artinya, kehidupan yang akan dilalui setiap peserta didik di masa depan pasti membutuhkan banyak ilmu dan wawasan yang luas sehinggaa dapat mengikuti perkembangan dan kondisi yang ada nantinya. 3. Peserta didik memahami proses pendidikan ini perlu kejujuran dan usaha yang berkelanjutan untuk meraih cita-cita/impian dari proses pendidikan yang mereka lalui. Menanamkan sikap jujur dalam proses pendidikan ini akan menjadi sumber inspirasi positif dan teladan yang tebaik bagi orang lain yang melihat proses
Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 11 Pengantar Pendidikan

pendidikan yang sehat. Karena tantangan berupa ujian dan evaluasi hasil belajar itu sangat besar, mulai dari fasilitas dan kemampuan diri hingga tantangan berjupa gangguan untuk berbuat curang dalam meraih cita-cita/impian dari proses pendidikan itu sendiri. Dari tiga hal diatas, saya mempunyai harapan yang sangat besar kepada para peserta didik bahwa apa yang mereka usahakan dari proses pendidikan ini bersama para pendidik akan menampilkan hasil yang baik dan berguna bagi kehidupan bangsa ini. Karena kita sangat menginginkan para peserta didik yang mempunyai kemampuan yang baik dan murni dari perjuangan mereka sendiri selama mereka menjalani proses pendidikan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing, tanpa adanya tekanan negatif yang membuat mereka menjadi generasi yang tidak sehat. Hari ini bisa aja nilai hasil belajar secara semester mereka masih kurang, tapi pada semester dan jenjang pendidikan berikutnya mereka akan di pandang oleh sahabat dan orang-orang disekitar mereka bukan dari nilai angka yang ada di buku laporan semester sekolah atau kuliah mereka, tapi karena mereka membuktikan apa yang telah mereka pelajari selama proses pendidikan ini di lingkungan masyarakat kecil hingga yang lebih luas. Karena saya berkesimpulan bahwa Tuhan telah menetapkan pada diri setiap manusia kemampuan apa yang mereka miliki, terlepas dari lebih atau kurangnya kemampuan mereka bukanlah sesuatu yang menjadi nilai. Tapi aplikasi dari apa yang telah diberikan Tuhan kepada merekalah yang sebaiknya dijadikan penilaian positif. Seorang anak yang memang mempunyai kemampuan kurang dari sahabatnya yang lain yang mempunyai kemampuan lebih adalah sama dalam pandangan Tuhan, tapi kita manusia harus melihatnya dari seberapa besar kemampuan itu dapat mereka tuangkan dalam kehidupan mereka. Begitulah Tuhan menilai makhluk-Nya. Jadi jangan pernah kita merasa bersalah atau menyalahkan jika peserta didik/anak/saudara kita yang memiliki kemampuan seperti yang kita lihat pada saat itu.

Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 12 Pengantar Pendidikan

Ilmu tanpa akhlak/perilaku/moral yang baik dan benar akan menghancurkan proses kehidupan seorang peserta pendidik atau peserta didik. Maka dalam proses pendidikan ini jangan pernah melanggar Hukum Tuhan dan Hukum Positif yang berlaku dimanapun kita berada. Peserta didik dan pendidik itu seperti pasangan ideal yang saling melengkapi. Tugas pendidik menyampaikan ilmu yang positif kepada peserta didik, sedangkan peserta didik menerima, mempelajari, dan mengamalkannya dalam kehidupan. Tanpa estafet yang benar, maka proses pendidikan ini tidak akan pernah mencapai hasil yang sempurna. Sempurna bukan sepenuhnya di lihat dari hasil, melainkan pada proses pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu perlu standar keberhasilan sebagai evaluasi pada proses pendidikan, baik jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

3.Fungsi Pendidikan: Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:

Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.

Melestarikan kebudayaan. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Fungsi laten lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.

Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.

Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin

Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 13 Pengantar Pendidikan

dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.

Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.

Memperpanjang

masa

remaja.

Pendidikan

sekolah

dapat

pula

memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya. Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:

Transmisi (pemindahan) kebudayaan. Memilih dan mengajarkan peranan sosial. Menjamin integrasi sosial. Sekolah mengajarkan corak kepribadian. Sumber inovasi sosial. 4.landasan berkembangnya pendidikan

1. Landasan Filososfis a. Pengertian Landasan Filosofis Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat pendidikan, meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan Ekstensialisme b. Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidikan Nasional

Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 14 Pengantar Pendidikan

Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945. sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia.

2.

Landasan Sosiolagis

a. Pengertian Landasan Sosiologis Dasar sosiolagis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi pendidikan meliputi empat bidang: 1. 2. 3. 4. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain. Hubungan kemanusiaan. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah

dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya. b. Masyarakat indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan

Nasional Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan komplek. Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan
Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 15 Pengantar Pendidikan

KeBhineka tunggal Ika-an, baik melalui kegiatan jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar sekolah (penataran P4, pemasyarakatan P4 nonpenataran)

3.

Landasan Kultural

a. Pengertian Landasan Kultural Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal. Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai denga perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.

b. Kebudayaan sebagai Landasan Sistem Pendidkan Nasional Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini harsulah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan. 4. Landasan Psikologis

a. Pengertian Landasan Filosofis

Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 16 Pengantar Pendidikan

Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman etrhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.

Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan. b. Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan Psikologis Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar untuk memahami peserta didik dan menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien. 5. Landasan Ilmiah dan Teknologis

a. Pengertian Landasan IPTEK Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam

penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut. b. Perkembangan IPTEK sebagai Landasan Ilmiah Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia. Lembaga
Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

TUGAS AKHIR MATRIKULASI 17 Pengantar Pendidikan

pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek. Bahan ajar sejogjanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan dengan hasil perolehan informasi maupun cara memproleh informasi itu dan manfaatnya bagi masyarakat

Oleh: Feralia Eka Putri 06122603052

Anda mungkin juga menyukai