Anda di halaman 1dari 59

SISTEM CERDAS UNTUK PEMETAAN POHON BAHASA JAWA KE POHON BAHASA INGGRIS

Rancangan Usulan Penelitian untuk Disertasi

Teguh Bharata Adji

diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada pada tanggal

10 Juli 2004 DAFTAR ISTILAH

ASCII

American Standard Code for Information Interchange. ASCII mendefinisikan pola rangkaian bit yang menotasikan karakterkarakter alfa numeris, kontrol, dan simbol-simbol khusus. I PENGANTAR

1.1 Permasalahan Bangsa Indonesia adalah bangsa besar dengan potensi alam dan sumber daya manusia yang unggul. Untuk mengembangkan potensi alamiah dan sumber daya manusia diperlukan sarana diantaranya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus ditransfer dari negara-negara lain. Sarana penting untuk transfer ilmu dan teknologi dari bangsa-bangsa lain adalah mempelajari bahasa Inggris, karena bahasa yang digunakan secara internasional saat ini adalah bahasa Inggris. Selain itu potensi alam serta jumlah penduduk yang dimiliki negara Indonesia sangat menarik perhatian masyarakat internasional. Negara-negara maju pun mulai melirik untuk mempelajari budaya dan bahasa Indonesia, dalam rangka untuk lebih menyesuaikan produk-produk mereka sebelum dipasarkan di Indonesia. Dalam rangka itulah maka banyak sekali usaha-usaha dilakukan untuk membuat suatu sistem pendidikan penguasaan bahasa Inggris dan bahasa

Indonesia, dalam bentuk kelas-kelas bahasa yang selama ini sudah dibisniskan dengan baik. Tentu saja demi terlaksananya model pembelajaran bahasa melalui kelas-kelas ini maka juga diperlukan beberapa sarana pendukung lain seperti buku-buku pelajaran bahasa Inggris atau Indonesia, kamus, dan lain-lain. Mengenai buku pelajaran bahasa dan kamus ternyata sudah sedemikian banyaknya tersedia di pasaran, mulai dari buku-buku dan kamus-kamus yang sangat lengkap dan tebal sampai dengan buku atau kamus saku yang mudah dibawa kemana-mana. Beberapa pengguna banyak yang mulai melirik ke penggunaan sistem pengajaran bahasa secara online dengan didukung oleh semakin banyaknya tersedia kamus online yang gratis. Misalnya saja untuk kamus Inggris-Indonesia dan kamus Indonesia-Inggris bisa diakses 3 buah url berikut ini yaitu http://www.e-riec.com/dictionary.asp, http://sanubari.com/. Dalam rangka penyediaan sarana pendukung pembelajaran bahasa Inggris dan Indonesia inilah maka suatu mesin penterjemah bahasa Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris yang online juga diperlukan keberadaannya. http://nlp.aia.bppt.go.id/kebi/, dan

1.2 Keaslian dan Kedalaman Beberapa mesin-mesin yang digunakan sebagai sarana pendukung pembelajaran bahasa sudah banyak yang tersedia, misalnya kamus elektronik dan kamus online. Kamus elektronik sudah banyak dijumpai bahkan sudah digunakan dan banyak memberikan manfaat, di antaranya di Jepang banyak terdapat kamus

elektronik bahasa Jepang-Inggris seperti yang dikeluarkan perusahaan Sanyo, Casio, dan lain-lain. Di Indonesia pun dewasa ini banyak dijumpai kamus elektronik Alfa Link yang telah mampu menyimpan ............. Sedangkan mengenai kamus online sendiri, penulis menemukan adanya ratusan situs gratis yang menyediakan berbagai kamus untuk berbagai bahasa di dunia. Untuk Sejauh yang penulis ketahui, penelitian mengenai suatu mesin penterjemah dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris masih terlalu sedikit dilakukan. BPPT melalui situsnya yaitu pada url http://nlp.aia.bppt.go.id/kebi/, menjelaskan mengenai salah satu proyeknya yaitu KEBI (Kamus Elektronik Bahasa Indonesia), suatu proyek yang dikembangkan untuk menyediakan sistem informasi kosakata yang nantinya bisa digunakan oleh mesin penterjemah bahasa Indonesia dan mesin pemroses bahasa alami. Seperti halnya beberapa kamus Indonesia-Inggris-Indonesia online yang mempunyai masukan sebuah kata dan keluaran kata padanannya, maka tersedianya suatu mesin penterjemah Indonesia-Inggris-Indonesia online dengan masukan sebuah kalimat dan keluaran kalimat padanannya dirasakan sudah sangat mencukupi. Dalam penulisan tugas akhir ini, ada beberapa batasan yang digunakan oleh penulis. 1. Tidak semua jenis kata dan ungkapan serta dialek dari seluruh data yang terdapat dalam kamus besar bahasa Indonesia-Inggris digunakan oleh penulis.

2. Komunikasi yang akan disimulasikan adalah komunikasi sehari-hari (daily conversation) di tempat-tempat umum seperti di pasar, rumah sakit, hotel, tempat wisata dan komunikasi aktifitas umum masyarakat seharihari. 3. Bahasa Inggris yang digunakan adalah bahasa populer umum bukan bahasa istilah khusus (teknik, kedokteran dll). 4. Tata bahasa Inggris yang digunakan adalah tata bahasa dasar yang masih bisa difahami oleh pelajar di tingkat dasar. Mendapatkan Algoritma penterjemahan sederhana dan mengimplementasikannya ke dalam bentuk program penterjemah Inggris Indonesia memerlukan batasanbatasan sebagai berikut: 1. Program bersifat satu arah (unidirectional), yaitu menterjemahkan kalimat bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. 2. Kalimat yang diterjemahkan merupakan kalimat baku dalam bahasa Inggris (formal writing), tidak ada contractions dan idiom (phrasal verbs)1 3. Kosakata (vocabulary database) yang digunakan dibatasi pada lingkup komunikasi sehari-hari (daily conversation) yang terdapat dalam kamus besar bahasa Inggris Indonesia.2 4. Penterjemahan menggunakan context free grammars, dimana simbol tunggal di sisi kiri akan disubstitusi oleh sisi kanan dari aturan produksi dimanapun mereka muncul, baik sebagai string yang berdiri sendiri (stand alone) atau sebagai bagian ( substring ) dari string yang lain.

1.3 Manfaat Dengan sistem Mobile SCADA yang dibuat dengan suatu protokol/aturan yang didasarkan pada kondisi ketersediaan komponen-komponen mesin SCADA di Indonesia, serta didasarkan pada perangkat lunak yang murah bahkan gratis, dan dibatasi untuk permasalahan sederhana dan bersifat umum atau generik, serta dengan menggunakan media komunikasi Paket Data CDMA di Indonesia, maka akan dihasilkan sebuah sistem Mobile SCADA yang akan sangat sesuai dengan kebutuhan industri-industri di Indonesia yang ingin menerapkan sistem SCADA. Tentu saja pemanfaatan hasil penelitian masih harus disesuaikan dengan bidang aplikasi yang akan menggunakannya, yaitu dengan sedikit modifikasi pada perangkat lunaknya karena menyesuaikan perangkat keras yang akan

dikendalikan.

II TUJUAN 1. Mengenal konsep tree and language (Matematika Diskret) dalam hubungannya dengan tata bahasa Inggris. 2. Mendapatkan suatu algoritma sederhana untuk pendekatan makna (semantically approach).

3. Mengimplementasikan algoritma tersebut ke dalam bentuk program penterjemah Inggris Indonesia


1
2

menggunakan bahasa pemrograman

tertentu (Visual Basic), didukung oleh file database dinamis dengan


Azar, Schrampfer, Betty, Understanding and Using English Grammar, 2nd edition, Prentice Hall Regents Echols, M, John,ukuran Hassan, kecil. Shadily, Kamus Inggris Indonesia, PT Gramedia, Jakarta

III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

3.1 Tinjauan Pustaka Dalam ilmu komputer, suatu kalimat dalam bahasa Inggris dapat didekati dengan dua pendekatan yang berbeda. Pendekatan pertama adalah pendekatan struktur (syntactically approach) dan pendekatan kedua adalah pendekatan makna (semantically approach).

gambar 1.1: English sentences approaches

Pendekatan struktur (syntactically approach) digunakan untuk mengecek apakah suatu kalimat memenuhi aturan tata bahasa atau tidak (grammatically /

syntactical correct). Proses ini dinamakan parsing, programnya dinamakan parser dan output-nya berupa parse tree / derivation tree. Pendekatan makna (semantically approach) digunakan untuk mengetahui makna suatu kalimat. Dalam penulisan ini, hal tersebut dilakukan dengan menterjemahkan kalimat bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Proses ini dinamakan translating, programnya dinamakan translator dan output-nya berupa kalimat bahasa Indonesia. Kedua pendekatan di atas memiliki kesamaan dalam penggunaan recognizer, suatu program untuk mengenali kata-kata dalam suatu kalimat beserta dengan jenisnya (predicates) yang dihubungkan ke suatu file database tersendiri. Kesamaan yang lain adalah digunakannya context free grammars sebagai batasan, tipe 2 phrase structure grammar dalam teori language matematika diskret.

