Anda di halaman 1dari 12

SPRAY DRYING

TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN BAHAN

Oleh : Haswan : 1221210004 Ayu Diana : 122121000 Henita : 12212100010

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012

Pendahuluan

Spray drying adalah suatu metoda pengeringan untuk menghasilkan bubuk kering dari bahan asal yang berbentuk cairan. Proses pengeringan ini berlangsung cepat dengan memanfaatkan gas panas. Metoda ini terutama ditujukan bagi bahan-bahan yg sensitif-panas seperti bahan makanan dan farmasi. Udara panas digunakan sebagai media pengering. Akan tetapi, bila larutan yg akan diproses bersifat bisa terbakar-seperti ethanol-atau bila produk yg dihasilkan peka terhadap oksigen, maka media yg dipakai adalah nitrogen. Semua spray dryer menggunakan atomizer atau nozzle penyemprot. Nozzle ini berfungsi untuk menyebarkan larutan cair kedalam controlleddrop. Jenis yg paling umum digunakan adalah dari tipe cakra putar (rotary disk) dan nozzle cairan tunggal bertekanan tinggi. Jenis nozzle yg lain adalah nozzle ultrasonic atau cairan-ganda. Ukuran lubang berkisar 10-500 mikron, tergantung dr proses yg diinginkan. Penggunaaan paling umum adalah rentang diameter 100-200 mikron

Spray dryer yang paling umum adalah spray dryer single effect dimana hanya terdapat satu saluran udara pengering disisi atas dari ruang pengeringan ( lihat point 4 pada bagan). Dalam banyak hal, udara panas disemburkan kedalam bersamaan dengan larutan. Dengan cara ini, maka akan diperoleh bubuk halus tapi dengan penyertaan debu yang banyak serta dengan kemampuan alur yg rendah (flowability). Untuk menurunkan tingkat debu dan mempertinggi kemampuan alir dari serbuk, maka dewasa ini telah digunakan spray dryer generasi baru yang disebut multiple effect spray dryer. Disini, proses pengeringan larutan dilaksanakan dalam dua Tahap. Tahap pertama dilaksanakan disisi atas (seperti halnya pada single effect), dan yang kedua dilakanakan pada ruang khusus yang terletak disisi bawah (integrated static bed). Dalam ruang kedua ini dilakukan fluidisasi bubuk, sehingga diperoleh butiran berukuran medium 100-300 mikron. Dengan ukurannya yang tergolong besar ini, maka bubuk tersebut bebar bergerak.
Proses pengeringan semprot sangat luas penerapannya, dalam mengeringkan larutan organik emulsi dll. Dalam bidang industry kimia dan industry makanan. Produk-produk seperti susu bubuk, deterjen adalah beberapa diantara produk yg melalui proses ini. Metoda pengeringan ini bias digunakan untuk pengawetan makanan atau semata-mata sebagai metoda pengeringan cepat. Metoda ini ini juga dapat memberikan keuntungan dari sisi pengurangan volume dan berat.

Skematik Spray dryer skala lab.

A=Solution or suspension to be dried in, B=Atomization gas in, 1= Drying gas in, 2=Heating of drying gas, 3=Spraying of solution or suspension, 4=Drying chamber, 5=Part between drying chamber and cyclone, 6=Cyclone, 7=Drying gas is taken away, 8=Collection vessel of product, Arah panah menunjukkan bahwa spray dryer ini adalah jenis arus searah

Prinsip Spray Drying


Proses pray drying dilakukan dengan cara melakukan evaporasi moistur dari larutan yg telah diatomisasi dengan cara mencampurkan semburan bahan dengan media pengering. Proses pengeringan ini berlanjut terus hingga dicapai kandungan moistur sesuai keinginan dan selanjutnya produk yg diperoleh dipisahkan dari udara. Campuran yang disemprotkan, dapat berupa larutan (solvent), emulsi, suspense ataupun disperse. SD-e_files\SD-e.swf Proses lengkap dr spray drying ini pada dasarnya terdiri dari empat urutan proses :

1. Dispersi Larutan umpan menjadi butiran kecil. Dispersi ini dapat dilakukan dengan bantuan nozzle tekan, nozzle cairan-ganda ataupun dengan menggunakan cakra putar atau dengan nozzle ultrasonic. Sehingga ada berbagai macam energy dapat dimanfaatkan untuk mendispersi cairan menjadi bentuk bubuk/serbuk. Pemilihan tipe atomizer ini tergantung pada sifat dan jumlah umpan serta karakteristik dari produk serbuk yg diinginkan. Semakin tinggi energy yg digunakan untuk proses disperse ini, maka akan semakin kecil butiran yg dihasilkan. Contoh : Jika Disemprotkan sebanyak 100 ml larutan, akan dihasilkan kurang lebih 8 X 108 = 800.000.000. tetesan (25 mikron). Ini Akan meliputi kira-kira 12 m2 luas permukaan. Jelas terlihat bahwa larutan tersebut diuapkan dengan kecepatan yang luar biasa.

