Anda di halaman 1dari 25

1.

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
PT Pertamina Bina Medika (PT Pertamedika) adalah salah satu perusahan pengelola pelayanan kesehatan yang berskala besar. Saat ini Pertamedika diserahi tugas mengelola aset dan layanan kesehatan oleh Pertamina atas enam rumah sakit di berbagai daerah, 19 poliklinik, 1 buah Akademi Keperawatan dan1unitManajemenPengendalianPemeliharaanKesehatan(MPPK). Seabagai anak perusahaan Pertamina yang sudah lepas dariinduknya, keluarga besar Pertamedika beserta seluruh unit usahanya mengubah paradigma lama dari costcentre menjadi profitcentre. Situasi persaingan yang ketat pada industri kesehatan di Indonesia, mengharuskanPertamedika menyusun strategi dan mindset baru menjadi perusahaan pelayanan kesehatan yang dituju oleh pelanggannyadandiperhitungkanolehperusahaansejenisnya. Bisnis Pertamedika meliputi jumlah poliklinik dan rumah sakit yang banyak dengan geografis yang luas, volume transaksi yang besar, dengan tuntutan untuk terus melakukan usaha dengan efisien. Dengan kebutuhan ini, maka peranan sistem informasi dan teknologi informasi menjadi sangat penting bagi Pertamedia. Untuk itu, PT Pertamedika beserta masingmasing unit bisnisnya perlumenyusunstrategisisteminformasiyangtepatagarmenunjangbisnisdan meningkatkanpelayananmaupunpendapatan.

1.2 Tujuan
Dalamtulisanini,kamimenyusunperencanaanstrategissisteminformasiuntuk Manajemen Pengendalian Pemeliharaan Kesehatan (MPPK) sebagai salah satu unit usaha Pertamedika. MPPK merupakan unit usaha baru yang bergerak dalamyaituasuransikesehatandengansistembipartit. Tujuan dari penyusunan strategi sistem informasi di Unit MPPK PT Pertemedikaadalahsebagaiberikut: 1. Menganalisis kondisi Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) yang adapadaMPPK. 2. Menyusun usulan perencanaan SI/TI MPPK yang mampu menunjang strategibisnisPTPertamedika,baiksekarangmaupundimasadepan.

1.3 Metodologi
Dalam menyusun perancanaan strategis sistem informasi pada MPPK, kami menggunakan metodologi yang disusun oleh WardPepper. Secara umum,

Pendahuluan 1-4

tahapan analisis dilakukan dengan melakukan kunjungan, wawancara, dan pengamatan yang kemudian dituangkan dalam tahapan berikutnya berupa perencanaan SI/TI dan portofolio aplikasi. Tahapan yang dilakukan adalah sebagaiberikut: 1.AnalisisKonteksBisnis Tahapan ini bertujuan untuk menyusun gambaran konteks bisnis Unit MPPK Pertamedika. Analisis eksternal dilakukan untuk mengetahui peluang dan ancamandalambisnisini.Metodeanalisis(tool)yangdigunakanuntukanalisis eksternal adalah PEST, dan analisis 5forces Potter. Analisis internal dilakukan untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan secara internal perusahaan. AnalisisdilakukandenganmenggunakanmatriksSWOTdanTOWS. 2.AnalisisKonteksTIyangada DalamkonteksTI,akandigalikondisiTIpadasaatsekarang.KondisiterkiniTI ini digunakan sebagai acuan apaapa saja yang diperlukan atau belum ada agar strategibisnisMPPKPertamedikadapatdicapai. 3.Menyusunportofolioaplikasi Dengan menggunakan analisis McFarlan, akan ditinjau kondisi eksisting dari aplikasisaatiniyangdiikutidenganperencanaanportofolioyangditargetkan. 4.MenyusunorganisasiTI Untuk mencapai strategi yang telah ditetapkan, maka diperlukan daya dukung sumber daya manusianya. Oleh karena itu diperlukan susunan organisasi yang sesuai. 5.Menyusuntahapanproyekdanperencanaankeuangan Pada bagian pertama perancanaan strategis sistem informasi ini, kami akan melakukan tahapan 1 sd 3, sampai penyusunan portofolio aplikasi. Tahapan 4 dan5akandilakukandilaporkanpadatulisanberikutnya.

Pendahuluan 1-5

2. Konteks Bisnis
2.1 Profil PT. Pertamina Bina Medika (Pertamedika)
PT Pertamedika sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang layanan kesehatanbagimasyarakatluasyangsecararesmibergantinamapadatanggal8 Agustus 2002, merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina di mana pada awalnya bernama PT Rumah Sakit Pertamina, yang telah berdiri sejak bulan oktober tahun 1997 berkedudukan di Gedung H lantai 6 JI Kyai Maja 43 KebayoranBaru,JakartaSelatan. Layanan Kesehatan di lingkungan Pertamedika mencakup semua kebutuhan dasar kesehatan dalam keluarga, melayani penderita tidak hanya sebagai individu tetapi juga sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat. Kesehatan merupakan masalah utama untuk menuju kepada kesejahteraan keluarga , dengan demikian Pertamedika ingin mengajak seluruh pelanggan untukmenjagakesehatandenganupayaupayapencegahanpenyakit(preventif) dan upayaupaya peningkatan kesehatan (promotif) melalui program layanan kedokterankeluarga. Saat ini Pertamedika merupakan salah satu perusahaan terbesar di bidang layanan Kesehatan dengan memiliki Unit Usaha yang tersebar di seluruh Indonesia meliputi 6 (enam) Rumah Sakit, 1 (satu) Akademi Perawat dan 1 (satu) Manajemen Pengendalian Pemeliharaan Kesehatan (MPPK) sebuah HealthMaintenanceOrganization(HMO). Visi Pertamedika adalah Menjadi Perusahaan Jasa Layanan Kesehatan yang Mandiri,efektif,efisiendengankualitasInternasional.

