54. dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran Itulah yang hak dari Tuhan- mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan Sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.(Q.S Al Hajj) Ilmu adalah cahaya bagi hati nurani, kehidupan bagi ruh dan bahan bakar bagi perilaku, demikian tulis Dr Aidh Al-Qorni dalam buku LaTahzan. Kebahagiaan kedamaian dan ketentraman hati senantiasa diawali dari ilmu pengetahuan,. Hal itu disebabkan karena ilmu mampu menenbus sesuatu yang samar, menemukan yang hilang, dan menyikap yang tersembunyi. Selain itu, naluri manusia selalu ingin mengetahui hal-hal yang baru dan ingin mengungkap sesuatu yang menarik. Allah swt merupakan sumber ilmu pengetahuan bagi manusia. Usia ilmu lebih tua daripada umur manusia. Ilmu langgeng sifatnya sedangkan manusia fana, keberadaan ilmu merupakan jembatan bagi kehidupan manusia. Karenanya manusia harus mengkondisikan diri dan jiwanya agar ilmu mengalir dan menetap dalam hatinya. Allah swt berfirman : bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Qs. Al-Alaq1-5). Melalui kekuatan panca indera dan otak, manusia mampu memiliki ilmu yang luar biasa. Dengan kekuatan sensing dan thingking ini, manusia manusia mendapatkan ilmu melalui penglihatan, pendengaran , penciuman, perabaan , dan pengecapan disertai dengan kemampuan logika, manusia menjadi makhluk luar biasa dibanding mahkluk Tuhan lainnya. Katakanlah: "Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur. Meskipun kemampuan pancaindera dan otak saja sudah menjadikan manusia pada tingkat kesempurnaan sebagai manusia, namun masih ada ketrebatasannya. Ia tidak mampu menembus kebenaran-kebenaran yang tidak tampak dan tidak bisa dijelaskan hubungan sebab akibatnya. Karena itulah manusia membutuhkan tambahan alat lain untuk kesempurnaan dirinya sebagai makhluk terbaik dengan tetap berpegang pada nilai dan hakekat kebenaran. Dalam hal ini manusia harus langsung berguru pada Allah swt untuk mendapatkan ilmu yang hakiki. (Tuhan) yang Maha pemurah, yang telah mengajarkan Al Quran. Dia menciptakan manusia.. mengajarnya pandai berbicara. (Qs. Arrahman 1-4). Cara memperoleh ilmu pengetahuan : Cara seseorang memasukkan informasi dalam otaknya dapat dikelompokkan dalam duacara utama, yaitu : 1. Sensing Perception : merupakan fungsi dari kecerdasan yang bersumber dari penggunaan panca indra.yaitu menyerap segala sesuatu yang bersifat melihat, mendengar, merasa, membaui dan menyentuh.informasi yang diperoleh berupa data dan fakta sebagai sumber pengambilan sikap dan tindakan. 2. Intuiting Perception : merupakan fungsi dari kekuatan kecerdasan yang bersumber dari kecerdasan intuisi (non-pancaindra) yaitu suatu jalan untuk membawa informasi kepada sumber kecerdasan manusiayang digerakkan dari alam bawah sadar. Cara ini akan memperoleh bersifat fantasi dan fiktif. Berdasarkan cara mendapatkan sumber ilmu guru dibedakan menjadi : a. Guru tadah hujan Guru yang mendapatkan sumber ilmu dengan hanya memfungsikan satu atau dua fungsi kecerdasan yang dimiliki, guru tadah hujan seperti menampung air yang jatuh kebumi, tetapi tampungannya tidak abadi, karena tanahnya yang tandus. b. Guru mata airguru mata air mendapatkan sumber ilmu dengan memfungsikan keempat kecerdasanyaitu Pancaindra, otak kiri dan otak kanan. Guru mata air seperti air yang jatuh ke bumi yang juga didikukung oleh air yang didukung oleh mata air. Inilah guru sejati yang memiliki sumber kebijakan yang berasal dari cahaya hatinya.