Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia Tahun Akademik 2012/2013

Oleh : Maratun Sholiha 1212011015

JURUSAN EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah ini. dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yaitu Strategi Kewirausahaan. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan temanteman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Jakarta, 22 Desember 2012

Maratun Sholiha

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG MASALAH Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan

pelaksanaan gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsipprinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Sedangkan wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Pada awal berdirinya usaha, diperlukan suatu acuan atau rencana agar usaha tersebut dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Perencanaan usaha atau business plan adalah suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur yang relevan baik internal mapupun eksternal mengenai suatu perusahaan untuk memulai usahanya. Business plan dibuat untuk jangka panjang ataupun jangka pendek. Perincian business plan tergantung pada perusahaan yang akan memulai operasinya. Sehingga pihak penyedia dana akan tertarik untuk ikut serta dalam usaha tersebut.

2.1

RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana cara mengelola usaha dengan baik? b. Bagaimana mengembangkan usaha dengan baik?

3.1

TUJUAN PENELITIAN
a. Untuk mengetahui bagaimana cara mengelola usaha dengan baik.

b. Untuk mengetahui bagaimna mengembangkan usaha dengan baik.

4.1

SISTEMATIKA PENYAJIAN Dalam Sistematika Penyajian Penulis menyusun makalah yang terdiri dari 3

bab, dimana bab I sebagai penunjang bab-bab yang lain dan untuk memperoleh gambaran secara sistematis sehingga dapat dimengerti dan mudah dipahami. Maka dalam penyusunan makalah ini akan diuraikan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 latar belakang masalah 1.2 rumusan masalah 1.3 tujuan pemasalahan 1.4 sistematika penyajian

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Perencanaan usaha 2.2 Teknik dan strategi pemasaran 2.3 Teknik pengembangan usaha 2.4 Manajem dan strategi kewirausahaan

BAB 3 PENUTUP 3.1 kesimpulan 3.2 Saran

BAB 2 STRATEGI KEWIRAUSAHAAN


2.1 Perencanaan Usaha Setelah ide untuk memulai usaha muncul, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan. Perencanaan usaha adalah suatu cetak tertulis (blue print) yang berisikan tentang misi usaha, ususlan usaha, operasional usaha, rincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolaannya. Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memiliki dua fungsi penting, yaitu sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usah, dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.

Menurut Zimmerer (1993:331) ada beberapa unsur yang harus ada dalam perencanaaan usaha, yaitu: 1. Ringkasan pelaksanaan. 2. Profil usaha. 3. Strategi usaha. 4. Produk dan jasa. 5. Strategi pemasaran. 6. Analisis pesaing. 7. Ringkasan karyawan dan pemilik. 8. Rencana operasional. 9. Dana finansial. 10. Profosal dan usulan pinjaman. 11. Jadwal operasional. Secara rinci, komponen-komponen yang tercantum dalam format usaha tersebut meliputi :

2.1.1

Ringkasan eksekutif

Ini dibuat tidak lebih dari dua halaman, yang memuat tentang: a) Nama, alamat dan nomer telepon perusahaan. b) Nama, alamat dan nomer telepon orang-orang penting di perusahaan. c) Laporan singkat gambaran perusahaan. d) Laoran singkat gambaran pasa untuk produk.

e) Laporan singkat ganbaran aksi-aksi strategis untuk meraih keberhasilan perusahaan. f) Laporan singkat gambaran manajerial dan pengalaman teknik dari orang-orang penting di perusahaaan. g) Lapoan keperluan dana dan cara menggunakannya. h) Laporan keuangan perusahaan.

2.1.2

Perencanaan usaha secara detail a) Latar belakang usaha Laporan singkat sejarah perusahaan. Situasi yang ada saat ini.

b) Gambaran usaha secara detail Keunikan usaha yang dimiliki. Bagaimana keunikan itu menciptakan nilai. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan seperti harga persainagan, kualitas, keandalan, ketahanan, sifat-sifat tenik dan sebagainya. c) Analisis pasar Potensi pembeli terhadap barang. Motivasi mereka membeli. Ukuran pasar (jumlah pelanggan di pasar). Pembelanjaan total tahunan.

