Anda di halaman 1dari 9

Pencucian Moni dan Penyucian Ilmu Pengetahuan

M. Ibnu Fajril Jabin Abstrak Tujuan Tujuan dari paper ini adalah untuk mendiskusikan penggunaan mixmethods dalam penelitian akuntansi. Mixmethods menjadi sebuah jalan alternatif untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian. Mixmethods juga membutuhkan kecermatan dalam desainnya agar dapat menjelaskan fenomena secara mendalam dan komprehensif. Desain/Metodologi/Pendekatan Penelitian ini dilakukan dengan spontanitas, dimana saya menceritakan suatu peristiwa dan mengkaitkannya dengan penggunaan mixmethods pada penelitian akuntansi. Subjektivitas penelitian dalam paper ini akan sangat terasa untuk membebaskan khayalan dan kebahagiaan saat menulis. Temuan Saat pertama menulis paper ini, peneliti belum menemukan apapun karena bagian abstrak dibuat terlebih dahulu. Pembaca harus melanjutkan membaca untuk menyimpulkan sendiri temuan dari penelitian ini Keterbatasan penelitian Waktu menjadi keterbatasan utama dalam penelitian ini karena hanya ada waktu empat jam untuk menyelesaikan. Keterbatasan waktu juga diperparah dengan rusaknya keyboard peneliti akibat peneliti secara tidak sengaja menumpahkan kopi di keyboard. Peneliti gagal mencari tempat membeli keyboard pagi ini sehingga tulisan dikerjakan menggunakan keyboard teman kos. Orisinalitas/nilai Paper ini menunjukkan bahwa peristiwa sehari-hari dapat dijadikan sebuah jalan untuk melakukan penelitian akuntansi. Keywords Mixmethods, Moni Jenis Paper Penelitian ngawur

1. Pendahuluan Penelitian akuntansi yang saat ini secara tegas dibagi menjadi penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penggunaan salah satu metode ini akan mengurung peneliti pada penggunaan metode baku yang telah ditetapkan. Langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti akan menjadi menjadi sebuah tuntunan sekaligus batasan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Peneliti yang telah menyelesaikan langkah-langkah sistematis pada jenis penelitian tertentu akan kebingungan ketika hasil penelitiannya dianggap belum cukup. Hasil penelitian yang dirasa belum mampu menjawab seluruh pertanyaan penelitian tersebut akan menghasilkan suatu pengetahuan yang tidak utuh. Hal ini semakin diperburuk ketika hasil tersebut bukan diakibatkan oleh keterbatasan peneliti, melainkan keterbatasan metode tertentu untuk menjawab permasalahan penelitian tersebut. Hasil penelitian yang tidak utuh, yang diakibatkan oleh keterbatasan metode, akan terus berulang dan membentuk suatu teori yang jauh dari kebenaran. Teori yang salah akan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Berbeda dengan teori pada ilmu alam, teori yang mendominasi di ilmu sosial secara perlahan akan membentuk masyarakat sesuai dengan asumsi teori tersebut. Dominasi teori dalam ilmu sosial pun cenderung bertahan lebih lama karena adanya teori baru tidak akan secara otomatis menggantikan teori baru. Kedua teori tersebut akan tetap eksis, namun karena keberadaan teori baru belum begitu dikenali dan sikap bertahan para status quo oleh teori lama, maka pergeseran dominasi teori akan sangat sulit terjadi. Teori baru akan sangat sulit dihasilkan ketika metode penelitian yang digunakan cenderung seragam. Penelitian yang dilakukan selanjutnya hanya akan menjadi sebuah keturunan teori lama untuk terus mendominasi. Penggunaan metode baru menjadi sebuat kebutuhan untuk menghasilkan teori lama yang telah mendominasi.

