Anda di halaman 1dari 30

Pembentukan organisasi adat Desa Kutagajah,Marike Langkat ;

Dasar hukum: 1. 2. 3. 4. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek, Staatsblad 1847 No. 23); Staatsblad 1870 No. 64 (28 Maret 1870); Undang-Undang No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan; Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan.

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT Nomor : . Pada hari ini, Selasa, tanggal satu Juni tahun seribu sembilanratus sembilanpuluh sembilan (1-6-1999) Menghadap dihadapan saya, ARIS DANIAL SURYADI, Sarjana Hukum Notaris di Balikpapan, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang telah dikenal oleh saya, Notaris, dan akan disebutkan dibagian akhir akta ini : Penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris. Penghadap tersebut di atas menerangkan, bahwa ia telah mengumpulkan dan memisahkan dari kekayaannya uang sebanyak dan dengan jumlah uang sebanyak itu sebagai kekayaan pangkal dengan ini mendirikan suatu Lembaga Swadaya Masyarakat, dengan peraturan-peraturan atau anggaran dasar sebagai berikut : - NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN - Pasal 1. Lembaga ini bernama : LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT BERKEDUDUKAN DI KOTA BALIKPAPAN Untuk pertama kalinya berkantor di aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa Jika dianggap perlu, Badan Pengurus lembaga dapat mendirikan Cabang-cabang atau perwakilan-perwakilannya di tempat-tempat lain. W A K T U - Pasal 2. Lembaga ini didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya dan telah dimulai pada hari Selasa, tanggal satu Juni tahun seribu sembilanratus sembilanpuluh sembilan 1-6-1999). - A Z A S - Pasal 3. Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Desa ini berazaskan PANCASILA dan UNDANG-UNDANG DASAR 1945. MAKSUD DAN TUJUAN - Pasal 4.

1. Maksud didirikannya lembaga ini adalah turut serta danmengikutsertakan masyarakat di dalam proses pemberdayaan ekonomi, sosial kemasyarakatan dan Pendidikan. 2. Tujuan lembaga ini adalah mencapai dan meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat secara mandiridan berkesinambungan dengan tidak berafiliasi pada golongan-golongan dan/atau partai politik tertentu. U S A H A - Pasal 5. Untuk mencapai maksud dan tujuannya, Lembaga ini akan melakukan berbagai usaha yang tidak bertentangan dengan hukum dan/atau yang diizinkan oleh Instansi-instansi dan/atau Pejabat-pejabat berwenang, diantaranya : a. Mengorganisir kelompok-kelompok usaha dengan fasilitator dan bantuan-bantuan pinjaman modal serta mengusahakan pembelian dan penjualan bahan pokok kepada anggota kelompok masyarakat. b. Bekerjasama dengan Instansi Pemerintah/Swasta atau Badan lain yang berhubungan dengan maksud dan tujuan lembaga ini. c. Menyelenggarakan usaha-usaha lainnya yang tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan lembaga ini serta tidak merugikan kepentingan masyarakat dan negara serta dengan mengindahkan ketertiban umum, tata susila dan hukum yang berlaku. - Segala sesuatu itu dalam arti kata yang seluas-luasnya,tanpa batas wilayah tertentu dan bersifat Nasional maupunInternasional. - KEKAYAAN DAN PENDAPATAN - Pasal 6. 1. Kekayaan lembaga ini terdiri dari : a. Kekayaan pangkal lembaga sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). b. Jumlah-jumlah uang atau harta lain yang kemudian ditambahkan kepada kekayaan tersebut. 2. Pendapatan Lembaga ini terdiri : -

a. Sokongan/sumbangan, hibah wasiat, derma dan lain-lainnya yang di dapat dari masyarakat dan yang sifatnya tidak mengikat serta tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan lembaga ini; b. Bantuan dari pihak Pemerintah serta Badan-badan lainnya baik Nasional maupun Internasional, baik berupa subsidi yang berulang maupun yang diberikan dengan sekaligus; c. Penghasilan-penghasilan dan pendapatan-pendapatan lainnya yang sah yang diperoleh atas usaha-usaha lembaga ini. d. Hibah, Hibah Wasiat dan Hadiah. - BADAN PENDIRI - Pasal 7. 1. Anggota-anggota Badan Pendiri terdiri dari : a. Seseorang/mereka yang mendirikan lembaga ini ; b. Seseorang/mereka yang atas usul seorang anggota Badan Pendiri yang hendak mengundurkan diri telah ditunjuk oleh rapat anggota Badan Pendiri, untuk menjadi penggantinya. c. Seseorang/mereka yang menurut pendapat Badan Pendiri, sejak berdirinya lembaga ini telah memberikan jasa-jasanya yang berguna bagi lembaga ini. 2. Pengangkatan dan pemberhentian para anggota Badan Pendiri dilakukan oleh suatu keputusan rapat para anggota Badan Pendiri secara musyawarah untuk mufakat.- PEMBINA DAN PENGAWAS Pasal 8. 1. Badan pendiri dapat pula mengangkat Pembina dan Pengawas lembaga. 2. Pengangkatan dan pemberhentian perubahan susunan anggota Pembina dan Pengawas ditetapkan oleh rapat anggota Badan Pendiri. 3. Masa jabatan badan Pembina dan Pengawas adalah 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali.

4. Keanggotaan badan Pembina dan Pengawas berakhir karena hal-hal sebagai berikut : a. meninggal dunia, b. mengundurkan diri, c. diberhentikan oleh suatu keputusan rapat anggota Badan Pendiri. d. pindah keluar negeri selama 6 (enam) bulan berturutturut lamanya. e. ditaruh dibawah pengampuan (onder curatele), f. tidak aktif bekerja. 5. Untuk pertama kalinya Badan Pembina dan Pengawas lembaga adalah sebagai berikut : BADAN PEMBINA a. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa b. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa c. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa d. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa e. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa BADAN PENGAWAS a. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaai, aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa; b. Tuan aaaaaaaaaaaaaaa; - Pengangkatan-pengangkatan mana menurut keterangan penghadap telah diterima dan disetujui baik oleh masing-masing yang bersangkutan. BADAN PENGURUS Pasal 9. 1. Lembaga ini diurus dan dikemudikan oleh suatu Badan Pengurus yang diangkat oleh Badan Pendiri, yang anggotanya tergantung menurut kebutuhan, akan tetapi sekurang-kurangnya seorang Ketua, Sekretaris dan Bendahara. 2. Apabila dianggap perlu Ketua, Sekretaris dan Bendahara, dapat mengangkat seorang atau lebih wakil-wakilnya agar lembaga dapat berjalan dengan sebaik-baiknya, hal mana akan diputuskan dalam rapat Badan Pendiri.

