Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEBIJAKAN DAN PENGEMBANGAN PROGRAM K3 Kebijakan Perusahaan Gas Negara (Persero)

Disusun Oleh : 1. Sylvia Erin Hersanti 2. Rio Rifki Nurfadli 3. Zuhria Bani Artha 4. Yulhaimi Febriantoro 5. Santy Kusno Handoyo 25010110120041 25010110120042 25010110120044 25010110120061 25010110120073

KELAS B PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013

KEBIJAKAN PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Kebijakan Umum Pengelolaan SDM Salah satu aspek utama yang menjadi fokus Manajemen PGN untuk mendukung peningkatan kinerja perusahaan adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Seiring persaingan yang semakin meningkat, PGN melakukan optimalisasi dalam pengelolaan sumber daya manusia dengan tetap memperhatikan kepentingan pekerja. Sebagai bagian dari pelaksanaan kebijakan pengelolaan SDM yang berkualitas dan memperhatikan kepentingan dua belah pihak, manajemen menerapkan pola hubungan dengan karyawan secara baik, sebagaimana dijelaskan pada uraian berikut :

1. Hubungan dengan Pekerja


PGN memandang pekerja sebagai mitra dalam upaya meningkatkan laba, mitra dalam melaksanakan tugas operasional dan mitra dalam meningkatkan produktivitas. Pelaksanaannya dilakukan melalui keterlibatan tiga pihak, yakni pekerja, serikat pekerja dan perusahaan. Oleh karena itu PGN mendukung pembentukan Serikat Pekerja seperti dijelaskan pada uraian "Kebebasan Berserikat" Kepatuhan pada Peraturan - peraturan dan Perundangan di Bidang Ketenaga Kerjaan Sebagai perusahaan yang dikelola dengan tata cara pengelolaan yang baik, dalam pengelolaan kepegawaian manajemen PGN menundukkan diri pada perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.

2. Kebebasan Berserikat
PGN sebagai perusahaan publik menjamin hak pekerja untuk berserikat dengan membentuk serikat pekerja. Jaminan ini diberikan karena manajemen menganut paradigm bahwa hubungan pekerja dan pengusaha adalah hubungan kerjasama yang saling membutuhkan satu sama lain., sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja.

3. Lingkungan Kerja
PGN sebagai perusahaan yang memegang teguh prinsip Good Corporate Governance, selalu berusaha menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman, nyaman, sehat, dan selalu taat terhadap perundang-undangan yang berlaku kepada para karyawannya.

4. Pengaturan dan Perubahan Waktu Kerja

Untuk menghindari eksploitasi tenaga kerja secara berlebihan, Perseroan telah menetapkan batasan waktu kerja bagi pekerja. Waktu kerja disesuaikan dengan daerah kerja serta sifat pekerjaan. Di PGN berlaku waktu kerja biasa, waktu kerja shift, dan waktu kerja khusus untuk pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu. Dalam hal pekerja menjalankan pekerjaan melebihi waktu kerja yang ditentukan, maka kepada pelaksana diberikan kompensasi berupa upah lembur sesuai ketentuan perundang-undangan.

5. Waktu Kerja dan Waktu Istirahat


Di samping hari istirahat, Perseroan juga memberikan kompensasi kepada pekerja yang meliputi : ijin meninggalkan pekerjaan dengan upah untuk beberapa keperluan, ijin untuk menunaikan ibadah haji dan ibadah keagamaan lain, ijin melahirkan, cuti tahunan dan cuti haid.

6. Pekerja Anak dan Pekerja Paksa


PGN juga sangat taat terhadap kebijakan untuk tidak memperkerjakan anak-anak dibawah umur dan sampai laporan ini dibuat usia pekerja termuda di PGN tercatat berusia 20 tahun. Syarat usia minimal calon pegawai di Perseroan adalah 18 tahun.

