Anda di halaman 1dari 43

By : kelompok 3

Berina Indah Sari Lukyta Sari Lisa Cahyani Imansari Siti Musrifah

A. DEFINISI INVESTASI
Investasi menurut PSAK

suatu aset yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan melalyi distribusi hasil investasi untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan
Investasi menurut PSAP

aset yang maksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis, seperti unga, deviden, royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam pelyanan kepada masyarakat

B. KLASIFIKASI INVESTASI
Investasi FASB PSAK PSAP

Held to maturity

Trading

Available for sale

Investasi lancar

Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka Pendek

Investasi Jangka Panjang

Permanen

Non permanen

1. Investasi Jangka Pendek


Karakteristik

Dapat diperjual belikan dengan segera

Ditujuan dalam rangka manajemen kas

Berisiko rendah
contoh

Deposito berjangka pendek, SUN, SBI

2. Investasi Jangka Panjang


Investasi yang dimaksudkan unuk dimiliki lebih dari satu tahun a. Investasi permanen ex ; penyertaan modal, investasi lainnya b. Investasi non permanen ex; obligasi, dana yang disisihkan, penanaman modal yg bisa dialihkan, investasi non permanen lainnya

C. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN INVESTASI


Kriteria pengakuan investasi pada entitas pemerintah 1. Kemungkinan manfaat ekonomis dan manfaat sosial atau jasa potensial dimasa yang akan datang atas suatu investasi oleh pemerintah 2. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai

D. METODE PENILAIAN INVESTASI


Metode Biaya

Metode Ekuitas

Metode Nilai Bersih yang Dapat Direalisasi

E. PEROLEHAN, HASIL INVESTASI DAN PELEPASAN INVESTASI JANGKA PENDEK


Investasi jangka pendek pengeluaran dianggappengeuaran kas pemerintah (reklasifikasi) nilai investasi dicatat sebesar nilai perolehan atau nominal , biaya perolehan hasil investasi dicatat sebagai pendapatan Pelepasan investasi dianggap sebagai penerimaan kas pemerintah

E. Perolehan, Hasil Investasi, dan Pelepasan Investasi Jangka Pendek


Tanggal 7 Maret 2007, Pemkot Harapan memutuskan untuk menempatkan Rp 200 juta Sertifikat di Bank Indonesia. Atas pembelian ini dikenakan biaya administrasi oleh agen penjual sebesar Rp 200 ribu. Tanggal 11 Mei 2007 Pemkot Harapan memutuskan untuk mencairkan deposito di Bank Pasar senilai Rp 300 juta. Investasi jangka pendek Kas 200.200.000 200.200.000

Kas Investasi jangka pendek

300.000.000 300.000.000

F. PEROLEHAN, HASIL INVESTASI DAN PELEPASAN INVESTASI JANGKA PANJANG


pegeluaran investasi dicatat sebagai pengeluaran

pembiayaan investasi dicatat sebesar biaya perolehan untuk investasi permanen untuk non permanen dicatat sebesar 1. Pembelian obligasi jk pnjng & investasi yg tidak dimiliki berkelanjutan-> nilai perolehan 2. Investasi dlm bentuk dana talangan -> nilai bersih yang dapat direalisasikan 3. Investasi nonpermanen dlm bentuk penanaman modal -> nilai pembangunan

Pemkot harapan melakukan penyertaan modal pada BUMD sebesar Rp 100 juta. Selain itu juga diberikan pinjaman kepada perusahaan daerah sebesar Rp 30 juta yang berjangka waktu tiga tahun. Jurnal: Penyertaan modal pemda pada BUMD-investasi jk pnjng permanen Pembiayaan-Penyertaan modal 100.000.000 Kas 100.000.000 Penyertaan modal Pemda 100.000.000 Diinvestasikan dlm inves. jk pnjng 100.000.000
Pemberian pinjaman kepada Perusahaan daerah-ivest jk pnjng non permanen Pembiayaan-Pemberian pinjmn kpd prshn daerah 30.000.000 Kas 30.000.000 Pinjmn kpd perrsahaan daerah 30.000.000 Diinvestasikan dlm inves. jk pnjng 100.000.000

