Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
565/TAHUn Ke-1
hal
6
hal
18
All New JAguAr F-Type
dAN pesoNA lANA del rey
otomotif
seks membArA
berkAr yogA
fokus
hal
12
sANg peziArAh
kopi
propesi
iNdoNesiA wAJib
kAlAhkAN lAos
sport
mellisA kArim
Jadi
Pelacur
Yoga
Olahraga lari dan yoga tak bisa lepas dari kehidupan aktris dan presenter Melissa Karim. Awal November ini, ia ber-
ada di New York untuk mengikuti lomba lari maraton. Sejak Jumat pagi lalu hingga Ahad ini, dia sibuk mengikuti festi-
val yoga terbesar di Asia Tenggara. Lantas kenapa dia menyebut dirinya sebagai pelacur yoga?
hal
14
hal
24
TOPIK
25 NOVEMBER 2012 2
RAGAM
2
KAMIS, 22 NOVEMBER 2012
EDITORIAL
SURAT PEMBACA
Pilihan Jokowi
buat Warga DKI
M
eski dibujuk sekali-
gus diingatkan Menteri
Pekerjaan Umum Djoko
Kirmanto, Gubernur DKI Joko
Widodo tetap pada pendiriannya,
yakni menolak pembangunan
enam jalan tol dalam kota. Menteri
Djoko menilai panjang jalan Jakarta
masih kurang dari 10 persen luas
Kota Jakarta, padahal idealnya
10-20 persen dari luas kota.
Penolakan itu karena pemba-
ngunan jalan tol bertentangan de-
ngan kepentingan masyarakat
lebih luas, yang menjadi prioritas
Jokowi. Jalan tol cuma bisa dinik-
mati kendaraan pribadi.
Jokowi ingin mewujudkan mass
rapid transit, yang membuat masya-
rakat luas tak terjebak kemacet-
an. Salah satunya menambah bus
Transjakarta serta mengatur tra-
yek bus sedang. Plus kemudahan
bepergian menggunakan monorel.
Ide itu patut didukung, apalagi
Singapura, Kuala Lumpur, dan Bang-
kok sudah melakukan peremajaan
sejak awal. Singapura meremajakan
angkutan umumnya pada 1980-an,
Bangkok pada 1990-an, dan Kuala
Lumpur, akhir 1990-an.
Bangkok, yang sebelumnya kota
dengan kemacetan mengerikan,
berubah menjadi kota yang bersa-
habat bagi pebisnis dan pelancong.
Maka pilihan Jokowi tepat bagi
penduduk Jakarta, yang mobilitas-
nya dinamis, dengan memprioritas-
kan moda transportasi massal.
Jalan tol hanya memberikan
kemewahan kepada kendaraan
pribadi, yang hanya muat bebera-
pa orang, sedangkan bus Transja-
karta mampu mengangkut seratus
orang. Belum lagi jika monorel dan
MRT betul-betul terealisasi. Betapa
aduhai Jakarta bagi penduduk dan
pelancong.
PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB: Arifin Asydhad WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Andree Pri yanto SIDANG
REDAK SI: Arif Arianto, Bagus Wijanarko, Basuki Rahmat Nugroho, Deddy Sinaga, Dimas Adityo, Erwin Dariyanto, Femi
Diah, Nur Khoiri, Oktamandjaya Wiguna, Rudy Prasetyo, Sapto Pradityo, Sudrajat, Suryani Ika Sari, Sutarto, Toto Sunandar,
Utami Widowati, Yophiandi Kurniawan BIRO JAKARTA: Astrid Septriana, Budi Alimuddin, Firda Puri Agustine, Hardani Tri
Yoga, Kustiah, Mercy Raya Simarmata, Pasti Liberti Mappapa, Raisya Maharani Latief, Ropesta Sitorus, Tia Agnes Astuti REDAKTUR BAHASA:
Dewi Kartika Teguh W., Habib Rifai TIM KREATIF: Mahmud Yunus, Andhika Akbaryansyah, Erwin Santoso, Fuad Hasyim, Luthfy Syahban,
Mindra Purnomo, Rusdi Saleh, Suteja, Talib Abdillah ILUSTRATOR: Edi Wah yono, TIM FOTO: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo
DIREKTUR UTAMA: Budiono Darsono DIREKTUR: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy MANAJEMEN PRODUK: Rohalina Gunara, Sena
Achari, Rizky Putra. ALAMAT REDAKSI & IKLAN: Aldevco Octagon Building - Lt 2 Jl. Warung Buncit Raya No. 75 Jakarta Selatan 12740 Telepon: (021)
704 1177 (Hunting) Fax: (021) 704 4472 E-mail: harian@detik.com Online: www.hariandetik.com iklan: sales@detik.com Harian Detik dipublikasikan
oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp
Menunggu Janji Secure Parking
Di Castro, orang telanjang
tujuh hari dalam sepekan.
C
astro, San Francisco,
Amerika Serikat, selama
ini dikenal sebagai tempat
ziarah kaum homoseksu-
al di seantero jagat. Ibarat kata,
belum sempurna menjadi homo bila
belum menjejakkan kaki di wilayah
di Negara Bagian California itu.
Jaringan radio Belanda, RNW, per-
nah menulis tentang 10 kota paling
ramah buat kalangan gay dan les-
bian. Di wilayah pink The Castro
berkibar bendera pelangi sepanjang
tahun untuk mengobarkan sema-
ngat gay pride.
Walhasil, banyak warga di sana
yang mengeluh lantaran saban hari
tak sedikit pria yang tampil tanpa
busana di depan umum. Di Castro,
(orang telanjang) tujuh hari dalam
seminggu, kata anggota parlemen,
Scott Wiener.
Itu sebabnya, kemarin parle-
men San Francisco mengeluarkan
larangan orang telanjang di muka
umum. Mereka yang melanggar
larangan itu diancam setahun bui
dan denda US$ 500 atau sekitar Rp
4,8 juta.
Para anggota parlemen di San
Francisco itu menang tipis saat
pemungutan suara untuk mene-
tapkan larangan telanjang di depan
umum. Maklum, tak sedikit anggo-
ta parlemen yang menentang. Salah
satunya John Avalos.
Avalos khawatir larangan itu
akan berdampak pada citra Kota
San Francisco secara keseluruhan.
Kota kami salah satu panutan bagi
kawasan lain di negara ini, dan ter-
kadang memang ada satu keaneh-
an, katanya.
Avalos tak berlebihan. Sekitar 15
persen warga Castro terang-terang-
an mengaku homoseksualangka
paling tinggi di seantero Amerika
Serikat. Karena itu, larangan tersebut
tak berlaku bagi peserta Parade Gay.
Toh, sejumlah aktivis tetap meng-
gelar protes. Gypsy Taub, misal-
nya, menggelar unjuk rasa telanjang
menjelang pemungutan suara
di parlemen. Namun polisi sege-
ra mengeluarkan aktivis itu dari
gedung parlemen.NYTIMES | BBC | RNL
Pada 14 Juli 2012, saya kehilang-
an sepeda motor Yamaha V-ixi-
on di tempat parkir Paris Van Java
Bandung, yang dikelola oleh Secu-
re Parking. Setelah melapor kepada
petugas Secure Parking, saya mela-
por ke kantor polisi terdekat.
Keesokan harinya, saya bertemu
dengan salah seorang karyawan yang
bertanggung jawab di Secure Par-
king tersebut dan dijanjikan sepe-
da motor saya akan diganti dalam
waktu dua bulan.
Untuk keperluan administrasi, saya
telah menyerahkan kunci sepeda
motor beserta kunci serep, karcis
parkir, surat tanda nomor kenda-
raan, dan Bukti Pemilik Kendaraan
Bermotor. Tapi, hingga saat ini, peng-
gantian tersebut belum direalisasi.
Ketika saya hubungi, Secure Par-
king selalu memberikan janji dua
minggu lagi. Sampai bulan keli-
ma, jawabannya selalu sama. Saya
mohon Secure Parking menepati
janji. Terima kasih atas perhatiannya.
Dicky Muslihat
Manglayang Regency, Bandung
dicky_al25@yahoo.com
DILARANG BUGIL
DI SAN FRANCISCO
JAKARTA Gubernur DKI Joko Wido-
do ingin normalisasi sungai-sungai
untuk mengatasi banjir di Jakarta
selesai pada 2014. Ia menuturkan
normalisasi Sungai Angke dan Cili-
wung, Cengkareng Drain, serta Kali
Pesanggrahan harus dipercepat.
"Kalau tidak, setiap tahun akan ban-
jir seperti ini, 2014 inginnya secepat-
nya selesai," kata dia di lokasi banjir,
Jalan Adhi Karya, Kedoya Selatan,
Jakarta Barat, kemarin.