2.2 Manajemen Pengendalian Pelayanan Kesehatan


Secara umum, Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan menyelenggarakan program pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang disebut JPKM atau Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat. Pada prinsipnya JPKM melibatkan empat pelaku yaitu Badan Pembina (Bapim), Badan Pelaksana (Bapel), Peserta, dan Penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK). Konsep JPKM ini dilakukan oleh berbagai penyelenggaran pelayanan kesehatan,baikditingkatpusatmaupundaerahdiIndonesia. Dalam model JPKM ini, Pertamedika bertindak sebagai Bapim, dan MPPK sebagai Bapel.Pertamedika menyelenggarakan Manajemen Pengendalian Pemeliharaan Kesehatan dengan pola managed care melalui pengendalian utilisasi dengan memanfaatkan saran kesehatan di lingkungan Pertamedika maupunRumahSakit/Poliklinikjaringansecarabenardenganjaminankualitas layanankesehatan.

Konteks Bisnis 2-1

Manajemen Pengendalian Pemeliharaan Kesehatan (MPPK) membantu perusahaan yang menjadi pelanggannya dalam mengendalikan biaya layanan kesehatan dengan pola managed care melalui pengendalian utilisasi dengan memanfaatkan sarana kesehatan di lingkungan Pertamedika maupun RS/Poliklinik jaringan Pertamedika secara benar dengan jaminan kualitas dan efisiensibiayalayanankesehatansistempembiayaanpraupaya(kapitasi). MPPK merupakan salah satu cara untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal melalui upaya pemeliharaan kesehatan paripurna yang efisien dengan standar mutu layanan terjaga dimana pelayanan kesehatan dilakukan secara berjenjang, yaitu pelayanan tingkat pertama melalui Penyedia Pelayanan Kesehatan Tingkat I (PPK I), yaitu rawat jalan umum, yang dilaksakan dengan pendekatan Dokter Keluarga sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan. Jenjang berikutnya, adalah PPK II yaitu rawat jalan spesialistik, dan pelayanan rumah sakit (rawat inap) dengan mengedepankan upaya promotif dan preventif. MPPK juga menyelenggarakan pengelolaan third party administration yaitu mengelola kegiatan layanan administrasi meliputi administrasi kepesertaan , claimprocessing,claimcontrol,danmedicalmonitoringservice. VisidanMisiMPPKadalahsebagaiberikut: Visi: Menjadi Unit Penyelenggara Pengendalian Pemeliharaan Kesehatan yang mengedepankandisiplin,kendalibiaya,kendalimutu,handaldanterpercaya. Misi: Bekerja sama dengan provider dalam mengendalikan pemeliharaan kesehatan paripurna yang tepat dengan pendekatan holistic, berjenjang, efektif,efisiendanmemuaskanstakeholder. Mengendalikan biaya pemeliharaan kesehatan dengan tetap memperhatikanstandarmutulayanannya. BerperanaktifdalammewujudkanIndonesiasehatTahun2010

Konteks Bisnis 2-2

2.3 Struktur Organisasi Pertamedika dan MPPK

DIREKTUR UTAMA PERTAMEDIKA SATUAN PENGAWASAN INTERN CORPORATE SECRETARY

DIREKTUR PENGEMBANGAN

DIREKTUR KEUANGAN

PENGEMBANGAN USAHA

SUMBER DAYA MANUSIA

OPERASIONAL

KONTROLER

KEUANGAN KORPORAT & INVESTASI

LAYANAN KESEHATAN JAKARTA

RS PUSAT PERTAMINA

RSP JAYA

RSP KLAYAN

RSP BALIKPAPAN

RSP PRABUMULIH

AKPER

RSP TANJUNG

MPPK

Gambar 1. Struktur Organisasi PT Pertamedia

PT Pertamedika sebagai corporate organisation memiliki sembilan buah unit bisnis atau anak perusahaan dalam rangka meningkatkan pelayanan dan mengembangkan bisnis. Perusahaanperusahaan yang menjadi unit bisnis nya yaitu RBP Tanjung, Layanan Kesehatan Jakarta, RS Pusat Pertamina, RBP Jaya, RBPKlayan,RBPBalikpapan,RBPPrabumulih,AKPER,danMPPK. Secara internal, MPPK sendiri masih merupakan unit organisasi yang baru terbentuk,sehinggamempunyaistrukturyangsangatsederhana,sepertiterlihat padaGambar2.
Direktur Utama PERTAMEDIKA
7

Kepala MPPK
1

Pws. Kepesertaan MPPK

5 1

Pws. Pemeliharaan Kesehatan

5 1

Ast. Pengolahan Data

4A 1

Ast. Pengendalian Layanan Kesehatan

4A 1

Gambar 2. Struktur Organisasi MPPK

PwsPengawas,namajabatan AstAsisten,namajabatan

Konteks Bisnis 2-3

2.4 Analisis Model Bisnis


Dalam pembiayaan layanan kesehatan, dapat dilakukan dengan beberapa pilihan: Pembayaran langsung atas Jasa Layanan Kesehatan yang diberikan (Fee For Service). PembayaranPraupaya/KapitasidenganManagedCareBipartit. PembayaranPremiAsuransiKesehatanTripartit MPPK menganut model kedua, yaitu pembayaran praupaya/kapitasi dengan managedcarebipartit Diagram konteks untuk bisnis MPPK terlihat pada Gambar 3. Pada gambar tersebut terlihat bahwa MPPK berhubungan dengan langsung dengan pihak eksternal, yaitu Perusahaan Pelanggan dan Provider atau Penyedia Pelayanan Kesehatan(PPK).