Jika pencatatan dilakukan dengan basis kas:

Investasi jangka panjang xxx kas xxx Hasil investasi bunga deposito, atau bunga obligasi yang diperoleh dari penyertaan modal pemerintah atau bentuk investasi jangka panjang lainnya, dicatat sebagai pendapatan hasil investasi (Lain-lain pendapatan yang sah). Contoh jurnal untuk mencatat penerimaan investasi berupa bunga obligasi sebesar Rp 500.ooo Kas 500.000 Lain-lain pendapatan yang sah 500.000

Investasi berupa kepemilikan (pembelian saham),

hasil investasi berupa dividen dicatat sebagai: 1. Pendapatan hasil investasi ->metode biaya 2. Pengurang nilai investasi -> metode ekuitas (namun, laba dari perusahaan yang diinvestasikan akan dicatat sebagai penambah nilai investasi sebesar persentase kepemilikan saham)

Pemkot harapan mempunyai investasi dalam saham di

BUMD OK dengan proporsi kepemilikan sebesar 10% dan di BUMD Keren sebesar 75%. Tahun ini BUMD OK membagikan dividen tunai sebesar Rp 5 jt dan mengumumkan bahwa laba yang berhasil diperoleh adalah Rp 1 M. Sementara itu, BUMD keren memperoleh laba Rp 100 jt dan membagikan dividen tunai sebesar Rp 20 jt. Pemkot Harapan akan mencatat sebagai berikut:

1. Perolehan hasil investasi dari BUMD OK Porsi kepemilikan 10%, maka investasi dinilai menggunakan metode biaya. Penerimaan dividen tunai dari BUMD OK sebesar Rp 500ribu (10% x 5 juta) Kas 500.000 Lain-lain pendapatan yg sah 500.000 (laba tidak mempengaruhi investasi kota Harapan)

2. Perolehan hasil investasi dari BUMD OK Porsi kepemilikan 75%, maka investasi dinilai metode ekuitas. Laba yg dihasilkan sebesar Rp 100 juta akan diakui oleh pemkot Harapan sebagai penambahan nilai investasi sebesar proporsi kepemilikan (75%) Penyertaan Modal pemda 75.000.000 Diinvestasikan dalam inves. jk pnjg 75.000.000 Dividen tunai 15 juta dicatat sebagai pendapatan sekaligus pengurang nilai investasi Kas 15.000.000 Lain-lain pendapatan yg sah 15.000.000 Diinvestasikan dalam inves. jk pnjg 15.000.000 Penyertaan Modal pemda 15.000.000

Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena

penjualan, pelepasan hak karena peraturan pemerintah, dll Penerimaan dari pelepasan investasi jangka panjang diakui sebagai penerimaan pembiayaan Pelepasan sebagian dari investasi tertentu yang dimiliki pemerintah dinilai menggunakan nilai ratarata (membagi total nilai investasi terhadap total jumlah saham yang dimiliki oleh pemerintah)

Pos investasi jangka panjang dapat berubah dengan

adanya reklasifikasi. Reklasifikasi tersebut dapat berupa pemindahan investasi permanen menjadi investasi jangka pendek, aset tetap, aset lain-lain, dll Pada tahun 2010, pemkot harapan menerima pelunasan pinjaman perusahaan daerah.
Kas Pembiayaan-penerimaan kmbli pnjmn kpd PD Diinvestasikan dalam inves. jk pnjg Pinjaman kepada perusahaan daerah 30.000.000 30.000.000 30.000.000 30.000.000

G. PENYAJIAN
Apabila entitas pemerintah mempunyai investasi maka harus disajikan dlam neraca sesuai dengan klasifikasinya yakni investasi jangka pendek, investasi jangka panjang.

