2011
BINA LINGKUNGAN
LAPORAN TAHUNAN
PROGRAM KEMITRAAN &
BINA LINGKUNGAN
2011
KESUNGGUHAN DALAM MEMBANGUN INDONESIA YANG MANDIRI COMMITMENT TO BUILDING A SELF RELIANT INDONESIA
Daftar Isi / TABLE OF CONTENTS
Arti Kesungguhan PKBL Bank Mandiri True Significance of Bank Mandiri PKBL
SAMBUTAN MESSAGES TIM PROGRAM KEMITRAAN & BINA LINGKUNGAN MANDIRI The Mandiri Environmental Development & Partnership Program Team STRATEGI IMPLEMENTASI PKBL MANDIRI MANDIRI PKBL IMPLEMENTATION STRATEGY PENGHARGAAN AWARDS PROGRAM KEMITRAAN PARTNERSHIP PROGRAM
Pinjaman Program Kemitraan / Partnership Program Loans Pembinaan Mitra Binaan / Mentoring of Partners
52
56 70 75 78 79 82 85 87
13
22
30
36
39 44
TESTIMONI & OPINI / TESTIMONIALS & OPINIONS LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL REPORT
90
112
SAMBUTAN MESSAGES
KEPADA PARA STAKEHOLDERS, PEMEGANG SAHAM SERTA MASYARAKAT Pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang terwujud dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun 2011, telah ikut mendorong pertumbuhan tingkat kesejahteraan masyarakat. Hal ini sesuai dengan keinginan Bank Mandiri untuk mewujudkan kepedulian terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di lingkungan sekitarnya guna mendukung kesinambungan bisnis perusahaan. Program PKBL yang selama ini telah dijalankan Bank Mandiri, kami nilai sangatlah strategis terutama dalam upaya memajukan dan memberdayakan masyarakat. Kegiatan-kegiatan PKBL yang dilakukan telah tepat sasaran dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat yang memerlukan berbagai dukungan dalam mengembangkan diri. Tidak hanya itu, rangkaian program juga dijalankan secara profesional serta memenuhi prinsip-prinsip akuntabilitas sesuai ketentuan yang berlaku. Kami menyambut baik penyempurnaan strategi pelaksanaan PKBL Bank Mandiri yang telah dilakukan pada tahun 2011 melalui penetapan fokus kegiatan pada tiga pilar utama yaitu Komunitas Mandiri, Edukasi & Kewirausahaan, dan Fasilitas Ramah Lingkungan, dimana ketiga pilar tersebut sejalan dengan pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan yang selama ini telah dilaksanakan. Sebagai perwujudan ketiga pilar tersebut di atas, Bank Mandiri telah melaksanakan
To our stakeholders, shareholders and the public, The discharge of the Bank Mandiris corporate and environmental social responsibilities through the Partnership and Environmental Development Program (PKBL) in 2011 has helped improve the peoples wellbeing. This is in line with Bank Mandiris determination to demonstrate its concern for peoples welfare so as to support the sustainability of the companys business. We view Bank Mandiris PKBL program as being highly strategic, particularly as regards the effort to empower and develop communities. Our PKBL activities are focused and reach all components of society that are in need of support to raise themselves up. In addition, our programs are managed professionally and satisfy all of the requirements of Good Corporate Governance. We welcome the improvements have been made to Bank Mandiris PKBL strategies during the course of 2011, which place the focus squarely on three principal pillars, namely, Self-Reliant Communities, Education and Entrepreneurship, and Environmentally Friendly Facilities. All three of these pillars are in line with the corporate social responsibility and environmental programs that have been implemented by the bank to date. In acting based upon these three pillars, Bank Mandiri undertakes a variety of PKBL activities, one of which is the Mandiri Young Entrepreneur Program, which comes under the umbrella of the Education and Entrepreneurship pillar. This program represents a good example of Mandiris continuing efforts to foster successful young entrepreneurs. Since
EDWIN GERUNGAN
Komisaris Utama & Komisaris Independen / President Commissioner & Independent Commissioner
Untuk tahun-tahun mendatang, Bank Mandiri secara konsisten akan terus mencari peluang untuk menyempurnakan strategi dan implementasi program PKBL.
In the years to come, Bank Mandiri will consistently seek out opportunities to improve its PKBL strategies and approaches to implementation.
berbagai kegiatan PKBL salah satunya adalah program Wirausaha Muda Mandiri. Program yang merupakan implementasi dari pilar Edukasi & Kewirausahaan ini adalah contoh upaya berkesinambungan Bank Mandiri untuk menciptakan pengusaha-pengusaha muda yang handal. Sejak dilaksanakan mulai tahun 2007 hingga saat ini, program ini semakin mendapatkan perhatian kalangan muda dengan meningkatnya jumlah peserta dengan skala perkembangan usaha yang membanggakan. Masyarakat luas telah merasakan manfaatnya melalui produk dan jasa yang dihasilkan, serta terbukanya lapangan kerja. Inovasi juga terus dilaksanakan Bank Mandiri, salah satunya adalah melalui pelaksanaan Program Mandiri Young Technopreneur (MYT) untuk pertama kalinya pada tahun 2011. Program ini merupakan upaya Bank Mandiri guna mendorong terciptanya wirausahawan di bidang teknologi tepat guna yang dapat memanfaatkan usaha dan inovasinya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Melalui berbagai program PKBL lainnya, seperti Program Kemitraan Mandiri, Mandiri Peduli Pendidikan, Mandiri Bersama Mandiri, Penyediaan Sarana Ramah Lingkungan, Bantuan Bencana Alam dan lainnya, Bank Mandiri berupaya untuk mewujudkan secara nyata berbagai dukungan yang diperlukan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan. Untuk tahun-tahun mendatang, Bank Mandiri secara konsisten akan terus mencari peluang untuk menyempurnakan strategi dan
the launch of the program in 2007 to date, it has been become increasingly popular among young people, as shown by the increase in the number of participants and the rapid growth of their businesses -- both of which are a source of pride to us. The public at large has felt the benefits of the program through the products and services that have resulted, and the creation of new jobs. Bank Mandiri itself is no stranger to innovation, an example of which was the launch in 2011 of the Mandiri Young Technopreneur Program. This program represents a concerted effort by Bank Mandiri to foster entrepreneurship in the the field of practical technology and innovation that can be harnessed to benefit business and improve peoples welfare. Besides the WMM program, Bank Mandiri also operates the Self-Reliant with Mandiri Program (Mandiri Bersama Mandiri), which is focused on empowering communities through encouraging economic development in areas with significant potential, such as in the creative industries, tourism, agriculture and marine sectors. During the course of 2011, Bank Mandiri launched the MBM program in the creative industries sector through the Pasar Indonesia event. Through various other PKBL programs, such as Mandiri Partnership, Mandiri Cares for Education, the provision of environmentally friendly facilities, assistance for natural disaster victims, and so forth, Bank Mandiri is providing the concrete assistance that is needed to improve peoples wellbeing. In the years to come, Bank Mandiri will consistently
implementasi program PKBL. Kami di Dewan Komisaris berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada Bank Mandiri dalam menjalankan program-program tersebut. Akhirnya kami atas nama Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Direksi dan Karyawan yang telah bekerja keras dan memberikan komitmen penuh selama tahun 2011 dalam menjalankan program-program PKBL. Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang terlibat dan memberikan dukungan terhadap pelaksanaan programprogram PKBL Bank Mandiri. Kebersamaan, loyalitas dan kerjasama yang erat kita butuhkan untuk terus membangun kemakmuran dan kesejahteraan Indonesia.
seek out opportunities to improve its PKBL strategies and approaches to implementation. We, the members of the Board of Commissioners, are committed to providing our full support to Bank Mandiri in undertaking these endeavors. In conclusion, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to express my deepest thanks and appreciation to the Board of Directors and our employees, who have worked so hard and with so much commitment during 2011 to ensure the success of our PKBL program. I would also like to thank all those who were involved in and who supported the Bank Mandiri PKBL program. A sense of togetherness, loyalty and teamwork are the essential ingredients needed to bring the Indonesian people to a prosperous and happy future.
Salah satu indikator yang menunjukan keberhasilan tersebut adalah prestasi Bank Mandiri untuk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 12,2 triliun. Seiring dengan itu, pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Bank Mandiri juga diterus ditingkatkan dan disempurnakan melalui berbagai inovasi berkelanjutan menuju terwujudnya kemandirian masyarakat Indonesia. Hal ini telah ditunjukkan melalui peningkatan angka penyaluran PKBL. Melalui Program Kemitraan, Bank Mandiri telah menyalurkan bantuan dalam bentuk fasilitas pinjaman sebesar Rp 106,01 miliar pada tahun 2011, tumbuh sebesar 5,8% atau Rp 5,85 miliar jika dibandingkan penyaluran tahun 2010. Adapun untuk Program Bina Lingkungan, Bank Mandiri telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 145,87 miliar, meningkat sebesar 104,07% jika dibandingkan penyaluran tahun 2010 yang hanya mencapai Rp 71,48 miliar.
One of the indicators that highlight the success of the transformation program is the fact that Bank Mandiri recorded a net profit of Rp 12.2 trillion in 2011. In addition, the bank has continued to expand and improve its corporate social responsibility endeavors through the Bank Mandiri Environmental Development and Partnership Program (PKBL), which consists of a variety of innovative and ongoing activities designed to produce a self-reliant Indonesian people. The success of the PKBL is clearly shown by the increase in the value of the loans it has extended. In 2011, total loans of Rp 106.01 billion were channeled through the program, up 5.8%, or Rp 5.85 billion compared with 2010. As regards the Environmental Development component of the PKBL, Bank Mandiri extended assistance worth Rp 145.87 billion in 2011, marking an increase of 104.07% over 2010, when the figure was Rp 71.48 billion.
Achievements in 2011
During the course of 2011, Bank Mandiri revamped the PKBL by focusing it on 3 principal pillars, namely, the promotion of self-reliant communities, selfreliance in education and entrepreneurship, and the delivery of environmentally friendly facilities. In the case of the self-reliance in education and entrepreneurship component, one of the key activities is the Mandiri Young Entrepreneur Program (Wirausaha Muda Mandiri/WMM), which also includes the Mandiri Young Technopreneur Program (MYT) a scheme designed to provide recognition for young entrepreneurs who have developed practical technologies that are capable of being harnessed to improve peoples wellbeing. Over the years, the number of participants in the WMM Program has continued to increase. Whereas in 2008 only 488 participants from 26 higher education institutes took part in the program, this increased in 2011 to 3,751 participants from 385 higher education institutes throughout Indonesia. In addition, a total of 617 participants took part in the MYT program in 2011.
ZULKIFLI ZAINI
Direktur Utama / President Director
Pada tahun 2011 Bank Mandiri telah berhasil meraih pencapaian penting dalam proses transformasi lanjutan yang digulirkan sejak awal tahun 2010.
In 2011, Bank Mandiri marked an important milestone in its ongoing transformation process, which has been underway since the start of 2010.
10
11
menjadi 3.751 peserta dari 385 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Adapun jumlah peserta yang mengikuti kegiatan MYT pada tahun 2011 tercatat mencapai 617 peserta. Tidak hanya itu, inovasi lain yang telah dilaksanakan pada tahun 2011 adalah program National Lecturer Series. Bekerjasama dengan Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan & Kebudayaan Nasional, program ini menghadirkan pengusaha-pengusaha nasional terkemuka untuk menyampaikan sharing experience kepada mahasiswa melalui teknologi video conference. Kegiatan ini diikuti oleh 7.200 mahasiswa dari 64 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Hal lain yang telah dilakukan PKBL Bank Mandiri pada tahun 2011 adalah pelaksanaan program Mandiri Bersama Mandiri (MBM). Sebagai wujud dari penjabaran pilar Komunitas Mandiri, program MBM bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam suatu kawasan/cluster yang difokuskan pada bidang pariwisata, kreatif, pertanian dan kelautan, sehingga pada akhirnya akan mendorong kemajuan ekonomi masyarakat di kawasan tersebut dan menciptakan kemampulabaan. Berbagai kegiatan PKBL telah dilakukan Bank Mandiri dalam kaitannya dengan pelaksanaan program tersebut. Pada tahun 2011 ini misalnya, untuk pertama kalinya Bank Mandiri melaksanakan kegiatan pameran Pasar Indonesia sebagai bentuk perwujudan program MBM di bidang industri kreatif. Selain itu, sebagai bentuk perwujudan program MBM di bidang pariwisata, pada tahun 2011 Bank Mandiri juga menyusun buku Pesona Bunaken, Manado Indonesia yang berisi tentang keindahan pulau Bunaken dan kekayaan biota yang ada di perairan Bunaken. Bank Mandiri juga memberikan bantuan yang bersifat responsif kepada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia melalui berbagai program diantaranya dalam bentuk perbaikan berbagai sarana maupun pemberian bantuan secara
Another innovation introduced in 2011 was the National Lecturer Series program. Delivered in collaboration with the National Education and Culture Ministrys Directorate General of Higher Education, the program features leading national businesspeople who share their experiences with students through video conferencing. A total of 7,200 students from 64 higher education institutes throughout Indonesia took part in the program last year. As part of the second pillar of Bank Mandiris PKBL program, Self-Reliant Communities, the bank also continued to implement its Mandiri Bersama Mandiri (Self-Reliant with Mandiri / MBM) program in 2011. This scheme is aimed at empowering communities through the establishment of economic clusters focused on tourism, creative industries, agriculture or the marine. In the end, this is expected to encourage economic growth in the clusters and improve earning capacity. Bank Mandiri undertook a variety of activities in connection with the MBM program in 2011. These included the launching by the bank of its Pasar Indonesia exhibition program for the creative industries sector. In addition, in the tourism sector Bank Mandiri published a lavishly illustrated book, Pesona Bunaken, Manado Indonesia, highlighting the stunning beauty of Bunaken island and the rich biota to be found in Bunaken waters. During the course of 2011, Bank Mandiri also provided assistance to communities throughout Indonesia through various programs, including assistance for infrastructure improvement and direct assistance to the needy. In the case of infrastructure improvement assistance, the infrastructure concerned included public, education, health and religious infrastructure, while direct assistance was provided to orphaned and abandoned children, the indigent and natural disaster victims. Assistance was also extended by Bank Mandiri for environmental improvement and conservation work.
langsung. Perbaikan sarana yang dilakukan antara lain terkait sarana umum, sarana pendidikan, sarana kesehatan dan sarana ibadah. Sedangkan bantuan langsung berupa berbagai jenis hibah yang diberikan kepada anak yatim piatu, masyarakat kurang mampu serta korban bencana alam. Bantuan juga diberikan Bank Mandiri dalam rangka perbaikan lingkungan dan pelestarian alam. Khusus untuk Program Kemitraan, selain melalui mekanisme one by one, penyaluran pinjaman juga dilakukan melalui pola linkage dimana Bank Mandiri menjalin kerjasama dengan perusahaan yang telah menjadi nasabah Bank Mandiri, terutama pada segmen corporate dan commercial. Hal ini sejalan dengan strategi Bank Mandiri untuk melibatkan sebanyak mungkin mitra strategis sehingga luas dan cakupan kegiatan bisa lebih meningkat. Program ini juga diharapkan menghasilkan multiplier effect sehingga pada akhirnya tidak hanya meningkatkan pertumbuhan usaha kecil, namun juga meningkatkan taraf ekonomi di wilayah sekitar. Agar tumbuh menjadi usahawan yang tangguh, mandiri dan beretika, sejak 5 tahun terakhir Bank Mandiri secara kontinyu menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk Mitra Binaannya. Fokus pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan Mitra Binaan dalam mengembangkan usahanya, antara lain mengenai manajemen umum, pemasaran, keuangan, motivasi dan pembukuan. Bank Mandiri juga memberikan bantuan promosi kepada para mitra binaan dalam bentuk pameran skala lokal, nasional dan internasional. Selain itu, dalam rangka mendongkrak pemasaran produk Mitra Binaan, Bank Mandiri juga memberikan dukungan promosi di sejumlah media berskala nasional. Dengan beberapa penghargaan yang diterima dari lembaga penilai program tanggung jawab sosial di dalam maupun luar negeri, pelaksanaan
In the particular case of the Partnership Program component, besides the one-by-one mechanism, loans are also channeled through a linkage pattern whereby Bank Mandiri forges collaboration with enterprises that are already Mandiri customers, especially enterprises in the corporate and commercial segment. This is in line with Bank Mandiris strategy of involving as many strategic partners as possible so as to expand the scope and reach of its PKBL endeavors. This program is designed to produce a multiplier effect so that it will not only bring about the growth of small businesses, but also improve the overall economic situation in the entire district. To help ensure the emergence of strong, self-reliant and ethical entrepreneurs, Bank Mandiri has been continuously providing training to its mentoring partners over the last five years. While the focus of the training takes into account the specific needs of the coaching partners in growing their businesses, it primarily covers such things as general management, marketing, finance, motivation and accounting. Bank Mandiri also provides promotional assistance to its mentoring partners by sponsoring their participation in exhibitions at the local, national and international levels. In addition, Bank Mandiri provides promotional support in a number of national-scale media so as to allow mentoring partners to ramp up their marketing efforts. As evidenced by the awards and accolades it has received from both domestic and international CSR appraisers, the Mandiri PKBL program is widely recognized as having a concrete and beneficial effect on peoples lives. The program continues to be implemented in a sustained and focused manner, thereby highlighting the ethical, responsible and caring character of the company and its management. Among the awards received during 2011 are an Asia Responsible Entrepreneurship Award (AREA) 2011, GKPM Award 2011- CSR Best Practice for MDGs, Indonesian CSR Award 2011 and an Indonesia Sustainability Report Award 2011.