Masalah utama yang menghambat
upaya normalisasi sungai itu adalah
pembebasan lahan warga. Khusus
untuk Kali Pesanggrahan, yang men-
cakup daerah sepanjang 26,85 kilo-
meter, Jokowi sudah meningkatkan
anggaran di anggaran pendapatan
dan belanja daerah sampai delapan
kali lipat. Sekarang Rp 400 miliar dari
sebelumnya Rp 50 miliar," ujar Direk-
tur Sungai dan Pantai Kementerian
Pekerjaan Umum Pitoyo Subandrio.
Dana sebesar itu akan digunakan
untuk mempercepat tahap pem-
bebasan lahan warga. Untuk tahap
pengerjaan fisik, yang menjadi
tanggung jawab pemerintah pusat,
Kementerian Pekerjaan Umum
menyiapkan dana Rp 1 triliun. "Kami
berharap masalah lahan ini selesai
2013," Pitoyo menambahkan.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat DKI Triwisak-
sana memberi beberapa masukan
untuk membantu Jokowi meng-
atasi banjir. Salah satu yang utama,
Jokowi diminta menyusun prosedur
darurat banjir.
"Tahun ini ada beberapa titik baru
yang pada tahun-tahun sebelumnya
tidak banjir," katanya.
Program darurat, ia melanjutkan,
antara lain memuat petunjuk meka-
nisme evakuasi, sistem peringatan
dini, dan penyediaan tenaga bantu-
an untuk menghadapi banjir. Jokowi
juga disarankan segera melaku-
kan pengerukan 13 kali besar, yang
seharusnya dilakukan tahun ini.
Menyapa korban banjir
Kedatangan Jokowi di Kedo-
ya disambut meriah warga. Begitu
turun dari mobil dinas Toyota Land
Cruiser, warga langsung bertepuk
tangan. "Hidup Jokowi. Akhirnya
datang juga pak," seru beberapa
warga yang umumnya terdiri dari
ibu-ibu dan anak-anak.
Jokowi tersenyum dan mendekati
warga yang langsung berebutan
untuk menyalaminya. Warga juga
sibuk mengambil gambar dengan
kamera telepon seluler, meski geri-
mis mulai turun. Kepada Ketua RW
13, Jokowi memberikan bantuan
uang tunai Rp 25 juta untuk mem-
beli obat-obatan dan makanan.
Selain uang tunai, Pemda DKI
telah memberikan bantuan logistik
JOKOWI: NORMALISASI SUNGAI
TUNTAS 2014
R
E
U
T
E
R
S
Rusuh
Menolak
Mursi
Para pengunjuk rasa
yang menentang Pre-
siden Mesir Mohamad
Mursi kocar-kacir
saat polisi menem-
bakan gas air mata.
Polisi membubarkan
aksi unjuk rasa yang
berlangsung anar-
kis di Tahrir Square,
sehari setelah Mursi
menyatakan diri di
atas segalanya hingga
parlemen baru ter-
bentu.
Ini saya kasih
Rp 25 juta,
untuk warga.
Waspadai Penyakit
Menular Ini
Direktur Jenderal Pengendali-
an Penyakit dan Penyehatan Ling-
kungan Tjandra Yoga Aditama
menguraikan sejumlah penya-
kit yang rawan menyerang korban
banjir. Berikut ini di antaranya.
DIARE. Penyakit ini sangat erat
kaitannya dengan kebersihan
individu. Pada saat banjir, sum-
ber-sumber air minum masyara-
kat, khususnya dari sumur dangkal,
akan banyak tercemar.
DEMAM BERDARAH. Musim
hujan biasanya akan terjadi
peningkatan tempat perindukan
nyamuk Aedes aegypti. Karena itu
kaleng bekas, ban bekas serta tem-
pat-tempat tertentu yang terisi air
dan terjadi genangan harus diber-
sihkan.
LEPTOSPIROSIS. Jangan ber-
main air saat terjadi banjir,
terutama bila ada luka, agar
terhindar dari kotoran dan kencing
tikus.
PENYAKIT KULIT berupa infek-
si, alergi, atau bentuk lain.
PENYAKIT SALURAN CERNA,
seperti demam tifoid.
AHMAD TORIQ
1
2
3
4
5
dan perahu karet. Jokowi meng-
ingatkan warga DKI Jakarta agar
tetap siaga menghadapi banjir. "Ini
baru awal," ujarnya.
Sebelum ke Kedoya, Jokowi
mengunjungi warga di Kampung
Makasar, Jakarta Timur yang juga
terendam banjir. Ia geleng-geleng
kepala melihat air mengepung RW
05 di kampung itu. SEPTIANA LEDYSIA |
SUKMA INDAH PERMANA | AHMAD TORIQ
3
FOKUS
25 NOVEMBER 2012
S
ambil duduk di matras, sekelom-
pok orang tertawa-tawa tanpa jeda.
Mereka hanya duduk, ngakak, saling
melihat, lalu kembali ngakak. Begitu terus-
menerus. Tak jelas benar apa sesungguhnya
yang mereka tertawakan. Tingkah mereka
membuat sebagian orang penasaran dan
mendekat. Tak sedikit yang merinding, lalu
menyingkir memilih tempat lain.
Takut, ah. Mereka seperti orang sakit jiwa,
tertawa enggak berhenti-henti, kata seorang
pengunjung remaja seraya menjauhi podi-
um lima di lingkungan Hotel Sultan Jakar-
ta, Jumat sore lalu. Salah satu peserta yang
merupakan warga negara asing pun spontan
berujar, Soon we will be in the zoo, kata dia
disambut tawa peserta lainnya.
Tertawa itu sehat, sehat itu tertawa, ha-
ha-ha, kata Kadek Suambara. Pria berka-
camata itu seperti sedang menularkan satu
virus penyembuhan yang membuat orang-
orang di sekitarnya tak putus-putus terta-
wa. Kadek lalu menyuruh para yogipelaku
yogaberdiri dan berkenalan satu sama lain.
Tapi cara perkenalannya pun terbilang tak
lazim, saling berjabat tangan sambil tetap
tertawa. Ia juga meminta para yogi tertawa 21
kali. Setelah itu, ia menyuruh mereka tertawa
sambil menjulurkan lidah.
Sekilas terlihat mereka bukan sedang ber-
yoga, tapi hanya tertawa. Namun, menurut
Kadek, tertawa adalah salah satu yoga kare-
na, saat tertawa, ada manfaat movement,
breathing, dan tawa. Hal ini akan merelaksasi
JOKOWI: NORMALISASI SUNGAI
TUNTAS 2014
PESTA YOGA
DI IBU KOTA
Tak cuma meditasi, yoga juga dilakukan dengan musik dan tawa.
F
O
T
O
-
F
O
T
O
:
M
R
A
C
H
M
A
N
/
D
E
T
I
K
F
O
T
O
Priscilla
Aliwarga
FOKUS
28 OKTOBER 2012 4
jiwa, menenangkan
pikiran, dan mem-
buat jiwa jadi lebih
bahagia. Ini ada-
lah teknik medi-
tasi yang paling
gampang. Tertawa
juga jadi obat yang
murah, mudah,
dan menyenang-
kan, ujarnya.
Tertawa juga
bisa menguatkan
imun, meningkat-
kan energi, serta
melindungi diri dari dampak
stres. Tertawa itu kalau sudah geli
berarti ada manfaatnya, sudah ter-
asa. Sebab, saat tertawa, peredaran
darah jadi lancar, kata pria jang-
kung itu.
Kadek hanya satu dari sekian prak-
tisi yoga yang diperkenalkan dalam
Permata Bank Jakarta Internatio-
nal Namaste Festival. Acara yang
digelar untuk ketiga kalinya ini dise-
but-sebut sebagai yang terbesar di
Asia Tenggara. Festival yang dibu-
ka sejak Jumat pagi lalu itu men-
jadi ajang pertemuan praktisi yoga
dengan puluhan master yoga nasio-
nal dan internasional. Selain Kadek,
ada Gwyn Williams (Zenthai &Acro-
yoga) dan Ketut Arsana (Kundalini
Tantra).
Dia (Ketut) sangat famous di
Hollywood karena dia kan tukang
pijetnya Madonna, Sting, jadi it's a
privillege kita dapat dia juga di sini,
kata Ine Noor, co-founder Festival
Namaste.
Menurut ketua Festival Namaste,
Anita Boentarman, kelas yoga dan
profil instruktur internasional yang
terlibat kali ini sudah lebih banyak
dan variatif. Sejak diadakan pertama
kali pada 2010, festival ini bisa lang-
sung mendapat tempat di hati para
yogi. Sebab, Festi-
val yoga ini terma-
suk yang pertama
di Asia Tengga-
ra, kata Anita.
Yoga memang
jadi pilihan olah-
raga banyak
kalangan, ter-
utama yang
membutuhkan
kesei mbang-
an dari rutinitas
dan hiruk-pikuk
k e h i d u p -
an perkotaan.
