Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. PEN DAHU LU AN
Perusahaan yang berdiri dengan baik dan menghadapi tantangan besar ketika
mengembangkan bisnis internasional yang sukses.semua perusahaan ini menganggap
bahwa perluasan perluasan internasional apapun resiko. Sebagian besar penjualan dan
keuntungan dalam jumlah yang cukup signifikan, semuanya bergantung pada binis
internasional.
Seberapa pentingkah bisnis internasional bagi studi manajemen? Jika tidak berpikir
internasional, maka anda tidak berpikir tentang manajemen bisnis.masa depan bisnis
dan masyarakat kita lebih ditentukan oleh hubungan global daripada lokal.
Dalam makalah ini kami akan mengkaji sebagaimana pentingnya atau keterikatan
antara lingkungan global dengan peningkatan keuntungan bagi perusahaan.selain itu,
makalah ini juga memperkenalkan konsep dasar mengenai lingkungan global dan
manajemen internasional. Disini akan dibahas tantangan ekonomi, hukum – politik,
dan sosial – budaya yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam lingkungan bisnis
global. Kemudian, akan dibahas perusahaan multinasional dan juga berbagai jenis
strategi dan teknik yang diperlukan untuk masuk dan berhasil pada pasar luar negeri.
II I. PEMBAH AS AN
1. DUNIA TANPA BATAS
- LINGKUNGAN EKONOMI
Kurs Nilai Tukar(Nilai yang menjadi dasar pertukaran mata uang satu
dengan negara dengan negara lain)perubahan kurs nilai tukar dapat
menimbulkan implikasi yang besar terhadap keuntungan operasi
internasional yang mempertukaran jutaan dollar ke dalam mata uang lain
setiap harinya.
Dunia bisnis pasti berkaitan dengan sistem politik yang tidak dikenal, juga
pengawasan dan regulasi pemerintah yang lebih banyak, ketika mulai
memasuki pasar internasional.beberapa perhatian hukum-politik utama
yang mempengaruhi bisnis internasional adalah sbb :
Risiko Dan Instabilitas Politik .Risiko Politik yang diartikan sebagai
resiko kehilangan aktiva, daya untuk menghasilkan, atau kontrol
manajemen terkait dengan peristiwa atau tindakan yang berbasis politik
oleh pemerintah negara tuan rumah. Resiko politik mencakup
pengambilalihan properti oleh pemerintah, atau tindak kekerasan yang
ditujukan kepada properti atau karyawan perusahaan.masalah bagi
perusahaan internasional lainnya yang sering terjadi adalah Instabilisasi
Politik seperti kerusuhan, revolusi, kekacauan sipil, dsb. Instabillitas
politik meningkatkan ketidakpastian dan mempengaruhi operasi sebuah
perusahaan internasional.
1. Nilai-nilai Sosial
Ada empat dimensi sistem nilai nasional yang mempengaruhi hubungan
kerja organisasi dan karyawan.
1. Jarak Kekuasaan (Power Distance). Jarak kekuasaan yang tinggi
berarti orang menerima ketidaksetaraan kekuasaan di antara institusi,
organisasi, dan orang. Jarak kekuasaan yang paling rendah berarti
orang mengharapkan kesetaraan dalam kesempurnaan,
2. Penghindaran Ketidakpastian (Uncertainty avoidance). Berarti
anggota dalam suatu masyarakat merasa tidak nyaman dengan
ketidakpastian dan ambiguitas, sehingga mendukung keyakinan yang
menjanjikan kepastian dan kecocokan.
3. Individualisme dan kolektivisme (Individualism and collectivism).
Individualisme mencerminkan nilai terhadap ikatan kerangka sosial
yang longgar, di mana masing-masing orang diharapkan untuk
mengurus diri mereka sendiri. Kolektivisme berarti preferensi terhadap
ikatan kerangka sosial yang sangat ketat, dimana setiap individu
memerhatikan satu sama lain dan organisasi melindungi kepentingan
anggotanya.
