Anda di halaman 1dari 76

UJI HIPOTESIS

KELOMPOK 1 Eriwan Susanto 10709032 Rohayati 20712036 Patihul Husni 20712307 Nunung Yulia 20712322

Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani Hupo berarti lemah atau kurang atau kurang bawah Thesis berarti teori, proporsi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti Sehingga dapat diartikan pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara

Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis mengenai parameter populasi

Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik


1. 2. 3. 4. 5. 6. Hipotesis harus menyatakan hubungan Hipotesis harus sesuai dengan fakta Hipotesis harus sesuai dengan ilmu Hipotesis harus dapat diuji Hipotesis harus sederhana Hipotesis harus dapat menerangkan fakta

KEGUNAAN HIPOTESIS
1 Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejalagejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. 2 Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian. 3 Hipotesis memberikan arah kepada penelitian. 4 Hipotesis memberikan kesimpulan penyelidikan kerangka untuk melaporkan

HIPOTESIS STATISTIK
1. Hipotesis Nol (Ho) Hipotesis Nol (Ho) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam rumusan hipotesis, yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y). Ex: tidak ada hubungan antara warna baju dengan kecerdasan mahasiswa. 2. Hipotesis Kerja/ Alternatif (H1/Ha) Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan H1 tersebut, akan digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian.

JENIS-JENIS HIPOTESIS
JENIS PARAMETER 1. 2. 3. Uji Hipotesis Rata2 Uji Hipotesis Proporsi Uji Hipotesis Varians

JENIS HIPOTESIS

JUMLAH SAMPEL

1. 2. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3.

Sampel Besar Sampel Kecil Distribusi Z Distribusi t Distribusi X Distribusi F Uji Dua Arah Uji Pihak Kiri Uji Pihak Kanan

JENIS DISTRIBUSI

ARAH/BENTUK FORMULASI

Jenis-jenis hipotesis
1. Berdasarkan Jenis parameter a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata. Pengujian hipotesis satu rata-rata Pengujian hipotesis beda dua rata-rata Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata b. Pengujian hipotesis tentang proporsi. Contoh: Pengujian hipotesis satu proporsi Pengujian hipotesis beda dua proporsi Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
c. Pengujian hipotesis tentang varian. Contoh: Pengujian hipotesis satu varian Pengujian hipotesis kesamaan dua varian

Jenis-jenis hipotesis (cont.)


2. Berdasarkan Jumlah sampelnya a. Pengujian hipotesis sampel besar, pengujian hipotesis yang menggunakan sampel n>30 b. Pengujian hipotesis sampel kecil, pengujian hipotesis yang menggunakan sampel n 30

3. Berdasarkan Jenis Distribusinya

a. Pengujian hipotesis dengan Distribusi Z


Pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi Z sebagai uji statistik.

Contoh:
1. Uji hipotesis satu dan beda dua rata-rata 2. Uji hipotesis satu dan beda dua proporsi

b. Pengujian hipotesis dengan Distribusi t Pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Contoh: Uji hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel kecil

c. Pengujian hipotesis dengan Distribusi X2


Pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi X2 sebagai uji statistik.

Contoh:
1. Uji hipotesis beda tiga proporsi 2. Uji hipotesis independensi

3. Uji hipotesis kompatibilitas

d. Pengujian hipotesis dengan Distribusi F Pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi F sebagai uji statistik. Contoh: 1. Uji hipotesis beda tiga rata-rata 2. Uji hipotesis kesamaan dua varians

4. Berdasarkan arah atau bentuk formulasinya


a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test) Ho : = o H1 : o

b. Pengujian hipotesis pihak kiri/sisi kiri


Ho : = o H1 : < o atau Ho : o

H1 : o

c. Pengujian hipotesis pihak kanan/sisi kanan


Ho : = o H1 : > o atau Ho : o

H1 : o

JENIS-JENIS PENGUJIAN HIPOTESIS


JENIS PARAMETER 1. 2. 3. Uji Hipotesis Rata2 Uji Hipotesis Proporsi Uji Hipotesis Varians

JENIS HIPOTESIS

JUMLAH SAMPEL

1. 2. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3.