Yoga menjadi
penyembuh dari
dalam diri sekali-
gus aktivitas fisik
yang membuat
tubuh jadi lebih
bugar. Dalam
yoga ada perpaduan asana
(latihan fisik), pranayama (latihan
pernapasan), dan juga meditasi.
Ada orang yang beryoga untuk
menjaga kesehatan badan, tapi
ada juga yang melakukannya untuk
mencari jati diri. Namun tujuan yoga
secara umum adalah membentuk
kesatuan diri sendiri dengan alam
dan Tuhan. Salah satu pembeda
yoga dengan olahraga lain adalah
pengenalan akan pikiran dan jiwa di
samping pengenalan tubuh.
Itu sebabnya, bagi beberapa
yogi, yoga bukan hanya yoga,
tapi juga sudah menjadi gaya
hidup. Yoga itu bukan sport,
tapi lifestyle yang jadi bagi-
an dari keseharian, kata
Melissa Karim, artis dan
presenter, yang jadi salah
satu host festival kali ini. Ia
beryoga minimal dua jam
sehari. Tak hanya dia, gaya hidup
ini juga sudah mulai dilakoni orang
banyak, mulai figur publik, profesio-
nal, hingga masyarakat awam.
Menjadi salah satu penyebar
virus yoga adalah target festival
Namaste. Ine berharap tahun ini
banyak penambahan peserta baru.
Tahun lalu jumlah peserta menca-
pai 2.750 orang. Tapi, hingga Jumat
petang lalu, peserta yang tercatat
sebanyak 800 orang. Memang, dari
pengalaman tahun lalu, biasanya
pada hari Jumat itu lebih sedikit ya,
paling banyak itu Sabtu dan Minggu,
bisa seribu lebih, kata Ine.
Tak hanya pada kalangan atas,
Festival Namaste juga menyebar-
kan virus yoga kepada kalangan
yang tidak mampu. Tahun ini pani-
tia sengaja mengundang 120 anak
pemulung untuk ikut mencicipi yoga.
Ini wujud bakti kami kepada komu-
nitas di Jakarta, kata Ine.
***
Di podium lain ada Didi Agp., yang
dikenal dengan penyembuhan lewat
suara atau sunyata alias sound hea-
ling. Terapi yang ditawarkan tergo-
long unik karena memadukan teknik
vibrasi yang dihasilkan suara dan
tone atau musik meditasi. Di pang-
gung, ia meletakkan tiga mangkuk
keemasan yang disebutnya singing
bowl, yang merupakan alat meditasi
dari Tibet.
Tujuan yang dicapai adalah sam-
pai pada tahap hening. Karena itu,
kita menyebutnya GR
M
R
A
C
H
M
A
N
/
D
E
T
I
K
F
O
T
O
Tertawa
itu Sehat
5
FOKUS
25 NOVEMBER 2012
orang mati, katanya.
Didi memainkan getaran yang diha-
silkan mangkuk bersama tiupan
lirih serulingnya. Di depannya, lima
orang peserta tampak duduk tegak
memejamkan mata. Mereka diminta
menyebut satu kata yang diucapkan
dalam hati hingga 77 kali layaknya
sebuah mantra. Metode menghi-
tung kata-kata ini dibuatnya memak-
sa pikiran tetap sadar, meski sedang
bermeditasi.
Salah satu peserta sound healing,
Ade Mulyani, 52 tahun, berujar sudah
mendapat manfaat meski saat itu ia
tidak ikut kelas hingga selesai. Dua
hari berturut-turut bekerja di lapang-
an membuat badannya capek, tapi dia
tak punya waktu untuk rehat. Nah,
setelah kelas itu, aku jadi mera-
sa fresh karena punya waktu untuk
relaks, meski hanya sebentar, kata
dia.
Meski sudah sering beryoga, tenaga
freelance konsultan public relations
itu baru pertama kali ikut kelas hea-
ling dengan bunyi-bunyian. Namun
Ade mengaku kerap mencari relak-
sasi dengan mendengarkan musik
light di kafe-kafe. Sehari-harinya ia
ikut kelas yoga di Cele-
brity fitness. Tapi setahun
terakhir ia lebih sering
melakukan yoga sendiri
di rumah setelah keluar
dari club fitness.
Peserta lainnya, Raisa,
26 tahun, yang mengaku
baru sekali ikut yoga dan
meditasi, pun mengaku
bahagia setelah ikut kelas
sound healing di Festival
Namaste. Awalnya, kar-
yawan swasta ini mengaku sempat
merasa aneh. Aku bingung disuruh
diam, merem, aku pikir apakah nanti
aku akan tertidur atau seperti apa,
kata dia.
Namun akhirnya ia membiar-
kan diri larut dan mengikuti arahan
Didi sambil tetap terpejam. Alha-
sil, Raisa termasuk salah satu yang
bisa menyelami batas ketidaksadar-
an dan keheningan itu. Dampak-
nya aku merasakan ada perubahan
dalam diriku. Jadi lebih bisa menge-
nal diri dan tidak menelan bulat-bulat
omongan orang lain, ujar wanita
berambut panjang itu.
***
Kelas Kundalini Tantra yang diajar-
kan Ketut Arsana mendapat perhati-
an banyak peserta. Air yang tampak
tergenang di beberapa tempat akibat
hujan deras sebelumnya tak menyu-
rutkan niat puluhan yogi mengge-
lar matrasnya. Mereka mengambil
posisi masing-masing, lalu meng-
ikuti gerakan Ketut.
Di podium depan, pria berjanggut
itu membuat gerakan yang mirip
child pose, yakni berlutut di matras
dengan posisi kaki bersentuhan dan
lutut dibuka selebar pinggul. Sete-
lah itu, tubuh dibaringkan di antara
paha, lengan diluruskan, lalu bagi-
an bokong digoyang-goyang. Inhale-
exhale, kata dia. Gerakan Kundalini
Tantra, kata Ketut, memang lebih
difokuskan pada bagian tulang ekor.
Pria kelahiran Ubud itu senga-
ja menggunakan bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris saat mengajar.
Sebab, selain yogi nasional, beberapa
yogi asing juga ikut belajar di kelas-
nya.
ROPESTA SITORUS | MERCY RAYA
F
O
T
O
-
F
O
T
O
:
R
O
P
E
S
T
A
/
H
A
R
I
A
N
D
E
T
I
K
M
R
A
C
H
M
A
N
/
D
E
T
I
K
F
O
T
O
Ketut
Arsana
FOKUS
25 NOVEMBER 2012 6
T
H
I
N
K
S
T
O
C
K
A
da satu alasan mengapa
Melissa Karim menjadikan
yoga sebagai gaya hidup.
Selain efeknya yang besar bagi kese-
hatan, yoga ternyata bermanfaat
membantu menjaga keharmonisan
rumah tangganya. Menurut artis dan
presenter ini, yoga juga baik untuk
kehidupan seks.
Melissa menuturkan terkadang
sulit menjaga keromantisan atau
hubungan dalam rumah tangga
agar tetap membara, apalagi bagi
pasangan yang sudah mempu-
nyai anak. Namun dia menyatakan
hubungannya dengan suami, Ralph
Tampubolon, yang sudah memasuki
tahun ketiga, tidak banyak tergang-
gu. Kami seperti pasangan normal
lain, we make love, kata wanita ber-
usia 34 tahun itu.
Menurut Melissa, aktif beryo-
ga juga membantunya saat berhu-
bungan intim. Tentu saja yoga akan
baik untuk kehidupan seks karena
menguatkan bokong dan juga otot
pinggul, ujarnya. Ibu Jazz Tikvate-
nu ini menambahkan, dalam tubuh
ada tujuh cakra atau putaran ener-
gi. Yoga sangat baik untuk mengak-
tifkan tujuh cakra itu, termasuk juga
cakra seks.
Cakra seks ini ada di nomor dua,
yang biasanya berwarna oranye.
Cakra ini berhubungan dengan
aspek seksual dan mempengaruhi
aktivitas seksual seseorang. Ada
pose-pose pada yoga yang dikhusus-
kan untuk membuka dan mengaktif-
kan cakra tersebut. Ini yang akhirnya
akan berdampak pada sesi bercinta,
pokoknya jadi sangat bagus, ucap-
nya.
Pengaktifan ketujuh cakra itu, kata
Melissa, tidak dilakukan satu per
satu, tapi berlangsung secara oto-
matis. Setiap hari aku aktifkan dan
jadi gaya hidup keseharianku. Kalau
aku lagi rajin
meditasi dan
yoga, pasti
efeknya akan
berbeda, baik
dalam bercin-
ta maupun dalam
pekerjaan, kata wanita
berkulit putih ini sambil tersenyum.
Sebagai salah satu jenis olahra-
ga, yoga diketahui memberi man-
faat bagi kehidupan seksual. Sebab,
yoga memiliki gerakan khusus yang
bisa membantu otot tubuh di bagian
tertentu berfungsi optimal.
