Anda di halaman 1dari 15

APLIKASI SENSOR TGS 832 SEBAGAI PENDETEKSI KEBOCORAN TABUNG FREON PADA MOBIL

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Disusun untuk memenuhi syarat mengajukan Tugas Akhir pada program Studi S1 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Semarang

Oleh : Iiiiii C.411.06.0008

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEMARANG 2011

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL TUGAS AKHIR


Dengan judul :

APLIKASI SENSOR TGS 832 SEBAGAI PENDETEKSI KEBOCORAN TABUNG FREON PADA MOBIL
Oleh : Rkkkkkkkkkkkkk

C.411.06.0008
Telah diperiksa dan disetujui Semarang, ............................

Dosen Pembimbing Utama

Dosen Pembimbing Pembantu

(Taufiq Dwi Cahyono, S.T.) NIS. 06557003102096

(Sulistyo Indriyanto, S.T.) NIS. 06557003102094

Mengetahui, Koordinator Tugas Akhir

(Budiani Destyningtyas, S.T.) NIS. 06557003202045

Abstrak Pembuatan tugas akhir ini bertujuan membuat alat pendeteksi kebocoran gas Freon . Sensor TGS 832 berfungsi sebagai pendeteksi gas Freon pada tabung AC pada Mobil, jadi apabila ada tabung Freon yang bocor, maka dapat dideteksi oleh alat ini, gas freon yang masuk atau melewati pada sensor TGS 832 maka sensor akan memberi sinyal outputan berupa tegangan, kemudian tegangan output pada sensor tersebut masuk pada Port ADC dan diolah oleh mikrokontroller Atmega 8535. Mikrokontroller Atmega 8535 berfungsi sebagai mengontrol sebuah outputan dari sensor dan hasil outputan tersebut akan di control dan diperintahkan sebuah indikator dan buser yang berefungsi sebagai peringatan adanya kebocoran pada tabung Freon.

Kata kunci : SENSOR TGS 832 DAN ATMEGA 8535

PROPOSAL TUGAS AKHIR

I. BIDANG ILMU Teknik Kendali

II. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi sekarang ini telah berkembang sedemikian pesatnya Teknologi sangat membantu manusia dalam mempermudah kegiatan sehari - hari.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, penulis ingin membuat kemudahan bagi pemilik bengkel AC yang dipenuhi dengan kesibukkan untuk dapat memperbaiki tabung Freon pada mobil-mobil yang terdapat kebocoran, karena dengan adanya kebocoran pada tabung Freon, maka AC pada mobil tidak akan terasa sejuk. Pada kesempatan kali ini penulis mencoba untuk merancang sebuah alat pendeteksi kebocoran gas freon pada tabung AC Mobil. Dengan adanya alat ini maka kita akan mudah mencari kebocoran pada tabung gas Freon AC, jadi kita tidak akan susah-susah mencium bau gas freon yang sangat berbahaya buat kesehatan.

III.

PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan permasalalahan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti dapat

merumuskan masalah Bagaimana merancang dan merealisasikan pembuatan suatu alat pendeteksi kebocoran Tabung atau pipa Freon pada instalasi AC Mobil , kendala pembuatan pada alat ini yaitu terlalu sensitifnya sensor gas freon, sehingga alat kadang mengalami nilai error pada saat pengujian sensor tersebut, dan indikator yang digunakan pada alat ini berupa buzzer dan sebuah led.

IV. TUJUAN DAN MANFAAT IV.1 Tujuan dari membuat alat ini yaitu dapat mempermudah pekerjaan pada saat

mencari kebocoran pada pipa dan tabung gas freon. IV.2 Manfaat membuat alat pendeteksi gas freon yaitu sebagai pendeteksi

kebocoran pada selang gas freon.

V. BATASAN MASALAH Pembatasan masalah dalam tugas akhir ini dibatasi pada : 1. Penggunaan Mikrokontroler ATMEGA 8535 pada alat diatas 2. Sensor TGS 832 untuk pendeteksi gas freon 3. Alat ini hanya berupa alatpendeteksi saja ,bukan pengukuran.

VI. Tinjauan Pustaka

6.1 6.1.1

Landasan Teori Mikrokontroler ATMEGA8535 Mikrokontroler AVR ATMEGA8535 merupakan mikrokontroler 8 bit dengan

konsumsi daya rendah produksi ATMEL, yang memiliki beberapa fitur istimewa antara lain: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. Arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). 130 instruksi sebagian besar satu siklus instruksi. 32 x 8 register kerja serbaguna. 16 MIPS (Mega Instructions per Second) pada 16 MHZ. 8 Kbytes In-System Programmable Flash (10000 siklus hapus/tulis). 512 bytes SRAM. 512 bytes In-System Programmable EEPROM (100.000 siklus hapus/tulis). Pemrograman terkunci untuk program Flash dan keamanan data pada EEPROM. Satu 8 bit timer/counter dengan Prescaler terpisah. Satu 16 bit timer/counter dengan Prescaler terpisah yang dapat digunakan untuk. mode compare, dan mode capture. 4 saluran PWM 8 terminal, 10 bit ADC Analog comparator dalam chip. Serial UART terprogram. Antarmuka serial SPI master/slave. Mode power down dan catu rendah senggang. Sumber interupsi internal dan eksternal. 32 jalur I/O terprogram.