3. Pengangkatan dan pemberhentian perubahan susunan anggota badan pengurus ditetapkan oleh rapat Badan Pendiri. 4. Masa jabatan para anggota badan pengurus adalah 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali. 5. Pembagian tugas dan pekerjaan diantara anggota Badan Pengurus diserahkan kepada mereka sendiri. 6. Keanggotaan badan pengurus berakhir karena hal-hal sebagai berikut : a. meninggal dunia, b. mengundurkan diri, c. diberhentikan oleh suatu keputusan rapat Badan Pendiri. d. pindah keluar negeri selama enam bulan berturut- turut lamanya. e. ditaruh dibawah pengampuan (onder curatele), f. tidak aktif bekerja. 7. Untuk pertama kalinya oleh para pendiri telah diangkat sebagai : BADAN PENGURUS K e t u a : Penghadap aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaatersebut di atas.Wakil Ketua - : aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Sekretaris I : aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa Sekretaris II : aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa Bendahara I : aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa Bendahara II : aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa Bagian Umum - : 1. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa 2. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa 3. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa 4. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa 5. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa 6. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

7. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa 8. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa 9. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa - Pengangkatan-pengangkatan mana menurut keterangan penghadap telah diterima dan disetujui baik oleh masing-masing yang bersangkutan. - KEKUASAAN BADAN PENGURUS Pasal 10. 1. Ketua, Sekretaris dan Bendahara bersama-sama mewakili Badan Pengurus, oleh karena itu mewakili kepentingan- kepentingan lembaga ini, baik di dalam maupun di luar Pengadilan untuk dan atas nama lembaga melakukan segala tindakan pemilikan dan pengurusan, demikian dengan pembatasan-pembatasan bahwa untuk : a. Menjaminkan kekayaan lembaga; b. Mengikat lembaga sebagai penjamin ; dan c. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama lembaga; - mereka harus mendapat persetujuan secara tertulis terlebih dahulu dari/atau turut ditandatanganinya surat/akta yang bersangkutan oleh Badan Pendiri. 2. Badan Pengurus berkewajiban untuk mentaati anggaran dasar ini dan mengatur serta mengurus segala sesuatu yang berkenaan dengan lembaga sebaik-baiknya. 3. Badan Pengurus berhak untuk memberikan kuasa umum maupun kuasa khusus baik sebagian maupun seluruhnya kepada seorang anggotanya atau lebih atau kepada pihaklain, untuk melakukan tindakan-tindakan tersebut di atas, maka Badan Pengurus berhak untuk membuat surat kuasa umum maupun surat kuasa khusus dan setiap waktu dapat dicabut kembali. 4. Kekuasaan Badan Pengurus berada di bawah pengawasan dan kekuasaan Badan Pendiri. RAPAT BADAN PENGURUS - Pasal 11. 1. Rapat Badan Pengurus diadakan sekurang-kurangnya 12 (duabelas) kali dalam setahun dan/atau setiap kali -

jika dianggap perlu atas permintaan sekurang-kurangnya3 (tiga) orang dari Badan Pengurus. 2. Rapat Badan Pengurus dipimpin/diketuai oleh Ketua sedangkan apabila ia tidak hadir oleh Sekretaris. 3. Rapat Badan Pengurus hanya sah jika dalam rapat itu hadir 2/3 (dua per tiga) dari seluruh anggota Badan Pengurus. 4. Rapat Badan Pengurus mengambil keputusan-keputusan bilamana disetujui dengan suara terbanyak mutlak, dari suara yang dikeluarkan dengan sah. 5. Rapat tahunan diadakan 1 (satu) kali dalam setahun, untuk : a. Mengesahkan laporan Badan Pengurus; b. Mengesahkan neraca, perhitungan hasil usaha dan sisa usaha; c. Menentukan susunan anggota Badan Pengurus yang baru. d. Mengesahkan program kerja tahunan berikutnya. 6. Tiap-tiap anggota Badan Pengurus masing-masing mempunyai hak untuk memberikan satu suara dalam rapat Badan Pengurus. 7. Dari apa yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat Badan Pengurus harus dibuat suatu risalah yang dibubuhi tanggal dan ditandatangani oleh Ketua dan sedapat mungkin oleh salah seorang anggota Badan Pengurus yang hadir. PERTANGGUNGAN JAWAB DAN PEMBUKUAN - Pasal 12. 1. Tentang kekayaan/keuangan lembaga diselenggarakan pembukuan yang sesuai dengan maksud dan tujuan dan dengan berbagai usaha yang dikerjakan oleh lembaga. 2. Tahun buku dimulai pada tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember tiap-tiap tahun, untuk pertama kalinya berakhir pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember tahun seribu sembilanratus sembilanpuluh sembilan (1999); 3. Pada tiap-tiap akhir tahun buku, oleh Bendahara -

dilakukan penutupan buku-buku, selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) bulan yaitu pada akhir bulan Pebruari pada tahun berikutnya dibuat dan disiapkan neraca dan perhitungan hasil usaha dan sisa usaha yang jika telahselesai harus diletakkan di kantor lembaga selama 14 (empat belas) hari sebelum rapat tahunan Badan Pengurus diadakan untuk diketahui oleh seluruh anggotaBadan Pengurus dan disahkan atau diterima oleh Badan Pendiri Lembaga; 4. Jika neraca dan perhitungan hasil usaha serta sisa usaha tersebut diterima baik oleh Badan Pengurus tiap tiap anggotanya harus membubuhkan tandatangannya di atas neraca dan perhitungan hasil usaha serta sisa usaha; 5. Penerimaan baik dari neraca dan perhitungan hasil usaha serta sisa usaha tersebut oleh Badan Pengurus berarti bahwa setiap anggota Badan Pengurus telah diberi pelepasan dan pembebasan tanggung jawab untuk segala pekerjaan dan tindakan dalam jabatannya masing-masing mengenai tahun yang lalu. - S I S A U S A H A - Pasal 13. Sisa usaha dan sisa hasil usaha yang tercantum di dalam Laporan Tahunan Badan Pengurus akan dipergunakan untuk pengembangan usaha lembaga dan dibagikan menurut keputusan pengesahan surat-surat yang tersebut dalam pasal 11. ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN-PERATURAN LAIN - Pasal 14. Badan Pengurus berhak menyusun Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan lainnya yang merupakan pelengkap Anggaran rumah tangga dan peraturan-peraturan lainnya dari Angaran Dasar ini. tersebut tidak boleh memuat peraturan-peraturan yang bertentangan dengan anggaran dasar ini. PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN Pasal 15.

1. Perubahan anggaran dasar ini serta pembubarannya hanya dapat dilakukan dalam rapat badan pengurus yang disahkan oleh Badan Pendiri Lembaga yang sengaja diadakan untuk maksud itu dengan cara yang sama seperti yang diatur dalam pasal 11. 2. Keputusan pembubaran lembaga hanya dapat diambil, jika lembaga ini ternyata tidak dapat hidup langsung atau jika kekayaan lembaga sudah tidak lagi mencukupi atau berkurang sedemikian banyaknya, sehingga menurut pertimbangan Badan Pengurus atau Badan Pendiri, lembaga tidak cukup lagi untuk mencapai maksud dan tujuan lembaga atau jika menurut keyakinan Badan Pengurus atau Badan Pendiri Lembaga maksud dan tujuan lembaga dapat diselenggarakan lebih sempurna dengan cara lain. 3. Apabila Lembaga ini dibubarkan, setelah utang piutangnya diselesaikan, maka rapat yang memutuskan pembubarannya selanjutnya harus memutuskan pula kepadasiapa atau Badan mana kekayaan dari Lembaga ini akan diberikan. 4. Siapa atau Badan-badan yang dimaksud dalam ayat kedua pasal ini, harus mempunyai maksud dan tujuan yang sama atau hampir sama dengan maksud dan tujuan Lembaga ini. ATURAN PENUTUP Pasal 16. Hal-hal yang tidak atau kurang cukup diatur dalam anggaran dasar ini akan diatur dalam anggaran rumah tangga atau peraturan-peraturan lain yang akan ditetapkan oleh Badan Pengurus yang disahkan oleh Badan Pendiri. - DEMIKIAN AKTA INI Dibuat dan diselesaikan di Balikpapan, pada hari, tanggal, bulan dan tahun seperti tersebut pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh :

1. Nyonya aaaaaaaaaaaaa; dan 2. Tuan aaaaaaaaaaaaaa Sarjana Ekonomi. Kedua-duanya pegawai kantor notaris, bertempat tinggal di Balikpapan, sebagai saksi-saksi. Setelah saya, Notaris, membacakan akta ini kepada para penghadap dan para saksi, maka segera para penghadap, para saksi dan saya, Notaris, menandatanganinya. Dibuat dengan tanpa memakai renvooi. Minuta akta ini telah ditandatangani dengan sempurna. Diberikan sebagai SALINAN yang sama bunyinya. Balikpapan, tanggal satu Juni tahun seribu sembilanratus sembilanpuluh sembilan (1-6-1999).

Notaris di Balikpapan, (ARIS DANIAL SURYADI, SH)

BAB I NAMA, TEMPAT, KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 Nama Organisasi Organisasi sosial Lembaga Swadaya Masyarakat ini diberi nama Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat atau disingkat LSM-GPPM Pasal 2 Waktu Organisasi sosial LSM ini didirikan sejak 07 September 2010 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Pasal 3 Tempat dan Kedudukan Pengurus organisasi sosial Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat ini berkedudukan di Bontang Provinsi Kalimantan Timur dengan alamat sekretariat Jl. Sultan Hasanuddin RT.25 Kel. Berbas Tengah Kec. Bontang Selatan BAB II ASAS, TUJUAN DAN USAHA Pasal 4 Asas Organisasi sosial Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 5 Maksud dan Tujuan Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat Bontang (LSM GPPM) didirikan dengan maksud turut berperan serta aktif dalam upaya-upaya Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat Organisasi sosial Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tujuan menghimpun potensi yang ada bersama-sama mengupayakan kesejahteraan masyarakat dan menunjang pemerintah dalam menangani permasalahan sosial yang ada dalam masyarakat. Pasal 6 Usaha Organisasi 1. 2. 3. 4. 5. Melakukan kontrol sosial disegala bidang kehidupan sosial masyarakat. Berusaha meningkatkan kemampuan dan kesadaran anggota organisasi untuk berpartisipasi menyukseskan program pemerintah. Menyatakan dan menyampaikan Visi, Misi, Persepsi, Sosial, Budaya dan Potensi Wilayah Kota Bontang; Untuk Dapat Berbuat Mampu didalam menyalurkan aspirasi masyarakat Kota Bontang kepada pihak yang berwajib/berwenang. Mengembangkan kepeloporan masyarakat sewilayah Kota Bontang sehingga memilki sikap kepekaan, berani tampil ditengah-tengah masyarakat secara bertanggung jawab dan menjunjung tinggi rasa sosial, solidaritas dan keadilan. Meningkatkan peran serta masyarakat kota Bontang dalam pembangunan bangsa yang meliputi peran pelaksana, pembinaan, pengawasan dan kontrol sosial yang dilaksanakan secara kritis, analistis, konstruktif, konsepsional terhadap para pelaksana pemangku kebijakan pembangunan atau lembaga pemerintah. Memberi bantuan-bantuan berupa jasa kepada seluruh anggota organisasi yang memerlukan; Memperjuangkan hak dan martabat masyarakat melalui program yang handal dan profesional; Mengembangkan lembaga-lembaga kajian, riset, analistis, serta mampu melakukan tindakan investigasi;

6.