Mengimplementasikan kedua pendekatan di atas ke dalam

program

sederhana merupakan tujuan penulisan ini. Pendekatan struktur akan lebih mudah dipahami dan diimplementasikan menggunakan Prolog artificial intelligent programming language karena memiliki fasilitas DCG built in predicate. Pendekatan makna lebih mudah dipahami dan diimplementasikan menggunakan Visual Basic common programming language karena memiliki fasilitas yang cukup lengkap, mudah dan user friendly. Lepas dari kedua bahasa pemrograman di atas, algoritma tetap memegang peran fundamental. Fokus penulisan ini adalah mencari algoritma sederhana untuk

pendekatan makna (semantically approach) dan mengimplementasikannya ke dalam bentuk program penterjemah kalimat bahasa Inggris Indonesia.

3.2 Landasan Teori Perkembangan teknologi komputer telah memicu perkembangan di berbagai bidang lain yang salah satu diantaranya adalah Teknologi Bahasa Manusia (TBM). TBM dikelompokkan dalam dua kelompok utama yaitu Sistem Bahasa Ucapan (SBU) dan Sistem Bahasa Tertulis (SBT). Dalam kelompok pertama yaitu SBU, kegiatan yang dilakukan adalah pengembangan sistem pengenalan ucapan (Speech Recognition), pengembangan sistem pembangkit ucapan dari suatu teks (Text-to-Speech Synthesis System), sistem pemahaman bahasa alami dan pemodelan dialog.1 Sedangkan pada kelompok kedua, kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah pengembangan OCR (Optical Character Reader), Pemeriksa Ejaan (Spell Checker), Pemeriksa Tatabahasa (Grammar Checker), Pemenggalan Kata (Hyphenation), Sistem Temu Balik Informasi (Information Retrieval) dan juga Sistem Mesin Penterjemah.2 Pada sub bab berikut akan dibahas 3 kegiatan dalam SBT yaitu Pemeriksa Tatabahasa, Pemeriksa Ejaan dan Pemenggalan kata yang nantinya akan digunakan dalam perangkat lunak penterjemah Indonesia-Inggris.

Douglas D. O'Shaughnessy INRS-Telecommunications 3 Place du Commerce Nuns' Island, Quebec H3E 1H6 Canada.
2

Computational Linguistics, Volume 15, Number 2, June 1989.

10

2.2

Kegiatan dalam Sistem Bahasa Tertulis 2.2.1 Pemeriksa Tata Bahasa

KWIC ( Key Word In Context) merupakan suatu alat bantu dalam penelitian pola kalimat suatu bahasa berdasarkan suatu kata didalam suatu korpus (kesatuan kumpulan tulisan-tulisan tentang sesuatu). Sistem ini pada dasarnya melakukan pengindeksan terhadap suatu korpus, sehingga pengguna dapat menampilkan semua kalimat yang terdapat dalam korpus tersebut yang mengandung unsur suatu kata tertentu, sesuai dengan permintaan pengguna. KWIC terdiri atas dua bagian utama yaitu sistem pengindeks dan sistem query. Sistem pengindeks berfungsi untuk membuat indeks kata dari suatu korpus, sehingga letak kata tertentu dalam korpus dapat dicari dengan cepat. Sistem query akan menerima masukan kata yang ingin dilihat pola kalimatnya oleh pengguna dan berdasarkan indeks yang telah dibuat pada sistem pengindeks, sistem ini akan mengakses korpus dan mengambil semua kalimat yang mempunyai unsur kata tersebut yang merupakan keluaran dari sistem ini. Peneliti bahasa dapat menggunakan KWIC sebagai alat bantu penelitian pola kalimat. Sebagai contoh, untuk mendapatkan semua kalimat yang mengandung unsur makan maka kita tinggal memasukkan kata makan dalam sistem query sehingga diperoleh semua kalimat yang mengandung kata makan di dalam korpus yang diolah. Selanjutnya peneliti tersebut dapat menganalisa pola kalimat yang menggunakan kata makan. Tentu saja hasil yang diperoleh sangat tergantung pada kelengkapan korpus yang tersedia.

11

2.2.2

Pemeriksa Ejaan dan Pemenggalan Kata

Sistem-sistem program pengolah kata biasanya disertai dengan program untuk pemenggalan kata secara otomatis (Hyphenation) dan pemeriksa ejaan (Spell Checker). Fasilitas ini sangat bergantung pada bahasa dimana sistem itu dirancang. Sebagai contoh, untuk pemenggalan kata, Bahasa Indonesia mempunyai aturan tersendiri yang berbeda dengan bahasa lain. Karena sebagian besar sistem yang beredar dibangun untuk Bahasa Inggris, maka jika kita menggunakan fasilitas pemenggalan kata pada waktu mengolah Bahasa Indonesia sering terjadi kesalahan. Fasilitas pemeriksa ejaan saat ini menjadi bagian yang sangat penting dalam sistem pengolah kata. Walaupun demikian belum terdapat satupun sistem pengolah kata yang memberikan fasilitas lokal untuk Bahasa Indonesia terutama untuk pemeriksa ejaan dan pemeriksa tatabahasa. Hal ini mengakibatkan pengolahan kata Bahasa Indonesia menjadi kurang optimal dan pengguna tidak dapat mencegah adanya kesalahan eja di dalam dokumen. Pada dasarnya pengembangan program pemeriksa ejaan tidaklah rumit. Sistem ini terdiri atas kamus dan suatu program untuk menangani proses morfologi bahasa, memeriksa apakah suatu kata ada di kamus atau merupakan kata turunan dari kata yang ada di kamus, dan jika tidak ada maka akan memberikan kandidat kata yang benar kepada pengguna.

12

2.3

Konsep Bahasa 2.3.1 Definisi Bahasa

Suparman (1991) menyebutkan bahasa adalah suatu sistem komunikasi yang mengatur tingkah laku manusia dalam bentuk ekspresi ucapan dan tulisan yang menolong manusia dalam mengkomunikasikan perasaan dan pikiran dalam bentuk kata, kalimat, alinea, informasi. 2.3.2 Linguistik

Linguistik adalah salah satu bidang ilmu yang khusus untuk mengkaji tentang bagaimana bahasa tersebut ditata dan digunakan. 2.3.3 Perbendaharaan kata dan leksikon

Perbendaharaan kata adalah sekumpulan kata dan frasa yang digunakan dalam bahasa tertentu. Leksikon adalah kamus yang mendaftar kata-kata suatu bahasa sesuai abjad. 2.3.4 Gramatika, Sintaks dan Semantik

Suatu sistem kaidah untuk meletakkan kata-kata ke dalam bentuk kalimat lengkap sebagai ekspresi pikiran disebut gramatika. Gramatika tersusun dari dua bagian pokok, yaitu sintaks dan semantik. Sintaks mengacu kepada bagaimana kata-kata dirangkum dalam kalimat. Sintaks merupakan cabang gramatika yang mengatur penggabungan dan penyusunan jenis kata yang berbeda seperti kata benda, kata kerja, kata sifat dan lain-lain. Sintaks adalah metoda penempatan kata-kata di dalam urutan tertentu untuk membentuk susunan bahasa yang benar.

13

Semantik menunjuk kepada arti bahasa. Semantik merupakan pengkajian hubungan-hubungan antar kata dan penggabungan kata. Semantik merupakan cara untuk mengalisa dan menafsirkan suatu ucapan. 2.3.5 Konteks dan Pragmatik

Konteks mengacu pada ide yang lengkap atau pemikiran yang mengitari setiap kalimat dalam paragraf itu. Konteks akan menjelaskan arti kalimat. Pragmatik menunjuk kepada apa sebenarnya arti yang diucapkan dan ditulis oleh seseorang. Sering terjadi,seseorang mengucapkan dan menulis sesuatu tetapi artinya lain. Misalnya pertanyaan Jam berapa sekarang?. Pertanyaan ini sebenarnya tidak jelas, mempunyai makna ganda. Dengan pertanyaan ini belum tentu si penanya ingin tahu jam sebenarnya. Tetapi mungkin saja karena ia merasa sudah terlambat masuk kerja. 2.3.6 Pembagian jenis kata

Menurut Dr. Goris Keraf (1979), hampir semua tatabahasa sekarang mendasarkan pembagian jenis kata menurut Aristoteles. Sebenarnya Aristoteles sendiri tidak membagi kata-kata menjadi 10 jenis kata. Ia hanya meletakkan sistematikanya. Pembagian jenis kata mula-mula terdiri dari 8 jenis kata. Ketika orang-orang Eropa lainnya berusaha menyusun tatabahasa dari bahasa-bahasa mereka, mereka menambahkan kata baru sesuai bahasa mereka yaitu kata sandang serta kata seru (interjectio).