4. Maskulinisme/Feminisme(Maskulinity/Femininity). Maskulinitas
berarti preferensi budaya terhadap pencapaian, kepahlawanan,
ketegasan, berpusat pada pekerjaan dan keberhasilan dalam hal materi.
Feminisme mencerminkan nilai-nilai hubungan, kerjasama, dan
pengambilan keputusan terhadap keputusan dalam kelompok, dan
kualitas hidup.
Outsourcing
Global outsourcing berarti melakukan pembagian tenaga kerja secara
internasional, sehingga proses manufaktur dapat dilakukan di negara yang
memiliki sumber tenaga kerja dan pasokan yang paling murah, berasal dari
negara manapun.
Kegiatan Ekspor
Melalui Kegiatan ekspor (Exporting), perusahaan mempertahankan fasilitas
produksinya di negara asal dan mengirimkan produknya untuk dijual ke luar
negeri. Ekspor memungkinkan suatu negara untuk memasarkan produknya di
negara lain dengan biaya sumber daya yang relatif rendah dan dengan resiko
yang terbatas. Namun, ekspor tetap memiliki sejumlah persoalan yang timbul
dari jarak fisik, aturan pemerintah, mata uang asing, dan perbedaan budaya,
namun tetap relatif tidak terlalu mahal dibandingkan bila perusahaan
menggunakan modalnya sendiri untuk membangun pabrik di negara tuan
rumah.
Bentuk kegiatan ekspor yang lazim bagi negara berkembang disebut
sebagai Imbal Dagang (Countertrade), dimana terjadi barter antara suatu
produk dengan produk lain, dan bukan penjualan untuk mendapatkan mata
uang.
Lisensi dan Waralaba
Dengan Lisensi(Licencing), sebuah perusahaan pemberi lisensi di suatu
negara dapat memastikan sumber daya tertentu tersedia untuk perusahaan di
negara lain (Penerima lisensi). Sumber daya ini meliputi teknologi, keahlian
manajemen, dan atau hak paten, serta merek dagang. Ini semua
memungkinkan penerima lisensi untuk memproduksi dan memasarkan produk
yang serupa dengan yang telah diproduksi oleh pemberi lisensi. Perjanjian ini
memberikan kesempatan kepada pemberi lisensi untuk berpartisipasi dalam
produksi dan penjualan produk di luar negara asalnya dengan biaya yang
relatif lebih rendah.
Waralaba (franchising) merupakan bentuk khusus lisensi yang terjadi
jika terwaralaba membeli paket lengkap yang terdiri atas material dan jasa.
Apabila melalui lisensi sebuah penerima lisensi tetap mempertahankan nama
perusahaan dan sistem operasinya sendiri, maka suatu terwaralaba
menggunakan nama dan sistem dari pewaralaba.
Lisensi dan Waralaba menawarkan kepada sebuahperusahaan akses yang
relatif mudah untuk memasuki pasar internasional dengan biaya yang rendah,
namun sekaligus membatasi partisipasinya di dalam, dan pengendalian
terhadap perkembangan di pasar – pasar tersebut.
Investasi Langsung
Tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dalam perdagangan internasional adalah
investasi langsung dalam fasilitas manufaktur di suatu negara asing. Investasi
langsung (Direct Investing) berarti perusahaan terlibat dalam pengelolaan
aktiva aktiva produktif, yang membedakannya dari strategi masuk pasar
lainnya, yang hanya memungkinkan kontrol manajerial yang terbatas.
Saat ini, jenis investasi langsung yang paling populer adalah
melakukan aliansi strategis dan kemitraan. Dalam sebuah Usaha Patungan
(Joint Venture), suatu perusahaan membagi biaya dan resiko bersama dengan
perusahaan ialin, yang umumnya berasal dari negara tuan rumah, umtuk
mengembangkan produk baru, membangun fasilitas produksi ataumembuat
jaringan penjualan dan distribusi.