Perusahaan Perusahaan Pelanggan Pelanggan

Premi Iuran

MPPK MPPK PERTAMEDIKA PERTAMEDIKA

Praupaya/kapitasi

Provider Provider

PISA/Pens PISA/Pens Perusahaan Perusahaan Pelanggan Pelanggan Provider Provider PERTAMEDIKA PERTAMEDIKA Layanan Kesehatan berjenjang Provider Provider Jaringan Jaringan

RS/Poli RS/Poli Non Jaringan Non Jaringan Untuk Untuk Gawat Darurat Gawat Darurat

Gambar 3. Diagram Konteks MPPK

Providerterdiridaritigakelompok: poliklinikdanrumahsakitmilikPertamedika poliklinik dan rumah sakit jaringan, yaitu bekerjasama dengan Pertamedika, tapibukanmilikPertamedika rumah sakit non jaringan, yaitu rumah sakit manapun yang merawat pasien pesertaMPPKyangterkenakasusgawatdarurat.

Konteks Bisnis 2-4

Secara singkat, dapat digambarkan bahwa Perusahaan Pelanggan akan membayar premi iuran/kapitasi, di awal kepada MPPK untuk pelayanan kesehatan karyawannya. Jumlah iuran ini akan sebanding dengan jumlah karyawannya, dan dibayar untuk sejumlah setahun. Kemudian MPPK akan membayarkan biaya kapitasi tersebut kepada provider (PPK) di berbagai level, dari rawat jalan, spesialis, rumahsakituntukproviderjaringanMPPK. Providerakanmelakukanpelayanankesehatankepadakaryawanperusahaanyang menjadianggotaMPPK.KarenamenerimapembayaranfixeddariMPPK,maka providerharusmelakukanpelayanankesehatanyangtidakberlebihandan menghindaripelayanankesehatanyangtidakperlu.Darisisiiniproviderakan dituntutuntukbekerjasecaraefisientapitidakmeninggalkanmutupelayanan.

2.5 Analisis Lingkungan Eksternal 2.5.1 Analisis PEST


Analisis lingkungan eksternal dilakukan dengan menggunakan pendekatan analitis PEST (Politics, Economics, Social and Technology). PEST digunakan untuk menggambarkan situasi dan kondisi lingkungan yang relevan dengan proses bisnisyangdilakukansuatuorganisasiditinjaudari4faktoryaitufaktorpolitik, ekonomi,sosialdanteknologi.Duafaktorlainyangcukupdominanyaitufaktor hukum dan ekologi umumnya digabungkan kedalam salah satu dari 4 faktor yang ada, yaitu faktor hukum digabungkan dalam faktor politik dan faktor ekologidimasukkandalamfaktorsosial. Hasil analisis menggunakan PEST dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam mengembangkan SI/TI terutama hasil analisis yang terkait dengan teknologi yang ada sekarang dan perkembangannya di masa yang akan datang. Pengenalan keempat faktor tersebut secara baik dapat dimanfaatkan dalam menggali peluang bisnis yang ada atau ancaman yang mungkin menghambat proses bisnis sehingga langkahkangkah antisipasi dapat dilakukan dengan tepatdancepat. Berikut rangkuman beberapa point dalam analisis faktor eksternal dengan pendekatanPEST. Kondisi perekonomian Indonesia, meskipun belum pulih dari krisis ekonomi namun sudah mulai menampakkan tandatanda yang cukup menggembirakan. Hal ini, ditambah dengan situasi politik yang belum menjanjikan secara umum akan mempengaruhi pasar korporasi yang menjadi sasaran MPPK. Korporasi cenderungmengetatkananggarandanbilaperlumengurangijumlahkaryawan, untuktetapbertahandalamsituasiyangkurangkondusifsepertisekarang.

Konteks Bisnis 2-5

Perkembanganteknologiterutamateknologitelekomunikasidaninternetcukup memberikan dorongan yang positif bagi peningkatan penggunaan sistem berbasis IT baik sebagai sistem pendukung, operasional, maupun untuk meraih keunggulan kompetitif dari pesaing. Harga perangkat teknologi yang semakin murah dnegan performa yang semakin tinggi menjanjikan nilai yang tinggi bila dapatdimanfaatkandenganbaik. Aspek Politik/Hukum Remark Undangundangno23tahun1992tentangkesehatan Permenkesno571,572tentangJKPM Situasiekonomistabil Pertumbuhanekonomipositif,inflasirelativerendah Duniaasuransikesehatancukupstabilsetelahkrisis Biayakesehatanmeningkattinggimelebihiinflasi. Teknologi kedokteran dan kefarmasian yang dipakai menegakkandiagnosamemerlukanbiayamahal. Penyakit degeneratif meningkat menimbulkan biaya tinggi. Kesadaranmasyarakattentangkesehatan Transisidemografisdanepidemiologis Meningkatnyapenyakitkronisdandegeneratif Adanya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang membaik Perkembanganinternetyangsangatpesat Softwareopensource Perkembanganteknologitelekomunikasi
Gambar 4. Analisis PEST

Ekonomi

Sosial/Ekologi

Teknologi

Konteks Bisnis 2-6

2.5.2 Analisis Kompetitif Porter 5-Competitive Forces


Analisis lingkungan eksternal dapat juga dilakuka dengan menggunakan analisis 5Competitive Forces. Dengan analisis ini dapat dipetakan kondisi persainganyangdihadapisuatuorganisasi.
Pendatang Baru JPKM baru yang akan muncul

Supplier Rumah Sakit Poliklinik

Kompetisi antar pelaku bisnis yang sama

Customer Perusahaan Asuransi Lain

Asuransi, dan JPKM (Lihat Tabel 1)

Produk Substitusi Asuransi Kesehatan


Gambar 4. Porter 5-Competitive Forces

No
1 2 3 4 5 6 7 8. PTJamkesindo PTAskes PTKimiaFarma PTPrimaDatiMedika BUMDMitraHusadaDatiIIMmagetan PTHardlentMedikaHusada PTPancaBina(HCC) AsuransiBringinLife

Nama

Lokasi
Jakarta Jakarta Batam Riau JawaTimur JawaTimur JawaTimur Jakarta

Tabel 1. Beberapa Pemain dalam Industri Asuransi dan JPKM

Kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang semakin tinggi, keinginan dari perusahaan untuk memberikan kesejahteraan dari sisi pelayanan kesehatan karyawannya, dan juga keinginan bagi health provider untuk meningkatkan bisnisnya merupakan faktorfaktor yang mendorong berkembangnya usaha MPPK. Berdasarkan teori 5forces dari M. Potter, maka situasi kompetisi dalam bisnisasuransikesehatansecaraumumdapatdilihatpadagambar4.