Mikrokontroler AVR ATMEGA8535 telah didukung penuh dengan program dan sarana pengembangan seperti: kompiler-kompiler C, simulator program, emulator dalam rangkaian, dan kit evaluasi. ATMEGA8535 adalah mikrokontroler handal yang dapat memberikan solusi biaya rendah dan fleksibilitas tinggi pada banyak aplikasi kendali.
6

Blok diagram internal dari mikrokontoler ATMEGA8535 diperlihatkan dalam Gambar 6.

Gambar 1.1 Blok diagram mikrokontroler ATMEGA8535

Sistem CISC terkenal dengan banyaknya instruction set, mode pengalamatan yang banyak, format instruksi dan ukuran yang banyak, instruksi yang berbeda dieksekusi dalam jumlah siklus yang berbeda. Sistem dengan RISC pada AVR mengurangi hampir semuanya, yaitu meliputi jumlah instruksi, mode pengalamatan, dan format. Hampir semua instruksi mempunyai ukuran yang sama yaitu 16 bit. Sebagian besar instruksi dieksekusi

dalam satu siklus CPU. Konfigurasi pin-pin mikrokontroler ATMEGA8535 diperlihatkan pada Gambar 7.

Gambar 1.2 Konfigurasi pin-pin ATMEGA8535

Penjelasan dari masing-masing pin adalah sebagai berikut: a. b. c. VCC (kaki 10) dihubungkan ke Vcc. GND (kaki 31) dihubungkan ke ground. PortA (PA7..PA0) (kaki 33-40) merupakan terminal masukan analog menuju A/D Converter. Port ini juga berfungsi sebagai port I/O 8 bit dua arah (bidirectional), jika A/D Converter tidak diaktifkan. d. Port B (PB7-PB0) (kaki 1-8) merupakan port I/O 8 bit dua arah (bidirectional) dengan resistor pull-up internal. Port B juga dapat berfungsi sebagai terminal khusus. e. f. Port C (PC7..PC0) (kaki 22-29) adalah port I/O 8 bit dua arah (bidirectional) dengan resistor pull-up. Port D (PD7..P0) (kaki 14-21) adalah port 8 bit dua arah I/O dengan resistor pull-up internal. Port D juga dapat berfungsi sebagai terminal khusus. g. Reset (kaki 9) Kondisi rendah yang lebih lama dari 1,5 S akan mereset mikrokontroler.

h. i. j. k. l.

XTAL1 (kaki 13) masukan bagi rangkaian osilator internal dan masukan clock internal pada rangkaian sirkuit. XTAL2 (kaki 12) keluaran dari rangkaian osilator internal. ICP (kaki 20) adalah kaki masukan untuk fungsi Timer/Counter1 Input Capture. OC1B (kaki 18) adalah kaki keluaran bagi fungsi Output CompareB keluaran Timer/Counter1. AREF (kaki 32) adalah pin referensi analog untuk A/D Converter

VII. METODE Metode yang digunakan dalam pembuatan alat pengendali sensor hitrogen yaitu: 1. Pendefinisian Sistem Perangkat Keras Sistem ini akan dibuat meliputi bahasa pemrograman yang digunakan dan cara kerja hardware.

Gambar 1.3 Driver rangkaian keseluruhan

Prinsip Kerja blok dan driver rangkaian: i. Jika rangkaian diberi catudaya yaitu 5 volt, maka semua control pada Mikrokontroller akan bekerja ii. Ketika sensor freon belum mendeteksi gas freon maka led dan buzzer tidak akan bunyi

10

iii. Jika sensor mendeteksi gas freon pada set point tertentu, maka outputan dari sensor tersebut akan dikontrol oleh sebuah atmega 8535 untuk mengaktifkan sebuah indikator yang berupa led dan buzzer.

Gambar 1.4 Blok Diagram

11

Gambar 1.5 flow chart

12

VIII. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika dalam penyusunan laporan tugas akhir adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, tujuan dan maksud pembuatan tugas akhir, pembatasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan laporan tugas akhir. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang Aplikasi rangkaian sensor MQ 131 yang akan di Kontrol dengan Mikrokontroller Atmega 8535. BAB III : PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Bab ini membahas tentang perancangan setiap blok rangkaian dan proases pembuatan alat. BAB IV : PENGUKURAN DAN UJI COBA ALAT Bab ini membahas tentang pengukuran dan pengujian mencakup tentang tujuan pengujian peralatan yang digunakan dan analisa hasil dari pembuatan alat.

BAB V

PENUTUP Berisi kesimpulan dari seluruh pembahasan dan disertakan juga beberapa saran untuk kemungkinan pengembangan sistem.

13

JADWAL PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

NO.

KEGIATAN Pembuatan

WAKTU PELAKSANAAN BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

Proposal Tugas Akhir Pengumpulan

2.

Data dan Referensi Perancangan Alat Pengujian dan Analisa Penyusunan Laporan Seminar dan Ujian

3. 4. 5. 6.

14

DAFTAR PUSTAKA

1. IC Regulator 78L05 78L24. www.datasheetArchive.com 2. Wardhana L, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535 Simulasi, Hardware, dan Aplikasi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006. 3. Tooley,mike. 2002. Rangkaian elektronik prinsip dan aplikasi. Jakarta: Penerbit Erlangga 4. Malik, Moh. Ibnu. 2006. Pengantar Membuat Robot. Yogyakarta : Andi 5. Wicaksono, Handy. 2009. Catatan Kuliah Automasi 1. Diktat
mata kuliah (tidak diterbitkan) Jakarta : Teknik Elektro FT Universitas Kristen Petra.

6. ATmega 8535 Data Sheet. www.atmel.com/avr/8535. Senin 17 Agustus 2009. Jam 20.38 WIB.

15

Anda mungkin juga menyukai