Sifat-sifat pembelian. Target pasar spesifik. Pengaruh pasar eksternal. Faktor ekonomi

d) Analisis pesaing, membuat gambaran tentang: Pesaing yang ada, jumlah pesaing yang kita kenal dan kepercayaan pelanggan terhadap kita. Perusahaan yang mungkin masuk pasar, siapa, kapan dan mengapa masuk pasar? Kekuatan dan kelemahan pesaing.

e) Perencanaan strategi usaha Rencana untuk memasarkan produk, khususnya yang berkenaan dengan strategi pemasaran, seperti harga, promosi, periklanan dan pelayanan terhadap pelanggan. Bandingkan produk kita dengan produk yang sudah ada di pasar. f) Spesifikasi organisasi dan manajemen Bagi perusahaan diorganisir baik secara legal (seperti perusahaan umum, kemitraan, atau yang lainnya) maupun secara fungsional. Orang-orang kunci dalam perusahaan, beserta latar belakang dan sifat-sifat spesifik lain yang mempengaruhi keberhasilan usaha.

g) Perencanaan keuangan Jumlah uang yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa serta untuk operasional usaha. Ciptakan pembelanjaan kas untuk ditunjukan kepada bank dan investor lain yang akan membantu pendanaan perusahaan. Proyeksi biaya operasional secara realistis untuk membiayai material, tenaga kerja, peralatan pemasaran, dan biaya lainnya. h) Perencanaan aksi strategis Penjelasan misi kita dalam perusahaan. Penampilan tujuan dan sasaran yang sfesifik. Pernyataan strategi produksi dan pemasaran. Bagaimana strategi akan dikonversikan ke dalam rencana operasional. Prosedur pengawasan untuk menjaga perusahaan dari serangan. Setelah membuat ringkasan eksekutif, langkah berikutnya adalah

menentukan misi usaha. Misi usaha menggambarkan maksud-maksud usaha adan filosofi manajemen perusahaan. Sebagai contoh dapat kita lihat dalam misi usaha berikut: kita yakin bahwa produk yang dibuat memiliki kualitas terbaik dan memiliki nilai lebih karena berkhasiat untuk menyegarkan tubuh dan dibuat oleh orang-orang yang berpengalaman selama sepuluh tahun

Setelah membuat format ringkasan eksekutif, seorang calon pengusaha juga harus membuat usulan atau profosal usaha. Usulan usaha dimaksudkan untuk mengajukan dana kepada penyandang dana, seperti investor, banker, dan lembaga keuangan lainnya yang siap membantu perusahaan. Beberapa aspek yang biasanya dimuat dalam proposal usaha meliputi manajemen usaha, pemasaran, produksi, keuangan perusahaan.

2.2 Pengelolaan Usaha Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan, yaitu aspek sumber dana, aspek rencana dan penggunaan dana, aspek pengawasan atau pengendalian keuangan.

2.2.1

Sumber-sumber keuangan perusahaan Ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu: 1) Dana yang berasal dari perusahaan disebut pembelanjaan internal. Penggunaan dana ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan, sebab tinggal mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Oleh karena sumber dana intern bisanya sangat terbatas, maka dalam penggunaannya harus diperhatikan tentang biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu peluang yang hilang akibat penggunaan lain atau penerimaan yang seharusnya diterima tetapi hilang akibat penggunaan sumber-sumber tersebut dalam operasi perusahaan. Misalnya, bunga dana milik sendiri atau sewa gedung milik sendiri yang seharusnya diterima, hilang akibat dana atau

gedung tersebut digunakan dalam perusahaan. Bunga atau sewa yang seharusnya diterima oleh pemiliknya tersebut seharusnya dihitung sebagai biaya perusahaan. Ada tiga jenis sumber dana internal yang dapat dijadikan sumber keuangan perusahaan, diantaranya: a) Penggunaan dana perusahan. b) Penggunaan cadangan. c) Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan.

