Definisi
Asma berasal dari kata Yunani yakni asthma yang berarti terengah-engah. Menurut Kamus Kedokteran Dorland edisi 29, Asma adalah serangan berulang dispnea paroksismal dengan radang napas dan mengi akibat kontraksi spasmodik bronkus. Asma merupakan penyakit konstruksi saluran pernapasan kronik.
Asma merupakan gangguan medis kronis yang paling berpotensi mengancam jiwa yang terjadi pada kehamilan. Prevalensi asma di seluruh dunia baik di luar kehamilan maupun selama kehamilan mengalami peningkatan. Berdasarkan data di Amerika Serikat baru-baru ini, sekitar 8 % wanita hamil melaporkan serangan asma aktif selama kehamilan
memburuk 37%
perbaikan 29%
Serangan asma dan asma yang dihubungkan dengan kegawat daruratan sering terjadi pada
Puerto Rican
Alasan umum:
Persepsi yang salah bahwa pengobatan untuk asma berbahaya bagi janin, kekhawatiran efek farmakologis obat pada perkembangan janin menyebabkan ketidakpatuhan pengontrolan pengobatan Faktor pencetus :
Penyakit gastroesophageal reflux (GERD) terkait kehamilan Rhinitis kehamilan
Beberapa studi telah mengidentifikasi peningkatan kecil risiko malformasi kongenital pada keturunan dari wanita yang asma, dengan eksaserbasi asma pada trimester pertama
Laporan terbaru lainnya telah menunjukkan peningkatan risiko gastroschisis (OR 2,06) pada keturunan dari wanita yang menggunakan bronkodilator selama kehamilan
Tujuan
memberikan terapi yang optimal untuk mempertahankan kontrol asma
Asma terkontrol
Didefinisikan sebagai gejala minimal atau tidak ada gejala kronik, siang atau malam; minimal atau tidak ada eksaserbasi, tidak ada pembatasan kegiatan; pemeliharaan fungsi paru (mendekati) normal, penggunaan minimal inhalasi 2-agonis shortacting, dan sedikit atau tidak ada efek samping dari pengobatan yang diberikan.
Obat Asma
Rescue agent
obat-obatan yang digunakan untuk mengobati bronkospasme akut dan mengurangi gejala tetapi tidak mengobati peradangan yang menyebabkan bronkospasme.
Maintenance agent
obat yang membantu untuk mengontrol hipereaktivitas saluran napas dan umumnya mengobati peradangan saluran napas. Inhalasi Steroid merupakan maitenance agent yang paling penting
Rescue agent
Jenis Obat Pengaruh pada embrio dan janin Inhalasi Agonis -2 Albuterol, adrenergic kerja isoproterenol singkat ,pirbuterol, Percobaan pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa -simpatomimetik tidak meningkatkan resiko anomali kongenital. Albuterol yang paling banyak metaprotereno diteliti, yang kedua metaproterenol l, terbutaline
Percobaan pada hewan yang diberikan salmeterol IV belum meyakinkan, tetapi pemberian mungkin aman jika diberikan secara inhalasi. Salmeterol mungkin lebih disukai dan penggunaannya pada pasien yang gagal diobati dengan steroid dosis rendah dan/ atau kromolin saja.
Percobaan pada hewan meyakinkan namun tidak ada data percobaan pada manusia. Penyerapan mukosa bronkial buruk sehingga paparan ke janin minimal. Keberhasilan dalam pengobatan serangan asma akut yang datang ke IGD membuat penggunaan dalam jangka pendek dibenarkan.
Inhalasi antikolinergik
ipratropium
Potensi rendah :
Beclomethasone, dipropionate
Potensi sedang : Triamcinolone, acetonide
Inhalasi Steroid
Merupakan obat paling penting dalam mengontrol asma selama dan di luar kehamilan. Hanya 4% dari 257 pasien yang menggunakan inhalasi glucocorticoid yg terkena serangan akut selama kehamilan. Banyak data yang menyebutkan Budesonide lebih disukai selama kehamilan. Triamcinolone dan fluticasone tidak memiliki efek teratogenik terhadap kehamilan.
Bersifart nonteratogenik dan dapat ditoleransi dengan baik, tidak diabsorpsi permukaan mucosal dan bagian yang tertelan sebagian besar diekskesi lewat feces. Agen ini kurang efektif dibanding kortikosteroid inhalasi dan digunakan pada asma sedang sebagai pengganti inhalasi steroid. Hasil evaluasi cromolyn lebih baik dibanding nedocromil pada kehamilan
Montelukast Zileuton
Zafirlukast
Antagonis Leukotriene
Tingkat keamanan Zafirlukast dan montelukast pada wanita hamil terbatas. Pada percobaan terhadap hewan, zileuton sebaiknya dihindari saat hamil. Antagonis leukotriene ini dapat digunakan selama kehamilan pada wanita yang menggunakan obat ini sebelum hamil dan mengalami peningkatan dalam pengontrolan asma.
