Anda di halaman 1dari 12

Komunitas Virtual

Apa itu Komunitas?


Komunitas atau Community adalah sekumpulan individu yang biasanya memiliki minat yang sama. Sebuah komunitas biasanya terbentuk karena memiliki kebutuhan yang sama (ataupun tidak) pada sebuah minat tertentu. Sebuah komunitas atau club biasanya diawali dengan berkumpul bersama. Awalnya dengan beberapa orang (minimal 2 orang) yang saling kenal, memiliki minat yang sama dan kemudian berkembang dan anggotanyapun bertambah.

Apa itu Virtual?


Virtual adalah dunia yang biasanya kita sebut sebagai dunia maya atau cyber space yaitu sebuah dunia komunikasi berbasis computer yang menawarkan realitas baru. Jadi, Komunitas Virtual adalah sebuah komunitas yg terbentuk dan tergabung dari berbagai element yang biasanya memiliki hobby yang sama dan menyalurkan semua yang berkaitan dengan hobbinya tersebut melalui sebuah dunia maya yaitu Virtual.

Apakah bedanya komunitas dunia nyata dengan dunia virtual?


Bila pada komunitas dunia nyata paling tidak orang-orang yang mengawali adanya komunitas itu harus bertemu, sedangkan di komunitas virtual orang-orang tersebut tidak perlu bertatap muka secara langsung atau bahkan tidak perlu saling kenal terlebih dahulu. Yang dibutuhkan hanyakesamaan minat dan alamat e-mail. Terkadang keadaannya bisa terbalik, kalau komunitas non-virtual mengawali berdirinya dengan pertemuan antar pendiri terlebih dahulu. Namun pada komunitas virtual lebih sering pertemuannya terjadi saat komunitas tersebut sudah berdiri dan memiliki anggota sehingga suasana menjadi lebih akrab satu sama lain. Komunitas berawal dari saat komunitas non-virtual yang mencoba berkomunikasi melalui media e-mail. Salah satu tools dari internet adalah mailing list. Yaitu proses berkirim surat melalui 1 account e-mail. Jika kita mempunyai kebutuhan untuk berkirim e-mail ke banyak orang, fasilitas mailing list pada sebuah server dapat memfasilitasi dengan mudah yaitu memasukkan nama sebuah e-mail yang ingin dikirimsurat kedalam list atau daftar

mailing list. Seperti halnya sebuah kepercayaan komunitas biasanya dijadikan tempat referensi terpercaya atau mendapatkan informasi terpercaya. Kesamaan minat, kesamaan kebutuhan informasi, keakraban dari e-mail discussion dan lain sebagainya lah yang mendasari kepercayaan seseorang terhadap informasi yang ada atau didapat dari komunitas virtualnya. Hal lain yang mendasari kepercayaan ini adalah secara psikologis kepercayaan orang terhadap informasi di internet sangat besar.

Komunitas Virtual apa sama dengan Group?


Sebuah komunitas adalah kesamaan minat maka sebuah website yang memeberikan informasi terhadap minat tertentu juga kemudian menjadi bentuk komunitasnya sendiri. Ini bias dilihat dari web community yang saat ini sangat besar penggunanya yaitu facebook. Apakah keasamaan minat yg terdapat didalam facebook? Yaitu sama-sama memiliki keinginan untuk saling mengenal sesama pengguna dan mungkin memiliki kesukaan dan hobbi yang sama. Namun dalam facebook masih merupakan komunitas virtual yang sangat umum yaitu komunitas dalam mencari teman di dunia maya. Didalam facebbok juga masih bisa terbentuk komunitas-komunitas kecil lainnya dalam hal kesukaan, hobbi, fans, dan lainnya. Bisa dikatakan bahwa komunitas virtual dapat membentuk group-group dari masingmasing pengguna yang memiliki kesamaan minat sehingga komunitas virtual merupakan induk dari group virtual.