2)

Dana yang berasal dari luar perusahaan, disebut pembelanjaan eksternal. Sumber dana ekstern mencakup: a) Dana dari milik atau penyertaan. Dalam perusahaan harus adanya pemisahan yang tegas antara dana milik pribadi atau pembelanjaan sendiri (misalnya saham) dengan dana milik perusahaan. b) Dana yang berasal dari utang/pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang,atau disebut pembelanjaan asing,. Sumber dana ekstern diantaranya kredit jangka pendek (kredit rekening koran, kredit penjualan dan pembelian) dan kredit jangka panjang (hipotek, obligasi, kredit bank, dan kredit dari negara lain). c) Dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah. d) Dana dari teman atau dari keluarga yang ingin menanamkan modalnya. e) Dana ventura, yaitu dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan dananya pada perusahaan kecil yang memiliki potensi.

2.2.2

Perencanaaan keuangan dan penggunaan dana Ada beberapa aspek yang harus diperhatiakandalam merancang penggunaan biaya, yaitu: 1) Biaya awal. 2) Proyeksi atau rancangan keuangan, yang mencakup: a) Neraca harian (balance sheet). b) Laporan laba rugi (income statemens). c) Laporan arus kas (cash flow statement). 3) Analisis pulang pokok (break-even analysis). Biaya awal (start-up cost), adalah biaya yang diperlukan ketika perusahaan akan berdiri. Biaya awal perusahaan yang baru terdiri pada umumnya meliputu: a) Biaya real yang tidak terduga. b) Biaya administrasi (gaji karyawan dan peralatan kantor). c) Biaya sewa bangunan. d) Biaya asuransi. e) Biaya tambahan atau biaya secara umum.

2.3

Teknik dan Strategi Penasaran Setelah memahami perencanaan usaha, langkah selanjutnya adalah

memahami dan melatih bagaimana barang dan jasa yang dihasilkan itu didistribusikan atau dipasarkan. Sesuai dengan definisi pemasaran, yaitu kegiatan meliputi kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, menentukan tingkat harga, mempromosikannya agar produk dikenal konsumen, dan mendistribusikan produk

ke tempat konsumen (place), maka tujuan pemasaran adalah bagaimana antara barang dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan dibeli oleh konsumen (J. Supranto, 1993). Ini berarti bahwa perhatian kita dalam pemasaran haruslah diawali dengan riset pemasaran, yaitu untuk meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Sesuai dengan tujuan pemasaran, maka inti pemasaran adalah menciptakan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai yang diciptakan oleh pesaing bagi konsumen. Strategi usaha yang cocok dengan konsep tersebut adalah produksi barang dan jasa apa biasa dijual dan bukan menjual barang dan jasa yang biasa diproduksi. Strategi petama sangat tepat dan sesuai dengan inti pemasaran, sedangkan strategi kedua tidak tepat karena tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Prinsip dasar pemasaran adalah menciptakan langganan (costumer value), keunggulan bersaing (competitive advantages), dan focus pemasaran. Tujuan pemasaran bukanlah untuk mendapatkan langganan, akan tetapi memperbaiki situasi bersaing. Dalam konteks ini, seorang wirausaha harus mampu memproduksi barang dan jasa dengan mutu yang lebih bauk, harga yang lebih murah, dan penyerahan yang lebih cepat dari pada pesaing.

2.3.1 Perencanaan Pemasaran

Pembahasan tentang strategi perusahaan tidak bias terlepas dari perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru:

Langkah pertama, menentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan

Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertamatama harus dilakukan penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang bagaimana, siapa yang membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan. Riset pasa dimaksudkan untuk menentukan segmen pasar dan karakteristik konsumen yang dituju.

Langkah kedua, memilih pasar sasaran khusus Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya adalah memilih pasar sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu: Pasar individual. Pasar khusus. Segmentasi pasar. Dari ketiga alternatif pasar sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil dan usaha baru lebih tepat bila memilih pasar khusus dan pasar individual. Sedangkan untuk perusahaan menengah dan besar lebih baik memilih segmen pasar. Langkah ketiga, menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan Penerapan strategi pemasaran sangat tergantung dengan keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada dari hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan dari lingkungan persaingan. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:

1. Berorientasi pada pelanggan (costomer orientation).

2. Kualitas ialah mengutamakan total quality management yaitu efektif, efesien, dan tepat. 3. Kenyamanan yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan dan kenikmatan. 4. Inovasi yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa maupun proses. 5. Kecepatan atau disebut juga time compression management yang diwujudkan dalam bentuk: Kecepatan untuk menempatkan produk baru di pasar. Memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan (costume response time). 6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan.

