Anda di halaman 1dari 61

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

DINAS PERTANIAN
Jln. RA. KARTINI NO. 80 PALU 94112 TELP. 421060 - 421160 FAX. (0451) 421060

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ............./SPK/PPK-satker-03/2012 Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATKER (189080) DINAS PERTANIAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH (03) TA.2012 Dengan KELOMPOK TANI SUSUMBOLAN TENTANG PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN SL PTT PADI NON HIBRIDA SPESIFIK LOKASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MELALUI DANA APBN-P (KONTINGENSI) TAHUN ANGGARAN 2012 Pada hari .................... tanggal ......................................... bulan ............................. tahun Dua Ribu Dua Belas bertempat di Kantor Dinas Pertanian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Jln. RA. Kartini No. 80 Palu, Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1.

Ir. Hirawati Andoke, M.Si. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker (189080) Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012 yang berkedudukan di jalan RA. Kartini no. 80 Palu, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, ..................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani Susumbolan, yang berkedudukan di Desa Lakuan Tolis Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN 1. Keputusan President No. 42 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali, juncto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 2. Keputusan Direktur jendral Tanaman Pangan No. 12/HK.310/C/2/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pedoman Teknis Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Padi dan Jagung kegiatan tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian.

3. Peraturan Direktur Jendral; Perbendaharaan Nomor. SE 14/PB/2012 tanggal 9 Maret tentang Mekanisme Pencairan Dana Non Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012. 4. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 5. Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Nomor : 521.2/169/TAPANG/X/2012 tanggal 31 Oktober 2012 tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Dana Bantuan Sosial (Bansos) SL-PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan menyerahkan dana Bantuan Sosial Kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida kepada kelompok tani dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok ( RUK ) Sebagai Berikut : 1. Pembelian Sarana Produksi 2. Fasilitasi Gerakan Tanaman Serempak (Alsintan) Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan Jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 57.400.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida terhitung sejak tanggal ditanda tangani SPK sampai dengan panen ( 145 hari) Pasal 5 PEMANFAATAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. PIHAK PERTAMA Memberikan modal penyediaan alat mesin pertanian melalui bantuan langsung masyarakat pada kegiatan SL-PTT padi non hibrida melalui dana APBNKontingensi kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya dan dikembangkan secara berkelanjutan. PIHAK KEDUA akan memanfaatkan, mendayagunakan, menggunakan alat mesin pertanian tersebut sebagai berikut : mengembangkan dan

2.

a. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. b. Menjalin hubungan kerjasama kemitraan dengan kelompok-kelompok tani disekitarnya c. Bersedia dibina oleh petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi Terkait lainnya;

3.

Apabila alat dan mesin pertanian bantuan langsung masyarakat tersebut yang dikelolah oleh PIHAK KEDUA hilang atau rusak, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti alat mesin pertanian tersebut sesuai dengan jenis dan spesifikasi semula. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah disepakati, maka alat mesin pertanian tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk diamankan dan akan didistribusikan kepada kelompok lainnya yang membutuhkan. Pasal 6 PEMBAYARAN

4.

Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk pertanian dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerja sama ini ditanda tangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Tani Susumbolan Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli pada Bank BRI Unit Baolan No. Rek : 5230-01020495-53-2 Pasal 7 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial kepada petani sesuai dengan pasal 2 dan pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerja sama batal. Pasal 8 PERSELISIHAN 1. 2. 3. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian keja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada pengadilan Negeri sesuai perundangundangan yang berlaku. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak. Pasal 9 FORCE MAJEURE 1. Jika timbul keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan pihak kedua sehingga tertundahnya pelaksanaan kegiatan maka PIHAK KEDUA, harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 Jam kepada PIHAK PERTAMA, Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA. b. Peperangan. c. Perubahan Kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Pasal 10 LAIN LAIN 1. Bea materai yang ditimbulkan karena pembuatan surat perjanjian kerja sama ini menjadi beban PIHAK KEDUA. 2. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerja sama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. 3. Perubahan atas surat perjanjian kerja sama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak.

Pasal 11 PENUTUP Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaima mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Tani,

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen,

KISMAN

Ir. HIRAWATI ANDOKE, M.Si. NIP. 19630812 199812 2 005 MENGETAHUI / MENYETUJUI : KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Ir. H. ABDULLAH KAWULUSAN, M.Si. NIP.19620829 199003 1 006

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

DINAS PERTANIAN
Jln. RA. KARTINI NO. 80 PALU 94112 TELP. 421060 - 421160 FAX. (0451) 421060

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ............./SPK/PPK-satker-03/2012 Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATKER (189080) DINAS PERTANIAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH (03) TA.2012 Dengan KELOMPOK TANI MONUNGGO I TENTANG PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN SL PTT PADI NON HIBRIDA SPESIFIK LOKASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MELALUI DANA APBN-P (KONTINGENSI) TAHUN ANGGARAN 2012 Pada hari .................... tanggal ......................................... bulan ............................. tahun Dua Ribu Dua Belas bertempat di Kantor Dinas Pertanian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Jln. RA. Kartini No. 80 Palu, Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1.

Ir. Hirawati Andoke, M.Si. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker (189080) Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012 yang berkedudukan di jalan RA. Kartini no. 80 Palu, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, ..................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani Monunggo I, yang berkedudukan di Desa Binontoan Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN 1. Keputusan President No. 42 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali, juncto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keputusan Direktur jendral Tanaman Pangan No. 12/HK.310/C/2/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pedoman Teknis Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Padi dan Jagung kegiatan tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian.

2.

3. 4. 5. 6.

Peraturan Direktur Jendral; Perbendaharaan Nomor. SE 14/PB/2012 tanggal 9 Maret tentang Mekanisme Pencairan Dana Non Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Nomor : 521.2/169/TAPANG/X/2012 tanggal 31 Oktober 2012 tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Dana Bantuan Sosial (Bansos) SL-PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan menyerahkan dana Bantuan Sosial Kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida kepada kelompok tani dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok ( RUK ) Sebagai Berikut : 1. Pembelian Sarana Produksi 2. Fasilitasi Gerakan Tanaman Serempak (Alsintan) Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan Jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 57.400.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida terhitung sejak tanggal ditanda tangani SPK sampai dengan panen ( 145 hari) Pasal 5 PEMANFAATAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. PIHAK PERTAMA Memberikan modal penyediaan alat mesin pertanian melalui bantuan langsung masyarakat pada kegiatan SL-PTT padi non hibrida melalui dana APBNKontingensi kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya dan dikembangkan secara berkelanjutan. PIHAK KEDUA akan memanfaatkan, mendayagunakan, menggunakan alat mesin pertanian tersebut sebagai berikut : mengembangkan dan

2.

a. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. b. Menjalin hubungan disekitarnya kerjasama kemitraan dengan kelompok-kelompok tani

c. Bersedia dibina oleh petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi Terkait lainnya;

3.

Apabila alat dan mesin pertanian bantuan langsung masyarakat tersebut yang dikelolah oleh PIHAK KEDUA hilang atau rusak, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti alat mesin pertanian tersebut sesuai dengan jenis dan spesifikasi semula. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah disepakati, maka alat mesin pertanian tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk diamankan dan akan didistribusikan kepada kelompok lainnya yang membutuhkan. Pasal 6 PEMBAYARAN

4.

Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk pertanian dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerja sama ini ditanda tangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Tani Monunggo I Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli pada Bank BRI Unit Sandana No. Rek : 5228-01002819-53-1 Pasal 7 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial kepada petani sesuai dengan pasal 2 dan pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerja sama batal. Pasal 8 PERSELISIHAN 1. 2. 3. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian keja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada pengadilan Negeri sesuai perundangundangan yang berlaku. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak. Pasal 9 FORCE MAJEURE 2. Jika timbul keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan pihak kedua sehingga tertundahnya pelaksanaan kegiatan maka PIHAK KEDUA, harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 Jam kepada PIHAK PERTAMA, Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA. b. Peperangan. c. Perubahan Kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Pasal 10 LAIN LAIN 1. 2. 3. Bea materai yang ditimbulkan karena pembuatan surat perjanjian kerja sama ini menjadi beban PIHAK KEDUA. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerja sama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Perubahan atas surat perjanjian kerja sama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak.