Dasar Terbentuknya Suatu Komunitas Virtual


Di dalam suatu komunitas tetntunya kita dapat berbagi stu sama lain baik itu cerita pribadi, pengalaman dan tentunya masih banyak lagi yang dapat dibagi atau juga berdiskusi tentang suatu masalahyang nyata atau yang terjadi didalam kehidupan dunia virtual itu sendiri. Apakah orang bergabung dalam komunitas virtual karena sudah bosan dengan dunia nyata sehingga mereka menciptakan dunia sendiri yaitu dunia virtual? Mungkin itu yang menjadi alas an mereka menciptakan komunitas virtual agar mereka merasa lebih nyaman. Sangat terasa manfaat internet untuk dunia komunikasi melalui media virtual dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan hanya tinggal bagaimana caramemanfaatkannya kea rah yang positif dan menghindari negatifnya.

Banyak hal yang bisa didapatkan du dunia virtual dilihat dari desain bangunan yang sesuai dengan dunia nyata ditambah dengan unsur virtual untuk menambah fantasi dari pengguna dunia virtual sendiri dan banyak animasi yang bisa dipelajari dari desain karakter avatar dan pergerakan yang ada didalamnya. Motivasi terbentuknya komunitas yang berawal dari kesamaan preferensi atas suatu hal, kesulitanteknis yang dihadapi dan kesamaan karena menjadi minorotas ataupun mayoritas. Yang kedua adalah moderator dalam komunitas virtual berperan sebagai pemberi ijin dan referensi. Ketiga adalah anggota memiliki beberapa motivasi berbeda utnutk mengikuti suatu komunitas. Keempat adalah dampak keikutsertaan anggota dalam suatu komunitas virtual terhadap para anggota adalah loyalitas tinggi terhadap dasar terbentuknya suatu komunitas dan persepsi kualitas yang lebih baik. Kelima dalah anggota komunitas menerima manfaat fungsional dan manfaat social melalui komunitas virtual tersebut sehingga membuat anggota bersedia membentuk komitmen. Keenam adalah anggota komunitas virtual melakukan posting secara continue dan nelakukan pertemuan rutin sebagai wujud komitmen pada komunitas virtual.

5 Komunitas Virtual dengan Anggota Terbanyak


1. Skype (663 juta pengguna) Skype merupakan layanan yang membuat pengguna bisa melakukan panggilan suara dan video serta ngobrol melalui internet. Hebatnya layanan yang disediakan oleh skype adalah gratis. Skype sendiri didirikan pada 2003 oleh Niklas Zennstrom dari swedia dan Janus Friis dari Denmark.

2. Tencent QQ (636 juta pengguna) Dikenal dengan QQ, tencent QQ , merupakan layanan instant meseenging terpopuler di China. Tencent QQ didrikan oleh Ma Huateng pada 11 november 1998 di Shenzhen China. Ma Huateng sendiri merupakan seorang pengusaha China yang mendirikan perusahaan internet ternama di China bernama Tencent Inc. QQ sendiri secara resmi baru diluncurkan pada februari 1999.

3. Facebook (600 juta pengguna) Situs jejaring social ini diluncurkan pada februari 2004 di bawah naungan Facebook Inc. social media yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini berhasil meraup lebih 600 juta pengguna altif pada januari 2011. Facebook sendiri memungkinkan penggunanya untuk membuat profil pribadi, memasukkan pengguna lainnya sebagai teman, dan bertukar pesan, catatan, foto dan video.

4. Qzone (480 juta pengguna) Satu lagi dari Negara tirai bamboo, Qzone. Merupakan situs jejaring social yang dibuat pada 2005 oleh Tencent, sebuah perusahaan internet ternama di China. Layanan ini memperbolehkan pengunjung utuk menulis blog, menyimpan catatan harian, mengirim foto, dan mendengarkan music. Uniknya, kebanyakan layanan ini tidak tersedia gratis. Penggguna baru bisa mempergunakan layanan tambahan tanpa membayar lagi setelah membeli Canary Diamond. Versi mobile pun tersedia, tetapi juga dengan biaya ekstra.

