Anda di halaman 1dari 18

Perikatan Prosedur yang Disepakati

SAT Seksi 600

PERIKATAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI


Sumber: PSAT No. 09

PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini menetapkan standar atestasi dan memberikan panduan bagi praktisi tentang pelaksanaan dan pelaporan dalam semua perikatan untuk menerapkan prosedur yang disepakati, kecuali yang ditetapkan dalam paragraf 02. Praktisi juga harus mengacu ke standar atestasi berikut ini untuk memperoleh panduan tambahan untuk tipe tertentu perikatan prosedur yang disepakati: a. SAT Seksi 200 [PSAT No. 04] Proyeksi dan Prakiraan Keuangan b. SAT Seksi 500 [PSAT No. 06] Atestasi Kepatuhan 02 Seksi ini tidak berlaku dalam: a. Situasi yang di dalamnya auditor melaporkan penerapan prosedur yang disepakati terhadap satu atau lebih unsur, akun, dan pos tertentu laporan keuangan' sesuai dengan SA Seksi 622 [PSA No. 51] Perikatan untuk Menerapkan Proseduryang Disepakati atas Unsur, Akun, atau Pos Laporan Keuangan. 2 b. Situasi yang di dalamnya praktisi melaporkan persyaratan kepatuhan tertentu yang didasarkan semata-mata pada audit atas laporan keuangan, sebagaimana yang dimaksud oleh SA Seksi 623 [PSA No. 41] Laporan Khusus, paragraf 19 s.d. 21. c. Perikatan yang tujuannya untuk melaporkan sesuai SA Seksi 801 [PSA No. 62] Audit Kepatuhan yangDiterapkan atas Entitas Pemerintahan dan Penerima Lain Bantuan Keuangan Pemerintah, kecuali jika syarat perikatan secara khusus menetapkan bahwa perikatan dilaksanakan sesuai dengan standar perikatan
___________________________________________ 1 Pada waktu diikat untuk melaksanakan prosedur yang disepakati alas informasi keuangan prospektif, praktisi harus mengikuti panduan dalam Seksi ini dan SAT Seksi 200 [PSAT No. 04] Proyeksi dan Prakiraan Keuangan. 2 Praktisi dapat menerbitkan laporan kombinasi atas perikatan untuk menerapkan prosedur yang disepakati sesuai dengan paragraf 48 Seksi ini dan SA Seksi 622 [PSAT No. 51 ] Perikatan untuk Menerapkan Prosedur yang Disepakati atas Unsur, Akun, atau Pos Tertentu suatu Laporan Keuangan, paragraf 47.

6000.1

Standar Profesional Akuntan Publik

d. Keadaan yang dicakup oleh SA Seksi 324 [PSA No. 61 ] Laporan atas Pengolahan Transaksi oleh Organisasi Jasa, paragraf 58, bila auditor jasa diminta untuk menerapkan prosedur substantif kepada pemakai transaksi atau aktiva di organisasi jasa dan ia membuat pengacuan khusus dalam laporan auditor jasa tentang telah dilaksanakannya prosedur yang telah ditetapkan. (Namun, Seksi ini tidak akan diterapkan bila auditor jasa memberikan laporan terpisah atas pelaksanaan prosedur yang disepakati terhadap unsur, akun, atau pos tertentu suatu laporan keuangan.) e. Perikatan yang dicakup oleh SA Seksi 634 [PSA No. 54] Surat untuk Penjamin Emisi dan Pihak Peminta Lain Tertentu. f. Suatu perikatan yang tidak terdapat asersi tertulis, sebagaimana didefinisikan dalam paragraf 06. Dalam situasi ini, praktisi dapat memberikan jasa nonatestasi tertentu yang mencakup pemberian nasihat profesional atau rekomendasi kepada klien. Praktisi yang diikat untuk memberikan jasa nonatestasi seperti itu harus mengacu ke panduan dalam Standar Jasa Konsultansi (SJK Seksi 100 [PSJK No. 01] jasa Konsultansi Definisi dan Standar, atau standar profesional lain yang berlaku. g. Jasa profesional tertentu yang tidak dipertimbangkan masuk ke dalam Seksi ini sebagaimana dijelaskan dalam SAT Seksi 100 [PSAT 07] StandarAtestasi, paragraf 02.

PERIKATAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI 03 Suatu perikatan prosedur yang disepakati adalah perikatan yang di dalamnya praktisi diikat oleh klien untuk menerbitkan laporan tentang temuan berdasarkan prosedur khusus yang dilaksanakan terhadap hal tertentu suatu asersi, sebagaimana didefinisikan dalam paragraf 06. Klien mengikat praktisi untuk membantu pemakai dalam mengevaluasi asersi sebagai hasil dari suatu kebutuhan pemakai laporan. Oleh karena pemakai meminta bahwa temuan diperoleh secara independen, jasa praktisi diperlukan untuk melaksanakan prosedur dan melaporkan temuannya. Pemakai dan praktisi setuju tentang prosedur yang harus dilaksanakan oleh praktisi yang menurut keyakinan pemakai prosedur tersebut memadai. Oleh karena kebutuhan pemakai dapat sangat bervariasi, sifat, saat, dan luasnya prosedur yang disepakati juga sangat bervariasi; oleh karena itu, pemakai bertanggung jawab atas kecukupan prosedur tersebut karena mereka memahami dengan baik prosedur yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam suatu perikatan yang dilaksanakan berdasarkan Seksi ini, praktisi tidak melaksanakan suatu pemeriksaan atau review (lihat SAT Seksi 100 [PSAT No. 07]) dan tidak memberikan pendapat atau keyakinan terbatas (lihat paragraf 26) atas asersi. Di lain pihak, laporan praktisi atas prosedur yang disepakati harus dalam bentuk prosedur dan temuan. (Lihat paragraf 33 Seksi ini.) 04 Sebagai konsekuensi peran pemakai dalam prosedur yang disepakati untuk dilaksanakan atau harus dilaksanakan, laporan praktisi atas perikatan semacam ini harus secara jelas menunjukkan bahwa pemakaiannya hanya terbatas bagi pemakai. Pemakai tersebut, termasuk klien, untuk selanjutnya disebut sebagai pemakai tertentu. 6000.2

