Anda di halaman 1dari 2

PERAN MAHASISWA GLOBAL Oleh: M.

Sofjan (Mahasiswa Doktoral Universite de Bordeaux IV Prancis, Penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud)

Setiap bulan Mei identik dengan bulan pendidikan. Pada hari Pedidikan Nasional tersebut biasanya kita diingatkan kembali kepada peran Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia yang telaah mempelopori lahirnya pendidikan di bumi pertiwi. Kini, pendidikan di Indonesia telah memasuki babak milenium baru yang penuh dengan kemajuan di segala bidang. Kesadaran kemajuan pendidikan di Indonesia bukan hanya milik para pelaku pendidikan yang berada di Indonesia tapi juga para pelajar atau mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar negeri juga wajib memberikan sumbangsihnya kepada tanah air. Puluhan ribu mahasiswa Indonesia melanjutkan pendidikan di luar negeri. Jumlah tersebut setiap tahun terus meningkat. Berbagai alasan dimiliki para mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan di berbagai negara. Mahasiswa di luar negeri walaupun memiliki hambatan geografis tapi masih dapat memberikan sumbangsih terhadap Indonesia. Kini apakah yang dapat dilakukan oleh mahasiswa Indonesia di luar negeri? Salah satu pendiri negeri ini Bung Hatta adalah seorang mahasiswa internasional yang melanjutkan pendidikan ilmu perdagangan di Nederland Handelshogeschool, Rotterdam. Ketika di Belanda beliau bergabung dalam organisasi Perhimpunan Hindia (Indische Vereeniging). Dalam organisasi tersebut gencar digelorakan untuk membangun Indoenesia dan meniadakan Hindia atau Nederland Indie. Setelah 11 tahun di Belanda, Bung Hatta kembali ke Indonesia dan terus menyuarakan kesadaran berpolitik rakyat Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Kita sangat bersyukur karena sering mendengar prestasi akademis yang ditorehkan mahasiswa Indonesia di kancah global. Prestasi Ibu Sidrotun Naim sebagai penerima Loreal Unesco 2012 merupakan salah satu dari deretan prestasi mahasiswa Indonesia. Selain prestasi akademis maka peran duta budaya Indonesia yang paling sering kita dengar dipredikatkan kepada mahasiswa internasional untuk memperkenalkan keragaman budaya Indonesia di negara orang. Lalu setelah mahasiswa tersebut memperkenalkan budaya Indonesia, apakah dia sudah menunaikan kewajibannya sebagai insan pendidikan?

Mahasiswa internasional dapat menjalankan peran moral walaupun tidak sedang berada di tanah air. Mahasiswa Indonesia di luar negeri dapat berfungsi sebagai agen perubahan dari perbuatan yang tidak baik menjadi mulia, dari masa bodoh menjadi kepedulian, dari koruptif menjadi insan amanah. Yang dilakukan oleh mahasiswa PPI Berlin dalam menjamu anggota komisi I DPR dalam kunjungan kerja ke Jerman merupakan salah satu peran korektif untuk pejabat negara agar lebih peduli terhadap uang negara yang mereka gunakan. Peran sebagai diplomat juga dapat dilakukan. Diplomasi (termasuk di dalamnya komunikasi dan negosisasi) yang dilakukan oleh mahasiswa di negara lain bisa jadi lebih ampuh dilakukan dibanding Pejabat Diplomat dalam arti sesungguhnya di Kedutaan. Mahasiswa langsung terjun ke lapangan dan lebih dinamis untuk melakukan penetrasi kepada masyarakat luar negeri. Peran diplomasi ini sekaligus menjalankan fungsi sebagai juru bicara terdepan untuk memperkenalkan Indonesia dan meningkatkan peran Indonesia di tingkat bilateral maupun multilateral. Diplomasi mahasiswa di Mesir merupakan bukti nyata terhadap hal tersebut. Hasilnya Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan RI. Mahasiswa Indonesia di luar negeri harus juga berperan sebagai jurnalis yang menyampaikan apa yang dilhat dan dirasakan di negara lain untuk kemajuan Indonesia. Informasi yang dimiliki mahasiswa internasional tidak boleh hanya diketahui oleh diri sendiri tapi juga wajib disebarluaskan kepada publik Indonesia. Oleh karena itu mahasiswa global harus dapat memainkan peran menjadi agen perubahan perbaikan dan diplomat ulung sehingga Indonesia memainkan perannya yang luar biasa di kancah internasional. Pemerintah dalam hal ini perwakilan indonesia di luar negeri harus menggandeng mahasiswa dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik. Jadilah wahai insan pendidikan mahasiswa Indonesia di luar negeri untuk menjadi Bung Hatta baru di era globalisasi.

Anda mungkin juga menyukai