7. 8. 9.

10. Mampu melakukan pendampingan-pendampingan sebagai konsultan, tenaga ahli, pendampingan hukum dan kunsultasi-konsultasi sosial; 11. Berupaya Mampu Untuk Mendirikan, Menyampaikan dan menyelenggarakan Pusat-pusat Informasi kemasyarakatan Wilayah kota Bontang; 12. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan-pelatihan untuk memberdayakan usaha ekonomi kerakyatan, keuangan Negara dan keuangan Daerah serta manajemen pemerintahan; 13. Mampu Memimpin dan terlibat aktif didalam mewujudkan masyarakat kota Bontang yang berbudaya, beradab dan demokratis, sehingga tata nilai kehidupan berbudaya dan berbangsa dapat berjalan secara demokratis disemua sektor-sektor sendi kehidupan masyarakat kota Bontang; 14. Membina kerjasama dengan OKP,Ormas,LSM dll dalam membangun kota Bontang 15. Melakukan usaha-usaha lainnya yang tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan lembaga satu dan lain, dalam arti kata yang seluas-luasnya. BAB III SIFAT Pasal 7 1. 2. 3. 4. Organisasi sosial LSM ini bersifat dinamis, fleksibel, Sosial Kemasyarakatan, Kekeluargaan, Professional serta Independen. Dalam perjuangannya organisasi LSM ini tetap melalui cara dialog dan konsultasi secara professional yang sesuai dengan Azas Organisasi yaitu Pancasila dan UUD 1945. Organisasi sosial LSM ini lebih menekankan untuk kepentingan masyarakat Bontang yang bersifat terbuka, serta menghindari sikap-sikap anarkis atau mengintimidasi Hak-hak Azasi Manusia (HAM). Organisasi sosial LSM ini lebih menekankan untuk kepentingan kemajuan tata kelola pemerintahan (Pusat/Daerah), tata kelola kehidupan sosial masyarakat se wilayah kota Bontang. BAB IV KEKAYAAN Pasal 8 Kekayaan lembaga ini terdiri dari : Penghasilan dari usaha-usaha lembaga sendiri; Donatur-donatur tetap / tidak tetap, tidak mengikat (pribadi maupun lembaga); Hibah, wakap, zakat, dan shadaqah. Sumbangan atau bantuan badan nasional maupun internasional yang tidak mengikat. Dana yang masuk ke lembaga disimpan disalah satu Bank atau lebih atas nama lembaga, atau dijalankan menurut cara yang ditentukan oleh Dewan Pengurus atas persetujuan Dewan Pendiri. Pengajuan dana sosial dari lembaga sosial lain ke lembaga ini harus mengajukan proposal, dan proposal tersebut diajukan ke rapat Dewan Pengurus serta disetujui oleh Dewan Pendiri. BAB V KEANGGOTAAN DEWAN PENDIRI DAN DEWAN PENGURUS Pasal 9 Peraturan Keanggotaan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 10 Dewan Pendiri 1. a. b. Anggota Dewan Pendiri Lembaga ini tediri dari : Mereka yang mendirikan Lembaga ini Seseorang yang atas usul dari seseorang anggota dewan pendiri yang hendak mengundurkan diri, telah disetujui oleh rapat anggota dewan pendiri untuk menjadi penggantinya.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

2. 3. 4. 5. 6.

Pengangkatan dan pemberhentian dilakukan oleh rapat anggota Dewan Pendiri Pemberhentian anggota dewan pendiri dilakukan karena meninggal dunia, mengundurkan diri, melakukan tindakan yang menyimpang serta merusak visi, misi citra baik lembaga. Dewan pendiri berhak dan berkewajiban mengawasi jalannya lembaga. Apabila dewan anggota dewan pendiri tidak aktif 6 (enam) tahun berturut-turut diharuskan mengundurkan diri dari keanggotaan Dewan Pendiri. Apabila salah satu anggota dewan pendiri meninggal dunia atau mengundurkan diri maka penggantinya ditentukan oleh rapat anggota Dewan Pendiri. Pasal 11 Dewan Pengurus

1.

2. 3.

4.

Lembaga ini diurus oleh suatu Dewan Pengurus yang terdiri dari seorang Ketua atau lebih, dibantu seorang Sekretaris atau lebih, seorang Bendahara atau lebih dan beberapa orang pembantu menurut bidang usaha dan keahliannya di bawah pengawasan Dewan Pendiri. Anggota Dewan Pengurus dipilih dan diangkat dalam kedudukannya masing-masing serta ditentukan oleh Dewan Pendiri untuk 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk waktu yang sama. Menyimpang dari waktu pengangkatannya, masing-masing anggota Dewan Pengurus sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh Dewan Pendiri dengan alasan-alasan tertentu dan yang bersangkutan harus dipanggil diminta keterangannya. Dewan Pendiri dapat mengangkat beberapa Dewan Pakar, Penasehat atau Pelindung dan atau Pengawas. BAB VI KEWAJIBAN DEWAN PENGURUS DAN KEKUASAAN DEWAN PENGURUS Pasal 12 Kewajiban dewan pengurus Dewan Pengurus wajib menjunjung tinggi dan menjalankan peraturan-peraturan dalam Anggaran Dasar ini, serta melakukan upaya terwujudnya dan tujuan Lembaga. Dewan Pengurus mengatur seperlunya dalam Anggaran Rumah tangga lembaga peraturan-peraturan pelaksanaan dari Anggaran Dasar ini dan membuat serta menyusun peraturan-peraturan yang dianggap perlu bagi lembaga dengan ketentuan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar. Peraturan-peraturan yang dimaksud dalam ayat 2 diatas baru dianggap sah setelah memperoleh persetujuan dari Dewan Pendiri. Pasal 13 Kekuasaan dewan pengurus Ketua, Sekretaris dan Bendahara mewakili Dewan Pengurus dan karenannya mewakili Lembaga didalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan kejadian dengan hak untuk melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik yang mengenai pengurus maupun pemilikan, menjalin kerjasama Lembaga ini dengan pihak lain maupun sebaliknya, akan tetapi dengan pembatasan, bahwa untuk : Meminjamkan atau meminjam uang untuk dan atas nama Lembaga. Membeli, menjual atau dengan cara lain melepaskan hak-hak atas kekayaan lembaga. Memberati Lembaga sebagai penanggung atau penjamin, diperlukan persetujuan tertulis dari Dewan Pendiri. Surat-surat keluar yang penting ditanda tangani oleh Ketua dan Sekretaris. Surat-surat yang mengenai penerimaan keuangan ditanda tangani oleh Ketua dan Bendahara. BAB VII RAPAT-RAPAT DAN KEPUTUSAN-KEPUTUSAN Pasal 14