Perikatan Prosedur yang Disepakati

STANDAR 05 Standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan untuk perikatan atestasi yang ditetapkan dalam SAT Seksi 100 [PSAT No. 07] Standar Atestasi dan berbagai panduan interpretasi tentang penerapannya sebagaimana yang dibahas dalam Seksi ini, harus diikuti oleh praktisi dalam pelaksanaan dan pelaporan perikatan prosedur yang disepakati. Standar Umum e.a Standar umum pertama adal ah-Perikatan harus dilaksanakan oleh seorang praktisi a t au lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup dalam fungsi atestasi. (SAT Seksi 100, paragraf 06) e.b Standar umum kedua ad alah-Perikatan harus dilaksanakan oleh seorangpraktisi atau lebih yang memiliki pengetahuan cukup dalam bidangyang bersangkutan dengan asersi. (SAT Seksi 100, paragraf 09) e.c Standar umum ketiga ad alah-Praktisi harus melaksanakan perikatan hanya jika ia memiliki alasan untuk meyakinkan dirinya bahwa dua kondisi berikut ini ada: a. Asersi dapat dinilai dengan kriteria rasional, baik yang telah ditetapkan oleh badan yang diakui atau yang dinyatakan dalam penyajian asersi tersebut dengan cara yang cukup jelas dan komprehensif bagi pembaca yang diketahui mampu memahaminya b. Asersi tersebut dapat diestimasi atau diukur secara konsisten dan rasional dengan menggunakan kriteria tersebut. (Runut ke paragraf 06 Seksi ini). d. Standar umum keempat adal ah-D alam semua hal yang bersangkutan dengan perikatan, sikap mental yang independen harus dipertahankan oleh praktisi (SAT Seksi 100, paragrap 22) 3 e.d Standar umum kelima ad alah-Kemahiran profesional harus selalu digunakan oleh praktisi dalam melaksanakan perikatan, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan pelaksanaan perikatan tersebut (SAT Seksi 100 [PSAT No. 07],paragraf 25)

Standar Pekerjaan Lapangan a. Standar pekerjaan lapangan pertama adalah-Pekerjaan harus direncanakan sebaikbaiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. (SAT Seksi 100 [PSAT No. 07], paragraf 28) b. Standar pekerjaan lapangan kedua a d a l a h - B u k t i yang cukup harus diperoleh untuk memberikan dasar rasional bagi kesimpulan yangdinyatakan dalam laporan. (Runut ke Seksi ini, paragraf 18)
_________________________ 3 Praktisi yang melaksanakan perikatan atestasi harus independen sesuai dengan aturan dalam Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik.

6000.

Standar Profesional Akuntan Publik

Standar Pelaporan .a Standar pelaporan pertama adalah-Laporan harus menyebutkan asersi yang dilaporkan dan menyatakan sifat perikatan atestasi yang bersangkutan. (lihat SAT Seksi 100 [PSAT No. 07], paragraf 46). (Runut ke paragraf 33 Seksi ini) .b Standar pelaporan kedua adalah-Laporan harus menyatakan kesimpulan praktisi mengenai apakah asersi disajikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau kriteria yang dinyatakan yang dipakai sebagai alat pengukur. (SAT Seksi 100 [PSAT No. 07], paragrap 50) (Runut ke paragraf 06, 26 s.d. 28. dan 33 Seksi ini) .c Standar pelaporan ketiga adalah-Laporan harus menyatakan semua keberatan praktisi yang signifikan tentang perikatan dan penyajian asersi. (SAT Seksi 100 [PSAT No. 07, paragraf 64) (Runut ke paragraf 35, 37, 41, dan 42 Seksi ini) .d Standar pelaporan keempat adalah-Laporan suatu perikatan untuk mengevaluasi suatu asersi yang disusun berdasarkan kriteria yang disepakati atau berdasarkan suatu perikatan untuk melaksanakan prosedur yang disepakati harus berisi suatu pernyataan tentang keterbatasan pemakaian laporan hanya oleh pihak pihak yang menyepakati kriteria atau prosedur tersebut. (SAT Seksi 100 [PSAT No. 07], paragraf 70) (Runut ke paragraf 04 dan 38 Seksi ini)

ASERSI DAN HAL POKOK YANG BERKAITAN 06 Suatu asersi adalah suatu deklarasi, atau serangkaian deklarasi yang berkaitan secara keseluruhan, oleh pihak yang bertanggung jawab untuk itu. Hal pokok tentang suatu asersi adalah atribut, atau bagian dari atribut, yang diacu atau yang terkandung di dalam asersi dan kemungkinan atribut itu sendiri merupakan suatu asersi. Suatu asersi mungkin dapat secara masuk akal diestimasi atau diukur secara konsisten dengan menggunakan kriteria yang masuk akal sebagaimana yang dibahas dalam standar umum yang ketiga; atau suatu asersi mungkin merupakan asersi yang tidak dapat diukur dengan menggunakan kriteria yang masuk akal, kemungkinan karena asersi tersebut terlalu luas atau karena kriteria untuk itu tidak ada. Dalam perikatan prosedur yang disepakati, hal pokok tertentu yang terkandung dalam asersi yang diterapi prosedur yang disepakati harus memenuhi kondisi yang ditetapkan dalam standar umum yang ketiga. Oleh karena prosedur yang disepakati antara praktisi dengan pemakai tertentu, kriteria yang dipakai terhadap hal pokok tertentu yang perlu diukur harus dinyatakan dalam prosedur yang dicantumkan atau diacu dalam laporan praktisi.

6000.4

Perikatan Prosedur yang Disepakati

07 Asersi harus disajikan secara tertulis dalam surat representasi atau komunikasi tertulis yang lain dari pihak yang bertanggung jawab (lihat paragraf 39). Suatu asersi tertulis dapat disajikan kepada praktisi dalam berbagai cara, seperti dalam bentuk laporan, penjelasan berbentuk uraian, skedul yang secara semestinya mengidentifikasi apa yang disajikan dan titik waktu serta periode waktu yang dicakup. 08 Contoh asersi tertulis meliputi: a. Suatu pernyataan bahwa suatu entitas menyelenggarakan pengendalian intern yang efektif terhadap pelaporan keuangan berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada tanggal tertentu. b. Suatu penjelasan berbentuk uraian tentang kepatuhan entitas dengan persyaratan perundangan, peraturan, kontrak, atau hibah (grant) tertentu selama periode waktu tertentu (lihat SAT Seksi 500 [PSAT No. 06] Atestasi Kepatuhan) c. Suatu representasi oleh manajemen bahwa semua sekuritas investasi yang dimiliki oleh entitas selama periode waktu tertentu telah diperdagangkan dalam satu atau lebih pasar yang ditentukan dalam kebijakan investasi entitas. d. Suatu pernyataan dokumentasi tentang evaluasi karyawan yang dicantumkan dalam arsip personel pada tanggal tertentu dalam rerangka waktu yang ditetapkan dalam kebijakan personel entitas. e. Suatu skedul tentang data statistik produksi yang disusun sesuai dengan kebijakan entitas tertentu untuk jangka waktu tertentu. 09 Dalam keadaan tertentu, asersi mungkin belum diselesaikan sebelum penentuan bahwa perikatan atestasi akan dilaksanakan oleh praktisi dan sebelum semua prosedur disepakati. Hal ini merupakan konsekuensi adanya sifat evolusi perikatan ini, seringkali sampai dengan titik bahwa asersi belum diselesaikan sampai menjelang praktisi akan menyusun laporannya. Namun, umumnya, terdapat informasi yang dapat diidentifikasi oleh praktisi yang dapat dipakai untuk memperkirakan bentuk formulasi asersi. Dalam peristiwa mana pun, pihak yang bertanggung jawab harus menyerahkan asersi tertulis kepada praktisi sebelum penerbitan laporannya atas perikatan prosedur yang disepakati.