Sampel Besar Sampel Kecil Distribusi Z Distribusi t Distribusi X Distribusi F Uji Dua Arah Uji Pihak Kiri Uji Pihak Kanan

JENIS DISTRIBUSI

ARAH/BENTUK FORMULASI

3. Berdasarkan Jenis Distribusinya


a. Pengujian hipotesis dengan Distribusi Z
Pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi Z sebagai uji statistik. Contoh: 1) Uji hipotesis satu dan beda dua rata-rata

2) Uji hipotesis satu dan beda dua proporsi

b. Pengujian hipotesis dengan Distribusi t


Pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Contoh: Uji hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel kecil

c. Pengujian hipotesis dengan Distribusi X2


Pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi X2 sebagai uji statistik. Contoh: 1. Uji hipotesis beda tiga proporsi 2. Uji hipotesis independensi 3. Uji hipotesis kompatibilitas

d. Pengujian hipotesis dengan Distribusi F


Pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi F sebagai uji statistik. Contoh: 1. Uji hipotesis beda tiga rata-rata 2. Uji hipotesis kesamaan dua varians

4. Berdasarkan arah atau bentuk formulasinya


a.

Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)


Ho : = o H1 : o

b. Pengujian hipotesis pihak kiri/sisi kiri


Ho : = o H1 : < o atau Ho : o H1 : o

c. Pengujian hipotesis pihak kanan/sisi kanan


Ho : = o H1 : > o atau Ho : o H1 : o

PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS


Tentukan Formulasi Hipotesis

Tentukan Taraf Nyata (Significant of level)


Tentukan Kriteria Pengujian Hitung Nilai Uji Statistik Kesimpulan

1. Menentukan Formulasi Hipotesis


a. Hipotesis Nol (Ho)
Dirumuskan sebagai pernyataan yang akan diuji. (Suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi). Contoh : Tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar dan kreatifitas dalam belajar.

b. Hipotesis Alternatif (Ha)


Suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesis nol (Ho) adalah salah. Contoh :Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemandirian belajar dan kreatifitas dalam belajar. Bentuk Ha terdiri atas : Ho := o Ha : > o Ha : < o Ha : o

2. Tentukan Taraf Nyata (Significant Level)


Taraf Nyata () adalah besarnya toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Taraf nyata dalam bentuk %, umumnya sebesar 1% (0,01) atau 5% (0,05), ditulis 0,01 ; 0,05. Besarnya kesalahan disebut sebagai daerah kritis pengujian (critical region of a test) atau daerah penolakan (region of rejection).

5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan kriteria pengujiannya.

Contoh 1 : Uji beda satu rata-rata


Data yang dikeluarkan oleh suatu lembaga menyatakan bahwa pendapatan rata-rata per hari pedagang kaki lima di kota P sebesar Rp. 7.250,-. Seorang peneliti menduga bahwa pendapatan rata-rata perhari pedagang kaki lima tersebut lebih dari Rp. 7.250,-. Untuk membuktikan dugaan peneliti tersebut maka diambil sampel sebanyak 20 pedagang kaki lima untuk diwawancarai. Dari hasil wawancara diketahui bahwa rata-rata pendapatan perhari pedagang kaki lima di kota P sebesar Rp. 8.100,dengan standat deviasi sebesar Rp. 2.300,-. Jika dalam pengujian digunakan taraf signifikan sebesar 5%, ujilah kebenaran data yang dikeluarkan lembaga tersebut.

Jawab :
Hipotesis statistik Ho : = 7.250 dan Ha : > 7.250 Taraf signifikan ( = 5%) maka T .n-1 = T 0,05. 19 = 1.729 T hitung = 8.100 7.250 = 1,65 2.300 20

Jadi karena Thitung < Ttabel atau 1,65 <1.729 maka, Ho diterima.
Kesimpulan : Data dari lembaga yang menyatakan bahwa pendapatan ratarata perhari pedagang kaki lima di kota P sebesar Rp. 7.250 adalah benar.