Diagram Aliran Udara Pengering

1 Air intake 2 Heater 3 Flow stabilizer intake into the drying chamber 4 Cyclone, the product is separated from the air flow here 5 Aspirator 6 Temperature sensor, air inlet 7 Temperature sensor, air outlet 8 Container for collecting finished product

2. Pencampuran Bahan dengan media pengering (Udara) menggunakan transfer massa dan panas.

Salah satu factor penting dalam proses spray drying adalah cara bahan melakukan kontak dengan media pengering karena hal ini akan mempengaruhi sifat butiran selama proses pengeringan dan pada akhirnya tentusaja jg mempengaruhi karakteristik produk akhir.

Aliran Arus Searah

Bahan disemprotkan dalam arah yang sama dengan arah aliran udara panas/pengering. Sehingga bahan akan melakukan kontak dengan udara panas dalam kondisi yang masih

sangat basah. Disini, bahan harus diperlakukan secara cermat karena kemungkinan terjadinya penguapan.

Aliran Arus Lawan

Bahan disemprotkan dalam arah yang berlawanan dengan arah aliran udara pengering. Udara pengering bergerak k arah atas, sementara bahan akan jatuhdan melalui udara pengering hingga ke trei penampung selama proses ini, sisa sisa uap air dikeluarkan dan bahan menjadi sangat panas. Metoda ini hanya cocok diterapkan untuk bahan-bahan yang memiliki kestabilan termal.

Aliran Kombinasi Dalam sistim ini, keuntungan dari kedua metoda diatas disatukan. Produk disemprotkan kearah atas dan hanya akan berada didaerah panas untuk jangka waktu yang sangat singkat. Ini ditujukan untuk menghilangkan sisa uap air. Selanjutnya produk akan jatuh kezona dingin. Disk atomizer (rotary wheel) Bahan yang akan disemprotkan dialirkan kedalam sebuah cakra pengabut yang berputar cepat. Dengan cara ini, maka bahan akan berubah menjadi butiran kabut yang halus. Udara panas/pengering bergerak dalam arah yang sama. Disinipun bahan harus diperlakukan secara cermat . 3. Sistim Siklus Terbuka dan Siklus Tertutup Udara merupakan medium pengering yang paling umum digunakan. Udara tersebut dapat dipanaskan dengan menggunakan energy listrik, ataupun melalui dapur pembakaran dan setelah proses berlangsung, udara ini dikeluarkan keatmospir. Cara ini yang disebut dengan Sistim siklus terbuka. (open-cycle system). Namun bila medium ini dipakai kembali, maka disebut Siklus tertutup (close-cycle system). Media pendingin yang biasa

dipakai pada sistim siklus tertutup biasanya adalah gas mulia seperti Nitrogen. Sistim siklus tertutup lebih ditujukan bila bahan yang akan diproses bersifat mudah terbakar, produk beracun ataupun produk yg peka terhadap gas oksigen. Tipe spray dryer yang paling umum dipakai adalah dari jenis siklus terbuka, arus searah. Pada spray dryer jenis ini, bahan (yang dikabutkan) dan udara panas disemprotkan secara simultan kedalam ruang pengering dalam arah yang sama. 4. Pengeringan (pengeluaran uap air) Segera setelah butiran bahan bersentuhan denngan udara panas, maka saat itupun terjadi penguapan dari lapisan uap jenuh pada permukaan butiran. Bentuk ruang pengeringan dan tingkat laju aliran menentukan lama waktu bahan berada diruang pengeringan tersebut.

Sistim Pemisahan Udara dari Produk Pada dasarnya dipakai dua cara dalam hal ini: 1. Pemisahan utama berlangsung pada bagian bawah dari ruang pengeringan 2. Pemisahan menyeluruh dengan menggunakan peralatan pemisah. Peralatan pemisah yang paling umum digunakan adalah siklon. Disini, berdasarkan gaya inersi, partikel akan terpisah kedinding siklon dan jatuh kebawah untuk selanjutnya dikeluarkan. Ada juga sistim yang lain yakni precipitator elektrostatik, dan kolektor basah.