5. Windows Live Messenger (330 juta pengguna) Awalnya bernama MSN Messenger dan merupakan layanan instant messanging yang dibuat oleh Microsoft. Saat ini layanan ini dirancang bekerja di windows XP, windows vista, windows 7, windows mobile, windows CE, Xbox 360, Blackberry OS, iOS, Java ME, S60 on Symbian OS dan Zune HD.

Konflik Virtual
Karena perbedaan waktu dan tempat, mood orang satu sama lainnya bisa berbeda. Karena beban hidup seorang dan yang lainnya datang disaat yang berbeda, penyelesaian masalah orang yang satu dengan yang lain bisa berbeda juga. Karena hanya berkomunikasi melalui text, pemahaman orang yang satu dengan lainnya juga bisa berbeda. Hal-hal tersebut bisa menimbulkan konflik baik internal manajemen maupun dengan anggota. Konflik ini bisa berakibat macam-macam antara lain dari kapoknya anggota mampir di forum, pengunduran diri dari komunitas hingga putusnya tali silaturahmi yang sudah terbina. Oleh karenanya pengendapan terhadap penanganan masalah sangat dibutuhkan sebelum mengambil keputisan untuk menanggapi sebuah tulisan. Pemahaman seseorang ketika membaca sebuah postingan dipagi hari, dalam keadaan terburu-buru karena harus melakukan kegiatan rutin bisa jadi

tidak akurat. Jadi keputusan untuk membalas postingan pada saat itu tidaklah bijaksana sehingga dapat berpotensi menuai konflik. Sebaliknya pengendapan masalah dengan cara membuka kembali postingan tersebut ketika dalam keadaan santai serta best mood akan sangat membantu menghindari konflik bahkan bisa memberikan solusi. Tetapi hendaknya pengendapan tidaklah terlalu lama sebab pengendapann yang terlalu lama akan menimbulkan tanda Tanya dan cenderung basi tanpa solusi. Konflik-konflik yang disebabkan oleh perbedaan ide dan persepsi sebaiknya didiskusikan untuk mencari kata mufakat tetapi kalaupun tidak bisa mencapai kata mufakat, sebaiknya ada rasa untuk saling memahami satu sama lain dan ketika sudah diputuskan bersama, maka keputusan itu haruslah didukung. Komunitas virtual muncul didalam ruang media berbasiskan computer dimana aktivitas dan interaksi antar para anggota komunitas menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Komunitas virtual berguna untk mengumpulkan orang-orang yang memiliki minta yang sama dan mereka dapat berdialog melalui discussion board dan juga lewat mailing list dan dialog mereka dapat dismpan untuk kemudian dapat dipelajari kembali.

Karakteristik Komunitas Virtual


Komunitas Virtual dapat digolongkan menjadi 4 karakteristik, Yaitu: Berdasarkan motifnya, komunitas virtual dapat dibagi menjadi 3, pertama adalah motif untuk menjalin hubungan antar manusia. Kedua adalah motif untuk mendapatkan informasi dan ketiga adalah motif untuk bertransaksi. Berdasarkan kardinilitasnya, komunitas virtual bisa bersifat interaksi satu ke satu, satu ke banyak, dan banyak ke banyak. Kardinilitas menggambarkan siapa yang mengontrol proses pertukaran informasi. Berdasarkan isinya, isi dari sebuah komunitas virtual dapat berasal dari individu-individu yang berada didalamnya berupa diskusi-diskusi online dan pembuatan halaman web dari individu-individu itu, bisa juga berasal dari penyedia layanan komunitas dan bersifat tradisional, dalam kasus ini adalah pemerintah yang memeberikan pengumuman namun pengumuman itu harus bersifat konsisten dan terkontrol dengan ketat. Berdasarkan otonomi yang dimiliki dari sebuah komunitas virtual memiliki arti apakah komunitas virtual itu berdiri sendiri atau dimiliki bersama oleh anggota komunitas dan meiliki aturan yang telah disepakati bersama oleh anggota komunitas itu. Kombinasi yang sesuai dari karakteristik diatas akan menciptakan KM yang efektif berdasarkan komunitas

virtual. Secara fisik kombinasi yang cocok untuk KM di bidang e-government adalah komunitas dengan motif saling menukar informasi, memiliki infrastruktur satu ke banyak dan sumber isi dari berbagai sumber, dan memiliki otonomi tingkat tinggi.