Konteks Bisnis 2-7

Pemasok/Suplier Yang merupakan pemasok dari bisnis MPPK adalah para penyedia layanan kesehatan,yaituberuparumahsakitdanpoliklinik. Bagi para pelaku bisnis asuransi dengan sistem tripartit (asuransi), maka pemasok menempati posisi tawar yang cukup kuat, sehingga cenderung akan meningkatkan biaya pelayanan kesehatan yang harus dibebankan kepada customer (perusahaan dan peserta). Sebagai pelaku bisnis bipartit (kapitasi) dimana health provider adalah unit bisnis dalam group perusahaan yang sama, maka posisi pemasok untuk MPPK cukup fleksibel dalam arti bisa dikompromikan dengan lebih baik. Akibatnya, harga pelayanan kesehatan dari MPPK bisa lebih bersaing daripada pesaingnya yang berupa perusahaan asuransitripartit. Pembeli/Customer Semakin banyaknya pemain dalam bisnis ini, baik dengan sistem asuransi maupunsistemkapitasimembuatperusahaanmempunyailebihbanyakpilihan, sehingga persaingan dalam usaha ini cukup ketat. Bagi perusahaan sebagai customer, dengan banyaknya pilihan akan semakin memudahkan untuk memilih mitra bisnis yang sesuai. Posisi MPPK sendiri bagi customer cukup bersaing karena MPPK memiliki rumah sakit sehingga mempunyai peran/kontrol dalam penentuan biaya pelayanan. Asuransi juga bisa menjadi customer dari MPPK, jika mereka menggunakan rumah sakit jaringan MPPK dan membayar kepada MPPK untuk mendapatkan data pelayanan kesehatan bagi pemegang polis asuransi mereka. Pelayanan untuk asuransi ini disebut administrationserviceonly(ASO). Pendatang Baru Pendatang baru biasanya hanya melayani kebutuhan group perusahaannya sendiri, dan tidak terbuka untuk melayani perusahaan secara bebas. Beda dengan penyelenggara JKPM yang mempunyai health provider sendiri, yang biasanya memang datang dari group perusahaan yang menjadi induk usaha rumahsakit. Jadi, dalam konteks ini, entry barrier bagi untuk bersaing dengan MPPK cukup tinggi. Untuk menjaga kompetensi ini, maka MPPK (dan bersama provider pendukung) bisa melakukan peningkatan kualitas layanan atau memberikan keuntungan khusus bagi pelanggan, misalnya harga layanan yang lebih murah, atau fasilitas khusus yang tidak ada pada penyelenggara yang lain. Tujuannya agar sulit bagi pendatang baru untuk mengikuti standard yang telah diciptakanolehPertamedikagroupini.

Konteks Bisnis 2-8

Produk Substitusi SubstitutordarisistemdenganmodelJPKMadalahpelayanankesehatanserupa yang diorganisir oleh perusahaan, tetapi dilakukan secara eksklusif dalam lingkungan perusahan dan tidak secara eksplisit mengambil pola pelayanan JPKM. Misalnya group perusahaan yang mempunyai rumah sakit, atau poliklinikataubentukpelayanankesehatanlainyangmandiri. Strategi yang bisa dilakukan dalam konteks ini adalah dalam pemasaran, yaitu dengan memfokuskan pemasaran layanan MPPK pada perusahaan yang tidak mempunyai produk substitusi ini. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan menawarkan bagian dari sistem ini, yaitu rumah sakit rujukan ( bukan poliklinikyangtelahdipunyaipelanggan),namuntetapdengansistemkapitasi. Persaingan Antar-Anggota Industri KompetitorlangsungdariMPPKadaduamacam,yaituasuransidandanJPKM yang diselenggarakan oleh badan pelaksana yang bisa merupakan usaha pemerintah maupun swasta. Perusahaan asuransi bisa dianggap pesaing yang tidak langsung karena biasanya tidak mempunyai jaringan health provider, sehingga biaya preminya relatif tinggi. Sedang JPKM lain bisa merupakan pesaingdarisisihargajikamerekamempunyaijaringanhealthprovidersendiri. Pada umumnya, JPKM yang ada masih melayani kelompok usaha (group perusahaan) sendiri dan tidak menawarkan ke kelompok perusahaan lain. NamunhalinibisadianggapmengurangipotentialcustomerdariMPPK. Perusahaan asuransi, selain merupakan kompetitor, adalah merupakan customer MPPK juga, yaitu untuk jenis layanan jasa AdministrationOnly (ASO). Untuk jasa ASO, MPPK menyediakan data detail transaksi dari rumah sakit provider di lingkungan Pertamedika yang dicover oleh sebuah perusahaan asuransi. Untuk menghadapi pesaing dalam industri sejenis ini, maka kompetisi harga adalah salah satu faktor yang akan sulit ditandingi oleh asuransi yang bekerja sama dengan provider dalam sistem tripartit. Hal lain yang bisa menjadi nilai lebih MPPK adalah efisiensi layanan dalam bentuk kecepatan proses administrasi dan klaim, yang dimungkinkan karena merupakansatukelompokperusahaan. Keunggulan MPPK dan Pertamedika group lain adalah layananlayanan ekslusif yang ada misalnya unit perawatan luka bakar yang merupakan standard yang harus ada karena Pertamedika mendukung Pertamina dan industri perminyakan, sebuah industri yang mempunyai resiko tersebut. Namun diatas itu semua, faktor kualitas layanan kesehatan merupakan hal terpenting yang harus ditingkatkan untuk menjaga loyalitas konsumen, khususnyakonsumengroupperusahaan. Untuk mengahadapi persaingan dengan JPKM lain, maka yang bisa dilakukan adalahmengambilstrategipasaryangkhusus.Misalnyamelakukandiferensiasi dengan melihat ceruk pasar yang lebih sempit, misalnya untuk perusahaan

Konteks Bisnis 2-9

swasta kelas menengah keatas, karena untuk perusahaan negara, dan pabrik, misalnyasudahdicoverolehAskesdanJamsostek.

