Anda di halaman 1dari 16

Company Logo

Telithromycin-Associated Hepatotoxicity: Clinical Spectrum and Causality Assessment of 42 Cases


Kelompok 15 : Nicky Aisyah Ulima Rahma Titania Dina Catur Hapsari

12/338136/PFA/1194 12/338192/PFA/1198 12/338270/PFA/1201

www.themegallery.com

Telithromycin
Merupakan antibiotik ketolide struktur obatnya mirip dengan antibiotik golongan makrolida. Disahkan oleh U.S Food dan FDA tahun 2004 untuk pengobatan secara oral :
Serangan akut sinusitis dan eksaserbasi akut bronchitis kronis : dosis 800 mg 1x sehari selama 5 hari. Community-Acquired Pneumonia (CAP) : dosis 800 mg 1x sehari selama 7-10 hari.
www.themegallery.com

Telithromycin
Sebelum disahkan, terdapat dugaan adanya hubungan telithromycin dengan kejadian kerusakan hepar.
Pada studi fase I terjadi peningkatan ALT dan AST pada pasien yang diberikan dosis tunggal. Pada studi fase III terjadi peningkatan mild moderate enzim hepar pada pasien CAP lansia. Pada masa pengembangan obat 2 kasus mengalami efek tidak diinginkan pada hepar, 1 diantaranya mengalami eosinofilia dan kadar serum aminotransferase tinggi setelah penggunaan 10 hari.
www.themegallery.com

Latar Belakang
Banyaknya pelaporan kasus munculnya hepatotoksik akibat penggunaan telithromycin

Maka dilakukan studi kasus untuk mengevaluasi pelaporan tentang penggunaan telithromycin vs kejadian idiosyncratic kerusakan hepar.

www.themegallery.com

Metode penelitian
Kasus diambil melalui FDAs MedWatch program 109 kasus di U.S mulai Juli 2004 sampai April 2006 diseleksi oleh 5 reviewer diperoleh 42 kasus Kriteria eksklusi :
Hepatitis viral Pankreatitis Rhabdomyolysis Kanker Sudah pernah menerima pengobatan hepatotoksik
www.themegallery.com

Hot Tip
Penilaian kategori sebab akibat (causality) dan tingkat keparahan kasus didasarkan pada Drug-Induced Liver Injury Network (DILIN) study. Kategori causality berdasarkan DILIN:
Highly likely (>75%) Probable (50-74%) Possible (25-50%)

www.themegallery.com

Tingkat keparahan berdasarkan DILIN


Level 1
Peningkatan ALT, AST atau alkaline phosphatase Tanpa jaundice atau coagulopathy

Level 2

Peningkatan ALT, AST atau alkaline phosphatase Disertai jaundice atau coagulopathy, tapi tidak dirawat inap

Level 3

Peningkatan ALT, AST atau alkaline phosphatase Disertai jaundice atau coagulopathy, dirawat inap, Tidak ada tanda gagal hati

Level 4

Peningkatan ALT, AST atau alkaline phosphatase Disertai jaundice dan tanda gagal hati (misal: ascites, hepatic encephalopathy)

Kematian atau transplantasi hati

Level 5
www.themegallery.com

www.themegallery.com

Hasil
16 kasus possibly 25 kasus kerusakan hepatoseluler akut

26 kasus probably dan Highly likely

42 kasus

32 kasus rawat inap

4 kasus meninggal, 1 kasus transplantasi

14 kasus masuk level keparahan 4 dan 5

www.themegallery.com

Latency waktu mulai diberikan terapi sampai munculnya onset gejala atau abnormalitas biokimia yang menandakan adanya kerusakan hepar 39 kasus Distribusi latency :

www.themegallery.com

Tingkat keparahan

Level 1 terjadi peningkatan enzim serum (8 kasus, 19%) Level 2 mengalami jaundice tetapi tidak memerlukan rawat inap (4 kasus, 10%) Level 3 mengalami jaundice dan rawat inap (16 kasus, 38%) Level 4 mengalami jaundice dan gagal hati (9 kasus, 21%) Level 5 menyebabkan kematian akibat gagal hati atau trasplantasi hati (5 kasus, 12%)

www.themegallery.com

Hasil
Hampir setengah dari kasus (19 kasus; 42,45%) tingkat keparahan DILIN-nya level 3 dan dengan skor causality probable artinya: banyak kasus yang mengalami jaundice + rawat inap, jaundice + gagal hati, dan kematian atau transplantasi akibat penggunaan telithromycin

www.themegallery.com

Diskusi Hasil
Mekanisme telithromycin dalam menyebabkan hepatotoksik belum diketahui Telithromycin hanya butuh periode latency yang pendek untuk dapat menyebabkan hepatotoksik. Periode latency pendek dan onset yang muncul tiba-tiba diperikirakan karena adanya reaksi hipersensitivitas yang cepat dari pasien. Umumnya drug-induced liver injury lainnya butuh waktu latency lebih lama untuk bisa menyebabkan hepatotoksik. Telithromycin latency pendek mustahil dilakukan monitoring aminotransferase untuk upaya pencegahan kerusakan hepar.
www.themegallery.com

Pasien yang mempunyai riwayat alergi atau pernah mengalami penyakit kerusakan hati akibat telithromycin, sebaiknya jangan diberikan antibiotik golongan makrolida seperti eritrhomicyn, azitromycin, dan clarithromycin Rata-rata periode latency muncul setelah pemberian single dose selama < 2 bulan terhitung dari mulai pemberian telithromycin pertama kali. Pada kasus yang parah, kerusakan hati muncul beberapa hari setelah telithromycin mulai diberikan onset cepat dan akut dari ascites dan gagal hati membutuhkan transplantasi hati. Untuk kasus ringan (tanpa jaudince ) membaik dalam 4-6 minggu.
www.themegallery.com

Hepatotoksik akibat telithromycin merupakan kejadian hepatotoksik yang langka dan jarang ditemukan, karena mempunyai karakteristik : Latency pendek Tanda dan gejala sistemik Dalam beberapa kasus terjadi ascites yang signifikan. Saat ini penggunaan telithromycin hanya dibatasi untuk Community-acquired pneumonia yang sudah resisten terhadap penisilin dan erithromisin.

www.themegallery.com

Company Logo

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai