Anda di halaman 1dari 5

BORANG PORTOFOLIO 1 - MEDIK No. ID dan Nama Peserta: dr. Brilian Segala Putra No.

ID dan Nama Wahana: RSUD CICALENGKA Topik: Gizi Buruk Tanggal (kasus) : 09 - 07 - 2012 Presenter: dr. Brilian Segala Putra Tanggal presentasi : Pendamping: dr. Evi Sukmawati Tempat presentasi : Obyektif presentasi : Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Deskripsi : Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Inkarserata Tujuan : diagnosis dan tata laksana awal untuk menurunkan tingkat mortalitas dan morbiditas Bahan bahasan: Cara Tinjauan pustaka Diskusi Riset Presentasi Kasus Email Audit Pos

membahas: dan diskusi Data pasien: Nama: An. A, 3 bulan Nama RS: RSUD Cicalengka Data utama untuk bahan diskusi: 1. Diagnosis/ Gambaran Klinis: Diagnosis : Intoksikasis Dextromethorphan

No rekam medik: 034657

Gambaran klinis: Seorang laki-laki 16 tahun datang datang diantar keluarganya karena ditemukan tidak sadarkan diri sejak 4 jam SMRS. Beberapa jam sebelumnya os dalam keadaan sadar penuh (sehat), dan kemudian pergi bersama teman-temannya dari anamnesis lebih lanjut didapatkan, keluarga mengakui os meminum obat DMP sebelum terjadi penurunan kesadaran, namun waktu dan banyaknya obat yang diminum tidak diketahui keluarga. Pada pemeriksaan fisik generalis didapatkan kesadaran pasien spoor dengan GCS 9. Tanda vital ditemukan, tidak hipertesi, tidak takipnea, tidak takikardia, dan tidak demam, status gizi baik, konjungtiva tidak anemis pada kedua mata, sklera tidak ikterik, bunyi jantung dan suara napas dalam batas normal, pada pemeriksaan abdomen dalam batas normal, akral keempat ekstremitas teraba hangat, dengan perfusi perifer baik. Pasien dilakukan pemeriksaan darah perifer rutin tidak ditemukan kelainan 1. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada 2. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada riwayat sakit serupa 3. Riwayat Immunisasi: pasien belum pernah mendapatkan immunisasi 4. Kondisi lingkungan sosial dan fisik: Tempat tinggal kesan cukup higienis, tidak padat, sirkulasi udara (ventilasi) cukup terjamin. Kondisi sosial-ekonomi menengah ke bawah. DaftarPustaka: 1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk. 2011. 2. Kurang Energi Protein, Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 3. 2005. Bandung 3. Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan, Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu

Kesehatan Anak. Edisi 3. 2005. Bandung Hasil Pembelajaran: 1. Diagnosis, dan tata laksana Intoksikasi DMP RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO Subjektif dan Objektif: Seorang laki-laki 16 tahun datang datang diantar keluarganya karena ditemukan tidak sadarkan diri sejak 4 jam SMRS. Beberapa jam sebelumnya os dalam keadaan sadar penuh (sehat), dan kemudian pergi bersama teman-temannya dari anamnesis lebih lanjut didapatkan, keluarga mengakui os meminum obat DMP sebelum terjadi penurunan kesadaran, namun waktu dan banyaknya obat yang diminum tidak diketahui keluarga. Pada pemeriksaan fisik generalis didapatkan kesadaran pasien spoor dengan GCS 9. Tanda vital ditemukan, tidak hipertesi, tidak takipnea, tidak takikardia, dan tidak demam, status gizi baik, konjungtiva tidak anemis pada kedua mata, sklera tidak ikterik, bunyi jantung dan suara napas dalam batas normal, pada pemeriksaan abdomen dalam batas normal, akral keempat ekstremitas teraba hangat, dengan perfusi perifer baik. Pasien dilakukan pemeriksaan darah perifer rutin tidak ditemukan kelainan Pembahasan Dextrometorphan Merupakan obat antitusif non narkotik yang banyak digunakan, dextrometorphan (DMP) bekerja dengan cara meningkatkan ambang batuk di pusat batuk, selain bekerja pada pusat batuk DMP juga menurunkan sensitivitas resepto opioid sigma dan reseptor NMDA glutamate, DMP tidak memiliki effek additive dan kurang menyebabkan konstipasi dibandingkan dengan obat antitusif narkotik yaitu codeine

Manifestasi Klinik Intoksikasi DMP dan stadiumnya Pada anamnesis didapatkan penurunan kesadaran dimana sebelum meminum obat DMP yang menyebabkan intoksikasi pasien dalam keadaan yang sadar/sehat, dari anamnesis lebih lanjut didapatkan keluarga mengatakan bahwa pasien meminum obat DMP tanpa adanya batuk yang dialami, keluarga juga tidak mengetahui banyaknya dan berapa lama orang sakit meminum obat tersebut Berikut adalah table gejala intoksikasi DMP

Penatalaksanaan Intoksikasi DMP Kegawat daruratan A. = Bersihkan Jalan Nafas B. = Oksigen C. = Infus dengan D5% or NaCl 0.9%; koloid bila diperlukan Penanganan 1. Naloxone adalah antidotum pada intoksikasi opiat

2. Bilas lambung dapat dilakukan pada intoksikasi obat oral 3. Activated Charcoal dapat diberikan oral : 30 g charcoal dalam 240 ml cairan. Dapat diberikan sampai 100 gram 4. Untuk mencegah kejang dapat diberikan diazepan IV dengan dosis 5 -10 mg Naloxone Naloxone memiliki afinitas tinggi terhadap reseptor opioid Mu ()yang bekerja sebagai antagonis kompetitif opioid sehingga dapat menjadi antidotum pada kasus intoksikasi opioid, naloxone juga memiliki efek antagonis pada reseptor Kappa ( ) dan Delta () meskipun lebih kecil Efek naloxone pada intoksikasi dextrometorfan belum jelas, laporan efek samping penggunaannya tidak ada Pemberian Naloxone 1. Tanpa hipoventilasi : dosis awal diberikan 0,4 mg iv 2. Dengan hipoventilasi : dosis awal diberikan 1-2 mg iv Bila tidak respon dlm 5 menit, diberikan nalokson 1-2 mg iv hingga timbul respon perbaikan kesadaran & hilangnya depresi pernapasan, dilatasi pupil atau telah mencapai dosis maksimal 10 mg 3. Efek nalokson berkurang 20-40 menit dan pasien dpt kembali pada keadaan intoksikasi, maka perlu dipantau kesadaran, respirasi, pupil dan tanda vital dalam 24 jam 4. Pemeriksaan sampel urine dan foto thorax 5. Pertimbangkan ETT 6. Puasakan untuk mencegah aspirasi

Saran Pemberian Naloxone dapat dipertimbangkan pada pasien intoksikasi DMP berdasarkan perbaikan klinis yang didapatkan serta efek samping penggunaanya yang sampai saat ini belum ditemukan

Anda mungkin juga menyukai