NERACA PEMERINTAH KOTA HARAPAN Per 31 Desember 2007


ASET ASET LANCAR Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan Investasi jangka pendek Piutang Pajak Piutang Retribusi Bagian Lancar Pinjaman kpd PD Persediaan Jmlh aset lancar 454.357.600

49.550.000 97.850.000 111.987.550 57.650.450 771.395.600

INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non Permanen Pinjaman kpd PN Pinjaman kpd PD Investasi dlm SUN Invest. Nonpermanen lain Jmlh invest. Nonpermanen Investasi Permanen Penyertaan modal pemda Invest. Permanen lain jmlh invest permanen jmlh invest jk pnjg ASET TETAP Tanah Peralatan dan mesin Gedung dan Bangunan

69.570.000 55.000.000 124.570.000

250.000.000 77.650.000 327.650.000 452.220.000

3.465.709.800 67.890.500 1.657.000.500

EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) Pendanaan yang ditangguhkan Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Dana yg hrs disediakan utk pmbyrn utg jk pndk jmlh ekuitas dana lancar

454.357.600 49.550.000 209.837.550 57.650.450 (102.053.600) 669.324.000

EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam investasi jk pnjng Diinvestasikan dalam aset Diinvestasikan dalam aset lainnya Dana yg hrs disediakan utk pmbyrn utg jk pnjg jmlh ekuitas dana investasi

452.220.000 6.565.850.300

(225.000.000) 6.793.070.300

PENGUNGKAPAN
Investasi yang disajikan dalan Neraca harus diungkap dalam CALK meliputi : a. Kebiajakan akuntansi penilaian b. Jenis investasi c. Perubahan harga pasar d. Penurunan nilai investasi e. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasannya f. Perubahan pos investasi

Berina Indah Sari Lukyta Sari Lisa Cahyani Imansari Siti Musrifah

A. KLASIFIKASI
Akuntansi komersial Tanah Gedung Peralatan Akuntansi pemerintah Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan bangunan Jalan, irigasi, dan jaringan Aset tetap lainnya Konstruksi dalam pengerjaan

B. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ASET TETAP


Dalam akuntansi pemerintahan di Indonesia dengan

basis CTA, pengakuan aset tetap dilakukan dengan kriteria aset sebagai berikut: 1. Masa manfaat kebih 12 bulan 2. Biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal 3. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas 4. Diperoleh/dibangun dengan maksud untuk digunakan

Pengakuan dan Pengukuruan Aset Tetap


Historical Cost Fair Value

Pengakuan Aset

C. KOMPONEN BIAYA ASET TETAP


Tanah
Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan
Harga pembelian Biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah siap pakai Harga pembelian Biaya pengangkutan, instalasi, dan lainnya

Harga pembelian Pengurusan IMB, notaris, dan pajak

KOMPONEN BIAYA ASET TETAP


biaya yang dikeluarkan untuk Jalan, irigasi, dan Seluruh memperoleh jalan, irigasi,dan jaringan jaringan sampai siap pakai

Aset tetap lainnya

Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap pakai

Konstruksi dalam Biaya pembayaran per termin/sesuai dengan kemajuan pembangunan pengerjaan

D. PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN


Pemeliharaan

Memperpanjang masa manfaat

E. PEROLEHAN ASET SECARA GABUNGAN


Kondisi dimana entitas memperoleh beberapa aset

tetap dengan melakukan satu pembayaran untuk seluruh aset yang diterima. Dasar alokasi dengan fair value

F. KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN


Aset tetap dalam proses penyelesaian
Perolehan memerlukan sejumlah waktu tertentu Periode waktu bisa kurang atau lebih dari satu periode

akuntansi

KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN


Konstruksi dalam pengerjaan diakui jika:

Besar kemungkinan manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh 2. Biaya perolehan dapat diukur dengan handal 3. Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan
1.

KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN


Swakelola
Biaya langsung Biaya lain Biaya pinjaman

Pihak ketiga
Termin yang telah dibayarkan Kewajiban yang masih harus dibayar Pembayaran klaim Biaya pinjaman

G. PENYUSUTAN ASET TETAP


Garis lurus Saldo menurun ganda Unit produksi

Contoh soal :
1 April membeli kendaraan senilai Rp 500 juta. Umur ekonomis kendaraan adalah 4 tahun. Metode depresiasi yg digunakan adalah garis lurus. Pad akhir periode, nilai sisa kendaraan adalah Rp 20 juta. Langkah-langkah untuk menentukan beban depresiasi : 1. Tentukan dasar biaya yg akan didepresiasi (harga perolehan-nilai sisa). 2. Tentukan beban depresiasi berdasar metode yg digunakan. Metode garis lurus memiliki tingkat deperesiasi 25 %/ tahun
Th Biaya Depr. Akun Nilai buku awal th Tingka t Depr per th Nilai buku akhir th