14

2.4

Tata Bahasa Indonesia 2.4.1 Pembagian Jenis Kata Bahasa Indonesia Kata Benda (Nomina)

2.4.1.1

Dalam tata bahasa tradional kata benda atau nomina didefinisikan dengan nama dari semua benda dan segala yang dibendakan. Pembagian kata benda menurut wujudnya : a. Kata benda konkrit. b. Kata benda abstrak. Kata benda konkrit dibagi lagi menjadi : a. Nama diri. b. Nama zat dan lainnya. 2.4.1.2 Kata Kerja (Verba)

Adalah semua kata yang menyatakan perbuatan. Bila suatu kata kerja menghendaki adanya suatu pelengkap disebut kata kerja transitif, misalnya: memukul, menangkap, melihat, mendapat dan sebagainya. Sebaliknya bila kata kerja tersebut tidak memerlukan suatu pelengkap disebut kata kerja intransitif, misalnya meninggal, berjalan, berdiri dan sebagainya. 2.4.1.3 Kata Sifat (Adjektiva)

Batasan kata sifat menurut Aristoteles adalah kata yang menyatakan sifat atau hal keadaan dari suatu benda, misalnya tinggi, rendah, lama, baru dan sebagainya.

15

2.4.1.4

Kata Ganti (Pronomina)

Termasuk dalam jenis kata ini adalah segala kata yang difahami untuk menggantikan kata benda atau yang dibendakan. Kata ganti menurut sifat dan fungsinya dapat dibedakan atas: 1. Kata ganti orang atau pronomina personalia Kata ganti orang yang asli dalam bahasa Indonesia adalah: a. Orang I : aku (tunggal), kita (jamak). b. Orang II : engkau (tunggal), kamu (jamak). c. Orang III : dia (tunggal), mereka (jamak). Kata ganti orang yang baru karena perkembangan jaman yang terpenting adalah : a. Orang I : hamba, sahaya, patik, abdi (menyatakan kerendahan diri) b. Orang II : paduka, tuan, yang mulia, saudara, ibu, bapak. c. Orang III : beliau, mendiang, almarhum, almarhumah. Kata ganti orang baru tidak dibahas dalam perangkat lunak penterjemah Indonesia-Inggris ini. 2. Kata ganti empunya atau pronomina possesiva. Adalah kata yang menggantikan kata ganti orang dalam kedudukan sebagai pemilik, misalnya : -ku, -mu, -nya, kami, kamu, mereka. Pronomina possesiva yang dibahas dalam perangkat lunak ini adalah kami, kamu dan mereka. 3. Kata ganti penunjuk atau pronomina demonstrativa. Adalah kata yang menunjuk suatu benda, misalnya : ini, itu, sana, sini, situ.

16

4. Kata ganti penghubung atau pronomina relativa Adalah kata yang menghubungkan anak kalimat dengan suatu kata benda yang terdapat dalam induk kalimat, misalnya : yang. 5. Kata ganti penanya atau pronomina interrogativa Adalah kata yang menanyakan tentang orang, benda atau sesuatu keadaan, misalnya : apa, siapa, mana, dengan apa, untuk apa, buat apa, dengan siapa, dari
mana, kemana,

dan lain-lain. 6. Kata ganti tak tentu atau pronomina indeterminativa

Adalah kata yang menggantikan atau menunjukkan benda atau orang dalam keadaan tidak tentu atau dalam keadaan umum, misalnya : masing-masing,
siapa-siapa, seseorang, sesuatu, barangsiapa, para, salah satu

dan lain-lain.

2.4.2

Kalimat Batasan dan ciri-ciri kalimat

2.4.2.1

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan dan tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan atau asimilasi bunyi atau proses fonologis lainya. Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda Tanya (?), atau tanda seru (!) ; sementara

17

itu didalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi. (Hasan Alwi dkk,1993). 2.4.2.2 Struktur kalimat dasar

Yang dimaksud kalimat dasar adalah kalimat yang (i) terdiri atas satu klausa, (ii) unsur-unsurnya lengkap, (iii) susunan unsur-unsurnya menurut urutan yang paling umum, dan (iv) tidak mengandung pertanyaan atau pengingkaran. 2.4.2.3 Bentuk, kategori, fungsi dan peran

Setiap bentuk kata atau frasa yang menjadi konstituen kalimat akan termasuk dalam kategori kata atau frasa tertentu dan masing-masing kata atau frasa tersebut mempunyai fungsi sintaksis serta peran semantik tertentu pula. Untuk kata terdapat dua kategori yaitu kategori utama dan kelompok kata tugas sebagai berikut : 1. Kategori utama : a. b. c. d. Verba (v). Adjektiva (Adj). Nomina (N). Adverbia (Adv).

2. Kelompok kata tugas : a. b. Preposisi (Prep). Konjungtor (Konj).

Kelompok kategori utama merupakan kelompok kata yang mempunyai makna acuan yang dapat ditemukan dalam kamus. Sedangkan kata tugas

18

merupakan kelompok kata yang makna dan pemakaiannya ditentukan oleh kaidah tatabahasa. Sejalan dengan kategori kata, terdapat kategori frasa yang dibedakan berdasarkan unsur utamanya sebagai berikut : 1. Kategori frasa utama : a. Frasa Nominal (FN). b. Frasa Verbal (FV). c. Frasa Adjektiva (FAdj). d. Frasa Adverbial (FAdv). 2. Kelompok frasa tugas : a. Frasa Preposisi (FPrep). Hubungan antara bentuk, kategori, fungsi dan peran dapat dilihat pada bagan berikut : Bentuk
Kategori Kata Kategori Frasa Fungsi

Ibu N FN Subye k Pelaku

tidak Adv FV

Membeli baju V N FN Obyek

baru Adj

untuk Prep FPrep Pelengkap Peruntuk

kami N

minggu lalu N V FN Keterangan Waktu

Predikat Perbuatan

Peran

Sasaran

Bagan 2-1. Hubungan antara bentuk, kategori, fungsi dan peran.

2.4.2.4

Pola kalimat dasar

19

Dalam bahasa Indonesia terdapat enam tipe kalimat dasar inti, keenam tipe kalimat dasar inti tersebut dibedakan berdasarkan pola unsur-unsurnya.
Fungsi Tipe a. S-P b. S-P-O c. S-P-Pel d. S-P-Ket e. S-P-O-Pel f. S-P-O-Ket Subyek Orang itu Rani Beliau Kami Dia Beliau Predikat Sedang tidur mendapat menjadi Tinggal mengirimi mengajar Obyek hadiah lurah di Jogjakarta Ibunya kami uang dengan baik Pelengkap Keterangan

Bagan 2-2. Tipe kalimat dasar inti

2.4.2.5

Fungsi sintaksis unsur-unsur kalimat

Untuk mengetahui fungsi unsur-unsur kalimat, perlu dikenal terlebih dulu ciri-ciri umum masing-masing fungsi sintaksis kalimat. 1. Fungsi predikat. Predikat merupakan konstituen pusat yang disertai konstituen pendamping kiri dengan atau tanpa pendamping kanan. Pendamping kiri adalah subyek kalimat sedangkan pendamping kanan, kalau ada adalah obyek, pelengkap dan atau keterangan. Predikat kalimat biasanya biasanya berupa frasa verbal atau frasa adjectival. Pada kalimat yang berpola S-P, predikat dapat pula berupa frasa nominal, frasa numeral, atau frasa preposisional, frasa verbal dan frasa adjektival, misalnya : a. Ayahnya guru bahasa Inggris. (P = FN) b. Adiknya dua. (P = FNum) c. Ibunya sedang ke pasar. (P = FPrep) d. Dia sedang tidur. (P = FV)

20

e. Bangunan itu indah sekali. (P = FAdj) 2. Fungsi Subyek. Subyek merupakan fungsi sintaksis kedua setelah predikat. Pada umumnya subyek berupa nomina, frasa nomina atau klausa, misalnya : a. Harimau binatang liar. b. Anak itu belum makan. c. Yang tidak ikut upacara akan ditindak. Subyek sering juga berupa frasa verbal, misalnya : a. b. Berjalan kaki menyehatkan badan. Membangun jalan tol mahal sekali.

Subyek pada kalimat aktif transitif akan menjadi pelengkap bila kalimatnya dipasifkan, misalnya : a. Anak itu menghabiskan kue saya. b. Kue saya dihabiskan anak itu. 3. Fungsi obyek. Obyek adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif. Letaknya selalu mengikuti langsung predikatnya. Dengan demikian obyek dapat dikenali dengan

memperhatikan (i) jenis predikat yang dilengkapinya dan (ii) ciri khas obyek itu sendiri. Obyek biasanya berupa nomina, frasa nomina atau klausa. Obyek pada kalimat aktif transitif akan menjadi subyek jika kalimat itu dipasifkan, misalnya : a. Pembantu membersihkan ruangan saya. b. Ruangan saya dibersihkan pembantu.

