Anda di halaman 1dari 4

ANALISA EKONOMI 1. Pengertian Analisis ekonomik merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model teknik fundamental.

analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makroekonomi yang biasa dianalisis melalui analisis ekonomik ini adalah faktor tingkat bunga, pendapatan nasional suatu negara, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu negara. analisis ini digunakan untuk mengetahui potensi dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi. Alasan mengapa kebijakan moneter dapat memengaruhi return saham yang diterima dikarenakan oleh besar kecilnya tingkat jumlah uang yang beredar. Ketika jumlah uang yang beredar semakin tinggi, maka terdapat kecenderungan meningkatnya kegiatan perekonomian secara keseluruhan. hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan mendapatkan supply uang yang lebih tinggi dari biasanya. ketika suply uang tinggi, maka kegiatan operasional yang bersifat profit oriented juga akan meningkat dan otomatis akan membuat laba perusahaan meningkat pula.Hal ini pada gilirannya nanti akan meningkatkan return saham dari perusahaan yang bersangkutan.

2. Jenis-jenis Analisis Ekonomi Saat kita belajar ekonomi kita melakukan beberapa analisis yang disebut analisa ekonomi.Ada beberapa jenis analisis ekonomi yakni: a. Ekonomi Teori (economics analysis) yaitu ilmu yang menerangkan hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi dan kemudian merumuskan hubungan-hubungan itu dalam suatu hubungan ekonomi.contoh: hukum permintaan, hukum penawaran,teori produksi,dan lain-lain. b. Ekonomi Deskriptif (deskriptive economics), yaitu ilmu yang

menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dari perekonomian tsb.Contohnya: keadaan petani di Klaten,inflasi tahun 1997,dst.

c. Ekonomi Terapan (applied economics), yaitu ilmu ekonomi yang menelaah kebijakan-kebijakan yang perlu dilaksanakan dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi. contoh: ekonomi moneter, ekonomi koperasi, ekonomi perusahaan,dll

3. Pentingnya Analisa Ekonomi Analisa ekonomi adalah suatu usaha melakukan penelitian secara mendalam tentang suatu kondisi perekonomian dengan melihat beberapa data pendukung yang dinanamakan indikator ekonomi sehingga kita dapat menyimpulan dengan metoda ilmiah kondisi ekonomi yang berlansung. Kondisi ekonomi yang ada sebenarnya bersifat relatif. Mengapa ? Karena sebenarnya yang kita usahakan adalah mencapai suatu analisis obyektif dan yang bisa kita lakukan hanyalah membandingkan dengan target dari perekonomian yang ingin dicapai atau kondisi ideal yang ada. Bila analis atau pembaca lain melihat analisis kita, bisa jadi akan sangat menolak karena ada satu atau beberapa indikator/data atau faktor yang telah terabaikan. Bisa juga karena analisis kita memakai data yang telah usang alias tidak up to date. Atau penggunaan perhitungan statistik yang berbeda misalnya untuk mendapatkan trend. Bisa juga menolak karena beranggapan bahwa indikator ekonomi yang ada tidak sesuai dengan kondisi riil perekonomian yang dia lihat sehari-hari. Jadi kalau menerima bantahan dari orang lain sah-sah aja. Ini adalah bagian dari demokrasi. Suatu analisa juga terkadang dapat berfokus pada suatu topik atau suatu sisi. Dan dibantu oleh data pendukung mengenai topic tersebut. Kelemahannya adalah bisa jadi analisis tersebut menggiring pembaca untuk melihat hanya dari sisi pandang tersebut dan melupakan sisi lainnya. Jadi untuk mencapai suatu analisis yang baik memang perlu usaha keras, rajin melihat data yang ada, pantau berita-berita ekonomi, pengumuman pemerintah. Juga dengan menelaah kajian-kajian yang telah dikeluarkan oleh lembaga-lembaga ekonomi baik akademis, NGO, think tank atau lainnya yang memang ahli di bidangnya.

Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah belajar mencintai bidang ekonomi ini karena dengan minat yang tinggi maka usaha akan mudah untuk dilaksanakan. Sebagai catatan, situs ini berdiri untuk menciptakan learning society dalam bidang ekonomi. Analisa yang coba saya sampaikan diupayakan sesuai dengan yang tersebut diatas. Bila kita melihat kondisi perekonomian nasional, sulit untuk mengambil kesimpulan bila kita tidak melihat data-data terbaru dan kondisi riil yang ada dan dibandingkan dengan arah kebijakan ekonomi makro yang telah dikeluarkan oleh pemerintah , dalam hal ini Departemen Keuangan RI dalam Prospek ekonomi makro 2005-2009. Dalam prospek tersebut arah kebijakan makro yang ditetapkan pemerintah antara lain adalah mendorong pertumbuhan ekonomi agar dapat mengurangi penganguran dan kemiskinan. Caranya dengan meningkatkan ekspor melalui kebijakan moneter yang hati-hati .Juga melakukan kebijakan fiscal sustainability antara lain dengan koordinasi tinggi terhadap kegiatan Financial Safety Net.Peningkatan iklim usaha investasi dengan dengan mengurangi hambatan investasi yang ada. Meningkatkan fungsi intermediasi perbankan serta meningkatkan ketahanan sistem perbankan.

Sekarang bila kita lihat kondisi terbaru saat ini (Triwulan I), pada tahun kemarin terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi dari 5.6% tahun 2005 menjadi 5.5% tahun 2006 sementara target 2006 adalah 5.8% dan tahun 2007 6.3% (Kompas, 19 Feb 2007). Alasan pemerintah adalah bahwa realisasi dari investasi masih belum sepenuhnya terlaksana alias tertunda dan akan direalisasikan tahun 2007 ini. Pada kenyataannya terlihat lambatnya pertumbuhan ini terjadi masih akibat dampak dari kenaikan BBM 100% Oktober 2005 . Faktor lain adalah meskipun pemerintah memiliki niat baik untuk mempermudah proses investasi, tetapi di lapangan masih sulit terealisasi. Bila kita berbicara investasi maka saat ini terjadi perlombaan yang kuat diantara negara-negara Indonesia, Cina, Vietnam dan Thailand, serta negara ASEAN lainnya dalam menarik investor . Diregulasi peraturan

investasi (one stop service),roadshow, diregulasi peraturan perpajakan, peningkatan infrastruktur pendukung investasi adalah cara-cara yang dilakukan oleh negara-negara tersebut.Salah satu keunggulan jangka panjang dari Indonesia adalah telah tercapainya demokrasi dalam sistem politik.Tetapi stabilitas politik mesti senantiasa dijaga. Bila kita lihat pengumuman BI yang baru-baru ini yaitu menurunkan BI Rate dari 9.5% menjadi 9.25% (Siaran Pers BI 6 Feb 2007) menurut BI adalah karena pertimbangan faktor penurunan tingkat inflasi (dari 6,6% menjadi 6,26% Januari 2007 yoy) serta kecendrungan menguat dari nilai tukar rupiah terhadap dollar (cendrung menguat ke level Rp 9.070 /dollar). Sebenarnya melihat bila melihat sector riil ekonomi, maka penurunan BI Rate ini diharapkan dapat menurunkan suku bunga pinjaman bank , sehingga dapat meningkatkan fungsi intermediasi dari bank.Dan dengan sendirinya dapat meningkatkan orang utk mulai berbisnis. Trauma kredit macet (NPL) masih menghantui perbankan sehingga mereka sangat berhati-hati dalam

mengucurkan kredit.Ini ditambah pula oleh ketatnya peraturan BI tentang pemberian kredit oleh perbankan.Tetapi ini dilakukan BI tak lain adalah bagian dari program SSK (Stabilitas Sistem Keuangan) untuk mengurangi resiko masa depan. Langkah dramatis yang dilakukan BI adalah rencana penghapusan BI secara bertahap menjadi SPN (Surat Perbendaharaan Negara) ungkap Deputi Gubernur BI, Aslim Tadjudin (Kompas, 19 Feb 2007). Dana yang tertampung dalam SPN tersebut bersifat tidak berbunga dan boleh digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan ini akan bermanfaat untuk sector riil.

Anda mungkin juga menyukai