Metode baru dapat dihasilkan dengan menyusun metode yang belum pernah ada sebelumnya atau dengan menggabungkan berbagai metode jenis penelitian. Penggabungan metode penelitian juga harus didesain dengan cermat agar dapat mengantarkan peneliti pada suatu simpulan yang mampu menjawab pertanyaan penelitian secara lebih komprehensif. Penggabungan metode penelitian harus memperhatikan kontribusi suatu metode untuk menjawab permasalahan sehingga penggabungan metode tersebut akan mampu menjawab secara keseluruhan pertanyaan penelitian. Hasil penelitian yang komprehensif diharapkan mampu membentuk suatu teori baru yang mampu mengkonstruksi kehidupan sosial masyarakat. Keterkaitan teori dan realitas sosial, baik dalam ilmu sosial maupun ilmu alam, seharusnya menjadi suatu kausalitas yang didasarkan pada realitas, dimana realitas yang membentuk teori. Namun ketika teori yang salah telah mendominasi, maka kehadiran teori baru diharapkan mampu menyadarkan masyarakat dan membentuk suatu masyarakat yang sesuai dengan fitrahnya. Begitu dekatnya hubungan teori dan realitas menyulut imajinasi saya untuk membuat suatu paper yang dihasilkan dari kehidupan pribadi saya. Peristiwa yang saya alami bersama Moni akan menjadi sebuah jalan menjelaskan penggunaan mixmethods pada penelitian akuntansi. 2. Mixmethods Pencucian Moni Hari ini adalah hari bersejarah saya. Setelah kurang lebih 4,5 tahun meninggalkan kota Jember dan menetap di Malang bersama Moni, untuk pertama kalinya Moni Mandi. Moni adalah kumpulan partikel-partikel kecil ciptaan Allah yang membentuk berbagai jenis benda, seperti kapuk, tali, kain, benang, dan lainnya yang disatukan dengan sangat indahnya menjadi sebuah guling. Moni adalah sebuah nama

yang saya berikan kepada guling saat saya berumur 5 tahun. Eksistensi moni sudah ada sebelum saya berumur 5 tahun namun kesadaran rasa cinta saya dimulai sejak itu. Kesadaran inilah yang menjadi titik awal eksistensi sesuatu dan sekaligus menolak pendapat Descartes yang mengatakan bahwa semua berawal dari pikiran. Pikiran adalah turunan dari kesadaran. Kesadaran saya akan eksistensi dan rasa cinta pada moni dimulai ketika saya berumur 5 tahun. Dari rasa sadar itulah maka saya akan berpikir tentang moni. Kesadaran berbeda menghasilkan pikiran yang berbeda pula. Kesadaran saya mengatakan bahwa aroma Moni merupakan sesuatu yang biasa, sedangkan bagi keluarga, teman kos, dan semua yang pernah memeluk erat tubuh moni mengatakan moni beraroma buruk, mungkin menjurus ke busuk. Semenjak saya ajak untuk tinggal bersama saya di Malang, Sprei yang membalut tubuh Moni belum pernah dicuci dan mungkin itu yang menyebabkan aroma moni agak kurang sedap. Entah berapa liter air liur yang terserap dan menguap dari moni. Hari ini tepat pukul 06.30 entah kesurupan apa tiba-tiba saya ingin mencuci seluruh sprei moni. Saya katakan seluruh karena dari dulu saya tidak pernah mengganti sprei tapi menumpuknya dengan sprei lain. Saya membuka satu persatu dan ternyata hanya ada empat sprei, jadi kesimpulannya hanya setahun sekali saya membelikan Moni sprei baru. Waktu mencuci sprei telah tiba dan betapa terkejutnya (sebenarnya tidak) ketika saya melihat sprei yang dipenuhi oleh kapuk Moni yang mbrodol. Hal itu diperparah dengan debu yang tampak menghitam di semua lapisan sprei. Rasa malu akhirnya mengurungkan niat saya membawanya ke laundry maupun pembantu kos, saya memutuskan untuk mencuci sendiri. Singkatnya, semua sprei itu tidak berhasil saya cuci hingga bersih namun kapuk yang menempel sudah habis. Karena kotorannya