12
13
PKBL Mandiri diakui telah memberi dampak positif yang nyata bagi masyarakat. Implementasi PKBL Mandiri dinilai telah terlaksana secara berkesinambungan, menunjukan jiwa kepemimpinan perusahaan, sarat dengan nilai-nilai etis, bertanggung jawab, serta peduli terhadap lingkungan. Penghargaan yang diterima selama tahun 2011 adalah Asia Responsible Entrepreneurship Awards (AREA) 2011, GKPM Awards 2011-CSR Best Practice for MDGs, Indonesian CSR Awards 2011 dan Indonesia Sustainability Report Award 2011. Terkait hal-hal yang berhubungan dengan penyaluran dana dan efektivitas kinerja kegiatan PKBL Bank Mandiri, sudah menjadi tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa penyaluran dana PKBL yang bersumber dari penyisihan laba perusahaan selalu mematuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Salah satunya adalah dalam bentuk pelaksanaan audit PKBL oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Banten untuk tahun buku 2011, dimana berdasarkan hasil audit kinerja yang dilaksanakan, menunjukan bahwa PKBL Bank Mandiri telah melaksanakan setiap program secara profesional dan selalu menjaga Good Corporate Governance. Adapun untuk audit laporan keuangan PKBL yang telah dilaksanakan sejak tahun 2009, BPKP Perwakilan Provinsi Banten selalu memberikan pernyataan wajar tanpa pengecualian.
As regards the banks performance in channeling funds and assistance, and the effectiveness of their management, Bank Mandiri is determined to ensure that PKBL funds, which ultimately come out of the banks profits, are always managed and channeled in accordance with the principles of good corporate governance. As evidence of this, the fiscal 2011 audit of the PKBL program, which was conducted by the Banten Provincial Representative Office of the Development Finance Comptroller (BPKP), concluded that it has been managed professionally in accordance with the principles of good corporate governance. As regards the audit of the PKBLs financial statements, the Banten Provincial Representative Office of the Development Finance Comptroller (BPKP) has assigned an unqualified opinion every year since 2009.
Adapun pembinaan yang akan dilakukan kepada masyarakat/komunitas tersebut akan dilaksanakan secara terintegrasi dalam hal kapasitas, infrastruktur, kapabilitas dan akses. Dengan fokus utama pada empat bidang usaha potensial yaitu industri kreatif, pariwisata, pertanian dan kelautan, Bank Mandiri optimis dapat melaksanakan program MBM di setiap Kantor Wilayah Bank Mandiri. Melalui program yang terencana baik, fokus dan berkesinambungan, diharapkan pelaksanaan program tersebut dapat mewujudkan pemerataan kemajuan ekonomi daerah dari wilayah paling barat hingga timur Indonesia. Agar program ini dapat berjalan dengan efektif, pelaksanaan kegiatan PKBL tahun 2012 akan lebih melibatkan seluruh karyawan secara aktif dalam rangka meningkatkan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan. Hal ini sekaligus sebagai bentuk perwujudan kepedulian karyawan pada masyarakat dan lingkungan sekitar. Selain itu, pada tahun 2012 ini kami juga akan menjalin kerjasama secara aktif dengan pihakpihak eksternal yang memiliki kompetensi di bidang socio-enterpreneurship terkait pelaksanaan program MBM. Harapannya ke depan, melalui pengembangan socio-enterpreneurship dengan pola kerjasama tersebut dapat meningkatkan efektivitas dan realisasi pelaksanaan program. Melalui pelaksanaan PKBL Mandiri 2012, kami bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat dan lingkungan di sekitar wilayah usaha Bank Mandiri. Dalam menjalankan usaha, Bank Mandiri tidak hanya mengejar pencapaian kinerja usaha terbaik dan terbangunnya citra positif perusahaan, tetapi juga mampu memberikan dampak positif kepada masyarakat yang pada gilirannya akan menghantarkan Bank Mandiri mencapai visi menjadi The Indonesias Most Admired and Progressive Financial Institution.
So as to ensure that the PKBL achieves its goals in 2012, all of the banks staff will be expected to play an active role as part of the effort to increase their sense of ownership of the company. This will also serve as an expression of concern on the part of employees for the communities and environment around them. In addition, we intend to actively forge collaborative relations with external organizations that have expertise in the socio-entrepreneurship field as part of the implementation of the MBM program in 2012. For the future, the expectation is that the effectiveness and success of the program can be improved based on a socioentrepreneurship approach. Through the implementation of the Mandiri PKBL in 2012, we are determined to give something back to the communities and environments in which Bank Mandiri operates. In conducting its business, Bank Mandiri is not solely concerned with achieving the best possible corporate performance and developing the best possible corporate image, but also with providing benefit to the entire community, which in turn will help Bank Mandiri achieve its vision of becoming Indonesias Most Admired and Progressive Financial Institution.
TIM PROGRAM KEMITRAAN & BINA LINGKUNGAN MANDIRI THE MANDIRI ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT & PARTNERSHIP PROGRAM TEAM
16
17
serta memberikan nilai positif bagi Bank Mandiri dan stakeholder sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/ MBU/2007 tanggal 27 April 2007. Koordinasi antar tim PKBL dilakukan secara berkala melalui pelaksanaan workshop yang diselenggarakan setiap tahunnya. Untuk tahun 2011, workshop PKBL diselenggarakan pada tanggal 12-13 Juli 2011, dimana kegiatan dengan tema Passion for Excellence Through Alliances ini diikuti 205 orang pegawai. Sebagai apresiasi kepada unit penyalur Program Kemitraan, pada acara workshop tersebut Bank Mandiri juga memberikan penghargaan kepada unit kerja yang meraih kinerja terbaik dari sisi jumlah penyaluran pinjaman Program Kemitraan tahun 2010 serta kolektibilitas penyaluran Program Kemitraan tahun 2009 dan 2010 untuk posisi 31 Mei 2011.
beneficial manner, and provide value to both Bank Mandiri and its stakeholders, as mandated by State Enterprises Minister Regulation No. PER-05/ MBU/2007 dated 27 April 2007. The members of the PKBL team coordinate their efforts through a annual workshop. In 2011, the PKBL workshop was held on 12-13 July 2011. The event, which was themed Passion for Excellence Through Alliances, was attended by 205 Mandiri staff members. As an expression of appreciation for those responsible for the delivery of the partnership component of the PKBL, Bank Mandiri took the opportunity during the workshop of presenting awards to those units that extended the most loans in 2010 and had the best loan collectability ratios for 2009 and 2010, as calculated on 31 May 2011.
Cabang.
Koordinasi antar tim PKBL dilakukan secara berkala melalui pelaksanaan workshop yang diselenggarakan setiap tahunnya.
office.
The members of the PKBL team coordinate their efforts through a annual workshop.
Beragamnya program PKBL yang diselenggarakan berikut jumlah kegiatan yang terus meningkat telah menuntut Tim PKBL Bank Mandiri untuk terus membangun sistem komunikasi yang lebih baik, salah satunya adalah dengan memperkuat koordinasi antar seluruh Tim PKBL, baik yang berada di Kantor Pusat, Kantor Wilayah dan Kantor
The diversity of the individual programs undertaken as part of the overall Environmental Development and Partnership Program, together with the constantly increasing number of activities being carried out, requires the Bank Mandiri PKBL team to consistently strive to improve communication and to strengthen coordination between all of its members, whether based at head office, or a regional or branch
Diharapkan melalui hal tersebut, program PKBL Mandiri dapat terlaksana sebagai suatu rangkaian kegiatan yang sinergis, terencana, terukur, berkesinambungan dan bermanfaat
It is expected that these efforts will ensure that the Mandiri PKBL program can be implemented in a synergistic, focused, measured, sustained and
18
6 1. 2.
5 3. 4.
1 Ken Widjajanto Pemegang Kewenangan Review Kemitraan Rachmat R.Somadinata Team Leader Program Kemitraan
2 5. 6.
Sukoriyanto Saputro Senior Vice President Corporate Secretary Nila Mayta Dwi Rihandjani Assistant Vice President PKBL
Lysa Hasnawaty Team Leader Program Bina Lingkungan Harry Ardana Team Leader Decision Support & Communication
19
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
10. Diah Martha Budiningsih 11. Irdan Zulfikar 12. Liza Mineli
13. Arie Prasetyo Nugroho 14. Daru Antono 15. Bonny Parlima
16. Tifany Indrastuti 17. Fatika Dian Wibawasih 18. Shufiyatun Wulantini
22. Dian Indriatie 23. R. Dedy Wisnu Wijaya WK 24. Endah Rusmalawati
Selain itu, pada tahun 2011, Bank Mandiri juga menyelenggarakan program Mandiri Employee Involvement. Melalui program ini, karyawan di masing-masing unit kerja didorong untuk menciptakan perubahan yang lebih baik bagi kehidupan masyarakat sekitar maupun lingkungan hidup melalui kegiatan Bina Lingkungan. Selain itu melalui kegiatan tersebut diharapkan peran aktif karyawan/karyawati atas kegiatan sosial yang dijalankan sesuai ide dan passion-nya sendiri akan semakin tumbuh serta menciptakan peran aktif karyawan/karyawati terhadap perusahaan. Sebagai bentuk apresiasi, Bank Mandiri juga memberikan penghargaan kepada unit kerja dengan keberhasilan kegiatan PKBL sesuai kriteria yang ditentukan.
In addition, Bank Mandiri also launched its Mandiri Employee Involvement scheme in 2011. Through this program, staff members in each unit are encouraged to help bring about meaningful change in the lives of local communities or in the environment through Environment Development activities. These efforts are expected to inculcate an active role among staff as social projects will be carried out in line with their own ideas and concepts. In addition, it is expected that staff will gain an active role to the company. As a further expression of appreciation for staff, Bank Mandiri also presented awards to units for PKBL activities that were successfully carried out in accordance with the set criteria.
23
24
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) merupakan ujung tombak pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan Bank Mandiri. Melalui implementasi PKBL yang berkesinambungan, Bank Mandiri ingin meraih keberhasilan bisnis selaras dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal ini sesuai visi PKBL Mandiri yaitu Membangun masyarakat Indonesia yang Mandiri melalui pelaksanaan program PKBL/CSR sebagai inspirasi untuk menjadi lembaga keuangan Indonesia yang progresif dan tumbuh bersama Indonesia . Bagi Bank Mandiri, kegiatan PKBL dan kegiatan CSR diharapkan betul-betul menjadi program strategis, dalam arti Bank Mandiri bukan hanya mengembalikan sebagian dari apa yang diperoleh dari masyarakat kepada masyarakat, namun juga sebagai bagian dari penerapan untuk dapat Tumbuh bersama Indonesia serta betul-betul dapat lebih bersinergi dan beraliansi dengan para stakeholders termasuk masyarakat di sekeliling, sesuai dengan salah satu dari 10 perilaku Bank Mandiri yaitu peduli dengan lingkungan. Oleh
The Environmental Development and Partnership Program (PKBL) is the keystone of Bank Mandiris corporate and environmental responsibility efforts. Through the sustained implementation of our PKBL program, Bank Mandiri wants to not only succeed in business, but also succeed in making a contribution to the wellbeing of the Indonesian people. This is in line with the Mandiri PKBL vision, that is, Developing a self reliant Indonesian Society through the PKBL as a Progressive Indonesian Financial Institution that Grows Together with Indonesia. For Bank Mandiri, PKBL/CSR is a highly strategic and important program in the sense that Bank Mandiri is not only giving back to the community, but is also applying its Aspiration to Grow Together With Indonesia strategy and taking part in a process whereby the bank forges deep synergies and alliances with its stakeholders in accordance with one of the 10 behaviors of Bank Mandiri, namely, concern for the environment. That is why Bank Mandiri, as the foremost bank in Indonesia, consistently out seeks ways of improving its PKBL strategies and implementation.
PAHALA N. MANSURY
Direktur Finance & Strategy / Director Finance & Strategy
karena itu, secara konsisten Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia terus mencari peluang untuk menyempurnakan strategi dan implementasi PKBL-nya. The principal objective of the Partnership Program is to develop small businesses by improving their competitiveness so that they develop into strong, resilient and ethical businesses that enjoy access to commercial banking services. Starting in 2008, besides the one-by-one mechanism, the principal way in which Mandiri Partnership Program loans have been extended is through the linkage program, which involves a mutually beneficial relationship with a large company or institution based on the plasma-nucleus system. The linkage program involves Bank Mandiri working together with Mandiri customers in the corporate
Partnership Program
Melalui program PKBL/CSR sebagai inspirasi menjadi lembaga keuangan Indonesia yang progresif dan tumbuh bersama Indonesia.
Through the PKBL as a Progressive Indonesian Financial Institution that Grows Together with Indonesia.
Program Kemitraan
Tujuan utama pelaksanaan Program Kemitraan adalah mengembangkan usaha kecil melalui peningkatkan kemampuan bersaing sehingga menjadi pengusaha yang tangguh, mandiri dan beretika serta memiliki akses kepada fasilitas perbankan secara komersial. Dimulai sejak tahun 2008, selain melalui mekanisme one by one, fokus utama penyaluran pinjaman Program Kemitraan Mandiri dilaksanakan melalui program linkage,
25
26
bekerjasama dengan perusahaan atau institusi tertentu melalui skema inti plasma yang saling menguntungkan. Pelaksanaan penyaluran Pinjaman Program Kemitraan dengan pola linkage tersebut dijalankan bekerjasama dengan perusahaan yang telah menjadi nasabah Bank Mandiri, terutama pada segmen corporate dan commercial. Perusahaanperusahaan ini dipilih berdasarkan kemampuan dan komitmennya untuk melakukan pembinaan usaha secara berkesinambungan kepada mitra usaha mereka. Adapun pinjaman Program Kemitraan yang telah disalurkan selama tahun 2011 adalah sebesar Rp 106,01 miliar untuk 6.230 pengusaha kecil yang telah menjadi Mitra Binaan Mandiri. Bentuk kegiatan lain dalam rangka pengembangan usaha kecil yang dilaksanakan melalui program ini adalah penyelenggaraan kegiatan pelatihan dasar kepada mitra usaha. Kegiatan ini telah dilaksanakan secara reguler dalam lima tahun terakhir. Beragam fokus pelatihan diberikan dalam pelatihan ini, termasuk diantaranya adalah manajemen umum, pemasaran dan keuangan. Khusus untuk tahun 2011, Bank Mandiri telah melaksanakan dilaksanakan pelatihan tentang motivasi dan pembukuan sederhana kepada 550 Mitra Binaan Mandiri di 22 kota di Indonesia, seperti Bandar Lampung, Malang, Pontianak, Samarinda dan Manado. Adapun pertimbangan latar belakang pelaksanaan pelatihan pembukuan tersebut adalah masih banyaknya Mitra Binaan yang masih belum mampu memisahkan antara keuangan pribadi dan usaha. Sedangkan pelatihan motivasi diperlukan untuk mengubah mindset Mitra Binaan agar dapat berkembang di masa yang akan datang. Selain kegiatan tersebut di atas, selama tahun 2011 Bank Mandiri juga memberikan bantuan promosi kepada mitra binaan dalam bentuk pameran
and commercial sectors. These companies are selected based on their capacity and commitment to fostering small businesses as their partners on a sustainable basis. During 2011, a total of Rp 106.01 billion in loans was extended under the Partnership Program to some 6,230 small businesses participating in the Mandiri Mentoring Partners scheme. Another way in which Bank Mandiri fosters the growth of small businesses is through the provision of basic training to business partners. Such training, which has been provided on a regular basis over the last five years, covers a variety of topics, including general management, marketing and finance. In 2011, Bank Mandiri provided motivational and basic accounting training to some 550 Mandiri Coaching Partners in 22 cities in Indonesia, including Bandar Lampung, Malang, Pontianak, Samarinda and Manado. The principal consideration behind the provision of accounting training is that many Mandiri Mentoring Partners are unable to distinguish between their business and their personal assets, while motivational training is intended to change the mindsets of Mandiri Mentoring Partners so that they will be better able to grow their businesses in the future. In addition to these activities, in 2011 Bank Mandiri also provided assistance to its Mentoring Partners to enable to participate in exhibitions and have their profiles featured in the media. As a result, Mandiri Mentoring Partners participated in 41 local exhibitions, 23 national exhibitions and 5 international exhibitions. Through these promotional efforts, Bank Mandiri hopes to help its Mentoring Partners expand their businesses so as to be able to compete in a fair and healthy manner.
dan pemasangan profil di media massa. Hal ini terlihat dari keikutsertaan sejumlah mitra binaan dalam 41 pameran skala lokal, 23 pameran skala nasional dan 5 pameran skala internasional. Melalui usaha-usaha promosi ini, Bank Mandiri berharap dapat membantu Mitra Binaan dalam rangka pengembangan usahanya sehingga siap bersaing secara sehat.
