KELOMPOK 1 Eriwan Susanto 10709032 Rohayati 20712036 Patihul Husni 20712307 Nunung Yulia 20712322
Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani Hupo berarti lemah atau kurang atau kurang bawah Thesis berarti teori, proporsi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti Sehingga dapat diartikan pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara
Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis mengenai parameter populasi
KEGUNAAN HIPOTESIS
1 Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejalagejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. 2 Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian. 3 Hipotesis memberikan arah kepada penelitian. 4 Hipotesis memberikan kesimpulan penyelidikan kerangka untuk melaporkan
HIPOTESIS STATISTIK
1. Hipotesis Nol (Ho) Hipotesis Nol (Ho) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam rumusan hipotesis, yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y). Ex: tidak ada hubungan antara warna baju dengan kecerdasan mahasiswa. 2. Hipotesis Kerja/ Alternatif (H1/Ha) Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan H1 tersebut, akan digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian.
JENIS-JENIS HIPOTESIS
JENIS PARAMETER 1. 2. 3. Uji Hipotesis Rata2 Uji Hipotesis Proporsi Uji Hipotesis Varians
JENIS HIPOTESIS
JUMLAH SAMPEL
1. 2. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3.
Sampel Besar Sampel Kecil Distribusi Z Distribusi t Distribusi X Distribusi F Uji Dua Arah Uji Pihak Kiri Uji Pihak Kanan
JENIS DISTRIBUSI
ARAH/BENTUK FORMULASI
Jenis-jenis hipotesis
1. Berdasarkan Jenis parameter a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata. Pengujian hipotesis satu rata-rata Pengujian hipotesis beda dua rata-rata Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata b. Pengujian hipotesis tentang proporsi. Contoh: Pengujian hipotesis satu proporsi Pengujian hipotesis beda dua proporsi Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
c. Pengujian hipotesis tentang varian. Contoh: Pengujian hipotesis satu varian Pengujian hipotesis kesamaan dua varian
Contoh:
1. Uji hipotesis satu dan beda dua rata-rata 2. Uji hipotesis satu dan beda dua proporsi
b. Pengujian hipotesis dengan Distribusi t Pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Contoh: Uji hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel kecil
Contoh:
1. Uji hipotesis beda tiga proporsi 2. Uji hipotesis independensi
d. Pengujian hipotesis dengan Distribusi F Pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi F sebagai uji statistik. Contoh: 1. Uji hipotesis beda tiga rata-rata 2. Uji hipotesis kesamaan dua varians
H1 : o
H1 : o
JENIS HIPOTESIS
JUMLAH SAMPEL
1. 2. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3.
Sampel Besar Sampel Kecil Distribusi Z Distribusi t Distribusi X Distribusi F Uji Dua Arah Uji Pihak Kiri Uji Pihak Kanan
JENIS DISTRIBUSI
ARAH/BENTUK FORMULASI
5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan kriteria pengujiannya.
Jawab :
Hipotesis statistik Ho : = 7.250 dan Ha : > 7.250 Taraf signifikan ( = 5%) maka T .n-1 = T 0,05. 19 = 1.729 T hitung = 8.100 7.250 = 1,65 2.300 20
Jadi karena Thitung < Ttabel atau 1,65 <1.729 maka, Ho diterima.
Kesimpulan : Data dari lembaga yang menyatakan bahwa pendapatan ratarata perhari pedagang kaki lima di kota P sebesar Rp. 7.250 adalah benar.
Jawab : Hipotesis statistik Ho : A = B dan Ha : A B Taraf signifikan ( = 5%) maka Z .50+50 - 2 = Z 0,025.98 = 1,980 Z hitung = 67 70 = - 2,65 25,2 + 38,7 50 50 Jadi karena -Zhitung < - Ztabel atau -2,65 < -1,980 maka, Ho ditolak.
Kesimpulan : Pernyataan dosen bahwa nilai ujian statistika kelas A dan kelas B sama adalah salah. Berdasarkan perhitungan statistik tersebut di atas menunjukkan bahwa rata-rata nilai ujian statistika antara kelas A dengan kelas B adalah berbeda
Taraf signifikan ( = 5%) maka Z = Z 0,025 = 1,960 X = 250 16 = 234 Z hitung = 234 (250) (0.90) = 1,897 (250) (0,90) (0,10)
Jadi karena Zhitung < Ztabel atau 1,897 < 1,960 maka, Ho diterima.
Kesimpulan : Pernyataan pimpinan perusahaan komputer tentang produk yang dihasilkan sebesar 90% dalam kualitas standar adalah benar
Contoh 4 : Uji beda 2 proporsi Seorang ahli farmakologi mengadakan percobaan dua macam obat anti hipertensi. Obat pertama diberikan pada 100 ekor tikus dan ternyata 60 ekor menunjukkan perubahan tekanan darah. Obat kedua diberikan pada 150 ekor tikus dan ternyata 85 ekor berubah tekanan darahnya. Apakah ada perbedaan antara obat pertama dan obat kedua? Ujilah dengan derajat kebebasan 5%.