mulai berkurang, saya berani untuk mengantarkannya ke laundry. Saya menyadari sprei itu tidak akan bersih meskipun saya bawa ke laundry. Tujuan saya hanya untuk mengurangi kotoran yang mampu dibersihkan oleh mesin cuci. Sisa dari kotoran yang menempel tersebut akan hilang ketika saya meminta pembantu kos untuk mencucinya. Ilustrasi diatas sebenarnya untuk menunjukkan suatu metode memiliki keterbatasan fungsi dan manfaat sehingga kita dapat mongombinasikannya dengan metode lain. Keterbatasan suatu metode tidak akan mampu menjawab pertanyaan penelitian secara keseluruhan. Penelitian yang dipaksakan menggunakan suatu jenis metode tertentu akan menghasilkan suatu teori yang hanya menerangkan sebagian suatu fenomena. Sebagian sprei yang dicuci bersih bukan berarti menunjukkan bahwa sprei tersebut telah bersih, sehingga teori yang mengandung kebenaran bukanlah suatu teori yang benar. Kebenaran suatu teori tercapai ketika teori tersebut mampu menjawab dan menjelaskan seluruh permasalahan. Kebenaran tersebut menjadi sebuah tujuan utama yang harus dihasilkan oleh penelitian. Peneliti tidak boleh menghentikan penelitiannya ketika belum mampu menyelesaikan permasalahan penelitian, meskipun langkah-langkah pada metode penelitian telah ia selesaikan. Peneliti akan menjadi sosok yang bertanggung jawab atas kerusakan ekosistem masyarakat akibat teori yang ia hasilkan. Peneliti harus menyadari kekurangan dari hasil penelitian tersebut mencoba untuk menyelesaikannya. Permasalahan yang belum terselesaikan harus dipetakan untuk mempermudah langkah apa yang harus digunakan. Peneliti yang menjawab penelitian dengan langkah baru yang ia pilih atau ciptakan sendiri sebenarnya telah melakukan pencampuran metode penelitian.

Pencampuran metode dapat dilakukan ketika suatu jenis metode belum mampu secara utuh menjawab pertanyaan penelitian. Pencampuran metode ini akan memperluas gerak peneliti untuk menghasilkan suatu simpulan yang utuh, yang tidak bisa dilakukan oleh penggunaan metode tunggal. Proses pencampuran metode harus memperhatikan permasalahan yang ingin dijawab. Metode yang digunakan harus benar-benar mampu menjawab permasalahan yang tidak dapat diselesaikan oleh metode lain. Pencampuran metode ini akan membentuk prosedur penelitian yang baru pula sehingga peneliti harus meyakinkan bahwa prosedur tersebut mampu menjawab pertanyaan penelittian. Peneliti juga dapat menggunakan berbagai macam sudut pandang ataupun paradigma ketika menggunakan metode campuran. Peneliti bebas untuk memasukkan unsur-unsur lain yang dibatasi oleh suatu metode. Contohnya, peneliti dapat menggunakan kepercayaan untuk menyelesaikan suatu masalah ketika metode lain menjaga jarak terhadap nilai (value free). Metode penelitian memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing sehingga penentuan tingkat keberhasilan suatu metode bukan pada besar kecilnya kontribusi, tetapi pada bagaimana metode tersebut telah mampu menjalankan fungsinya sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Pencucian sprei yang saya lakukan memang gagal untuk membersihkan seluruh noda yang menempel, tetapi langkah tersebut menjadi pengantar bagi saya untuk menggunakan metode lain. Metode lain pun akan bekerja demikian hingga akhirnya sprei tersebut tercuci bersih dan dapat digunakan kembali untuk membalut tubuh indah Moni, Guling kesayanganku. 3. Pencucian Moni Sebagai Awal Pembersihan Aroma Busuk Dominasi Ilmu pengetahuan merupakan penunjuk arah bagi peradaban. Ilmu pengetahuan akan mengantarkan peradaban pada suatu lingkaran tujuan ilmu. Jika ilmu

pengetahuan menginginkan masyarakat yang hedonistic, maka peradaban akan menjadi sangat hedonistic. Tujuan ini akan tercapai ketika ilmu pengetahuan telah mendominasi seluruh kehidupan manusia. Dominasi ilmu pengetahuan ini tidak akan disadari karena masyarakat akan menganggap bahwa itu adalah sesuatu yang tidak perlu dipermasalahkan. Bentuk ketidaksadaran akan dominasi kita dialami ketika secara terus menerus melakukan segala sesuatu yang dekat dengan dominasi tersebut. Contohnya adalah kehidupan ranjang saya bersama Moni. Saya tidur bersama Moni (pertama kali sadar) sejak umur 5 (lima) tahun. Aroma tubuh, iler, kencing, keringat, dan sebagainya telah menyerap ke dalam Moni. Hal itu semakin buruk ketika saya kuliah di Malang, dimana hampir 4,5 tahun saya tidak pernah mencuci sprei Moni. Aroma moni begitu biasa bagi saya, tidak patut dikatakan busuk, mungkin lebih ke unik. Hal ini terjadi karena kami selalu tidur bersama. Bentuk dominasi tersebut akan terus melenggang ketika manusia tidak memiliki pilihan. Manusia akan terselimuti oleh ketidaksadaran dan ketidakberdayaan akan dominasi ilmu pengetahuan. Segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini dibentuk oleh ilmu pengetahuan, sehingga apapun yang dilakukan sebagai persetujuan, baik secara sadar maupun tidak sadar, akan menjadi generasi penerus dominasi tersebut. Ilmu pengetahuan yang mendominasi ini dihasilkan oleh satu jenis metode penelitian. Metode penelitian merupakan jalan bagi ilmu pengetahuan untuk menghasilkan suatu teori sehingga kehadiran motede penelitian lain diharapkan mampu membentuk suatu teori baru Teori baru yang ada sebagai hasil dari penggunaan metode baru merupakan suatu bentuk kesadaran dan usaha melepas penjara dominasi. Teori ini akan menjadi pilihan bagi masyarakat untuk memilih. Walaupun masyarakat tetap memilih teori lama, itu