Aplikasi Umum Berikut adalah daftar bahan yang dapat diproses secara spray Kemungkinan Penggunaan Aplikasi Tujuan Aplikasi Praktis

Spray drying

Pengeringan produk-produk organic /an-organik

corn starch pigments dried milk

Micronization

Pengurangan ukuran partikel produk

salt dyes

Micro encapsulation

Produk cair diselaputi bahan solid

perfumes strawberry aroma peach oil

Englobing

Produk padat diselaputi dengan bahan padat lainnya ataupu menggunakan bahan camputan

carotenoids dalam gelatin

Aplikasi Spray Drying

Proses spray drying umumnya cocok diterapkan untuk larutan koloid. Untuk emulsi dan dispersi, dapat juga digunakan sepanjang produknya memiliki sifat-sifat padat.

Diagram proses spray drying untuk produk organic maupun anorganik

Larutan cair dari suatu produk (A) didispersi kedalam bentuk butiran halus (B) dengan menggunakan dua nozzle. Pelarut akan segera menguap disekeliling produk dalam bentuk awan uap yang akan melindungi bahan produk terhadap beban thermal. Segera setelah konsentrasi kritis terlewati, maka akan mulai terbentuk lapisan padat. Setelah pelarut dilepaskan dari permukaan, maka dimulailah tahapan kedua dari proses pengeringan. Produkakhir (C) adalah bahan yang berbentuk Kristal halus.tanpa bentuk.

Contoh Aplikasi

Produk

Inlet C

Outlet C

Konsentrasi Semprotan %

Makanan Low-fat milk Yeast Aroma/Kosmetik Beer concentrate Olive leaf extract 150 150 110 90 30-40 36 174 95 102 55 50 55

Medis/pharmasi Plasma Darah Peptida 180 110 100 70 5 2

Produk Kimia Dispersi dyes 150 95 20

Contoh Aplikasi Lainnya

Bidang makanan: Susu bubuk, kopi, the, telur, sereal, bumbu, perasa, kanji dan turunannya, vitamin, enzim, pewarna.. Pharmasi: antibiotik, bahan medis, additives Industri : pigmen cat, bahan keramik, katalis

Spray drying Kopi Kopi adalah salah satu minuman terfavorit dunia. Dengan sedikit kandungan kafein yang menyegarkan, rasanya yang beda dan aroma dari senyawa volatil seperti 4-(4-hydroxyphenyl)-2butanone, akan membuat kopi terasa nikmat. Bagi anda yang tidak memiliki cukup waktu luang untuk menikmati seduhan biji kopi, kopi instan lah solusiya.

Kopi instan yang cukup stabil pertama kali diproduksi ilmuan jepang bernama Satori Kato, pada tahun 1901. Selama Perang Dunia II, kopi instan mulai terkenal diantara tentara-tentara U.S setelah Nestl memasarkan brand Nescaf sejak tahun 1910an. Minuman ini kemudian dikembangkan lagi pada tahun 1963 ketika Kraft mulai mengenalkan Maxwell House freezedried instant cofee. Dan dalam beberapa tahun saja, kopi instan jenis freeze-dried sudah mendominasi pasar. Dengan mengkesampingkan aroma dan rasanya, banyak orang menginginkan kopi karena sensasi menyegarkan dari suatu komponen alkaloid yang disebut caffeine. Menurut National Nutrient Database for Standard Reference, kopi instan memiliki sekitar dua per tiga kandungan kafein kopi asli. Untuk lebih tepatnya, 8 oz kopi asli akan mengandung 95mg kafein, sedangkan pada takaran yang sama kopi instan hanya mengandung 62mg kafein saja. Tapi, bagaimanapun juga kandungan kafein turut dipengaruhi oleh spesies biji kopi, kandungan biji dan proses pengolahannya. Semua produksi kopi instan mencakup proses pemanggangan biji kopi dan memasaknya didalam air panas. Sebelum hasinya diproses lebih lanjut menjadi kopi instan, oksigen dan partikelpartikel tidak latur didalamnya dipisahkan terlebih dahulu. Setelah itu, hasil masakan kopi dikeringkan dengan beberapa jenis metode untuk menghasilkan kopi instan. Metode Pengeringan Salah satu metode yang paling sering digunakan untuk mengeringkan kopi adalah menggunakan spray-drying. Kopi disemprotkan melalui nozzle untuk memproduksi tetesan-tetesan sebesar 300 m yang akan jaruh ke drying tower, kopi sudah berbentuk bubuk pada saat tetesan tersebut mencapai dasar. Drying tower dijaga pada tekanan tinggi dan temperatur mendekati 270 derajad C. Produk kopi yang bagus akan dibasahi untuk membentuk butiran yang lebih besar sebelum masuk ke bagian pengemasan. Sumber :
1. http://en.wikipedia.org/wiki/Spray_drying 2. Training Papers Spray Drying BCHI Labortechnik AG

3. http://kopigayo.blogspot.com/2008/03/pengolahan-produk-kopi.html 4. http://majarimagazine.com/2009/06/che-around-us-instant-coffee/

Anda mungkin juga menyukai