Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM Disipasi Kalor Hot Wire Nama NPM Fakultas Program Studi Group No.

Percobaan : Adila Afifah Rizki : 1206262512 : Teknik : Teknik Industri :1 : KR01

Tanggal Percobaan: 11 April 2013

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD) Universitas Indonesia Depok

Disipasi Kalor Hot Wire

Tujuan Praktikum Menggunakan hot wire sebagai sensor kecepatan aliran udara Alat 1. Kawat pijar (hot wire) 2. Fan 3. Voltmeter dan amperemeter 4. Adjustable power supply 5. Camrecorder 6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis Teori Dasar Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

P = v i t
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistensi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah. Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

Rw = resistensi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).

Ra = resistensi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage, E) dengan kecepatan referensi (reference velocity, U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial. Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.

Prosedur percobaan 1. Mengaktifkan webcam di rLab 2. Memberikan aliran udara sebesar 0 m/s 3. Menghidupkan motor penggerak kipas dengan mengaktifkan power supply kipas 4. Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat pijar (hot wire) 5. Mengulangi langkah 2 sampai langkah 4 untuk kecepatan 70, 110, 150, 190, dan 230 m/s

Data Pengamatan 1. V = 0 m/s NO 1 2 WAKTU 1 2 KEC. ANGIN 0 0 V-HW 2.113 2.113 I-HW 54.6 54.7

3 4 5 6 7 8 9 10

3 4 5 6 7 8 9 10

0 0 0 0 0 0 0 0

2.113 2.113 2.113 2.112 2.112 2.112 2.112 2.113

54.8 54.8 54.8 54.7 54.5 54.4 54.3 54.2

Grafik
2,1132 2,113

Tegangan (V)

2,1128 2,1126 2,1124 2,1122 2,112 2,1118 0 2 4 6 Waktu (s) 8 10 12

2. V = 70 m/s No 1 2 3 4 5 6 7 8

Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8

Kec. Angin 70 70 70 70 70 70 70 70

V-HW 2.075 2.073 2.074 2.076 2.075 2.075 2.074 2.074

I-HW 54.3 54.2 54.1 54.0 54.0 54.1 54.3 54.4

9 10

9 10

70 70

2.075 2.075

54.7 55.0

Grafik

2,0765 2,076 2,0755 Tegangan (V) 2,075 2,0745 2,074 2,0735 2,073 2,0725 0 2 4 6 Waktu (s) 8 10 12

3. V = 110 m/s No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kec. Angin 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110

V-HW 2.059 2.059 2.061 2.059 2.059 2.058 2.060 2.059 2.059 2.058

I-HW 54.9 54.8 54.7 54.6 54.5 54.4 54.3 54.3 54.2 54.2

Grafik
2,5 2 Tegangan (V) 1,5 1 0,5 0 0 2 4 6 Waktu (s) 8 10 12

4. V = 150 m/s No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kec. Angin 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

V-HW 2.051 2.051 2.051 2.052 2.052 2.052 2.051 2.053 2.051 2.052

I-HW 54.4 54.4 54.4 54.3 54.3 54.3 54.2 54.2 54.2 54.3

Grafik
2,0535 2,053 Tegangan (V) 2,0525 2,052 2,0515 2,051 2,0505 0 2 4 6 8 10 12

Waktu (s)

5. V = 190 m/s No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kec. Angin 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190

V-HW 2.047 2.047 2.047 2.047 2.047 2.047 2.047 2.047 2.047 2.047

I-HW 55.8 56.0 56.1 56.3 56.3 56.1 55.8 55.6 55.4 55.1

Grafik
2,5

2
Tegangan (V) 1,5 1 0,5 0 0 2 4 6 8 10 12

Waktu (s)

6. V = 230 m/s No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kec. Angin 230 230 230 230 230 230 230 230 230 230

V-HW 2.045 2.045 2.045 2.045 2.045 2.045 2.045 2.045 2.045 2.045

I-HW 55.5 55.6 55.8 55.9 56.0 56.2 56.3 56.4 56.4 56.3

Grafik
2,12 2,11 2,1 Tegangan (V) 2,09 2,08 2,07 2,06 2,05 2,04

50

100
Waktu (s)

150

200

250

Pengolahan Data Tabel Hubungan Kecepatan Aliran Angin dengan Tegangan Kecepatan (m/s) 0 70 110 150 190 230 Tegangan Rata-Rata (V) 2.1126 2.0746 2.0591 2.0516 2.047 2.045

Grafik
2,12 2,11 2,1 Tegangan (V) 2,09 2,08 2,07 2,06 2,05 2,04 2,03 0 50 100 y = -0,0003x + 2,1009 150 200 250

Kecepatan Aliran Angin (m/s)

Tabel Least Square X 0 70 110 150 190 230 Y 2.1126 2.0746 2.0591 2.0516 2.047 2.045 xi2 0 4900 12100 22500 36100 52900 yi2 4.4630 4.3039 4.2398 4.2090 4.190 4.182 25.5877 xiyi 0 145.222 226.501 307.74 388.93 470.35 1538.743

750 12.3944 128500 X = Kecepatan Aliran Angin (m/s) Y = Tegangan Rata-rata (V) Perhitungan Least Square