KONDISI UNTUK PELAKSANAAN PERIKATAN 10 Praktisi dapat melaksanakan suatu perikatan atestasi prosedur yang disepakati dengan syarat: a. Praktisi adalah independen. b. Pihak yang bertanggung jawab akan memberikan asersi tertulis kepada praktisi sebelum penerbitan laporannya. c. Praktisi dan pemakai tertentu menyepakati prosedur yang dilaksanakan atau akan dilaksanakan oleh praktisi.

6000.5

Standar Profesional Akuntan Publik

d. Pemakai tertentu memikul tanggung jawab terhadap kecukupan prosedur yang disepakati untuk tujuan mereka. e. Hal pokok tertentu yang menjadi tujuan penerapan prosedur merupakan objek pengukuran dan estimasi yang konsisten masuk akal. f. Kriteria yang harus digunakan untuk menentukan temuan disepakati antara praktisi dengan pemakai tertentu. g. Prosedur yang harus dilaksanakan diharapkan akan menghasilkan temuan yang konsisten masuk akal. h. Bukti yang berkaitan dengan hal pokok tertentu yang menjadi sasaran penerapan prosedur diharapkan ada untuk memberikan basis memadai untuk menyatakan temuan dalam laporan praktisi. i. Jika berlaku, praktisi dan pemakai tertentu sepakat atas batas materialitas untuk tujuan pelaporan. (Lihat paragraf 27). j. Penggunaan laporan adalah terbatas pada pemakai tertentu.4 k. Untuk perikatan prosedur yang disepakati atas informasi keuangan prospektif, laporan keuangan prospektif mencakup suatu ringkasan tentang asumsi signifikan (lihat SAT Seksi 200 [PSA No. 04] Proyeksi dan Prakiraan Keuangan, paragraf 50) l. Untuk perikatan prosedur yang disepakati sesuai dengan SAT Seksi 500 [PSA No. 06] Atestasi Kepatuhan, manajemen mengevaluasi kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu atau efektivitas pengendalian intern entitas terhadap kepatuhan (lihat SAT Seksi 500 [PSA No. 06], paragraf 09) KESEPAKATAN TENTANG KECUKUPAN PROSEDUR 11 Untuk memenuhi persyaratan bahwa praktisi dan pemakai tertentu sepakat tentang prosedur yang dilaksanakan atau harus dilaksanakan dan bahwa pemakai tertentu tersebut memikul tanggung jawab terhadap kecukupan prosedur yang disepakati untuk tujuan mereka, biasanya praktisi harus berkomunikasi secara langsung dengan dan memperoleh pengakuan dari setiap pemakai tertentu. Sebagai contoh, hal ini dapat diselesaikan dengan mengadakan rapat dengan pemakai tertentu atau mendistribusikan draft laporan yang diharapkan atau suatu copy surat perikatan bagi pemakai tertentu serta memperoleh persetujuan mereka. Jika praktisi tidak dapat berkomunikasi secara langsung dengan semua pemakai tertentu, praktisi dapat memenuhi persyaratan tersebut dengan menerapkan satu atau lebih prosedur berikut ini atau yang serupa: a. Membandingkan prosedur yang harus diterapkan dengan persyaratan tertulis dari pemakai tertentu. b. Membahas prosedur yang harus diterapkan dengan wakil semestinya dari pemakai tertentu yang terlibat. c. Me-review kontrak yang relevan dengan atau korespondensi dari pemakai
Praktisi dapat melaksanakan suatu perikatan yang laporannya akan menjadi catatan publik. (Lihat paragrap 33.)

6000.6

Perikatan Prosedur yang Disepakati

Praktisi tidak harus melaporkan suatu perikatan bila pemakai tertentu tidak sepakat tentang prosedur yang dilaksanakan atau harus dilaksanakan serta tidak memikul tanggung atas kecukupan prosedur untuk tujuan mereka. (Lihat paragraf 38 untuk panduan tentang pemenuhan persyaratan ini jika praktisi diminta untuk menambah pihak sebagai pemakai tertentu setelah tanggal selesainya prosedur yang disepakati.) PEMBANGUNAN PEMAHAMAN DENGAN MEN 12 Praktisi harus membangun pemahaman dengan klien tentang jasa yang harus dilaksanakan.5 Pada waktu praktisi mendokumentasikan pemahaman tersebut melalui komunikasi tertulis dengan klien (suatu surat perikatan), komunikasi tersebut harus dialamatkan kepada klien, dalam beberapa keadaan juga kepada semua pemakai tertentu. Hal-hal yang dapat dimasukkan ke dalam pemahaman adalah: a. Sifat perikatan. b. Identifikasi atau pengacuan ke asersi yang harus diterima dan pihak yang bertanggung jawab atas asersi tersebut, c. Identifikasi pemakai tertentu (lihat paragraf 38). d. Pengakuan pemakai tertentu tentang tanggung jawab mereka terhadap kecukupan prosedur. e. Tanggung jawab praktisi (lihat paragraf 14 s.d. 16 dan 42). f. Pengacuan ke standar yang berlaku, yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. f. Kesepakatan atas prosedur dengan menyebutkan (atau mengacu ke) prosedur tersebut (lihat paragraf 17 s.d. 20). g. Pernyataan tidak memberikan pendapat yang diharapkan yang harus dicantumkan dalam laporan praktisi. h. Pembatasan penggunaan i. Bantuan yang disediakan bagi praktisi (lihat paragraf 24 dan 25). 1 Pengikutsertaan spesialis (lihat paragraf 21 s.d. 23). m. Batas materialitas yang disepakati (lihat paragraf 27). SIFAT, SAAT, DAN LINGKUP PROSEDUR Tanggung Jawab Pemakai 13 Pemakai tertentu bertanggung jawab terhadap kecukupan prosedur (sifat, saat, dan lingup) prosedur yang disepakati, karena mereka memiliki pemahaman terbaik tentang kebutuhan mereka. Pemakai tertentu menanggung risiko bahwa prosedur tersebut mungkin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Di samping itu, pemakai tertentu menanggung risiko bahwa mereka mungkin tidak memahami atau dengan cara lain tidak semestinya menggunakan temuan yang dilaporkan dengan semestinya oleh praktisi.
__________________________ 5 SAT Seksi 100 [PSAT No. 07] StandarAtestasi, paragraf 32 memberikan panduan untuk membangun pemahaman dengan klien tentang jasa yang harus dilaksanakan, berlaku untuk perikatan prosedur yang disepakati.

