Anda di halaman 1dari 3

BIOLOGIS JAHE

Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temutemuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma

aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain.

Klasifikasi tanaman jahe Divisi : Spermatophyta Sub-divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Zingiberales Famili : Zingiberaceae Genus : Zingiber Species : Zingiber officinale Terna berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 23 mm, lebar 8 15 mm ; tangkai daun berbulu, panjang 2 4 mm ; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 10 mm, dan tidak berbulu; seludang agak berbulu. Perbungaan berupa malai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat atau bundar telur yang sempit, 2,75 3 kali lebarnya, sangat tajam ; panjang malai 3,5 5 cm, lebar 1,5 1,75 cm ; gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang 25 cm, rahis berbulu jarang ; sisik pada gagang terdapat 5 7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 3 5 cm; daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 1,75 cm ; mahkota bunga berbentuk tabung 2 2,5 cm, helainya agak sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 2,5 mm, lebar 3 3,5 mm, bibir berwarna

ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 15 mm ; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; tangkai putik 2. AKAR Secara biologis dari akar tumbuh tunas-tunas baru, tumbuh akar rimpang (rhizoma). BATANG Merupakan batang semu, tumbuh tegak, berpelepah yang menutupi batang. Basah dan banyak mengandung air (tergolong herba), gundul dan tidak berambut, dengan pelepah yang besar dan tangkai yang nyata dan tidak jarang beralur disisi atasnya. Helai daun biasanya asimetris, bertulang menyirip. DAUN Berdaun tunggal,tulang sejajar, bertangkai pendek, hijau tua agak mengkilap. Bagian bawah hijau muda dan berbulu halus. Panjang 5 25 cm, lebar 0,8 2,5 cm. helai Perbanyakan Vegetatif: rumpun, rimpang, kulturjaringan Cara 1 jarang dilakukan (tidak praktis dan merusak rimpang), cara 2 banyak diterapkan ( praktis, dapat memproduksi bibit dalam jumlah banyak). BUNGA Bunga umumnya besar dan berwarna menarik, hemaprodit, zigomorf, berbilangan tiga, mempunyai kelopak dan mahkota. Daun mahkota tiga, pada pangkalnya melekat. Benang sari dalam dua lingkaran, tiap lingkaran terdiri dari tiga benang sari. Bakal buah tenggelam, kebanyakan beruang tiga dengan satu bakal biji dalam tiap ruangannya. Biji banyak dan tidak mempunyai endosperma besar. Tangkai putik sangat langsing, dengan ujung terjepit diantara kedua benang sari. Kepala sari melebar. Buah kotak kebanyakan berkatup tiga, kadang kadang tidak pecah (Steenis et al. 2006). Sebagian besar famili Zingiberaceae menghasilkan bunga. Bunga pada Zingiber sp berada di ujung tangkai bunga yang muncul secara langsung dari rimpang. Bunga berbentuk kerucut tertutup oleh rangkaian braktea. Braktea merupakan kantong tempat munculnya bunga, satu bunga dalam satu braktea. Beberapa species mempunyai braktea berwarna hijau sewaktu muda dan berubah warna menjadi merah setelah terjadi pembuahan. Bunga biasanya mekar pada siang hari dan bertahan hanya beberapa jam saja. Ciri paling unik adalah bunganya dapat menyediakan serbuk sari dalam waktu yang lama (Larsen et al. 1999). Berdasarkan penelitian-penelitian yang sebelumnya menyatakan bahwa viabilitas

serbuk sari tergolong rendah, walaupun demikian belum ada informasi yang menyatakan lamanya masa viabilitas serbuk sari.

SUMBER : Warintek. 2007. Budidaya Tanaman Jahe. Tersedia di

http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/jahe.pdf diakes tanggal 22 Maret 2013 http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/46684/BAB%20II%20Tinjauan%20 Pustaka_%202011mel.pdf?sequence=5 diakses tanggal 22 Maret 2013

Anda mungkin juga menyukai