Jadi, persamaan kecepatan angin sebagai fungsi hot wire adalah

Analisis Data A. Analisis Percobaan Percobaan kali ini, yaitu disipasi kalor hot wire memiliki tujuan percobaan, yaitu membuktikan apakah hot wire dapat digunakan sebagai sensor kecepatan aliran udara. Percobaan kali ini dilakukan secara remote, yaitu melakukan percobaan dengan bantuan komputer serta jaringa internet. Kelemahan melakukan percobaan dengan sistem remote ini adalah praktikan tidak dapat mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang sebenarnya berpengaruh terhadap hasil percobaan. Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah hot wire, fan, voltmeter dan amperemeter serta adjustable power supply. Fan (kipas angin) berfungsi sebagai sumber kecepatan aliran udara. Fan disusun sedemikian rupa dalam sebuah pipa yang didalamnya terdapat sebuah probe yang dihubungkan dengan sumber tegangan. Probe adalah kawat logam pendek halus yang ujung-ujungnya disatukan pada dua kawat baja yang terhubung dengan tegangan. Sedangkan voltmeter berfungsi sebagai pengukur tegangan dan amperemeter berfungsi sebagai alat pengukur arus listrik yang mengalir. Pada percobaan kali ini, divariasikan kecepatan aliran udara sebesar 0, 70, 110, 150, 190 dan 230 m/s. Tujuan divariasikan data pada percobaan ini adalah agar mendapatkan hasil yang akurat serta terlihat pengaruh antara tegangan rata-rata dengan kecepatan aliran angin dan juga hubungan antara waktu dan tegangan.

B. Analisis Data Setelah melakukan percobaan kali ini, maka akan didapatkan beberapa data, yaitu tegangan dan arus listrik yang dialirkan. Data tersebut diolah kedalam bentuk tabel dan grafik. Namun, data yang diolah hanya waktu yang diperlukan, kecepatan aliran angin serta tegangan yang dihasilkan. Terdapat dua macam grafik yang dapat diolah dari data percobaan tersebut, yaitu grafik hubungan antara tegangan dan waktu serta grafik hubungan antara tegangan dengan kecepatan aliran. Satuan yang digunakan dalam percobaan ini adalah volt untuk tegangan, detik untuk waktu serta meter per sekon untuk kecepatan aliran angin. Tegangan yang terdapat dalam kawat tersebut akan menghasilkan energi listrik yang nantinya akan didisipasi menjadi energi kalor. Energi kalor tersebut digunkan untuk mempertahankan suhu sensor agar konstan dalam menghitung kecepatan aliran angin. Sedangkan untuk perubahan kecepatan aliran angin bergantung pada nilai resistensi kawat. Dari hasil data pengamatan, dapat dilihat hubungan antara kecepatan aliran angin dengan arus listrik. Dimana semakin cepat aliran angin maka semakin besar pula arus listriknya. Hal ini dapat terjadi karena kecepatan aliran udara akan merubah nilai resistensi kawat, yang kemudian berdampak pada besarnya arus listrik. Setelah itu dari data yang kita dapatkan pada grafik hubungan antara waktu dengan tegangan, kita memperoleh tegangan yang tidak menurun atau menaik secara konstan namun berfluktuasi. Hal ini juga disebabkan oleh nilai resistensi kawat yang berubah-ubah. Dalam percobaan ini diminta untuk membuat sebuah persamaan garis yang menyatakan hubungan antara tegangan dengan kecepatan aliran angin. Persamaan ini dapat diperoleh dengan menggunakan metode least square. C. Analisis Kesalahan Dalam melakukan sebuah percobaan pasti terdapat kesalahan-kesalahan. Kesalahan dalam percobaan ini cukup besar. Untuk mendapatkan kesalahan kita dapat mensubtitusikan kecepatan angin yang didapatkan kedalam sebuah persamaan, sehingga memperoleh tegangan. Tegangan yang diperoleh dapat kita bandingkan dengan tegangan yang kita peroleh pada saat percobaan. Hasilnya menunjukan bahwa tegangan yang diperoleh menggunakan persamaan tidak sama dengan tegangan yang diperoleh pada saat persamaan. Kesalahan ini dapat terjadi karna alat yang digunakan untuk melakukan percobaan telah diatur oleh sistem. D. Analisis Grafik

Pada percobaan kali ini terdapat dua macam grafik, yaitu grafik hubungan antara tegangan dengan waktu dan juga grafik hubungan antara tegangan dengan kecepatan. Kedua grafik ini adalah linier. Pada grafik pertama, yang menjadi sumbu x adalah waktu sedangkan yang menjadi sumbu y adalah tegangan listrik. Sedangkan, pada grafik kedua yang menjadi sumbu x adlah kecepatan dan yang menjadi sumbu y adalah tegangan. Kedua grafik tersebut bersifat liniear. Pada grafik kedua, hubungan antara tegangan dengan kecepatan aliran dihasilkan persamaan, yaitu y = -0,0003x + 2,1037. Gradien pada grafik ini bernilai negatif yang berarti hubungan antara tegangan dengan kecepatan aliran adalah berbanding terbalik. Sehingga semakin besar kecepatan angin maka akan semakin pula nilai tegangan yang dihasilkan. Pada grafik hubungan antara tegangan dengan kecepatan aliran angin terdapat sebuah garis lurus yang menunjukan seberapa besar praktikan melakukan kesalahan dalam

melaksanakan percobaan.

Kesimpulan 1. Besar energi listrik yang terdisipasi berbanding lurus dengan tegangan, arus listrik yang mengalir serta lamanya waktu saat arus listrik mengalir. 2. Semakin besar kecepatan aliran udara, maka semakin besar pula nilai resistensi yang dihasilkan dan semakin besar pula arus listrik yang mengalir. 3. Tegangan akan menurun apabila besar kecepatan aliran udara bertambah. 4. Persamaan linier kecepatan angin sebagai fungsi tegangan adalah

5. Hot wire dapat dijadikan sebagai sensor kecepatan aliran udara.

Referensi Giancoli, D.C; Physics for Scientist and Engineers, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. Halliday, Resnick, Walker; Fundamental of Physics, 7 th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2000.

Link rLab http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01

Anda mungkin juga menyukai