Penyanyi Nina Tamam pun meng-
akui manfaat yoga bagi aktivitas
seksnya. Gerakan yoga Supta Bad-
dha Konasana yang digemari Nina
diakui sangat membantunya saat
fisik dalam kondisi capek atau jika
perut kram. Tak perlu melakukan
gerakan berlama-lama, tapi cukup
sepuluh menit saja, Dan gerakan
ini juga bisa dilakukan pada waktu
sedang datang bulan.
Sebuah penelitian di All India Insti-
tute of Medical Sciences di New
Delhi juga menyebut yoga jenis apa
pun lebih efektif mengatasi ejaku-
lasi dini daripada obat kuat fluoxeti-
ne (Prozac) dalam dosis 20-60 mg.
Kelebihan lainnya adalah yoga
tidak memiliki efek samping
seperti halnya obat kuat
buatan pabrik, demi-
kian seperti dilansir
dalam Huffingtonpost
pada edisi 19 Febru-
ari lalu.
Hasil penelitian itu
menunjukkan, salah
satu masalah yang
paling banyak dikeluhkan
oleh lelaki pada usia subur
adalah ejakulasi dini. Hal ini
sangat mempengaruhi keharmonis-
an rumah tangga. Sedikitnya 25-40
persen laki-laki mengalami hal ini,
dengan tingkat keparahan yang ber-
macam-macam.
Harian itu juga mengutip hasil
penelitian dari University of British
Columbia, yang menyatakan bebe-
rapa terapi alternatif seperti yoga
dan akupunktur bisa meningkatkan
gairah seks atau libido perempuan.
Prinsipnya, kedua jenis terapi ini
mampu meningkatkan kesadaran
atas yang sedang dilakukan sehing-
ga lebih bisa dinikmati.
ROPESTA SITORUS | MERCY RAYA
SEKS MEMBARA
BERKAT YOGA
Melissa
Karim
7
FOKUS
25 NOVEMBER 2012
MENJAGA STAMINA HINGGA
MENGOBATI PENYAKIT
F
O
T
O
-
F
O
T
O
:
K
A
P
A
N
L
A
G
I
A
ku sudah lama ikut yoga, sekitar tiga
atau empat tahun lalu. Awalnya aku
bergabung karena suamiku pengajar-
nya. Dari situ aku mulai baca-baca referen-
sinya dan akhirnya tertarik bergabung. Salah
satu manfaat yoga adalah dapat menyiasati
skoliosis, penyakit yang diderita oleh wanita
yang bermasalah pada tulang belakang yang
bengkok. Kebetulan aku sering pegal-pegal
kalau habis latihan dan capek, jadi yoga
dapat membantu aku mengurangi pegal
juga dan membuat cara jalan lebih bagus.
Yoga pun bermanfaat ketika terserang flu.
Kalau flu, aku tidak biasa minum obat, jadi
hanya istirahat yang cukup, minum, dan
melakukan yoga. Pernah suatu kali aku kena
flu, hidung mampet banget, jadi susah tidur.
Suamiku bilang coba gerakan yoga Hala-
sana. Awalnya aku enggan karena tulang
belakangku kan bengkok, tapi akhirnya aku
coba gerakannya selama sepuluh menit.
Sakit, sih... tapi setelah itu langsung sem-
buh. Padahal aku sempat marah-marah
karena sakit banget, ha-ha-ha....
MEISKE LOPPIES
Nina Tamam, Penyanyi
Menyiasati
Skoliosis
S
aya pertama kali tertarik pada yoga gara-
gara membaca buku khusus tentang yoga
pada 2006. Sejak itu saya jadi penasaran,
menonton videonya, dan saya mulai memanggil
instruktur ke rumah. Sekarang, sih, saya sudah
bisa melakukannya sendiri.
Sejak rajin melakukan yoga, tubuh saya terasa
lebih nyaman, emosi juga jadi lebih stabil. Begi-
tupun untuk kehidupan seks saya. Saya jadi bisa
lebih mengontrol diri dan mengenal tubuh sen-
diri.
Sekarang ini saya sedang mencoba sound hea-
ling. Jadi bagaimana membenarkan struktur
tubuh, bagaimana menghilangkan stres dan
depresi, serta bagaimana membuka hati. Yoga
itu lebih ke pengobatan diri sendiri.
Untuk mencegah penyakit kambuh juga bisa,
karena kita jadi lebih mengenal diri sendiri
hanya dengan melakukan yoga. Berbeda deng-
an olahraga biasa, yang lebih mengandalkan
fisik. Di samping bermanfaat secara fisik, yoga
bisa mengontrol pikiran dan peredaran darah,
serta mengatur napas.
Anjasmara, Aktor
Lebih Mengenal Diri
S
aya lupa tepatnya mulai kapan, tapi yang
saya coba itu jenis Hatha. Kemudian sem-
pat mencoba jenis aliran yoga yang lain,
seperti prenatal, yang saya lakukan sewak-
tu hamil. Sementara itu, saat saya berhenti
merokok dua tahun lalu, saya menggunakan
bikram.
Dulu, saya melakukan yoga hanya on-off.
Tapi, sejak dua tahun lalu, saya mulai rutin
melakukannya kembali, dan tak hanya
berfokus pada satu aliran dan satu guru.
Terkadang saya mengikuti kelas. Jika
tidak sempat keluar, sebisa mungkin
memanggil guru ke rumah.
Menurut saya, yoga sangat berman-
faat bagi tubuh. Dengan beryoga,
napas saya jauh lebih enak dan lan-
car, serta pikiran jauh lebih tenang.
Tapi saya bukan tipe yang addict banget pada
yoga. Menurut saya, anything that addict is not
good, addiction is never good.
Paquita Wijaya, Penyanyi
Berhenti Merokok
Y
oga ternyata juga berguna untuk pengobatan berbagai penyakit,
pengurangan berat badan, kesehatan mental, dan peningkatan
mood positif. Beberapa selebritas yang sudah bertahun-tahun
menjalani yoga menyampaikan kesaksian berikut ini.
25 november 2012
T
ak sampai dua menit, dua pria berhelm
berhasil melarikan sepeda motor yang
cuma dikunci setangnya di halaman sebu-
ah minimarket. Dalam adegan lain di minimar-
ket berbeda, dua perempuan berkerudung dan
berbaju panjang nekat menyelipkan beberapa
kaleng susu ke dalam tas yang dijepit di antara
paha mereka.
Para pelaku dalam kedua adegan itu beraksi
seolah cuma Tuhan yang mengetahuinya. Pada-
hal, tanpa disadari, ada kamera closed-circu-
it television (CCTV) alias televisi sirkuit tertutup
atau kamera pengintai yang merekam segenap
gerak-gerik mereka. Hasilnya, tak cuma cemo-
ohan di YouTube, polisi pun ada kemungkinan
akan dengan mudah mencokok para pelaku tin-
dak kriminal tersebut.
Sejak 11 November lalu, Trans 7 menayang-
kan rekaman semacam itu dan mengemasnya
dalam program CCTV. Dengan durasi sekitar
30 menit, acara itu terbagi dalam tiga segmen.
Untuk yang pertama, kami sengaja mengede-
pankan rekaman aksi kriminal karena pemir-
sa perempuan umumnya menyenanginya, kata
M. Affan Mantu, produser CCTV, kepada Detik,
Selasa lalu.
Ia merujuk pada program berita kriminal TKP,
yang pernah ditayangkan setiap sore beberapa
tahun lalu. Berdasarkan survei, ternyata pemir-
sanya lebih dari 60 persen kaum perempuan.
Dalam segmen berikutnya, rekaman yang dita-
yangkan lebih soft. Kami upayakan adegan atau
peristiwa lucu yang menyentuh dan sejenisnya,
ujar Affan.
Untuk memberi bobot pendidikan, dua psi-
kolog, yakni master psikologi forensik Reza
Indragiri Amriel dan Tara De Thouars, tam-
pil memberikan tafsir atau analisis terha-
dap rekaman yang ditampilkan. Terhadap dua
perempuan yang mencuri susu kaleng, misal-
nya, Reza menduga motif tindakan tersebut
dilakukan bukan untuk kepentingan komersial.
Ada kemungkinan kedua perempuan itu ber-
buat untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau
keluarganya, kata dosen Pergu- ruan
Tinggi Ilmu Kepolisian itu.
Selain mengandalkan rekaman
di YouTube, tim kreatif Trans 7
mendapatkan bahan dari kepolisi-
an di berbagai daerah melalui para
koresponden. Tapi, di masa men- d a -
tang, mereka juga melibat- k a n
masyarakat agar bersedia mengi-
rimkan materi rekaman CCTV yang
sesuai dengan program terse- but.
Kami tidak memberikan imbal- a n
dalam bentuk rupiah, sih, tapi tentu
ada cendera mata menarik yang
bermanfaatlah, kata Affan.
Di luar materi dan kehadir- a n
pakar, penampilan Leo Hermaw-
an pun lumayan mena- ri k.