Komunitas virtual memungkinkan pertukaran oengetahuan dan telah menuai kisah sukses di berbagai Negara dan dikenal karena keefektivitasannya dalam menemukan solusi suatu masalah. Penerapan yang sukses dari komunitas virtual dan sehingga dapat mengidentifikasi kebutuhan yang pentingdari masyarakat bisa mempromosikan tumbuhnya e-democracy, sehingga pemerintah akan mungkin mendengarkan diskusi dan pertukaran ide. Namun ada tantangan dalam membuat e-government terutama dalam hal harga dan ketersediaan infrastruktur teknologi, namun solusi komunitas virtual adalah solusi yang dapat didapatkan dengan teknologi dan harga yang terjangkau.

Dua Tipe Komunitas Virtual


Pada dasarnya komunitas virtual bisa dibedakan menjadi dua jenis. Merujuk pada penjelasan Tonnies dalam bukunya Community and Asociation yang terbit tahun 1955 (dikutip David Bell, 2001:94) bahwa komunitas terbagi menjadi Gemeinschaft dan Gesellschaft. Gemeinschaft merujuk pada jenis komunitas yang berkarakter total community di mana setiap individu maupun aspek-aspek sosial di dalamnya berinteraksi secara vertikal maupun horisontal, berjalan secara stabil dan dalam waktu yang lama, merupakan hasil dari adanya kesamaan maupun kebutuhan, terbentuk dari adanya pertukaran ritual maupun simbol-simbol sebagaimana yang terjadi dalam interaksi sosial secara nyata yang dibangun secara face-to-face interactions. Inilah yang disebut Tonnies sebagai komunitas (dalam pengertian) tradisional; dimana setiap individu membantu individu yang lain, setiap individu mengenal identitas atau informasi individu yang lain, dan ikatan yang terjalin antarindividu sangat kuat serta menjelma dalam berbagai wujud. Sedangkan Gesellschaft adalah kebalikan dari kondisi Gemeinschaft. Ditenggarai oleh derasnya urbanisasi di kota-kota besar, Tonnies menjelaskan bahwa jenis komunitas ini terbentuk dari berbagai aspek yang sangat heterogen. Setiap anggota komunitas memiliki kepentingan yang berbeda-beda, komitmen yang berbeda, dan tidak adanya ikatan antar individu begitu juga dengan norma atau nilai-nilai yang menjadi pengikatnya. Hubungan yang terjadi antar individu dalam komunitas ini terjadi sangat dangkal dan lebih bersifat

instrumen formal belaka. Dalam Gesellschaft, komunitas tidak berkembang secara simultan dan tidak membesar; meski anggota komunitas yang ada di dalamnya secara kuantitas berjumlah besar, sebagaimana penduduk di ibu kota, dan setiap individu akan bertemu dengan individu lainnya setiap waktu namun hubungan yang terjalin hanyalah parsial dan sementara. Sebagaimana diungkapkan oleh Kollock dan Smith there is great deal of loneliness in the lives of many city dwellers. Dua jenis komunitas yang disodorkan oleh Tonnies ini pada dasarnya mewakili jenis komunitas yang ada di ruang siber. Namun, pilihan apakah individu itu akan menjadi Gemeinschaft dan Gesellschaft itu tergantung dari pilihan individu itu sendiri, bukan dibentuk oleh kebiasaan yang terjadi dalam kehidupan sosial yang dibentuk dalam waktu yang lama sebagaimana di kehidupan nyata. Ia bisa menjadi individu yang aktif dalam komunitas virtual, meiliki jalinan antaranggota forum yang kuat, dan membagi nilai-nilai kebersamaan. Tetapi dilain sisi dia juga bisa sekadar menjadi kaum urban yang bergerak dari kehidupan nyata atau offline ke onlineselayaknya kaum urban di kota besardengan tidak melibatkan diri lebih jauh di komunitas virtual tersebut. Sekadar melihat ada topik diskusi apa yang menarik atau mencari kebutuhan offline dan jika kebutuhan tersebut terpenuhi, maka komunitas virtual itupun ditinggalkan

Ciri Khas Komunitas Virtual


Pada prinsipnya komunitas virtual merupakan sebuah forum dimana para anggotanya saling bebas berhubungan dengen mengeluarkan pendapat. Jika dikaji secara sungguhsungguh, sebenarnya forum ini memiliki nilai komersial tertentu yang dapat dimanfaatkan para pelaku e-business jika yang bersangkutan dapat sungguh-sungguh mempelajari karakteristiknya. Yang terjadi di dalam komunitas virtual adalah sebuah mekanisme pembelajaran (knowledge sharing) karena masing-masing anggotanya berkomunikasi mengenai hal-hal tertentu. Contohnya adalah sebagai berikut: Komunitas virtual para pengacara yang saling mendiskusikan berbagai kasus-kasus hukum. Komunitas virtual para programmer linux yang membahas teknik-teknik pemrograman yang baik dan berkualitas; Jelas terlihat di sini bahwa banyak sekali peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan sehubungan dengan keberadaan beribu-ribu komunitas virtual di dunia maya. Prinsipnya adalah bahwa seseorang biasanya berniat untuk berpartisipasi di dalam

sebuah komunitas virtual jika yang bersangkutan memiliki permasalahan tertentu. Dengan berpartisipasi di dalam komunitas virtual, yang bersangkutan biasanya mengharapkan adanya jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi, melalui interaksi dengan anggota -anggota lain. Karena pada kenyataannya keseluruhan interaksi tersebut dilakukan melalui website, maka tentu saja keberadaan orang-orang tersebut adalah merupakan peluang yang baik bagi perusahaan untuk melakukan proses pemasaran (marketing). Ada sebuah prinsip yang harus dipelajari bagi perusahaan yang tertarik untuk membangun sebuah komunitas virtual, yaitu sebuah hukum economics of increasing returns. Hukum ini mengatakan bahwa pada saat-saat awal pembentukan komunitas virtual hanya memberikan manfaat atau keuntungan yang kecil bagi perusahaan, namun semakin tumbuh dan berkembang kuantitas komuntias yang ada, akan semakin tinggi manfaat yang diperoleh perusahaan sampai suatu titik optimal yang kerap disebut sebagai critical mass. Walaupun mencoba membentuk sebuah komunitas virtual merupakan usaha yang penuh resiko dan tidak menentu, namun jika berhasil akan mendatangkan keuntungan yang sangat besar bagi sebuah perusahaan e-business, terutama yang berorientasi e-commerce tipe B-to-C.

Manfaat Komunitas Virtual


Fenomena komunitas merek yang berkembang di dunia internet atau virtual akhir-akhir ini semakin marak dan hal ini dapat didayagunakan bagi pemasar produk. terutama bagi produk yang berkaitan dengan teknologi. Bila komunitas virtual diimplementasikan dalam strategi pemasaran, maka dapat berpotensi menimbulkan efek exponensial dalam menyebar luaskan kegiatan pemasaran. Sangat terasa manfaat internet untuk dunia komunikasi melalui dunia virtual dengan berbagai fasilitas yang di tawarkan hanya tinggal bagaimana cara memanfaatkan nya saja ke arah positif dan negatif nya. Banyak hal yang bisa di dapat di dunia virtual dilihat dari desain bangunan yang sesuai dengan dunia nyata di tambah dengan unsur virtual tentu nya untuk menambah fantasi dari penikmat dunia virtual sendiri dan banyak animasi yang bisa dipelajari dari desain karakter avatar dan pergerakan yang ada di dalamnya. Dengan bantuan tools yang dipilih bisa mendapat ruangan agar di atur sesuai keinginan karakter avatar pun bisa di atur sesuai pengguna dari ujung kepala hingga kaki kemudian untuk bergabung ke komunitas mana saja berbagi pengalaman apa saja misal cerita tentang