1. 2.

3.

Dewan Pengurus wajib untuk mengadakan rapat sekurang-kurangnya setahun sekali, atau setiap waktu jika dianggap perlu, didahului dengan undangan resmi dan keterangan singkat tentang hal;hal yang dibicarakan. Semua rapat Dewan Pengurus dipimpin oleh Ketua, jika tidak hadir diwakili oleh Sekretaris atau Bendahara. Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan lainnya dalam Anggaran Dasar ini, maka rapat anggota Dewan Pengurus dianggap sah jikalau dihadiri sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari jumlah anggota Dewan Pengurus. Keputusan-keputusan rapat Dewan Pengurus dianggap sah apabila disetujui sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari jumlah anggota yang hadir. Dalam rapat anggota Dewan Pengurus, tiap-tiap anggota mempunyai hak untuk mengeluarkan pendapat. Apabila salah satu Dewan Pengurus tidak hadir dalam rapat Dewan Pengurus maka yang bersangkutan memberi kuasa kepada Dewan Pengurus yang hadir. BAB VIII STRUKTUR ORGANISASI Pasal 15 Sruktur organisasi sosial Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat Bontang (LSM GPPM) sebagai berikut : Ketua Wakil Ketua Sekretaris Bendahara Manager Program : : : : :

Koord Koord Koord Koord Koord Koord Koord Koord Koord Koord Koord

Bidang Agama & Budaya : Hukum dan HAM : Keorganisasian & Kaderisasi : Pendidikan & SDM : Hub . Pem & Mas (HUPMAS) : Lingkungan Hidup : Pemuda & Olahraga : Kelautan & Perikanan : Pemberdayaan Perempuan : Perlengkapan & Transportasi : Keamanan / SATGAS :

Pasal 16 Periode Masa Bakti Kepengurusan Periode masa bakti kepengurusan Organisasi sosial Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat Bontang (LSM GPPM) adalah 5 (lima) tahun. PASAL 17 CABANG-CABANG Untuk mengembangkan organisasi dapat dibentuk cabang-cabang di setiap kabupaten / Kota dan di setiap kecamatan. Cabang LSM GPPM di setiap Kabupaten Kota dinamakan Forum GPM Kabupaten / Kota. Sedangkan di setiap kecamatan dinamakan Forum GPPM Kecamatan. Kepengurusan Forum GPPM terdiri dari seorang Ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara yang dibantu beberapa orang ketua Bidang yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. BAB IX TAHUN BUKU Pasal 18 Tahun buku Lembaga ini berjalan dari tanggal satu September sampai dengan tanggal tiga puluh satu Desember. Untuk pertama kalinya pada tahun buku ditutup pada bulan Desember tahun dua ribu sepuluh (2010), buku-buku Lembaga harus ditutup selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan setelah tutup buku, dari penutupan bukubuku tersebut oleh Dewan Pengurus harus dibuat suatu perhitungan tentang penerimaan dan pengeluaran Lembaga selama 1 (satu) tahun. Perhitungan tersebut disertai pertanggung jawaban yang bersangkutan berikut laporan tahunan, harus disampaikan kepada rapat anggota Dewan Pendiri untuk dimintakan persetujuan dan pengesahan. Pengesahan dari perhitungan dan pertanggung jawaban tersebut oleh Dewan Pendiri, berarti memberikan pelunasan dan pembenahan sepenuhnya kepada Dewan Pengurus atas segala tindakan dan perbuatan terhadap Lembaga selama 1 (satu) tahun buku yang bersangkutan. BAB X PERUBAHAN, TAMBAHAN DAN PEMBUBARAN PASAL 19 Keputusan untuk merubah dan menambah peraturan Lembaga ini hanya sah jika diambil dalam suatu rapat anggota Dewan Pendiri sekurang-kurangnya lebih satu dari jumlah anggota yang hadir. Rapat yang dimaksud dalam ayat 1 diatas, dipimpin oleh seorang Ketua Dewan Pendiri, apabila Ketua Dewan Pendiri tidak hadir maka rapat dipimpin oleh seorang yang dipilih dari anggota Dewan Pendiri yang hadir. Setiap mengadakan rapat anggota Dewan Pendiri harus melalui undangan secara tertulis dan dikirimkan maksimal 2 (dua) minggu sebelum hari H. Keputusan untuk membubarkan Lembaga ini hanya dapat dilaksanakan oleh rapat anggota Dewan Pendiri berdasarkan pertimbangan bahwa keadaan Lembaga tidak layak untuk operasional. BAB XI LIKUIDASI Pasal 20 Jikalau Lembaga ini dibubarkan, maka Dewan Pengurus untuk menyelesaikan hutang Lembaga ini dibawah pengawasan Dewan Pendiri, dan sisa kekayaannya jika ada penggunaannya akan ditentukan oleh Dewan Pendiri dengan memperhatikan maksud dan tujuan Lembaga.

BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga LSM-GPPM adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar akan dalam Anggaran Rumah Tangga. DITETAPKAN DI : Bontang PADA TANGGAL : 01 September 2010 PENGURUS Ketua (..............................) Sekteraris (.................................)

ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SOSIAL LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT GERAKAN PEMERHATI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LSM-GPPM)
BAB KEANGGOTAAN Pasal 1 Warga negara Republik Indonesia yang dapat diterima menjadi Anggota Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LSM-GPPM) harus mematuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut : Berumur antara 18 tahun sampai dengan 50 tahun

Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan oleh Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LSM-GPPM) menerima dan memperjuangkan, menerima landasan perjuangan, anggaran dasar, anggaran rumah tangga, program umum dan peraturan-peraturan organisasi. Menyatakan diri untuk menjadi anggota Organisasi Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LSMGPPM) melalui proses calon anggota. Diteliti dan disaring untuk kemudian ditetapkan oleh dewan pimpinan sesuai domisili calon berdasarkan peraturan Organisasi Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LSM-GPPM) tentang keanggotaan

Pasal 2 Keanggotaan Organisasi Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LSM-GPPM) terdiri atas : Pendiri Organisasi; yaitu orang-orang yang dalam akta pendirian dinyatakan sebagai pendiri Organisasi Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LSM-GPPM) Anggota Tetap; adalah orang-orang yang memiliki kepedulian tinggi dan bersedia berjuang secara aktif demi tercapainya tujuan Organisasi Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LSM-GPPM) Anggota Biasa; adalah orang-orang yang simpati terhadap perjuangan OrganisasiGerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LSM-GPPM) serta menyatakan diri untuk menjadi anggota. Anggota Luar Biasa; adalah orang-orang atau lembaga profesi yang karena mempunyai jasa yang luar biasa diminta sebagai anggota Organisasi Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LSM-GPPM) Anggota Kehormatan; adalah orang-orang karena jabatan dan pengaruh yang dimilikinya dinyatakan/diminta sebagai anggota. BAB II KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA Pasal 3 Setiap anggota berkewajiban : Menghayati dan mengamalkan landasan perjuangan dan mematuhi AD/ART organisasi. Mentaati keputusan-keputusan hasil musyawarah anggota. Melaksanakan dan mentaati semua keputusan organisasi. Membantu pimpinan dan melaksanakan tugas. Mencegah setiap usaha dan tindakan-tindakan yang merugikan kepentingan organisasi. Menghadiri pertemuan dan rapat-rapat. Pasal 4 Setiap anggota berhak Memperoleh perlakuan yang sama dari Organisasi Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LSMGPPM). Mengeluarkan pendapat dan usul-usul serta saran. Memilih dan dipilih sebagai pengurus. Memperoleh perlindungan, pembelaan, pendidikan, penataran, pelatihan, dan bimbingan sebagai kader. Setiap anggota memiliki hak konstituatif yang ditentukan dalam peraturan organisasi. Pasal 5 Anggota berhenti karena : Meninggal dunia

1.

2. 3. 4.

Atas permintaan sendiri Diberhentikan Tata cara pemberhentian dan hak membela diri diatur dalam peraturan organisasi. BAB III KADER Pasal 6 Kader Organisasi Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (GPPM) adalah tenaga inti penggerak organisasi disetiap tingkatan yang telah diteliti dan disaring berdasarkan kriteria : Mental ideologi Prestasi Kepemimpinan Kemampuan berdiri sendiri Kemampuan pengembangan diri Telah melalui proses pendidikan dan pelatihan Ketentuan tentang jenjang kader diatur dalam peraturan organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

1.

2. 3. 4.

BAB IV IDENTITAS ORGANISASI Pasal 7 1. Organisasi Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (GPPM) memiliki lambang, Objek Tangan menadah hati dan empat bintang pada sisi atas didalam lingkaran Bumi merah putih Indonesia melambangkan LSM-GPPM adalah organisasi Pemerhati dan Pemberdaya masyarakat dimana akan selalu mengupayakan kesejahteraan masyarakat dan menunjang pemerintah dalam menangani permasalahan sosial yang ada dalam masyarakat dengan tetap menyeimbangkan empat unsur/elemen mikrokosmos. Pasal 8 Setiap simbol yang muncul dari lambang Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LSM-GPPM) mempunyai arti sebagai berikut Bentuk lingkaran dengan tulisan Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat dari logo merepresentasikan tekad yang bulat dari para penggagas, pendiri dan pengurus serta para anggotanya untuk bahu-membahu memperhatikan dan memberdayakan masyarakat Bontang didalam Bumi Indonesia. Empat bintang melambangkan empat unsur/elemen energy mikrokosmos penyeimbang. Dua tangan menadah melambangkan tanggung jawab. Selain daripada itu juga berarti bahwa didalam kehidupan senantiasa terdapat dua unsur yang serupa dan saling meyeimbangkan. Objek Hati melambangkan mayarakat/rakyat yaitu manusia mahluk yang sangat berharga sebagaimana hati adalah organ yang sangat pentiing pada tubuh manusia. Pasal 9 Bendera Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LSMGPPM) berwarna putih dengan logo organisasi di tengah-tengah. BAB V HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI SOSIAL/ KEMASYARAKATAN, PROFESI/FUNGSIONAL Pasal 10

Hubungan kerjasama Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LSM-GPPM) dengan organisasi kemasyarakatan, dilakukan berdasarkan kesamaan visi, misi, dan dalam program perjuangan untuk menciptakan kesejahteraan dan kedaulatan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tata cara menjalin hubungan kerjasama diatur dalam peraturan organisasi. BAB VI HAK SUARA DAN HAK BICARA Pasal 11 Hak bicara dan hak suara peserta musyawarah anggota dan rapat kerja diatur sebaga berikut : Hak bicara pada dasarnya menjadi hak perorangan yang penggunaannya diatur dalam peraturan organisasi. Hak suara yang dilakukan dalam pengambilan keputusan pada dasarnya dimiliki oleh anggota/peserta yang penggunaannya diatur dalam peraturan organisasi. BAB VII KEUANGAN Pasal 12 Iuran anggota ditentukan oleh peraturan Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LSM-GPPM). Hal-hal yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran keuangan dari dan untuk Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LSM-GPPM) wajib dipertanggungjawabkan dalam forum yang ditentukan oleh peraturan organisasi. Khusus dalam penyelenggaraan musyawarah anggota dan rapat kerja, semua pemasukan dan pengeluaran keuangan harus dipertanggungjawabkan kepada dewan pimpinan yang setingkat melalui panitia verifikasi yang dibentuk untuk itu.