Tak cuma ganteng, peselan- car
asal Pangandaran itu cukup komu-
nikatif dan ekspresif saat meman- d u
acara ini. Dia juga cerdas, penam-
pilannya enggak nyebelin, dan koo-
peratif, kata Selo Ruwandanu, yang
juga menjadi produser CCTV.
Leo, yang dihubungi via tele-
pon selulernya, cuma tertawa.
Dia mengaku pendatang baru di
dunia hiburan yang masih men-
coba mengembangkan
kemampuannya, selain berselancar
dan bermain musik. Kalau pemirsa
suka, ya, saya terima kasih banget,
ujarnya.
Desi, yang mengaku sempat menyak-
sikan acara yang tayang setiap Sabtu,
pukul 17.00 WIB itu, menilai penam-
pilan Leo lumayan tengil, tapi keren.
Aktingnya enggak dibuat-buat dan
enggak norak, pelajar sekolah mene-
ngah atas di Depok itu menegaskan.
Tentang materi program yang pernah
ditayangkan, ia mengaku kaget, takjub,
gemas, juga miris. Lewat program ini,
Desi seolah merasa disadarkan agar
senantiasa waspada di setiap situasi.
Tak aneh bila sekarang ia mengaku
selalu memasang kunci ganda pada
sepeda motornya meski diparkir di
lingkungan sekolah. Tapi yang men-
curi susu itu memang dia begitu, atau
sengaja berjilbab cuma biar bisa nyo-
long, ya? ujar Desi. Sudrajat
trans pilihan
8
K
ala W
anita Berjilbab
M
en
cu
ri S
u
su
Trans 7 menyediakan cendera
mata menarik bagi pengirim
rekaman CCTV.
M
Y
T
R
A
N
S
25 november 2012
trans pilihan 9
P
ro
g
ram
S
ejen
is
G
A
M
E
S
H
O
W
S
W
I
K
I
A
C
O
M
T
E
C
H
K
Y
W
O
R
L
D
B
L
O
G
S
P
O
T
C
O
M
D
E
T
I
K
C
O
M
/
S
U
D
R
A
J
A
T
R
A
C
E
W
A
Y
V
I
D
E
O
C
O
M
Americas Funniest
Home Video
A
cara milik stasiun ABC,
Amerika Serikat, ini
mulai tayang pada 1989.
Selain di negara asalnya, acara
yang dipandu oleh Robert Lane
Saget alias Bob Saget ini pernah
digemari di Tanah Air.
Destroyed in
Seconds
S
esuai dengan namanya,
program acara milik
Discovery Channel ini
berisi rekaman berbagai peris-
tiwa terjadinya kerusakan fatal
atau kehancuran suatu obyek
yang berlangsung sangat cepat.
Adegan bisa berupa pesawat
jatuh, speedboat yang terkeping-
keping setelah meledak, gedung
yang roboh serta luluh-lantak,
dan sebagainya. Acara ini dipan-
du oleh Ron Pitts.
Worlds Most
Amazing Videos
P
rogram televisi NBC ini
berisi rekaman kecela-
kaan lalu lintas, bencana
alam, aksi polisi mengejar
penjahat, dan adegan lain yang
luar biasa serta terekam kame-
ra video. NBC menjadikannya
sebagai tayangan rutin sejak
2006. Program ini juga muncul
di Australia, Inggris, Filipina,
dan negara lainnya
A
ejun Pangke, 58 tahun,
tiba-tiba melepas cin-
cin berbatu akik dari jari
manisnya. Ia lantas memutar-
mutarnya di atas matras. Aksinya
berhasil. Syakila, cucu pertama-
nya yang baru berusia 9 bulan,
pun merangkak cepat berusaha
meraih cincin tersebut. Sayang,
karena terlambat bergerak dari
awal, Syakila hanya berada di
urutan keempat yang mencapai
garis finis, setelah Intan, Ribka,
dan seorang bayi lelaki lainnya.
Ini bukan jimat. Ini karena saya
tak bawa botol susu untuk mena-
rik perhatian dia, kata Aejun
seraya tertawa. Meski cucunya
itu tidak menjadi yang pertama,
ia tampak bangga terhadap Sya-
kila. Setiap kali digendong, dia
memang suka sekali memegang
cincin saya ini, kata warga Cipu-
lir itu sambil terus menciumi Sya-
kila.
Lomba merangkak untuk bayi
dalam rangka ulang tahun kedua
program Warna di Trans 7 itu ber-
langsung paling heboh. Maklum,
suporter yang hadir tak cuma
memanggil-manggil nama si bayi
agar mau merangkak, tapi juga
ada yang memberi iming-iming
botol susu, mainan, hingga pon-
sel BlackBerry yang mengeluar-
kan lagu-lagu.
Hasilnya, ada bayi yang segera
meronta dan perlahan merang-
kak untuk meraihnya, ada yang
tak acuh, bahkan ada pula yang
akhirnya cuma menangis panik
oleh riuhnya suara suporter.
Acara yang dipusatkan di atri-
um Gandaria City, Jakarta Selat-
an, kemarin itu juga diisi dengan
fashion show balita dengan tema
Negeri Dongeng, lomba mewar-
nai, dan lomba foto ekspresi kelu-
arga (ayah, ibu, dan anak usia
balita). Juga ada bincang san-
tai bersama pakar psikologi anak
tentang Pentingnya Merangkak
pada Bayi, demo masak bersa-
ma chef Dapur Cantik (Veronica
Ang), dan lainnya.
Kalau saya sih cuma kepi-
ngin foto bareng Vincent (Rompi-
es), kata Ina malu-malu. Ketiga
temannya sesama pelajar seko-
lah menengah kejuruan di Pasar
Minggu, Jakarta Selatan, pun
tersipu. Nama Vincent memang
kian melejit antara lain setelah
memandu program Warna, yang
dikomandoi Flori Shanti Dewi dan
Cut Ika Melanie. Sudrajat
Lomba merangkak
hingga Demo masak
Dua Tahun Warna
25 november 2012
W
isata rohani, begitu banyak
orang menyebut perjalanan
kami ke Karbala, Irak, pada
pertengahan Mei lalu. Perjalanan
menuju negeri yang pernah porak-
poranda akibat pertempuran dengan
tentara Sekutu, yang dipimpin polisi
dunia, Amerika Serikat, itu tentu tak
mudah, terutama terkait dengan
cuaca.
Saat hendak menuju Najaf via ban-
dar udara Bahrain, saya bersama
kedua orang tua dan anggota rom-
bongan lain begitu bahagia saat pesa-
wat mulai melayang di udara. Namun,
baru beberapa menit kami mele-
pas sabuk pengaman, pilot meminta
kami mengencangkannya kembali.
Ah, barangkali kami akan segera
mendarat di Najaf, saya membatin.
Sepuluh-lima belas menit berlalu
pesawat tak kunjung merendah. Di
tengah kegelisahan, kami mafhum.
Pesawat harus kembali ke Bahrain.
Ada badai gurun di bandara Najaf,
begitu kru pesawat menerangkan
kemudian. Karena tak jelas bera-
pa lama badai akan mereda, sesu-
ai dengan ketentuan penerbangan,
pihak maskapai menginapkan kami
di sebuah hotel tak jauh dari banda-
ra. Perjalanan dilanjutkan keesok-
an harinya, dan cuaca benar-benar
cerah.
Para pramugari dengan sigap
membagikan camilan dan minuman
ringan, begitu tanda sabuk pengam-
an menyala hijau. Beberapa penum-
pang lain pun tampak sudah asyik
dengan aneka hiburan yang tersaji
melalui layar televisi. Kali ini kami
optimistis bisa menembus Najaf,
dan segera bersujud di tanah Kar-
bala.
Tiba-tiba lampu emergency menya-
la. Kami harus kembali mengena-
kan sabuk. Laju pesawat terasa tak
normal. Guncangan, yang semula
terasa seperti menerobos gumpalan
awan kecil, kemudian menghebat.
Di tengah kepanikan, beberapa ang-
gota jemaah terlihat komat-kamit.
Saya memeluk Ibu. Sambil meme-
luk kami, Ayah berusaha menenang-
kan dan terus berkomat-kamit. Dari
sekian kali penerbangan, baru kali
itu kami mengalami turbulensi yang
mencekam. Suara takbir dan sala-
wat dari semua penumpang meng-
gema. Sejenak suasana berubah
syahdu. Kami pasrah dengan segala
kemungkinan yang bakal terjadi.
Tak sampai 10 menit, pesawat kem-
bali melayang dengan tenang. Sejam
berlalu, pesawat mendarat dengan
mulus di Bandara Internasional Najaf
al-Ashraf. Bangunannya tak terlalu
besar, jauh lebih sederhana diban-
ding Bandara Adisutjipto di Yogyakar-
ta. Bandara Najaf sebetulnya adalah
pangkalan militer. Tak mengheran-
kan jika fasilitasnya amat sederhana.
