Anda di halaman 1dari 2

B. Mummifikasi fetus Gambar 1. Rontgen anjing yang mengalami mummifikasi fetus C. Maserasi fetus Gambar 2.

Anjing yang mengalami maserasi fetus D. Endometritis/metritis septika Endometritis adalah penyakit infeksi pada uterus (rahim). Kejadiannya dapat setelah patrus, ketuaan ataupun sesudah perkawinan dan hal ini sering mengakibatkan infertilitas (infertil) pada hewan tersebut. Endometritis dapat disebabkan kuman yang berasal dari bagian lain alat reproduksi tetapi dapat pula atau dapat dikatakan lebih sering oleh kuman yang secara normal ada di dalam uterus tetapi karena suatu sebab kuman tersebut menjadi pathogen (kuman yang menyebabkan penyakit pada inangnya). Yang disangka menyebabkan perubahan sifat ini adalah karena adanya perubahan hormonal, mucous post partus atau waktu estrus. Endometritis dapat terjadi pada: 1.kelahiran abnormal, misalnya karena fetus emphysematosa, fetus raksasa, kembar, torsio uteri, dan distokia dapat mengakibatkan endometris 1-10 hari post partus misalnya reternsi plasenta. 2.Anatomi reproduksi betina. Endometris sering dijumpai pada hewan tua dengan anus menjorok ke dalam dan vulva hampir horizontal, labia vulva tipis dan atrofi. 3.infeksi post coital. Penyakit kelamin menular, misalnya Thricomoniasis, Brucellosis, Vibriosis, Endometritis berat biasanya dapat disebabkan oleh bakteri clostridium pyogenes. Endometritis ada beberapa tingkatan: a.Endometritis derajat I -dinding uterus tebal dan lembek. -Teras kosong. -pada waktu estrus keluar lendir kadang-kadang ditambah pus. b.endrometritis derajat II. -seperti kebuntingan 5-6 minggu karena terjadi pembesaran uterus. -leleran nanah dijumpai setiap stadium estrus. c.Endometritis derajat III -seperti kebuntingan 2-4 bulan tetapi dinding lebih tebal,biasanya pada kedua kornu uteri. Gejala endometritis dijumpai anoreksia, pulsus cepat dan lemah, temperatur meningkat, nafas cepat dan dangkal, rambut sangat kasar, produksi susu menurun. Siklus estrus umumnya normal tetapi kadang diperpanjang 8-12 hari. Siklus estrus yang panjang dapat pula terjadi sesudah perkawinan hal ini disebabkan kematian embrio dini. Kawin ulang dan kegagalan konsepsi adalah gejala umum yang ditemui pada Endometritis. Prognosa (tingkat kesembuhan) endometritis adalah jelek pada kebanyakan kasus kecuali apabila pengobatan dimulai seawal mungkin sebelum uterus mengalami kerusakan.

Pengobatan endometritis pada umumnya adalah menstimulir alat reproduksi yang dapat dilakukan dengan penyuntikan estrogen. Irigasi larutan antiseptik, dapat pula pengobatan langsung injeksi antibiotik spektrum luas secara intrauterine. Untuk pencegahan dapat dilakukan dengan sanitasi lingkungan kandang yang baik.

Anda mungkin juga menyukai