BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Upacara tradisional Ruwatan Murwakala adalah upacara tradisional yang masih sering dilakukan di wilayah Jawa. Upacara ini dimaksudkan untuk membersihkan diri dari aib dan dosa serta menghindarkan diri dari malapetaka. Tradisi Ruwatan Murwakala telah ada semenjak zaman Majapahit, hal ini diperkuat dengan ditemukannya relief-relief pada Candi Sukuh di Jawa Tengah (Surakarta) dan Candi Tegalwangi di Jawa Timur (Kediri). Acara Ruwatan Murwakala pada zaman Majapahit dilakukan dengan pementasan wayang kulit, dan acara ini dipimpin oleh seorang dalang. Pementasan wayang kulit ini mengambil cerita kisah-kisah Batara Kala yang temanya disesuaikan dengan aib dan dosa yang telah diperbuat. Sedangkan setelah masuknya budaya Islam, tradisi Ruwatan Murwakala terjadi banyak perubahan, pada awalnya dilakukan dengan pementasan wayang namun sekarang tradisi Ruwat Murwakala dilakukaan dengan acara memanjatkan doa bersama. Selain itu tradisi Ruwat masa kini dilakukan bukan hanya untuk keselamatan manusia itu sendiri tetapi juga untuk bangunan-bangunan rumah yang baru jadi dan itu dikhususkan untuk memagari rumah tersebut agar terhindar dari malapetaka dan kesialan.

II. Rumusan Masalah 1. Apakah Ruwatan Murwakala itu? 2. Apakah fungsi dari Ruwatan Murwakala? 3. Siapa saja yang harus diruwat?

4. Kapan dilaksanakan upacara Ruwatan Murwakala? 5. Dimana dilaksanakan upacara Ruwatan Murwakala? 6. Bagaimana pelaksanaan upacara Ruwatan Murwakala? 7. Apa inti cerita wayang Murwakala? 8. Apa saja yang harus diperlukan untuk upacara Ruwatan Murwakala? 9. Apakah ada perbedaan antara upacara ruwatan tradisional dengan upacara ruwatan yang sering dilakukan pada zaman sekarang?

III. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui asal mula tradisi Ruwat Murwakala. 2. Untuk mengenal budaya nenek moyang dan sekaligus melestarikannya. 3. Untuk menanamkan nilai-nilai moral pada generasi muda. 4. Untuk mengenalkan tradisi Ruwat Murwakala kepada generasi muda.

IV. Tujuan Penulisan 1. Untuk memenuhi tugas SENASINDU kelas X dari Pak Muhammad. 2. Untuk mengenalkan tradisi Ruwat Murwakala kepada generasi muda, agar para generasi penerus mengerti akan tradisi Ruwat peninggalan nenek moyang dan bisa menjaganya agar tetap utuh.