21

2.5

Kaidah Penterjemahan Kalimat Bahasa Indonesia ke Kalimat Bahasa Inggris 2.5.1 Penterjemahan subyek kalimat yang berupa kata ganti orang sesuai dengan bentuk kalimat (tenses). Bahasa Inggris membedakan subyek kalimat yang berupa kata ganti orang

dengan to be. To be untuk I, You, We, He, She dan They masing-masing adalah am, are, are, is, is dan are. Karena to be ini penterjemahan kalimat bahasa Indonesia ke bahasa Inggris membutuhkan algoritma tertentu agar kalimat bahasa Inggris terjemahannya mendapatkan to be yang sesuai. Berikut ini salah satu kaidah penterjemahan kata yang berdudukan sebagai subyek (pelaku) dalam sebuah kalimat. Subyek-subyek yang dibahas disini berupa kata ganti pemilik(saya, kamu, dia, kami, kita, mereka). 1. Penambahan am pada I sebagai hasil penterjemahan Saya jika I berada pada kalimat bentuk sekarang (present tense). Penambahan am ini dengan kata bantu adalah.
Kalimat Saya adalah Kata benda I Sentence am noun

2. Penambahan shall pada I jika I berada pada kalimat bentuk akan datang (future tense).
Kalimat Saya akan Kata kerja I Sentence shall verb 1

3. Penambahan have pada I jika I berada pada kalimat bentuk lampau (past perfect tense).

22

Kalimat Saya telah Kata kerja I

Sentence have verb 3

4. Penambahan are pada Yousebagai hasil penerjemahan Kamu jika You berada pada kalimat bentuk sekarang (present tense).
Kalimat Kamu adalah Kata benda You Sentence are noun

5. Penambahan will pada You jika You berada pada kalimat bentuk akan datang (future tense).
Kalimat Kamu akan Kata kerja You Sentence will Verb 1

6. Penambahan have pada You jika You berada pada kalimat bentuk lampau (past tense).
Kalimat Kamu telah Kata kerja You Sentence have verb 3

7. Penambahan is pada He atau She sebagai hasil penterjemahan Dia (laki-laki) atau Dia(perempuan) jika He atau She berada pada kalimat bentuk sekarang (present tense).
Kalimat Dia adalah Kata benda He/She Sentence is noun

8. Penambahan will pada He atau She jika He atau She berada pada kalimat bentuk akan datang (future tense).
Kalimat Dia akan Kata kerja He/She Sentence will Verb 1

23

9. Penambahan has pada He atau She jika He atau She berada pada kalimat bentuk lampau (pastt tense).
Kalimat Dia telah Kata kerja He/She Sentence has verb 3

10. Penambahan are pada We sebagai hasil penterjemahan Kita atau Kami jika We berada pada kalimat bentuk sekarang (present tense).
Kalimat Kami adalah Kata benda We Sentence are noun

11. Penambahan shall pada We jika We berada pada kalimat bentuk akan datang (future tense).
Kalimat Kami akan Kata kerja We Sentence shall Verb 1

12. Penambahan have pada We jika We berada pada kalimat bentuk lampau (past tense).
Kalimat Kami telah Kata kerja We Sentence have verb 3

13. Penambahan are pada They sebagai hasil penterjemahan Mereka jika They berada pada kalimat bentuk sekarang (present tense).
Kalimat Mereka adalah Kata benda They Sentence are noun

14. Penambahan will pada They jika They berada pada kalimat bentuk akan datang (future tense).
Kalimat Mereka akan Kata kerja They Sentence will Verb 1

24

15. Penambahan have pada They jika They berada pada kalimat bentuk lampau (past tense).
Kalimat Mereka telah Kata kerja They Sentence have verb 3

2.5.2 1.

Perubahan penterjemahan kata saya

Kata saya dalam kalimat possessive yakni kalimat yang menjelaskan kepemilikan suatu obyek terhadap obyek yang lain. Dalam bahasa Indonesia kalimat possessive memiliki pola DM(Diterangkan

Menerangkan) sebagaimana pola umum kalimat bahasa Indonesia. Misalnya Buku saya, Buku sebagai obyek yang diterangkan sedangkan saya sebagai obyek yang menerangkan. Sedangkan dalam bahasa Inggris kalimat possessive memiliki pola MD(Menerangkan Diterangkan) sebagaimana pola umum kalimat bahasa Inggris. Misalnya My book, My sebagai obyek yang menerangkan sedangkan book sebagai obyek yang diterangkan. Karena perbedaan pola inilah diperlukan algoritma khusus untuk membalik pola kalimat possessive bahasa Indonesia kedalam pola yang benar jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Algoritma yang digunakan adalah jika saya sebelumnya didahului dengan kata benda, maka saya berubah menjadi my dengan diikuti kata benda. Misalnya, Buku saya menjadi My book, bukan Book I.
Kalimat Sentence

25

Kata benda

saya

My

noun

2.

Kata saya sebagai obyek (penderita) dalam kalimat. Jika saya merupakan obyek dan sebelumnya didahului dengan kata kerja, maka saya berubah menjadi me dengan didahului oleh kata kerja. Misalnya, Dia memanggil saya menjadi He calls me, bukan He calls I.
Kalimat Dia memanggil saya He Sentence calls me

2.5.3 1.

Perubahan penterjemahan kata kamu

Kata kamu dalam kalimat possessive. Jika ada kata kamu dan sebelumnya didahului dengan kata benda, maka kaidah penterjemahannya adalah kamu berubah menjadi your dengan diikuti kata benda. Misalnya Buku kamu berubah menjadi Your book, bukan Book you atau You book.
Kalimat Kata benda kamu Your Sentence noun

2.

Kata kamu kedudukannya sebagai obyek (penderita) dalam kalimat. Jika kata kamu sebelumnya didahului dengan kata kerja, maka kamu berubah menjadi you dengan didahului kata kerja. Misalnya Saya memanggil kamu berubah menjadi I call you.
Kalimat Saya memanggil kamu I Sentence call you

26

2.5.4 1.

Perubahan penterjemahan kata dia

Kata dia dalam kalimat possessive. Jika ada kata dia dan sebelumnya didahului dengan kata benda, maka penterjemahannya memenuhi kaidah dia berubah menjadi his (lakilaki) atau her (perempuan) dengan diikuti kata benda. Misalnya Buku dia berubah menjadi His book atau Her book.
Kalimat Kata benda dia His Sentence noun

2.

Kata dia kedudukannya sebagai obyek dalam kalimat. Jika ada kata dia didahului dengan kata kerja, maka dia berubah menjadi him (laki-laki) atau her (perempuan) dengan diikuti kata kerja. Misalnya Kamu memangil dia menjadi You call him/her.
Kalimat Kamu memanggil dia You Sentence call him

2.5.5 1.

Perubahan penterjemahan kata kami

Kata kami dalam kalimat possessive. Jika ditemukan kata kami dan sebelumnya didahului dengan kata benda maka kaidah penterjemahnnya adalah kami berubah menjadi our dengan diikuti kata benda. Misalnya, Ini buku kami menjadi This is our book.

27

Kalimat Ini kata benda kami This

Sentence is noun

our

2.

Kata kami yang berkedudukan sebagai obyek (penderita) dalam sebuah kalimat. Jika ditemukan kata kami yang sebelumnya didahului dengan kata kerja, maka penterjemahannya adalah kami berubah menjadi us dengan didahului kata kerja. Misalnya Dia memanggil kami berubah menjadi He calls us.
Kalimat Dia memanggil kami He Sentence calls us

2.5.6 1.

Perubahan penterjemahan kata mereka

Kata mereka dalam kalimat possessive. Jika ditemukan kata mereka dan sebelumnya didahului dengan kata benda maka kaidah

penterjemahnnya adalah mereka berubah menjadi their dengan diikuti kata benda. Misalnya, Ini buku mereka menjadi This is their book.
Kalimat Ini kata benda mereka This Sentence is noun

their

2.

Kata mereka yang berkedudukan sebagai obyek (penderita) dalam sebuah kalimat. Jika ditemukan kata mereka yang sebelumnya didahului dengan kata kerja, maka penterjemahannya adalah mereka

28

berubah menjadi them dengan didahului kata kerja. Misalnya Dia memanggil mereka berubah menjadi She calls them.
Kalimat Dia memanggil mereka She Sentence calls them

2.5.7

Penterjemahan kata majemuk

Kata majemuk adalah kata yang tersusun dari beberapa kata yang memiliki satu kesatuan arti. Misalnya, Sapi hitam, Kuda liar, Baju baru dan sebagainya. Secara umum kata majemuk bahasa Indonesia memiliki pola kata benda + kata sifat. Sebagai contoh tadi Sapi hitam memiliki pola Sapi berupa kata benda, dan hitam merupakan kata sifat. Demikian juga dengan Kuda liar, Baju baru serta kata majemuk lainnya. Sedangkan dalam bahasa Inggris, pola tadi dibalik. Kata majemuk dalam bahasa Inggris memiliki pola umum kata sifat + kata benda. Misalnya, Black cow, Wild horse, New clothes dan sebagainya. black, wild dan new merupakan kata sifat, sedangkan cow, horse dan clothes merupakan kata benda. Karena perbedaan pola itulah dibuat aturan, jika bertemu kata benda dengan kata sifat yang membentuk kesatuan arti, maka penterjemahannya dibalik menjadi kata sifat kemudian diikuti kata benda .