Pasal 11 PENUTUP Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaima mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Tani,

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen,

BAHAR ASSA

Ir. HIRAWATI ANDOKE, M.Si. NIP. 19630812 199812 2 005

MENGETAHUI / MENYETUJUI : KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Ir. H. ABDULLAH KAWULUSAN, M.Si. NIP.19620829 199003 1 006

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

DINAS PERTANIAN
Jln. RA. KARTINI NO. 80 PALU 94112 TELP. 421060 - 421160 FAX. (0451) 421060

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ............./SPK/PPK-satker-03/2012 Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATKER (189080) DINAS PERTANIAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH (03) TA.2012 Dengan KELOMPOK TANI MARISA II TENTANG PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN SL PTT PADI NON HIBRIDA SPESIFIK LOKASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MELALUI DANA APBN-P (KONTINGENSI) TAHUN ANGGARAN 2012 Pada hari .................... tanggal ......................................... bulan ............................. tahun Dua Ribu Dua Belas bertempat di Kantor Dinas Pertanian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Jln. RA. Kartini No. 80 Palu, Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1.

Ir. Hirawati Andoke, M.Si. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker (189080) Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012 yang berkedudukan di jalan RA. Kartini no. 80 Palu, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, ..................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani Marisa II, yang berkedudukan di Desa Binontoan Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN 1. Keputusan President No. 42 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali, juncto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keputusan Direktur jendral Tanaman Pangan No. 12/HK.310/C/2/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pedoman Teknis Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Padi dan Jagung kegiatan tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Peraturan Direktur Jendral; Perbendaharaan Nomor. SE 14/PB/2012 tanggal 9 Maret tentang Mekanisme Pencairan Dana Non Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012.

2.

3.

4. 5. 6.

Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Nomor : 521.2/169/TAPANG/X/2012 tanggal 31 Oktober 2012 tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Dana Bantuan Sosial (Bansos) SL-PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan menyerahkan dana Bantuan Sosial Kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida kepada kelompok tani dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok ( RUK ) Sebagai Berikut : 1. Pembelian Sarana Produksi 2. Fasilitasi Gerakan Tanaman Serempak (Alsintan) Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan Jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 57.400.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida terhitung sejak tanggal ditanda tangani SPK sampai dengan panen ( 145 hari) Pasal 5 PEMANFAATAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. PIHAK PERTAMA Memberikan modal penyediaan alat mesin pertanian melalui bantuan langsung masyarakat pada kegiatan SL-PTT padi non hibrida melalui dana APBNKontingensi kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya dan dikembangkan secara berkelanjutan. PIHAK KEDUA akan memanfaatkan, mendayagunakan, menggunakan alat mesin pertanian tersebut sebagai berikut : mengembangkan dan

2.

a. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. b. Menjalin hubungan disekitarnya kerjasama kemitraan dengan kelompok-kelompok tani

c. Bersedia dibina oleh petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi Terkait lainnya;

3.

Apabila alat dan mesin pertanian bantuan langsung masyarakat tersebut yang dikelolah oleh PIHAK KEDUA hilang atau rusak, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti alat mesin pertanian tersebut sesuai dengan jenis dan spesifikasi semula. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah disepakati, maka alat mesin pertanian tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk diamankan dan akan didistribusikan kepada kelompok lainnya yang membutuhkan. Pasal 6 PEMBAYARAN

4.

Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk pertanian dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerja sama ini ditanda tangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Tani Marisa II Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli pada Bank BRI Unit Sandana No. Rek : 5228-01009280-53-9 Pasal 7 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial kepada petani sesuai dengan pasal 2 dan pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerja sama batal. Pasal 8 PERSELISIHAN 1. 2. 3. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian keja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada pengadilan Negeri sesuai perundangundangan yang berlaku. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak. Pasal 9 FORCE MAJEURE 1. Jika timbul keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan pihak kedua sehingga tertundahnya pelaksanaan kegiatan maka PIHAK KEDUA, harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 Jam kepada PIHAK PERTAMA, Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA. b. Peperangan. c. Perubahan Kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Pasal 10 LAIN LAIN 1. Bea materai yang ditimbulkan karena pembuatan surat perjanjian kerja sama ini menjadi beban PIHAK KEDUA. 2. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerja sama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. 3. Perubahan atas surat perjanjian kerja sama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak.

Pasal 11 PENUTUP Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaima mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Tani,

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen,

AMIRUDIN. AM

Ir. HIRAWATI ANDOKE, M.Si. NIP. 19630812 199812 2 005

MENGETAHUI / MENYETUJUI : KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Ir. H. ABDULLAH KAWULUSAN, M.Si. NIP.19620829 199003 1 006

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

DINAS PERTANIAN
Jln. RA. KARTINI NO. 80 PALU 94112 TELP. 421060 - 421160 FAX. (0451) 421060

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ............./SPK/PPK-satker-03/2012 Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATKER (189080) DINAS PERTANIAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH (03) TA.2012 Dengan KELOMPOK TANI SUKA MAJU LEOK APAL TENTANG PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN SL PTT PADI NON HIBRIDA SPESIFIK LOKASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MELALUI DANA APBN-P (KONTINGENSI) TAHUN ANGGARAN 2012 Pada hari .................... tanggal ......................................... bulan ............................. tahun Dua Ribu Dua Belas bertempat di Kantor Dinas Pertanian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Jln. RA. Kartini No. 80 Palu, Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1.

Ir. Hirawati Andoke, M.Si. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker (189080) Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012 yang berkedudukan di jalan RA. Kartini no. 80 Palu, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, ..................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani Suka Maju Leok Apal, yang berkedudukan di Desa Pinjan Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN 1. Keputusan President No. 42 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali, juncto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keputusan Direktur jendral Tanaman Pangan No. 12/HK.310/C/2/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pedoman Teknis Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Padi dan Jagung kegiatan tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Peraturan Direktur Jendral; Perbendaharaan Nomor. SE 14/PB/2012 tanggal 9 Maret tentang Mekanisme Pencairan Dana Non Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012.

2.

3.

4. 5. 6.

Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Nomor : 521.2/169/TAPANG/X/2012 tanggal 31 Oktober 2012 tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Dana Bantuan Sosial (Bansos) SL-PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan menyerahkan dana Bantuan Sosial Kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida kepada kelompok tani dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok ( RUK ) Sebagai Berikut : 1. Pembelian Sarana Produksi 2. Fasilitasi Gerakan Tanaman Serempak (Alsintan) Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan Jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 57.400.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida terhitung sejak tanggal ditanda tangani SPK sampai dengan panen ( 145 hari) Pasal 5 PEMANFAATAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. PIHAK PERTAMA Memberikan modal penyediaan alat mesin pertanian melalui bantuan langsung masyarakat pada kegiatan SL-PTT padi non hibrida melalui dana APBNKontingensi kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya dan dikembangkan secara berkelanjutan. PIHAK KEDUA akan memanfaatkan, mendayagunakan, menggunakan alat mesin pertanian tersebut sebagai berikut : mengembangkan dan

2.

a. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. b. Menjalin hubungan disekitarnya kerjasama kemitraan dengan kelompok-kelompok tani

c. Bersedia dibina oleh petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi Terkait lainnya;

3.

Apabila alat dan mesin pertanian bantuan langsung masyarakat tersebut yang dikelolah oleh PIHAK KEDUA hilang atau rusak, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti alat mesin pertanian tersebut sesuai dengan jenis dan spesifikasi semula. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah disepakati, maka alat mesin pertanian tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk diamankan dan akan didistribusikan kepada kelompok lainnya yang membutuhkan. Pasal 6 PEMBAYARAN

4.

Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk pertanian dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerja sama ini ditanda tangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Tani Suka Mau Leok Apal Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli pada Bank BRI Unit Sandana No. Rek : 5228-01-009272-53-6 Pasal 7 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial kepada petani sesuai dengan pasal 2 dan pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerja sama batal. Pasal 8 PERSELISIHAN Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian keja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada pengadilan Negeri sesuai perundangundangan yang berlaku. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak. Pasal 9 FORCE MAJEURE 1. Jika timbul keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan pihak kedua sehingga tertundahnya pelaksanaan kegiatan maka PIHAK KEDUA, harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 Jam kepada PIHAK PERTAMA, Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA. b. Peperangan. c. Perubahan Kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.

1. 2. 3.

Pasal 10 LAIN LAIN 1. 2. 3. Bea materai yang ditimbulkan karena pembuatan surat perjanjian kerja sama ini menjadi beban PIHAK KEDUA. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerja sama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Perubahan atas surat perjanjian kerja sama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak.