Langkah empat, memilih strategi pemasaran Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bias merekayasa indokator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu probe, produk, price, place dan promotion.

2.3.2

Bauran Pemasaran

a. Penelitian dan pengembangan pasar Seperti telah dikemukakan, langkah pertama dalam kegiatan pemasaran adalah meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Berapa jumlahnya, bagaimana daya belinya, dimana tempat

konsumenya, dan berapa permintaannya, semuanya merupakan informasi penting bagi pemasaran produk baru. Menurut Peggy Lmabing dan Charles L. Kuehl (2000:153), keunggulan bersaing perusahaan baru terletak pada perbedaan (diferensiasi) perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal: Kualitas yang lebih baik. Harga yang lebih murah dan bisa ditawar. Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat dan lebih cepat. Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik. Pelayanan yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen Kecepatan baik dalam pelayanan baik dalam pelayanan maupun dalam penyaluran barang.

Oleh sebab itu, menurut Zimmerer (1996:17) bagi usaha baru sangatlah cocok untuk menerapkan strategi yang didorong oleh pasar (market driven). Strategi ini dibangun berdasarkan enam fondasi: Orientasi konsumen. Kenyamanan dan kesenangan. Inovasi. Kecepatan. Pelayanan dan keouasan pelanggan.

Keenam komponen tersebut secara bersama-sama ditunjukan dalam rangka memenuhi target pasar sasaran.

b. Berorientasi pada konsumen Usaha yang baru berhasil pada umumnya memusatkan perhatian pada pengembangan sikap yang berorientasi pada kepuasan para pemilik kepentingan (stakeholder satisfaction). Dalam pemasaran, orientasi itu tentunya kepada kepuasan pelanggan dengan prinsip-prinsip pokok sebagai berikut: Bila ada pelanggan yang merasa kuang puas, penuhilah secepat mungkin kekurangan tersebut. Dooronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang memuaskan. Mintalah umpan balik (feed-back) dari karyawan tentang upaya perbaikan pelayanan yang harus diberikan kepada pelanggan. Buatlah komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Hati-hati dalam memilih dan melatih sesorang yang akan berhubungan dengan pelanggan. Kembangkan pelayanan karyawan, sehingga komunikasi betul-betul mengarah pada pelanggan. Berikan insentif kepada karyawan yang betul-betul memberikan pelayanan istimewa kepada pelanggan.

c. Kualitas Agar berhasil dalam persainagn global, sangatlah penting bagi perusahaan untuk memperhatikan kualitas barang dan jasa serta pelayanan. Akhir-akhir ini, perbaikan kualitas telah menjadikan tujuan strategi beberapa peusahaann di dunia, yang kemudian secara integral dijadikan bagian dari budaya perusahaan. Perbaikan kualitas tersebut terangkum dalam Total Quality Manajement.

d. Kenyamanan Untuk mengetahui kenyamanan, dilakukan dengan cara meminta informasi kepada pelanggan, misalnya kesenangan apa yang mereka inginkan dan mereka harapkan dari pelayanan yang disajikan perusahaan. Untuk memberikan pelayanan yang menyenangkan harus diperhatikan hal-hal berikut: Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan. Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan. Tentukan jam kerja yang menyenangkan pelanggan. Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak. Berikan kemudahan kepada pelanggan agar dapat membeli secara kredit. e. Inovasi Inovasi merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perusahaan pasar yang sangat cepat dan persaingan yang kompleks menurut inovasi yang terus-menerus. Inovasi ini merupakan kekuatan bagi wirausaha dalam meraih sukses usahanya. Beberapa bentuk inovasi yang lazim dan terkenal antara lain bentuk produk

baru, perbedaan teknik atau cara dan pendekatan baru dalam memperkenalkannya.

2.4 Teknik Pengembangan Usaha 2.4.1 Peningkatan Skala Ekonomis cara ini dapat dilakukan dengan menambah skala produksi, tenaga kerja, teknologi, sistem distribusi, dan tempat usaha. Ini dilakukan bila perluasan usaha atau atau peningkatan output akan menurunkan biaya jangka panjang, yang berarti mencapai skala ekonomis (economics of scale). Sebaliknya, bila peningkatan output mengakibatkan peningkatan biaya jangka panjang (diseconomics of scale), maka tidak baik untuk dilakukan. Dengan kata lain, bila produk barang dan jasa yang dihasilkan sudah mencapai titik paling efesien, maka memperluas skala ekonomi tidak bias dilakukan, sebab akan mendorong kenaikan biaya.