Kata majemuk Kata benda Kata sifat

Compound words Adjective Noun

2.5.8

Penterjemahan kalimat negatif

Kalimat negatif adalah kalimat yang mengandung unsur tidak atau bukan.

29

1. Kalimat negatif untuk kata ganti orang pertama tunggal, saya. Adalah kalimat negatif dengan subyek (pelaku) saya. Jika ditemukan kata saya dengan diikuti kata bukan, maka hasil penterjemahannya adalah I dengan diikuti am not.
Kalimat Saya bukan Kata benda I Sentence am not noun

2. Kalimat negatif untuk kata ganti orang kedua tunggal, kamu. Adalah kalimat negatif dengan subyek (pelaku) kamu. Jika ditemukan kata kamu dengan diikuti kata bukan, maka hasil penterjemahannya adalah You dengan diikuti arent.

Kalimat Kamu bukan Kata benda You

Sentence arent noun

3. Kalimat negatif untuk kata ganti orang pertama jamak, kami. Adalah kalimat negatif dengan subyek (pelaku) kami. Jika ditemukan kata kami dengan diikuti kata bukan, maka hasil penterjemahannya adalah We dengan diikuti arent.
Kalimat Kami bukan Kata benda We Sentence arent noun

4.

Kalimat negatif untuk kata ganti orang ketiga tunggal, dia.

30

Adalah kalimat negatif dengan subyek (pelaku) dia. Jika ditemukan kata dia dengan diikuti kata bukan, maka hasil penterjemahannya adalah He atau She dengan diikuti isnt.
Kalimat Dia bukan Kata benda She Sentence isnt noun

5. Kalimat negatif untuk kata ganti orang ketiga jamak, mereka. Adalah kalimat negatif dengan subyek (pelaku) mereka. Jika ditemukan kata mereka dengan diikuti kata bukan, maka hasil penterjemahannya adalah They dengan diikuti arent.

Kalimat Mereka bukan Kata benda They

Sentence arent noun

2.5.9

Perubahan bentuk kata kerja sesuai dengan tenses

Bahasa Inggris memiliki bentuk kalimat yang baku (disebut tenses) yang menunjukkan kapan terjadinya peristiwa dalam sebuah kalimat. Kata kerja (verb) merupakan unsur kalimat yang mengalami perubahan bentuk sesuai dengan tenses kalimat. Tidak seperti bahasa Indonesia, bentuk kata kerja selalu tetap kapanpun peristiwa dalam suatu kalimat terjadi. Karena perbedaan tatabahasa ini maka diperlukan algoritma khusus untuk menyesuaikan kata kerja bahasa Indonesia dengan kata kerja bahasa Inggris. 1. Penterjemahan kalimat bentuk lampau.

31

Kalimat bentuk lampau adalah kalimat yang menjelaskan peristiwa yang telah terjadi pada saat kalimat tersebut diucapkan. Dalam bahasa Indonesia, penandanya dengan kata sudah, telah atau kata keterangan waktu lampau seperti kemarin. Jika ditemukan kata sudah, telah atau kemarin dalam sebuah kalimat, maka kata kerja hasil penterjemahannya diubah menjadi kata kerja bentuk lampau (past tense). 2. Penterjemahan kalimat bentuk sekarang dan sedang berlangsung (present continues tense). Kalimat present continues tense adalah kalimat yang menjelaskan peristiwa yang saat ini sedang terjadi pada saat kalimat tersebut diucapkan. Dalam bahasa Indonesia, penandanya dengan kata sedangatau kata keterangan waktu saat ini yaitu sekarang. Jika ditemukan kata sedang, atau sekarang dalam sebuah kalimat, maka kata kerja hasil penterjemahannya diubah menjadi kata kerja bentuk kedua (ing / present continues tense). 2.5.10 Penterjemahan kata kerja dalam kalimat negatif. Yakni jika ditemukan kata tidak dalam sebuah kalimat 1. Kata kerja bentuk sekarang (present tense). Jika ditemukan kata kerja bentuk sekarang dengan subyek saya, maka hasil penterjemahannya adalah I + dont.
Kalimat Saya tidak Kata kerja I Sentence dont Verb 1

32

Untuk kata kerja bentuk sekarang dengan subyek kamu, maka hasil penterjemahannya adalah You + dont.
Kalimat Kamu tidak Kata kerja You Sentence dont Verb 1

Jika subyek kalimatnya kami, hasil penterjemahnnya We + dont.

Kalimat Kami tidak Kata kerja We

Sentence dont Verb 1

Untuk Subyek mereka, hasil penterjemahannya They + dont.

Kalimat Mereka tidak Kata kerja They

Sentence dont Verb 1

Sedangkan untuk subyek dia, hasil penterjemahannya He + doesnt.

Kalimat Dia tidak Kata kerja He

Sentence doesnt Verb 1

2. Kata kerja bentuk ing (present continues tense). Jika ditemukan kata kerja bentuk present continues tense dengan subyek saya, maka hasil penterjemahannya adalah I + am not.

33

Kalimat Saya tidak sedang k.kerja I

Sentence am not verb ing

Untuk kata kerja bentuk present continues tense dengan subyek kamu, maka hasil penterjemahannya adalah You + are not.
Kalimat Kamu tidak sedang k.kerja You Sentence are not verb ing

Jika subyek kalimatnya kami, hasil penterjemahnnya We + are not.


Kalimat Kami tidak sedang k.kerja We Sentence are not verb ing

Untuk Subyek mereka, hasil penterjemahannya They + are not.


Kalimat Mereka tidak sedang k.kerja They Sentence are not verb ing

Sedangkan untuk subyek dia, hasil penterjemahannya He + is not.

Kalimat Dia tidak sedang k.kerja He is

Sentence not verb ing

3. Kata kerja bentuk lampau sempurna (past perfect tense). Jika ditemukan kata kerja bentuk past perfect tense dengan subyek saya, maka hasil penterjemahannya adalah I + havent.
Kalimat Sentence

34

Saya

telah

tidak

k.kerja

havent

Verb 3

Untuk kata kerja bentuk past perfect tense dengan subyek kamu, maka hasil penterjemahannya adalah You + havent.

Kalimat Kamu telah tidak k.kerja You

Sentence havent Verb 3

Jika subyek kalimatnya kami, hasil penterjemahnnya We + havent.


Kalimat Kami telah tidak k.kerja We Sentence havent Verb 3

Untuk Subyek mereka, hasil penterjemahannya They + havent.


Kalimat Mereka telah tidak k.kerja They Sentence havent Verb 3

Sedangkan untuk subyek dia, hasil penterjemahannya He + hasnt.


Kalimat Dia telah tidak k.kerja He Sentence hasnt Verb 3

4. Kata kerja bentuk lampau (past tense). Jika ditemukan kata kerja bentuk past tense dengan subyek saya, maka hasil penterjemahannya adalah I + didnt.
Kalimat Sentence

35

Kemarin

saya

tidak

k.kerja

Yesterday

didnt

Verb 1

Untuk kata kerja bentuk past tense dengan subyek kamu, maka hasil penterjemahannya adalah You + didnt.
Kalimat Kemarin kamu tidak k.kerja Yesterday Sentence you didnt Verb 1

Jika subyek kalimatnya kami, hasil penterjemahnnya We + didnt.

Kalimat Kemarin kami tidak k.kerja Yesterday

Sentence we didnt Verb 1

Untuk Subyek mereka, hasil penterjemahannya They + didnt.

Kalimat Kemarin mereka tidak k.kerja Yesterday

Sentence they didnt Verb 1

Sedangkan untuk subyek dia, hasil penterjemahannya He + didnt.

Kalimat Kemarin dia tidak k.kerja Yesterday

Sentence he didnt Verb 1

5. Kata kerja bentuk akan datang (future tense). Jika ditemukan kata kerja bentuk future tense dengan subyek saya, maka hasil penterjemahannya adalah I + shall not.
Kalimat Sentence

36

Saya

akan

tidak

k.kerja

shall

not

Verb 1

Untuk kata kerja bentuk future tense dengan subyek kamu, maka hasil penterjemahannya adalah You + will not.
Kalimat Kamu akan tidak k.kerja You Sentence will not Verb 1

Jika subyek kalimatnya kami, hasil penterjemahnnya We + shall not.