BAB VIII PENYEMPURNAAN Pasal 13 Penyempurnaan anggaran rumah tangga dapat dilakukan oleh rapat kerja Pengurus bersama dewan Pendiri yang khusus membicarakan hal tersebut, yang selanjutnya dipertanggungjawabkan kepada musyawarah anggota berikutnya. BAB X PENUTUP Pasal 14 Hal-hal yang belum ditetapkan dalam anggaran rumah tangga diatur dalam peraturan organisasi oleh dewan pimpinan pusat. Anggaran rumah tangga ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

DITETAPKAN DI : Bontang PADA TANGGAL : 01 September 2010 PENGURUS

Ketua (..............................)

Sekteraris (.................................)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

FORUM KELUARGA BESAR MAHASISWA-MAHASISWI KETAPANG SEMARANG

BAB I ORGANISASI PASAL 1 1. KAMMK adalah sebuah organisasi bagi mahasiswa-mahasiswi Ketapang yang berada di semarang. 2. KAMMK bertugas sebagai sebuah organisasi yang menjalankan amanat serta ketentuan yang ditetapkan dalam Mubes. 3. KAMMK mengatur rumah tangganya sendiri. BAB II KEANGGOTAAN PASAL 2 1. Anggota KAMMK adalah mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari ketapang, yang berdomisili di kota semarang dan sekitarnya. 2. Anggota kehormatan adalah anggota yang telah berjasa kepada KAMMK sesuai dengan Kriteria keputusan MUBES KAMMK. PASAL 3 HAK ANGGOTA Seluruh anggota mempunyai hak suara dalam rapat atau permusyawaratan organisasi. Seluruh anggota berhak ikut dalam kegiatan KAMMK. Seluruh anggota berhak meminta pertanggungjawaban pengurus dalam musyawarah besar. Seluruh anggota berhak untuk dipilih dan memilih.

1. 2. 3. 4.

1. 2. 3.

PASAL IV KEWAJIBAN ANGGOTA Menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan organisasi. Mentaati AD/ART KAMMK serta peraturan yang berlaku. Turut berperan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh KAMMK BAB III KEPENGURUSAN PASAL 5 SYARAT PENGURUS

1. Pengurus KAMMK berasal dari anggota biasa dan dipilih sesuai kesediaan dan tanggung jawabnya.

1. 2.

PASAL 6 STRUKTUR PENGURUS Struktur pengurus disesuaikan dengan keperluan. Ketua terpilih mempunyai hak prerogative untuk membentuk kepengurusanya.

PASAL 7 MASA BHAKTI KEPENGURUSAN 1. Masa bhakti kepengurusan KAMMK selama 1 tahun dan apabila telah berakhir masa bhakti kepengurusan lama maka dilakukan Pemilu untuk memilih ketua baru. 2. Pengurus pada periode sebelumnya dapat dipilih kembali pada periode berikutnya hanya sebatas koordinator sementara. 3. a. b. c. d. Pergantian pengurus dapat dilakukan apabila : Habisnya masa bhakti. Meninggal dunia. Mengundurkan diri atas kemauan sendiri. Tidak mengikuti pertemuan/rapat maksimal 3 kali dengan alasan yang tidak jelas. PASAL 8 HAK PENGURUS 1. Ketua : a) Mengarahkan pengurus lainnya untuk mentaati AD/ART serta peraturan dan kebijaksanaan dalam organisasi. b) Mengarahkan dan mengawasi pengurus lainnya dalam melaksanakan program kerja. c) Meminta pertanggungjawaban pengurus lainnya dalam pelaksanaan program kerja. 2. Kepala Divisi berhak mengarahkan dan mengawasi anggotanya dalam melaksanakan program kerja dibidangnya masing-masing. 3. Pengurus berhak mengawasi jalannya organisasi secara keseluruhan dan mengingatkan pengurus lainnya yang dinilai tidak melaksanankan AD/ART serta peraturan dan kebijakan dalam organisasi. 4. Pengurus berhak menetapakan peraturan dan kebijakan dalam organisasi melalui musyawarah dan mufakat. PASAL 9 KEWAJIBAN PENGURUS Menyusun dan melaksanakan serta mempertanggungjawabkan program kerja dalam MUBES. Mempertanggungjawabkan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapakan dalam MUBES.

1. 2.

1. 2.

PASAL 10 SANKSI Sanksi dikenakan kepada anggota dan pengurus yang telah melanggar AD/ART. Pengenaan sanksi akan diatur dan disepakati dalam rapat pengurus.

PASAL 11 RAPAT PENGURUS 1. Pengurus dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu yang diperlukan dan harus dihadiri oleh pengurus. 2. hadir. Keputusan rapat dianggap sah apabila disetujui lebih dari n + 1 pengurus rapat yang

3. Apabila rapat bermaksud menetapakn suatu keputusan pengurus, maka harus disetujui n + 1 anggota yang hadir. BAB IV PAMBINA PASAL 12 FUNGSI DAN PERANAN PEMBINA Memberikan arahan dan masukkan kepada pengurus dalam menjalankan roda organisasi

1.