6000.7

Standar Profesional Akuntan Publik

Tanggung Jawab Praktisi 14 Tanggung jawab praktisi adalah untuk melaksanakan prosedur dan melaporkan temuan sesuai dengan standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan yang berlaku sebagaimana yang dibahas dan ditafsirkan dalam Seksi ini. Praktisi menanggung risiko bahwa penerapan salah prosedur dapat berakibat dalam temuan yang tidak semestinya dilaporkan. Di samping itu, praktisi menanggung risiko bahwa temuan yang tidak semestinya dapat dilaporkan atau dapat dilaporkan secara tidak akurat. Risiko praktisi dapat dikurangi melalui perencanaan dan supervisi yang memadai dan pelaksanaan kemahiran profesional secara cermat dan seksama dalam pelaksanaan prosedur, penentuan temuan, dan penyusunan laporan. 15 Praktisi harus memiliki pengetahuan memadai dalam hal pokok tertentu yang akan diterapi prosedur yang disepakati. Praktisi dapat memperoleh pengetahuan tersebut melalui pendidikan formal, atau pendidikan profesional berkelanjutan, pengalaman praktik, atau konsultasi dengan orang lain.6 16 Praktisi tidak bertanggung jawab untuk menentukan perbedaan antara prosedur yang disepakati yang harus dilaksanakan dengan prosedur yang dibutuhkan jika praktisi diikat untuk melaksanakan bentuk lain perikatan atestasi. Prosedur yang disepakati oleh praktisi untuk dilaksanakan sesuai dengan perikatan untuk menerapkan prosedur yang disepakati mungkin kurang atau mungkin tidak kurang dari prosedur yang akan dilaksanakan oleh praktisi jika praktisi melaksanakan perikatan lain. Prosedur yang Harus Dilaksanakan 17 Prosedur yang disepakati antara praktisi dengan pemakai tertentu mungkin terbatas atau mungkin luas sebagaimana dikehendaki oleh pemakai tertentu tersebut. Namun, hanya dengan membaca suatu asersi atau informasi tertentu bukan merupakan prosedur yang cukup untuk memungkinkan praktisi melaporkan hasil penerapan prosedur yang disepakati. Dalam beberapa situasi, prosedur yang disepakati berubah atau dimodifikasi selama pelaksanaan perikatan. Umumnya, terdapat fleksibilitas dalam penentuan prosedur selama pemakai tertentu mengakui tanggung jawab tentang kecukupan prosedur tersebut untuk kepentingan mereka. Hal-hal yang akan disepakati mencakup sifat, saat, dan luas prosedur. 18 Praktisi harus tidak menyepakati untuk melaksanakan prosedur yang sangat subjektif dan oleh karena itu terbuka kemungkinan untuk penafsiran yang sangat bervariasi. Istilah dengan makna yang tidak pasti (seperti review umum, review terbatas,
________________________________ 6 SAT Seksi 500 [PSAT No. 061 Atestasi Kepatuhan, paragraf 18 dan 19 memberikan panduan tentang pemerolehan pemahaman tentang persyaratan tertentu dalam perikatan prosedur yang disepakati yang melibatkan asersi manajemen tentang kepatuhan.

6000.8

Perikatan Prosedur yang Disepakati

atau pengujian) harus tidak digunakan dalam menggambarkan prosedur, kecuali jika istilah tersebut didefinisikan dalam prosedur yang disepakati. Praktisi harus memperoleh bukti dari penerapan prosedur yang disepakati untuk memberikan basis memadai untuk temuan yang dinyatakan dalam laporannya, namun tidak perlu melakukan prosedur tambahan di luar lingkup perikatan untuk mengumpulkan bukti tambahan. 19 Contoh prosedur semestinya mencakup: a. Pelaksanaan penerapan sampling setelah disepakati paramater yang relevan. b. Inspeksi dokumen tertentu yang membuktikan tipe transaksi tertentu atau atribut rinci yang terdapat di dalamnya. c. Konfirmasi informasi tertentu dengan pihak ketiga. d. Perbandingan dokumen, skedul, atau analisis dengan atribut tertentu. e. Pelaksanaan prosedur tertentu atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh orang lain (termasuk pekerjaan auditor intern-lihat paragraf 24 dan 25). f. Pelaksanaan perhitungan matematis. 20 Contoh prosedur yang tidak semestinya mencakup: a. Hanya membaca pekerjaan yang dilaksanakan pihak lain yang semata-mata untuk menjelaskan temuan mereka. b. Evaluasi kompetensi atau objektivitas pihak lain. c. Pemerolehan pemahaman tentang hal khusus. d. Penafsiran dokumen di luar Iingkup keahlian profesional praktisi. Pengikutsertaan Spesialis' 21 Pendidikan dan pengalaman praktisi memungkinkannya untuk memiliki pengetahuan tentang masalah-masalah bisnis secara umum, namun ia tidak dapat diharapkan untuk memiliki keahlian sebagai orang yang terlatih atau ahli dalam berpraktik sebagai profesi atau jabatan lain. Dalam keadaan tertentu, mungkin sudah semestinya untuk mengikutsertakan spesialis untuk membantu praktisi dalam pelaksanaan satu atau lebih prosedur. Sebagai contoh: a. Penasihat hukum dapat memberikan bantuan tentang interpretasi istilah-istilah hokum yang berkaitan dengan undang-undang, peraturan, kontrak, atau hibah. b. Spesialis medis dapat memberikan bantuan dalam pemahaman karakteristik kode diagnosis yang didokumentasikan dalam catatan medis pasien. 22 Praktisi dan pemakai tertentu harus secara eksplisit sepakat untuk mengikutsertakan spesialis dalam membantu praktisi untuk melaksanakan suatu perikatan untuk menerapkan prosedur yang disepakati. Kesepakatan ini dapat dicapai pada waktu pemerolehan kesepakatan

___________________________________________________

7 Spesialis adalah seorang (atau perusahaan) yang memiliki keterampilan atau pengetahuan khusus dalam bidang tertentu selain praktisi atau auditing. Sebagaimana yang digunakan di sini, spesialis tidak termasuk orang yang dipekerjakan oleh kantor praktisi yang berpartisipasi dalam perikatan penerapan prosedur yang disepakati.