27
28
terbarukan dan juga di bidang teknologi informasi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Lahirnya enterpreneur di ketiga bidang tersebut diharapkan dapat memberikan solusi yang berkelanjutan. Pada tahun 2011, kami terus menyelenggarakan workshop kewirausahaan yang diikuti oleh 6.200 peserta, serta pelatihan bagi para pengajar modul kewirausahaan sejumlah 896 dosen yang diselenggarakan di 12 kota. Pengembangan lainnya yang dilakukan di 2011 adalah penyelenggaraan National Lecturer Series (NLS) yang diikuti oleh 6.200 mahasiswa dari 64 perguruan tinggi di berbagai penjuru Indonesia yang disiarkan menggunakan infrastruktur video conference milik Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Beberapa pembicara yang hadir dalam kegiatan NLS tersebut adalah pengusaha properti Ir.Ciputra, CEO Femina Group Svida Alisyahbana, pebisnis kreatif Yoris Sebastian dan CEO Garuda Food Group Sudhamek AWS, selain pihak pembicara dari Bank Mandiri. Untuk membangun masyarakat yang mandiri, kami juga terus berupaya untuk memberdayakan komunitas-komunitas melalui pelaksanaan program Mandiri Bersama Mandiri (MBM). Pemberdayaan tersebut tentu tidak lepas dari meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berusaha, khususnya di cluster-cluster yang ditemui banyak masyarakat kurang mampu. Kami berharap dengan pengembangan kemandirian masyarakat di cluster tersebut secara terpadu, akan lahir para socio enterpreneur. Kegiatan MBM tersebut difokuskan pada sektor pertanian, kelautan, pariwisata dan industri kreatif, yang bukan hanya padat karya namun memiliki konsentrasi pekerja informal yang tinggi dengan potensi yang cukup besar.
students from 64 higher education institutes all over Indonesia through video conferencing facilities provided by the Ministry of Educations Directorate General of Higher Education and Culture. Among the speakers during the NLS were property developer Ir.Ciputra, Femina Group CEO Svida Alisyahbana, creative industries entrepreneur Yoris Sebastian and Garuda Food Group CEO Sudhamek AWS, along with speakers from Bank Mandiri. To develop self-reliant communities, we have also striven to empower these communities. Such empowerment is closely related to the effort to improve peoples business capacities, especially in clusters that are characterized by a large percentage of the population in the lower income brackets. We hope that by developing the self-reliance of people in these clusters in an integrated manner, social entrepreneurship will be encouraged. This program, which we call Self Reliant with Mandiri (MBM) is focused on three sectors, agriculture, the marine, and tourism and the creative industries, and is targeted at areas where there is a high concentration of informal workers who have significant potential to develop businesses. Also in 2011, we organized Pasar Indonesia, an expo intended to expand the market access of Mentoring Partners and young entrepreneurs in the creative industries as one form of the implementation of the MBM in the creative sector. The program was followed by Pasar Indonesia Goes to Mall. In this way, the products of our Mentoring Partners have not only improved due to greater capacity and awareness of the part of our Monitoring Partners, but have also been introduced to a wider market. During the course of 2011, the Environmental Development Program extended total funding of Rp 145.87 billion. The Mandiri PKBL is built on three principal pillars, namely, Self-reliant communities,
Pada tahun 2011, untuk pertama kalinya kami menyelenggarakan Pasar Indonesia, sebuah expo yang dimaksudkan untuk bisa meningkatkan akses para Mitra Binaan dan wirausaha muda di bidang kreatif sebagai salah satu bentuk implementasi dari MBM di sektor kreatif. Program tersebut dilanjutkan dengan Pasar Indonesia Goes to Mall, sehingga produk-produk kerajinan para Mitra Binaan bukan hanya akan lebih baik, karena peningkatan kemampuan dan wawasan para perajin, namun juga akan semakin dikenal masyarakat. Selama tahun 2011, total dana Program Bina Lingkungan yang telah disalurkan adalah sebesar Rp 143,92 miliar. Penyaluran dana dilaksanakan dalam bentuk tiga pilar utama PKBL Mandiri yaitu Kemandirian Komunitas, Kemandirian Edukasi dan Kewirausahaan, Penyediaan Fasilitas Ramah Lingkungan dan kegiatan Bina Lingkungan lainnya yaitu bantuan bencana alam, pembangunan sarana prasarana umum dan sarana ibadah serta penyediaan fasilitas kesehatan. Ke depan, strategi dan implementasi program PKBL Bank Mandiri akan selalu disempurnakan guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Kami berharap melalui beragam inovasi dapat terus lahir program-program unggulan yang berkesinambungan untuk mewujudkan kemandirian masyarakat Indonesia.
Self-reliance in the Education and Entrepreneurship Sectors, and the Provision of Environmentally Friendly Facilities. Other Environmental Development Program programs include assistance for the victims of natural disasters, the development of public and religious facilities, and the provision of healthcare facilities. For the future, Bank Mandiris PKBL implementation strategies will continue to be fine tuned and perfected so as to ensure optimum results. We hope that the various innovations that our cutting edge and sustainable programs have produced will play a leading role in the transformation of Indonesia into a self-reliant and resilient society.
PENGHARGAAN
AWARDS
PENGHARGAAN AWARDS
31
32
PENGHARGAAN
AWARDS
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dirancang untuk memberi manfaat dan dampak positif yang nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Untuk mencapai hal tersebut, pelaksanaan program ini harus akurat, transparan, memenuhi standar dan kriteria yang telah ditentukan. Tak hanya itu, pengelolaan program ini juga dilaksanakan secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan prinsipprinsip Good Corporate Governance. Penilaian atas pengelolaan kinerja PKBL dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya untuk memastikan hal tersebut.
The Bank Mandiri Environmental Development and Partnership Program (PKBL) is designed to provide benet and positive and concrete impacts for communities and their environments. To achieve these goals, the program needs to be accurately targeted, transparent, and to fulll the required standards and criteria. In addition, program management needs to be conducted in a professional and accountable manner in accordance with the principles of good corporate governance. Evaluations of PKBL management performance are conducted routinely each year to ensure that all of the above requirements are satised.
33
34
PENGHARGAAN
AWARDS
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
37
38
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
Sebagai BUMN, Bank Mandiri tidak hanya dituntut untuk menunjukan performa nansial yang baik melalui pencapaian target bisnisnya, namun juga dituntut untuk menunjukan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar yang diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosialnya. Oleh karena itu, melalui pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang menjadi ujung tombak pelaksanaan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar, Bank Mandiri berupaya untuk tetap meraih keberhasilan bisnis bersama dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
As a state enterprise, Bank Mandiri is not only required to put in a solid nancial performance through the achievement of its business targets, but also to show concern for those around us. This the bank does through its Corporate Social Responsibility policies, which in Bank Mandiri are known as the Environmental Development and Partnership Program. It is this that lies at the heart of the banks social concern.
39
40
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
dilaksanakan bekerjasama dengan perusahaan atau lembaga tertentu dengan pola kemitraan inti dan plasma yang saling menguntungkan. Pola yang telah dikembangkan Bank Mandiri sejak tahun 2007 ini, memposisikan perusahaan atau institusi yang terlibat sebagai Mitra Kerjasama yang bertindak sebagai penjamin, baik secara parsial maupun penuh. Skema penyaluran pinjaman pola linkage program adalah sebagai berikut:
a collaborative arrangement with a large company or institution through a mutually benecial nucleus/ plasma scheme. As part of the pattern that has been develop by Bank Mandiri since 2007, the company or institution acts as either a partial or full guarantor for the Mentoring Partner. The way in which loans are extended to Mentoring Partners through the linkage program is as shown below:
PERJANJIAN 1 / AGREEMENT 1
PEMBINAAN / DEVELOPMENT
(Pendampingan, pelatihan, Promosi) / (Coaching, Training, Promotion)
PERJANJIAN 3 / AGREEMENT 3
PERJANJIAN 2 / AGREEMENT 2
The linkage program is considered to be more advantageous as it leads to the forging of close ties between the nucleus and the plasma, as part of which the nucleus (the large rm) provides raw materials to, and purchases the products of, the small enterprise (the plasma). In this way, the products of the small enterprises have a guaranteed market. In addition, the large rm is also required to help the small enterprise grow and develop by providing whatever training is needed. One of the companies that is working with Bank Mandiri on the nucleus-plasma scheme is
pola linkage program dianggap memiliki kelebihan karena terdapat hubungan usaha yantg erat antara inti dan plasma, dimana pada mekanisme tersebut, Mitra Kerjasama atau inti bertindak sebagai penyedia bahan baku dan pembeli produk yang dihasilkan oleh plasma. Dengan demikian produk-produk yang dihasilkan usaha kecil tersebut sudah terjamin pemasarannya. Selain itu, Mitra Kerjasama juga harus memiliki kepedulian dalam pengembangan usaha plasma dengan
PEMBINAAN / DEVELOPMENT
(Pendampingan, pelatihan, Promosi) / (Coaching, Training, Promotion)
Sedangkan mekanisme penyaluran pinjaman Program Kemitraan dengan pola linkage program
Meanwhile, the linkage program involves the extending of loans to Mentoring Partners based on
memberikan berbagai pelatihan yang diperlukan untuk pengembangan usaha kecil tersebut.
41
42
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
Salah satu perusahaan yang telah menjalin kerjasama linkage program dengan Bank Mandiri adalah PT Sinjaraga Santika Sport yang membina sekitar 500 perajin bola sepak di daerah Majalengka, Jawa Barat. Mitra lainnya adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. yang membina sekitar 200 usaha kecil di daerah Banjarmasin, Cirebon dan Citereup, Jawa Barat. Selain kedua perusahaan tersebut, beberapa perusahaan Mitra Kerjasama lainnya adalah PT Greendfield Indonesia, PT Kelola Mina Laut dan PT Frisian Flag Indonesia. Sebagai informasi, pada tahun 2010, pinjaman yang disalurkan mencapai Rp 100,16 miliar dengan jumlah penerima 6.455 Mitra Binaan. Sedangkan selama tahun 2011, total pinjaman Program Kemitraan yang telah disalurkan adalah Rp 106,006 miliar untuk 6.230 pengusaha kecil Mitra Binaan Mandiri di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga pada akhir tahun 2011 total jumlah Mitra Binaan Mandiri yang menerima pinjaman Program Kemitraan mencapai 44.575 pengusaha.
PT Sinjaraga Santika Sport, which is providing mentoring to more than 500 makers of footballs in the Majalengka area of West Java. Another partner is PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, which is helping 200 small businesses in Cirebon, Citereup and Banjarmasin. Other firms participating in the scheme include PT Greenfileds Indonesia, PT Kelola Mina Laut and PT Frisian Flag Indonesia. In 2010, a total of Rp 100.16 billion in loans was extended to 6,455 Mentoring Partners, while in 2011 Rp 106.006 billion was extended to 6,230 Mentoring Partners throughout Indonesia. By the end of 2011, the total number of Mentoring Partners stood at 44,575.
09 10 11
43
44
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
2009
Industri / Industry Jasa / Service Lainnya / Others Perdagangan / Trade Perikanan / Fishery Perkebunan / Plantation Pertanian / Agriculture GRAND TOTAL
SEKTOR / SECTOR MITRA BINAAN / PARTNERS 416 309 4,053 1,115 48 51 216 6,208
2010
Industri / Industry Jasa / Service Lainnya / Others Perdagangan / Trade Perikanan / Fishery Perkebunan / Plantation Pertanian / Agriculture GRAND TOTAL
Mentoring of Partners
Education and Training
Capital remains one of the biggest problems affecting small enterprises in Indonesia. In addition, many entrepreneurs lack the necessary skills to manage their businesses properly. That is why support is needed in the form of mentoring and management training. Aware of this, in 2011 Bank Mandiri providing motivational and accounting training to 550 Mentoring Partners in 22 cities around Indonesia, including Bandar Lampung, Malang, Pontianak, Samarinda and Manado. It is hoped that this training will help change the mindsets of the Mentoring Partners so that they will be imbued with the spirit of leadership, will be willing to work hard and will devote themselves fully to growing their businesses. Meanwhile, the accounting training is intended to help them manage their business finances and keep them separate from their personal finances.
SEKTOR / SECTOR MITRA BINAAN / PARTNERS 387 252 4,498 984 23 81 230 6,455
2011
Industri / Industry Jasa / Service Lainnya / Others Perdagangan / Trade Perikanan / Fishery Perkebunan / Plantation Pertanian / Agriculture GRAND TOTAL
Sejalan dengan hal tersebut, selama tahun 2011 Bank Mandiri telah memberikan pelatihan motivasi dan pembukuan kepada 550 mitra binaan di 22 kota di Indonesia, seperti Bandar Lampung, Malang, Pontianak, Samarinda dan Manado. Pelatihan ini diharapkan dapat mengubah mindset mitra binaan untuk menjadi usahawan sejati, memiliki leadership yang kuat, didukung kesungguhan dan kerja keras dalam mengembangkan usaha. Sementara pelatihan keuangan memberikan mereka kemampuan dalam mengelola keuangan usaha sehingga tidak tergerus untuk aneka kebutuhan lain.
SEKTOR / SECTOR MITRA BINAAN / PARTNERS 500 206 4,540 791 36 74 83 6,230
45
46
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
Promosi
Selain faktor permodalan dan pengetahuan usaha, hal lain yang menjadi kendala utama bagi para pelaku usaha kecil dalam pengembangan usahanya adalah minimnya akses pasar yang dimiliki. Oleh sebab itu, Bank Mandiri berkomitmen mengembangkan pemasaran aneka produksi Mitra Binaan ini melalui berbagai promosi.
Promotion
Besides the problems of lack of capital and business knowledge, another major constraint faced by SMEs is market access. This is why Bank Mandiri is committed to helping our Mentoring Partners develop their markets through various forms of promotion.
Mandiri (WMM) di sektor kerajinan, kain, pakaian, kuliner dan lainnya. Dengan tema Berprestasi Bersama Mandiri, acara ini dilaksanakan di Hall A Jakarta Convention Center pada tanggal 18 hingga 21 Agustus 2011, dengan total peserta sebanyak 171 stand dan dihadiri oleh 16.156 orang pengunjung. Selain itu, melalui kegiatan Pasar Indonesia
Conventions Center on 18-21 August 2011. It featured a total of 171 stands and attracted 16,156 visitors. In addition, the Pasar Indonesia program in 2011 also saw the launching of the Mandiri Bersama Mandiri (Self-Reliant with Mandiri) program for the development of creative industry communities. Bank Mandiri believes that Indonesias traditional creative industries possess unique characteristics and a high level of artistic value. Unfortunately, however, their development is constrained by a variety of factors, including both technical and financial difficulties. Bank Mandiri is committed to helping develop traditional Indonesian creative industries so that they can stand on their own feet and gain international recognition. As part of the process of helping our Mentoring Partners and WMM develop markets, Bank Mandiri also brought Pasar Indonesia to major shopping malls in Jakarta during the course of 2011 and the first quarter of 2012 as part of the Pasar Indonesia Goes to Mall program. The malls visited were Cilandak Town Square on 8 11 December 2011, and Mall Taman Anggrek, Mall Margocity and Kelapa Gading Mall early in 2012. Other exhibitions in which Mandiri Mentoring Partners took part in during 2011 included the Mandiri Young Entrepreneur Expo in Jakarta, the SMESCO Year of Entrepreneurship exhibition in Jakarta, the Gelar Karya PKBL BUMN in exhibition in Jakarta, Pasar Malam Indonesia in The Hague, Netherlands, the Indonesia Banking Expo in Jakarta, and the Feria de Las Naciones in Buenos Aires, Argentina. According to Finni Shintaviani, a Mandiri Mentoring Partner who produces embroidered ladies party bags, her participation in exhibitions has proved to be a highly effective way of marketing her products: Whenever I participate at an exhibition, my turnover is even higher. Ive also secured a lot of new customers through these exhibitions.
Exhibitions
As proof of our commitment to marketing our Mentoring Partners products, we sponsored their participation in a total of 69 exhibitions in 2011, up from 54 in 2010. During 2011, Bank Mandiri also pioneered a new marketing innovation in the form of Pasar Indonesia (Indonesian Marketplace), a showcase for the best products of our Mentoring Partners and Mandiri Young Entrepreneurs (WMM) in the handicrafts, textile, clothing, culinary, and other sectors. Themed Performing with Mandiri, the event was held in Hall A of the Jakarta
2011 juga telah di-launching program Mandiri Bersama Mandiri untuk pengembangan komunitas berbasis industri kreatif. Bank Mandiri menilai bahwa industri kreatif tradisional Indonesia memiliki keunikan dan nilai seni yang tinggi. Namun sayangnya banyak kendala yang menghambat laju pertumbuhan industri tersebut, termasuk kendala teknis maupun pembiayaan. Bank Mandiri pun bertekad untuk ikut membangun industri kreatif tradisional Indonesia agar semakin mandiri dan dapat berbicara di kancah internasional. Adapun sebagai wujud pembinaan di bidang pemasaran bagi Mitra Binaan dan WMM serta menindaklanjuti inisiasi kegiatan Pasar Indonesia 2011, Bank Mandiri juga menggelar Pasar Indonesia Goes to Mall di Cilandak Town Square pada 8 11 Desember 2011, sedangkan di awal tahun 2012 akan digelar di Mall Taman Anggrek, Mall Margocity dan Kelapa Gading Mall. Pameran lain yang mengikutsertakan Mitra Binaan Mandiri selama tahun 2011 adalah Expo Wirausaha Muda Mandiri di Jakarta, Tahun Kewirausahaan SMESCO di Jakarta, Gelar Karya PKBL BUMN di Jakarta, Pasar Malam Indonesia di Den Haag, Belanda, Indonesia Banking Expo di Jakarta, Feria de Las Naciones di Buenos Aires, Argentina, dan lainnya. Menurut Finni Shintaviani, Mitra Binaan Mandiri yang memproduksi tas pesta dengan motif sulaman benang, berbagai pameran ini sangat
Pameran
Sebagai bukti nyata dari komitmen tersebut, pada tahun 2011 Bank Mandiri mengikutsertakan sejumlah Mitra Binaan total sebanyak 69 pameran, meningkat dari tahun 2010 sebanyak 54 pameran, dimana salah satunya adalah Pasar Indonesia. Sebagai bentuk inovasi yang dilaksanakan pertama kali pada tahun 2011, Pasar Indonesia merupakan ajang showcase produk-produk terbaik dari Mitra Binaan dan Wirausaha Muda
47
48
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
efektif dalam menunjang pemasaran produknya. Saat mengikuti pameran, omset usaha saya menjadi lebih tinggi. Banyak pula pelanggan yang saya dapatkan melalui pameran-pameran tersebut, ungkap Finni.
Publicity
Besides exhibitions, another way in which Bank Mandiri helps promote the products of its Mentoring Partners is through the publication of their profiles in a variety of nationally circulating publications, such as Tempo daily, Seputar Indonesia daily, Tempo news magazine, Femina magazine, and Kriya magazine. The purpose of this is to provide the best possible opportunities to Mentoring Partners to grow and develop their businesses and compete in a healthy manner. During the course of 2011, Bank Mandiri expended Rp 14,465.22 billion on training, exhibitions and publicity as part of the Partnership Program.
diantaranya melalui penyusunan program pendampingan usaha dengan melibatkan lembaga yang berkompeten di bidangnya. Sementara untuk kegiatan promosi akan dilaksanakan dalam bentuk pameran Pasar Indonesia berskala nasional, pameran di mall melalui Pasar Indonesia Goes to Mall di Jakarta, serta pameran di daerah yang disebut dengan Pasar Indonesia The Festival. Dengan fokus pada penyaluran dana pinjaman dan pembinaan yang berkelanjutan diharapkan para pelaku usaha kecil ini bisa berkembang menjadi pengusaha yang tangguh, menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas serta mampu bersaing di era perekonomian yang semakin terbuka.
expected that our SMEs will be able to grow into strong businesses producing quality goods and services that are capable of competing in this era of increasingly free trade.
Publikasi
Selain melalui pameran, produk Mitra Binaan Mandiri tersebut juga dibantu pemasarannya melalui media promosi dalam bentuk pemasangan profil Mitra Binaan Mandiri di media berskala nasional seperti koran Tempo, harian Seputar Indonesia, majalah Tempo, majalah Femina dan majalah Kriya. Usaha-usaha promosi ini diharapkan dapat memberikan fasilitas pembinaan yang terbaik serta menghasilkan Mitra Binaan Mandiri yang berkualitas dan siap bersaing secara sehat. Sepanjang tahun 2011, Bank Mandiri telah menyalurkan dana pembinaan Program Kemitraan sebesar Rp 14,465.22 miliar yang meliputi pelatihan, pameran dan publikasi.
09 10 11
6,818.45
9,614.76
14,465.22
49
50
PROGRAM KEMITRAAN
PARTNERSHIP PROGRAM
PAMERAN / EXHIBITIONS
Tahun Kewirausahaan SMESCO 2011 Pameran Batik dan Kerajinan 2011 Agrinex Expo 2011 Master Mind FE UI Pameran HUT ke-31 Dekranas Gelar Karya PKBL BUMN Produk PKBL BUMN 2011 Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke-40 Jambi Emas Expo 2011 Pasar Malam Indonesia Pameran Nusantara Expo 2011 Inacraft 2011 Pameran Halo Sultra 2011 Potensi Daerah & Gelar Budaya Kab Sleman Kowani Fair Indonesia Banking Expo PKBL BUMN Expo Bandung Celebes Craft Pameran Batik dan Aksesoris Fair 2011 LPDB-KUKM 2011 Pameran Gelar Dagang dan Bisnis expo 2011 IWAPI - IBEF Expo 2011 Pameran PKBL BUMN Expo 2011 Kewirausahaan Expo 2011 Adiwastra Nusantara 2011 Seminar GPPD Expo 2011 Evening Market Explore Indonesia PENAS Kalimantan SME Sollution Expo 2011 Jateng Fair 2011 6th Java Expo 2011 Perbankan & UKM Expo 2011 Banda Aceh Expo 2011 International Product Exhibition 2011 ISEI Semarang NTB Expo 2011 ICRA 2011 TexCraft 2011 KRIDAYA 2011 HALAL Expo 2011 Berbagi & Menyambut Idul Fitri 1432 H Ramadhan Fair 2011 Pasar Indonesia GKPM Expo 2011 Gelar Inovasi UMKM dan PKBL Expo 2011 WAKTU / TIME Februari Maret Maret Maret Maret Maret Maret Maret - April April April April April April Apr - Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei Mei - Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni - Juli Juni - Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus September September KOTA / CITY Jakarta Surabaya Jakarta Depok Jakarta Jakarta Jakarta Medan Jambi Den Haag, Belanda Pontianak Jakarta Bau-Bau Sleman Jakarta Jakarta Bandung Makassar Surabaya Jakarta Pontianak Jakarta Surabaya Jakarta Jakarta Surabaya Jakarta Kalimantan Kuala Lumpur, Malaysia Semarang Solo Surabaya Aceh Jordania Semarang Mataram Jakarta Yogyakarta Jakarta Jakarta Jakarta Pontianak Jakarta Jakarta Surabaya
PAMERAN / EXHIBITIONS
Manunggal Fair 2011 Hari Batik Indonesia KTI Investment & Trade Expo 2011 Jatim Fair 2011 Festival Kesenian Indonesia VII Pameran Munas Asita X - 2011 KSN Expo 2011 Pedati Nusantara XI 2011 Pembangunan & Investasi di Lombok Utara BUMN Bhakti UKM 2011 Feria de Las Naciones Sriwijaya International Expo 2011 Inacraft Malaysia SMESCO Sulut Expo Pembiayaan KSP/USP-Koperasi th 2011 Crafina 2011 Bali Craft and Tourism Expo 2011 Pameran Uang dan Ekonomi kreatif Jakarta IKM Expo Indonesia Traditional Product Exhibition 2011 Pasar Indonesia Goes To Mall - Cilandak Town Square Simposium Nasional Pekan Kerajinan Jawa Barat 2011 Bazar Intermediasi Perbankan Bali of Jewellery Expo 2011 WAKTU / TIME Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober - November November November November November November November November November - Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember KOTA / CITY Kulon Progo (Yogya) Pekalongan Makassar Surabaya Surakarta Solo Jakarta Padang Lombok Yogyakarta Buenos Aires, Argentina Palembang Kuala Lumpur, Malaysia Sulawesi Utara Surabaya Jakarta Bali Pontianak Jakarta Bandung Jakarta Bogor Bandung Jambi Bali
53
54
Program Bina Lingkungan dilaksanakan Bank Mandiri sebagai upaya memberdayakan masyarakat sehingga menjadi lebih sejahtera dengan kondisi sosial dan ekonomi yang makin meningkat. Adapun dalam pelaksanaannya, Program Bina Lingkungan dijalankan dalam bentuk 3 pilar utama PKBL, yakni Kemandirian Edukasi & Kewirausahaan, Kemandirian Komunitas dan Fasilitas Ramah Lingkungan, sedangkan program Bina Lingkungan lainnya dilaksanakan melalui dukungan fasilitas kesehatan, pembenahan sarana umum dan sarana ibadah serta bantuan bencana alam.
Bank Mandiris Environmental Development Program,a component of the Environmental Development and Partnership Program (PKBL), is designed to empower communities so that they become more prosperous through better social and economic conditions. In practice, the Environmental Development Program is implemented through the three main pillars of the PKBL, namely, self-reliance in education and entrepreneurship, the creation of self-reliant communities through, and the provision of environmentally friendly facilities. Other Environmental Development Program activities include the provision of healthcare assistance, renovation of public and religious facilities, and assistance for natural disaster victims.
55
56
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 TOTAL
PROVINSI / PROVINCE Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera Utara Jambi Sumatera Barat Riau Sumatera Selatan Bangka Belitung Bengkulu Lampung Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Gorontalo Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Kepulauan Riau Sulawesi Barat
2009 153.58 3,011.42 118.72 1,437.65 153.14 2,778.58 53.58 53.58 416.35 414.04 8,845.57 5,371.51 3,214.10 1,155.85 3,595.98 2,363.04 326.08 470.28 277.16 73.58 3,087.15 312.07 1,243.74 103.33 103.08 59.33 2,311.72 53.58 101.43 663.58 432.16 216.14 96.60 43,067.66
2010 554.52 2,093.36 294.44 1,494.73 302.38 3,583.96 294.44 294.13 359.80 512.21 18,289.27 10,696.35 4,425.86 4,678.36 5,873.95 2,716.62 1,125.57 342.44 434.19 361.94 2,213.13 400.98 1,420.49 294.44 299.44 474.90 4,865.85 2,588.31 494.44 3,487.17 425.57 327.32 294.44 76,315.00
2011 822.83 5,317.67 251.20 2,031.44 599.03 3,380.36 148.69 65.26 1,901.90 2,680.93 70,269.99 20,233.12 10,155.69 1,697.32 19,553.52 4,234.77 2,942.13 710.20 3,081.11 31.00 2,849.45 3,049.93 1,326.59 436.39 1,000.00 331.72 9,962.94 650.00 500.00 3,118.72 109.90 1,000.00 174,443.79
57
58
ini diarahkan guna mendorong kalangan muda untuk menjadi wirausahawan sebagai karir masa depannya. Melalui program tersebut diharapkan setelah menyelesaikan masa pendidikannya mereka bukan menjadi pekerja, tetapi menciptakan lapangan kerja. Implementasi WMM tidak terlepas dari posisi strategis sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) di dalam perekonomian nasional. Sebagaimana telah dibuktikan pada waktu krisis moneter tahun 2007/2008 yang lalu, sektor UMKM mampu menjadi pilar dan pengaman pertumbuhan perekonomian nasional. Untuk itulah, program WMM dilaksanakan sebagai bentuk dukungan pengembangan sektor UMKM agar dapat tumbuh secara optimal. Oleh karena itu, guna memastikan apakah program WMM dapat menghasilkan usahawan handal dan berprestasi, rangkaian program dirancang secara komprehensif dari hulu sampai hilir secara berkesinambungan serta melibatkan sejumlah pihak yang berkompeten di bidangnya. Berikut kegiatan Program WMM pada tahun 2011:
people to become entrepreneurs by starting their own businesses. Through the program, it is expected that upon finishing their studies the program participants will create jobs for others rather than becoming the employees of others. The implementation of the WMM program is closely related to the strategic role played by the micro, small and medium enterprise (MSME) sector in the national economy. As amply demonstrated during the Asian monetary crisis of 2007/2008, the MSME sector was one of the sectors that saved the national economy. That is why the WMM program is focused on helping the MSME sector to achieve optimal growth. In order to ensure that the program actually produces successful entrepreneurs, it incorporates a series of ongoing activities from upstream to downstream, and involves the participation of experts in various fields. We will now describe the WMM program activities that were undertaken in 2011: Melalui kegiatan workshop tersebut, para peserta dapat menimba pengalaman dari para usahawan nasional yang menekuni berbagai bidang bisnis berbeda serta pakar manajemen bisnis, di antaranya adalah pendiri dan CEO PT Kelola Mina Laut Moh. Nadjikh, pengusaha factory outlet Perry Tristianto, pelaku bisnis kreatif Nicholas Saputra, motivator Joko Nugroho dari Saung Angklung Udjo, sutradara Nia Dinata dan pakar manajemen Rhenald Kasali. the insights of management experts, including the founder and CEO of PT Kelola Mina Laut, Moh. Nadjikh, factory outlet entrepreneur Perry Tristianto, creative industries entrepreneur Nicholas Saputra, motivator Joko Nugroho from Saung Angklung Udjo, film director Nia Dinata and management expert Rhenald Kasali. Besides benefitting from the experiences of such wellknown figures in the business world, the workshop participants are also able to exchange thoughts with
PESERTA WORKSHOP WIRAUSAHA MUDA MANDIRI PARTICIPANTS AT MANDIRI YOUNG ENTREPRENEUR WORKSHOP
07 08 09 10 11
59
60
Selain sharing experience dari para tokoh tersebut, peserta workshop juga bisa bertukar pikiran dengan para pemenang dan finalis WMM, berbagi pengalaman serta memamerkan produk dan jasa yang mereka hasilkan di setiap penyelenggaraan workshop.
each other, and learn from the experience of former winners and finalists of the WMM. In addition, through participation in the WMM program, the budding entrepreneurs get the chance to exhibit their products and services at every WMM workshop.
4. Wirausaha Kreatif yang mencakup usaha berbasis kreativitas seperti periklanan, TV dan radio, film, video dan fotografi, musik, seni pertunjukkan, arsitektur, desain dan fesyen. Termasuk dalam kategori bidang usaha ini adalah segala kegiatan usaha yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengandalkan kemampuan di bidang ICT seperti rekayasa teknologi yang meliputi pengembangan software, hardware, sistem, aplikasi, robotik, micro controller, pembuatan website, blog, e-commerce, pembuat sistem online shop dan security system. Jumlah peserta penghargaan ini terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2011 ini saja misalnya, jumlah peserta penghargaan WMM mencapai 3.751 orang dari 386 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
hardware, system and applications development, robotics, micro control, website and blog design, e-commerce, online shopping and security systems. The number of participants in the WMM Awards has been increasing from year to year. In 2011, for example, a total of 3,751 participants from 386 higher education institutes from throughout Indonesia took part in the competition.
PESERTA PENGHARGAAN WIRAUSAHA MUDA MANDIRI PARTICIPANTS IN MANDIRI YOUNG ENTREPRENEUR AWARDS
07
08
09
10 32 11
61
62
suatu kawasan tertentu. Serupa dengan WMM, pemenang dan finalis MYT juga mendapat pelatihan dan pendampingan usaha dari konsultan bisnis berstandar internasional serta diberi kesempatan melakukan promosi melalui pameran dan media massa. Sebagai informasi, meskipun diselenggarakan untuk pertama kali, program MYT diikuti 617 peserta.
put their innovations into practice use. As in the case of the WMM Awards, the winners and finalists of the MYT also receive business training and coaching from international-standard business consultants, and get the opportunity to promote their products at exhibitions and in the media. Despite the fact that 2011 marked the first ever edition of the MYT Awards, the competition nevertheless managed to draw a field of 617 participants.
63
64
produknya, memberikan wawasan baru tentang selera konsumen, potensi bisnis, dan wawasan tentang tipstips berbisnis dari pemateri selama pameran. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mensukseskan program pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menginspirasi para peserta dan pengunjung untuk menjadi wirausaha yang sukses. Selama Expo WMM 2011 juga diselenggarakan workshop kewirausahaan dengan nara sumber para alumni WMM dan praktisi di bidang entrepreneur kreatif. Kegiatan ini mendapat perhatian cukup luas dari masyarakat. Hal ini terbukti dengan jumlah pengunjung yang mencapai 15.400 selama 3 hari pelaksanaan expo, meningkat dibanding jumlah pengunjung Expo WMM 2010 yaitu sebesar 11.800 orang.
three categories were Food, Industry and Services, and Creative Industries. The purpose of the exhibition was to help the participants market their products, to provide them with new insights into consumer tastes and potential businesses, and to provide them with tips on how to improve the marketing efforts. In addition, the exhibition was also intended to help promote the governments program to improve public welfare through the encouragement of entrepreneurship. The WMM Expo 2011 also featured an entrepreneurship workshop during which former Mandiri Young Entrepreneur winners and finalists in the creative industries category related their experiences in business. Overall, the WMM Expo 2011 provided highly popular with the public, as evidenced by the fact that it was attended by more than 15,400 visitors over the course of 3 days. This marked a significant increase over the 11,800 visitors who attended the 2010 edition of the Expo.
Institut Teknologi Sepuluh November, Bank Mandiri menyusun modul kewirausahaan pada tahun 2009. Modul ini berisi tentang pengetahuan praktis, manajemen usaha, rencana usaha sederhana, perencanaan bisnis dan praktik memulai usaha. Yang lebih menarik, modul juga dilengkapi dengan kiat-kiat memulai usaha sebagaimana dijalankan oleh para pemenang WMM guna menjadi inspirasi bagi para mahasiswa untuk tidak ragu terjun berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja. Setiap tahun, Modul Kewirausahaan ini terus disosialisasikan melalui Workshop Modul Kewirausahaan dengan peserta dosen kewirausahaan. Pada tahun 2011, sosialisasi Modul Kewirausahaan dan pelaksanaan Training of Trainer (ToT) dilakukan di 12 kota dan diikuti 896 dosen PTN/PTS. Pada tahun 2011, tercatat 155 perguruan tinggi memberikan komitmen untuk menggunakan Modul Kewirausahaan dalam pengajaran mata kuliah Kewirausahaan. Diharapkan, penggunaan Modul Kewirausahaan ini dapat memberikan motivasi kepada para mahasiswa atau alumni untuk berani terjun berbisnis sekaligus menciptakan peluang kerja bagi yang lain.
Bandung Institute of Technology, Bogor Institute of Agriculture, Padjadjaran University, Gajah Mada University and the Sepuluh November Institute of Technology. The module contains pracitcal information on business management, basic business plans, business planning and how to start up a business. In addition, the module also features case studies based on the experiences of former WMM winners so as to provide inspiration to students who are nervous about setting out in business and providing jobs. Every year, the Mandiri Entrepreneurship Module is socialized among higher education institute lecturers through the holding of Entrepreneurship Module Workshops. IN 2011, socialization of the module and the provision of Training of Trainers (ToT) was conducted in 12 cities. The events were attended by 896 higher education lecturers, while a total of 155 higher education institutes committed themselves to using the Entrepreneurship Module as part of the entrepreneurship courses. It is hoped that the use of the Entrepreneurship Module will help motivate both students and alumni to set up their own businesses and provide job opportunities for others.
Modul Kewirausahaan
Berkolaborasi dengan enam perguruan tinggi terkemuka, yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, Universitas Gajah Mada dan
Entrepreneurship Module
Bank Mandiri developed an Entrepreneurship Module in 2009 in collaboration with six well-known higher education institutes: the University of Indonesia,
65
66
Training
Ethics for Entrepreneurs was provided with the objective of developing an awareness among the winners and finalists of the WMM of the need for ethics in business so as to allow them to serve as icons of entrepreneurship and as examples to other budding entrepreneurs. The training was provided in 2011, and was attended by 200 national and local WMM winners and finalists. For the 25 WMM winners and finalists who have franchised their businesses, Bank Mandiri provided training on How to Franchise your Business in April 2011. The objective of the training was to provide comprehensive information on the steps involved in franchising. The training material also covered business/franchise planning, franchising strategies and management, and the ethics of franchising. Bank Mandiri also provided training in 2011 on Building & Maintaining Relationship and Managing the Brand & Customer Experience . The training courses, which were held in November 2011 and attended by 30 WMM participants, were intended to highlight the importance of building and monitoring quality relationship, the philosophical importance of a valuable brand, how to effectively create a meaningful experience for the customer, and how to develop self-confidence and behave positively as WMM winners or finalists.