1
2 3 4

500 jt
500 jt 500 jt 500 jt

0
120 jt 240 jt 360 jt

500 jt
380 Jt 260 jt 140 jt

25 %
25 % 25 % 25 %

120 jt
120 jt 120 jt 120 jt

380 jt
260 jt 140 jt 20 jt

Saldo Menurun Berganda


Th Biaya Depr. Akun Nilai buku awal th Tingkat Depr per th Nilai buku akhir th

1 2 3 4

500 jt 500 jt 500 jt 500 jt

0 250 jt 375 jt 437,5 jt

500 jt 250Jt 125 jt 62,5 jt

50 % 50 % 50 % -

250 jt 125 jt 62,5 jt 42,5 jt

250 jt 125 jt 62,5 jt 20 jt

Jurnal :
Basis akrual
Beban depresiasi 120 jt 120 jt

Akuntansi pemerintah Indonesia


Diinvestasikan dlm aset tetap Aset Tetap 120 jt 120 jt 120 jt

Akum. Depresiasi

Beban depresiasi

125 jt 125 jt

Diinvestasikan dlm aset tetap Aset Tetap 120 jt

125 jt 125 jt

Akum. Depresiasi

Contoh Soal : 1 April 2007 membeli ekskavator senilai Rp 2 M. Metode Depresiasi yg digunakan adalah metode unit produksi. Nilai sisa akhir tahun ke 5 sebesar Rp 250 jt. Alat ini diperkirakan dapat bekerja selama 20.000 jam
Th Biaya Depr. Akun Nilai buku awal th Tingkat Depr per th Nilai buku akhir th

1 2 3 4

2M 2M 2M 2M

0 87,5 jt 218,75 jt 481,25 jt

2M 1.912,5 jt

87.500/jam 87.500/jam

87,5 jt 131,25 jt 262,5 jt 437,5 jt

1.912,5 jt 1.781,25 jt 1.518,75 jt 1.081,25 jt

1.781,25 jt 87.500/jam 1.518,75 jt 87.500/jam

Jurnal :
Basis Akrual
Beban depresiasi 87,5 jt Akum. Depresiasi 87,5 jt

Akuntansi Pemerintah Indonesia


Diinvestasikan dlm aset tetap Aset Tetap 87,5 jt
87,5 jt

H. PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN


Kebijakan akuntansi

Dasar penilaian

Rekonsiliasi

Informasi Penyusutan

Ilustrasi Kasus
4 Maret 30 April 10 Juni 20 Juli 25 Juli Pembayaran Pertama Pembangunan Gedung Kantor sebesar Rp 50 jt Pembayaran atas perluasasn kantor senilai Rp 3 M Membeli mobil dengan haga Rp 200 jt dan penambahan aksesoris Rp 20 jt Pembayaran terakhir kantor sebesar Rp 300 jt Penandatanganan berita acara penyerahan gedung dari kontraktor 4 Maret Belanja Modal Gedung Rp 50 jt Kas Konstruksi dlm pengerjaan Rp 50 jt Diinvestasikan dlm aset tetap

Rp 50 jt Rp 50 jt Rp 3 M

30 April

Belanja modal Kas Aset Tetap gedung Diinvestasikan dlm aset tetap

Rp 3 M
Rp 3 M Rp 3 M

Lanjutan ...
10 Juni Belanja modal - Kendaraaan Rp 220 jt Kas Rp 220 jt Aset Tetap Kendaraaan Rp 220 jt Diinvestasikan dlm aset tetap Rp 220 jt 20 Juli Belanja modal Kas Konstruksi dalam pengerjaan Diinvestasikan dlm aset tetap Diinvestasikan dlm aset tetap Konstruksi dalam pengerjaan Aset Tetap gedung Diinvestasikan dlm aset tetap Rp 300 jt Rp 300 jt Rp 300 jt Rp 300 jt Rp 350 jt Rp 350 jt Rp 350 jt Rp 350 jt

25 Juli

Selesai

Anda mungkin juga menyukai