Contoh 2 : Uji beda dua rata-rata.


Seorang dosen yang mengajar Mata Kuliah Statistika kelas pararel (kelas A dan B) menyatakan bahwa rata-rata nilai ujian statistika kelas A dan kelas B adalah sama. Untuk menguji pernyataan tersebut maka diteliti sebanyak 50 mahasiswa kelas A dan 50 mahasiswa kelas B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai ujian kelas A adalah 67 dengan varian 25,2. Sedangkan untuk kelas B rata-rata nilai ujian adalah 70 dengan varian 38,7. Dengan menggunakan taraf signifikan 5% ujilah pernyataan dosen tersebut.

Jawab : Hipotesis statistik Ho : A = B dan Ha : A B Taraf signifikan ( = 5%) maka Z .50+50 - 2 = Z 0,025.98 = 1,980 Z hitung = 67 70 = - 2,65 25,2 + 38,7 50 50 Jadi karena -Zhitung < - Ztabel atau -2,65 < -1,980 maka, Ho ditolak.
Kesimpulan : Pernyataan dosen bahwa nilai ujian statistika kelas A dan kelas B sama adalah salah. Berdasarkan perhitungan statistik tersebut di atas menunjukkan bahwa rata-rata nilai ujian statistika antara kelas A dengan kelas B adalah berbeda

Contoh 3 : Uji beda satu proporsi.


Pimpinan perusahaan komputer menyatakan bahwa 90% produk yang dihasilkan dalam kualitas standart. Untuk menguji pernyataan tersebut maka diambil sampel sebanyak 250 buah untuk diteliti kualitasnya dan ternyata terdapat sebanyak 16 buah yang dinyatakan mempunyai kualitas tidak standar. Ujilah pernyataan pimpinan tersebut dengan tingkat keyakinan 95%

Jawab : Hipotesis statistik Ho : = 0,90 dan Ha : 0,90

Taraf signifikan ( = 5%) maka Z = Z 0,025 = 1,960 X = 250 16 = 234 Z hitung = 234 (250) (0.90) = 1,897 (250) (0,90) (0,10)
Jadi karena Zhitung < Ztabel atau 1,897 < 1,960 maka, Ho diterima.
Kesimpulan : Pernyataan pimpinan perusahaan komputer tentang produk yang dihasilkan sebesar 90% dalam kualitas standar adalah benar

Contoh 4 : Uji beda 2 proporsi Seorang ahli farmakologi mengadakan percobaan dua macam obat anti hipertensi. Obat pertama diberikan pada 100 ekor tikus dan ternyata 60 ekor menunjukkan perubahan tekanan darah. Obat kedua diberikan pada 150 ekor tikus dan ternyata 85 ekor berubah tekanan darahnya. Apakah ada perbedaan antara obat pertama dan obat kedua? Ujilah dengan derajat kebebasan 5%.

Jawab : Hipotesis statistik Ho : p1 = p2 dan Ha : p1 p2

Taraf signifikan ( = 5%) maka Z = Z 0,025 = 1,960 P1 = 60/100 = 0,6 p = 60+85/250 = 0,58 P2 = 85/150 = 0,56 Z hitung = 0,6 0,56 = 0,66 0,58x0,42 (1/100+1/150)

Jadi karena Zhitung < Ztabel atau 0,66 < 1,960 maka, Ho diterima.
Kesimpulan : Obat antihipertensi yang pertama dan kedua tidak ada perbedaan yang signifikan.