Pasal 11 PENUTUP Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaima mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Tani,

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen,

KAHAR. DA

Ir. HIRAWATI ANDOKE, M.Si. NIP. 19630812 199812 2 005 MENGETAHUI / MENYETUJUI : KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Ir. H. ABDULLAH KAWULUSAN, M.Si. NIP.19620829 199003 1 006

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

DINAS PERTANIAN
Jln. RA. KARTINI NO. 80 PALU 94112 TELP. 421060 - 421160 FAX. (0451) 421060

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ............./SPK/PPK-satker-03/2012 Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATKER (189080) DINAS PERTANIAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH (03) TA.2012 Dengan KELOMPOK TANI SEJAHTERA TENTANG PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN SL PTT PADI NON HIBRIDA SPESIFIK LOKASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MELALUI DANA APBN-P (KONTINGENSI) TAHUN ANGGARAN 2012 Pada hari .................... tanggal ......................................... bulan ............................. tahun Dua Ribu Dua Belas bertempat di Kantor Dinas Pertanian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Jln. RA. Kartini No. 80 Palu, Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1.

Ir. Hirawati Andoke, M.Si. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker (189080) Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012 yang berkedudukan di jalan RA. Kartini no. 80 Palu, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, ..................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani Sejahtera, yang berkedudukan di Desa Pinjan Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN 1. Keputusan President No. 42 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali, juncto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keputusan Direktur jendral Tanaman Pangan No. 12/HK.310/C/2/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pedoman Teknis Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Padi dan Jagung kegiatan tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Peraturan Direktur Jendral; Perbendaharaan Nomor. SE 14/PB/2012 tanggal 9 Maret tentang Mekanisme Pencairan Dana Non Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012.

2.

3.

4. 5. 6.

Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Nomor : 521.2/169/TAPANG/X/2012 tanggal 31 Oktober 2012 tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Dana Bantuan Sosial (Bansos) SL-PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan menyerahkan dana Bantuan Sosial Kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida kepada kelompok tani dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok ( RUK ) Sebagai Berikut : 1. Pembelian Sarana Produksi 2. Fasilitasi Gerakan Tanaman Serempak (Alsintan) Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan Jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 57.400.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida terhitung sejak tanggal ditanda tangani SPK sampai dengan panen ( 145 hari) Pasal 5 PEMANFAATAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. PIHAK PERTAMA Memberikan modal penyediaan alat mesin pertanian melalui bantuan langsung masyarakat pada kegiatan SL-PTT padi non hibrida melalui dana APBNKontingensi kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya dan dikembangkan secara berkelanjutan. PIHAK KEDUA akan memanfaatkan, mendayagunakan, menggunakan alat mesin pertanian tersebut sebagai berikut : mengembangkan dan

2.

a. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. b. Menjalin hubungan disekitarnya kerjasama kemitraan dengan kelompok-kelompok tani

c. Bersedia dibina oleh petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi Terkait lainnya;

2.

Apabila alat dan mesin pertanian bantuan langsung masyarakat tersebut yang dikelolah oleh PIHAK KEDUA hilang atau rusak, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti alat mesin pertanian tersebut sesuai dengan jenis dan spesifikasi semula. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah disepakati, maka alat mesin pertanian tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk diamankan dan akan didistribusikan kepada kelompok lainnya yang membutuhkan. Pasal 6 PEMBAYARAN

3.

Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk pertanian dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerja sama ini ditanda tangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Tani Sejahtera Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli pada Bank BRI Unit Sandana No. Rek : 5228-01009271-53-0 Pasal 7 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial kepada petani sesuai dengan pasal 2 dan pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerja sama batal. Pasal 8 PERSELISIHAN 1. 2. 3. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian keja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada pengadilan Negeri sesuai perundangundangan yang berlaku. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak. Pasal 9 FORCE MAJEURE 1. Jika timbul keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan pihak kedua sehingga tertundahnya pelaksanaan kegiatan maka PIHAK KEDUA, harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 Jam kepada PIHAK PERTAMA, Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA. b. Peperangan. c. Perubahan Kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Pasal 10 LAIN LAIN 1. 2. 3. Bea materai yang ditimbulkan karena pembuatan surat perjanjian kerja sama ini menjadi beban PIHAK KEDUA. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerja sama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Perubahan atas surat perjanjian kerja sama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak.

Pasal 11 PENUTUP Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaima mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Tani,

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen,

SULEMAN DJAFAR

Ir. HIRAWATI ANDOKE, M.Si. NIP. 19630812 199812 2 005

MENGETAHUI / MENYETUJUI : KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Ir. H. ABDULLAH KAWULUSAN, M.Si. NIP.19620829 199003 1 006

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

DINAS PERTANIAN
Jln. RA. KARTINI NO. 80 PALU 94112 TELP. 421060 - 421160 FAX. (0451) 421060

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ............./SPK/PPK-satker-03/2012 Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATKER (189080) DINAS PERTANIAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH (03) TA.2012 Dengan KELOMPOK TANI MANGGULIBA TENTANG PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN SL PTT PADI NON HIBRIDA SPESIFIK LOKASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MELALUI DANA APBN-P (KONTINGENSI) TAHUN ANGGARAN 2012 Pada hari .................... tanggal ......................................... bulan ............................. tahun Dua Ribu Dua Belas bertempat di Kantor Dinas Pertanian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Jln. RA. Kartini No. 80 Palu, Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1.

Ir. Hirawati Andoke, M.Si. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker (189080) Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012 yang berkedudukan di jalan RA. Kartini no. 80 Palu, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, ..................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani Mangguliba, yang berkedudukan di Desa Pinjan Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN 1. Keputusan President No. 42 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali, juncto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keputusan Direktur jendral Tanaman Pangan No. 12/HK.310/C/2/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pedoman Teknis Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Padi dan Jagung kegiatan tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Peraturan Direktur Jendral; Perbendaharaan Nomor. SE 14/PB/2012 tanggal 9 Maret tentang Mekanisme Pencairan Dana Non Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012.

2.

3.

4. 5. 6.

Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Nomor : 521.2/169/TAPANG/X/2012 tanggal 31 Oktober 2012 tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Dana Bantuan Sosial (Bansos) SL-PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan menyerahkan dana Bantuan Sosial Kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida kepada kelompok tani dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok ( RUK ) Sebagai Berikut : 1. Pembelian Sarana Produksi 2. Fasilitasi Gerakan Tanaman Serempak (Alsintan) Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan Jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 57.400.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida terhitung sejak tanggal ditanda tangani SPK sampai dengan panen ( 145 hari) Pasal 5 PEMANFAATAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. PIHAK PERTAMA Memberikan modal penyediaan alat mesin pertanian melalui bantuan langsung masyarakat pada kegiatan SL-PTT padi non hibrida melalui dana APBNKontingensi kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya dan dikembangkan secara berkelanjutan. PIHAK KEDUA akan memanfaatkan, mendayagunakan, menggunakan alat mesin pertanian tersebut sebagai berikut : mengembangkan dan

2.

a. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. b. Menjalin hubungan disekitarnya kerjasama kemitraan dengan kelompok-kelompok tani

c. Bersedia dibina oleh petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi Terkait lainnya;

3.

Apabila alat dan mesin pertanian bantuan langsung masyarakat tersebut yang dikelolah oleh PIHAK KEDUA hilang atau rusak, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti alat mesin pertanian tersebut sesuai dengan jenis dan spesifikasi semula. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah disepakati, maka alat mesin pertanian tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk diamankan dan akan didistribusikan kepada kelompok lainnya yang membutuhkan. Pasal 6 PEMBAYARAN

4.

Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk pertanian dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerja sama ini ditanda tangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Tani Mangguliba Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli pada Bank BRI Unit Sandana No. Rek : 5228-01009265-53-9 Pasal 7 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial kepada petani sesuai dengan pasal 2 dan pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerja sama batal. Pasal 8 PERSELISIHAN 1. 2. 3. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian keja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada pengadilan Negeri sesuai perundangundangan yang berlaku. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak. Pasal 9 FORCE MAJEURE 1. Jika timbul keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan pihak kedua sehingga tertundahnya pelaksanaan kegiatan maka PIHAK KEDUA, harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 Jam kepada PIHAK PERTAMA, Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA. b. Peperangan. c. Perubahan Kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Pasal 10 LAIN LAIN 1. 2. 3. Bea materai yang ditimbulkan karena pembuatan surat perjanjian kerja sama ini menjadi beban PIHAK KEDUA. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerja sama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Perubahan atas surat perjanjian kerja sama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak.