Tak ada toko suvenir, apalagi restor-
an. Cuma ada deretan kursi tunggu
dan 2-3 ruang imigrasi.
Cuaca sangat terik, mencapai 40
derajat Celsius. Selama perjalanan
dari Najaf menuju Karbala, ham-
pir setiap beberapa kilometer ada
pos penjagaan militer lokal Irak. Bus
yang kami tumpangi harus mengu-
rangi kecepatan setiap kali men-
dekati pos-pos penjagaan. Bahkan
sopir pun harus membuka jende-
la, atau turun dari mobil dan sedi-
kit berbasa-basi kepada para tentara
lokal yang dilengkapi dengan sen-
jata serta mobil panser. Fenomena
ini dapat dikatakan sebagai peman-
dangan lumrah di Irak.
Sejam lebih beberapa menit, kami
memasuki Karbala. Nama kota ini
berasal dari kata karbun, yang arti-
nya kesedihan, dan bala, yang artinya
musibah. Cuma satu jam beristirahat,
kami beranjak menuju makam Imam
Hussein. Karena jaraknya cuma 1
kilometer dari hotel, kami menem-
puhnya dengan berjalan kaki.
Dari kejauhan telah tampak bera-
tus-ratus, atau bahkan ribuan,
orang menyemut di pemakaman
nan megah yang luasnya mungkin
hingga belasan hektare itu. Kom-
pleks makam terdiri atas bangunan
utama (makam) dan halaman yang
sangat luas. Pemandangan sema-
cam itu baru beberapa tahun terakhir
terjadi. Sejak rezim Saddam Hus-
sein berkuasa pada 1979, Karbala
menjadi kota terlarang untuk dizia-
rahi. Bahkan terdengar kabar saat itu
yang memaksa berziarah juga sam-
pai dihukum potong tangan.
Makam Imam Hussein terkurung
pagar perak. Harum wangi menyebar
dari makam itu. Di dalamnya banyak
sekali uang dari berbagai negara,
kertas, kain, dan obat-obatan. Di
banyak titik, tersedia air minum gra-
tis bagi para peziarah. Juga terse-
dia ratusan alat penyejuk ruangan
berukuran superjumbo. Karena itu,
meski jemaah mencapai belasan ribu
orang, suasana tak terasa pengap.
Rasa haru langsung menyergap.
Air hangat di pelupuk mata meng-
genang. Terbayang pertempuran
Imam Hussein melawan pasukan
bengis yang dipimpin Yazid bin Mua-
wiyah dari Dinasti Umayah, 14 abad
lalu. Akibat pertempuran yang tak
seimbang, Imam Hussein terbunuh.
Mereka menusuk dan memotong
kepalanya. Lalu, dengan tombak,
potongan kepala itu dibawa berkeli-
ling padang tandus, sambil menye-
but, Allahu Akbar.
Sebelumnya, tangan Imam Hussein
tertembus panah saat menggendong
Ali al-Ashgar. Bayi berusia 6 bulan
Mengenang
Perjuangan
Keluarga nabi
di Karbala
10
melancong
Sejak Saddam
Hussein berkuasa
pada 1979, Karbala
menjadi kota terla-
rang diziarahi.
MaKaM
iMaM husein
bandara
di najaf
F
O
T
O
-
F
O
T
O
:
G
O
O
G
L
E
I
M
A
G
E
25 november 2012
11
melancong
itu menangis kehausan dan akan
diberi minum dari air Sungai Euf-
rat. Bayi Ali tak sempat menikmati
tetesan air Sungai Eufrat, karena
lehernya keburu tertembus anak
panah tentara Yazid. Bayi itu wafat
seketika.
Bulu kuduk merinding. Lamat-
lamat saya teringat puisi W.S. Ren-
dra yang dilantunkan Iwan Fals
dalam album Kantata Takwa:
Orang bicara cinta, atas nama tuh-
annya, sambil mereka membunuh,
membantai berdasarkan keyakin-
annya.
Keesokan harinya, kami menu-
ju Masjid Kufah, atau disebut juga
sebagai masjid Imam Ali AS. Di
tengah masjid terdapat air man-
cur. Konon, airnya terus mengalir
sepanjang masa. Mata air itu ada-
lah sisa air dari era Nabi Nuh ketika
diselamatkan Allah SWT. Hampir
dua jam lamanya kami berada di
kompleks suci itu untuk salat dan
berzikir. Lalu perjalanan berlanjut
ke rumah Imam Ali, tak jauh dari
kompleks masjid.
Ketika tiba di rumah sang imam,
tebersit rasa malu membanding-
kannya dengan kediaman kami
di Bandung. Sebab, rumah sang
imam mungil dan amat sederha-
na. Rumah itu cuma terdiri atas
kamar tidur, ruang tamu, sumur
yang digali sendiri, dan ruang
kecil tempat jenazah Imam Ali
dikafani.
Dari kompleks Masjid Kufah,
kami berziarah ke makam Imam
Ali AS di Najaf, sekitar dua jam
perjalanan dari Karbala. Kom-
pleks makam Imam Ali bin Abi
Thalib, ayah Imam Hussein, yang
juga menantu/keluarga Nabi
Muhammad SAW, jauh lebih luas
dan megah daripada makam di
Karbala. Meski sudah pukul 21.00
waktu setempat saat kami tiba,
angin berembus sangat kencang
sehingga membuat kami harus
menutup wajah menghindari ter-
paan debu bercampur pasir.
Kubah yang terbuat dari emas
tampak berkilauan oleh sorot
lampu ribuan watt. Konon, kubah
masjid Imam Ali semula berwar-
na putih. Pada akhir era peme-
rintahan Safawid diubah menjadi
warna kuning emas. Pembaru-
an warna kuning emas dilakukan
setiap 30 tahun dan membutuh-
kan sekitar 200 kilogram emas 24
karat. MuhaMMad Fawzan Birran, pelajar,
tinggal di antapani, Bandung
Masjid
Kufa
MaKaM
iMaM ali
MaKaM
iMaM ali
KoMPleKs PeMaKaMan
di najaf
12
profesi
25 NOVEMBER 2012
ToNi wAhid
Sang
Peziarah
Kopi
S
etiap kali sang ibunda
menyeduh kopi untuk
sang bapak, Toni Wahid
selalu ikut-ikutan menye-
ruputnya. Kebiasaan itu membuat-
nya kecanduan minum kopi dan
berani menyeduh sendiri ketika
memasuki usia sekolah menengah
pertama. Tapi semua pengalaman
itu sebatas rutinitas belaka.
Ia baru menerawang ritual minum
kopi dan cita rasa kopi secara seri-
us ketika merasakan sensasi luar
biasa secangkir kopi yang diseruput-
nya di sebuah kedai kecil di Toron-
to, Kanada, pada 2000. Kala itu, di
sela perjalanan dinas ke negeri ter-
sebut, ia singgah di sebuah kedai
kopi untuk sekadar menghangat-
kan tubuh. Maklum, cuaca di sana
hampir mendekati nol derajat Celsi-
us. Belakangan, baru ia tahu bahwa
kopi yang diseruputnya itu berasal
dari Aceh Gayo. Dari situlah kopi
mulai menjadi magnet, dan saya
seakan menerima wahyu, ujar Toni.
Magnet kian kuat menarik ayah
Farah Maudina itu untuk mene-
kuni hal-ihwal perkopian saat
menyeruput kopi di sebuah senja
di bay area San Francisco. Sam-
bil memandang kabut yang mulai
turun akibat cuaca dingin dari Laut
Atlantik, saat lampu-lampu mulai
dinyalakan, secangkir kopi panas
membuat Toni mengalami sebuah
ekstase sufistik. Itu salah satu
pengalaman menyeruput kopi yang
paling berkesan, ujarnya.
Baru sekitar tujuh tahun kemudian
ia memberanikan diri menuangkan
aneka pengalamannya menjelajahi
sekaligus menziarahi kedai-kedai
kopi di sejumlah pelosok Nusan-
tara hingga negara-negara di Asia
dalam bentuk tulisan di blognya,
cikopi.com. Selain tulisan berga-
ya narasi yang memikat, foto-foto
di blognya pun bukan sekadar ilus-
trasi, tapi juga menjadi sumber daya
tarik tersendiri.
Paduan tersebut membuat blog
itu amat beken dan menjadi sema-
cam daftar pustaka bagi penikmat
kopi, mulai pebisnis, barista, hing-
ga khalayak pencinta kopi. Bahkan
Kopi justru membuat tidur
jadi lebih nyenyak.
FOTO-FOTO: TOni wahid | cikOpi cOM
13
profesi
25 NOVEMBER 2012
tif. Tapi, buat saya, pribadi
yang upbringing-nya di Indo-
nesia tetap keukeuh menya-
takan kopi terbaik di dunia
tersebar dari Aceh hingga
ke Papua, ujarnya.