berita-berita terbaru musik yang sedang jadi perbincangan di dunia nyata hanya kadang bahasa yang di gunakan mungkin menjadi kendala. Sebenarnya explorasi nya lebih kepada user nya sendiri bagaimana memanfaatkan fasilitas nya sehingga menjadi dunia virtual yang di kehendaki tapi bagaimanapun kita punya dunia nyata yang terkadang juga virtual di banding dunia virtual

Marketing melalui komunitas virtual Komunitas virtual menyajikan kesempatan yang baik bagi marketer untuk mengeksploitasi "Network externalities effect". Kunci untuk promosi di komunitas virtual adalah jumlah anggota komunitas tersebut. Anda dapat membangun komunitas konsumen yang setia pada merek Anda melalui iklan di forum diskusi, menjadi sponsor dari diskusi, menyediakan tautan ke ahli di bidang tertentu untuk konsultasi gratis, dan menggunakan pengetahuan dari forum lain untuk memberikan pendapat kepada anggota komunitas. Pemasar juga dapat membuka topik diskusi yang secara khusus menarik anggota yang sesuai dengan profil target konsumennya. Sebagai contoh, Toyota mensponsori forum diskusi dengan topik berkebun dalam komunitas virtual pengguna mobil. Melalui forum ini, Toyota berharap dapat menarik anggota yang mempunyai minat untuk berkebun, dan cocok dengan profil konsumen untuk membeli mobil keluarga. Dengan cara ini Anda dapat menarik anggota yang mungkin saat ini tidak tertarik pada produk Anda, tetapi mungkin menjadi pembeli di masa depan. Manfaat nyata dari Internet dapat dimanfaatkan dengan Anda menggunakan kemampuan interaktif dari internet dan membangun komunitas virtual untuk konsumen Anda, memahami setiap konsumen sebagai individu dalam menyampaikan pesan promosi, menyediakan semua layanan terkait pada satu titik, dan akhirnya membuat komunitas virtual sebagai tempat yang berguna bagi konsumen untuk dikunjungi. Beberapa contoh komunitas virtual di indonesia: Kaskus.co.id, merupakan komunitas virtual terbesar di Indonesia. Topik yang dibahas beraneka ragam, namun yang terkenal adalah form jual beli. Femaledaily.com, komunitas umum untuk kaum hawa. Topiknya kebanyakan tentu saja seputar dunia wanita. Darahkubiru.com, komunitas untuk pengemar denim, banyak menjadi rujukan bagi pengusaha denim. Forumponsel.com, komuitas untuk pengemar ponsel dan gadget. Mac.web.id, komunitas pengguna macintosh di indonesia Forumblackberry.com, komunitas pengguna blackberry di indonesia

Membangun Komunitas Virtual


Membangun dan mengembangkan sebuah komunitas virtual adalah usaha yang dapat dikatakan tidak terlampau sulit tetapi tidak terlalu mudah. Paling tidak ada empat langkah utama yang harus diperhatikan agar pembentukan komunitas virtual dapat berjalan secara efektif, yaitu: Attract, Promote, Build, dan Capture.

Attract New Members

Setelah website tempat komunitas virtual berinteraksi selesai dibuat, langkah pertama adalah mencoba menarik anggota untuk mendaftarkan diri ke komunitas terkait. Cara yang paling ampuh biasanya adalah dengan menawarkan beragam content atau fasilitas yang menarik, misalnya: SMS gratis, download lagu-lagu MP3 gratis, konsultasi manajemen gratis, langganan berita gratis, pemb erian hasil riset gratis, dan lain sebagainya. Berbagai fasilitas gratis ini akan mudah menarik anggota karena yang bersangkutan biasanya akan membandingkan dengan keadaan di dunia nyata dimana untuk mendapatkan hal yang sama, yang bersangkutan harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk mendapatkannya. Cara-cara marketing konvensional maupun modern (internet) juga kerap digunakan untuk mencoba menarik atensi dari calon anggota komunitas agar berniat bergabung segera.

