Anda di halaman 1dari 7

TULANG

Tulang atau rangka adalah penopang tubuh manusia. Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak bisa tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur. Rangka tubuh manusia memiliki fungsi utama sebagai berikut: 1. Memberi bentuk tubuh. Rangka menyediakan kerangka bagi tubuh sehingga menyokong dan menjaga bentuk tubuh. 2. Tempat melekatnya otot. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia menjadi tempat melekatnya otot. Tulang dan otot ini bersama-sama memungkinkan terjadinya pergerakan pada manusia. 3. Pergerakan. Pergerakan pada hewan bertulang belakang (vertebrae) bergantung kepada otot rangka, yang melekat pada rangka tulang. 4. Sistem kekebalan tubuh. Sumsum tulang menghasilkan beberapa sel-sel imunitas. Contohnya adalah limfosit B yang membentuk antibodi. 5. Perlindungan. Rangka tubuh melindungi beberapa organ vital yakni:
o o o

Tulang tengkorak melindungi otak, mata, telinga bagian tengah dan dalam. Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang. Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada melindungi paru-paru dan jantung. Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu. Tulang usus dan tulang belakang melindungi sistem ekskresi, sistem pencernaan, dan pinggul. Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan siku. Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

o o

o o

6. Produksi sel darah (red marrow). Rangka tubuh adalah tempat terjadinya haematopoiesis, yaitu tempat pembentukan sel darah. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel darah. Terutama di tulang pipih contoh : tulang dada / pada corpus sterni 7. Penyimpanan mineral dan lipid (yellow marrow). Matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam metabolisme kalsium. Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi dalam bentuk ferritin dan terlibat dalam metabolisme zat besi. Pembentuk jaringan tulang adalah sel-sel tulang (sel osteoprogenitor, osteoblast, osteosit, dan osteoklas) dan matriks. Matriksnya mengandung unsur anorganik, terutama kalsium fosfat (hidroksiapatit).

Secara makroskopik terdiri atas spongiosa (kanselosa) dan kompak (padat). Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke dalam kanalikuli tulang kompa. Secara mikroskopik: a. Sistem Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh darah, aliran limfe) b. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris). c. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempenganlempengan yang mengandung sel tulang). d. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).
Periosteum : Membran vaskuler fibrosa yang melapisi tulang, banyak pembuluh darah dan melekat erat pada tulang. Pada tulang yang sedang tumbuh terdapat lapisan sel pembentuk tulang diantara periosteum dan tulang.

Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang merupakan pusat osifikasi. Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang (diafisis) dan 2 ujung (epifisis)

Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh (aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang pada manusia dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126 tulang pada manusia dewasa umumnya. Bagian aksial terdiri dari: 1. Tulang tengkorak terdiri dari: a. Tulang tempurung kepala (os cranium)

Tulang dahi (os frontale) Tulang kepala belakang (os occipitale) Tulang ubun-ubun (os parietale) Tulang tapis (os ethmoidale) Tulang baji (os sphenoidale) Tulang pelipis (os temporale)

b. tulang muka (os splanchocranium)


Tulang hidung (os nasale) Tulang langit-langit (os pallatum) Tulang air mata (os lacrimale)

Tulang rahang atas (os maxilla) Tulang rahang bawah (os mandibula) Tulang pipi (os zygomaticum) Tulang lidah (os hyoideum) Tulang pisau luku (os vomer)

2. Tulang dada (os sternum). Tulang dada terdiri dari tiga bagian yaitu:

hulu (os manubrium sterni) badan (os corpus sterni) taju pedang (os xiphoid prosesus)

3. Tulang rusuk (os costae)


Tulang rusuk sejati (os costae vera) Tulang rusuk palsu (os costae sporia) Tulang rusuk melayang (os costae fluctuantes)

4. Tulang belakang (os vertebrae) Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior yang terdiri dari badan tulang atau corpus vertebrae, dan bagian posterior yang terdiri dari arcus vertebrae. Arcus vertebrae dibentuk oleh dua kaki atau pediculus dan dua lamina, serta didukung oleh penonjolan atau procesus yakni procesus articularis, procesus transversus, dan procesus spinosus. Procesus tersebut membentuk lubang yang disebut foramen vertebrale. Ketika tulang punggung disusun, foramen ini akan membentuk saluran sebagai tempat sumsum tulang belakang atau medulla spinalis. Di antara dua tulang punggung dapat ditemui celah yang disebut foramen intervertebrale.