Pelatihan
Bertemakan Ethics for Entrepreneur , pelatihan dilaksanakan dengan tujuan untuk membangkitkan kesadaran para pemenang dan finalis WMM agar memiliki etika bisnis dan berperan sebagai ikon wirausaha muda yang dapat menjadi contoh bagi para calon wirausahawan baru. Pelatihan ini dilaksanakan pada Februari 2011 dan diikuti 200 orang pemenang dan finalis nasional maupun wilayah. tersebut jajaran Direksi Bank Mandiri, yaitu Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Francisca N. Mok dan Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Pahala N. Mansury. Diselenggarakan untuk pertama kalinya pada 2011, kegiatan ini diikuti 6.200 mahasiswa dari 64 perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Kristen Indonesia Jakarta, Universitas Bina Nusantara Jakarta, Universitas Budi Luhur Jakarta, Institut Teknologi Bandung, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Andalas Padang, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Universitas Mulawarman Samarinda, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Bali, Universitas Negeri Makassar dan lain-lain. also delivered by a number of Bank Mandiri directors, namely, Corporate Banking Director Francisca N. Mok and Finance & Strategy Director Pahala N. Mansury. Held for the first time in 2011, the National Lecturer Series attracted the participation of 6,200 students from 64 higher education institutes, such as the University of Indonesia, Indonesian Christian University, Jakarta, Bina Nusantara University, Jakarta, Budi Luhur University, Jakarta, Bandung Institute of Technology, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Andalas University, Padang, Gajah Mada University, Yogyakarta, Mulawarman University, Samarinda, Ganesha Education University, Singaraja, Bali, and Makassar State University. Khusus untuk 25 orang pemenang dan finalis WMM yang memiliki usaha waralaba, Bank Mandiri melaksanakan pelatihan How To Franchise Your Business , pada bulan April 2011. Tujuan program ini adalah sebagai bentuk pelatihan komprehensif mengenai proses dan tahaptahap mewaralabakan usaha. Materi pelatihan yang disampaikan meliputi peningkatkan pengetahuan dalam perencanaan usaha/ waralaba, strategi dan manajemen waralaba, serta mempertajam sense of awareness terhadap aspek etika dalam menjalankan bisnis waralaba. Pelatihan lain yang diberikan Bank Mandiri mengambil tema Building & Maintaining Relationship dan Managing The Brand & Customer Experience . Pelatihan yang dilaksanakan November 2011 dan diikuti 30 peserta WMM ini bertujuan untuk memahami pentingnya membangun dan menjaga sebuah hubungan yang berkualitas, memahami pentingnya filosofi sebuah brand yang bernilai dan mampu membuat secara efektif suatu pengalaman yang mengesankan bagi customer serta membangun rasa percaya diri dan menunjukan perilaku yang positif sebagai pemenang atau finalis WMM.
Fostering Entrepreneurship
The great advantage of the WMM Awards over other similar awards schemes lies in the intensive entrepreneurship and business coaching and mentoring that the participants receive. As a result, the participants are not just left to sink or swim on their own after the awards ceremony is over, but rather are helped and assisted so that their businesses can grow. The following entrepreneurship monitoring activities were undertaken during 2011:
Pembinaan Berwirausaha
Kelebihan Penghargaan WMM dibanding ajang penghargaan lainnya adalah pada pelaksanaan pembinaan dan pendampingan berwirausaha yang intensif kepada para peserta. Dengan demikian, seusai penghargaan, para peserta tidak dilepas begitu saja tetapi diberi berbagai pembekalan agar usaha mereka bisa terus berkembang. Rangkaian pembinaan berwirausaha yang telah
67
68
Promosi
Guna melengkapi pelatihan yang telah diberikan, Bank Mandiri juga menfasilitasi para pemenang dan finalis WMM agar dapat mempromosikan produk usaha yang dihasilkan melalui berbagai kegiatan. Salah satunya dengan mengikutsertakan mereka dalam berbagai pameran di dalam dan luar negeri serta mempublikasikan usaha mereka di media cetak dan media elektronik. Khusus untuk tahun 2011, pameran yang akan diikuti pemenang dan finalis WMM adalah Pasar Malam Indonesia di Den Haag (a/n : Tririan Arianto), SME Sollution Expo 2011 di Kuala Lumpur (a/n M. Rofiq dan Doni Tirtana), Enchanting Indonesia 5 - 2011 di Singapura (a/n Wahyu Aditya), Pameran Feria de Las Naciones di Argentina (a/n Andi Sufariyanto), Expo Kewirausahaan Smesco 2011 (5 orang WMM), Gelar Karya PKBL BUMN 2011 (5 orang), Inacraft 2011 (4 orang WMM) dan Pasar Indonesia (32 orang WMM). Bentuk lain bantuan promosi yang diberikan Bank Mandiri kepada para pemenang dan finalis WMM adalah melalui penayangan Video Inspiring 23 pemenang/finalis WMM di acara TV Kemilau Mandiri Fiesta, pemasangan profil usaha WMM di Majalah Tempo dan Koran Tempo selama periode 2010 sampai dengan 2011. Selain itu, sebagai kelanjutan atas kesuksesan penerbitan Buku WMM seri 1, pada Desember 2011 Bank Mandiri telah menerbitkan Buku WMM seri 2 yang mengangkat kesuksesan 24 pemenang dan finalis WMM.
Promotion
Along with providing training, Bank Mandiri also assists WMM winners and finalists to promote their products through a variety of activities, including their participation in trade exhibitions both at home and abroad, and publicizing their businesses in the print and electronic media. In 2011, with the help of Bank Mandiri, WMM winners and finalists participated in the Pasar Malam Indonesia exhibition in the Hague (1 WMM exhibitor: Tririan Arianto), the SME Solution Expo 2011 in Kuala Lumpur (2 WMM exhibitors: Rofiq and Doni Tirtana), Enchanting Indonesia 5 - 2011 in Singapore (1 WMM exhibitor: Wahyu Aditya), Feria de Las Naciones Exhibition in Argentina (1 WMM exhibitor: Andi Sufariyanto), Expo Kewirausahaan Smesco 2011 (5 WMM exhibitors), Gelar Karya PKBL BUMN 2011 (5 WMM exhibitors), Inacraft 2011 (4 WMM exhibitors) and Pasar Indonesia (32 WMM exhibitors). Other ways in which the winners and finalists of the WMM Awards were promoted by Bank Mandiri was the featuring of a inspiring video on 23 WMM winners and finalists during the Kemilau Mandiri Fiesta TV show, and the publishing of the profiles of WMM entrepreneurs in Tempo magazine and the Koran Tempo daily in 2010 and 2011. In addition, building on the success of the WMM Series 1 book, in December 2011 Bank Mandiri published the WMM Series 2 book, which related the success stories of 24 WMM winners and finalists. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton, Chairman Google Eric Schmidt, Global Chairman and CEO of Ernst & Young Jim Turley serta pengusahapengusaha internasional dan nasional lainnya. Kegiatan tersebut berlangsung dalam bentuk sharing mengenai keberhasilan usaha serta dilaksanakan di Jakarta dan Bali pada bulan Juli 2011. Bank Mandiri mengikutsertakan 200 pemenang dan finalis WMM dengan harapan mereka dapat berdiskusi, menimba pengalaman serta menjajaki peluang bisnis sehingga mampu menembus pasar regional dan internasional. Increasing numbers of women are also starting up their own businesses nowadays. This is in line with the desire to contribute to the financial wellbeing of the family, while at the same time having the flexibility to spend time with husband and children. Aware of this trend, Bank Mandiri entered into a collaborative venture with Femina Group in 2011 for the purpose of promoting the Indonesian Women Entrepreneurs program 2011-2012. This program is aimed at enlarging and strengthening the community of women entrepreneurs in Indonesia, and making Indonesian women entrepreneurs more resilient. CEO of Ernst & Young Jim Turley and a host of other prominent international and national business leaders. The events, which took place in Jakarta and Bali in July 2011, were also attended by some 200 WMM winners and finalists so as to provide them with networking opportunities and the chance of breaking into the regional or international markets.
69
70
wirausaha agar mereka semakin maju dan terpublikasi secara luas sehingga pada akhirnya dapat meraih kesuksesan yang lebih besar lagi. Di akhir tahun 2011, pelaksanaan kegiatan ini baru mencakup pembukaan pendaftaran dan pengumpulan formulir, sedangkan acara pengumuman pemenang baru akan dilaksanakan pada Mei 2012. Rangkaian program Wanita Wirausaha Mandiri Femina lainnya adalah Women Fair/Bazaar yang menampilkan produk unggulan karya wanita wirausaha yang akan dilaksanakan pada Maret 2012 serta Power Lunch bertema leadership dengan para wirausaha sukses nasional dan internasional pada April 2012.
Mandiri-Femina Women Entrepreneurs Program were the Womens Fair/Bazaar, which was held in March 2012 and featured the products of women entrepreneurs, and a power lunch with successful national and international entrepreneurs in April 2012.
Mandiri Education
One of the components of Mandiri Cares for Education is the Mandiri Education program, which has been implemented by the bank since 2009. Based on the slogan, Mandiri Educates our Children, in 2011 Mandiri Education reached 198 schools and 14 higher education institutes throughout Indonesia, benefitting 19,800 elementary, junior and high school students, and 7,500 higher education students. Involving the entire Bank Mandiri Board of Directors and more than one thousand bank employees visiting schools and higher education institutes, it is expected that this program will help enrich the knowledge of school and higher education students about banking and leadership. O ther activities undertaken as part of the Mandiri Cares for Education program include the building of facilities for substandard schools, and the provision of library books and school equipment.
Mandiri Edukasi
Salah satu kegiatan utama Mandiri Peduli Pendidikan adalah program Mandiri Edukasi, sebuah program yang telah dilaksanakan sejak tahun 2009. Dengan mengambil tema Kesungguhan Mandiri Mencerdaskan Anak Negeri , pelaksanaan program Mandiri Edukasi pada tahun 2011 dilaksanakan di 198 sekolah serta 14 perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan diikuti 19.800 siswa SD, SMP, dan SMA serta 7.500 mahasiswa. Dengan melibatkan seluruh jajaran direksi dan lebih dari seribu pegawai Bank Mandiri yang turun secara serentak memberikan edukasi di perguruan tinggi dan sekolah, diharapkan program ini dapat
71
72
Hingga akhir tahun 2011, program Mandiri School Banking telah dilaksanakan di 83 sekolah yang terdiri dari 18 unit di tingkat SD, 22 unit di tingkat SMP dan 43 unit untuk SMA. Direncanakan program ini akan berlanjut pada tahun 2012 dengan target melibatkan 100 sekolah baru.
Prestasi yang disalurkan mencapai Rp18,88 miliar untuk 360 mahasiswa dari 18 perguruan tinggi.
73
74
besar berasal dari lembaga pendidikan di daerah terpencil dan terisolir serta mereka yang mengabdi di sekolah luar biasa dengan murid-murid yang memiliki keterbatasan fisik, menyandang kelainan mental, kelainan emosional dan intelektual. Dengan nilai total sebesar Rp 3,610 miliar, penghargaan yang diberikan Bank Mandiri dalam bentuk Tabungan Mandiri ini merupakan wujud perhatian Bank Mandiri atas dedikasi dan prestasi mereka dalam membina anak bangsa menuju Indonesia sejahtera.
The training, delivered by Bank Mandiri in collaboration with the Tempo Media Group, was intended to encourage creativity among the participants in setting down their thoughts in a systematic, orderly and scientifically justifiable manner when writing scientific or academic papers, such as a thesis, dissertation or college project.
75
76
Melalui pelatihan ini, Bank Mandiri yang bekerjasama dengan kelompok Tempo Muda berharap dapat menggugah kreativitas para peserta dalam menuangkan dan mengungkapkan pikirannya secara sistematis, tertib dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk pendidikan, seperti tesis, skripsi, maupun tugas akhir.
77
78
Indikator lain yang menunjukkan keberhasilan pencapaian target program MBM di kawasan Pasirlayung sampai dengan akhir tahun 2011 adalah penurunan jumlah masyarakat pra-sejahtera yang semula berjumlah 1.046 KK menjadi 622 KK, pertumbuhan masyarakat produktif yang semula hanya 138 UKM menjadi 425 UKM serta meningkatnya jumlah pengunjung, dimana pada tahun 2010 tercatat sekitar 100 ribu pengunjung wisata, sedangkan pada tahun 2011 jumlah pengunjung meningkat menjadi lebih dari 170 ribu pengunjung.
79
80
memperoleh penghasilan tambahan dari kegiatan pelestarian lingkungan yang berkesinambungan serta mengoptimalkan wilayah disekitar aliran sungai Bengawan Solo. Selain kegiatan Bank Mandiri juga telah melakukan penanaman 9.500 pohon trembesi di Banda Aceh, penanaman 1.000 bibit pohon di kawasan kampus Insititut Teknologi Sepuluh November Surabaya, penanaman 1.717 bibit pohon bekerjasama dengan Alumni IPB angkatan 17, penanaman pohon bakau di taman wisata alam Angke Kapuk dan Dusun Putondo Sulawesi Selatan, serta penanaman mangrove di Desa Rugemuk Sumatera Utara dan Jakarta Utara. Program penghijauan lainnya juga dilaksanakan melalui partisipasi pembangunan taman kota di Mojokerto, taman Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin dan taman hutan kampus Universitas Negeri Bengkulu. Hal lain yang dilakukan Bank Mandiri sebagai wujud kepedulian terhadap penyediaan fasilitas ramah lingkungan adalah dengan pelaksanaan program Listrik Desa Mandiri di daerah Banten melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Kampung Cicemet Desa Sinargalih, Lebak, Banten serta pengadaan mesin pengelola sampah sederhana untuk 5 kelurahan di daerah Jawa Tengah.
of Agriculture. The bank has also planted mangrove trees at Rugemuk village, North Sumatra, and in North Jakarta. The planting program has also involved the development of an urban part in Mojokerto, gardens at the Suaka Insan Hospital in Banjarmasin, and gardens on the campus of the Bengkulu State University. Also as part of its environmentally friendly facilities program, Bank Mandiris Village Electrification Program in Banten has seen the development of a micro hydroelectricity scheme in Cicemet hamlet, Sinargalih village, Lebak, and the procurement of simple garbage processing machines for 5 subdistricts in Central Java.
81
82
Barat, Keuskupan Agung Semarang, Pemda Parigi Moutong Sulawesi Selatan dan POLRI. Khusus untuk kesehatan mata, Bank Mandiri telah memberikan peralatan kesehatan mata kepada Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia Cabang Sukoharjo dan RSU Tajuddin Chalid Makassar. Selain itu, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1432 H, bekerjasama dengan Komando Cadangan Strategis AD, Komando Lintas Laut Militer dan Komando Armada Timur Surabaya, Bank Mandiri juga menggelar kegiatan Pasar Murah guna membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat tidak mampu. Di dalam kegiatan tersebut Bank Mandiri menyediakan 6.600 paket sembako untuk masyarakat wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur. Pasar Murah juga dilaksanakan di Padang Sumatera Barat, wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
necessities for sale to the public in parts of Jakarta and East Java Provinces. Subsidized sales were also held in Padang West Sumatra, North Sumatra, West Kalimantan and East Kalimantan.