Selain menulis, memotret,
dan menjadi pembicara di
sejumlah festival tentang
kopi, Toni sesekali mem-
prakarsai hajatan tentang
kopi. Sabtu kemarin malam,
misalnya, ia menggelar
acara Jakarta Brew Champ
di FX Plaza. Lomba menye-
duh kopi dengan menggu-
nakan alat French Press,
Hario V60, dan Aeropress itu
dikemas secara serius tapi
berlangsung dalam suasa-
na menggembirakan.
Terkait dengan embel-
embel kata Wahid di
belakang nama Toni, deng-
an santun ia menyata-
kan sengaja memasangnya
untuk numpang tenar. Juga
kebetulan dia lahir dari kelu-
arga dengan tradisi Nah-
dlatul Ulama yang kental.
Ketika kita duduk bersa-
ma sambil secara khusyuk
menikmati kopi, kita seak-
an menghilangkan sebuah
sekat perbedaan ideologi
sekalipun. Sebuah cita-cita
besar Gus Dur buat bangsa
ini, bukan?
Meiske Loppies | sudrajat
ada yang menyebut Cikopi
adalah gerbang menuju
kepopuleran suatu produk
dan informasi kegiatan di
lingkaran pencinta kopi di
Tanah Air.
Maklum, Toni juga dikenal
sebagai fotografer khusus
makanan. Hasil jepretan-
nya seputar makanan kerap
digunakan untuk meng-
isi aneka majalah tentang
food and beverages, terutama
majalah dua bulanan Cof-
fee T&I, yang terbit dalam
bahasa Thailand, Inggris,
dan Cina. Majalah tersebut
khusus mengupas masa-
lah kopi, teh, dan es krim.
Mereka yang tak suka kopi
ataupun penganan tertentu,
begitu melihat foto-foto can-
tik hasil jepretan Toni Wahid,
niscaya air liur segera meng-
genang di rongga mulut.
Kemampuan dasar di kedua
bidang itu didapatnya selama
menimba ilmu di Fakultas
Ilmu Komunikasi Universi-
tas Padjadjaran, Bandung.
Dia kemudian mengasahnya
secara otodidaktik.
Materi bahasan di Cikopi
tak melulu soal cita rasa
kopi. Lewat pergaulannya
yang luas, Toni juga meng-
ulas industri yang menyer-
tainya. Tapi, secara garis
besar, ia membaginya dalam
empat kategori besar: ulas-
an kopi dan tempat ngopi,
mesin kopi, berita/profil,
dan tip. Berkat ulasannya,
kini banyak orang mengenal
profesi Q-grader, beragam
peralatan penyangrai dan
penyeduh kopi, barista, dan
sosok unik di balik industri
kopi dari Banda Aceh hing-
ga Toraja dan Papua.
Ia menulis semua itu sele-
pas tugas dan kewajiban-
nya sebagai manajer CSR
di sebuah perusahaan gar-
men asal Amerika Serikat.
Jika menilik posting tulisan-
tulisannya yang lebih banyak
tayang mulai dini hari, boleh
jadi ia biasa menulis di
tengah keheningan malam.
Sambil menyeruput secang-
kir kopi, tentunya.
Kini sebanyak 2.000-3.000
orang mengunjungi blognya.
Sebuah angka yang lumayan
memikat untuk blog spesifik
di bidang food and beverages
semacam itu. Sejak tahun
lalu, tampilan muka blog-
nya pun sudah dihiasi belas-
an logo perusahaan atau
produk seputar kopi yang
mengucurkan penghasilan
tambahan bagi Toni. Mere-
ka merupakan pendukung
saya agar tetap bersema-
ngat menulis, ujarnya.
Meski punya wawasan dan
pengetahuan luas di bidang
perkopian, Toni tetap meren-
dah dan menyebut dirinya
hanya seorang penyeduh kopi,
bukan pakar, penganalisis cita
rasa kopi, ataupun konsultan
di bidang bisnis kopi. Karena
itu, ia tak mau sok men-jud-
ge kopi yang satu lebih unggul
ketimbang lainnya.
Bagi Toni, tak ada kopi
yang paling enak, tapi kopi
bercita rasa khas. Kopi ter-
enak bagi dia, seperti Gayo,
Papua, mungkin bukan jadi
kopi yang paling enak buat
masyarakat Toraja, yang
sejak kecil hingga dewasa,
misalnya, selalu menikmati
kopi dari daerahnya sen-
diri. Rasa selalu subyek-
Mira yudhawaTi
FOTO-FOTO: TOni wahid | cikOpi cOM
14
D
i antara 30-an peserta
yang menyimak arahan
pelatih face reading Erwin
Yap, tampak seorang wanita
bertubuh mungil. Dialah aktris
dan presenter Melissa Karim, 34
tahun. Mengenakan kaus cokelat
tanpa lengan dan legging hitam,
ia bergeming dalam posisinya
di deretan tengah paling kanan,
di lapangan podium 6 di Hotel
Sultan, Jumat pagi lalu. Aku
sudah sejak pukul 8 pagi tadi ikut
melakukan yoga di sini, katanya
ramah kepada Detik.
Istri pembaca berita di Metro TV,
Ralph Tampubolon, ini tak mau
melewatkan kesempatan berte-
mu dengan para pakar dan prak-
tisi yoga dalam acara Permata
Bank Namaste Festival 2012. Ya,
bagi ibunda Luciuz Jazz Tikvatenu
Tampubolon itu, yoga bak menu
wajibnya sejak delapan tahun lalu.
Berawal dari coba-coba, Melis-
sa sekarang justru jatuh cinta
pada olahraga ini. Dia bahkan ber-
niat mengambil sertifikasi yoga.
Kepada Mercy Raya dan Ropes-
ta Sitorus dari Detik, di sela-sela
acara itu Melissa berbagi ceri-
ta tentang awal mula ia terjun ke
yoga, manfaatnya, hingga men-
jadi seorang pelacur yoga.
Apa yang membuat Anda
menyukai yoga?
Semua orang yang menyu-
kai yoga pasti awalnya enggak
suka. Dulu sempat beryoga di
gym, tapi enggak enak karena
dingin, enggak berkeringat, jadi
boring. Gerakannya juga pelan-
pelan karena baru pertama kali.
Sementara itu, mindset orang
tentang olahraga itu berkeringat
dan segar.
Lantas?
Akhirnya aku diajak teman dan
bertemu dengan guru yang benar.
At the time, baru mulai merasa
enak, dan ternyata bikin pena-
saran, ya, dari situlah saya mulai
suka yoga.
Jenisnya?
Astangga Yoga. Salah satu jenis
tradisional yoga, fungsinya mem-
bangun strength, tapi gerakannya
itu-itu saja.
Kalau sekarang?
Aku sudah jadi pelacur yoga, ha-
ha-ha....
Maksudnya?
Ya, karena aku sudah bela-
jar berbagai macam yoga. Dulu,
waktu pertama kali belajar yoga,
aku tipe yang idealis banget. Aku
maunya belajar Astangga Yoga
doang. Sampai akhirnya berte-
mu dengan guru lain, Arif. Dia
itu mengajar Hatha Yoga, yang
membuat badan menjadi enak.
He is so good. Setelah itu, aku
mulai terbuka pada aliran lain
dalam yoga. Dan ternyata menye-
nangkan juga.
Jenis yoga apa saja yang
sudah dipelajari?
Iyengar Yoga. Saat ada guru dari
Swiss datang ke Indonesia, aku ke
Bali seminggu. Gila, enak banget,
I was love in Iyengar. Tahun lalu
juga sempat belajar Anusara.
Pokoknya, macam-macam, deh,
sudah semua dicoba. Sempat
juga ikutan Bikram Yoga bebe-
rapa bulan. Tapi bosan karena
hanya 26 gerakan.
Kalau Astangga?
Astangga juga posenya itu-itu
saja, nonstop sampai dua jam,
karena aku masih primary seri-
es. Tapi ada beberapa seri. Bah-
kan ada yang sudah sampai seri
keenam atau kedelapan yang
badannya sudah bisa ditekuk-
tekuk ajaib gitu. Which I dont know
to be able to do, Im happy with my
pre-series.
Apanya yang menyenangkan?
Karena you know what, kaki
aku pendek dan seperti kodok
bangkong pahanya, gendut-gen-
dut. Jadi ada beberapa pose
yang aku enggak bisa, meskipun
sudah delapan tahun melaku-
kan. Apalagi tradisional Astang-
ga tidak boleh menggunakan alat
bantu, seperti blok atau tali. Jadi
lu harus masuk ke badan. Itu
juga yang menjadi alasan aku
kenapa melacur ke aliran-aliran
lain, yang bisa menggunakan alat
bantu, seperti Iyengar.
Pernah belajar yoga ke luar
negeri?
Kemarin aku baru balik dari
New York, dari Dharma Yoga,
yang create adalah Dharma Mitra,
orang Brasil. Kebetulan per-
nah ada muridnya yang datang
ke Jakarta, yang cukup meng-
inspirasi aku, ingin punya badan
yang ringan kayak dia. Maka aku
Melissa KariM
Saya suka food marathon. Larinya hanya sekali,
setelah itu makan terus, ha-ha-ha....