Kalimat Kita akan tidak k.kerja We Sentence shall not Verb 1

Untuk Subyek mereka, hasil penterjemahannya They + will not.

Kalimat Mereka akan tidak k.kerja They

Sentence will not Verb 1

Sedangkan untuk subyek dia, hasil penterjemahannya He + will not.


Kalimat Dia akan tidak k.kerja He Sentence will not Verb 1

2.5.11 Penterjemahan kata punya sesuai bentuk obyek 1. Untuk subyek saya, kamu, kami dan mereka, kata punya, mempunyai atau memiliki berubah menjadi have.
Kalimat Sentence

37

Saya

mempunyai

kata benda

have

noun

2. Sedangkan untuk subyek dia, maka kata punya, mempunyai atau memiliki berubah menjadi has.
Kalimat Dia mempunyai kata benda He Sentence has noun

Fendy Novento:

Perangkat lunak penterjemah kalimat Inggris Indonesia dalam tugas akhir ini menerima input kalimat bahasa Inggris dan memberikan output kalimat bahasa Indonesia. Penterjemahan dilakukan dengan menganalisis kalimat bahasa Inggris dan mensintesisnya menjadi kalimat bahasa Indonesia berdasarkan aturan tata bahasa yang berlaku.

Berikut ini adalah beberapa hal yang sekiranya membantu dalam memahami keseluruhan isi tugas akhir ini.

2.2 Tree ( Pohon ) Tree adalah tipe relasi yang banyak digunakan dalam aplikasi ilmu komputer. Relasi ini signifikan untuk rekonstruksi database dan kompiler bahasa.

38

Misalkan A adalah himpunan berhingga, dan T adalah relasi dalam A. Relasi T adalah tree jika ada vertex vo dalam A, yang terhubung secara unique ke setiap vertex lain dalam A, dan tidak ada path dari vo ke vo. Vertex vo sesuai definisi tersebut unique, sering disebut sebagai root dari tree T. Tree T kemudian disebut sebagai rooted tree, dan dinotasikan sebagai (T, vo), dimana T sebagai rooted tree dengan vo sebagai root-nya. Apabila (T, vo ) adalah rooted tree dalam himpunan A, maka elemen v dalam A dikatakan sebagai vertex dalam T. Vo 5 Level 0

V1

V2

V3

Level 1

V4

V5

V6 Gambar 2.1: Tree

V7

V8

V9

Level 2

Vo = root, V1, 2,.n = vertex Level 1 adalah offspring dari level 0 dan level 0 adalah parent dari level 1 Level 2 disebut leaves ( vertex yang tidak memiliki offspring )

2.3 Language ( Bahasa ) Misalkan S adalah suatu himpunan dan S* adalah himpunan yang terdiri dari semua elemen string dari S maka dimungkinkan ada banyak interpretasi elemen dari S*, tergantung dari S. Dengan kata lain jika S adalah himpunan kata-kata, maka S* merupakan himpunan dari semua kemungkinan kalimat yang dapat

39

dibentuk dari kata-kata dalam S, dimana beberapa kalimat mungkin tidak bermakna (meaningless) atau salah secara struktur ( syntactically error ).

Language didefinisikan secara prinsip tersusun atas tiga hal sebagai berikut: 1. Himpunan S yang terdiri atas kata-kata yang merupakan bagian dari bahasa. 2. S* sebagai kalimat-kalimat yang tersusun secara benar dalam bahasa. 3. Kalimat kalimat yang tersusun secara benar ini harus ditentukan kalimat mana yang memiliki makna dan apa maknanya..

Sebagai contoh, himpunan S adalah himpunan kata dalam bahasa Inggris. Spesifikasi dari kalimatkalimat yang tersusun secara benar akan melibatkan aturan tata bahasa dalam bahasa Inggris, sedangkan arti dari kalimat tersebut ditentukan oleh konstruksi dan juga makna dari kata-katanya.

Spesifikasi dari kalimat yang tersusun secara benar dinamakan syntax dan spesifikasi arti dari kalimat tersebut disebut semantics. Dalam bahasa-bahasa pemrograman yang telah di-compile seperti: BASIC, FORTRAN, ALGOL, PASCAL, APL, LISP, SNOBOL, ADA, FORTH, kesalahan-kesalahan dalam sintaks dideteksi oleh compiler, dan ditampilkan pesan kesalahan yang sesuai. Semantik dalam bahasa pemrograman membentuk sebuah topik studi yang lebih rumit. Makna suatu baris dalam bahasa pemrograman diambil dari keseluruhan

40

rentetan proses yang terjadi dalam komputer sebagai akibat eksekusi atau interpretasi baris tersebut.

2.3.1 Phrase Structure Grammars ( Tata Bahasa Struktur Frase ) Phrase structure grammar G dinotasikan sebagai 4 tuple

(V , S , vo , ) .

Himpunan S adalah himpunan semua kata yang diijinkan dalam bahasa, himpunan V terdiri atas himpunan S bersama dengan simbol-simbol lain. Elemen vo dari V adalah titik awal substitusi. Relasi jika w

adalah relasi substitusi, dimana

w, maka w dapat digantikan dengan w, dimanapun string w muncul,

baik ia muncul sendiri, atau sebagai bagian (substring) dari suatu string yang lain. Pernyatan w

w disebut produksi G, dan w serta w disebut sisi kiri dan disebut juga sebagai relasi produksi G.

kanan dari produksi tersebut. Relasi

Didefinisikan suatu relasi substitusi, dinotasikan dengan , dimana jika x y berarti jika x= l .w. r dan y = l. w. r maka w

w , dimana l dan r merupakan

sembarang string. Dengan kata lain, x y berarti bahwa y dihasilkan dari x dengan menggunakan salah satu produksi yang diijinkan untuk mengganti sebagian atau seluruh bagian dari x. Relasi langsung.

disebut penurunan secara

2.3.2 Derivation Tree ( Pohon Penurunan ) Kalimat the student drinks milk adalah kalimat yang tersusun secara benar dalam bahasa (syntactically correct), sedang the student milk drinks adalah

41

syntactically incorrect. Untuk membuktikan hal ini dapat dilakukan dengan derivation tree dengan vo sebagai root dari tree. Derivation tree tersebut disebut sebagai parse tree.

Gambar 2.2 : Parse tree Sentence,nounphrase, determ, noun, ,verbphrase,verb,,: nonterminal symbols The, student, drinks,milk,. : terminal symbols / alphabet / lexical items / words

2.3.3 Tipe Phrase Structure Grammar Himpunan dari semua kalimat yang tersusun secara benar yang bisa diproduksi menggunakan grammar G, disebut sebagai language of G, dan dinotasikan L(G).
) adalah phrase structure grammar, maka G adalah: Apabila G = (V , S , vo ,

Tipe 0, apabila tidak ada pembatasan pada aturan produksi G. Tipe 1, apabila untuk setiap aturan produksi w1 w2 , panjang dari w1 adalah kurang dari atau sama dengan panjang dari w2, dimana panjang dari suatu string adalah banyaknya kata dalam string tersebut. Tipe 2, apabila sisi kiri dari setiap aturan produksi adalah tunggal, simbol non-terminal, dan sisi kanan tersusun atas satu atau lebih simbol Tipe 3, apabila sisi kiri dari setiap aturan produksi adalah tunggal, simbol non-terminal, dan sisi kanan memiliki satu atau lebih simbol termasuk paling banyak satu simbol non-terminal, yang harus berada di sisi paling kanan dari string.

42

Grammar dari tipe 0 dan tipe 1 memiliki tingkat kesulitan yang tinggi sehingga jarang dipergunakan secara praktis . Grammar tipe 2 disebut context free grammars. , karena simbol-simbol di sisi kiri aturan produksi disubstitusikan dimanapun mereka muncul. Sedangkan aturan produksi bertipe l.w.r l.w'.r ( yang mana tidak akan muncul dalam grammar tipe 2 ) disebut context-sensitive, karena w disubstitusikan dari w hanya dalam konteks jika w dikelilingi oleh string l dan r. Grammar tipe 3 memiliki keterkaitan erat dengan finite state machines, sehingga disebut regular grammars. 2.4 Language dalam pendekatan semantik Pendekatan semantik akan menggunakan dua konsep penting dalam language, yaitu: context free grammar ( grammar tipe 2 ) dan aturan produksi.

Didefinisikan suatu relasi substitusi

, dimana jika w w, maka w dapat

digantikan/disubstitusi dengan w, dimanapun string w muncul, baik ia muncul sendiri, atau sebagai bagian (substring) dari suatu string yang lain. Pernyatan w

w disebut aturan produksi, dan w serta w disebut sisi kiri dan kanan dari
produksi tersebut. Relasi

akan disebut sebagai relasi produksi.