HIPOTESIS BERDASARKAN EKSPLANASINYA

Hipotesis Deskriptif

Hipotesis Komparatif

Hipotesis Asosiatif

Penggolongan Uji Hipotesis


Bentuk Hipotesis Macam Data Deskriptif (satu variabel) Komparatif (dua sampel) Related Independen Fisher Exact Probability 2 Two Sample Median test Mann-Whitney U test Kolmogorov Simrnov Wald-Woldfowitz Pearson Product Moment * Interval Rasio Friedman Two Way-Anova Komparatif (lebih dari 2 sampel) Related 2 for k sample 2 for k sample Cochran Q Independen Asosiatif (hubungan)

Nominal

Binomial 2 One Sample

Mc Nemar

Contingency Coefficient C

Ordinal

Run Test

Sign test Wilcoxon matched parts

Median Extension Kruskal-Wallis One Way Anova

Spearman Rank Correlation Kendall Tau

T Test*

T-test of* Related

T-test of* independent

One-Way Anova* Two Way Anova*

One-Way Anova* Two Way Anova* Partial Correlation* Multiple Correlation*

Jenis Data
Data nominal Data ordinal Data interval (scale) Data rasio

4/17/2013

39

Data nominal
Data yang ditetapkan berdasarkan proses penggolongan atau kategorisasi. Data nominal ini bersifat diskrit dan saling terpisah (mutually exlusive) antara golongan (kategori) yang satu dengan yang lain. Contoh : data tentang jenis kelamin; data tentang pendapat responden terhadap kenaikan SPP (setuju/tidak setuju).
4/17/2013 40

Data ordinal
Data yang mempunyai urutan atau bisa diurutkan berdasarkan jenjang atau atribut tertentu. Contoh : data tentang rangking siswa, hasil lomba pidato bahasa Inggris bagi siswa SLTP, dan sebagainya. Data ordinal juga bersifat diskrit.

4/17/2013

41

Data interval (scale)


Data yang dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran (satuan/unit) yang sama; dapat diurutkan berdasarkan kelompok tersebut sebagaimana data ordinal. Data interval umumnya bersifat kontinyu. Contohnya : data tentang skor test siswa, data tentang prestasi belajar, dan sebagainya.

4/17/2013

42

HIPOTESIS DESKRIPTIF
Hipotesis yang menyatakan tentang nilai suatu variabel mandiri dan tidak membuat perbandingan atau hubungan.
Dalam penelitian, hipotesis deskriptif hanya bertujuan untuk menjelaskan satu variabel saja atau lebih dikenal dengan istilah penelitian univariat. Merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada 1 sampel. Kesimpulan yang akan dihasilkan adalah apakah hipotesis yang diuji dapat digeneralisasikan atau tidak. Bila Ho diterima berarti dapat digeneralisasikan.

HIPOTESIS DESKRIPTIF
Contoh : Rumusan Masalah Deskriptif : Berapa lama daya tahan lampu pijar merk X ? Hipotesis Deskriptif : Daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam (H0) Hipotesis alternatifnya adalah: Daya tahan lampu pijar merk X 600jam Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel) : H0 : = 600 Ha : 600

Statistik Uji Hipotesis Deskriptif (1 sampel)


Bentuk Hipotesis Macam Data Deskriptif (satu variabel) Komparatif (dua sampel) Related Independen Fisher Exact Probability 2 Two Sample Median test Mann-Whitney U test Kolmogorov Simrnov Wald-Woldfowitz Pearson Product Moment * Interval Rasio Friedman Two Way-Anova Komparatif (lebih dari 2 sampel) Related 2 for k sample 2 for k sample Cochran Q Independen Asosiatif (hubungan)

Nominal

Binomial 2 One Sample

Mc Nemar

Contingency Coefficient C

Ordinal

Run Test (Randomness)

Sign test Wilcoxon matched parts

Median Extension Kruskal-Wallis One Way Anova

Spearman Rank Correlation Kendall Tau

T Test*

T-test of* Related

T-test of* independent

One-Way Anova* Two Way Anova*

One-Way Anova* Two Way Anova* Partial Correlation* Multiple Correlation*

Langkah-langkah Pengujian Hipotesis Deskriptif


1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Menghitung rata-rata data Menghitung simpangan baku Menghitung harga t hitung Melihat harga t tabel Menggambarkan kurva lonceng Meletakkan kedudukan t hitung dan t tabel dalam kurva yang telah dibuat Membuat keputusan pengujian hipotesis

Arah Pengujian Hipotesis


Macam pengujian hipotesis deskriptif: 1. Uji dua pihak (two tail test) 2. Uji satu pihak (one tail test) Uji satu pihak ada dua : a. uji pihak kanan b. uji pihak kiri.