Theophyline
Aminophilyne
Steroid sistemik
Oral : prednisone
IV : methylprednisolene, hidrocortysone
Banyak data menyebutkan sistemik steroid tidak menghadirkan resiko teratogenik yang signifikan terhadap kehamilan. Steroid sistemik tidak melewati plasenta dalam jumlah besar. Pada asma berat atau eksaserbasi berat, keuntungan penggunaan steroid sistemik dalam mengendalikan kondisi yang mengancam nyawa, dapt dibenarkan.
PERSISTENT PENILAIAN INTERMINTENT Ringan Gejala Kekambuhan di malam hari Prediksi PEFR harian 2 x/ minggu 2x/bulan Sedang Harian Berat
KLASIFIKASI ASMA > DAN MANAGEMEN DALAM > 80% 80% 6080% < 60 % KEHAMILAN Variabilitas < 20 % 20 -30 % > 30 % > 30 %
Inhalasi 2agonis sesuai kekambuhan gejala sesuai kekambuhan gejala sesuai kekambuhan gejala inhalasi corticosteroid dosis rendah dan salmeterol atau dengan inhalasi corticosteroid dosis sedang (atau bila perlu + salmeterol) kortikosteroid dosis rendah-sedang dan teofilin atau antagonis leukotriene
sesuai kekambuhan gejala inhalasi corticosteroid dosis tinggi salmeterol bila perlu corticosteroid sistemik
Th/ harian
Th/ alternatif
Status Asthmaticus
Asma parah akut (status asthmaticus) adalah merupakan suatu eksasebasi akut dari asma yang tidak berespons terhadap pengobatan awal dengan bronkodilator
kondisi yang mengancam jiwa yang harus ditangani oleh dokter spesialis paru di lingkungan perawatan intensif.
Steroid dosis tinggi IV adalah dasar pengobatan eksaserbasi asma yang harus diberikan di rumah sakit.
Penting untuk diingat bahwa paco2 lebih besar dari 40 mm hg dalam wanita hamil dengan eksaserbasi asma menunjukkan kegagalan pernapasan yang akan datang, karena paco2 dalam kehamilan yang normal adalah 27-32 mm hg.
Berikan inhalasi agonis 2 adrenergik hingga ada perbaikan tiap 10-20 menit
Eksaserbasi asma umumnya tidak merupakan indikasi pemilihan persalinan, tetapi jika ada masalah ibu atau janin lainnya, persalinan difasilitasi dapat dipertimbangkan.
ERGONOVINE DAN DERIVAT ERGOT lainnya TIDAK BOLEH digunakan pada penderita asma karena mereka juga menyebabkan bronkospasme berat pada pasien asma, terutama dalam hubungan dengan anestesi umum.
Senyawa prostaglandin E2 dan oksitosin dapat dengan aman digunakan pada penderita asma.
Butorphanol atau fentanil sebagai alternatif dalam penderita asma hamil karena agen ini cenderung menyebabkan pelepasan histamin
Ringkasan
Sesuaikan maintenance u/ mengoptimalkan fungsi pernapasan Edukasi ps tentang penggunaan spacer & PEF meters Edukasi pasien u/ melanjutkan pengobatan selama kehamilan Sebelum kehamilan Gunakan obat yang sama spt sebelum hamil-khususnya steroid & -agonis Jika menggunakan teofilin, monitor TD Gunakan inhalasi dibanding obat oral Pastikan oksigenasi fetal adekuat pada eksaserbasi akut dengan menjaga SaO2 ibu > 95 % Ibu hamil dengan asma aktif, monitoring DJJ Konsultasi dengan anestesiologi sebagai antisipasi persiapan SA Anestesi regional lebih disukai dibanding GA Pastikan oksigenasi fetal adekuat pada eksaserbasi akut dengan menjaga SaO2 ibu > 95 % Hindari prostaglandin E2 dan ergometrin Pertimbangkan stress dose corticosteroid parenteral pada ps dengan th/ oral kronik atau yg menerima > 3 mgg steroid sistemik
Prenatal
Persalinan
Pertahankan maintenance terapi Motivasi laktasi Fisioterapi untuk mempertahankan pengeluaran paru yang adekuat
Postnatal