6000.

Standar Profesional Akuntan Publik

atas prosedur yang dilaksanakan atau harus dilaksanakan dan pengakuan tanggung jawab atas kecukupan prosedur tersebut, sebagaimana yang dibahas dalam paragraf 11. Laporan praktisi harus menjelaskan sifat bantuan yang diberikan oleh spesialis. 23 Praktisi dapat menyepakati untuk menerapkan prosedur terhadap laporan atau hasil pekerjaan spesialis yang tidak merupakan bantuan oleh spesialis kepada praktisi dalam perikatan penerapan prosedur yang disepakati. Sebagai contoh, praktisi dapat membuat pengacuan ke informasi yang terdapat dalam suatu laporan spesialis dalam menjelaskan prosedur yang disepakati. Namun, adalah tidak semestinya bagi praktisi untuk menyepakati dengan hanya membaca laporan spesialis semata-mata untuk menjelaskan atau mengulangi temuan, atau memikul tanggung jawab untuk semua atau sebagian prosedur yang dilaksanakan oleh spesialis atau hasil pekerjaan spesialis. Auditor Intern dan Personel Lain' 24 Prosedur yang disepakati yang dicantumkan atau diacu dalam laporan praktisi adalah prosedur yang dilaksanakan secara keseluruhan oleh praktisi, kecuali sebagaimana yang dibahas dalam paragraf 21 s.d. 23. Namun, auditor intern atau personel lain dapat membuat skedul dan mengumpulkan data atau menyediakan informasi untuk digunakan oleh praktisi dalam pelaksanaan prosedur yang disepakati. Auditor intern juga melaksanakan dan melaporkan secara terpisah prosedur yang dilaksanakan. Prosedur tersebut mungkin sama dengan prosedur yang dilaksanakan oleh praktisi sesuai dengan Seksi ini. 25 Praktisi dapat menyepakati untuk melaksanakan prosedur atas informasi yang didokumentasikan dalam kertas kerja auditor intern. Sebagai contoh, praktisi dapat menyepakati untuk: a. Mengulangi semua atau beberapa prosedur. b. Menentukan apakah kertas kerja auditor intern berisi dokumentasi prosedur yang dilaksanakan dan apakah temuan yang didokumentasikan dalam kertas kerja tersebut disajikan dalam suatu laporan oleh auditor intern. Namun, adalah tidak memadai bagi praktisi untuk: a. Menyepakati hanya dengan membaca laporan auditor intern semata-mata untuk menjelaskan atau mengulangi temuan. b. Memikul tanggung jawab untuk semua atau bagian dari prosedur yang dilaksanakan oleh auditor intern dengan melaporkan temuan tersebut sebagai milik praktisi. c. Melaporkan dengan cara apa pun, yang maksudnya berbagi tanggung jawab
________________________

SA Seksi 322 [PSA No. 33] Pertimbangan Auditor atas Fungsi Audit Intern dalam Audit atas Laporan Keuangan tidak berlaku dalam perikatan penerapan prosedur yang disepakati.
6000.10

Perikatan Prosedur yang Disepakati

Temuan 26 Praktisi harus menyajikan hasil penerapan prosedur yang disepakati terhadap hal pokok tertentu dalam bentuk temuan. Praktisi harus tidak memberikan keyakinan terbatas tentang apakah asersi disajikan secara wajar dalam kaitannya dengan kriteria yang telah ditetapkan atau dinyatakan. Sebagai contoh, praktisi harus tidak memasukkan ke dalam laporannya bahwa "tidak ada satu pun yang kami ketahui yang menyebabkan kami yakin bahwa asersi tidak dinyatakan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (atau dinyatakan)." 27 Praktisi harus melaporkan semua temuannya dari penerapan prosedur yang disepakati. Konsep materialitas tidak diterapkan terhadap temuan yang hares dilaporkan dalam perikatan prosedur yang disepakati kecuali jika definisi materialitas telah disepakati oleh pemakai tertentu. Batas materialitas yang disepakati harus dijelaskan dalam laporan praktisi. 28 Praktisi harus menghindari penggunaan bahasa yang kabur atau bermakna ganda dalam pelaporan temuannya. Contoh penjelasan semestinya dan tidak semestinya temuan sebagai hasil penerapan prosedur yang disepakati disajikan berikut ini: Penjelasan yang Semestinya atas Temuan Tidak ada tanggal pengiriman yang tercantum dalam sampel dokumen pengiriman yang diinspeksi yang melewati 31 Desember 20XX. Penjelasan Tidak Semestinya atas Temuan Tidak ada yang ketahui sebagai penerapan prosedur kami hasil

Prosedur yang Disepakati Lakukan inspeksi terhadap tanggal pengiriman untuk sampel (yang disepakati) dokumen pengiriman tertentu dan tentukan apakah tanggal tersebut setelah 31 Desember 20XX. Hitung jumlah blok jalan yang diaspal selama tahun yang berakhir 30 September 20XX, yang tercantum dalam sertifikat kontraktor tentang penyelesaian projek; bandingkan jumlah menurut perhitungan tersebut dengan jumlah yang tercantum dalam gambar statistik pelaksanaan projek

Jumlah blok jalan yang diaspal dalam gambar statistik pelaksanaan projek adalah Y blok Iebih banyak diban-dingkan dengan jumlah yang dihitung dari sertifikat kontraktor tentang penye-lesaian projek

Jumlah blok jalan kira-kira mendekati jumlah blok yang dicantumkan dalam gambar statistik pelaksanaan projek.

6000.11

Standar Profesional Akuntan Publik

Hitung rate of return atas investasi tertentu (sesuai dengan formula yang disepakati) dan lakukan verifikasi persentase hasilnya apa-kah cocok dengan persentase yang tercantum dalam skedul tertentu. Lakukan inspeksi terhadap kode klasifikasi standar kualitas dalam dokumen pengujian kinerja untuk produk yang diproduksi dalam periode tertentu ; bandingkan dengan kode tersebut ke kode yang tercantum dalam printout komputer.

Tidak ada penyimpangan yang ditemukan sebagai hasil penerapan prosedur.

Persentase hasilnya mendekati persentase yang telah ditentukan sebelumnya yang ter-cantum dalam skedul tertentu

Semua kode klasifikasi yang diinspeksi dalam dokumen yang diidentifikasi sama dengan kode yang tercantum dalam printout komputer kecuali yang disajikan berikut ini:

Semua kode klasifikasi tampak mematuhi dokumen pengujian kinerja.