Jenis uji mana yang digunakan tergantung pada bunyi hipotesis

Contoh Uji Dua Pihak: Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri pramuniaga Matahari di kota Malang adalah 4 jam/hari sebagai berikut:

Penyelesaian : H0 : 0 = 4 jam/hari berarti daya tahan berdiri pramuniaga Matahari dikota Malang adalah 4 jam/hari Ha : 0 400 jam daya tahan berdiri pramuniaga Matahari di kota Malang 4 jam/hari N =31 dk =31-1=30 V S = 1,81 o = 4 jam/hari

Daerah Penerimaan H0 Daerah penolakan H0

Luas daerah terarsir =


Daerah penolakan H0

-2,042 -1,98

1,98

2,042

Dengan mengambil = 0.05, dk = 30 didapat t tabel = 2,042 Kriteria tolak hipotesis Ha jika t hitung tidak sama dengan 2,042 dan terima Ha jika sebaliknya Penelitian memberi hasil t = 1,98 Hipotesis Ho diterima, Ha ditolak Kesimpulan : Jadi, bila Ho diterima, berarti Ho yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri pramuniaga Matahari di kota Malang 4 jam/hari, dapat di generalisasi untuk seluruh populasi pramuniaga Matahari di kota Malang.

HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Contoh : a. Rumusan Masalah Komparatif : Bagaimanakah produktivitas kerja karyawan di PT. X dibandingkan dengan PT. Y ? b. Hipotesis Komparatif : Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan PT. X dan PT. Y (Ho) Terdapat perbedaan produktivitas kerja karyawan PT. X dengan PT. Y (Ha) c. Hipotesis Statistik : H0 : 1 = 2 Ha : 1 2 1 = rata-rata produktivitas karyawan PT X 2 = rata-rata produktivitas karyawan PT Y

Model komparasi
Komparasi antar dua sampel Komparasi antar lebih dari dua sampel (komparasi k sampel) Terdapat dua jenis komparasi sampel
Komparasi sampel berkolerasi Komparasi sampel tidak berkorelasi (independent)

Sampel yang Berkorelasi


Sampel yang berkolerasi biasanya terdapat dalam desain penelitian eksperimen, seperti : 1. Membuat perbandingan kemampuan kerja pegawai sebelum dilatih dengan yang sudah dilatih 2. Membandingkan nilai pre-test dan post-test 3. Membandingkan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol

Sampel Tidak Berkorelasi (Independen)


Sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan satu sama lain, misalnya akan membandingkan kemampuan lulusan SMU dan SMK, membandingkan pengaruh metode terapi I dengan metode II.

Komparatif Dua Sampel


Hipotesis uji dua pihak
Rumusan hipotesis nol dan alternatifnya berbunyi sebagai berikut
Ho : Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara pegawai yang mendapat kendaraan dinas dengan yang tidak. Ha : Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara pegawai yang mendapat kendaraan dinas dengan yang tidak.

Komparatif Dua Sampel


Uji satu pihak
Rumusan hipotesis nol dan alternatifnya sebagai berikut :
Ho : prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore hari lebih besar dari yang masuk pagi. Ha : prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore hari lebih rendah dari yang masuk pagi.

