Aini Haryani Fajar Darmawan Rachmat Dwi Cahyo Maulana Yuranda Metha Andini
Alat Pemeriksaan
Sampel Fisika Pemeriksaan Kadar Air, Kadar Volatil dan Kadar Abu
Neraca Analitik
Oven Furnace Desikator
Alat Pemeriksaan
Sampel Kimia Pemeriksaan Kadar Logam AAS/SSA
Labu ukur Pipet tetes Erlenmeyer 100 ml Corong Kertas saring Kompor listrik Cawan Pipet takar 10 ml dan 5 ml
Alat Pemeriksaan
Sampel Mikrobiologi MPN Coliform
Tabung reaksi
Tabung Durham
Erlenmeyer Pipet Ukur Steril Lampu Spirtus
Inkubator
Rak Tabung
Autoklaf
Neraca analitik
Ose Bulat
Alat Pemeriksaan
Sampel Parasitologi Pemeriksaan Cacing dan Telur Cacing
enter
Masukkan nilai slit sebesar 0,7 nm, tekan enter Masukkan nilai (panjang gelombang) yaitu 324,8 nm, tekan enter
flame on
Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat
Masukkan media LB dan BGLB dalam tabung reaksi yang telah dibungkus kertas Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu
Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman.
Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tun ggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan.
Inkubator
Masukkan tabung reaksi yang berisi media dan telah terbungkus kertas kedalam inkubator selama 24-48 jam pada suhu 35oC
AAS/SSA
Metode Kalibrasi Langsung Metode Penambahan Baku
Bacillus Stearothermophilus
Inkubator
Catat suhu inkubator pada kartu setiap hari sebelum mulai bekerja Penyimpangan suhu yang melewati 20C , pengatur suhu perlu diatur kembali
Bahan Pemeriksaan
Sampel Fisika
Sampel sampah organik (misalnya sayur, buah dan daging) Sampel sampah anorganik (misalnya kertas, plastik dan karet)
Bahan Pemeriksaan
Sampel Kimia
Sampel sampah anorganik padat yang telah diabukan. Sampel air lindi. HNO3 pekat, berfungsi sebagai oksidator yang dapat melepas atom logam dari senyawa lain, karena sifat atom logam dapat larut dalam HNO3. Aquades, berfungsi sebagai pengencer
Bahan Pemeriksaan
Sampel Mikrobiologi
Sampel air lindi Media LB (Lactose Broth) Media BGLB (Brilliant Green Lactose Broth)
Hasil Pemeriksaan
Sampel Fisika
Hasil pemeriksaan kadar air, kadar volatile dan kadar abu dinyatakan dalam satuan %, dengan rumus:
Hasil Pemeriksaan
Sampel Kimia
Hasil Pemeriksaan
Sampel Mikrobiologi
Tabung reaksi BGLB positif adalah tabung yang menghasilkan gas yang terperangkap pada tabung durham
Hasil Pemeriksaan
Sampel Parasitologi
Sampel dinyatakan positif apabila terdapat telur atau cacing pada saat diamati dibawah mikroskop
Neraca Analitik
Perawatan Alat
Ditempatkan diatas meja yang paling stabil di laboratorium, Menggunakan stabilizer yang sesuai. Dihindarkan dari sinar matahari langsung. Dihindarkan dari gerakan udara Dihindarkan dari radiasi panas dan elektromagnetik. Datarkan posisi neraca. Tutup pintu neraca pada saat tidak digunakan. Hidupkan setiap hari meskipun tidak digunakan.
AAS/SSA
Perawatan Alat
Sumber arus yang digunakan dalam pemakaian AAS ialah 220 volt sehingga arus listrik yang disediakan harus 220 volt dan jangan sampai kurang dari 220 volt. Meja yang digunakan untuk meletakkan AAS harus datar, kuat dan permanen. Sumber cahaya harus polikromatis yang nantinya akan diubah menjadi monokromatis.
AAS/SSA
Perawatan Alat
Lampu katoda dijaga jangan sampai pecah. Intensitas pemakaian alat jangan melebihi aturan yang telah ditentukan. Setelah alat digunakan, cuci dengan airdeionisasi selama 10 menit. Setelah digunakan, burner dibersihkan dan dikeringkan dengan lap bersih untuk menghilangkan karbonnya.
