Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FADHILAH SYAFRIA, ST
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UIN SUSKA RIAU
Pendahuluan
Istilah Korelasi ditemukan oleh Karl Pearson pada awal tahun 1900. Oleh karena itu korelasi dikenal juga dengan sebutan Korelasi Pearson Product Momen (PPM) Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Atau korelasi merupakan suatu hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Pendahuluan
Hubungan antara variabel tersebut bisa secara korelasional dan bisa juga secara kausal. Jika hubungan tidak menunjukkan sifat sebab akibat, maka korelasi tersebut dikatakan korelasional, artinya sifat hubungan variabel satu dengan yang lainnya tidak jelas mana variabel sebab dan mana variabel akibat. Jika hubungan tersebut menunjukkan hubungansebab akibat, maka korelasinya dikatakan kausal, artinya jika variabel yang satunya merupakan sebab, maka variabel yang lainnya merupakan akibat.
Pendahuluan
Karena di dalam korelasi dikenal terdapat sebab dan akibat, maka data penyebab / yang mempengaruhi variabel bebas (X), sedangkan data akibat / yang dipengaruhi variabel tak bebas (Y) Kuat tidaknya hubungan antara X dan Y dapat dinyatakan dengan fungsi linier (paling tidak mendekati), diukur dengan suatu nilai yang disebut Koefisien Korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling kecil -1 dan paling besar 1.
Pendahuluan
Makna nilai koefisien korelasi (r) : a) r = 1 (korelasi positif kuat) artinya bahwa setiap kenaikan skor/nilai pada variabel X akan diikuti dengan kenaikan skor/nilai variabel Y, sebaliknya jika variabel X mengalami penurunan, maka akan diikuti dengan penurunan variabel Y. b) r = -1 (korelasi negatif kuat) artinya bahwa setiap kenaikan skor/nilai pada variabel X akan diikuti dengan penurunan skor/nilai variabel Y, sebaliknya jika variabel X mengalami penurunan, maka akan diikuti dengan kenaikan variabel Y.
Pendahuluan
Makna nilai koefisien korelasi (r) : c) r = 0 (tidak ada korelasi) artinya bahwa naik turunnya skor/nilai satu variabel tidak mempunyai kaitan dengan naik turunnya skor/nilai variabel yang lainnya.
**** ***
atau r =
****
****
Contoh 1
Jika X adalah persentase kenaikan biaya iklan dan Y adalah persentase kenaikan hasil penjualan, maka berdasarkan tabel di bawah ini, hitunglah koefisien korelasinya.
X
Y
1
2
2
4
4
5
5
7
7
8
9
10
10
12
12
14
****
Solusi
X
1
Y
2
xi
-5.25
yi
-5.75
x2
27.56
y2
33.06
xy
30.19
2
4 5 7 9 10 12 Total 50 X
4
5 7 8 10 12 14
-4.25
-2.25 -1.25 0.75 2.75 3.75 5.75
-3.75
-2.75 -0.75 0.25 2.25 4.25 6.25
18.06
5.063 1.563 0.563 7.563 14.06 33.06
14.06
7.56 0.56 0.06 5.06 18.06 39.06
15.94
6.188 0.938 0.188 6.188 15.94 35.94
62
= 6.25
0
Y
0
= 7.75
107.5
117.50
111.5
****
Solusi 1
r =
r = = = 0.99
Hubungan antara X dan Y sangat kuat dan positif, artinya kenaikan biaya iklan akan menaikkan hasil penjualan. Dari nilai r, dicari KP = (0.99)2 = 0.98 = 98% Artinya sumbangan biaya iklan terhadap naik turunnya hasil penjualan adalah 98% sedangkan sisanya 2% disebabkan oleh faktor lainnya seperti harga dan daya beli masyarakat.
****
Solusi 2
Kita juga dapat mencari nilai r dengan rumus yang berbeda yaitu :
X
1 2 4
Y
2 4 5
X2
1 4 16
Y2
4 16 25
XY
2 8 20
5
7 9 10 12
7
8 10 12 14 62
25
49 81 100 144 420
49
64 100 144 196 598
35
56 90 120 168 499
Total
50
****
Solusi 2
r =
r =
r = 0.99
****
Contoh 2
Data dibawah ini menunjukkan jumlah pemakaian pupuk (X) dan hasil panen padi ang diperoleh (Y)
Pupuk dalam kg (X) 20 40 50 70 Hasil panen dalam kw (Y) 8 9 11 11
Hitung koefisien korelasi dengan metode Product Moment dan jelaskan artinya.
100
110 120 150
12
14 15 16
Korelasi Rank
****
Disebut Korelasi Spearman / Korelasi Bertingkat / Korelasi Berjenjang / Korelasi Berurutan / Korelasi Berpangkat Berguna untuk mencari hubungan antara dua buah data ordinal, selain itu juga berguna untuk mencari apakah terdapat kesesuaian antara kedua penilai terhadap objek yang sama
rrank =
Dimana di = Selisih dari pasangan rank ke-i n = banyaknya pasangan rank
Contoh 3
****
Cari koefisien korelasi rank antara rank tono dan rank joni dalam menilai merk rokok
Merk rokok Rank dari tono Rank dari joni di d2
Kansas
Jarum 555 Bentoel Mascot Marlboro
8
3 9 2 7 10
9
5 10 1 8 7
-1
-2 -1 1 -1 3
1
4 1 1 1 9
Salem
Kent Dunhill
4
6 5
3
4 2 6
1
2 -1 -1
1
4 1 1
Gudang garam 1
Solusi
****
Contoh 4
****
Jika X adalah biaya periklanan dalam jutaan rupiah (tahunan), dan Y adalah hasil penjualan dalam jutaan rupiah (tahunan), maka berdasarkan data pada tabel berikut, tentukan koefisien rank antara biaya periklanan dan hasil penjualan
X 63 80 Rank X Y 1 6 478 643 Rank Y d 1 8 0 -2 d2 0 4
78
67 83
5
2 7
620
514 597
6
2 5
-1
0 2
1
0 4
90
75 72
8
4 3
635
579 593
7
3 4
1
1 -1
1
1 1
Kesimpulan
****
Perhitungan koefisien dengan menggunakan rumus koefisien korelasi spearman jauh lebih sederhana dibandingkan dengan rumus korelasi pearson, karena dengan menggunakan rank angka angkanya jauh lebih kecil, sedangkan hasil perhitungan adalah sama atau hampir mendekati. Nilai terendah diberi rank kecil dan nilai tertinggi diberi rank besar.
Korelasi ini digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan antar variabel Koefisien korelasi data kualitatif disebut Contingency Coefficient (Cc)
Dimana nilai Cc sebesar nol, yang berarti tidak ada hubungan, batas atas Cc tergantung dari jumlah baris dan kolom, dimana batas atas Cc adalah (r - 1) / r
Nilai r adalah banyaknya baris atau kolom, jika baris atau kolomnya tidak sama, maka pilih nilai terkecil.
X2 diperoleh dari :
X2 =
****
Dimana :
n1 n2 n3
n
Batas ketentuan Cc : Jika nilai Cc dengan batas < 0.50 hubungan lemah Jika nilai Cc antara 0.50 dan 0.75 hubungan sedang / cukup Jika nilai Cc antara 0.75 dan 0.90 hubungan kuat Jika nilai Cc antara 0.90 dan 1 hubungan sangat kuat Jika nilai Cc = 1 maka hubungan sempurna
Contoh 5
****
Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu rumah tangga dengan konsumsi susu dari anggota keluarga mereka, dilakukan penelitian yang hasilnya sebagai berikut :
Pendidikan Konsumsi
Kurang
(1) Tidak tamat SMA Tamat SMA Pernah masuk perguruan (2) 82 59 37
Cukup
(3) 65 112 94
Sangat Cukup
(4) 12 24 42
Hitunglah Cc untuk mengukur hubungan antara tingkat pendidikan dan konsumsi susu.
Solusi
****
1
2 3 Jumlah
82 53.70
59 65.86 37 58.43 n1 = 178
65 81.76
112 100.28 94 88.96 n2 = 271
12 23.53
24 28.86 42 25.61 n3 = 78
n1
n2 n3
159
195 173 527
e11 = ((n1 . n1)/n) = ((159).(178)/527) = 53.70 e12 = ((n1 . n2)/n) = ((159).(271)/527) = 81.76 e13 = ((n1 . n3)/n) = ((159).(78)/527) = 23.53
Solusi
****
e21 = ((n2 . n1)/n) = ((195).(178)/527) = 65.86 e22 = ((n2 . n2)/n) = ((195).(271)/527) = 100.28 e23 = ((n2 . n3)/n) = ((195).(78)/527) = 28.86 e31 = ((n3 . n1)/n) = ((173).(178)/527) = 58.43 e32 = ((n3 . n2)/n) = ((173).(271)/527) = 88.96 e33 = ((n3 . n3)/n) = ((173).(78)/527) = 25.61
Solusi
****
X2 = = + +
+
+ = +
+
+ +
+
+
+
+
Solusi
= 14.90 + 3.44 + 5.65 + 0.71 + 1.37 + 0.82 + 7.86 + 0.28 + 10.49 = 45.52
= 0.28
Solusi
Jumlah baris = jumlah kolom = 3 r = 3 Maka batas Cc = (3-1)/3 = 0.82 Perbandingan Cc dengan batas Cc = 0.28 / 0.82 = 0.34 Karena nilai perbandingan Cc dengan batas Cc lebih kecil dari 0.50 , maka hubungan atau korelasi antara tingkat pendidikan ibu rumah tangga dengan tingkat konsumsi susu anggota rumah tangga tidak begitu kuat, bahkan bisa dikatakan lemah.
Terima kasih