83
84
Untuk mendukung kelancaran petugas dalam menanggulangi bahaya kebakaran, Bank Mandiri telah memberikan bantuan perlengkapan pemadam kebakaran bagi 4 Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) yaitu BPK Kinibalu, Kertak Baru Ilir, Mawar dan Nahdhatussalam di wilayah Banjarmasin. Penyerahan bantuan tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2011 bertempat di Kantor Wilayah Bank Mandiri Banjarmasin. Hal lain yang termasuk ke dalam ruang lingkup pelaksanaan Mandiri Peduli Sarana Umum adalah penyediaan fasilitas kebersihan, dimana hal ini diwujudkan dalam bentuk partisipasi pembangunan Rumah Sehat bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional, pemberian motor/truk sampah untuk Pemda Denpasar, Pemprov Sulawesi Tenggara dan Selain itu, Bank Mandiri juga memberikan bantuan prasarana penunjang pendidikan dalam bentuk 3 unit bus kampus, masing masing untuk Universitas Mercu Buana Jakarta, STAIN Datokarama Palu Selawesi Tengah dan Universitas Negeri Makassar Sulawesi Selatan. Hal lain yang dilakukan Bank Mandiri adalah peningkatan mutu dan kualitas generasi muda terdidik melalui pengadaan fasilitas Taman Bacaan di Bali, renovasi perpustakaan SMAN 1 Cilegon Banten, pembangunan ruang perpustakaan SDN 012 Balikpapan Kalimantan Timur serta penyediaan mobil pintar untuk Diknas Kota Palembang Sumatera Selatan. Kepedulian Bank Mandiri terhadap anak yatim juga ditunjukan melalui renovasi dan penyediaan sarana prasarana untuk kelengkapan panti asuhan. Khusus untuk tahun 2011 tercatat lebih dari 40 panti asuhan telah menerima bantuan pembangunan gedung seperti Yayasan Yatim Piatu Asmaul Husna Semarang Jawa Tengah, Asrama Yayasan Ponpes Panti Asuhan Al Hikmah Demak Jawa Tengah, Panti Asuhan Sanak Emma Padang Sumatera Barat dan bantuan sarana prasarana bagi Panti Asuhan A Rahman di Malang Jawa Timur. Kalimantan, and provided a mobile education unit for the Palembang Municipal Education Agency in South Sumatra. Bank Mandiris concern for orphaned and abandoned children was highlighted by the banks renovation and enhancement program for childcare institutions, which saw a total of 40 such institutions receive assistance in the form of renovations or new buildings. These included the Asmaul Husna Orphaned Childrens Foundation in Semarang, Central Java, the Al Hikmah Orphanage in Demak, Central Java, Sanak Emma Orphanage in Padang, West Sumatra and the A Rahman Orphanage in Malang, East Java. To support the authorities in reducing fire risks, Bank Mandiri has provided assistance in the form of 4 fire trucks to the Fire Departements in Kinibalu, Kertak Baru Ilir, Mawar and Nahdhatussalam, all of which are in Banjarmasin. The assistance was handed over on 29 December 2011 at the Bank Mandiri regional office in Banjarmasin. The Mandiri Cares about Public Facilities program also focuses on environmental hygiene facilities, as reflected by the banks participation in the Universitas Lampung serta pembangunan sarana MCK di daerah Takalar Sulawesi Selatan, Lombok Tengah NTB, dan Pandeglang Banten. Sedangkan untuk mendukung program Go Green dan mengurangi kadar polusi udara, Bank Mandiri juga telah memberikan 1.000 unit sepeda angin kepada
construction of hospitals in collaboration with the National Zakat Agency, the procurement of garbage collection vehicles for the Denpasar local government, the government of Central Sulawesi Province and Lampung University, and the construction of public toilets in Takalar, South Sulawesi, Central Lombok, West Nusa Tenggara, and Pandeglang, Banten. Meanwhile, as part of the Go Green program to reduce air pollution, Bank Mandiri provided 1,000 wind bikes to Diponegoro University, and 100 push bikes, 20 covered bicycle racks, and 10 semi-covered bicycle racks to Gadjah Mada University. Also in relation to the provision of health and hygiene facilities, as part of its Clean Water Program the bank provided clean water facilities in Gambiran hamlet, Pasuruan, East Java, water tank trucks for Sikka Regency in East Nusa Tenggara, and clean water facilities in Karang village, Sidemen, Central Lombok, NTB, and Lokoboko sub-district in Ende, NTT. In addition, in collaboration with PT Adhi Karya, the bank
85
86
Universitas Diponegoro dan 100 unit sepeda, 20 unit rak sepeda tertutup dan 10 unit rak sepeda semi tertutup kepada Universitas Gadjah Mada. Masih termasuk dalam lingkup penyediaan fasilitas kebersihan dan kesehatan, Bank Mandiri juga telah melaksanakan program penyediaan air bersih. Salah satu bentuk pelaksanaannya adalah melalui pembangunan proyek instalasi air bersih Dusun Gambiran Pasuruan Jawa Timur, pengadaan mobil tangki air di Kabupaten Sikka NTT dan pengadaan sarana dan prasarana air bersih di Desa Karang Sidemen Lombok Tengah NTB dan Kelurahan Lokoboko Ende NTT. Selain itu, bekerjasama dengan PT Adhi Karya, Bank Mandiri telah melaksanakan program pengembangan Desa Tarahan Kecamatan Katibung Lampung Selatan untuk merevitalisasi Puskesmas Pembantu, pembangunan instalasi air bersih, pembangunan gedung SMP dan pembangunan Masjid An Nur Dusun Sebalang. Hal lain yang telah dilakukan Bank Mandiri pada tahun 2011 adalah pembangunan Pusat Jajan Mandiri Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK), dimana fasilitas ini dapat menampung sekitar 24 pedagang yang saat ini berjualan di seputar GBK dan sekitar 100 orang yang ingin beristirahat usai berolahraga di kawasan GBK Jakarta serta penataan pedagang kaki lima di kampus Universitas Negeri Yogyakarta dan di kawasan Kabupaten Banggai Luwuk Sulawesi Tengah.
completed a construction program in Tarahan Village, Katibung District, South Lampung. The program involved the renovation of the local community health center, and the construction of clean water facilities, a junior high school and the An Nur Mosque in Sebalang Hamlet. In 2011, Bank Mandiri also constructed the Mandiri Hawker Center at the Gelora Bung Karno Management Center (PPK GBK) to accommodate 24 hawkers who currently operate in an around the Gelora Bung Karno, as well as around 100 customers. The bank also provided facilities for hawkers at the Yogyakarta State University and in Banggai Luwuk Regency, Central Sulawesi.
87
88
Purnajati Tanjungpuri Jakarta. Selain memberi bantuan pembangunan sarana dan prasarana ibadah, Bank Mandiri juga menggelar acara buka puasa bersama dan memberikan santunan kepada 10.500 anak yatim dan dhuafa.
efektif dan tepat sasaran. Salah satu bentuk pelaksanaan kerjasama tersebut adalah dalam bentuk penyerahan 179 paket sembako kepada Komandan Distrik Militer Tapanuli Utara untuk disalurkan kepada korban bencana gempa Tapanuli. Pemberian bantuan kepada korban bencana alam juga dapat dilakukan secara langsung oleh Cabang Bank Mandiri di sekitar lokasi bencana terjadi, antara lain seperti korban gempa bumi di Kecamatan Kolono Sulawesi Tenggara dan Subulussalam Nangroe Aceh Darussalam, korban banjir bandang di Kampung Cihaurbeuti Ciamis Jawa Barat dan Kabupaten Pidie Aceh, serta korban letusan Gunung Merapi Yogyakarta dan Gunung Gamalama Ternate.
in Nangroe Aceh Daruassalam, flood victims in Cihaurbeuti hamlet, Ciamis, West Java and Pidie Regency in Aceh, and the victims of the eruptions of Mt. Merapi in Yogyakarta and Mt. Gamalama in Ternate.
91
92
Pengusaha Hydrodynamics Engineering & Water Management Hydrodynamics Engineering & Water Management Jakarta
Pemilik CV. Bintang Bangun Persada, Developer Tanah Mas Residence Owner of CV. Bintang Bangun Persada, Developer of Tanah Mas Residence Banyuasin Sumatera Selatan
Pernah dua kali gagal mendirikan usaha sendiri, akhirnya bersama dengan rekan pada April 2009 saya kembali membuka usaha dengan nama PT Aozora Agung Perkasa yang bergerak di bidang water management dan hydrodynamics engineering. Bidang ini sesuai dengan karir saya sebelumnya sebagai profesional di sebuah perusahaan water management. Hingga saat ini, usaha saya bisa berjalan dengan lancar dan berkembang baik. Keunggulan yang kami tawarkan adalah dari sisi layanan yang relatif lebih cepat dibanding perusahaan lain. Pabrikasi komponen dilakukan di dalam negeri dan menggunakan tenaga ahli lokal. Selain itu, model dan desain bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan. Harga yang kami tawarkan pun bisa relatif jauh lebih murah dibanding pesaing yang masih bergantung pada prinsipal dari luar negeri. Jika pada awalnya jumlah karyawan yang bekerja hanya beberapa orang saja, kini jumlahnya sudah mencapai 28 karyawan. Begitupun dengan pendapatan yang meningkat tajam dengan omzet per bulan yang telah mencapai angka Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar. Saya optimistis ke depan usaha ini bisa terus berkembang mengingat air bersih merupakan kebutuhan dasar setiap orang. Promosi usaha yang saya rasakan juga makin meningkat usai memenangkan Wirausaha Muda Mandiri 2011. Ini sangat berdampak pada promosi usaha. Selain itu, pelatihan bisnis yang diberikan Bank Mandiri juga sangat membantu dalam mempertajam strategi bisnis.
After twice trying to start my own business, in the end a partner and I established PT Aozora Agung Perkasa in April 2009. We focus on water management and hydrodynamics engineering. This is in line with my previous work experience as a professional with a water management company. To date, our business has been going well and growing quickly. Our chief advantage in the business is that we are faster than other rms. We fabricate our components in Indonesia and use local manpower. In addition, our models and designs are in line with local needs and what our customers want. Our prices are also a lot more competitive than our competitors, all of whom rely on overseas principals. When we started out, we only had a couple of employees, but now we have 28. Our earnings have also rising sharply, with our monthly turnover now standing at between Rp 800 million and Rp 1 billion. Im optimistic that the business will continue to grow as everyone needs clean water. I believe our exposure will also increase after I won a 2011 Mandiri Young Entrepreneur Award. This will have a major impact on our business promotion. In addition, the business training I have received from Bank Mandiri has greatly helped me hone our business strategies.
Awalnya saya bekerja di industri batu bata pada tahun 2005. Saat itu saya sering memasok batu bata ke beberapa perumahan. Kemudian pada 2007 saya mencoba menjadi kontraktor dan memborong perumahan yang dikerjakan pihak lain karena termotivasi untuk membuka usaha sendiri. Di awal 2009 saya memulai usaha developer yang saya jalankan sendiri, yaitu Tanah Mas Residence. Saat ini saya juga sedang mengembangkan Cemara Hijau Residence, Town House Mayo Rusla dan sebuah komplek pertokoan, semuanya di Sumatera Selatan. Dari 650 unit rumah yang telah dibangun Tanah Mas Residence, kurang lebih 40%-nya telah dihuni dan dari seluruh kavling yang tersedia, 80%nya sudah terjual. Keunggulan perumahan ini karena memiliki fasilitas kolam wisata yang dikelola oleh developer untuk seluruh penghuni perumahan. Idenya berasal dari pemikiran bahwa perumahan dengan luas lahan 20 hektar harus dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata dengan kolam ikan dan arena permainan untuk outbound. Fasilitas ini terbuka juga untuk umum, namun tentu saja dengan dipungut bayaran. Inilah satu-satunya tempat wisata di daerah Banyuasin. Banyak hal positif yang saya dapatkan dengan mengikuti WMM. Salah satunya, saya sering diundang mengikuti seminar dan pelatihan tentang management bisnis. Saya juga mendapat banyak teman dari daerah lain sehingga dapat bertukar informasi dan pikiran. Selain itu, Bank Mandiri juga mengikutsertakan saya di beberapa pameran di Jakarta.
At the outset I worked in the brick industry back in 2005, when I used to deliver bricks to housing developments that were under construction. Then in 2007, I decided to become a sub-contractor working on projects being developed by other contractors. I really wanted to have my own business. In early 2009, I started developing projects on my own, the rst being Tanah Mas Residence. Im now busy on a number of projects, including the Cemara Hijau Residence, Town House Mayo Rusla and a shopping complex project, all of which are in South Sumatra. Of the 650 homes that have already been built at Tanah Mas Residence, approximately 40% of them are occupied. Of all the plots that were available, 80% have been sold. The biggest advantage of this development is that it has a water park managed by the developer that is open to all of the residents. The idea was to combine the 20-hectare development with a tourist resort. So, we have a sh pond and an outbound arena. Our facilities are open to the public as well, but obviously there is a charge. This is the only tourist resort in the Banyuasin region. Ive gained a lot of benets by participating in the Mandiri Young Entrepreneur program. For example, Im often invited to attend seminars and training on business management. I have also made a lot of friends in other areas of the country so that we can exchange experiences and thoughts. In addition, Bank Mandiri has sponsored my participation in a number of exhibitions in Jakarta.
93
94
Finalis Wirausaha Muda Mandiri 2009 Finalist of Mandiri Young Entrepreneur Awards 2009
Pengusaha Salakka, produk yang dihasilkan dari bahan dasar salak pondoh Producer of salakka, a product made from salak (snake fruit) Yogyakarta Ide menekuni usaha ini pertama kali muncul setelah saya melihat pasokan salak pondoh yang berlimpah di Yogyakarta. Salak ini tumbuh subur di daerah Sleman dan terus berbuah sepanjang tahun. Saya berupaya untuk berpikir kreatif, bagaimana salak pondoh yang berlimpah tersebut dapat diolah menjadi produk olahan yang eksklusif dari Yogyakarta. Sebagai daerah tujuan wisata favorit, tentunya olahan salak pondoh ini bisa menjadi alternatif oleh-oleh dari Yogyakarta. Dari bahan dasar salak pondoh ini saya mencoba membuat cake, bakpia, coklat dan saltar, sebuah alternatif menikmati salak pondoh dalam bentuk lain. Kelebihan dari produk ini adalah pada kandungan vitamin A, B, C, dan juga beta karoten sebagai anti oksidan yang dibutuhkan tubuh. Ini menjadi unique selling point dari produk salakka. Untuk pemasaran saya juga memposisikannya sebagai icon buah asli dari Sleman. Penjualan ratarata per bulan mencapai Rp20-30 juta, dimana pada saat ramai bisa mencapai Rp 50 juta per bulan. Sebagai pemenang dua tingkat nasional Wirausaha Muda Mandiri 2011 bidang boga, saya merasa usaha ini dapat diterima oleh masyarakat dan diakui secara nasional. Produk ini telah memiliki bargaining power yang cukup baik serta brand awareness dan selling point yang lebih meningkat. Selain itu, Bank Mandiri juga mengikutsertakan saya dalam berbagai pameran seperti Expo WMM di Jakarta Convention Center dan Gerakan Kewirausahaan Nasional di Smesco. Dalam waktu dekat ini, saya juga akan diikutkan dalam pameran di Pasar Indonesia Goes to Mall. Sebagai pemenang WMM dan sering mengikuti tkegiatan pameran, saya merasa lebih mudah dekat dengan media sehingga sangat efektif dalam menunjang pemasaran. I got the idea of going into business for the rst time after I realized just how much salak is produced in Yogyakarta. Salak is grown everywhere in the Sleman area and is available all year round. I tried to think creatively, how all of this salak could be processed into a unique product from Yogyakarta. As a popular tourist destination, it was clear to me that processed salak could provide an alternative gift from Yogyakarta. Using salak as the basic ingredient, I experimented with salak cakes, buns, and chocolate. The advantage of salak is that it rich in vitamins A, B and C, and also in beta carotene, which is an antioxidant that is benecial to the body. These are the unique selling points of our salakka products. For marketing purposes, I also position it as an iconic fresh fruit from Sleman. Out average sales per month amount to between Rp 20 million and Rp 30 million, and during busy times we can make up to Rp 50 million per month. As a 2011 Mandiri Young Entrepreneur nalist at two levels in the catering section, I feel that my business is now better accepted by the public and is even recognized at the national level. Our products now have strong bargaining power, and our brand awareness and selling points are improving all the time. In addition, Bank Mandiri has sponsored me to attend a number of exhibitions, such as the WMM Exhibition at the Jakarta Convention Center, and the National Entrepreneurship Movement event at Smesco. In the near future, I will also be taking part in Pasar Indonesia Goes to Mall. As a WMM nalist and someone who frequently participates in trade events, I feel that I am now much closer to the media, something that can be very effective in supporting marketing.
DECKY SURYATA
Inspirasi untuk memulai usaha muncul ketika saya dipercaya membuat kostum untuk pertunjukan saat kuliah semester 1 di Institut Seni Denpasar. Saya mengambil konsep Rwa Bhineda yang artinya dua hal yang berbeda. Inilah yang kemudian saya kembangkan dengan membuat kostum yang sifatnya siluet serta konsep-konsep lainnya yang dapat dikembangkan. Kekuatan produk saya terletak pada kombinasi design tradisional dan modern menjadi design kontemporer. Outlet pertama saya khususkan untuk baju-baju dengan design gambar perspektif Bali. Sementara pada outlet kedua khusus untuk tujuan retail dengan mengambil konsep distro. Pemasaran dilakukan dengan caramenawarkan proposal ke sekolah-sekolah dan lembaga pemerintah atau swasta. Untuk produk ritel selain dipasarkan di outlet, saya juga memiliki website: www.balidistro.com. Sembilan orang karyawan mendukung usaha saya dengan omset rata-rata per bulan sebesar Rp 20 juta. Ketika di Bali sedang banyak event, penjualan bisa meningkat sampai Rp 100 juta. Dengan menjadi nalis WMM saya mendapatkan hadiah dan modal kerja serta berkesempatan mengikuti beberapa pameran. Ajang penghargaan ini juga menambah pengalaman serta meningkatkan networking sehingga usaha saya dapat lebih cepat berkembang.
The idea of setting up my own business came to me when I was asked to make a costume for a show when I was in rst year at the Denpasar Institute of Art. I took as my inspiration the concept of Rwa Bhineda, which means two things that are similar but different. It was this that inspired my costume, which gave the impression of a silhouette, as well as other concepts that I have developed. The strength of my products lies in a combination of traditional and modern design. The rst outlet I opened is focused on selling clothes featuring Baliness designs, while the second is more akin to a trendy boutique. My marketing efforts consist of making proposals to schools and governmental and private sector organizations. For retail products, besides displaying them in my outlets, I also advertise them on my website, www.balidistro.com. I now have nine employees and an average monthly turnover of Rp 20 million. When there is a major event in Bali, our sales can increase to Rp 100 million. As a nalist in the Mandiri Young Entrepreneur Awards, I received a prize and working capital, as well as the opportunity to participate in exhibitions. It has also helped broaden my horizons and taught me how to network so as to grow my business.
95
96
Penemu aplikasi belajar bahasa isyarat ISARA Inventor of ISARA, an application for teaching sign language Bandung
Penemu Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut Inventor of Electricity from the Wave Bandung
Saya dan teman-teman mahasiswa dan alumni Institut Teknologi Telkom Bandung yang tergabung dalam tim dreamBender tertarik untuk memproduksi aplikasi belajar bahasa isyarat setelah melihat tayangan televisi bagaimana seorang ibu yang tuna rungu bisa menyelesaikan studinya hingga program S2. Tentu banyak keterbatasan baginya untuk berkomunikasi dalam proses pendidikannya tersebut. Selain itu masih banyak kaum tuna rungu yang kesulitan untuk beraktitas karena keterbatasan dalam berkomunikasi. Setelah melakukan penelitian dan mengembangkan sistem, akhirnya kami bisa membuat aplikasi yang diberi nama ISARA. Aplikasi ini bisa digunakan kaum tuna rungu dan siapa saja untuk belajar bahasa isyarat dengan lebih menyenangkan dan bersifat interaktif. Kami berharap aplikasi ini dapat digunakan sebanyak mungkin penyandang tuna rungu. Sebagai pemenang pertama Mandiri Young Technopreneur 2011 bidang teknologi informasi dan komunikasi, kami mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 50 juta dan mendapatkan seed capital sebesar Rp 1.5 miliar. Bank Mandiri juga mengundang kami mengikuti workshop business plan dan marketing bersama para pemenang MYT lainnya, yang menurut hemat kami sangat bermanfaat untuk strategi pemasaran dan pengembangan produk.