AAS/SSA
Perawatan Alat
Alat harus disimpan dalam ruangan yang kelembaban dan suhunya terjaga seperti pada ruanga ber AC. Stabilizer digunakan untuk menstabilkan apabila terjadi fluktuasi.
Mikroskop
Perawatan Alat
Setelah mikroskop sudah selesai digunakan, lalu naikkan tubus, bersihkan lensa objekif dengan lens paper (jangan menggunakan tisu biasa karena dapat merusak dan menggores lensa), putar lensa objektif dengan perbesaran sekecil-kecilnya, lalu turunkan serendahrendahnya tepat di atas lubang meja mikroskop. Tutup diafragma, posisikan kondensor dan posisi cermin dalam keadaan tegak.
Mikroskop
Perawatan Alat
Simpan mikroskop di dalam kotaknya atau dalam lemari. Jika kelembapan ruangan tinggi, dianjurkan mikroskop disimpan dalam ruangan yang tertutup memakai pengawet kering untuk menghindari jamur atau ruangan tempat penyimpanan dipanaskan dengan lampu sampai suhunya 40-50 C.
Perawatan Alat
Alat Gelas
Cuci alat gelas menggunakan campuran asam sulfat dan kalium dikhromat, hati-hati bahan ini berbahaya. Keringkan pada rak pengering tetapi tidak boleh dipanaskan dalam oven. Simpan alat volumetrik yang tidak dipakai dalam lemari tertutup untuk menghindari debu.
Perawatan Alat
Autoklaf
Gunakan air suling selama proses pensterilan dan pencucian. Alat perkakas yang akan disteril harus dicuci terlebih dahulu. Susunan barang-barang di dalam 'chamber' harus menurut kaidahyang ditetapkan. Jangan gunakan talam yang tidak berlubang. Lepaskan bagian-bagian yang tidak dapat diautoklaf dari peralatanyang akan disteril.
Perawatan Alat
Autoklaf
Pastikan proses pensterilan dilakukan oleh suhu yang ditetapkan. Setiap kali setelah digunakan, pintu harus direnggangkan sedikit. 'Chamber' harus dicuci setiap minggu. Tangki dikosongkan dan dibersihkan setiap minggu.
Perawatan Alat
Autoklaf
Cuci dengan kain yang lembab, elakkan dari menggunakan bahan penghakis, bahan kimia atau bahan pencuci yang mempunyai kandungan klorida yang tinggi
Perawatan Alat
Inkubator
Bersihkan bagian dalam inkubator dari sisa contoh atau kotoran lain. Bersihkan dinding bagian luar dari debu menggunakan lap bersih, jika perlu dapat digunakan sedikit deterjen. Jika mungkin penggunaan inkubator hanya di satu titik ukur. Hidupkan inkubator setiap hari meskipun tidak digunakan. Jika tidak digunakan hidupkan 1 2 jam.
Perawatan Alat
Inkubator
Pastikan voltase input stabil sesuai dengan spesifikasi alat. Periksalah suhu inkubator melalui termometer indikator dan pastikan suhu mencapai titik yang diinginkan. Jika tidak, segera matikan inkubator.
Perawatan Bahan
Perawatan bahan-bahan yang telah digunakan haruslah tepat. Karena bahan-bahan tersebut bisa saja mengandung bahan kimia berbahaya, bakteri patogen dan parasit yang tentu saja berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Penanganan bahan kimia yang bersifat asam (contohnya dalam pemeriksaan kadar logam) harus dipisahkan dan dibuang di tempat penampungan khusus.
Perawatan Bahan
Penampung limbah dapat dibuat seperti water treatment. Setiap wadah dapat diisi dengan bahan pengadsorb limbah, misalnya zeolit, bentonit atau karbon atau penukar ion, sehingga limbah cair aman dibuang di tempat pembuangan limbah cair. Hal utama dalam penanganan bahan bekas pemeriksaan mikrobiologi dan parasitologi adalah mematikan mikroba dan parasit pada sampel.
Perawatan Bahan
Sampel sisa pemeriksaan disterilkan dengan menggunakan autoklaf. Setelah steril, sampel tersebut aman dibuang di tempat pembuangan.