[Daftar semua penyimpangan] Kertas Kerja 29 Praktisi hams menyusun dan menyimpan kertas kerja dalam kaitannya dengan perikatan untuk menerapkan prosedur yang disepakati; kertas kerja tersebut harus memadai berkaitan dengan keadaan dan kebutuhan praktisi atas perikatan yang bersangkutan. 9 Meskipun kuantitas, tipe, dan isi kertas kerja bervariasi dengan keadaan, biasanya kertas kerja harus menunjukkan bahwa: a. Pekerjaan direncanakan dan disupervisi secara memadai. b. Bukti diperoleh untuk memberikan basis memadai untuk temuan atau temuan-temuan yang dinyatakan dalam laporan praktisi. 30 Kertas kerja adalah milik praktisi. Namun, hak kepemilikan praktisi tersebut dibatasi oleh Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang berkaitan dengan kerahasiaan. 31 Kertas kerja tertentu praktisi dapat suatu ketika berperan sebagai'sumber acuan yang bermanfaat bagi kliennya, namun kertas kerja tidak boleh dianggap sebagai bagian dari, atau pengganti bagi, catatan klien. 32 Praktisi harus menerapkan prosedur memadai untuk melindungi penyimpanan kertas kerjanya dan harus menyimpan kertas kerjanya untuk jangka waktu yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya atau praktik kerjanya serta memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku terhadap penyimpanan dokumen dan catatan.
_______________________________ 9 Tidak ada maksud untuk menghalangi praktisi dalam mendukung laporannya dengan cara lain sebagai tambahan kertas kerja.

6000.12

Perikatan Prosedur yang Disepakati

PELAPORAN Unsur yang Disyaratkan 3 3 Laporan praktisi atas penerapan prosedur yang disepakati harus dalam bentuk prosedur dan temuan. Laporan praktisi harus berisi unsur berikut ini: a. Suatu judul yang berisi kata independen. b. Identifikasi pemakai tertentu (lihat paragraf 38) c. Pengacuan ke asersi10 yang bersangkutan dan sifat perikatan. d. Suatu pernyataan bahwa prosedur yang dilaksanakan adalah prosedur yang disepakati oleh pemakai tertentu yang diidentifikasi dalam laporan. e. Pengacuan ke standar yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. f. Suatu pernyataan tentang kecukupan prosedur semata-mata merupakan tanggung jawab pemakai tertentu dan pernyataan tidak bertanggung jawab atas kecukupan prosedur tersebut. g. Suatu daftar prosedur yang dilaksanakan (atau pengacuan ke prosedur tersebut) dan temuan yang berkaitan (praktisi harus tidak memberikan keyakinan terbatas-lihat paragraf 26). h. Jika berlaku, suatu penjelasan batas materialitas yang disepakati (lihat paragraf 27). i. Suatu pernyataan bahwa praktisi tidak diikat untuk, dan tidak melaksanakan, suatu pemeriksaan atas asersi, suatu pernyataan tidak memberikan pendapat atas asersi, dan suatu pernyataan bahwa jika praktisi melaksanakan prosedur tambahan, hal-hal lain mungkin dapat menjadi perhatiannya untuk dilaporkan." j. Suatu pernyataan pembatasan atas penggunaan laporan tersebut karena laporan dimaksudkan untuk digunakan semata-mata oleh pemakai tertentu.12 (Namun, jika laporan tersebut merupakan bagian catatan publik, praktisi harus mencantumkan kalimat berikut ini: "Namun, laporan ini merupakan bagian dari catatan publik dan pendistribusiannya tidak terbatas.")
__________________________________________ 10 Dalam beberapa perikatan prosedur yang disepakati, manajemen dapat menyajikan satu atau lebih asersi. Dalam perikatan ini, praktisi dapat menerbitkan satu laporan yang mengacu ke semua asersi yang disajikan. (Lihat SAT Seksi 500 [PSAT No. 06] Atestasi Kepatuhan, paragraf 27.) 11 Bila praktisi mengizinkan untuk memasukkan laporannya atas prosedur yang disepakati dalam suatu dokumen atau komunikasi tertulis yang berisi laporan keuangan entitas, ia harus mengacu ke SA Seksi 504 [PSA No. 52] Pengaitan NamaAuditordengan Laporan Keuangan, atau ke SAR Seksi 100 [PSAR No. 01] Kompilasi dan Review atas Laporan Keuangan, sebagaimana mestinya, untuk panduan tentang tanggung jawab praktisi berkaitan dengan laporan keuangan. Praktisi harus mengikuti (a) SA Seksi 504 paragraf 04 bila laporan keuangan entitas publik atau nonpublik diaudit (atau di-review sesuai dengan SA Seksi 722 [PSA No. 73] Laporan Keuangan Interim atau (b) SA Seksi 504 paragraf 06 bila laporan keuangan entitas publik tidak diaudit. Praktisi harus mengikuti SAR Seksi 100 [PSAR No. 01], paragraf 06 bila (a) laporan keuangan entitas publik di-review atau dikompilasi atau (b) laporan keuangan entitas nonpublik tidak di-review atau dikompilasi dan tidak diserahkan kepada praktisi (sebagaimana didefinisikan dalam PSAR No. 01, paragraf 07). Sebagai tambahan, pemasukan atau pengkombinasian suatu laporan yang dibatasi hanya untuk pemakai tertentu dengan suatu laporan yang didistribusikan secara umum mengakibatkan pembatasan terhadap semua yang dimasukkan ke dalam laporan hanya untuk pemakai tertentu (lihat SAT Seksi 100 [PSAT No. 07] Standar Atestasi, aragraf 71). F2 Tujuan pembatasan penggunaan laporan praktisi atas prosedur yang disepakati adalah untuk membatasi pemakaian laporan tersebut hanya untuk pihak-pihak yang menyepakati