Taraf signifikan ( = 5%) maka Z = Z 0,025 = 1,960 P1 = 60/100 = 0,6 p = 60+85/250 = 0,58 P2 = 85/150 = 0,56 Z hitung = 0,6 0,56 = 0,66 0,58x0,42 (1/100+1/150)
Jadi karena Zhitung < Ztabel atau 0,66 < 1,960 maka, Ho diterima.
Kesimpulan : Obat antihipertensi yang pertama dan kedua tidak ada perbedaan yang signifikan.
Hipotesis Deskriptif
Hipotesis Komparatif
Hipotesis Asosiatif
Nominal
Mc Nemar
Contingency Coefficient C
Ordinal
Run Test
T Test*
Jenis Data
Data nominal Data ordinal Data interval (scale) Data rasio
4/17/2013
39
Data nominal
Data yang ditetapkan berdasarkan proses penggolongan atau kategorisasi. Data nominal ini bersifat diskrit dan saling terpisah (mutually exlusive) antara golongan (kategori) yang satu dengan yang lain. Contoh : data tentang jenis kelamin; data tentang pendapat responden terhadap kenaikan SPP (setuju/tidak setuju).
4/17/2013 40
Data ordinal
Data yang mempunyai urutan atau bisa diurutkan berdasarkan jenjang atau atribut tertentu. Contoh : data tentang rangking siswa, hasil lomba pidato bahasa Inggris bagi siswa SLTP, dan sebagainya. Data ordinal juga bersifat diskrit.
4/17/2013
41
4/17/2013
42
HIPOTESIS DESKRIPTIF
Hipotesis yang menyatakan tentang nilai suatu variabel mandiri dan tidak membuat perbandingan atau hubungan.
Dalam penelitian, hipotesis deskriptif hanya bertujuan untuk menjelaskan satu variabel saja atau lebih dikenal dengan istilah penelitian univariat. Merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada 1 sampel. Kesimpulan yang akan dihasilkan adalah apakah hipotesis yang diuji dapat digeneralisasikan atau tidak. Bila Ho diterima berarti dapat digeneralisasikan.
HIPOTESIS DESKRIPTIF
Contoh : Rumusan Masalah Deskriptif : Berapa lama daya tahan lampu pijar merk X ? Hipotesis Deskriptif : Daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam (H0) Hipotesis alternatifnya adalah: Daya tahan lampu pijar merk X 600jam Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel) : H0 : = 600 Ha : 600
Nominal
Mc Nemar
Contingency Coefficient C
Ordinal
T Test*
Contoh Uji Dua Pihak: Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri pramuniaga Matahari di kota Malang adalah 4 jam/hari sebagai berikut:
Penyelesaian : H0 : 0 = 4 jam/hari berarti daya tahan berdiri pramuniaga Matahari dikota Malang adalah 4 jam/hari Ha : 0 400 jam daya tahan berdiri pramuniaga Matahari di kota Malang 4 jam/hari N =31 dk =31-1=30 V S = 1,81 o = 4 jam/hari
-2,042 -1,98
1,98
2,042
Dengan mengambil = 0.05, dk = 30 didapat t tabel = 2,042 Kriteria tolak hipotesis Ha jika t hitung tidak sama dengan 2,042 dan terima Ha jika sebaliknya Penelitian memberi hasil t = 1,98 Hipotesis Ho diterima, Ha ditolak Kesimpulan : Jadi, bila Ho diterima, berarti Ho yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri pramuniaga Matahari di kota Malang 4 jam/hari, dapat di generalisasi untuk seluruh populasi pramuniaga Matahari di kota Malang.
HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Contoh : a. Rumusan Masalah Komparatif : Bagaimanakah produktivitas kerja karyawan di PT. X dibandingkan dengan PT. Y ? b. Hipotesis Komparatif : Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan PT. X dan PT. Y (Ho) Terdapat perbedaan produktivitas kerja karyawan PT. X dengan PT. Y (Ha) c. Hipotesis Statistik : H0 : 1 = 2 Ha : 1 2 1 = rata-rata produktivitas karyawan PT X 2 = rata-rata produktivitas karyawan PT Y
Model komparasi
Komparasi antar dua sampel Komparasi antar lebih dari dua sampel (komparasi k sampel) Terdapat dua jenis komparasi sampel
Komparasi sampel berkolerasi Komparasi sampel tidak berkorelasi (independent)
Nominal
Mc Nemar
Contingency Coefficient C
Ordinal
Run Test
Mc Nemar Test
Pengujian komparatif dari dua sampel yang berhubungan Data nominal Umumnya berupa desain before-after Hipotesis penelitian merupakan perbandingan antara nilai sebelum dan sesudah ada perlakuan/treatment.