bukanlah suatu kegagalan teori baru karena pilihan tersebut merupakan suatu bentuk kesadaran masyarakat. Jika saya ditawari untuk memilih guling lain yang lebih wangi dibandingkan dengan moni, maka saya akan tetap memilih Moni karena hubungan kami tidak hanya didasarkan pada aroma, tapi ikatan batin yang sudah terjalin. Jadi pilihan yang didasarkan pada kesadaran jauh lebih baik dibandingkan dengan ketidakberdayaan masyarakat yang tidak memiliki pilihan. Kehadiran teori baru juga menjadi pemicu kesadaran masyarakat akan dominasi. Kesadaran ini menjadi sesuatu yang berharga karena dari kesadaran awal inilah masyarakat akan terpancing untuk membentuk teori lain sebagai perwujudan nilai yang ia percaya, yang telah lama tenggelam dalam jurang dominasi. Teori baru juga akan menjadi semakin berarti ketika ia mampu merusak segala bentuk dominasi dan merubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik Sama halnya dengan teori lama, teori baru pun juga membutuhkan generasi penerus untuk melestarikannya. Teori baru akan menjadi tenggelam dibawah dominasi teori lama jika tidak mampu untuk bertahan. Masyarakat pun yang mulai tersadar juga tidak akan berdaya dengan kondisi tersebut. Ketika kita mampu melepaskan diri dari dominasi maka kita harus terus menjaga diri untuk tetap jauh dari dominasi tersebut. Sebagai ilustrasi, saat kecil saya pernah tinggal di Bandung sekitar 2 minggu dan lupa membawa Moni. Moni yang biasa saya bawa kemanapun, entah mudik atau liburan, tertinggal dirumah. Selama perjalanan saya menangis meminta moni dikirim namun hal tersebut tidak dikabulkan oleh orangtua. Selama di Bandung saya menggunakan guling lain dan mulai terbiasa untuk tidur tanpa moni. Namun ketika kembali ke Jember, saya kembali pada kebiasaan tidur bersama moni. Oleh sebab itu, tugas dari para peneliti yang tersadar akan penjara dominasi adalah menciptakan dan melestarikan teori baru. Metode-metode baru, baik hasil kombinasi

ataupun ciptaannya sendiri, dapat digunakan sebagai jalan untuk melepaskan diri dari dominasi dan membentuk suatu peradaban yang lebih baik. 4. Simpulan Trend penelitian yang didominasi oleh suatu jenis metode tertentu akan menghasilkan suatu bentuk dominasi ilmu pengetahuan. Dominasi ini memenjarakan kesadaran masyarakat yang tidak memiliki peluang memilih. Kesadaran yang jauh tenggelam di dasar jurang dominasi akan menciptakan manusia-manusia yang tidak berkarakter. Kehadiran Mixmethods diharapkan menjadi sebuah momentum untuk

mengembalikan kesadaran manusia. Penggunaan metode-metode baru akan menghasilkan suatu teori baru yang diharapkan menjadi sebuah pilihan bagi masyarakat. Adanya pilihan tersebut akan memancing kesadaran manusia dan melepas penjara dominasi yang mengurung mereka saat ini. Kesadaran yang timbul harus terus dilestarikan oleh generasi penerusnya agar mampu bersaing dengan dominasi yang tetap ada. Kesadaran yang terus berkembang akan membawa manusia pada tindakan dan peradaban yang berkesadaran.

Anda mungkin juga menyukai