Tulang leher (os cervical) C 1-7 Tulang punggung (os thoraxalis) Th 1-12 Tulang pinggang (os lumbar) Tulang kelangkang (os sacrum) Tulang ekor (os cocigeus) L 1-5 S 1-5 Co 1-5

5. Tulang gelang bahu


Tulang belikat (os scapula) Tulang selangka (os clavicula)

6. Tulang gelang panggul


Tulang usus (os illium) Tulang pinggul (os pelvis) Tulang duduk (os ichium) Tulang kemaluan (os pubis)

Bagian apendikuler terdiri dari: 1. Tulang lengan


Tulang lengan atas (os humerus) Tulang hasta (os ulna) Tulang pengumpil (os radius)

Tulang pergelangan tangan (os carpal) Tulang telapak tangan (os metacarpal) Tulang jari tangan (os phalanges manus)

2. Tulang tungkai

Tulang paha (os femur) Tulang tempurung lutut (os patella) Tulang kering (os tibia) Tulang betis (os fibula) Tulang pergelangan kaki (os tarsal) Tulang telapak kaki (os metatarsal) Tulang jari kaki (os phalanges pedis)

Pertumbuhan tulang Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30 tahun. Setelah itu ada juga perubahan yang disebut remodelling. Tulang merupakan reservoir terbesar dari kalsium dan phosphate. 99% kalsium terdapat di tulang (1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan phosphate dalam tulang mencapai 90% dari phosphate dalam tubuh. Jenis tulang Dari segi bentuk, tulang dapat dibagi menjadi: tulang pipa / panjang (seperti tulang hasta dan tibia), tulang pipih (seperti tulang rusuk, tulang dada), dan tulang pendek (tulang-tulang telapak tangan, pergelangan tangan)

Penyembuhan pada tulang Reaksi pertama setelah terjadi suatu patah tulang adalah pembentukan hematoma (penimbunan darah) oleh karena sobeknya pembuluh-pembuluh darah dalam sumsum tulang dan periosteum. Setelah koagulasi darah, hematoma dimasuki oleh jaringan penyambung yang baru dan tumbuh ke dalam seperti yang terjadi juga pada proses penyembuhan luka dalam jaringan lunak dan terbentuklah suatu jaringan granulasi. Makrofag dan granulosit netrofil dalam jaringan granulasi menghilangkan jaringan yang mati, dan osteoklas yang baru terbentuk menghabiskan pecahan-pecahan tulang yang mungkin terdapat. Kemudian, jaringan granulasi diubah menjadi jaringan penyambung padat, mungkin dengan menambahkan tulang rawan sehingga timbul yang disebut kalus fibrokartilagonisa. Kalus ini membentuk suatu penebalan berbentuk gelendong yang mengelilingi patah tulang tersebut dan juga mengisi ruang di antara ke 2 ujung fragmen tulang. Sebaliknya kalus tulang dibentuk dari bagian dalam periosteum maupun dari endosteum, karena keduanya bereaksi dengan melakukan diferensiasi osteoblas dan osteoklas. Resorbsi kalus fibrokartilaginosa dan penggantian kalus ini dengan tulang baru pada prinsipnya terjadi dengan cara yang sama seperti selama proses osifikasi endokondral. Kalus tulang kemudian mengalami penyusunan kembali menjadi tulang kompakta berlamel bersamaan dengan pembentukan permukaan tulang yang baru

Anda mungkin juga menyukai