Aturan produksi tersebut akan memenuhi kaidah penterjemahan, dimana sisi kiri (w) adalah kata dalam bahasa Inggris dan sisi kanan ( w) adalah padanan/arti kata tersebut dalam bahasa Indonesia. Apabila w muncul sendiri atau sebagai bagian

43

dari suatu kalimat maka akan disubstitusi / digantikan dengan w ( padanan/arti kata tersebut dalam bahasa Indonesia).

Database (kamus) yang dipakai pada program penterjemah kalimat Inggris Indonesia ini sebetulnya adalah kumpulan dari aturan produksi. w studen t drinks

w
siswa minu

m milk susu .dst Context free grammar muncul sebagai batasan, dimana sisi kiri (w) haruslah simbol tunggal, sedang sisi kanan (w) memiliki satu atau lebih simbol. Dalam konteks bahasa hal ini disebut sebagai dualisme kata, suatu kata akan memiliki dua/lebih arti. w fly applicatio n

w Lalat(benda) / terbang(verb) Aplikasi(benda)/penerapan(benda)/lamaran(benda )

2.5 Fundamental English Grammar Berikut ini adalah beberapa hal yang fundamental dalam tata bahasa Inggris. 2.5.1 Jenis Kata dan Fungsinya Menurut Dr. Goris Keraf (1979), hampir semua tata bahasa sekarang mendasarkan pembagian jenis kata menurut Aristoteles. Sebenarnya Aristoteles

44

sendiri tidak membagi kata-kata menjadi 10 jenis kata. Ia hanya meletakkan sistematikanya. Pembagian jenis kata mula-mula terdiri dari 8 jenis kata.

Ketika orang-orang Eropa lainnya berusaha menyusun tata bahasa dalam bahasa mereka, mereka menambahkan jenis kata baru sesuai bahasa mereka yaitu kata sandang, dan kata seru (interjectio). 1. Noun (Kata Benda) Kata benda atau noun didefinisikan sebagai nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Pembagian kata benda menurut bagaimana menghitungnya (how to count it) : c. Count noun / Countable noun d. Noncount noun / Mass noun / Uncountable noun Countable noun memiliki bentuk singular dan plural, mereka digunakan bersama dengan singular atau plural verb. Uncountable noun hanya memiliki satu bentuk, mereka digunakan bersama dengan singular verb. Countable noun adalah individu, tempat, atau benda yang bisa dilihat dan dihitung. Ada beberapa kategori countable noun, diantaranya adalah: 1. name of persons, their relationships, and their occupations examples: one boy, one friend, one student, two boys, two friends, two students 2. names of animals, plants, insects examples: one dog, one flower, one bee, two dogs, two flowers, two bees 3. names of things with a definite, individual shape

45

examples: one car, one house, one room, two cars, two houses, two rooms 4. units of measurement examples: one inch, one pound, one degree, two inches, two pounds, two degrees 5. units of classification in society examples: one family, one country, one language, two families, two countries,two languages 6. containers of nouncount solids,liquids, pastes, and gases examples: one bottle, one jar, one tube, two bottles, two jars, two tubes 7. a limited number of abstract concepts examples: one idea, one invention, one plan, two ideas, two inventions, two plans Uncountable noun hanya memiliki satu bentuk. Mereka digunakan bersama dengan singular verb. Beberapa kategori uncountable noun adalah: 1. food staples that can be purchased in various forms examples: bread, meat, butter 2. construction materials that can change shape, depending on what is made examples: wood, iron, grass 3. liquids that can change shape, depending on the shape of the countainer examples: oil, tea, milk 4. natural substances that can change shape, depending on natural laws examples: steam, water, ice, smoke, ashes, oxygen 5. substances with many small parts

46

examples: rice, sand, sugar 6. groups of things that have different sizes and shapes examples: clothing (a coat, a shirt, a sock), furniture (a table, a chair, a bed), luggage (a suitcase, a trunk, a box) 7. languages examples: Arabic, Japanese, Spanish 8. abstract concepts, often with ending ness, - ance, - ence, -ity examples: beauty, ignorance, peace 9. most ing form examples: learning, shopping, working 2. Verb (kata kerja) Verb adalah kata atau frasa yang menyatakan keberadaan, perbuatan, atau pengalaman. Verb dikategorikan menjadi main verb dan auxiliary verb. Dalam beberapa buku grammar, auxiliary verb disebut helping verb karena digunakan dengan main verb, modal dan to be termasuk dalam auxiliary verb. Setiap verb dalam bahasa Inggris dapat diformulasikan sebagai berikut: VERB = tense + (modal) + (have + participle) + (be + -ing) + verb word (Modal) = can, could, may, might, must, shall, should, will, would (Be)= is, am, are Bila suatu verb menghendaki adanya suatu obyek/pelengkap disebut transitive verb, misalnya: build, cut, find, rise, sleep, stay, walk, etc . Sebaliknya bila verb tersebut tidak memerlukan suatu obyek/pelengkap disebut intransitive verb,

47

misalnya agree, arrive, come, cry, exist, go, happen, live, occur, rain, rise, sleep, stay, walk. 3. Adjective (kata sifat) Adjective atau frasa adjective mendeskripsikan noun. Mereka digunakan untuk mendeskripsikan quantity (number or amount), sufficiency (number or amount needed), consecutive order (order in sequence), quality (appearance), dan emphasis(important or force). ex: intelligent, lazy, young, old, rich, poor, beautiful, brown, modern, etc Kebanyakan adjective dan frasa adjective memiliki satu bentuk saja. Mereka tidak berubah bentuk ketika bertemu dengan noun. 4. Pronoun (kata ganti) Pronoun digunakan untuk menggantikan noun. Noun yang digantikan disebut antecedent. Ada beberapa macam pronoun yaitu: 1. subject pronoun examples : I, you, he, she, it, we, you, they 2. object pronoun examples : me, you, her, him, it, us, you, them 3. possessive pronoun examples: my, your, her, his, its, our, your, their 4. relative pronoun examples: who, which, whom 5. reflexive pronoun

48

examples: myself, yourself, himself, herself, itself, ourselves, yourselves, themselves. 6. reciprocal pronoun example: each other. 5. Adverb (Kata Keterangan) Adverb dan frasa adverb menambah informasi pada verb, adjective, atau kalimat. Mereka memberikan keterangan tentang manner (how something is done), frequency ( how often), time and date (when), duration of time ( how long). examples: tomorrow, today, yesterday, soon, always, usually, often, frequently, generally, sometimes, occasionally, seldom, rarely, hardly ever, never, not ever, already, finally, just, probably. Quickly, etc. 6. Kata Bilangan (Numeralia) Adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau jumlah kumpulan atau urutan tempat dari nama-nama benda. Examples: ordinal numbers ( first, second, third, fourth, etc ), cardinal numbers ( one, two, three, four, etc ). 7. Conjunction (kata sambung) Conjunction adalah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat atau menghubungkan kalimat-kalimat. Examples: and, or, but, etc. 8. Preposition (kata Depan) Preposition kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat. Preposisi biasanya diikuti oleh noun dan pronoun. Examples: about, above, across, after, against, along, among, around, at, before, behind, below, beneath, beside, between, beyond, by, despite, down, during, for, from, in, into, like, near, of, off,

49

on, out, over, since, through, throughout, till, to, under, until, up, upon, with, within, without, etc. 9. Determiner (Kata Sandang) Determiner tidak mempunyai arti akan tetapi mendeskripsikan noun.examples: a, an, the. 10. Kata Seru (Interjeksi) Interjeksi mengungkapkan semua perasaan dan maksud seseorang, maka kata seru sebenarnya bukanlah kata tetapi semacam kalimat. Kata seru tidak dibahas dalam perangkat lunak penterjemah ini.

2.5.2 Pola Dasar dan Unsur Kalimat Bahasa Inggris Kalimat dalam bahasa Inggris dapat dibagi menjadi beberapa jenis dan pola, tergantung titik pandang tujuan atau kegunaan praktis yang diinginkan. Untuk tujuan identifikasi dan analisis kalimat dalam usaha memahami artinya, kalimat bahasa Inggris tersebut dikelompokkan menjadi enam pola dasar beserta unsurunsurnya, yaitu:

Tabel 2.1 Pola Dasar Kalimat


Fungsi Tipe a. S-P b. S-P-O c. S-P-Pel d. S-P-Ket e. S-P-O-Pel f. S-P-O-Ket Subyek The student The student The student The student The student The student Predikat run drinks is studies opened read Obyek Pelengkap Keterangan

milk a lazy student in the library the door the book Quietly at your house

50

Keenam pola dasar di atas dapat membentuk kalimat-kalimat bahasa Inggris yang kompleks dengan cara menggabungkan, memodifikasi, atau mensubstitusi unsurunsurnya. Dari pada pola dasar di atas dapat dikategorkan jenis kata atau bangun apa saja yang dapat menduduki posisi Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, dan Keterangan.