6000.13

Standar Profesional Akuntan Publik

k. Jika berlaku, keterbatasan tentang prosedur atau temuan sebagaimana yang dibahas dalam paragraf 35, 37, 40, dan 41. l. Untuk perikatan prosedur yang disepakati atas informasi keuangan prospektif, semua pos yang dicantumkan dalam SAT Seksi 200 [PSAT No. 04], paragraf 54. m. Jika berlaku, suatu penjelasan tentang sifat bantuan yang disediakan oleh spesialis sebagaimana dibahas dalam paragraf 21 s.d. 23. Contoh Laporan 34 Berikut ini adalah contoh laporan atas penerapan prosedur yang disepakati. Laporan Akuntan Independen atas Penerapan Prosedur yang Disepakati Komite Audit dan Manajemen PT KXT Kami telah melaksanakan prosedur yang diuraikan berikut ini, yang telah disepakati oleh komite audit dan manajemen PT KXT, semata-mata untuk membantu Saudara berkaitan dengan [acu ke unsur, akun, atau pos tertentu laporan keuangan entitas yang bersangkutan dan sifat perikatan]. Perikatan untuk menerapkan prosedur yang disepakati ini dilaksanakan berdasarkan standar atestasi yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Kecukupan prosedur semata-mata merupakan tanggung jawab pemakai tertentu laporan ini. Sebagai konsekuensinya, kami tidak membuat representasi tentang kecukupan prosedur yang dijelaskan berikut ini, baik untuk tujuan laporan yang diminta atau untuk tujuan lain. [Cantumkan paragrafyang menguraikan prosedur dan tumuannya.] Kami tidak membuat perikatan, dan kami tidak melaksanakan pemeriksaan yang tujuannya untuk menyatakan pendapat atas unsur, akun, atau pos. Oleh karena itu, kami tidak menyatakan pendapat. Jika kami melaksanakan prosedur tambahan, hal-hal lain mungkin dapat kami ketahui dan kami laporkan kepada Saudara. Laporan ini dimaksudkan semata-mata untuk digunakan oleh pemakai tertentu yang disebutkan di atas dan harus tidak digunakan oleh mereka yang tidak menyepakati prosedur tersebut dan tidak bertanggung jawab atas kecukupan prosedur untuk tujuan mereka. Bahasa Penjelasan 35 Praktisi juga dapat mencantumkan bahasa penjelasan tentang hal-hal berikut ini: a. Pengungkapan fakta, asumsi, atau penafsiran yang ditetapkan (termasuk sumbernya) yang digunakan dalam penerapan prosedur yang disepakati (untuk

6000.

b. c.

Penjelasan kondisi catatan, pengendalian, atau data yang diterapi prosedur. Penjelasan bahwa praktisi tidak bertanggung jawab untuk memutakhirkan laporannya. d. Penjelasan risiko sampling. Pemberian Tanggal atas Laporan 36 Tanggal penyelesaian prosedur yang disepakati harus digunakan sebagai tanggal laporan praktisi. Pembatasan atas Pelaksanaan Prosedur 37 Jika keadaan memberikan pembatasan atas pelaksanaan prosedur yang disepakati, praktisi harus mencoba untuk memperoleh persetujuan dari pemakai tertentu untuk memodifikasi prosedur yang disepakati. Jika prosedur tersebut tidak dapat diperoleh (sebagai contoh, bila prosedur yang disepakati diterbitkan oleh badan pengatur yang tidak akan memodifikasi prosedur, praktisi harus menjelaskan adanya pembatasan atas pelaksanaan prosedur dalam laporannya atau menarik diri dari perikatan. Penambahan Pihak sebagai Pemakai Tertentu 38 Setelah penyelesaian perikatan prosedur yang disepakati, praktisi dapat diminta untuk mempertimbangkan penambahan pihak lain sebagai pemakai tertentu (pihak yang tidak berpartisipasi). Praktisi dapat menyetujui untuk menambah pihak yang tidak berpartisipasi sebagai pemakai tertentu, berdasarkan pertimbangan faktor-faktor seperti identitas pihak yang tidak berpartisipasi dan penggunaan yang dimaksudkan atas laporan praktisi.13 Jika praktisi tidak sepakat untuk menambahkan pihak yang tidak berpartisipasi, ia harus memperoleh pengakuan setuju, biasanya dalam bentuk tertulis, dari pihak yang tidak berpartisipasi yang menyetujui prosedur yang dilaksanakan dan tanggung jawab atas kecukupan prosedur tersebut. Jika pihak yang tidak berpartisipasi ditambahkan setelah praktisi telah menerbitkan laporannya, laporan tersebut dapat diterbitkan kembali atau praktisi dapat menyediakan pengakuan tertulis bahwa pihak yang tidak berpartisipasi telah ditambahkan sebagai pemakai tertentu. Jika laporan tersebut diterbitkan kembali, tanggal laporan harus tidak diubah. Jika praktisi menyediakan pengakuan tertulis bahwa pihak yang tidak berpartisipasi telah ditambahkan sebagai pemakai tertentu, pengakuan tertulis seperti itu biasanya harus menyatakan bahwa tidak satu pun prosedur yang dilaksanakan setelah tanggal laporan. SURAT REPRESENTASI 39 Sebagaimana yang dibahas dalam paragraf 07, asersi tertulis hares disajikan dalam surat representasi atau komunikasi tertulis lain oleh pihak yang bertanggung jawab. Penolakan pihak yang bertangung jawab untuk menyerahkan asersi tersebut merupakan suatu pembatasan terhadap pelaksanaan perikatan yang mengharuskan praktisi untuk menarik diri dari perikatan.
___________________________________ 13 Pada waktu mempertimbangkan penambahan pihak yang tidak ikut serta, panduan dalam SA Seksi 530 [PSA No. 43] Pemberian Tanggal atas Laporan Auditor Independen, paragraf 06 dan 07 dapat bermanfaat,

6000.15

Standar Profesional Akuntan Publik

40 Praktisi juga dapat menggunakan surat representasi sebagai cara yang praktis dan bermanfaat untuk memperoleh representasi dari pihak yang bertanggung jawab. Kebutuhan atas surat representasi tersebut tergantung dari sifat perikatan dan pemakai tertentu. Sebagai contoh, SAT Seksi 500 [PSAT No. 06] Atestasi Kepatuhan, paragraf 07 mensyaratkan praktisi untuk memperoleh surat representasi dalam perikatan prosedur yang disepakati, yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap persyaratan tertentu. Contoh hal-hal yang mungkin tampak dalam suatu surat representasi mencakup suatu pernyataan bahwa pihak yang bertanggung jawab telah mengungkapkan kepada praktisi: a. Semua hal yang diketahui bertentangan dengan asersi. b. Komunikasi dari badan pengatur yang berdampak terhadap asersi. 41 Penolakan pihak yang bertanggung jawab untuk menyerahkan representasi tertulis yang ditentukan oleh praktisi sebagai semestinya dilakukan oleh klien untuk perikatan dipandang merupakan pembatasan terhadap pelaksanaan perikatan tersebut. Dalam keadaan ini praktisi harus melakukan satu di antara langkah berikut ini: a. Mengungkapkan dalam laporannya ketidakmampuannya untuk memperoleh representasi dari pihak yang bertanggung jawab. b. Menarik diri dari perikatan." c. Mengubah penugasannya ke bentuk perikatan yang lain.