7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyaluran gas alam melalui jaringan perpipaan, Perseroan berkewajiban memperhatikan dan melaksanakan seluruh aspek yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Perhatian pada aspek K3 oleh Perseroan juga dengan mempertimbangkan amanah sebagaimana dikemukakan dalam UndangUndang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,

8. Komite K3
Sesuai Keputusan Direksi No. 000507.K/OT.00/UT/2009 tanggal 12 Januari 2009, PGN membentuk K3 PL sebagai suatu Komite dibawah kewenangan Direksi yang memiliki fungsi menyusun kebijakan serta melakukan monitoring terhadap pelaksanaan keselamatan kerja, serta pengelolaan lingkungan di seluruh wilayah kerja perusahaan. Komite ini berada dibawah kendali Ketua Komite yaitu Direktur Utama Penciptaan Budaya K3. Sebagaimana tertera dalam ProCISE, salah satu budaya yang harus ditumbuh-kembangkan adalah Safety dengan garis besarnya adalah mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja. Tujuannya adalah untuk melindungi dan menjamin para pekerja dan asset perusahaan dari seluruh kemungkinan dan risiko terjadinya kecelakaan kerja. Untuk mencapai budaya Safety tersebut, maka Direksi menetapkan visi PGN untuk mencapai Safety Excellence, yaitu :

1. Zero incident 2. Implement safety standard in all aspects of PGN Business 3. Safety as part of PGN culture Dalam rangka menciptakan budaya sadar K3, maka pada proses pembuatan sistem kerja, yakni Prosedur Operasi (PO) dan Instruksi Kerja (IK) terkait K3, maka Komite ini melakukan rapat Sentra Komite secara terjadwal. Rapat ini untuk membahas, mengevaluasi dan memperbarui PO dan IK dilakukan secara menyeluruh, melibatkan seluruh anggota K3 PL dari kantor pusat, seluruh SBU dan Keproyekan.

ANALISIS KEBIJAKAN K3 DI PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) 1. Apakah kebijakan tersebut sudah bagus sesuai dengan nilai K3?

2. Jika ada yang perlu dikoreksi bagaimana seharusnya?

Dari kebijakan yang telah dibuat oleh PGN, dapat dianalisis sebagai berikut : 1. Pada poin pertama kebijakan yang dibuat berkaitan dengan pengelolaan SDM sudah baik, PGN sudah ada penerapan hubungan antara pekerja, serikat pekerja dan perusahaan. 2. Pada poin kebijakan kedua, PGN telah mengizinkan pekerjanya untuk membentuk serikat pekerja PGN. Dengan adanya serikat pekerja, semua pekerja disana memiliki kebebasan berpendapat. 3. Pada poin ketiga, kebijakan mengenai lingkungan kerja dinilai sudah baik karena PGN telah menerapkan sistem Good Coorporate, Governance. Sehingga terciptanya lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat. 4. Pada poin keempat berkaitan dengan pengaturan dan perubahan waktu kerja, PGN telah memberikan batasan waktu kerja sesuai dengan peraturan. Dan apabila pekerja melakukan pekerjaannya di luar jam kerja yang telah dibatasi maka PGN memberikan kompensasi berupa upah lembur sesuai dengan perundang-undangan. 5. Pada poin kelima berkaitan dengan waktu kerja dan waktu istirahat, dinilai PGN sudah memenuhi hak asazi pekerja karena memberikan waktu untuk cuti dan ijin pada pekerja, misalnya ijin keperluan pekerja, cuti haid, cuti pekerja melakukan ibadah. Namun, masih ada yang kurang yaitu pemberian cuti hamil sesuai dengan perundangundangan yang berlaku. 6. Pada poin keenam kebijakan pekerja anak dan pekerja paksa di PGN sudah baik karena tidak memperkerjakan anak di bawah umur terlihat dengan adanya laporan bahwa usia pekerja yang ada di PGN termuda yaitu 20 tahun. 7. Pada poin ke tujuh keselamatan dan kesehatan kerja di PGN telah mengikuti aturan yang sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku di indonesia yaitu undang-undang NO. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

8. Pada poin ke delapan dapat dinilai bahwa PGN telah membentuk panitia tersendiri yaitu K3 PL, hal ini sesuai dengan penerapan SMK3 yang mewajibkan adanya pembentukan panitia pelaksanaan dan pengawasan K3. Sehingga risiko terjadinya kecelakaan kerja bisa dikendalikan sesuai dengan visi PGN itu sendiri yaitu : 1. Zero incident 2. Implement safety standard in all aspects of PGN Business 3. Safety as part of PGN culture.

Anda mungkin juga menyukai