2.6 Analisis SWOT dan TOWS

2.6.1 Analisis SWOT


Analisis SWOT merupakan salah satu metode analisis dalam manajemen strategis yang sudah terbukti sangat berguna untuk mengidentifikasi kompetensi suatu organisasi dan mengidentifikasi peluang yang tersedia. Dengan analisis SWOT selain dapat dimanfaatkan mengidentifikasi peluang yang ada namun belum dapat dimanfaatkan karena keterbatasan sumber daya yangdimilikiorganisasitersebutmaupunancamanyangada.

Strength
Memilikijaringanrumahsakitdan kliniksendiriyangtersebardi seluruhIndonesia RStergolongtopreferral Didukungdenganpengadaan saranateknologidanfasilitasyang bagus Sudahmemilikibasispelanggan yangpotensial

Weakness
OrganisasiMPPKbelum memenuhikebutuhanoperasional Efisiensibelumoptimal KoordinasidenganRSjaringan belumoptimal

Opportunity
Peraturanpemerintahdibidang kesehatandankeselamatankerja Banyaknyaperusahaanyang menginginkanefisiensibiayadalam pelayanankesehatankaryawannya Meningkatnyakesadarankonsumen dalamefisiensibiayakesehatan Peluangpasarmasihcukupbesar. Masihbanyakperusahanyang belummenggunakansystem ManagedCare

Threat
Persainganantarpenyediajasa kapitasiatauasuransikesehatan Pengobatanalternatif Kondisiperekonomianyangbelum membaik Masuknyapesaingasing

Gambar 6. Analisis SWOT

Secaraumum,analisisSWOTdigunakanolehmanajemenuntukmelihatstrategi darisudutpandangyanglebihluasberdasarkanformula: SA=O/(WS)

Konteks Bisnis 2-10

SA=StrategicAlternative Formula ini secara ringkas menggambarkan situasi yang dihadapi manajer dalammembuatstrategibisnisyaitupilihanantarainvestasiuntukmemperkuat kekuatan yang dimiliki menjadi lebih kuat lagi atau investasi pada kelemahan untukmembuatnyalebihkompetitif.

2.6.2 Analisis TOWS


Analisis TOWS digunakan untuk melengkapi analisis SWOT. Analisis TOWS yang dapat memetakan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internalsuatuorganisasikedalam4alternatifstrategi.
Faktor Internal STRENGTH Memiliki jaringan rumah sakit dan klinik sendiri yang tersebar di seluruh Indonesia RS tergolong top-referral Didukung dengan pengadaan sarana teknologi dan fasilitas yang bagus Sudah memiliki basis pelanggan yang potensial SO Melakukan penetrasi pasar Inovasi produk yang disesuaikan dengan target consumer Meningkatkan kemitraan dengan perusahaan sebagai pelanggan Menjalankan Customer Service dengan lebih baik WEAKNESSES Organisasi MPPK belum memenuhi kebutuhan operasional Kekurangan tenaga pengelola Efisiensi belum optimal Koordinasi dengan RS jaringan belum optimal

Faktor Eksternal

OPPORTUNITIES Peraturan pemerintah dibidang kesehatan dan keselamatan kerja Banyaknya perusahaan yang menginginkan efisiensi biaya dalam pelayanan kesehatan karyawannya Meningkatnya kesadaran konsumen dalam efisiensi biaya kesehatan Peluang pasar masih cukup besar. Masih banyak perusahan yang belum menggunakan system Managed Care THREATS Banyaknya penyedia jasa kapitasi atau asuransi kesehatan Kemungkinan peningkatan pelayanan dari asuransi lain Kemungkinan masuknya pesaing asing Perekonomian yang belum membaik

WO Meningkatkan efisiensi operasional Melakukan kontrol yang ketat Meningkatkan koordinasi dengan provider

ST Antisipasi adanya produk yang sama/penganti dari pesaing Monitoring perkembangan pelayanan para pesaing Perhitungan premi kapitasi uang lebih bersaing - tanpa meninggalkan mutu

WT Meningkatkan kualitas SDM Mengurangi birokrasi Mempersiapkan program pemasaran MPPK Pelaksanaan program promotof - preventif