Penggolongan Uji Hipotesis


Bentuk Hipotesis Macam Data Deskriptif (satu variabel) Komparatif (dua sampel) Related Independen Fisher Exact Probability 2 Two Sample Median test Mann-Whitney U test Kolmogorov Simrnov Wald-Woldfowitz Pearson Product Moment * Interval Rasio T Test* T-test of* Related T-test of* independent One-Way Anova* Two Way Anova* One-Way Anova* Two Way Anova* Partial Correlation* Multiple Correlation* Friedman Two Way-Anova Komparatif (lebih dari 2 sampel) Related 2 for k sample 2 for k sample Cochran Q Independen Asosiatif (hubungan)

Nominal

Binomial 2 One Sample

Mc Nemar

Contingency Coefficient C

Ordinal

Run Test

Sign test Wilcoxon matched parts

Median Extension Kruskal-Wallis One Way Anova

Spearman Rank Correlation Kendall Tau

Mc Nemar Test
Pengujian komparatif dari dua sampel yang berhubungan Data nominal Umumnya berupa desain before-after Hipotesis penelitian merupakan perbandingan antara nilai sebelum dan sesudah ada perlakuan/treatment.

Mc Nemar Test
Sebagai panduan untuk menguji signifikansi setiap perubahan maka data perlu disusun ke dalam tabel segi empat ABCD
Sesudah Sebelum + A C + B D

Dari tabel diatas maka A + D adalah jumlah total sampel yang berubah, B dan C adalah sampel yang tidak berubah Test Mc Nemar berdistribusi Chi Kuadrat, oleh karena itu rumus yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah rumus Chi Kuadrat

Mc Nemar Test
Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh iklan terhadap pembelian alat bantu jalan. Sampel diambil secara random sebanyak 200 pasien. Sebelum iklan diluncurkan, terdapat 50 pasien yang membeli alat tersebut dan 150 tidak. Setelah iklan ternyata dari 200 orang tersebut terdapat 125 yang membeli dan 75 tidak. Dari 125 yang membeli tersebut terdiri atas pembeli tetap 40 orang sehingga yang berubah menjadi membeli 85. Dari 75 yang tidak membeli yang tetap 65 dan yang berubah 10 orang.

Mc Nemar Test
Sebelum Iklan Membeli Tidak Membeli Total 50 150 200 Sesudah Iklan

125 (40 tetap, 85 berubah)


75 (65 tetap, 10 berubah) 200 = 105 + 95

Judul Pengaruh iklan terhadap penjualan alat bantu jalan Hipotesis Ada pengaruh yang bermakna pemasangan iklan terhadap penjualan alat bantu jalan Hipotesis statistik
Ho : Tidak ada pengaruh yang bermakna pemasangan iklan terhadap penjualan alat bantu jalan Ha : Ada pengaruh yang bermakna pemasangan iklan terhadap penjualan alat bantu jalan

Mc Nemar Test
Membeli Tidak Membeli Membeli 85 40
2

Tidak membeli 65 10

85 10 1) A D 1
A D 85 10

2 = 57.6

Harga Chi Kuadrat hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga chi Kuadrat tabel. Bila dk = 1 dan taraf kesalahan 5%, maka chi kuadrat tabel = 3,84 Ketentuan
Chi kuadrat hitung < tabel maka Ho diterima Chi kuadrat hitung > tabel maka Ho ditolak

Berdasarkan perhitungan tersebut maka Chi kuadrat hitung lebih besar dari nilai tabel (57,642 > 3,84). Hal ini berarti Ho ditolak Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang bermakna dari pemasangan iklan terhadap penjualan alat bantu jalan.

HIPOTESIS ASOSIATIF
Hipotesis Asosiatif : merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. a. Rumusan Masalah Asosiatif : Adakah hubungan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual ? b. Hipotesis Asosiatif : Tidak terdapat hubungan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual (Ho) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual (Ha) c. Hipotesis Statistik : H0 : = 0 (berarti tidak ada hubungan) Ha : 0 (berarti ada hubungan).

Penggolongan Uji Hipotesis


Bentuk Hipotesis Macam Data Deskriptif (satu variabel) Komparatif (dua sampel) Related Independen Fisher Exact Probability 2 Two Sample Median test Mann-Whitney U test Kolmogorov Simrnov Wald-Woldfowitz Pearson Product Moment * Interval Rasio T Test* T-test of* Related T-test of* independent One-Way Anova* Two Way Anova* One-Way Anova* Two Way Anova* Partial Correlation* Multiple Correlation* Friedman Two Way-Anova Komparatif (lebih dari 2 sampel) Related 2 for k sample 2 for k sample Cochran Q Independen Asosiatif (hubungan)

Nominal

Binomial 2 One Sample

Mc Nemar

Contingency Coefficient C

Ordinal

Run Test

Sign test Wilcoxon matched parts

Median Extension Kruskal-Wallis One Way Anova

Spearman Rank Correlation Kendall Tau

Analisis Koefisien Korelasi Rank Spearman

Langkah-langkah Uji Rank Spearman


1. Berikan peringkat pada nilai-nilai variabel x dari 1 sampai n. Jika terdapat angka-angka sama, peringkat yang diberikan adalah peringkat rata-rata dari angka-angka yang sama.

2. Berikan peringkat pada nilai-nilai variabel y dari 1 sampai n. Jika terdapat angka-angka sama, peringkat yang diberikan adalah peringkat rata-rata dari angka-angka yang sama. 3. Hitung di untuk tiap-tiap sampel (di=peringkat xi - peringkat yi)

Langkah-langkah Uji Rank Spearman


4. 5. Kuadratkan masing-masing di dan jumlahkan semua di2 Hitung Koefisien Korelasi Rank Spearman () baca rho:

6.

= 1-

6di2 n3 - n

Bila terdapat angka-angka sama. Nilai-nilai pengamatan dengan angka sama diberi ranking rata-rata.

Aturan mengambil keputusan


No Parameter hitung dan tabel. tabel dapat dilihat pada Tabel J (Tabel Uji Rank Spearman) yang memuat tabel, pada berbagai n dan tingkat kepercayaan Nilai hitung tabel hitung < tabel 0.000-0.199 0.200-0.399 2. Kekuatan korelasi hitung 0.400-0.599 0.600-0.799 0.800-1.000 + (positif) 3. Arah Korelasi hitung - (negatif) Interpretasi

Ho ditolak Ha diterima

1.

Ho diterima Ha ditolak Sangat Lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat Searah, semakin besar nilai xi semakin besar pula nilai yi Berlawanan arah, semakin besar nilai xi semakin kecil nilai yi, dan sebaliknya

Contoh
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui korelasi antara Kadar SGOT (Unit Karmen/100ml) dengan Kolesterol HDL (mg/100ml) pada 7 sampel yang diambil secara random. Hasil pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel. Bagaimana kesimpulan yang dapat diambil dari data tersebut? =0.01
Sampel 1 2 3 Kadar SGOT 5,7 11,3 13,5 Kadar HDL 40,0 41,2 42,3 Ctt : Hasil uji normalitas, data tidak terdistribusi normal

4
5 6 7

15,1
17,9 19,3 21,0

42,8
43,8 43,6 46,5

Prosedur Uji
1. Tetapkan hipotesis H0 : Tidak ada korelasi antara kadar SGOT dengan HDL Ha : Ada korelasi antara kadar SGOT dengan HDL

2.
3.

Tentukan nilai tabel pada n=7 dan =0,01 0,8571


Hitung nilai hitung

Sampel 1 2 3

Kadar SGOT (xi) 5,7 11,3 13,5

Ranking x 1 2 3

Kadar HDL yi 40,0 41,2 42,3

Ranking y 1 2 3

di 0 0 0

di2 0 0 0

4
5 6 7

15,1
17,9 19,3 21,0

4
5 6 7

42,8
43,8 43,6 46,5

4
6 5 7

0
-1 1 0

0
1 1 0 di2=2

= 1= =

6di2

n3 - n 336 - 12 336 0,964

= 1-

6x2
73 - 7

= 1-

12
336

4. Kesimpulan Karena nilai hitung (0,964) tabel (0,8571), maka Ho ditolak Ha diterima berarti ada korelasi yang sangat kuat dan positif antara Kadar SGOT dengan Kadar HDL.

Anda mungkin juga menyukai