My friends and I were all students or alumni of the Bandung Telkom Institute of Technology and were all members of a dreamBender team. We became interested in producing an application to help people learn sign language for the deaf after watching a TV program on how a deaf lady was able to earn herself a masters degree. Of course, she experienced a lot of difculties in communicating during the course of her studies. Many other deaf people also nd it difcult to get ahead due to communication problems. After a lot of research, in the end we came up with an application that we called ISARA. This application can be used by the deaf, or anyone else for that matter, to learn signing. Its very easy and a lot of fun to use. We hope that our application will be of benet to as many deaf people as possible. As the winner of the Mandiri Young Technopreneur Awards 2011, Information and Communications Technology Section, we received coaching funds worth Rp 50 million, and seed capital of Rp 1.5 billion. Bank Mandiri also invited us to take part in business planning and marketing workshops, together with the other Mandiri Young Technopreneur winners. All of this really helped our marketing and product development strategies.
Pembuatan pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL) berawal dari tugas akhir saya di Jurusan Oseanogra, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB). Saya membentuk satu tim bernama T-Files. Bersama 12 teman dari beberapa jurusan lain di ITB, untuk merealisasikan ide ini. Bisa dikatakan proyek ini merupakan kumpulan tugas akhir kami. Keterlibatan teman-teman yang berasal dari berbagai jurusan semakin melengkapi elemen-elemen yang saya perlukan untuk mewujudkan proyek PLTAL. Melihat peluang pasar yang cukup menjanjikan, kami kemudian mengubah tim tersebut menjadi perusahaan dengan nama PT T-Files Indonesia. Dimulai pada tahun 2005, kami berhasil menyelesaikan proyek pertama yang kemudian diuji di sungai di Karawang, Jawa Barat. Berikutnya adalah proyek di Nusa Penida, Bali untuk keperluan penerangan lampu pantai dan pelabuhan. PLTAL lainnya dipasang di lokasi wisata pantai Sekotong, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebagai informasi, saat ini proyek yang sedang kami kerjakan adalah proyek PLTAL untuk jembatan Suramadu, Jawa Timur. Setelah memenangkan Mandiri Young Technopreneur 2011, peluang bagi kami mengembangkan produksi PLTAL semakin terbuka luas. Salah satunya adalah dukungan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan yang mengunjungi booth kami dalam acara Expo WMM di Jakarta Convention Center, pada bulan Januari 2012 lalu. Beliau memfasilitasi kerjasama dengan BUMN PT INTI. Dalam kerjasama ini, PT INTI akan bergerak pada sisi produksi dan marketing, sementara PT T-Files Indonesia akan fokus di bagian riset.
The idea of producing electricity from the waves started with my final project when I was studying oceanography at the Faculty of Earth Sciences and Technology at the Bandung Institute of Technology (ITB). To realize the idea, I then set up a team that we called the T-Files, which was made up of myself and 12 of my friends from a number of other departments at ITB. You could say that the project was based on a compilation of all of our final theses. The fact that we all came from different disciplines meant that I had everything I needed to realize my dream of producing electricity from the power of the waves. Seeing that there was a promising niche in the market, we then established a company called PT T-Files Indonesia. We completed our first project in 2005, which we then tested on a river in Karawang, West Java. Our next project was in Nusa Penida, Bali, which provided enough electricity to provide lighting along the beach and in the harbor. We undertook another wave energy project at Sekotong, a tourist beach in West Nusa Tenggara. We are currently working on a project to illuminate the Suramadu bridge in East Java. After winning a Mandiri Young Technopreneur Award in 2011, the door was wide open for us to develop our business. One of those who supported us was State Enterprises Minister Dahlan Iskan, who visited our booth during the WMM Expo at the Jakarta Convention Center in January 2012. He helped us to team up with PT INTI, a state enterprise. As part of this effort, PT INTI helps us with production and marketing, while PT T-Files Indonesia concentrate on research.
97
98
Pengusaha Bakso Malang AJo, bakso tanpa bahan kimia dan tanpa lemak Owner of Bakso Malang AJo, chemical- and fat-free meatballs Jakarta
DEDI ANDIKA
Pemilik Biliknni, produsen tas pesta dengan motif sulaman benang Owner of Biliknni, a producer of embroidered party bags Bandung
FINNI SHINTAVIANI
Meski telah bekerja, kejenuhan dan keinginan untuk mandiri membuat saya memilih terjun menjadi wirausahawan. Bermodal dana pinjaman sebesar Rp 5 juta dan tabungan sebesar Rp 1 juta, saya akhirnya memutuskan untuk membuka warung Bakso Malang di Bukittinggi, Sumatera Barat. Awalnya usaha ini tidak berjalan mulus karena omzet per hari hanya mencapai Rp 80 ribu. Saya kemudian mencari cara untuk meningkatkan omzet dengan melakukan inovasi terkait penggunaan bahan baku dan cara pembuatan bakso. Akhirnya saya berhasil membuat bakso sehat, tanpa bahan kimia dan tanpa lemak. Warung bakso dengan nama Bakso Malang AJo ini pun kemudian berekspansi ke Jakarta dengan membuka dua cabang di daerah Cililitan, Jakarta Timur. Omzet pun terus meningkat, kini sudah mencapai Rp 90 juta perbulan untuk setiap outlet. Perkembangan usaha ini tidak terlepas dari bantuan pembinaan yang diberikan Bank Mandiri kepada saya sebagai Mitra Binaan. Selain mendapatkan bantuan permodalan, saya juga diberi pelatihan bisnis dan kesempatan mengikuti pameran dan promosi di media massa. Adapun untuk pengembangan usaha, saat ini saya sedang merancang pembuatan pabrik bakso sehingga nantinya selain sebagai pedagang saya juga dapat menjadi pemasok bakso.
Although I already had a job, I always wanted to be independent, which why I decided to become an entrepreneur. With capital of Rp 5 million from a loan and savings of Rp 1 million, I decided to open a stall selling Malang bakso (meatballs) in Bukittinggi, West Sumatra. At the start, the business didnt go so well and I was only taking in about Rp 80 thousand a day. So I decided that I would have to innovate by using different ingredients and methods in making my bakso. In the end, I succeeded in making healthy bakso that are both chemical- and fat-free. Operating under the name Bakso Malang AJo, I later expanded to Jakarta by opening two branches in Cililitan, Eeast Jakarta. Our turnover has continued to increase and now were taking in around Rp 90 million per month for each outlet. The growth in my business has been greatly helped by the assistance I received from Bank Mandiri as a coaching partner. Besides receiving capital from the bank, I also received business training and the opportunity to participate in exhibitions and have my products promoted in the media. At the moment, Im in the process of planning a bakso factory so that Ill not just be a bakso hawker, but also a bakso producer.
Usaha ini saya mulai pertama kali dari hobi membuat tas pesta. Sewaktu akan mengunjungi undangan pernikahan, saya bersama kakak membuat tas pesta sendiri dari bahan batu-batuan hias dan payet. Kesukaan saya pada barang-barang etnik, vintage, sesuatu yang berbeda dan tidak banyak di pasaran sangat berpengaruh pada desain produk kami. Ternyata motif tas tersebut diminati teman-teman. Dari sanalah saya menekuni bisnis ini dan sampai sekarang telah memasuki tahun kelima. Kekuatan produk saya terletak pada motif benang sulam. Mungkin dalam hal inilah produk saya belum ada pesaingnya. Kelebihan lain dari produk saya adalah eksklusitas karena dibuat dalam jumlah terbatas, misalnya 1 motif hanya dibuat 5 buah. Pemasarannya lebih banyak dilakukan melalui berbagai pameran, termasuk yang diadakan Bank Mandiri. Meskipun omset per bulan beruktuasi, namun saat sedang ramai khususnya pameran, bisa mencapai Rp 20 juta. Saya bergabung sebagai Mitra Binaan Bank Mandiri sejak dua tahun lalu. Saat itu saya mengikuti pameran Ina Craft dan melihat Bank Mandiri menampilkan hasil karya perajin binaannya. Ketika saya mendaftar, ternyata responnya sangat cepat dan diikuti dengan prosedur yang mudah. Bank Mandiri kemudian memberikan saya bantuan pinjaman modal, serta mengikutsertakan saya dalam kegiatan diikutkan pelatihan manajemen keuangan dan penjualan online. Berbagai pameran yang disponsori Bank Mandiri terbukti saat ini sangat membantu pemasaran produk kami.
I started out making party bags as a hobby. Whenever we were planning to attend a wedding, my sister and I would always make our own party bags and embellish them with decorative stones and sequins. I was always fond of ethnic designs, vintage things, something that is different and not easy to nd. That sort of thinking had had a major inuence on our designs. It turned out that our friends really liked our, and it was that that convinced me to go into business. Were now in our fth year. The major strength of my products is the embroidery. In reality, I dont think weve any competitors doing the same thing. So, my products are exclusive as they are made in limited quantities. For example, I would normally only make ve bags for each motif. I do most of my marketing through exhibitions, like the ones organized by Bank Mandiri. Although our monthly turnover varies, during busy times, particularly when theres an exhibition, it can be as much as Rp 20 million. I signed up as a Bank Mandiri Coaching Partner two years ago. At the time, I was exhibiting at the Ina Craft exhibition and saw Bank Mandiri showcasing the work of its coaching partners. When I registered, I received a very swift response. The procedures were easy to comply with. Bank Mandiri then provided me with a loan for capital purposes, and enrolled me in nancial management and online sales training. The various exhibitions that Bank Mandiri has helped me to participate in have really helped us market our products.
99
100
LINDAYANI
NANI MARIYANI
Saya menekuni usaha tenun ini sejak lulus sekolah dasar sebagai usaha turun temurun yang dilakukan kaum perempuan di dusun ini, dimana uang hasil penjualan tenunan tersebut saya gunakan untuk membiayai sekolah. Produk yang saya hasilkan kemudian dipasarkan melalui penampung yang membawanya ke Palembang. Saya rata-rata memproduksi 10 pasang tenunan songket per bulan yang dijual dengan harga sekitar Rp 6 juta. Sejak tiga tahun yang lalu saya menjadi Mitra Binaan Mandiri, satu diantara sekitar 150 mitra binaan di dusun ini. Banyaknya jumlah Mitra Binaan Mandiri di dusun ini karena pembinaan yang baik dari Bank Mandiri serta informasi yang berkembang dari mulut ke mulut. Sebagai Mitra Binaan saya mendapatkan pinjaman modal berbunga ringan dari Bank Mandiri. Selain itu saya juga mendapatkan bantuan pelatihan manajemen usaha dan diikutsertakan pameran sehingga bisa mempromosikan produk saya keluar daerah Palembang. Sebelum menjadi Mitra Binaan, harga kain songket saya terbilang murah dan tidak ada patokan harga pasti. Setelah jadi Mitra Binaan, saya bisa memasang harga jual yang pasti. Dengan menjadi Mitra Binaan saya merasakan usaha berkembang dengan baik. Saya juga sudah bisa menjadi penampung tenunan dari perajin lain untuk saya jual ke Palembang. Dari awalnya hanya memiliki satu, sekarang saya sudah mempunyai 10 alat tenun. Terimakasih Bank Mandiri.
Ive been running a weaving business since elementary school as the women in this village have been involved in weaving since time immemorial. I used the money I made from weaving to pay my way through school. My cloth was purchased by a middleman who sold them in Palembang. On average, I produced 10 lengths of tenun songket a month. I became a Mandiri Coaching Partner three years ago, along with some 150 other partners in this village. The large number of partners here is because of the good training we get Bank Mandiri. News of the program spread by word of mouth. As a Mandiri Coaching Partner, I received a low interest loan from Bank Mandiri. In addition, I received business management training and was sponsored to take part in exhibitions to promote my products in other areas besides Palembang. Before becoming a Mandiri Coaching Partner, we used to sell our cloth very cheaply and had no benchmark prices. But now, I can charge xed prices. Thanks to my being a Bank Mandiri Coaching Partner, my business has been thriving. I also now act as a purchaser of cloth from the other weavers, which I sell in Palembang. At the outset, I only had one loom. Now I have 10. Thanks to Bank Mandiri.
Pemasaran adalah salah satu kesulitan yang saya hadapi pada saat mengembangkan usaha. Untunglah setelah menjadi Mitra Binaan Bank Mandiri, peluang itu terbuka. Melalui tiga kali pameran yang disponsori Bank Mandiri, jaket kulit buatan saya bisa lebih dikenal konsumen. Dari komentar yang disampaikan para pengunjung pameran, ternyata jaket kulit buatan Garut tidak kalah dengan buatan luar negeri. Bahkan akhirnya beberapa pengunjung pameran menjadi pelanggan tetap. Usaha saya dimulai saat krisis moneter tahun 1998. Awalnya masih kecil-kecilan, dimulai dari produksi ikat pinggang, dompet dan jaket yang bentuk desainnya masih sangat simpel. Bersama suami yang memiliki latar belakang pengetahuan seputar produk kulit, kami berusaha membesarkan usaha ini. Kami senantiasa selalu melakukan evaluasi, baik dari segi bahan maupun model agar menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan berbeda dibanding produk lain. Saat ini jaket kulit buatan kami sudah dipasarkan ke seluruh Indonesia. Sedangkan untuk tujuan ekspor saat ini baru mencapai kawasan Singapura dan Malaysia, dimana produk yang saya hasilkan dibawa seorang pelanggan untuk dipasarkan langsung di sana. Saya berharap produk ini bisa go international dan dipasarkan ke negara-negara lainnya. Saat ini dengan dibantu 25 orang karyawan yang merupakan keluarga dekat dan warga sekitar, saya bisa memproduksi sekitar 500 jaket kulit per bulan dengan omset rata-rata Rp 300 juta. Selain bantuan promosi melalui pameran, pinjaman modal dari Bank Mandiri ikut membantu perkembangan usaha saya.
Marketing was one of the biggest difculties I faced when I sent out in business. Luckily, after I became a Bank Mandiri Coaching Partner, the opportunities began to open up. After being sponsored to attend three exhibitions by Bank Mandiri, my leather jackets began to benet from market recognition. Based on comments from visitors to the exhibitions, our leather jackets from Garut are just as good as anything from overseas. In fact, a number of those visitors have become my regular customers. I set up my business during the monetary crisis of 1998. At the start, we only did small jobs like belts, wallets and simple leather jackets. With my husband, who knows a lot about leather products, we gradually expanded our business. We always conduct a careful evaluation to make sure that our materials and designs are better than and distinctive from those of our competitors. As regards exports, we are currently sending our products to Singapore and Malaysia. Actually, our products are taken there by a customer who engages in direct marketing over there. I really hope that are products can go international and gain a foothold in other countries. I currently have 25 employees, all of whom are close relations or people from around here. I can produce around 500 leather jackets a month, and have an average turnover of Rp 300 million. Besides providing us with help by sponsoring our attendance at exhibitions, Bank Mandiri also provided us with a loan and that really helped our business expand.
101
102
Pengusaha Industri Boneka Fiber Owner of berglass resin gurine business Magelang
YUSUF ARYANTO
Pemilik usaha ramuan perawatan tubuh Owner of Bali Alus body-care products Denpasar
I PUTU KATRA ST
Iseng-iseng saya membuat souvenir untuk acara pernikahan saat masih bekerja di sebuah perusahaan kemasan. Awalnya terbuat dari gypsum, namun pada tahun 2008 saya mulai menggunakan bahan ber sebagai bahan baku produk saya. Upaya diversikasi produk saya lakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan membuat boneka. Dengan potensi kota Magelang sebagai kota ABRI, saya mencoba membuat souvenir yang ada kaitannya dengan ABRI. Setelah melihat kecenderungan saat ini bahwa tokoh super hero banyak diminati pasar, saya coba untuk membuatnya sehingga memperluas pangsa pasar. Saya juga mencoba untuk menerima pesanan sesuai keinginan pelanggan. Sebagai produsen, saya tidak hanya siap menerima pesanan, namun juga siap menerima komplain dan melakukan penggantian sesuai keinginan pemesan. Saya selalu berupaya agar produk boneka yang saya hasilkan usahakan mirip dengan aslinya atau sesuai foto yang dikirimkan oleh konsumen. Quality control saya lakukan langsung secara teliti agar konsumen benar-benar puas, karena produk ini bukan mainan tapi merupakan hiasan pajangan sehingga harus dibuat semenarik mungkin dengan warna yang kaya. Saya menjadi Mitra Binaan Bank Mandiri sejak setahun lalu dan saat ini telah mendapatkan bantuan permodalan. Bank Mandiri juga mengikutsertakan saya dalam pelatihan manajemen usaha, suatu hal yang menurut hemat saya sangat bermanfaat. Salah satunya saya aplikasikan melalui pemasaran via jejaring sosial, selain melalui toko souvenir di AKMIL Magelang. Pemasaran lain bekerja sama dengan PUSKOPAD (Pusat Koperasi Angkatan Darat), untuk cinderamata pada acara-acara pelantikan.
I started making souvenirs for weddings when I was still working for a packaging company. At the outset, I used to make them from gypsum, but in 2008 I started making them from berglass resin. In order to diversify my products, I started making gurines. As Magelang is a military town, I tried making souvenirs that are related to the military. After I saw how kids loved superhero characters, I started making them also so as to expand my market. I also started making gurines specically tailored to customers orders. As a producer, Im not only willing to accept orders, but also to accept complaints and to provide a replacement, if that is what the customer wants. I also always try to ensure that the gurines I produce are as like the original as possible, based on the photograph the customer sent me. I carry out quality control myself so as to make sure that customers are satised. This is because we have to remember that these products are not toys, but rather decorations for display. So they have to be as attractive as possible, with rich colors. I became a Bank Mandiri Coaching Partner a year ago and have since then received assistance with my capital needs. Bank Mandiri has also enrolled me in a business management training course, something that has been of great benet to me. One of the benets is that I have learned how to market my products through social networks, as well as through the AKMIL souvenir store in Magelang. I also work with Puskopad (the Army Cooperative) to sell souvenirs for military ceremonies.
