Anda di halaman 1dari 1

1. Tafsir Al-Azhar Juzu ke-13-14 Oleh prof.Dr.

Hamka Penerbit PT Pustaka Panjimas, Jakarta 1983 Surat Ar-rad 28, dengan ayat ini kepada kita dijelaskna bahwa iman adalah menyebabkan seantiasa ingat kepada tuhan atau zikir. Iman menyebabkan hati kita mempunyai pusat ingatan atau tujuan ingatan. Dan ingatan kepada tuhan itu menimbulkan tentram, dan dengan sendirinya hilanglah segala macam kegelisahan , fikiran kusut putus asa, ketakutan, kecemasan, keragu-raguan dan dukacita. Ketentraman hati adalah pokok kesihatan rohani dan jasmani. Ragu dan gelisah adalah pangkal segala penyakit. Orang lain kurang sekali dapat menolong orang yang meracun hatinya sendiri dengan kegelisahan. Kalau hati telah ditumbuhi penyakit, dan tidak segera diobati dengan iman, yaitu iman yang menimbulkan sikir dan zikir yang menimbulkan Thumaninah, maka celakalah yang akan menimpa. Hati yang telah sakit akan bertambah sakit. Dan puncak segala penyakit hati ialah kufur akan nikmat Allah. Al-quran telah membagi-bagi tingkat pengalaman nafsu kepada tiga, yaitu An-Nafsul Ammarah Bissu (Surat Yusuf ayat 53), yaitu nafsu kepada tiga, yaitu menyuruh dan mendorong supaya berbuat yang jahat, Karena nafsu yang demikian yang dapat ditunggangi oleh syaitan, tapi apabila telah terlanjut tmbullah An-Nafsul Lawwamah(Surat Al-Qiyamah ayat 2) yaitu tekanan batin dan penyesalan karena telah terlanjur. Kelak karena pengalaman pengalaman diri, karena mempertuturkan An-Nafsul Lawwamah, bagi orang yang mengambil pengalaman dari beberapa kegagalan, dapatlah dia mencapai An-Nafsul Muthmainnah (surat al-fajr 27) yaitu nafsu yang telah mencapai ketentramannya, setelah menempuh berbagai pengalaman. Di sinilah perlunya iman dan dzikir, sehingga berpadulah kehendak hati sanubari yang telah bersih dengan dorongan nafsu, guna mencapai ridha Allah SWT dengan tentram itu.

Anda mungkin juga menyukai