Anda di halaman 1dari 6

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah dan analisa yang dilakukan di lapangan dan laboratorium pada Jalan Rapak Indah Samarinda dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil pengambilan sampel perkerasan dengan menggunakan core drill didapat : a. STA 0+000, posisi pengambilan sampel disebelah kanan (Right), didapat : - Tebal rata-rata - Lebar - berat udara - berat dalam air - berat SSD - volume aspal - berat isi lapangan - berat isi laboratorium - kepadatan lapangan = 6.27 cm, = 5.90 m, = 1026.90 gr, = 581.50 gr, = 1036.20 gr, = 454.70 cm3, = 2.258gr/cm3, = 2.331gr/cm3, = 96.89 %

b. STA. 0+150, posisi pengambilan sampel disebelah kiri (left), didapat : - Tebal rata-rata - lebar - berat udara - berat dalam air - berat SSD - volume aspal - berat isi lapangan - berat isi laboratorium - kepadatan lapangan = 3.57cm, = 5.60 m, = 584.30 gr, = 320.80 gr, = 590.30 gr, = 269.50 cm3, = 2.168 gr/cm3, = 2.331gr/cm3, = 93.01 %

Hal. 94

c. STA. 0+300, posisi pengambilan sampel disebelah kanan (Right), didapat : - Tebal rata rata - lebar - berat udara - berat dalam air - berat SSD - volume aspal - berat isi lapangan - berat isi labolatorium kepadatan lapangan = 3.83 cm, = 5.70 m, = 588.60 gr, = 322.90 gr, = 593.10 gr, = 270.20 cm3, = 2.178 gr/cm3, = 2.331 gr/cm3, = 93.45 %

d. STA. 0+525, posisi pengambilan sampel disebelah kanan (Right), didapat : - Tebal rata rata - lebar - berat udara - berat dalam air - berat SSD - volume aspal - berat isi lapangan - berat isi labolatorium - kepadatan lapangan - Tebal rata rata - lebar - berat udara - berat dalam air - berat SSD - volume aspal - berat isi lapangan - berat isi labolatorium - kepadatan lapangan = 4.80 cm, = 5.50 m, = 863.00 gr, = 394.00 gr, = 882.00 gr, = 200.00 cm3, = 1.580 gr/cm3, = 2.331 gr/cm3, = 67.78 %

e. STA. 0+630, posisi pengambilan sampel disebelah kiri (left), didapat : = 2.67 cm, = 5.50 m, = 316.00 gr, = 134.00 gr, = 334.00 gr, = 448.00 cm3, = 1.768 gr/cm3, = 2.331 gr/cm3, = 75.85 %

Hal. 95

e. STA. 0+800, posisi pengambilan sampel disebelah kanan (Right), didapat : - Tebal rata rata - lebar - berat udara - berat dalam air - berat SSD - volume aspal - berat isi lapangan - berat isi labolatorium - kepadatan lapangan - Tebal rata rata - lebar - berat udara - berat dalam air - berat SSD - volume aspal - berat isi lapangan - berat isi labolatorium - kepadatan lapangan - Tebal rata rata - lebar - berat udara - berat dalam air - berat SSD - volume aspal - berat isi lapangan - berat isi labolatorium - kepadatan lapangan = 3.50 cm, = 5.00 m, = 495.00 gr, = 282.40 gr, = 513.00 gr, = 230.60 cm3, = 2.147 gr/cm3, = 2.331 gr/cm3, = 92.09 %

e. STA. 0+825, posisi pengambilan sampel center (c), didapat : = 4.30 cm, = 5.00 m, = 667.70 gr, = 380.00 gr, = 685.50 gr, = 305.50 cm3, = 2.182 gr/cm3, = 2.331 gr/cm3, = 9362 %

e. STA. 1+000, posisi pengambilan sampel disebelah kiri (left), didapat : = 4.77 cm, = 5.80 m, = 671.90 gr, = 364.20 gr, = 677.40 gr, = 313.20 cm3, = 2.145 gr/cm3, = 2.331 gr/cm3, = 9362 %

Hal. 96

2.