Gambar 7. Analisis TOWS

Konteks Bisnis 2-11

2.7 Analysis Strategi Bisnis


Strategi tingkat bisnis didasarkan pada kompetensi inti khusus dari perusahaan dan mengindikasikan bagaimana suatu perusahaan bermaksud bersaing di pasar serta memperoleh keunggulan bersaing atas pesaingnya. Menurut Porter, terdapat empat strategi generik, yaitu kepemimpinan biaya, diferensiasi, biaya rendah terfokus, dan diferensiasi terfokus. Dari sisi strategi generik ini terlihat bahwa MPPK cenderung memilih strategi bisnis diferensiasi terfokus pada pangsa pasar yang tersegmen pada kelas menengah keatas. Karena sejarahnya adalah melayani masyarakat perminyakan (PT Pertamina) dan dengan fasilitas yang berada dekat dengan ladang minyak, maka awalnya provider milik Pertamedika memang melayani segmen khusus. RSPP sebagai salah satu provider MPPK, misalnya, mempunyai fasilitas fasilitas pelayanan khusus, yang berkaitan dengan resiko yang terjadi di industri perminyakan,misalnyafasilitasperawatanlukabakaryangcanggih. MPPK juga hanya melayani peserta untuk kategori kelompok/perusahaan dan bukan perorangan. Sebagai pembanding, untuk pasar kelas yang lebih umum, misalnya untuk pegawai negeri, sudah dicover oleh PT Askes , dengan jaringan rumah sakit pemerintah yang tersebar luas. Namun karena memiliki RS yang tergolong topreferall, maka MPPK juga akan bekerja sama dengan asuransi lain dalam arti melayani pelayanan kesehatan yang dicover oleh asuransi lain. Atau . Dari sisi ini MPPK mempunyai potensi pendapatan lain dari pelayananadministrasi rumahsakitjaringannyakepadaasuransilain. Dari analisis 5forces, dalam hubungannya dengan pemasok, keunggulan MPPK Pertamedika, sebagai asuransi bipartit, adalah karena memiliki jaringan provider sendiri. MPPK bisa ikut melakukan kontrol dari segi harga, pelayanan, dan operasional lain, yang akan mendorong harga pelayanan lebih rendah daripada hargaasuransilain,khususnyaasuransitripartit. Salah satu point lain yang dimiliki oleh MPPK adalah MPPK mempunyai ijin operasional untuk menawarkan layanannya diluar group perusahaannya. Pada umumnya model JPKM mempunyai pangsa pasar yang sangat segmented di lingkungan perusahaan tertentu, misalnya JPKM milik Pelabuhan Indonesia II. Atau ada model JPKM yang cakupannya adalah wilayah, baik daerah tingkat II saja, atau tingkat propinsi. Dari sisi ini MPPK mempunyai cakupan pasar yang lebih luas, dan bersaing dengan asuransi kesehatan umum yang lainnya. Untuk menghadapi pesaing dari industri sejenis, maka MPPK lebih mampu untuk menawarkan layanan denganhargayanglebihbersaing(murah). Secara internal, MPPK yang baru dibentuk secara formal, maka prioritasnya adalah melakukan pembenahan organisasi, sehingga mampu memenuhi kebutuhan operasional, dan mampu melakukan kegiatannya secara efisien. Peningkatan mutu SDM adalah prioritas utama secara internal. Secara korporat, MPPK juga perlu

Konteks Bisnis 2-12

meningkatkan koordinasi dengan provider, karena providerlah sumber data untuk transaksi kesehatan yang harus dilaporkan secara rutin kepada customer MPPK, yaituperusahaanpelanggan. Strategi bisnis lain yang menjadi perhatian adalah strategi marketing dengan meningkatkan customer service dan mencari pasar baru di luar basis pelanggan utama yang telah ada, yaitu karyawan Pertamina, keluarganya, dan pensiunan. Pasar untuk pelayanan secara feeforservice secara perusahaan sudah dan masih ada, namunpasaruntukpelayanankapitasimasihperludigali.

Secarasummary,strategibisnisyangakandilakukanMPPKadalahdalam beberapabidangberikut:
Operasional MeningkatkankualitasSDM,denganterbatasnyaSDM Meningkatkankemampuanoperasionalorganisasi Marketing Melakukanpenetrasipasar,mencaripasarbaru Meningkatkancustomerservice EfisiensiLayanan Meningkatkanefisiensipelayananterhadapcustomer Meningkatkankoordinasidenganprovider Mengurangibirokrasidalampegurusandokumen KontrolKualitas Meningkatkankontrolataskualitaspelayananprovideruntukmenjaga loyalitaskonsumen

Konteks Bisnis 2-13

3. Konteks Teknologi Informasi


3.1 Infrastruktur Jaringan
Untuk mendukung aplikasi sistem informasi yang saat ini digunakan dan yang direncanakan untuk digunakan dalam SIMPPK, PT. Pertamedika membagi arsitektur jaringannya menjadi 3 bagian yaitu internal, DMZ dan eksternal. GambarberikutmenggambarkantopologilogikaldariinfrastrukturjaringanPT. Pertamedikayangsaatiniditerapkan.

Gambar 8. Topologi Infrastruktur Jaringan PT. Pertamedika

o Jaringan Internal atau LAN, digunakan sepenuhnya untuk mendukung aplikasi sistem informasi MPPK (SI MPPK) yang digunakan oleh pengguna internal dari PT. Pertamedika sendiri, di dalam lingkungan kantorPT.Pertamedika. Melalui jaringan internal, pertukaran data dapat dilakukan melalui file sharing, email, atau fasilitas lain. Karena berada dalam satu LAN, tingkat keterpercayaannya cukup tinggi sehingga tingkat keamanan yangditerapkantidakterlaluketat.

Konteks Teknologi Informasi 3-14

Jaringan DMZ (DeMiliterized Zone), atau Secure Network, dapat diaksesolehpenggunaLANinternal,providerkesehatanataupengguna dari internet secara terbatas. Akses ke zone demiliterisasi dibatasi denganmenggunakanfirewall. Jaringan Eksternal adalah jaringan yang berada diluar jaringan PT. Pertamedika, termasuk didalamnya provider kesehatan, mitra, dan internet. Tingkat keterpercayaan jarring eksternal rendah sehingga pembatasanaksesdaridankeLANPT.Pertamedikasangatdibatasi.