25 noveMber 2012
FOTO: RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO
Mengejar
DharMa Yoga
ke AmerikA
empat mata
15
ke New York. Kalau di Indonesia
paling cuma ke Bali. Tapi, kalau ke
tempat-tempat lain biasanya kare-
na pekerjaan, lalu aku barengin,
misalnya lagi ada acara apa. Im a
Yoga Geek.
Suami tidak memprotes?
Ya, pada akhirnya suamiku menger-
ti. Mungkin kalau buat laki-laki lain
akan bilang, Ini perempuan gila
banget, ya. Pukul 7 pagi, anaknya
belum bangun, sudah pergi yoga.
Tapi suamiku sudah kenal aku dari
tujuh tahun lalu, jadi dia sudah biasa
dengan gaya hidup seperti ini. Dia
sudah biasa ditinggal istrinya pergi
ke mana-mana karena yoga, never
complain.
Suami suka yoga juga?
Dia pernah melakukan yoga, tapi
kaku banget. Padahal orang yang
kaku itu improve-nya jauh lebih
cepat daripada yang fleksibel. Tapi
biasanya melihat kanan-kirinya
sudah mahir seperti sirkus jadi eng-
gak percaya diri. Maka suamiku jadi
malas. Tapi kadang-kadang suka
ikut juga.
benar enggak, sih, yoga itu
sakit, apalagi bagi pemula?
Tapi its very good pain. Maka, keti-
ka sakit itu, aku sangat menikmati.
Kalau misalnya aku lagi belajar jenis
yoga yang baru, efeknya di badan
pasti kaget. Tapi itu enak banget.
Kalau aku sudah melakukan gerak-
an yang sama malah justru enggak
sakit. Rasanya seperti tidak melaku-
kan apa-apa.
Pernah melakukan yoga
bersama?
Pernah, cuma aku melakukan yoga
dua kali setiap hari. Sementara itu,
dia sebulan sekali.
Anda selalu ikut kelas khusus?
Kalau sedang tidak sempat keluar,
aku yoga di rumah. Karena ada DVD,
ada YouTube, itu tinggal online.
Jenis yoga apa lagi yang ingin
Anda pelajari?
Sebenarnya yang sedang kupikir-
kan adalah aku ingin sekali belajar
yoga secara serius, seperti meng-
ambil sertifikasi 200 jam. Tapi aku
masih harus memilih, ambil dari
aliran yang mana, apakah Astangga,
Iyengar, atau Dharma Yoga.
Ingin menjadi pengajar yoga?
Bukan buat mengajar, tapi buat
sendiri. Mengajar itu harus ada
panggilan, dan aku masih menik-
mati menjadi murid. Itu enak banget,
karena setiap guru itu punya ilmu
yang beda, tahu harus mela-
kukan ini, melakukan itu.
Apa manfaat yoga bagi Anda?
Well, manfaatnya itu banyak sekali,
ya. Dulu salah satu alasan kena-
pa aku disuruh teman-teman ikut
beryoga adalah aku pengidap asma
tingkat tinggi. Ke mana-mana aku
mesti bawa semprotan asma. Efek-
nya, setahun setelah mengikuti
yoga, aku tak pernah kena asma
lagi. Waktu hamil juga tidak pernah
terserang asma.
Manfaat lainnya?
Melatih seseorang berfokus. Saat
melakukan yoga, orang harus berfo-
kus pada pernapasan sehingga oto-
matis melupakan hal lain. Of course
its make you feel so good. Its really
good for your joy, body, physically its
very good. Tangan dan kakiku kuat,
soalnya aku lari maraton juga. I cant
stop talking tentang manfaat yoga.
Ada manfaatnya buat bercinta
enggak?
Oh, ya, for sex is good. Yoga ini punya
tujuh cakra. Kita selalu bilang cakra
itu seperti putaran energi. Ada bebe-
rapa prinsip yoga yang mengajarkan
putaran yoga, bagaimana membu-
ka cakra itu. So is good, and of cour-
se is going good to your sex life, your
hip, your lower park, hip-nya kebuka,
pokoknya itu sangat bagus. So, yoga
itu bukan sport, tapi lifestyle.
Untuk karier ada
manfaatnya
juga?
Sangat
mem-
ban-
tu, dan
sampai
sekarang,
puji Tuhan,
aku tidak per-
nah mengalami
back pain, atau
penyakit apa
pun. Napasnya juga lebih pan-
jang. Pokoknya, yoga itu bisa
menyentuh bagian mana pun
dalam hidupmu.
Ingin mengajarkan yoga
kepada anak?
Pastilah, its my obsession.
Untuk anak saya, yoga harus
dari awal. Suami enggak mau,
anak pun jadi.
Siapa teman selebritas yang
kerap beryoga bersama
Anda?
Aku biasanya deng-
an Nia Dinata, Ersa
Mayori, Nina
Tamam, dan
Maudy Koes-
naedi, dia itu
teman yogaku
setiap Senin.
Jadi ada guru
yang datang
ke rumah.
FOTO: RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO
16
F
O
T
O
:
R
A
C
H
M
A
N
H
A
R
Y
A
N
T
O
/
A
R
I
S
A
P
U
T
R
A
25 noveMber 2012
Ada pantangan
makanan tidak?
Aku sebenarnya doyan
makan, itu kenapa aku
banyak berolahraga, so
itu nge-balance. Seka-
rang aku lebih food com-
bine, tapi enggak bisa 100
persen. Karena malas
masak, food combine itu
kan harus menyiapkan
sendiri. Tapi aku masih suka
juga soto mi dan ketoprak.
Anak gerobak begitu gue,
suka jajanan.
bagaimana
perkembangan anak
Anda?
Sekarang sudah 19 bulan,
cowok. Dan sudah mulai
bisa
bicara. Anaknya beo banget,
jadi ketika mendengarkan
sesuatu, pasti dia mencoba
meniru.
Anda sibuk, bagaimana
membagi waktu
mengurus anak, suami,
dan karier?
Aku baru punya asisten
rumah tangga dua bulan
ini, sebelumnya aku meng-
urus anakku sendiri. Kalau
aku melakukan yoga, bia-
sanya aku titip ke Mama.
Atau kalau aku kerja, biasa-
nya sama suami.
Suami juga mengurus
anak?
Suamiku biasa jaga anak
juga. Kami dari awal memang
berkomitmen seperti itu, we
gonna take care baby sam-
pai sebisa mungkin. Keti-
ka sekarang dia sudah bisa
berjalan, aku sudah mulai
keteteran. Makanya aku
pakai asisten.
bagaimana
pembagiannya?
Dia biasa, kok, memandi-
kan atau menidurkan anak-
nya sendiri. Kalau aku
pulang malam, pasti
dia yang sudah
menidurkan anak. Aku
pulang, anak sudah
rapi dengan piyama,
sudah cakep, tenang.
Suami suka
meminta dibuatkan
masakan?
Enggak, dia itu Batak
palsu lagi, ha-ha-ha....
His very very very so not
Batak. Bahkan, kalau
aku sedang di rumah
dan nawarin masakin telur
atau buatin roti, dia enggak
mau. Mau bikin sendiri saja.
Mungkin dia tahu aku sibuk
dengan pekerjaanku.
bagaimana Anda
menjaga keromantisan
dengan suami?
Kawinnya baru tiga tahun,
tapi pacarannya sudah empat
tahun. Jadi kami sudah ber-
sama sekitar tujuh tahun.
Well, kami sama seper-
ti pasangan normal lainnya
and then we make love. Tapi,
sejak punya anak, memang
harus bekerja keras men-
jaga agar tetap harmonis.
Kami biasanya pergi libur-
an berdua saja.
biasanya ke mana?
Terakhir Mei lalu
jalan berdua saat
ulang tahun aku, ke
Cubadak, Padang,
Sumatera Barat. Its
really nice place.
Surprise ulang tahun, ya?
Ya, ceritanya begitu. Aku
sempat merasa bakal diajak
ke Dili, Lombok. Soalnya,
aku belum pernah ke sana.
Lalu, sampai di airport saat
check-in ke Padang, aku
sempat tanya juga, kok, ke
Padang. Mana perjalan-
an jauh, harus naik mobil
dua jam, lanjut speed boat 15
menit. Malam, gelap, seper-
ti di film James Bond begitu,
karena kiri-kanan itu seper-
ti bukit.
Lalu?
Saat pagi bangun, jreng...
jreng, kayak minimal deeps.
Jadi kami tidur seperti di
atas air. Dan kami bisa lihat
ikan-ikan itu berenang di
bawah tempat tidur, wow
dingin memang airnya, tapi
I dont care. Dari tempat
tidur jalan sedikit bisa lang-
sung nyebur. And its only in
Padang. Keren, deh.