Hasil uji kadar aspal di laboratorium berdasarkan 8 buah sampel dan diuji kadar aspal di laboratorium didapat : Pengujian Sampel 1 Pengujian Sampel 2 Pengujian Sampel 3 Pengujian Sampel 4 Pengujian Sampel 5 Pengujian Sampel 6 Pengujian Sampel 7 Pengujian Sampel 8 = 4,632 % = 4,631 % = 3,157 % = 3,661 % = 4,166 % = 4,670 % = 5,174 % = 5,450 %

Maka kadar aspal rata-rata adalah 4,443 %

3. Hasil uji Agregat di laboratorium didapat : a. Berat benda uji 1000 gram, kertas filter sebelum dipakai 28.3 gram, kertas filter sesudah dipakai 29.0 gram, berat kotoran 0.7 gram, berat agregat setelah ditest 947.8 gram, jumlah keseluruhan agregat 948.5 gram, kehilangan berat 51.5 gram, persen dalam campuran agregat 5.43, persen campuran 5.15 gram. b. Hasil uji gradasi /analisa saringan sesuai dengan spesifikasi, namun pada grafik pembagian butir memotong fuller setelah garis larangan berarti agregat dalam kadar halus.

4.

Hasil uji kepadatan agregat A, agregat B dan tanah dasar di lapangan dengan alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer) didapat : a. Kepadatan Agregat A : Dari hasil ke-8 titik pengambilan DCP maka didapat nilai rata-rata CBR lapis pondasi agregat A = 76,75 %. Nilai Spesifikasi bina marga untuk CBR lapis pondasi agregat A minimum 90 %. Dari hasil penelitian ini untuk CBR lapis pondasi agregat A tidak memenuhi syarat Spesifikasi bina marga.

Hal. 97

b. Kepadatan Agregat B : Dari hasil ke-8 titik pengambilan DCP maka didapat nilai rata-rata CBR lapis pondasi agregat B = 64 %. Nilai Spesifikasi bina marga untuk CBR lapis pondasi agregat B minimum 60 %. Dari hasil penelitian ini untuk CBR lapis pondasi agregat B memenuhi syarat Spesifikasi bina marga. c. Kepadatan tanah dasar : Dari hasil ke-8 titik pengambilan DCP maka didapat nilai rata-rata CBR untuk tanah dasar = 9,88 %. Nilai Spesifikasi bina marga untuk CBR tanah dasar minimum 6 %. Dari hasil penelitian ini untuk CBR tanah dasar memenuhi syarat Spesifikasi bina marga.

5.

Jenis kerusakan yang terjadi pada ruas jalan Rapak Indah adalah : a. Retak halus (hair cracking), lebar celah lebih kecil atau sama dengan 3 mm, penyebab adalah bahan perkerasan yang kurang baik, tanah dasar atau bagian perkerasan dibawah lapis permukaan kurang stabil. Retak halus ini dapat meresapkan air ke dalam lapis permukaan. Untuk pemeliharaan dapat dipergunakan lapis latasir, atau buras. Dalam tahap perbaikan sebaiknya dilengkapi dengan perbaikan sistem drainase. Retak rambut dapat berkembang menjadi retak kulit buaya. b. Kerusakan destorsi (distortion) adalah kerusakan perubahan bentuk dari permukaan aspal akibat lemahnya tanah dasar pemadatan yang kurang pada lapisan pondasi sehingga terjadi tambahan pemadatan akibat beban lalu lintas dan permukaan pada aspal turun ,sehingga terjadi genangan air memasuki patahan / retak pada aspal tersebut sehingga terjadi lobang lobang besar.

5.2. Saran Dari hasil penelitian dan analisa untuk ruas jalan Rapak Indah disarankan sebagai berikut : 1. Untuk pengujian campuran AC-BC di laboratorium, proses pemadatan disarankan pada temperatur tidak kurang dari 135oC.

Hal. 98

2.

Untuk menghindari nilai stabilitas yang jauh lebih kecil dari yang diharapkan, serta menghindari kesalahan analisa hasil pengujian Marshall di laboratorium, sebaiknya proses pemadatan segera dilakukan begitu proses pencampuran selesai.

3.

Perlu dilakukan pengujian di lapangan, seberapa jauh penurunan stabilitas seiring dengan penurunan temperatur pemadatan di lapangan

4.

Membuat saluran drainase di sepanjang kiri dan kanan jalan agar limpasan baik itu saluran pembuangan ataupun air hujan dapat mengalir ke saluran air, karena apabila tidak mempunyai saluran air maka air akan mengenangi jalan sehingga terjadi kerusakan pada perkerasan lentur.

5.

Ruas ini agar segera diperbaiki, karena akan menganggu kenyamana pemakai kendaran

6.

Dibuat rambu agar berhati-hati apabila melewati di kerusakan jalan.

Hal. 99

Anda mungkin juga menyukai