Tabel 2.2 Komposisi Fungsi Sebagai Subjek Kata ganti, kata benda / kelompok kata benda, kata kerja+ing (gerund), to infinitive, wh-to infinitive, dan sub Sebagai Predikat klausa benda Kata kerja I (+s / es), kata kerja II, to be (is, am, are, was, were), kata kerja Sebagai Objek Sebagai Pelengkap Sebagai Keterangan bantu (will, can, may, must, have, had) Sama seperti Subjek Kata sifat, kelompok preposisi dan yang lain sama seperti Subjek Kata keterangan, kelompok proposisi. (letak keterangan bisa di awal, tengah atau akhir kalimat)

Bentuk kata kerja dan to be dalam bahasa Inggris berubah mengikuti perubahan waktu terjadinya peristiwa. Bentuk kata kerja yang menunjuk perubahan waktu ini disebut sebagai tenses. Ada enam belas tenses dalam bahasa Inggris, tetapi untuk daily conversation umumnya menggunakan lima tenses sebagai berikut:

51

1. Simple present tense menyatakan sesuatu peristiwa atau kejadian yang terjadi berulang-ulang atau suatu kebiasaan, juga untuk menyatakan suatu kebenaran umum. 2. Present continuous tense menyatakan suatu peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat sekarang (sedang berlaku). 3. Present perfect tense menyatakan suatu peristiwa atau kejadian yang dilakukan di waktu lampau tetapi masih ada hubungannya dengan waktu sekarang, atau kejadian yang baru saja dilakukan, tapi waktunya tidak disebutkan. 4. Simple past tense menyatakan suatu pekerjaan atau peristiwa di waktu lampau

5. Simple future tense menyatakan suatu pekerjaan atau kejadian yang belum terjadi dan akan terjadi di masa yang akan datang. Tabel 2.3 Lima Tenses I drink milk everyday I am drinking milk now I have drunk milk since 1999 I drank milk yesterday I will drink milk tomorrow Minum Sedang minum Telah minum Telah minum Akan minum Simple present tense Present continuous tense Present perfect tense Simple past tense Simple future

52

IV HIPOTESIS

Dengan dibuatnya sistem Mobile SCADA dengan media komunikasi Paket Data CDMA, dengan sistem mempunyai protokol atau aturan-aturan kendali yang dibangun berdasarkan perangkat keras dan perangkat lunak yang banyak tersedia di Indonesia, maka akan didapatkan sebuah sistem SCADA yang bersifat generik, mudah digunakan, mudah dirawat, mudah beradaptasi, dan mobile, yang sangat bermanfaat bagi industri menengah ke bawah di Indonesia. Hal ini bisa dicapai dengan membagi-bagi sistem Mobile SCADA ke dalam tiga modul, yaitu Front End, Back End, dan mesin SCADA, yang akan menghasilkan suatu sistem yang memisahkan pengembangan fungsional dan layanan ke dalam dunia komputasi umum dan dunia alat kendali.

V CARA PENELITIAN

5.1 Materi yang dipakai Materi yang dipakai dalam penelitian ini adalah: Kartu mesin SCADA, yang tersedia di pasaran Indonesia; Pemrogram PIC;

53

Kabel printer DB-25 yang digunakan untuk menyambungkan komputer ke Pemrogram PIC; Telepon atau modem bergerak berfasilitas Paket Data dengan kartu teleponnya; Sebuah komputer yang terhubung Internet dan mempunyai alamat IP publik, serta terpasang beberapa perangkat lunak baik untuk

pengembangan atau produksi. Berikut ini adalah tabel dari perangkat lunak yang dipasang di komputer beserta keterangannya:

Tabel 2. Perangkat lunak yang terpasang di komputer beserta keterangannya. Perangkat lunak Fungsi Web server PHP produksi produksi Keterangan Untuk menjalankan script CGI. Untuk menjalankan Front End yang ditulis dalam script PHP. Java Development Kit (JDK) 1.3 digunakan untuk meng-compile aplikasi Back End. Java Runtime Environment (JRE) 1.3 untuk menjalankan aplikasi Back End. Untuk menuliskan dan meng-compile source code pada PC untuk cip PIC. Untuk memrogram PIC dengan menggunakan papan pemrogram PIC. Sebagai antar muka ke port COM.

Compiler Java pengembangan Java run time produksi C cross compiler Pemrogram PIC Terminal software produksi pengembangan pengembangan

54

5.2 Jalan Penelitian Sebelum kita mempelajari sistem SCADA yang merupakan produk akhir dari penelitian ini, akan dipelajari berbagai metode komunikasi bergerak. Variabel yang dipelajari menyangkut biaya per pengiriman data, waktu terkirimnya data, dan ketergantungannya pada penyedia komunikasi bergerak. Selain itu akan dipelajari tunda waktu dan BER (Bit Error Rate) yang muncul pada komunikasi bergerak yang digunakan. Setelah itu penelitian dilanjutkan dengan perancangan modul-modul sistem yang akan dilakukan secara urut dimulai dari pemahaman terhadap obyek kendali terlebih dahulu yaitu beberapa motor industri sederhana dan dianalisis kebutuhannya. Kemudian akan dipelajari cara memanfaatkan mesin SCADA agar bisa mengendalikan obyek kendali. Selanjutnya kita pelajari komunikasi antar obyek kendali Back End, komunikasi Back End mesin SCADA, komunikasi Front End Back End, dan komunikasi pengguna Front End. Dari hasil pemahaman terhadap komunikasi di antara ketiga modul maka akan kita buat protokol-protokol komunikasi, dan akan kita analisa penerapan sistem SCADA ini dengan metode komunikasi Paket Data.

5.3 Analisis Hasil Analisis pertama yang dilakukan adalah dengan membandingkan sistem Mobile SCADA yang dikembangkan dengan sistem-sistem sejenis lainnya yang

55

telah terlebih dulu dikembangkan oleh Mayer dan lain-lain. Item-item yang dibandingkan yaitu apakah pada sistem tersebut cocok digunakan oleh industri skala menengah ke bawah di Indonesia meliputi: 1. mudah digunakan, 2. pengguna tidak harus terlalu memahami cara kerja perangkat keras dari obyek kendali, 3. mudah dirawat, 4. mudah beradaptasi. Karena sifat analisisnya yang kualitatif maka akan memerlukan studi lapangan dengan metode survey. Selain analisis seperti tersebut di atas, juga dilakukan analisis yang lebih kuantitatif yaitu terhadap beberapa variabel meliputi waktu respon obyek kendali, biaya komunikasi data, serta kehandalan sistem. VI JADUAL PENELITIAN

Tabel 3. Jadual penelitian tahun pertama (2004/2005) Tahap kegiatan Persiapan penelitian: a. Studi literatur b. Pengadaan bahan & peralatan c. Dokumentasi Penelitian komunikasi mesin SCADA obyek kendali: a. Analisis kebutuhan b. Perancangan protocol c. Pembuatan perangkat lunak d. Pengujian perangkat lunak e. Dokumentasi Bulan ke:
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

56

Tabel 4. Jadual penelitian tahun kedua (2005/2006) Tahap kegiatan Persiapan komunikasi Back End mesin SCADA: a. Analisis kebutuhan b. Perancangan protocol c. Pembuatan perangkat lunak d. Pengujian perangkat lunak e. Dokumentasi Penelitian komunikasi Front End Back End: a. Analisis kebutuhan b. Perancangan protocol c. Pembuatan perangkat lunak d. Pengujian perangkat lunak e. Dokumentasi Bulan ke:
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

57

Tabel 5. Jadual penelitian tahun ketiga (2006/2007) Tahap kegiatan Penggabungan modul -> sistem: a. Pembuatan sistem b. Pengujian sistem c. Dokumentasi Penyelesain: a. Penyusunan disertasi b. Presentasi disertasi c. Perbaikan disertasi Bulan ke:
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

58

DAFTAR PUSTAKA

1. May dan Donald, L., Mobiles SCADA systems reduce operating costs, http://static.highbeam.com/p/publicworks/august011997/ mobilesscadasystemsreduceoperatingcostsalabamasupe/, HighBeam Research, Public Works, 1 Agustus 1997. 2. Mayer, K. dan Taylor, K., An Embedded Device Utilising GPRS for Communications; International Conference On Information Technology and Applications, Bathurst, Australia, 25-28 November 2002.

Risanda Intensive English Course, http://www.e-riec.com/dictionary.asp : Indonesian-English English-Indonesian dictionary > word to word online dictionary.

http://nlp.aia.bppt.go.id/kebi/ Indonesian-English translation, suatu project penterjemahan bahasa yg ambisius dari BBPT tapi tlh dihentikan.

59

http://sanubari.com/ : Indonesian-English English-Indonesian dictionary > word to word online dictionary.

http://www.foreignword.com/dictionary/engind/ Pembuat database asli adalah Hantarto Widjaja. Database asli kamus ini bisa anda dapatkan di http://share.geocities.com/CapeCanaveral /1999/ kamus.zip yang berisi 16244 kata.

Anda mungkin juga menyukai