3.2 Perangkat Keras


PerangkatkerasyangdigunakandalamsisteminformasiPT.Pertamedikadapat dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu server, desktop, printer, dan access devices. o Server Server yang digunakan oleh PT. Pertamedika ditinjau dari platform hardware yang digunakan umumnya adalah IBM Server. Setiap server menjalankan satu atau lebih fungsi, tergantung beban, kapasitas server, dan karakteristik fungsi yang dijalankannya. Beberapa fungsi yang saat iniadaadalahfileserver,databaseserver,webserver,danemailserver. Dari segi sistem operasi, ada dua sistem operasi yang digunakan yaitu sistemoperasiwindowsdanlinux. o Desktop Untuk desktop, PT. Pertamedika menggunakan produk rakitan lokal yang beragam dari segi platform hardware maupun spesifikasinya. Desktop umumnya digunakan untuk menjalankan aplikasi Office Automation dan aplikasi operasional dan pendukung seperti email. Sistemoperasiyangdigunakandidesktopberbasiswindows. o Printer Tersedia beberapa printer yang dapat digunakan bersama oleh pengguna. Beberapa printer terhubung ke desktop dan dibagi pakai menggunakan LAN dan tersedia satu printer yang terhubung langsung kejaringan. o AccessDevices Access devices menyediakan interkoneksi antar perangkat yang ada. Contohaccessdevicesdiantaranyaadalahswitch,routerdanfirewall.

3.3 Perangkat Lunak


Perangkat lunak yang digunakan dalam sistem informasi PT. Pertamedika diantaranya:

Konteks Teknologi Informasi 3-15

AplikasiOfficeAutomation Aplikasiyangtermasukdalamkelompokinidiantaranyaadalahaplikasi yang termasuk dalam Microsoft Office seperti Word, Excel, PowerPoint, Visio. Aplikasi ini digunakan untuk membuat berbagai dokumen dan memudahkan kegiatan rutin kantor seperti dokumentasi, presentasi, pengolahangambar,dansebagainya.

Email Aplikasi email digunakan untuk melakukan aktifitas suratmenyurat menggunakan email. Beberapa contoh aplikasi untuk email yang digunakandiantaranyaMicrosoftOutlookdanOutlookExpress.

AplikasiInternet Aplikasi internet digunakan untuk melakukan akses ke internet. Aplikasi yang paling umum digunakan adalah web browser seperti Internet Explorer. Aplikasi lain untuk menggunakan fitur yang ada di internetsepertichatting,filetransferuntuksaatinitidakdiperbolehkan.

Konteks Teknologi Informasi 3-16

3.4 Struktur Organisasi TI


Untuk saat ini, struktur organisasi TI yang khusus menangani sistem informasi yang ada di MPPK belum ada. Untuk penanganan kebutuhan informasi, ditugaskan staf khusus yang menjabat sebagai Asisten Pengolahan Data (Gambar2diBab2). AsistenPengolahanDatainibertanggungjawabterhadappengolahandatayang diterima dari berbagai pihak yang berhubungan dengan MPPK. Selain itu juga berperansebagaihelpdesksekiranyaadamasalahdalampemakaiankomputer.

Konteks Teknologi Informasi 3-17

4. Portofolio Aplikasi
4.1 Penggolongan Aplikasi
Penggolongan aplikasi dilakukan untuk memudahkan pemetaan aplikasi berdasarkan fungsinya. Untuk melakukan hal ini, digunakan matrik strategis McFarlan yang memetakan aplikasi ditinjau dari fungsinya terhadap proses bisnis.Ada4penggolonganaplikasiyangdigunakan.

4.2 McFarlans Strategic Grid Matrix


Analisis dengan matrix McFarlan juga dapat digunakansebagai alat bantu yang bermanfaatuntukmemetakanaplikasiyangdigunakanolehsuatuorganisasi. PenggunaanmatrixMcFarlandibagidua,matrixuntukaplikasiyangsudahada dan digunakan pada saat sekarang dan matrik aplikasi yang menjadi target untukdikembangkan.Matrikuntukaplikasisaatiniadalahsebagaiberikut:
Strategic BelumAda HighPotential BelumAda

AplikasiKeuangan

OfficeAutomation Email Payroll

KeyOperational

Support

Gambar 9. Present McFarlan Strategic Grid Matrix

4.3 Strategi SI/TI


Mengacu pada strategi bisnis utama yang sedang dilakukan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, maka disusun strattegi SI/TInya. Strategi SI/TI selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2. Keterkaitan antara Strategi Bisnis, Aplikasi, dan Kebutuhan Fungsional. Secara umum, seperti telah disebutkan pada bagian 2.7, maka strategi SI/TI akan mendukungstrategibisnisdalambidangtersebutdibawahini. a.Operasional Yaitubagaimanadenganketerbatasansumberdayayangada,SI/TImampumelayani kebutuhanpengolahandatadariprovidermaupununtukoperasionalseharihari.

Portofolio Aplikasi 4-18

b.Marketing YaitubagaimanaperencanaanSI/TImampumendukungupayaupayaperusahaan untukmemasarkanjasaMPPK,baikkepadaperusahaanmaupunkepadaasuransi sebagaipemakaijasaMPPK,sekaligusmenjagaloyalitascostumer. c.EfisiensiLayanan YaitubagaimanaSI/TImampumeningkatkanefisiensipelayanankepadakonsumen pemakaijasakesehatansecaralangsungdenganmeningkatkankemudahanproses pelayanankesehatandanpelaporan/pemrosesanbiayayangmudahdanlengkap kepadaperusahaanpelanggan d.KontrolKualitas Bagaimana SI/TI mampu menyediakan alat/data untuk mengukur kinerja provider dalammelakukanpelayanankesehatanterhadapperusahaanpelanggan.