Pasal 11 PENUTUP Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaima mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Tani,

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen,

ABD. RAHIM

Ir. HIRAWATI ANDOKE, M.Si. NIP. 19630812 199812 2 005 MENGETAHUI / MENYETUJUI : KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Ir. H. ABDULLAH KAWULUSAN, M.Si. NIP.19620829 199003 1 006

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

DINAS PERTANIAN
Jln. RA. KARTINI NO. 80 PALU 94112 TELP. 421060 - 421160 FAX. (0451) 421060

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ............./SPK/PPK-satker-03/2012 Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATKER (189080) DINAS PERTANIAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH (03) TA.2012 Dengan KELOMPOK TANI SAMUDERA DIULE TENTANG PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN SL PTT PADI NON HIBRIDA SPESIFIK LOKASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MELALUI DANA APBN-P (KONTINGENSI) TAHUN ANGGARAN 2012 Pada hari .................... tanggal ......................................... bulan ............................. tahun Dua Ribu Dua Belas bertempat di Kantor Dinas Pertanian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Jln. RA. Kartini No. 80 Palu, Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1.

Ir. Hirawati Andoke, M.Si. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker (189080) Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012 yang berkedudukan di jalan RA. Kartini no. 80 Palu, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, ..................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani Samudera Diule, yang berkedudukan di Desa Diule Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN 1. Keputusan President No. 42 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali, juncto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keputusan Direktur jendral Tanaman Pangan No. 12/HK.310/C/2/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pedoman Teknis Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Padi dan Jagung kegiatan tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Peraturan Direktur Jendral; Perbendaharaan Nomor. SE 14/PB/2012 tanggal 9 Maret tentang Mekanisme Pencairan Dana Non Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012.

2.

3.

4. 5. 6.

Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Nomor : 521.2/169/TAPANG/X/2012 tanggal 31 Oktober 2012 tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Dana Bantuan Sosial (Bansos) SL-PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan menyerahkan dana Bantuan Sosial Kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida kepada kelompok tani dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok ( RUK ) Sebagai Berikut : 1. Pembelian Sarana Produksi 2. Fasilitasi Gerakan Tanaman Serempak (Alsintan) Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan Jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 57.400.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida terhitung sejak tanggal ditanda tangani SPK sampai dengan panen ( 145 hari) Pasal 5 PEMANFAATAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. PIHAK PERTAMA Memberikan modal penyediaan alat mesin pertanian melalui bantuan langsung masyarakat pada kegiatan SL-PTT padi non hibrida melalui dana APBNKontingensi kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya dan dikembangkan secara berkelanjutan. PIHAK KEDUA akan memanfaatkan, mendayagunakan, menggunakan alat mesin pertanian tersebut sebagai berikut : mengembangkan dan

2.

a. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. b. Menjalin hubungan disekitarnya kerjasama kemitraan dengan kelompok-kelompok tani

c. Bersedia dibina oleh petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi Terkait lainnya;

3.

Apabila alat dan mesin pertanian bantuan langsung masyarakat tersebut yang dikelolah oleh PIHAK KEDUA hilang atau rusak, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti alat mesin pertanian tersebut sesuai dengan jenis dan spesifikasi semula. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah disepakati, maka alat mesin pertanian tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk diamankan dan akan didistribusikan kepada kelompok lainnya yang membutuhkan. Pasal 6 PEMBAYARAN

4.

Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk pertanian dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerja sama ini ditanda tangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Tani Samudera Diule Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli pada Bank BRI Unit Sandana No. Rek : 5228-01009293-53-2 Pasal 7 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial kepada petani sesuai dengan pasal 2 dan pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerja sama batal. Pasal 8 PERSELISIHAN 1. 2. 3. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian keja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada pengadilan Negeri sesuai perundangundangan yang berlaku. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak. Pasal 9 FORCE MAJEURE 1. Jika timbul keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan pihak kedua sehingga tertundahnya pelaksanaan kegiatan maka PIHAK KEDUA, harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 Jam kepada PIHAK PERTAMA, Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA. b. Peperangan. c. Perubahan Kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Pasal 10 LAIN LAIN 1. 2. 3. Bea materai yang ditimbulkan karena pembuatan surat perjanjian kerja sama ini menjadi beban PIHAK KEDUA. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerja sama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Perubahan atas surat perjanjian kerja sama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak.

Pasal 11 PENUTUP Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaima mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Tani,

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen,

ABD. LATIF

Ir. HIRAWATI ANDOKE, M.Si. NIP. 19630812 199812 2 005 MENGETAHUI / MENYETUJUI : KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Ir. H. ABDULLAH KAWULUSAN, M.Si. NIP.19620829 199003 1 006

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

DINAS PERTANIAN
Jln. RA. KARTINI NO. 80 PALU 94112 TELP. 421060 - 421160 FAX. (0451) 421060

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ............./SPK/PPK-satker-03/2012 Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATKER (189080) DINAS PERTANIAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH (03) TA.2012 Dengan KELOMPOK MOPIDO TENTANG PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN SL PTT PADI NON HIBRIDA SPESIFIK LOKASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MELALUI DANA APBN-P (KONTINGENSI) TAHUN ANGGARAN 2012 Pada hari .................... tanggal ......................................... bulan ............................. tahun Dua Ribu Dua Belas bertempat di Kantor Dinas Pertanian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Jln. RA. Kartini No. 80 Palu, Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1.

Ir. Hirawati Andoke, M.Si. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker (189080) Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012 yang berkedudukan di jalan RA. Kartini no. 80 Palu, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, ..................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani Mopido, yang berkedudukan di Desa Diule Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN 1. Keputusan President No. 42 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali, juncto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keputusan Direktur jendral Tanaman Pangan No. 12/HK.310/C/2/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pedoman Teknis Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Padi dan Jagung kegiatan tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Peraturan Direktur Jendral; Perbendaharaan Nomor. SE 14/PB/2012 tanggal 9 Maret tentang Mekanisme Pencairan Dana Non Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012.

2.

3.

4. 5. 6.

Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Nomor : 521.2/169/TAPANG/X/2012 tanggal 31 Oktober 2012 tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Dana Bantuan Sosial (Bansos) SL-PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan menyerahkan dana Bantuan Sosial Kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida kepada kelompok tani dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok ( RUK ) Sebagai Berikut : 1. Pembelian Sarana Produksi 2. Fasilitasi Gerakan Tanaman Serempak (Alsintan) Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan Jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 57.400.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida terhitung sejak tanggal ditanda tangani SPK sampai dengan panen ( 145 hari) Pasal 5 PEMANFAATAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. PIHAK PERTAMA Memberikan modal penyediaan alat mesin pertanian melalui bantuan langsung masyarakat pada kegiatan SL-PTT padi non hibrida melalui dana APBNKontingensi kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya dan dikembangkan secara berkelanjutan. PIHAK KEDUA akan memanfaatkan, mendayagunakan, menggunakan alat mesin pertanian tersebut sebagai berikut : mengembangkan dan

2.

a. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. b. Menjalin hubungan disekitarnya kerjasama kemitraan dengan kelompok-kelompok tani

c. Bersedia dibina oleh petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi Terkait lainnya;

3.

Apabila alat dan mesin pertanian bantuan langsung masyarakat tersebut yang dikelolah oleh PIHAK KEDUA hilang atau rusak, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti alat mesin pertanian tersebut sesuai dengan jenis dan spesifikasi semula. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah disepakati, maka alat mesin pertanian tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk diamankan dan akan didistribusikan kepada kelompok lainnya yang membutuhkan. Pasal 6 PEMBAYARAN

4.

Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk pertanian dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerja sama ini ditanda tangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Tani Mopido Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli pada Bank Sulteng No. Rek : 002-02-01-04009-7 Pasal 7 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial kepada petani sesuai dengan pasal 2 dan pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerja sama batal. Pasal 8 PERSELISIHAN 1. 2. 3. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian keja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada pengadilan Negeri sesuai perundangundangan yang berlaku. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak. Pasal 9 FORCE MAJEURE 1. Jika timbul keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan pihak kedua sehingga tertundahnya pelaksanaan kegiatan maka PIHAK KEDUA, harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 Jam kepada PIHAK PERTAMA, Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA. b. Peperangan. c. Perubahan Kebijakan moneter berdasarkan peraturan Pemerintah

Pasal 10 LAIN LAIN 1. 2. 3. Bea materai yang ditimbulkan karena pembuatan surat perjanjian kerja sama ini menjadi beban PIHAK KEDUA. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerja sama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Perubahan atas surat perjanjian kerja sama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak.

Pasal 11 PENUTUP Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaima mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Tani,

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen,

IBRAHIM. K

Ir. HIRAWATI ANDOKE, M.Si. NIP. 19630812 199812 2 005 MENGETAHUI / MENYETUJUI : KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Ir. H. ABDULLAH KAWULUSAN, M.Si. NIP.19620829 199003 1 006

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

DINAS PERTANIAN
Jln. RA. KARTINI NO. 80 PALU 94112 TELP. 421060 - 421160 FAX. (0451) 421060

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ............./SPK/PPK-satker-03/2012 Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATKER (189080) DINAS PERTANIAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH (03) TA.2012 Dengan KELOMPOK MATADOR TENTANG PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN SL PTT PADI NON HIBRIDA SPESIFIK LOKASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MELALUI DANA APBN-P (KONTINGENSI) TAHUN ANGGARAN 2012 Pada hari .................... tanggal ......................................... bulan ............................. tahun Dua Ribu Dua Belas bertempat di Kantor Dinas Pertanian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Jln. RA. Kartini No. 80 Palu, Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1.

Ir. Hirawati Andoke, M.Si. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker (189080) Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012 yang berkedudukan di jalan RA. Kartini no. 80 Palu, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, ..................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani Matador, yang berkedudukan di Desa Salumpaga Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN 1. Keputusan President No. 42 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali, juncto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keputusan Direktur jendral Tanaman Pangan No. 12/HK.310/C/2/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pedoman Teknis Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Padi dan Jagung kegiatan tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Peraturan Direktur Jendral; Perbendaharaan Nomor. SE 14/PB/2012 tanggal 9 Maret tentang Mekanisme Pencairan Dana Non Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012.

2.

3.

4. 5. 6.

Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Nomor : 521.2/169/TAPANG/X/2012 tanggal 31 Oktober 2012 tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Dana Bantuan Sosial (Bansos) SL-PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan menyerahkan dana Bantuan Sosial Kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida kepada kelompok tani dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok ( RUK ) Sebagai Berikut : 1. Pembelian Sarana Produksi 2. Fasilitasi Gerakan Tanaman Serempak (Alsintan) Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan Jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 57.400.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida terhitung sejak tanggal ditanda tangani SPK sampai dengan panen ( 145 hari) Pasal 5 PEMANFAATAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. PIHAK PERTAMA Memberikan modal penyediaan alat mesin pertanian melalui bantuan langsung masyarakat pada kegiatan SL-PTT padi non hibrida melalui dana APBNKontingensi kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya dan dikembangkan secara berkelanjutan. PIHAK KEDUA akan memanfaatkan, mendayagunakan, menggunakan alat mesin pertanian tersebut sebagai berikut : mengembangkan dan

2.

a. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. b. Menjalin hubungan disekitarnya kerjasama kemitraan dengan kelompok-kelompok tani

c. Bersedia dibina oleh petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi Terkait lainnya;

d. Apabila alat dan mesin pertanian bantuan langsung masyarakat tersebut yang dikelolah oleh PIHAK KEDUA hilang atau rusak, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti alat mesin pertanian tersebut sesuai dengan jenis dan spesifikasi semula. e. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah disepakati, maka alat mesin pertanian tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk diamankan dan akan didistribusikan kepada kelompok lainnya yang membutuhkan. Pasal 6 PEMBAYARAN Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk pertanian dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerja sama ini ditanda tangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Tani Mopido Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli pada Bank Sulteng No. Rek : 002-02-01-04009-7 Pasal 7 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial kepada petani sesuai dengan pasal 2 dan pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerja sama batal. Pasal 8 PERSELISIHAN 1. 2. 3. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian keja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada pengadilan Negeri sesuai perundangundangan yang berlaku. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak. Pasal 9 FORCE MAJEURE 1. Jika timbul keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan pihak kedua sehingga tertundahnya pelaksanaan kegiatan maka PIHAK KEDUA, harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 Jam kepada PIHAK PERTAMA, Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA. b. Peperangan. c. Perubahan Kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Pasal 10 LAIN LAIN 1. 2. 3. Bea materai yang ditimbulkan karena pembuatan surat perjanjian kerja sama ini menjadi beban PIHAK KEDUA. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerja sama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Perubahan atas surat perjanjian kerja sama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak.

Pasal 11 PENUTUP Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaima mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Tani,

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen,

ADILMAN AG.TAHIR

Ir. HIRAWATI ANDOKE, M.Si. NIP. 19630812 199812 2 005

MENGETAHUI / MENYETUJUI : KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Ir. H. ABDULLAH KAWULUSAN, M.Si. NIP.19620829 199003 1 006

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

DINAS PERTANIAN
Jln. RA. KARTINI NO. 80 PALU 94112 TELP. 421060 - 421160 FAX. (0451) 421060

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ............./SPK/PPK-satker-03/2012 Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATKER (189080) DINAS PERTANIAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH (03) TA.2012 Dengan KELOMPOK SINAR ABADI TENTANG PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN SL PTT PADI NON HIBRIDA SPESIFIK LOKASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MELALUI DANA APBN-P (KONTINGENSI) TAHUN ANGGARAN 2012 Pada hari .................... tanggal ......................................... bulan ............................. tahun Dua Ribu Dua Belas bertempat di Kantor Dinas Pertanian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Jln. RA. Kartini No. 80 Palu, Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1.

Ir. Hirawati Andoke, M.Si. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker (189080) Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012 yang berkedudukan di jalan RA. Kartini no. 80 Palu, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, ..................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani Sinar Abadi, yang berkedudukan di Desa Salumpaga Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN 1. Keputusan President No. 42 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali, juncto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keputusan Direktur jendral Tanaman Pangan No. 12/HK.310/C/2/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pedoman Teknis Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Padi dan Jagung kegiatan tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Peraturan Direktur Jendral; Perbendaharaan Nomor. SE 14/PB/2012 tanggal 9 Maret tentang Mekanisme Pencairan Dana Non Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012.

2.

3.

4. 5. 6.

Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Nomor : 521.2/169/TAPANG/X/2012 tanggal 31 Oktober 2012 tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Dana Bantuan Sosial (Bansos) SL-PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan menyerahkan dana Bantuan Sosial Kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida kepada kelompok tani dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok ( RUK ) Sebagai Berikut : 1. Pembelian Sarana Produksi 2. Fasilitasi Gerakan Tanaman Serempak (Alsintan) Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan Jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 57.400.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida terhitung sejak tanggal ditanda tangani SPK sampai dengan panen ( 145 hari) Pasal 5 PEMANFAATAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. PIHAK PERTAMA Memberikan modal penyediaan alat mesin pertanian melalui bantuan langsung masyarakat pada kegiatan SL-PTT padi non hibrida melalui dana APBNKontingensi kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya dan dikembangkan secara berkelanjutan. PIHAK KEDUA akan memanfaatkan, mendayagunakan, menggunakan alat mesin pertanian tersebut sebagai berikut : mengembangkan dan

2.

a. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. b. Menjalin hubungan disekitarnya kerjasama kemitraan dengan kelompok-kelompok tani

c. Bersedia dibina oleh petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi Terkait lainnya;

3.

Apabila alat dan mesin pertanian bantuan langsung masyarakat tersebut yang dikelolah oleh PIHAK KEDUA hilang atau rusak, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti alat mesin pertanian tersebut sesuai dengan jenis dan spesifikasi semula. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah disepakati, maka alat mesin pertanian tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk diamankan dan akan didistribusikan kepada kelompok lainnya yang membutuhkan. Pasal 6 PEMBAYARAN

4.

Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk pertanian dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerja sama ini ditanda tangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Tani Mopido Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli pada Bank Sulteng No. Rek : 002-02-01-04009-7 Pasal 7 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial kepada petani sesuai dengan pasal 2 dan pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerja sama batal. Pasal 8 PERSELISIHAN 1. 2. 3. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian keja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada pengadilan Negeri sesuai perundangundangan yang berlaku. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak. Pasal 9 FORCE MAJEURE 1. Jika timbul keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan pihak kedua sehingga tertundahnya pelaksanaan kegiatan maka PIHAK KEDUA, harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 Jam kepada PIHAK PERTAMA, Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA. b. Peperangan. c. Perubahan Kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Pasal 10

LAIN LAIN 1. Bea materai yang ditimbulkan karena pembuatan surat perjanjian kerja sama ini menjadi beban PIHAK KEDUA. 5. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerja sama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. 6. Perubahan atas surat perjanjian kerja sama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak.

Pasal 11 PENUTUP Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaima mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Tani,

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen,

AGUSSALIM

Ir. HIRAWATI ANDOKE, M.Si. NIP. 19630812 199812 2 005 MENGETAHUI / MENYETUJUI : KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Ir. H. ABDULLAH KAWULUSAN, M.Si. NIP.19620829 199003 1 006

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

DINAS PERTANIAN
Jln. RA. KARTINI NO. 80 PALU 94112 TELP. 421060 - 421160 FAX. (0451) 421060

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ............./SPK/PPK-satker-03/2012 Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATKER (189080) DINAS PERTANIAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH (03) TA.2012 Dengan KELOMPOK BUMI HARAPAN TENTANG PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN SL PTT PADI NON HIBRIDA SPESIFIK LOKASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MELALUI DANA APBN-P (KONTINGENSI) TAHUN ANGGARAN 2012 Pada hari .................... tanggal ......................................... bulan ............................. tahun Dua Ribu Dua Belas bertempat di Kantor Dinas Pertanian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Jln. RA. Kartini No. 80 Palu, Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1.

Ir. Hirawati Andoke, M.Si. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker (189080) Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012 yang berkedudukan di jalan RA. Kartini no. 80 Palu, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, ..................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani Bumi Harapan, yang berkedudukan di Desa Salumpaga Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN Keputusan President No. 42 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali, juncto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keputusan Direktur jendral Tanaman Pangan No. 12/HK.310/C/2/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pedoman Teknis Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Padi dan Jagung kegiatan tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Peraturan Direktur Jendral; Perbendaharaan Nomor. SE 14/PB/2012 tanggal 9 Maret tentang Mekanisme Pencairan Dana Non Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012.

1.

2.

3. 4.

5. 6.

Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Nomor : 521.2/169/TAPANG/X/2012 tanggal 31 Oktober 2012 tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Dana Bantuan Sosial (Bansos) SL-PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan menyerahkan dana Bantuan Sosial Kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida kepada kelompok tani dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok ( RUK ) Sebagai Berikut : 1. Pembelian Sarana Produksi 2. Fasilitasi Gerakan Tanaman Serempak (Alsintan) Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan Jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 57.400.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida terhitung sejak tanggal ditanda tangani SPK sampai dengan panen ( 145 hari) Pasal 5 PEMANFAATAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. PIHAK PERTAMA Memberikan modal penyediaan alat mesin pertanian melalui bantuan langsung masyarakat pada kegiatan SL-PTT padi non hibrida melalui dana APBNKontingensi kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya dan dikembangkan secara berkelanjutan. PIHAK KEDUA akan memanfaatkan, mendayagunakan, menggunakan alat mesin pertanian tersebut sebagai berikut : mengembangkan dan

2.

a. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. b. Menjalin hubungan disekitarnya kerjasama kemitraan dengan kelompok-kelompok tani

c. Bersedia dibina oleh petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi Terkait lainnya;

3.

Apabila alat dan mesin pertanian bantuan langsung masyarakat tersebut yang dikelolah oleh PIHAK KEDUA hilang atau rusak, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk

memperbaiki atau mengganti alat mesin pertanian tersebut sesuai dengan jenis dan spesifikasi semula. 4. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah disepakati, maka alat mesin pertanian tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk diamankan dan akan didistribusikan kepada kelompok lainnya yang membutuhkan. Pasal 6 PEMBAYARAN Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk pertanian dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerja sama ini ditanda tangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Tani Mopido Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli pada Bank Sulteng No. Rek : 002-02-01-04009-7 Pasal 7 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial kepada petani sesuai dengan pasal 2 dan pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerja sama batal. Pasal 8 PERSELISIHAN 1. 2. 3. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian keja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada pengadilan Negeri sesuai perundangundangan yang berlaku. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak. Pasal 9 FORCE MAJEURE Jika timbul keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan pihak kedua sehingga tertundahnya pelaksanaan kegiatan maka PIHAK KEDUA, harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 Jam kepada PIHAK PERTAMA, Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA. b. Peperangan. c. Perubahan Kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.

1.

Pasal 10 LAIN LAIN

1. 2. 3.

Bea materai yang ditimbulkan karena pembuatan surat perjanjian kerja sama ini menjadi beban PIHAK KEDUA. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerja sama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Perubahan atas surat perjanjian kerja sama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak.

Pasal 11 PENUTUP Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaima mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Tani,

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen,

MADJID

Ir. HIRAWATI ANDOKE, M.Si. NIP. 19630812 199812 2 005 MENGETAHUI / MENYETUJUI : KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Ir. H. ABDULLAH KAWULUSAN, M.Si. NIP.19620829 199003 1 006

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

DINAS PERTANIAN
TELP. 421060 - 421160

Jln. RA. KARTINI NO. 80 PALU 94112

FAX. (0451) 421060

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ............./SPK/PPK-satker-03/2012 Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATKER (189080) DINAS PERTANIAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH (03) TA.2012 Dengan KELOMPOK SINAR BAKTI TENTANG PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN SL PTT PADI NON HIBRIDA SPESIFIK LOKASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MELALUI DANA APBN-P (KONTINGENSI) TAHUN ANGGARAN 2012 Pada hari .................... tanggal ......................................... bulan ............................. tahun Dua Ribu Dua Belas bertempat di Kantor Dinas Pertanian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Jln. RA. Kartini No. 80 Palu, Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1.

Ir. Hirawati Andoke, M.Si. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker (189080) Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012 yang berkedudukan di jalan RA. Kartini no. 80 Palu, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, ..................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani Sinar Bakti, yang berkedudukan di Desa Salumpaga Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN 1. Keputusan President No. 42 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali, juncto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keputusan Direktur jendral Tanaman Pangan No. 12/HK.310/C/2/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pedoman Teknis Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Padi dan Jagung kegiatan tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Peraturan Direktur Jendral; Perbendaharaan Nomor. SE 14/PB/2012 tanggal 9 Maret tentang Mekanisme Pencairan Dana Non Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Nomor : 521.2/169/TAPANG/X/2012

2.

3. 4. 5.

6.

tanggal 31 Oktober 2012 tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Dana Bantuan Sosial (Bansos) SL-PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan menyerahkan dana Bantuan Sosial Kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida kepada kelompok tani dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok ( RUK ) Sebagai Berikut : 1. Pembelian Sarana Produksi 2. Fasilitasi Gerakan Tanaman Serempak (Alsintan) Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan Jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 57.400.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida terhitung sejak tanggal ditanda tangani SPK sampai dengan panen ( 145 hari) Pasal 5 PEMANFAATAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. PIHAK PERTAMA Memberikan modal penyediaan alat mesin pertanian melalui bantuan langsung masyarakat pada kegiatan SL-PTT padi non hibrida melalui dana APBNKontingensi kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya dan dikembangkan secara berkelanjutan. PIHAK KEDUA akan memanfaatkan, mendayagunakan, menggunakan alat mesin pertanian tersebut sebagai berikut : mengembangkan dan

2.

a. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. b. Menjalin hubungan disekitarnya kerjasama kemitraan dengan kelompok-kelompok tani

c. Bersedia dibina oleh petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi Terkait lainnya;

3.

Apabila alat dan mesin pertanian bantuan langsung masyarakat tersebut yang dikelolah oleh PIHAK KEDUA hilang atau rusak, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti alat mesin pertanian tersebut sesuai dengan jenis dan spesifikasi semula.

4.

Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah disepakati, maka alat mesin pertanian tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk diamankan dan akan didistribusikan kepada kelompok lainnya yang membutuhkan. Pasal 6 PEMBAYARAN

Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk pertanian dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerja sama ini ditanda tangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Tani Mopido Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli pada Bank Sulteng No. Rek : 002-02-01-04009-7 Pasal 7 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial kepada petani sesuai dengan pasal 2 dan pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerja sama batal. Pasal 8 PERSELISIHAN 1. 2. 3. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian keja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada pengadilan Negeri sesuai perundangundangan yang berlaku. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak. Pasal 9 FORCE MAJEURE 1. Jika timbul keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan pihak kedua sehingga tertundahnya pelaksanaan kegiatan maka PIHAK KEDUA, harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 Jam kepada PIHAK PERTAMA, Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA. b. Peperangan. c. Perubahan Kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Pasal 10 LAIN LAIN 1. Bea materai yang ditimbulkan karena pembuatan surat perjanjian kerja sama ini menjadi beban PIHAK KEDUA.

2. 3.

Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerja sama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Perubahan atas surat perjanjian kerja sama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak.

Pasal 11 PENUTUP Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaima mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Tani,

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen,

JUNAID TOTONG

Ir. HIRAWATI ANDOKE, M.Si. NIP. 19630812 199812 2 005

MENGETAHUI / MENYETUJUI : KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Ir. H. ABDULLAH KAWULUSAN, M.Si. NIP.19620829 199003 1 006

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

DINAS PERTANIAN
Jln. RA. KARTINI NO. 80 PALU 94112 TELP. 421060 - 421160 FAX. (0451) 421060

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ............./SPK/PPK-satker-03/2012 Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATKER (189080) DINAS PERTANIAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH (03) TA.2012 Dengan KELOMPOK MANGEMAN TENTANG PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN SL PTT PADI NON HIBRIDA SPESIFIK LOKASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MELALUI DANA APBN-P (KONTINGENSI) TAHUN ANGGARAN 2012 Pada hari .................... tanggal ......................................... bulan ............................. tahun Dua Ribu Dua Belas bertempat di Kantor Dinas Pertanian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Jln. RA. Kartini No. 80 Palu, Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1.

Ir. Hirawati Andoke, M.Si. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker (189080) Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012 yang berkedudukan di jalan RA. Kartini no. 80 Palu, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, ..................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani Mangeman, yang berkedudukan di Desa Salumpaga Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN 1. Keputusan President No. 42 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali, juncto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keputusan Direktur jendral Tanaman Pangan No. 12/HK.310/C/2/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pedoman Teknis Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Padi dan Jagung kegiatan tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Peraturan Direktur Jendral; Perbendaharaan Nomor. SE 14/PB/2012 tanggal 9 Maret tentang Mekanisme Pencairan Dana Non Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Nomor : 521.2/169/TAPANG/X/2012

2.

3. 4. 5.

6.

tanggal 31 Oktober 2012 tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Dana Bantuan Sosial (Bansos) SL-PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan menyerahkan dana Bantuan Sosial Kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida kepada kelompok tani dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok ( RUK ) Sebagai Berikut : 1. Pembelian Sarana Produksi 2. Fasilitasi Gerakan Tanaman Serempak (Alsintan) Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan Jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 57.400.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida terhitung sejak tanggal ditanda tangani SPK sampai dengan panen ( 145 hari) Pasal 5 PEMANFAATAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. PIHAK PERTAMA Memberikan modal penyediaan alat mesin pertanian melalui bantuan langsung masyarakat pada kegiatan SL-PTT padi non hibrida melalui dana APBNKontingensi kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya dan dikembangkan secara berkelanjutan. PIHAK KEDUA akan memanfaatkan, mendayagunakan, menggunakan alat mesin pertanian tersebut sebagai berikut : mengembangkan dan

2.

a. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. b. Menjalin hubungan disekitarnya kerjasama kemitraan dengan kelompok-kelompok tani

c. Bersedia dibina oleh petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi Terkait lainnya;

3.

Apabila alat dan mesin pertanian bantuan langsung masyarakat tersebut yang dikelolah oleh PIHAK KEDUA hilang atau rusak, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti alat mesin pertanian tersebut sesuai dengan jenis dan spesifikasi semula.

4.

Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah disepakati, maka alat mesin pertanian tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk diamankan dan akan didistribusikan kepada kelompok lainnya yang membutuhkan. Pasal 6 PEMBAYARAN

Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk pertanian dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerja sama ini ditanda tangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Tani Mopido Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli pada Bank Sulteng No. Rek : 002-02-01-04009-7 Pasal 7 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial kepada petani sesuai dengan pasal 2 dan pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerja sama batal. Pasal 8 PERSELISIHAN 1. 2. 3. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian keja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada pengadilan Negeri sesuai perundangundangan yang berlaku. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak. Pasal 9 FORCE MAJEURE 1. Jika timbul keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan pihak kedua sehingga tertundahnya pelaksanaan kegiatan maka PIHAK KEDUA, harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 Jam kepada PIHAK PERTAMA, Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA. b. Peperangan. c. Perubahan Kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Pasal 10 LAIN LAIN 1. Bea materai yang ditimbulkan karena pembuatan surat perjanjian kerja sama ini menjadi beban PIHAK KEDUA.

2. 3.

Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerja sama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Perubahan atas surat perjanjian kerja sama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak.

Pasal 11 PENUTUP Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaima mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Tani,

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen,

SARDI. S

Ir. HIRAWATI ANDOKE, M.Si. NIP. 19630812 199812 2 005 MENGETAHUI / MENYETUJUI : KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Ir. H. ABDULLAH KAWULUSAN, M.Si. NIP.19620829 199003 1 006

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

DINAS PERTANIAN
Jln. RA. KARTINI NO. 80 PALU 94112 TELP. 421060 - 421160 FAX. (0451) 421060

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ............./SPK/PPK-satker-03/2012 Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATKER (189080) DINAS PERTANIAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH (03) TA.2012 Dengan KELOMPOK UTITIMBOLO TENTANG PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN SL PTT PADI NON HIBRIDA SPESIFIK LOKASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MELALUI DANA APBN-P (KONTINGENSI) TAHUN ANGGARAN 2012 Pada hari .................... tanggal ......................................... bulan ............................. tahun Dua Ribu Dua Belas bertempat di Kantor Dinas Pertanian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Jln. RA. Kartini No. 80 Palu, Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1.

Ir. Hirawati Andoke, M.Si. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker (189080) Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012 yang berkedudukan di jalan RA. Kartini no. 80 Palu, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, ..................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani Utitimbolo, yang berkedudukan di Desa Salumpaga Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN 1. Keputusan President No. 42 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali, juncto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keputusan Direktur jendral Tanaman Pangan No. 12/HK.310/C/2/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pedoman Teknis Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Padi dan Jagung kegiatan tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Peraturan Direktur Jendral; Perbendaharaan Nomor. SE 14/PB/2012 tanggal 9 Maret tentang Mekanisme Pencairan Dana Non Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Nomor : 521.2/169/TAPANG/X/2012

2.

3. 4. 5.

6.

tanggal 31 Oktober 2012 tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Dana Bantuan Sosial (Bansos) SL-PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan menyerahkan dana Bantuan Sosial Kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida kepada kelompok tani dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok ( RUK ) Sebagai Berikut : 1. Pembelian Sarana Produksi 2. Fasilitasi Gerakan Tanaman Serempak (Alsintan) Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan Jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 57.400.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida terhitung sejak tanggal ditanda tangani SPK sampai dengan panen ( 145 hari) Pasal 5 PEMANFAATAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. PIHAK PERTAMA Memberikan modal penyediaan alat mesin pertanian melalui bantuan langsung masyarakat pada kegiatan SL-PTT padi non hibrida melalui dana APBNKontingensi kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya dan dikembangkan secara berkelanjutan. PIHAK KEDUA akan memanfaatkan, mendayagunakan, menggunakan alat mesin pertanian tersebut sebagai berikut : mengembangkan dan

2.

a. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. b. Menjalin hubungan disekitarnya kerjasama kemitraan dengan kelompok-kelompok tani

c. Bersedia dibina oleh petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi Terkait lainnya;

3.

Apabila alat dan mesin pertanian bantuan langsung masyarakat tersebut yang dikelolah oleh PIHAK KEDUA hilang atau rusak, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti alat mesin pertanian tersebut sesuai dengan jenis dan spesifikasi semula.

4.

Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah disepakati, maka alat mesin pertanian tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk diamankan dan akan didistribusikan kepada kelompok lainnya yang membutuhkan. Pasal 6 PEMBAYARAN

Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk pertanian dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerja sama ini ditanda tangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Tani Mopido Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli pada Bank Sulteng No. Rek : 002-02-01-04009-7 Pasal 7 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial kepada petani sesuai dengan pasal 2 dan pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerja sama batal. Pasal 8 PERSELISIHAN 1. 2. 3. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian keja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada pengadilan Negeri sesuai perundangundangan yang berlaku. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak. Pasal 9 FORCE MAJEURE Jika timbul keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan pihak kedua sehingga tertundahnya pelaksanaan kegiatan maka PIHAK KEDUA, harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 Jam kepada PIHAK PERTAMA, Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA. b. Peperangan. c. Perubahan Kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.

1.

Pasal 10 LAIN LAIN 1. Bea materai yang ditimbulkan karena pembuatan surat perjanjian kerja sama ini menjadi beban PIHAK KEDUA.

2. 3.

Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerja sama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Perubahan atas surat perjanjian kerja sama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak.

Pasal 11 PENUTUP Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaima mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Tani,

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen,

HASPER. L

Ir. HIRAWATI ANDOKE, M.Si. NIP. 19630812 199812 2 005 MENGETAHUI / MENYETUJUI : KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Ir. H. ABDULLAH KAWULUSAN, M.Si. NIP.19620829 199003 1 006

PEMERINTAH DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

DINAS PERTANIAN
Jln. RA. KARTINI NO. 80 PALU 94112 TELP. 421060 - 421160 FAX. (0451) 421060

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : ............./SPK/PPK-satker-03/2012 Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATKER (189080) DINAS PERTANIAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH (03) TA.2012 Dengan KELOMPOK PELITA JAYA TENTANG PEMANFAATAN DANA BANTUAN SOSIAL UNTUK KEGIATAN SL PTT PADI NON HIBRIDA SPESIFIK LOKASI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) MELALUI DANA APBN-P (KONTINGENSI) TAHUN ANGGARAN 2012 Pada hari .................... tanggal ......................................... bulan ............................. tahun Dua Ribu Dua Belas bertempat di Kantor Dinas Pertanian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah Jln. RA. Kartini No. 80 Palu, Kami yang bertandatangan di bawah ini :

1.

Ir. Hirawati Andoke, M.Si. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker (189080) Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012 yang berkedudukan di jalan RA. Kartini no. 80 Palu, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, ..................................................... dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani Pelita Jaya, yang berkedudukan di Desa Salumpaga Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

2.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012, dengan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN 1. Keputusan President No. 42 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali, juncto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Keputusan Direktur jendral Tanaman Pangan No. 12/HK.310/C/2/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pedoman Teknis Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) Padi dan Jagung kegiatan tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian. Peraturan Direktur Jendral; Perbendaharaan Nomor. SE 14/PB/2012 tanggal 9 Maret tentang Mekanisme Pencairan Dana Non Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. Surat Keputusan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli, Nomor : 521.2/169/TAPANG/X/2012

2.

3. 4. 5.

6.

tanggal 31 Oktober 2012 tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Dana Bantuan Sosial (Bansos) SL-PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui Dana APBN-P (Kontingensi) Tahun Anggaran 2012. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan menyerahkan dana Bantuan Sosial Kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida kepada kelompok tani dimanfaatkan sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok ( RUK ) Sebagai Berikut : 1. Pembelian Sarana Produksi 2. Fasilitasi Gerakan Tanaman Serempak (Alsintan) Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan Jumlah Dana Bantuan Sosial untuk Kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Revisi Ke-I DIPA Tahun Anggaran 2012. Nomor : 6197/018-03.3.01/24/2012 tanggal 9 Desember 2011, tanggal 25 September 2012. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp 57.400.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) Pasal 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan SL-PTT Padi Non Hibrida terhitung sejak tanggal ditanda tangani SPK sampai dengan panen ( 145 hari) Pasal 5 PEMANFAATAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. PIHAK PERTAMA Memberikan modal penyediaan alat mesin pertanian melalui bantuan langsung masyarakat pada kegiatan SL-PTT padi non hibrida melalui dana APBNKontingensi kepada PIHAK KEDUA untuk dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya dan dikembangkan secara berkelanjutan. PIHAK KEDUA akan memanfaatkan, mendayagunakan, menggunakan alat mesin pertanian tersebut sebagai berikut : mengembangkan dan

2.

a. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. b. Menjalin hubungan disekitarnya kerjasama kemitraan dengan kelompok-kelompok tani

c. Bersedia dibina oleh petugas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan instansi Terkait lainnya;

3.

Apabila alat dan mesin pertanian bantuan langsung masyarakat tersebut yang dikelolah oleh PIHAK KEDUA hilang atau rusak, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti alat mesin pertanian tersebut sesuai dengan jenis dan spesifikasi semula.

4.

Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan yang telah disepakati, maka alat mesin pertanian tersebut akan ditarik oleh PIHAK PERTAMA untuk diamankan dan akan didistribusikan kepada kelompok lainnya yang membutuhkan.

Pasal 6 PEMBAYARAN Pembayaran Dana Bantuan Sosial untuk pertanian dimaksud pada pasal 3 ayat (2) Surat Perjanjian kerja sama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerja sama ini ditanda tangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palu dengan cara pembayaran langsung ke rekening Kelompok Tani Mopido Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli pada Bank Sulteng No. Rek : 002-02-01-04009-7 Pasal 7 SANKSI Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan Dana Bantuan Sosial kepada petani sesuai dengan pasal 2 dan pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak mencabut seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerja sama batal. Pasal 8 PERSELISIHAN 1. 2. 3. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian keja sama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mufakat. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada pengadilan Negeri sesuai perundangundangan yang berlaku. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum adalah mengikat kedua belah pihak. Pasal 9 FORCE MAJEURE 1. Jika timbul keadaan memaksa (Force Majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan pihak kedua sehingga tertundahnya pelaksanaan kegiatan maka PIHAK KEDUA, harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK/KPA dengan tembusan kepada Tim Teknis dalam waktu 4 x 24 Jam kepada PIHAK PERTAMA, Keadaan memaksa (Force Majeure) yang dimaksud pasal 7 ayat (1) adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA. b. Peperangan. c. Perubahan Kebijakan moneter berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Pasal 10 LAIN LAIN 1. Bea materai yang ditimbulkan karena pembuatan surat perjanjian kerja sama ini menjadi beban PIHAK KEDUA.

2. 3.

Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerja sama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Perubahan atas surat perjanjian kerja sama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak.

Pasal 11 PENUTUP Surat perjanjian kerja sama ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaima mestinya.

PIHAK KEDUA Ketua Kelompok Tani,

PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen,

SAWAL GUMA

Ir. HIRAWATI ANDOKE, M.Si. NIP. 19630812 199812 2 005

MENGETAHUI / MENYETUJUI : KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Ir. H. ABDULLAH KAWULUSAN, M.Si. NIP.19620829 199003 1 006

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini adalah nama : selaku Ketua Kelompoktani . Desa . Kecamatan . Kabupaten Tolitoli dengan ini menyatakan bahwa dana yang kami terima akan kami gunakan : a. Untuk pembelian sarana produksi dan Alsintan SL-PTT padi non hibrida Spesifik Lokasi Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) b. Bersedia dan sanggup untuk melaksanakan penanaman, pemeliharaan sampai panen di areal SL-PTT dan sanggup mengembalikan dana apabila tidak sesuai peruntukannya. c. Bersedia melaksanakan model pertanaman sistim jajar legowo dengan mengutamakan perbandingan 2:1 d. Bersedia dan sanggup memelihara, mengoperasikan dan menggunakan alat mesin pertanian tersebut dengan sebaik-baiknya. e. Bersedia menggulirkan biaya sarana produksi (benih, pupuk, pestisida) setelah panen ke rekening kelompoknya untuk digunakan pada pertanaman berikutnya dan demikian seterusnya. f. Bersedia mengembangkan Alsintan dengan membayar biaya pengolahan lahan sebesar 50 % setiap musim panen ke rekening kelompoknya sehingga diharapkan dalam 6 musim panen dapat membeli Alsintan baru dan demikian seterusnya. Demikian Surat Pernyataan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui Mantri Tani Kecamatan Tolitoli, . 2012 Ketua Kelompoktani Materai 6.000

.. Nip.

..

Anda mungkin juga menyukai