Anda di halaman 1dari 5

OSTEOSARKOMA Definisi Tumor yang pembentukannya berasal dari seri osteoblastik dari sel sel mesenkim primitive.

. Epidemiologi Merupakan tumor ganas tulang yang paling sering ditemukan (48,8%) di luar myeloma multipel. Tumor ini sangat ganas menyebar secara cepat pada periosteum dan jaringan ikat diluarnya. Lebih banyak pada laki laki terutama usia 20-an dan usia 60-an insidennya kembali meningkat akibat osteosarkoma sekunder dari penyakit Paget. Lokasi Lokasinya metafisis, terutama daerah yang pertumbuhannya cepat seperti femur distal, tibia proksimal, dan humerus proksimal. Manifestasi klinik Nyeri yang merupakan gejala utama yang pertama muncul yang bersifat konstan dan bertambah hebat pada malam hari. Penderita biasanya datang dengan tumor yang besar atau karena gejala fraktur patologis akibat destruksi tulang yang cukup besar. Gejala umum lainnya yaitu anemia, berat badan menurun dan penurunan nafsu makan. Kulit di atas tumor teraba hangat dan vena kelihatan menonjol. Tumor tumbuh besar dengan cepat sehingga bila tidak segera dihalangi akan timbul nekrosis pada kulit yang akan membentuk ulkus. Pemeriksaan radiologi Destruksi tipe permiative, reaksi periosteal, sunburst, codmann triangle, gambaran matriks osteoblastik bercampur osteolitik serta gambaran massa jaringan lunak di sekitar tumor. Semua gambaran di atas menunjukkan pertumbuhan tumor yang cepat dan agresif. Diagnosis banding Kalus pasca trauma, myositis osificans, osteomyelitis, sarcoma ewing. Pengobatan Yang terbaik adalah amputasi tulang diatas tumor atau persendian di atas tumor dan dilakukan disartikulasi. Pengobatan tambahan yaitu radioterapi, kemoterapi atau kombinasi keduanya Komplikasi Metastasis ke organ lain (sering ke paru).

Prognosis Sangat jelek, 90% meninggal sebelum 3 tahun dengan cara pengobatan apaun yang dilakukan. Biasanya terjadi metastasis melalui sirkulasi darah. Sumber Pengantar ilmu bedah ortopedi prof. Chairuddin Rasjad, MD.,Ph.D Buku ajar ilmu bedah De Jong Edisi 3

TUMOR TULANG SECARA UMUM Definisi Kelainan pada sistem musculoskeletal yang bersifat neoplastik. Tumor = benjolan. Neoplasma = setiap pertumbuhan baru yang abnormal. Epidemiologi Jarang, hanya 0,2% dari seluruh neoplasma. Dibanding tumor jaringan lunak, tumor tulang sepuluh kali lebih rendah insidennya dan erat hubungannya dengan usia penderita. Paling sering : osteoma (39,3%), osteokondroma (32,5%), kondroma (9,8%) dan sisanya tumor tulang jinak yang lain. Tumor ganas primer tulang tersering adalah osteogenik sarcoma (48,8%), giant cell tumour (GCT) (1,75%), dan sisanya tumor ganas tulang yang lain. Klasifikasi Dibedakan menurut jenis jaringan asalnya atau sifat neoplastiknya. Menurut WHO 2000 JARINGAN ASAL Kartilago JINAK Osteokondroma Kondroma Enkondroma Kondroma periosteal Kondromatosis multipel Kondroblastoma Fibroma kondromiksoma Osteoma osteoid GANAS Kondrosarkoma Sentral, primer dan sekunder Perifer Dediferensiasi (anaplasia) Mesenkimal Clear cell osteosarkoma

Osteosit

Fibroma Histiosit Ectoderm Hematopoietic Sel raksasa Notokord Vascular Otot polos Lemak Saraf Campuran Lesi sendi Lesi campuran

osteoblastoma Fibroma desmoplastik Histiositoma fibrous benigna

Tumor sel raksasa (GCT) Hemangioma Leiomioma Lipoma Neurilemoma (schwannoma) Kondromatosis synovial Kista tulang aneurisma Kista sederhana Dysplasia fibrosa Dysplasia osteofibrosa Histioositosis sel langerhans Penyakit Erdheim Chester Hemartoma dinding toraks