Mc Nemar Test
Sebagai panduan untuk menguji signifikansi setiap perubahan maka data perlu disusun ke dalam tabel segi empat ABCD
Sesudah Sebelum + A C + B D
Dari tabel diatas maka A + D adalah jumlah total sampel yang berubah, B dan C adalah sampel yang tidak berubah Test Mc Nemar berdistribusi Chi Kuadrat, oleh karena itu rumus yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah rumus Chi Kuadrat
Mc Nemar Test
Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh iklan terhadap pembelian alat bantu jalan. Sampel diambil secara random sebanyak 200 pasien. Sebelum iklan diluncurkan, terdapat 50 pasien yang membeli alat tersebut dan 150 tidak. Setelah iklan ternyata dari 200 orang tersebut terdapat 125 yang membeli dan 75 tidak. Dari 125 yang membeli tersebut terdiri atas pembeli tetap 40 orang sehingga yang berubah menjadi membeli 85. Dari 75 yang tidak membeli yang tetap 65 dan yang berubah 10 orang.
Mc Nemar Test
Sebelum Iklan Membeli Tidak Membeli Total 50 150 200 Sesudah Iklan
Judul Pengaruh iklan terhadap penjualan alat bantu jalan Hipotesis Ada pengaruh yang bermakna pemasangan iklan terhadap penjualan alat bantu jalan Hipotesis statistik
Ho : Tidak ada pengaruh yang bermakna pemasangan iklan terhadap penjualan alat bantu jalan Ha : Ada pengaruh yang bermakna pemasangan iklan terhadap penjualan alat bantu jalan
Mc Nemar Test
Membeli Tidak Membeli Membeli 85 40
2
Tidak membeli 65 10
85 10 1) A D 1
A D 85 10
2 = 57.6
Harga Chi Kuadrat hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga chi Kuadrat tabel. Bila dk = 1 dan taraf kesalahan 5%, maka chi kuadrat tabel = 3,84 Ketentuan
Chi kuadrat hitung < tabel maka Ho diterima Chi kuadrat hitung > tabel maka Ho ditolak
Berdasarkan perhitungan tersebut maka Chi kuadrat hitung lebih besar dari nilai tabel (57,642 > 3,84). Hal ini berarti Ho ditolak Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang bermakna dari pemasangan iklan terhadap penjualan alat bantu jalan.
HIPOTESIS ASOSIATIF
Hipotesis Asosiatif : merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. a. Rumusan Masalah Asosiatif : Adakah hubungan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual ? b. Hipotesis Asosiatif : Tidak terdapat hubungan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual (Ho) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual (Ha) c. Hipotesis Statistik : H0 : = 0 (berarti tidak ada hubungan) Ha : 0 (berarti ada hubungan).
Nominal
Mc Nemar
Contingency Coefficient C
Ordinal
Run Test
2. Berikan peringkat pada nilai-nilai variabel y dari 1 sampai n. Jika terdapat angka-angka sama, peringkat yang diberikan adalah peringkat rata-rata dari angka-angka yang sama. 3. Hitung di untuk tiap-tiap sampel (di=peringkat xi - peringkat yi)
6.
= 1-
6di2 n3 - n
Bila terdapat angka-angka sama. Nilai-nilai pengamatan dengan angka sama diberi ranking rata-rata.
Ho ditolak Ha diterima
1.
Ho diterima Ha ditolak Sangat Lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat Searah, semakin besar nilai xi semakin besar pula nilai yi Berlawanan arah, semakin besar nilai xi semakin kecil nilai yi, dan sebaliknya
Contoh
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui korelasi antara Kadar SGOT (Unit Karmen/100ml) dengan Kolesterol HDL (mg/100ml) pada 7 sampel yang diambil secara random. Hasil pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel. Bagaimana kesimpulan yang dapat diambil dari data tersebut? =0.01
Sampel 1 2 3 Kadar SGOT 5,7 11,3 13,5 Kadar HDL 40,0 41,2 42,3 Ctt : Hasil uji normalitas, data tidak terdistribusi normal
4
5 6 7
15,1
17,9 19,3 21,0
42,8
43,8 43,6 46,5
Prosedur Uji
1. Tetapkan hipotesis H0 : Tidak ada korelasi antara kadar SGOT dengan HDL Ha : Ada korelasi antara kadar SGOT dengan HDL
2.
3.
Sampel 1 2 3
Ranking x 1 2 3
Ranking y 1 2 3
di 0 0 0
di2 0 0 0
4
5 6 7
15,1
17,9 19,3 21,0
4
5 6 7
42,8
43,8 43,6 46,5
4
6 5 7
0
-1 1 0
0
1 1 0 di2=2
= 1= =
6di2
= 1-
6x2
73 - 7
= 1-
12
336
4. Kesimpulan Karena nilai hitung (0,964) tabel (0,8571), maka Ho ditolak Ha diterima berarti ada korelasi yang sangat kuat dan positif antara Kadar SGOT dengan Kadar HDL.