Pilihan lainnya adalah memiliki Perusahaan afiliasi luar negri ysng
dimilki penuh (Wholly owned foreign affiliate), dimana perusahaan memiliki
kontrol penuh terhadapnya. Bentuk investasi langsung yang paling mahal dan
beresiko adalah Greenfield Venture
5. PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Volume bisnis internasional yang besar dilakukan di dalam dunia yang terlihat
tanpa batas oleh bisnis internasional yang berukuran sangat besar dan
seringkali disebut sebagai perusahaan global, perusahaan tanpa negara, atau
perusahaan transnasional yang besar ini umumnya disebut sebagai
Perusahaan Multinasional(multinational corporations-MNC). MNC dapat
memindahkan kekayaan aktiva dari satu negara ke negara lain dan
mempengaruhi perekonomian, politik, serta budaya nasional.
Meskipun tidak ada definisi yang tepat, suatu perusahaan multinasional
umumnya menerima lebih dari 25 persen dari total penjualannya di luar negara
asal induk perusahaan. MNC juga memiliki karakteristik manajemen yang
berbeda sebagai berikut :
1. Sebuah MNC dikelola sebagai sistem bisnis yang terintegrasi di seluruh dunia.
Hal itu berarti bahwa perusahaan afiliasi luar negri bertindak dalam aliansi dan
kerja sama yang erat satu sama lain.
2. MNC utamanya dikendalikan oleh otoritas manajemen tunggal yang membuat
keputusan strategi kunci yang terkait dengan induk perusahaan dan seluruh
afiliasi.
3. Manajer puncak MNC diminta untuk melaksanakan perspektif global.
Pembelajaran Global
Mengelola lintas batas menuntut organisasi untuk belajar lintas batas pula.
Satu alasan mengapa perusahaan jepang begitu berhasil secara internasional
adalah bahwa budaya mereka mendorong pembelajaran dan adaptasi. Secara
umum, di Asia, pengajaran dan pembelajaran sangat dihargai dan peran
manajer dipandang sebagai salah satu yang berperan melakukan proses
pengajaran dan fasilitasi yaitu membantu orang lain di sekitar mereka untuk
belajar.
IV. KESIMPULAN
Makalah ini memberi penekanan pada semakin pentingnya perspektif
internasional bagi manajemen. Perusahaan yang berhasil semakin meluaskan
bisnisnya keluar negri dan sukses dalam persaingan dengan perusahaan
perusahaan asing di tempat asal mereka. Bisnis di dalam arena global
menghadapi resiko dan kesulitan yang khusus karena kekuatan ekonomi,
hukum-politik, dan sosial-budaya yang sangat rumit. Selain itu, lingkungan
global berubah dengan sangat cepat. Alternatif utama lainnya untuk melayani
pasar luar negri adalah melalui ekspor, lisensi, waralaba, dan investasi
langsung berupa usaha patungan atau anak perusahaan yang dimiliki sendiri.
Banyak pertumbuhan dalam bisnis internasional dilaksanakan oleh
usaha besar yang disebut sebagai MNC. Perusahaan besar ini terdapat di dunia
yang hampir tanpa batas, sehingga mendorong arus bebas berupa ide, produk,
proses manufaktur, dan pemasaran di berbagai negara untuk mencapai
efisiensi terbesar. Para manajer dalam MNC, serta yang berada di perusahaan
lebih kecil yang melakukan kegiatan usaha secara internasionalmenghadapi
banyak tantangan. Para manajer seringkali mengalami keterkejutan budaya
ketika dipindahkan keluar negri. Mereka harus belajar menjadi sensitif
terhadap kebudayaan, dan menyesuaikan gaya manajemen mereka dengan
budaya tersebut. Bagi manajer dan organisasi di dunia yang semakin tanpa
batas, belajar lintas batas adalah suatu hal yang penting.