Fibrosarkoma Fibrohistiosistoma maligna Ewing/ primitive neuroectodermal tumour (PNET) Myeloma sel plasma Myeloma maligna GCT yang menjadi ganas Kordoma Angiosarkoma Leiomiosarkoma Liposarkoma Adamantinoma Keganasan metastatik

Distribusi Osteosarkoma dan kondrosarkoma biasanya timbul di metafisis tulang panjang, terutama di sendi lutut. Ewing paling sering mengenai diafisis tulang. Pada tumor jinak, GCT paling sering terjadi di daerah epifisis. Kista tulang aneurisma pada metafisis. Dysplasia fibrosis sering pada diafisis tulang. Distribusi Osteosarkoma dan kondrosarkoma biasanya timbul di metafisis tulang panjang, terutama disekitar sendi lutut. Ewing paling sering mengenai diafisis tulang. Pada tumor jinak, GCT paling sering terjadi di daerah epifisis. Kista tulang aneurisma sering pada metafisis. Displasia fibrosis sering pada diafisis tulang. Diagnosis dan Manifestasi klinis Anamnesis : Riwayat kelainan atau trauma sebelumnya Riwayat keluarga Usia penderita

Lama dan perkembangan (progresifitas) tumor Nyeri Pembengkakan

Pemeriksaan klinik : Lokasi Besar, bentuk, batas dan sifat tumor Gangguan pergerakan sendi Spasme otot dan kekakuan tulang belakang Fraktur patologis

Pemeriksaan neurologis : Rongten CT Scan MRI Skintigrafi

Pemeriksaan labor dan biopsy Rujukan Dapat berjenjang maupun langsung dari instansi ke instansi yang lebih tinggi atau sebaliknya. Pengirima penderita dari dokter umum atau rumah sakit yang lebih rendah ke dokter ahli atau rumah sakit yang lebih tinggi dapat untuk diagnostic dan / atau terapi. Dapat juga sebaliknya untuk melanjutkan terapi/follow up. Follow up pada penderita kanker harus dilakukan seumur hidup. Pada kanker inkurabel terutama kanker terminal perlu dipertimbangkan masak masak perlu atau tidaknya perujukan, terutama karena letak jauh dan tidak ada keluarga di tempat perujukan. Perlu dipertimbangkan lama harapan hidup, hasil apa yang diharapkan, tindakan yang akan dikerjakan dan biaya serta untung rugi. Bisa jadi rujukan malah tidak berguna dan justru memberatkan penderita. Pada pasien kanker terminal sebaiknya dirawat di rumah dalam lingkungan keluarganya. Pengiriman specimen lebih murah daripada merujuk penderita dengan syarat dokter harus mengetahui syarat- syarat pengambilan dan pengiriman dan perlu disertai dengan formulir permohonan pemeriksaan patologi / sitologi yang telah diisi lengkap ( biodata, diagnosa klinik, lokasi asal specimen, data klinik seperlunya) Hasil pengobatan kanker Tidak bisa dikatakan sembuh Remisi komplit Remisi parsial

Tidak berubah Progresif

Prevensi kanker Primer Sekunder Tersier

Ubah lifestyle yang memperbesar resiko kanker, lindungi diri dan hindari kontak dengan karsinogen, obati tumor jinak dan lesi pra kanker, serta jaga diri terhadap kanker. Rehabilitatif kanker Rehabilitasi fisik Rehabilitasi mental Rehabilitasi pekerjaan Rehabilitasi seksual Rehabilitasi sosial

Terapi farmakologis Analgetika : o Non opiate Aspirin, parasetamol/asetaminofen, naproxen o Opiate lemah Kodein, dextropropoxifen o Opiate kuat Morfin, fenazocine, oksikodon, dihidromorfin Adjuvan o Psychoparma Diazepam, chlordiapoxide, mianserin o Antihistamin Diphenhydramine, oxamezanine, promethazine o Antikonvulsan Carbamazepine, phenytoin o Laxansia Dulcolas o Anti-emetik Haloperidol, metoclopramide o Anxiolitik Chlorpromazine, prochlorperazine

Anda mungkin juga menyukai