Berdasarkan hal diatas, maka skala usaha ekonomi terjadi apabila perluasan usaha atau peningkatan output menurunkan biaya jangka panjang. Skala usaha tidak ekonomis terjadi apabila perluasan usaha atau peningkatan output menaikkan biaya jangka panjang.

2.4.2

Perluasan Cakup Usaha

Cara ini bisa dilakukan dengan menambah jenis usaha baru, jasa baru yang berbeda dari yang sekarang diproduksi (difersifikasi), serta dengan teknologi berbeda. Misalnya, usaha jasa angkutan kota diperluasan dengan jasa bus pariwisata, usaha jasa pendidikan diperluas dengan usaha jasa pelatihan dan kursus-kursus. Dengan demikian lingkup usaha ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu difersifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh total biaya produksi gabungan ( joint total production cost ) dalam produksi dua tau lebih jenis produksi secara bersama-sama adalah lebih kecil dari pada penjumlahan biaya produksi masing-masing produksi itu apabila diproduksi secara berpisah. Perluasan cakupan usaha ini bias dilakukan apabila wirausaha memiliki permodalan yang cukup. Sebaliknya, lingkup usaha tidak honomis dapat didefinisikan sebagai suatu difersifikasi usaha yang tidak ekonomis, dimana biaya produksi total bersama ( joint total production cost ) memproduksi dua atau lebih jenis produksi secara bersama-sama adalah lebih besar dari pada penjumlahan biaya produksi dari masing-masing jenis produksi itu apabila diproduksi secara terpisah.

2.5 Manajemen dan Strategi Kewirausahaan 2.5.1 Manajemen Kewirausahaan Para wirausaha menggunakan proses inovasi dengan alat pemberdayaan sumber-sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa. Proses inovasi dikendalikan oleh kreativitas. Kreativitas merupakan mata rantai antara pengentahuan pengenalan cara baru untuk mengombinasikan sumber-sumber dan proses pengembangan pengetahuan secara sistematis ke dalam suatu inovati yang digunnakan dipasar. Inovasi inovasi bahkan di pandang sebagai

penciptaan sumber-sumber yang berbentuk penemuan kegunaan suatu dalam alam.

Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi, di antaranya : 1. Fokus pada pasar, bukan pasar teknologi. 2. Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan. 3. Bangun tim manajemen 4. Beri peran tertentu, ksusus bagi wirausaha penemu.

2.5.2

Strategi Kewirausahaan Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil dan dapat bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik. Produk yang unik, dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas. Ada beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu :

1. Produk barang dan jasa. Hal ini menyangkut pertanyaan yaitu produk dan jasa baru apa yang diinginkan oleh pelanggan.

2. Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk dan jasa, integrasi ragional, atau ekspansi usaha. 3. Kemempuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan pengembangan, proses produksi dan penggantian peralatan, dan dalam rangka penambahan sumber daya manusia. 4. Analisis strategi. 5. Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan strategi bersaing. sumber yang daya uniki manusia, untuk sehingga memiliki

keterampilan

mengimplmentasikan

BAB 3 PENUTUP 3.1 kesimpulan Perencanaan usaha sebagai langkah awal dalam memulai usaha memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan. Selain membuat perencanaan wirausaha juga harus mencari sumber keuangan, yaitu internal perusahaan dan sumber dari eksternal perusahaan. Kunci penting dalam perusahaaan adalah pemasaran, pemasaran merupakan suatu kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkann barang dan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.

3.2 Saran Dalam berwirausaha kita harus bekerja keras dan bertangung jawab atas pekerjaan yang kita geluti, agar mencapai suatu tujuan yang kita inginkan. Dalam berwirausaha juga harus kreatif dan inovatif, agar kita dapat penyesuaian diri dengan situasi dan kondisi yang kita jumpai. Dalam menjalankan sebuah usaha harus menyusun strategi yang sistematis, agar usaha kita berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai