Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Endosperm
Endosperm merupakan hasil pembelahan inti
primer endosperm yang berkali-kali Endosperm berfungsi sebagai sumber nutrisi utama untuk perkembangan embrio Tidak semua tumbuhan mempunyai endosperm, misalnya suku Orchidaceae, Podostemaceae, dan Trapaceae
Endosperm
Jumlah n kromosom (ploidi)endosperm bervariasi
tergantung pada jumlah inti megaspora yang berfungsi pada pembentukan gametofit betina. Pada Gymnosperm, haploid Pada Angiosperm triploid (umum) Pada beberapa anggota angiosoerm dapat dijumpai endosperm haploid, tetraploid, dan polyploid. Ploidi endosperm haustorium pada Thesium alpium lebih dari 384 n bahkan endosperm Arum maculatum 24576 n. Terjadinya poliploidisasi pada endosperm disebabkan karena peristiwa endomitosis dan fusi inti di dalam sel-sel endosperm.
Pembentukan Endosperm
Secara umum pembelahan sel
endosperm berlangsung setelah pembelahan oospora, namun pada beberapa kasus endosperm terbentuk sebelum pembelahan oospora.
1. Tipe Nuclear
Permbelahan inti pertama dan pembelahan
selanjutnya tidak diikuti pembentukan dinding sekat sehingga inti tetap bebas.
2. Tipe Seluler
Pada pembelahan
pertama dan selanjutnya diikuti oleh pembentukan dinding sekat. Kantong embrio terbagi atas ruangan-ruangan dan diantara ruangan ada yang mengandung lebih dari satu inti. Misalnya : Piperomia
3. Tipe Helobial
Merupakan tipe perkembangan antara
neclear dan seluler.Misalnya : Helobiae Pada awal pembelahan diikuti oleh pembentukan dinding tranversal.
Perkembangan endosperm
Sel endosperm
berdinding tebal, selnya besar,sitoplasma tidak bervacuola dan isodiametrik, di dalamnya terdapat butirbutir amilum, lemak, protein dan butir-butir aleuron.
Perkembangan endosperm
Endosperm pada
serealia, beberapa lapisan terluar terspesialisasi baik secara morfologi maupun fisiologi dan menyusun suatu jaringan aleuron. Pada gandum, jaringan aleuron terdiri atas 3-4 lapis sel.
Perkembangan endosperm
Pada Dicotyledoneae aleuron tidak membentuk lapisan Berdasarkan ada atau tidaknya endosperm pada biji
maka dibedakan 2 tipe biji yaitu : 1. Biji Endospermus (Albuminus) misalnya : Zea mays, Ricinus communis, Phaseolus vulgaris 2. Biji Non Endosapermus (Eks Albuminus) Misalnya : Glycine max, Cucurbita, Piper nigrum
berkembang diambil alih oleh jaringan yang ada di dalam ovulum. Jaringan nuselus pada Amaranthaceae, Cannaceae, Piperaceae, Capparidaceae berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan disebut Perisperm Pada biji Pala (Myristica fragans) endosperm dan perisperm berkembang sama baik.
khalaza aktif mengadakan pembelahan dan membentuk jaringan Khalazosperm yang sel-selnya kaya akan lemak, dan amilum dan berfungsi sebagai pengganti endosperm.
KULIT BIJI
Selama perkembangan biji terjadi perubahan-
perubahan histologi di dalam integumen. Pada waktu ovulum berkembang menjadi biji, integumen akan menjadi kulit biji. Ovulum bitegmik kulit biji mungkin merupakan derivat dari kedua integumen atau integumen dalam mengalami degenerasi dan kulit biji dibentuk oleh integumen luar saja. Gossypium sp. Mempunyai ovulum yang bitegmik, dan kedua integumen berperan dalam pembentukan kulit biji.
KULIT BIJI
Sel-sel parenkim pada integumen mengalami diferensiasi menjadi aerenkim, kolenkim, sel-sel tempat cadangan makanan, sel-sel tanin, sel kristal, sel gabus, sel sklerenkim dll. Berdasarkan jaringan penguat pada kulit biji, kulit biji dibedakan menjadi 7 tipe 1. Eksotestal Jaringat penguat pada kulit biji berasal dari epidermis luar integumen luar Misal : Suku Begoniaceae, Leguminosae
KULIT BIJI
2. Mesotestal Jaringat penguat berasal dari lapisan tengah integumen luar yang bentuknya kuboid atau memanjang ke arah tangensial. Misal : Cucurbitaceae, Theaceae, Rosaceae 3. Endotestal Jaringat penguat berasal dari lapisan terdalam integumen luar. Endotesta ini mungkin terdiri atas 1 lapis atau banyak lapisan. 4. Eksotekmik Pada tipe ini lapisan integumen luar dan dalam mempunyai jaringan penguat. Misal : Geraniaceae, Meliaceae
KULIT BIJI
5. Mesotekmik Jaringan penguat dibatasi lapisan tengah dari tegmen (tipe ini jarang dijumpai) Misal : Capparidaceae, Chlorantaceae 6. Endotekmik Lapisan terdalam dari integumen dalam merupakan jaringan penguat kulit biji. 7. Kulit biji yang tidak terdiferensiasi Pada tipe ini kulit biji tidak mempunyai jaringan penguat. Tipe ini umumnya dijumpai pada suku-suku yang telah maju tingkatannya dengan buah membuka dan buah drupa /kering).
KULIT BIJI
Apakah semua biji mempunyai kulit biji ?
Pada beberapa tumbuhan pada keadaan ekstrim kadangkadang tidak dijumpai kulit biji pada biji yang masak. ahasl ini terjadi karena ovulumnya mengalami reduksi. Misal : Crinum (Amaryllidaceae), Santalaceae dan Loranthaceae
Pada biji yang keras, susunan kulit biji dari luar ke dalam
KULIT BIJI
Tersusun oleh jaringan yang sel-selnya berdinding tebal, ukuran panjang dan tersusun seperti jaringan tiang pada daun disebut Jaringan Palisaden yang sel-selnya berupa Makrosklereida
- Osteosklereida
Terletak di sebelah dalam makrosklereida, selselnya juga berdinding tebal. - Parenkim (sel-sel kristal, pigmen)