Promote Participation

Setelah sejumlah anggota bergabung dalam komunitas virtual, tibalah saatnya untuk mencoba membuat mereka semua aktif berinteraksi satu dengan yang lainnya. Tidak jarang ditemui sebuah komunitas dimana hanya segelintir anggota saja yang berani untuk berinteraksi, sementara yang lainnya lebih memilih untuk menjadi pendengar yang baik. Di sinilah biasanya pengelola situs harus mengambil peranan agar mereka yang biasa diam tertarik untuk bergabung aktif di dalam komunitas. Cara -cara yang dapat diambil misalnya adalah: mengundang pakar atau public figure ke dalam komunitas untuk berdiskusi, memberikan content atau bahan pembicaraan yang sedang trend dan menarik, dan lain sebagainya.

Attract New Members Marketing Attractive Content Free Membership and Usage

Capture Value Advertising Transactions Fees for Premium Services

Promote Participation Member Content Editorial Content Invited Experts

Build Loyalty to Group Member to Member Member to Ho s t Customized Interactions

Build Loyalty to Group

Setelah interaksi intensif terjalin antara berbagai anggota komunitas, tibalah saatnya membuat mereka loyal terhadap komunitas (bukan terhadap website dimana komunitas yang bersangkutan berkumpul). Kriteria loyal yang dimaksud di sini adalah bahwa para anggota secara periodik dan kontinyu selalu datang ke komunitas untuk membicarakan hal-hal atau masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari. Dalam suasana ini, setiap anggota selalu

menempatkan komunitas sebagai prioritas atau bagian penting dalam hidupnya. Di samping itu, yang bersangkutan juga mendahulukan komunitas terkait dengan komunitas lainnya yang ada di dunia maya. Bentuk loyalitas yang lain adalah dengan mempromosikan komunitas virtualnya kepada orang-orang lain sehingga banyak pihak baru yang tergoda dan tertarik untuk bergabung dengan komunitas (member to member).

Capture Value

Setelah periode pertumbuhan komunitas mencapai titik optimumnya (critical mass), barulah perusahaan pengelola situs website tempat komunitas berada dapat mulai mengeksplorasi manfaat dan peluang bisnis yang tersedia. Cara yang paling mudah adalah menjadikan website tempat komunitas berinteraksi sebagai lahan sponsor (advertising/marketing) yang dapat dijual ke berbagai perusahaan, terutama yang memiliki produk atau jasa terkait erat dengan tipe komunitas. Cara lain adalah mulai

mena warkan berbagai jenis transaksi (e-commerce) berkaitan dengan hal-hal yang kerap dibicarakan oleh komuntias. Beberapa perusahaan juga dapat menawarkan pelayanan kepada anggota komunitas berupa keanggotaan khusus dengan iuran tertentu seperti yang dilakukan oleh AOL atau Compuserve.

Keempat tahapan pembangunan komunitas ini pada akhirnya membentuk sebuah siklus karena jika sebuah komunitas berkembang (karena anggota-anggotanya merasa mendapatkan manfaat yang besar), maka namanya akan lebih sering didengar orang, yang pada akhirnya akan secara otomatis menarik anggota-anggota baru.

Referensi

http://WordPress.com/komunitas-virtual/ http://Uniknya.com/komunitas-virtual-anggota-terbanyak/ http://kangarul.com/dua-tipe-komunitas-virtual/ http://diarymee.blogspot.com/2009/05/komunikasi-yang-dipahami-sebagai.html http://referensi.dosen.narotama.ac.id/ http://www.paulussetyo.com/article/Membangun-Komunitas-Virtual

Anda mungkin juga menyukai