BAB V LAMBANG PASAL 13 BENTUK DAN MAKNA Lambang KAMMK berbentuk Makna dari setiap warna

a. b.

i. Merah melambangkan keberanian, kekuatan,cinta, perjuangan dan melabangkan suku dayak dan chines ii. Kuning melambangkan ingatan, imajinasi logis, energi sosial, kerjasama, kebahagiaan, kegembiraan, kehangatan, loyalitas dan melambangkan suku melayu dan bugis iii. Hijau melambangkan bumi, penyembuhan fisik, kelimpahan, keajaiban, kesuburan, pertumbuhan, muda, kesuksesan materi, pembaharuan, daya tahan, keseimbangan, ketergantungan dan persahabatan iv. Putih melambangkan kedamaian, Permohonan maaf, pencapaian diri, spiritualitas, kedewaan,

v. keperawanan atau kesucian, kesederhanaan, kesempurnaan, kebersihan, cahaya, takbersalah, keamanan dan persatuan vi. Lilin hidup melambangkan sebuah semangat yang membara seperti dan selalu hidup vii. Mandau dan Sumpit Melambangkan sebuah bentuk senjata pertahanan. viii. Topi toga sebagai lembang sebagai seorang mahasiswa

BAB V MUSYAWARAH PASAL 13 MUBES MUBES merupakan kekuasaan tertinggi dalam organisasi KAMMK MUBES diadakan 1 tahun sekali Dihadiri n + 1 anggota dan pengurus. Meminta pertanggungjawaban kepengurusan yang lama Memilih dan mengangkat ketua baru serta memberhentikan pengurus lama Merevisi AD/ART Keputusan MUBES mengikat bagi seluruh anggota PASAL 14 MUSYAWARAH LUAR BIASA 1. 2. 3. 4. Dapat diadakan sewaktu-waktu bila dianggap perlu oleh pengurus atau dikehendaki oleh sekurang-kurangya n + 1 dari seluruh anggota Dihadiri oleh pengurus dan anggota Keputusan diambil apabila mendapat persetujuan sekurang-kurangnya n + 1 dari seluruh anggota yang hadir Keputusan musyawarah luar biasa mengikat bagi seluruh anggota

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

1. 2. 3. 4. 5.

BAB V KEUANGAN ORGANISASI PASAL 15 SUMBER KEUANGAN Swadaya anggota Pendanaan Pemda Para Pembina dan donator Sumbangan dari berbagai pihak yang tidak mengikat Hasil usaha yang sah menurut peraturan dan tidak melanggar hukum

1. MUBES

PASAL 16 PENGGUNAAN KEUANGAN Hal-hal yang menyangkut penggunaan keuangan wajib dilaporkan oleh pengurus dalam

BAB VI PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA 1) Perubahan/revisi hanya dapat dilakukan dalam MUBES BAB VII PENUTUP 1) 2) ART berlaku sejak tanggal ditetapkan Hal-hal yang belum diatur dalam ART akan diatur kemudian dalam praturan ketetapan organisasi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi

ANGGARAN DASAR BAB I NAMA dan TEMPAT Pasal 1 Organisasi ini bernama KELUARGA MAHASISWA-MAHASISWI KETAPANG ( KAMMK ) KAMMK berkedudukan di kota Semarang

1. 2.

Pasal 2 KAMMK didirikan pada 15 September 2009 di Semarang bertempat di Stikes Elisabeth Berdasarkan Forum Bersama Mahasiswa ketapang untuk waktu yang tidak ditentukan. BAB II AZAS, SIFAT dan TUJUAN Pasal 3 KAMMK berazaskan Pancasila dan UUD 1945 Pasal 4 KAMMK merupakan organisasi sosial yang bersifat kekeluargaan. Pasal 5 Visi : KAMMK merupakan wadah pemersatu, pengembangan dan pengkaderan Mahasiswa, mahasiswi Ketapang di semarang . Pasal 6 Misi : KAMMK berjuang mempersatukan Mahasiswa, Pemuda Ketapang melalui kaderisasi Intelektual sehingga berkembang sebagai agen perubahan kearah yang lebih baik dengan di dasari nilai-nilai kekeluargaan.

BAB III USAHA-USAHA Untuk Mencapai Visi dan Misi tersebut, KAMMK berusaha dilapangan dengan cara: 1. Kekelurgaan 2. 3. Kemasyarakatan Kenegaraan Kemahasiswaan BAB IV KEANGGOTAAN Pasal 7 Anggota KAMMK adalah setiap Mahasiswa, Pemuda Ketapang yang berdomisili di Semarang . Ketentuan mengenai keanggotaan KAMMK diatur dalam ART. BAB V ORGANISASI Pasal 8 KAMMK mempunyai wilayah pergerakan di Pulau Jawa yang berpusat di kota Semarang. Pasal 9 Kekuasaan tertinggi pada AD/ART dan keputusan MUBES. Kepengurusan diatur dalam ART.

1. 2.

1. 1. 2.

Pasal 10 Pengurus bertugas menghimpun dan mengkoordinir anggot BAB VI MUBES Pasal 11 Mubes diadakan setiap akhir periode terhitung setelah pelantikan pengurus Pasal 12 Mubes merupakan forum tertinggi KAMMK Pasal 13 Dalam keadaan luar biasa dapat diadakan Muslab

1. 1. 1.

BAB VII LAMBANG Pasal 14 KAMMK mempunyai lambing dengan bentuk serta makna sebagaimana di atur dalam ART BAB VIII KEUANGAN Pasal 15 1. 2. 3. 4. 5. Uang pangkal dan uang iuran. Uang Arisan Perbulan Sumbangan dalam bentuk apapun yang sah dan tidak mengikat. Penerimaan-penerimaan lain yang sah Usaha yang sah.

Pasal 16 Besarnya uang pangkal dan uang iuran di tetapkan oleh keputusan Forum

Pasal 17 Dana yang diperoleh dipergunakan untuk membiayai Program Kerja KAMMK BAB IX ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 18 1. Hal-hal yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga yang merupakan pula perincian pelaksanaan Anggaran Dasar. 2. ART dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya tidak boleh bertentangan dengan AD BAB X PERUBAHAN ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 19 Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ditetapkan oleh Mubes.

1.

2. Perubahan AD dan ART dianggap sah jika disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir dalam Forum. 3. Perubahan AD dan ART harus di beritahukan kepada Dewan Pembina.

1.

BAB XI PEMBUBARAN Pasal 20 Pembubaran KAMMK ditetapkan dan diatur dalam Forum atas permintaan Forum KAMMK.

BAB XII PENUTUP Pasal 21 Hal-hal lain yang tidak diatur di dalam AD dan ART diatur dalam keputusan Mubes

Anda mungkin juga menyukai