StrategiBisnis
Operasional: Meningkatkan kemampuanoperasional organisasi Marketing: Melakukanpenetrasi pasar,mencaripasar baru

TargetAplikasi
AplikasiSIMPPK(web based)SemuaModul

KebutuhanFungsional
Aplikasiyangmenunjangkebutuhanoperasional frontofficedanbackoffice,danmaintenancenya mudah(karenaSDMTIterbatas) Sosialisasipelayanankesehatandengansistem kapitasibipartit Menyebarkaninformasidanaksesibilitas layanannyakepadaprovidersecaralebihluas Mendapatkanknowledgemengenaitrendpasar asuransikesehatan Mendapatkanknowledgemengenaiutilisasi layanankesehatan(fasilitas,penyakit,obat, dll) Perusahaandapatmengaksespelaporan langsungmengenaikaryawannyadariwebsite Perusahaandapatmenilaikinerjaperusahaan darilaporan Melakukanpenghitungankeuangan(biaya kapitasi)secaralebihakurat Menghitungutilisasipelayanankesehatan denganlebihakurat Memonitorcashflowdanakuntansiperusahaan Menerimatransaksidariberbagaiprovider secaraonline Databisadiperbaharuisecaracepat,setidaknya secaraharian

MenyediakansitusWeb Sitewww.mppk.co.id Marketanalysis, Transactionanalysis (denganOLAP)

Marketing: Meningkatkancustomer service EfisiensiLayanan: Meningkatkan efisiensipelayanan terhadapcustomer EfisiensiLayanan: Meningkatkan koordinasidengan provider

AplikasiSIMPPK ModulKepesertaan ModulPelaporan AplikasiKeuangan SIMPPKModul StatistikdanUtilisasi

AplikasiSIMPPK ModulInterface

Portofolio Aplikasi 4-19

StrategiBisnis

TargetAplikasi

KebutuhanFungsional

EfisiensiLayanan: Dapatdiaksesonlinemelaluiwebsite Meningkatkan OnlineClaim Streamliningbusinessprocess efisiensipelayanan Processing Providerbisamengaksesdatacustomerdan terhadapcustomer SIMPPKModul transaksipelayanankesehatannyasecaracepat Mengurangi Kepersertaandan danakurat birokrasidalam Operasional pengurusan dokumen KontrolKualitas: AplikasiSIMPPK Mengeloladatacustomerdantransaksinya Meningkatkankontrol SemuaStatistikdan Menyajikanreportdengancepat,mudah ataskualitaspelayanan Utilisasi digunakandaninformatifkepadacustomer provideruntukmenjaga Mengolahdanmengkosolidasikandata loyalitaskonsumen providerdengancepat Tabel2.KeterkaitanantaraStrategiBisnis,Aplikasi,danKebutuhanFungsional.

Portofolio Aplikasi 4-20

4.4 Target Aplikasi


TargetaplikasiyangakandikembangkanberdasarkanTabel2adalah: Aplikasi Transaction Analisys (OLAP) merupakan aplikasi yang menganalisa kecenderungan penyakit dan kecenderungan pengeluaran biaya disetiap transaksi yang terjadi. Dengan aplikasi ini diharapkan MPPK dapat mendeliver service dengan biaya yang cost effective dengan kualitas layananyangbaik. Aplikasi online claim processing ini merupakan aplikasi yang dapat diakses oleh karyawan yang tidak menggunakan rumah sakit atau poliklinik rujukan. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini akan mempercepat proses reimbursedanterekamnyadenganbaiksetiapclaim. SistemInformasiMPPK,yangterdiridarimodulmodulsebagaiberikut: 1. Modulkepersetaandibuatuntukmenangani: Pendaftarankepesertaananggota Pendaftaranprovider,layanandanfasilitas Updatedataanggota Updatedataprovider Utilisasidaritransaksi 2. ModulOperationaldibuatuntukdapatmenangani: Monitoringtransaksilayananrawatinap Monitoringtransaksiriwayatrawatjalan Monitoringtransaksilayananmedis Monitoringpemakaianobatdanalat Monitoringbiaya 3. ModulKeuangandibuatuntukdapatmenangani: Penerimaaniuran Alokasikapitasi Evaluasi&analisiskelayakan Utilisasi Analisiskeuangan/monitoringsaldo

UntukmelihatpemetaanaplikasiaplikasitersebutkedalamMcFarlanStrategic GridMatrixdapatdilihatpadaGambar10dibawahini.

Portofolio Aplikasi 4-21

Edited by Foxit PDF Editor Copyright (c) by Foxit Software Company, 2004 - 2007 For Evaluation Only.

Strategic HighPotential

??????
KeyOperational Support
Gambar 10. Target McFarlan Strategic Grid Matrix

Alasannyasebagaiberikut: 1.Strategic

2.HighPotential

3.KeyOperational

4.Support

Portofolio Aplikasi 4-22

Edited by Foxit PDF Editor Copyright (c) by Foxit Software Company, 2004 - 2007 For Evaluation Only.

4.5 Prioritas Pengembangan Aplikasi


Daritargetaplikasiyangtelahdibuatmakaakandisusunprioritaspengembangan aplikasi.Prioritasutamadiberikankepadaaplikasiaplikasiyangadadigridkey operationalterdahulu,diharapkandenganadanyaaplikasiaplikasitersebutdapat memperkuatkondisiinternalterutamakegiatanoperasionalharian. Prioritaskeduadiberikanpadaaplikasiaplikasidigridstrategic,denganharapan dapatmemberikaninformasiyangmendukungkeputusankeputusanstrategisdan memberikanmanfaatjangkapanjang. Prioritasketigadiberikanuntukaplikasiaplikasiyangadadigridsupport. Diharapkandenganadanyaaplikasiaplikasiiniakanmeningkatkanefisiensidan efektivitasoperasionalperusahaan. Prioritasterakhirdiberikanuntukaplikasiaplikasiyangberadadigridhighpotential. Dalamwaktudekataplikasiinibelumdapatmemberikannilaitambah. Berikutinisusunanprioritaspengembanganaplikasi:

No

Aplikasi

Tahun

Pengguna

Alasan

?????

Tabel3.PrioritasPengembanganAplikasi

Portofolio Aplikasi 4-23

Anda mungkin juga menyukai