PENGETAHUAN TENTANG HAL-HAL DI LUAR PROSEDUR YANG DISEPAKATI 42 Praktisi tidak perlu melaksanakan prosedur melampaui prosedur yang disepakati. Namun, jika dalam kaitannya dengan penerapan prosedur yang disepakati, hal-hal tertentu menjadi perhatian praktisi dengan cara lain yang secara signifikan bertentangan dengan basis yang digunakan oleh praktisi untuk unsur, akun, atau pos tertentu laporan keuangan yang diacu dalam laporan praktisi, praktisi harus mencantumkan hal-hal tersebut dalam laporannya.15 Sebagai contoh, jika dalam kaitannya dengan penerapan prosedur yang disepakati terhadap asersi manajemen yang berkaitan dengan pengendalian intern entitas, praktisi menjadi sadar tentang kelemahan material dengan cara selain dari pelaksanaan prosedur yarig disepakati, praktisi harus mencantumkan hal ini ke dalam laporannya.
_______________________________________ 14 Untuk perikatan prosedur yang disepakati yang dilaksanakan sesuai dengan SAT Seksi 500 [PSAT No. 06] Atestasi Kepatuhan, penolakan manajemen untuk menyerahkan representasi tertulis yang disyaratkan juga merupakan pembatasan atas lingkup perikatan dan mengharuskan praktisi untuk menarik diri dari perikatan. (Lihat SAT Seksi 500 [PSAT No. 06], paragraf 71.) 15 Jika praktisi telah melaksanakan (atau telah diikat untuk melaksanakan) suatu audit atas laporan keuangan entitas yang berkaitan dengan unsur, akun, atau pos laporan keuangan, dan laporan auditor atas laporan keuangan tersebut mencakup penyimpangan dari laporan bentuk baku (SA Seksi 508 [PSA No. 29] Laporan atas Laporan Keuangan Auditan), ia harus mempertimbangkan pencantuman acuan ke laporan auditor dan penyimpangan dari laporan

6000.16

Perikatan Prosedur yang Disepakati

PERUBAHAN KE PERIKATAN UNTUK MENERAPKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI DART BENTUK PERIKATAN LAIN 43 Praktisi yang telah diikat untuk melaksanakan bentuk lain perikatan, sebelum selesainya perikatan, dapat diminta untuk mengubah penugasannya ke perikatan untuk menerapkan prosedur yang disepakati yang diatur dalam Seksi ini. Suatu permintaan untuk mengubah perikatan dapat merupakan hasil dari perubahan dalam keadaan yang mempengaruhi persyaratan klien, kesalahpahaman tentang sifat jasa semula atau jasa pilihan yang tersedia semula, atau pembatasan atas pelaksanaan perikatan semula, baik yang disebabkan oleh klien atau disebabkan oleh keadaan. 44 Sebelum praktisi yang diikat untuk melaksanakan bentuk lain tipe perikatan menyepakati perubahan perikatan ke perikatan untuk menerapkan prosedur yang disepakati, ia harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini: a. Kemungkinan bahwa prosedur tertentu yang telah dilaksanakan sebagai bagian dari tipe lain perikatan tidak semestinya dimasukkan ke dalam perikatan untuk menerapkan prosedur yang disepakati. b. Alasan yang diberikan oleh klien dalam permintaannya, terutama implikasinya pembatasan atas lingkup perikatan semula atau hal-hal yang dilaporkan. c. Usaha tambahan yang disyaratkan untuk menyelesaikan perikatan semula. d. Jika berlaku, alasan untuk perubahan dari laporan dengan distribusi secara umum ke laporan dengan penggunaan terbatas. 45 Jika pemakai tertentu mengakui kesepakatan terhadap prosedur yang dilaksanakan atau harus dilaksanakan dan memikul tanggung jawab atas kecukupan prosedur yang dimasukkan dalam perikatan penerapan prosedur yang disepakati, hal-hal berikut ini perlu dipertimbangkan sebagai dasar untuk meminta perubahan perikatan: a. Perubahan dalam keadaan yang mensyaratkan bentuk lain perikatan. b. Kesalahpahaman tentang sifat perikatan semula atau alternatif yang tersedia. 46 Dalam semua keadaan, jika prosedur dalam perikatan semula secara keseluruhan telah selesai dilaksanakan atau usaha untuk menyelesaikan prosedur tersebut secara relatif tidak signifikan, praktisi harus mempertimbangkan kelayakan untuk menerima perubahan perikatan tersebut. 47 Jika praktisi berkesimpulan, berdasarkan pertimbangan profesionalnya, bahwa terdapat dasar yang masuk akal untuk mengubah perikatan, dan dengan syarat ia mematuhi standar yang berlaku bagi perikatan untuk menerapkan prosedur yang disepakati, praktisi harus menerbitkan laporan semestinya tentang prosedur yang disepakati. Laporan tersebut harus tidak mencakup pengacuan ke perikatan semula atau pembatasan pelaksanaan sebagai akibat dari perubahan perikatan. (Lihat paragraf 41).

6000.1 7

Standar Profesional Akuntan Publik

LA PORA N K OMBI NA SI A N A T A U LA PORA N YA NG DI G A B U N G K A N 48 Bila praktisi melaksanakan jasa sesuai dengan perikatan penerapan prosedur yang disepakati terhadap hal pokok tertentu sebagai bagian dari atau sebagai tambahan terhadap bentuk jasa yang lain, Seksi ini hanya berlaku terhadap jasa yang dijelaskan dalam Seksi ini; standar lain berlaku untuk jasa yang lain. Jasa lain dapat mencakup audit, review, atau kompilasi laporan keuangan, jasa atestasi yang dilaksanakan sesuai dengan standar atestasi, atau jasa nonatestasi.16 Laporan tentang penerapan prosedur yang disepakati terhadap unsur, akun, atau pos laporan keuangan dapat dimasukkan atau digabungkan dengan laporan atas jasa lain, asalkan tipe jasa yang diberikan oleh praktisi dapat dibedakan secara jelas dan standar yang berlaku untuk setiap jasa diikuti oleh praktisi. Namun, karena laporan praktisi tentang penerapan prosedur yang disepakati terhadap hal pokok tertentu dibatasi untuk pemakai tertentu, pemasukan atau penggabungan dengan laporan atas jasa lain mengakibatkan pembatasan terhadap semua laporan hanya kepada pemakai tertentu.

T A NG GA L B ERL A K U EF EK T IF 49 Seksi ini berlaku efektif untuk laporan praktisi yang diterbitkan pada atau setelah tanggal 1 Agustus 2000. Penerapan lebih awal dari tanggal efektif berlakunya aturan dalam Seksi ini diizinkan.

______________________________ 16 Lihat SAT Seksi 100 [PSAT No. 071 StandarAtestasi, paragraf 77 s.d. 79 untuk persyaratan berkaitan dengan jasa atestasi yang diberikan sebagai bagian dari perikatan jasa nasihat manajemen (management advisory service).

6000.18

Anda mungkin juga menyukai