Saya memulai usaha ini bersama isteri yang memiliki hobi membuat ramuan perawatan tubuh. Diawali dengan promosi produk dari mulut ke mulut, dari hasil tersebut ternyata banyak temanteman yang memesan hasil produk saya untuk dijadikan souvenir pernikahan. Melihat respon yang semakin bagus, maka sejak tahun 2000 kami pun mulai serius mengembangkan usaha ini. Produk perawatan tubuh yang kami hasilkan kami beri nama Bali Alus, dimana produk tersebut diracik berdasarkan resep racikan tradisional yang terdiri dari bahan-bahan alami seperti rempah-rempah dan minyak alami seperti VCO (Virgin Coconut Oil), serta diracik dengan metode CPKB (cara kerja produk kosmetik yang baik) dan dilegalisir oleh BPOM. Awalnya kami memasarkan produk kami tersebut kepada kalangan ibu rumah tangga dan remaja yang menjadi teman kami. Seiring perkembangan teknologi, sekarang pemasaran produk kami juga dilakukan melalui social media dan website. Saya juga beberapa kali mengikuti expo dan membagibagikan brosur untuk memperluas pemasaran. Hasilnya cukup lumayan, dengan omset mencapai Rp 100 juta Rp 150 juta per bulan. Banyak manfaat yang saya rasakan sejak bergabung menjadi Mitra Binaan Bank Mandiri, diantaranya adalah pinjaman Program Kemitraan untuk keperluan tambahan modal usaha. Selain itu, Bank Mandiri juga mengikutsertakan saya dalam kegiatan pelatihan manajemen usaha, marketing dan prosedur export. Melalui pameran yang disponsori Bank Mandiri, kami mendapatkan kesempatan yang luas untuk memperkenalkan produk Bali Alus.
I started out in business with my wife, whose hobby was making body-care creams. It all began with word-of-mouth, and before long lots of our friends were ordering our products as wedding souvenirs. Seeing how big the demand was, we decided to get serious about our business. We market our body-care products under the brand name Bali Alus. They are all based on technical formulae and use only natural ingredients like cloves and virgin coconut oil. They are also produced using good cosmetic product procedures and have been approved by BPOM. Initially, we marketed our products among housewives and young people, many of whom were personal friends of ours. In line with developments in technology, we now also market our products using social media and our website. I have also attended a number of expos and distributed brochures to expand our market. The results have been good, and our turnover now stands at between Rp 100 million and Rp 150 million per month. I have benetted in a lot of ways since becoming a Bank Mandiri Coaching Partner, including receiving a working capital loan. IN addition, Bank Mandiri has provided me with business management, marketing and export procedures training. Through our participation in exhibitions, sponsored by Bank Mandiri, we have benetted from the opportunity to introduce Bali Alus products to a wider market.
103
104
OPINI OPINION
mereka bukan saja membuka lapangan pekerjaan melalui bisnis yang mereka jalankan, namun juga membuka jalan untuk hadirnya para wirausahawan baru. Jadi saya juga sebarkan semangat untuk berkolaborasi dengan sesama wirausahawan lainnya dan bagaimana mereka menjalankan konsep saling menguntungkan untuk ekosistem mereka. Poin ini penting menurut saya karena sebelumnya masih banyak wirausahawan yang hanya memikirkan usaha mereka sendiri tanpa memikirkan ekosistem mereka, sehingga sulit mendapatkan kesuksesan dan kerjasama jangka panjang. Era kolaborasi akan membuat dunia wirausaha Indonesia semakin kuat dan dengan banyaknya wirausahawan yang mecetak wirausahawan baru maka persentase wirausahawan Indonesia bisa semakin besar dan mendekati jumlah ideal dalam satu negara. Selalu salut dan bangga melihat keberhasilan para wirausaha muda pemenang dan nalis WMM, apalagi dalam usia mereka yang masih muda, namun skala bisnisnya lumayan besar. Mereka terlihat sangat kreatif dalam mengembangkan usaha. Banyak bisnis yang tidak saya sangka, namun bisa mendatangkan omzet yang luar biasa tingginya. Namun setelah beberapa tahun mengamati prole usaha para nalis WMM, saya melihat masih banyak jenis usaha yang sejenis dan mirip dengan usaha para nalis tahun sebelumnya. Saya berharap ke depannya lebih banyak lagi variasi bisnis yang dikembangkan. Selain itu saya berharap para pemenang WMM semakin berkibar dan bisa menjadi contoh dan teladan bagi calon wirausaha muda lainnya. Menurut saya program pengembangan para pemenang dan beberapa nalis yang potential masih perlu dikembangkan. Hal ini saya saya temukan setelah menyempatkan diri berbincang dengan mereka saat berpameran. Selain itu perlu roadshow ke berbagai daerah untuk memberi inspirasi kepada para calon wirausahawan muda untuk juga berani mencoba jenis usaha yang lebih beragam dan lebih mengembangkan potensi daerah serta kearifan lokal secara maksimal.
entrepreneurs. Essentially, Im urging them to collaborate with other entrepreneurs and apply the concept of mutual benet in their respective ecosystems. This is important in my view as many entrepreneurs only think about their own businesses and never consider the ecosystems in which they operate. As a result, long-term success and long-term collaboration are difcult to achieve. The era of collaboration that I am promoting will make Indonesian businesses stronger, with existing entrepreneurs encouraging the emergence of new entrepreneurs. In this this way, the percentage of Indonesian entrepreneurs will increase and eventually approach the ideal gure for a country like Indonesia. It always makes me proud to see the successes of the WMM winners and nalists, especially considering how young they are. They all demonstrate the utmost creativity in developing their businesses. Many of them have started up businesses that I would never have even dreamed of, but all of them have been able to achieve remarkably high turnovers. Nevertheless, after observing the proles of WMM nalists for the last few years, I have noticed that year after year the same types of business tend to predominate. I hope to see greater variety in the years to come. I would also like to see WMM nalists act more as role models for other potential young entrepreneurs. In my opinion, the mentoring program for winners and nalists needs to be further developed. I came to this conclusion after talking to WMM participants about the difculties they face. In addition, a road show needs to be brought around the country to provide inspiration to potential young entrepreneurs who are courageous enough to try their hands at less common types of business, and willing to harness the potential and local wisdom of their regions to the maximum.
YORIS SEBASTIAN
Pebisnis Kreatif / Creative Industries Entrepreneur
105
106
OPINI OPINION
memberikan kontribusi riil kepada negeri untuk mencetak wirausaha-wirausaha baru. Program ini tidak sekadar kompetisi demi meraih hadiah uang atau penghargaan bergengsi lainnya. Lebih dari itu, follow up yang diberikan oleh Bank Mandiri kepada para peserta WMM terpilih pasca lomba adalah berupa peningkatan kapasitas dan kemampuan dalam berwirausaha. Sehingga tingkat sustainability usaha yang sudah dijalankan oleh para peserta bisa bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu, Program WMM mampu menjadi sarana promosi bagi para peserta WMM untuk terus mengenalkan produk dan perusahaannya kepada khalayak publik. Dari tahun ke tahun, variasi usaha yang diajukan oleh para peserta semakin beragam. Fakta tersebut menunjukkan tingkat kreatifitas masyarakat dalam berwirausaha dipengaruhi secara tidak langsung oleh program WMM. Karena Program WMM menetapkan penilaian dalam setiap jenjang seleksinya memasukkan variabel inovatif dengan proporsi yang cukup besar. Selain itu,WMM mampu menarik minat dari para peserta hampir merata dari seluruh pelosok nusantara.Terbukti minat masyarakat untuk berwirausaha meningkat berkat dorongan dan daya tarik dari program WMM. Lebih lanjut, Program WMM memicu kampuskampus yang ada di Indonesia untuk berpartisipasi aktif membina dan melakukan pendampingan kewirausahaan kepada mahasiswa maupun lulusannya. Sehingga dosen kampus pun terpicu untuk bisa menghasilkan kader-kader wirausaha unggulan yang kemudian hari diikutsertakan dalam program WMM. Maka dari itu, Bank Mandiri melebarkan impact WMM hingga kepada dosen pembina kewirausahaan. Langkah kongkret yang dilakukan Bank Mandiri dengan menawarkan dan memilih dosen-dosen kewirausahaan tiap kampus mengikuti pelatihan menjadi seorang Business Coach. Dosen Universitas Airlangga juga masih terpilih dari sekian banyak kandidat untuk mengikuti pelatihan Business Coach agar bisa lebih baik lagi menyiapkan mahasiswanya menjadi seorang wirausaha unggulan. Maka akhir kata, Program WMM Bank Mandiri wajib didukung oleh semua pihak dan wajib terus diselenggarakan secara kontinyu dan bahkan patut diikuti oleh institusi lainnya. Demi penguatan sektor ekonomi riil yang akan mampu menjadikan Indonesia sebagai negeri adidaya di bidang ekonomi. WMM benar-benar membangun negeri.
prizes or prestigious awards. Rather, the follow-up provided by Bank Mandiri to the selected WMM participants after the competition is of great benet to increasing their capacity and capabilities in the entrepreneurship eld, thereby helping to ensure the long term sustainability of their businesses. IN addition, the WMM helps to promote the products of participants to the public at large. From year to year, the variety of the businesses taking part in the WMM has been increasing. This shows that creativity in society is being indirectly fostered by the WMM. This is because the innovation variable accounts for a signicant proportion of a participants score at each stage of the WMM judging process. The WMM has also been able to draw participants from just about every corner of the country, something that also shows that the spirit of entrepreneurship in Indonesian society is on the increase thanks to the encouragement provided by the WMM. Furthermore, the WMM has encouraged universities around the country to take part in actively encouraging and providing mentoring for entrepreneurship among their students and alumni, while lecturers have an incentive to work hard to inculcate entrepreneurship among their students so that they can participate in the WMM. So, Bank Mandiri has succeeded in spreading the benecial inuence of the WMM throughout Indonesias higher education sector. As a concrete measure in this respect, Bank Mandiri selects entrepreneurship lecturers from each university to participate in training as business coaches. Lecturers from Airlangga University have also been selected to take part in business coach training so as to be able to prepare their students to become successful entrepreneurs. In conclusion, the Bank Mandiri WMM Program deserves the support of everyone and must continue. In fact, it needs to be emulated by other organizations as it is only through a strong real economy that Indonesia will become an economic superpower. The WMM is truly building up our country.
107
108
OPINI OPINION
sehingga penanganannya tidak mungkin dilakukan hanya oleh pemerintah saja cq.Kementerian Kesehatan, tetapi memerlukan dukungan dan peran serta berbagai pihak, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Beruntung, komitmen dari berbagai institusi dan lembaga, termasuk BUMN, sangat tinggi. Komitmen ini terwujud dalam bentuk dukungan sumber daya (SDM, dana, peralatan dan berbagai pedoman). Hal inilah antara lain bentuk kerjasama antara Bank Mandiri dengan PPTI dalam menanggulangi penyakit TB paru. PPTI memiliki sumber daya berupa tenaga dan fasilitas kesehatan berupa Klinik Jakarta Respiratory Center Kebayoran Lama, Klinik Baladewa Tanah Tinggi dan Klinik Muara Angke Tanjung Priok. Klinik-klinik ini memadai untuk pengobatan pasien TB sampai sembuh. Layanan dari berbagai klinik inilah yang disinergikan dengan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Bank Mandiri. Sebagian besar pasien TB yang dilayani Klinik-klinik PPTI adalah masyarakat dari golongan tidak mampu. Mereka inilah yang memperoleh manfaat langsung kerja sama antara PPTI dan Bank Mandiri. Manfaat lainnya, pasien yang diobati sampai sembuh di Klinik-klinik PPTI tentunya tidak menularkan penyakit TB di lingkungannya masing-masing. Dengan demikian, selain mengobati pasien sampai sembuh, kerja sama antara PPTI dan Bank Mandiri juga mencegah penularan TB di masyarakat. Jumlah penderita TB yang diobati di Klinik-Klinik PPTI meningkat setelah adanya bantuan biaya pengobatan dari Bank Mandiri. Para pasien sangat terbantu karena tidak perlu lagi membayar biaya konsultasi dokter, biaya pemeriksaan dahak, rontgen dan mantoux test untuk penderita TB anak. Selain itu pasien juga tidak perlu memikirkan uang transpor saat mengambil obat, setiap bulan dua kali. Pasien yang diobati di Klinik-klinik PPTI sejak tahun 2004 -2011 sebanyak 8.337 penderita dan yang berhasil disembuhkan sebanyak 7.318 penderita atau dengan angka kesembuhan 96,5%, di atas target pemerintah sebesar 85%. Ke depannya, kerja sama ini akan diperluas, tidak hanya meliputi pengobatan, tetapi juga pendidikan kepada masyarakat untuk menjadi pengawas minum obat (PMO). Sebagaimana diketahui PPTI juga mempunyai keterbatasan anggaran untuk penyuluhan dan pendidikan kader.
enterprises. Fortunately, the commitment on the part of various organizations and institutions, including state enterprises, is very strong. This commitment is realized through support in the form of resources (human and nancial resources, equipment and manuals). This includes collaboration between Bank Mandiri and the PPTI for the eradication of TB. The PPTI has trained medical personnel at its disposal, and operates a number of health facilities, including the Jakarta Respiratory Center in Kebayoran Lama, Baladewa Clinic in Tanah Tinggi and the Muara Angke Clinic in Tanjung Priok. These clinics are assisted in providing services by Bank Mandiris Environmental Development and Partnership Program. The majority of the TB sufferers treated at PPTI clinics are from the lower income groups. It is these people who benet directly from the collaboration between PPTI and Bank Mandiri. As an additional benet, the fact that TB sufferers receive treatment until they have fully recovered means that they do not pass on TB to those around them. Thus, besides restoring TB sufferers to health, the cooperation between the PPTI and Bank Mandiri also helps prevent the spread of TB in the community. The number of patients receiving treatment at PPTI clinics has increased since Bank Mandiri started providing assistance with the cost of treatment. This has been a great boon for patients as they no longer have to pay to consult with a doctor, for laboratory tests, X-Rays, and Mantoux tests in the case of children. In addition, patients no longer need to worry about the cost of transportation to get to the clinic twice a month for treatment. Between 2004 and 2011, a total of 8,337 TB patients have been treated at PPTI clinics, with 8,337 of them making full recoveries. Thus, we have a recovery rate of 96.5%, well above the government target of 85%. For the future, we plan to expand our collaboration so that it is not just conned to treatment, but will also extend to public education. Such collaboration is of great benet as the PPTI only has limited funds for outreach work and the training of public health volunteers.
109
110
OPINI OPINION
perguruan tinggi dalam program ini, bisa diharapkan akan melahirkan perubahan besar yang mampu membuat Indonesia ini menjadi lebih baik di masa depan. Sebagai inisiasi awal, gagasan menyelenggarakan seri workshop penulisan yang dilaksanakan Bank Mandiri bersama TEMPO di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto, STESIA Surabaya, Universitas Hasanuddin Makassar, dan Universitas Muhammadiyah Mataram tahun 2011 lalu adalah sebuah terobosan. Sebuah implementasi nyata dari tanggungjawab sosial perusahaan. Bukan
The synergy between the banking industry, media and higher education institutes that is created by the program should help bring about a major change that will make Indonesia a better country in the future. The program got off to a good start in 2011 with the holding of workshops by Bank Mandiri, in collaboration with Tempo, at Sultan Ageng Tirtayasa University in Serang, Jenderal Sudirman University in Purwokerto, STESIA in Surabaya, Hasanuddin University in Makassar, and the Muhammadiyah University in Mataram. These workshops represented a concrete manifestation of corporate social responsibility. This was not just about corporate image, but rather about investing in this countrys future. It is not an exaggeration to characterize this program as an investment in the future. It is also a sustainable investment in our intellectual assets. These are things that do not diminish with age, or that we will ever run out of. If a teacher has the skill and competence to understand at a conceptual level all of the information and knowledge that he or she has absorbed, this will obviously have a beneficial impact on his or her students. They will be able to grow and develop into higher quality individuals from the perspectives of their way of thinking and acting. What Bank Mandiri is doing through its CSR program and these workshops may be characterized as a major contribution to Indonesia. Hopefully, this initiative will inspire other large companies to do more in the CSR arena than just working to improve their images. This step by Bank Mandiri is worthy of note and appreciation.
BAMBANG HARYMURTI
Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk President Director of PT Tempo Inti Media Tbk
semata dilakukan untuk kepentingan pencitraan perusahaan, melainkan menanam investasi bagi negeri ini di masa depan. Rasanya tidak terlalu muluk, jika dikatakan bahwa program ini adalah sebuah investasi bagi masa depan Investasi dalam bentuk kekayaan intelektual yang sudah tentu bersifat sustainable. Tidak lekang dimakan usia dan takkan pernah habis digali. Bayangkan, jika seorang guru memiliki kecakapan dan kemampuan untuk memahami secara konseptual setiap informasi atau pengetahuan yang diserapnya, tentu itu akan berimplikasi positif terhadap siswasiswa yang diajarnya. Demikian pula halnya dengan mahasiswa, tentu akan akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih berkualitas dari sisi cara berpikir maupun bertindak. Apa yang dilakukan Bank Mandiri melalui program CSR yang diimplementasikan dalam bentuk workshop ini, boleh dibilang sebuah sumbangan yang besar bagi Indonesia. Paling tidak, inisiatif ini, bisa menginspirasi lebih banyak perusahaan lain untuk berbuat lebih dari sekadar pencitraan. Sebuah langkah yang patut diapresiasi.
LAPORAN TAHUNAN
PROGRAM KEMITRAAN &
2011
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Plaza Mandiri Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 Indonesia Tel. (62 21) 526 5045 Facs. (62 21) 527 5577 Call Center (62 21) 5299 7777, 14000 www.bankmandiri.co.id
BINA LINGKUNGAN