Bab I

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Sehat adalah keadaan utuh secara fisik, jasmani, mental, dan sosial dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan (WHO yang dikutip dari Zaidin Ali, 2002 : 31). Menurut Zaidin Ali (2002:32), sakit adalah suatu keadaan yang mengganggu keseimbangan status kesehatan biologis (jasmani), psikologis (mental), dan spiritual yang mengakibatkan gangguang fungsi tubuh,

produktivitas dan kemandirian individu baik secara keseluruhan maupun sebagian. Status kesehatan biologis (jasmani) bisa diakibatkan oleh beberapa faktor meliputi; pola hidup yang salah, mempunyai fakta resiko akibat keturunan dan karena adanya penurunan fungsi tubuh itu sendiri. Salah satu contoh akibat dari faktor-faktor diatas adalah pada penyakit diabetes mellitus. Diabetes Mellitus adalah kelainan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin relative atau absolute. Hal ini di tandai peningkatan kadar gula dalam darah, sering diikuti kelainan metabolisme lemak dan protein, jika tidak diatasi, gejala diabetes akan menjadi Diabetes Tipe II. Beberapa penyakit terkait

Diabetes diantaranya neuropathy, stroke, kelainan jantung, kelainan pembuluh darah dan syaraf kaki, komplikasi pada ginjal dan saluran kemih

(http://sehatsinergis.blogspot.com/2008). Diabetes Mellitus atau DM menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Menurut badan kesehatan dunia atau WHO, angka kejadian Diabetes di Indonesia menempati urutan ke-empat tertinggi di dunia yaitu 8,4 juta jiwa, pada Tahun 2000 penyakit ini banyak menyerang pada usia muda atau produktif. Menurut Federasi Diabetes Internasional, diabetes merupakan penyebab kematian urutan ke-tujuh di dunia. Tiap Tahun ada 3,2 juta kematian terkait Diabetes. Pada Tahun 2003, WHO menyebutkan jumlah penderita Diabetes Mellitus 194 juta jiwa dan diperkirakan meningkat menjadi 333 juta pada Tahun 2025. Survei Kesehatan Rumah Tangga memperlihatkan, prevalensi atau angka kejadian Diabetes Mellitus meningkat dari Tahun 2001 sebesar 7, 5 % menjadi 10,4 % pada Tahun 2004. Adapun hasil survei badan pusat statistik Tahun 2003 menunjukan, prevalensi Diabetes Mellitus 14,7 % di perkotaan dan 7,2 % dipedesaan. Peningkatan prevalensi Diabetes seiring peningkatan faktor resiko, yaitu obesitas atau kegemukan, kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi serat, tinggi lemak, merokok, hiperkolesterol dan kadar gula tinggi. Seiring pergeseran gaya hidup, kini kian banyak anak-anak terserang Diabetes Mellitus terutama dinegara berkembang (http://sehatsinergis.blogspot.com/2008).

Di Jawa Barat pada Tahun 1999 penderita diabetes mellitus yang berobat jalan ke rumah sakit berjumlah 11.759 orang dan menjalani rawat inap sebanyak 3.720 orang (dinkes RI, 2005). Berdasarkan data dari Medical Record RSUD Gunung Jati Cirebon selama kurun waktu 6 bulan kebelakang, ditemukan jumlah penderita penyakit diabetes mellitus seperi tercantum pada table 1.1 dibawah ini: Tabel 1.1 Jumlah pasien Diabetes Mellitus yang di rawat pada bulan Januari sampai Juni Tahun 2009 di RSUD Gunung Jati Cirebon Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 1 Januari 15 25 2 Februarai 5 19 3 Maret 15 13 4 April 10 14 5 Mei 10 11 6 Juni 3 13 Jumlah 58 95 Sumber: Medical Record RSUD Gunung Jati Cirebon No Bulan Jumlah Total 40 24 28 24 21 16 153

Dari tabel diatas, maka diketahui pasien Diabetes Mellitus yang menjalani perawatan dalam 6 bulan terakhir yaitu dari bulan Januari sampai dengan Juni 2009 sebanyak 153 orang, sebagian besar yang terkena penyakit diabetes mellitus adalah perempuan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menuangkan dalam karya tulis ilmiah agar kebutuhan dasar manusia dan perawatan pada pasien diabetes mellitus dapat terpenuhi, sehingga untuk menindak lanjuti asuhan keperawatan pada klien dengan Diabetes Mellitus maka penulis tuangkan dalam

bentuk Karya Tulis Ilmiah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : ULKUS PADA METATARSAL DEXTRA AKIBAT DABETES MELLITUS DI RUANG VI RSUD GUNUNG JATI CIREBON

B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan pada Ny.A dengan gangguan sistem endokrin : ulkus pada metatarsal dextra akibat Diabetes Mellitus secara langsung dan komprehensif meliputi aspek bio psiko sosial dan spiritual dengan pendekatan proses keperawatan. 2. Tujuan Khusus a. Dapat melakukan pengkajian pada Ny.A dengan gangguan sistem endokrin : ulkus pada metatarsal dextra akibat Diabetes Mellitus diruang VI RSUD Gunung Jati Cirebon. b. Dapat membuat diagnosa keperawatan untuk Ny.A dengan gangguan sistem endokrin : ulkus pada metatarsal dextra akibat Diabetes Mellitus diruang VI RSUD Gunung Jati Cirebon.

c. Dapat membuat rencana keperawatan untuk Ny.A dengan gangguan sistem endokrin : ulkus pada metatarsal dextra akibat Diabetes Mellitus diruang VI RSUD Gunung Jati Cirebon. d. Dapat melakukan implementasi pada Ny.A dengan gangguan sistem endokrin : ulkus pada metatarsal dextra akibat Diabetes Mellitus diruang VI RSUD Gunung Jati Cirebon. e. Dapat melakukan evaluasi pada Ny.A dengan gangguan sistem endokrin : ulkus pada metatarsal dextra akibat Diabetes Mellitus diruang VI RSUD Gunung Jati Cirebon. f. Dapat mendokumentasikan Asuhan Keperawatan yang diberikan pada Ny.A dengan gangguan sistem endokrin : ulkus pada metatarsal dextra akibat Diabetes Mellitus dari mulai tahap pengkajian sampai dengan tahap evaluasi diruang VI RSUD Gunung Jati Cirebon.

C. Metode penulisan Metode penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif yang berbentuk studi kasus dengan teknik pengambilan data menurut La Ode Jumadi Gaffar (1999 : 58) sebagai berikut :

1. Wawancara Yaitu cara pengumpulan data melalui tanya jawab kepada klien atau keluarganya. Wawancara dapat dilakukan setiap saat selama pemberian Asuhan Keperawatan dengan memperhatikan kondisi klien agar komunikasi efektif, untuk memperoleh data klien yang diperlukan. 2. Observasi Yaitu cara pengumpulan data melalui hasil pengamatan perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. 3. Studi literature Yaitu untuk memperoleh data dasar klien yang komperhensif sehingga perawat dapat membedakan literatur yang berhubungan dengan masalah klien. 4. Pemeriksaan fisik Yaitu cara pengumpulan data melalui infeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. a. Inspeksi adalah pengamatan secara seksama terhadap status kesehatan klien seperti inspeksi kesimetrisan pergerakan dinding dada, penggunaan otot bantu nafas, inspeksi adanya lesi atau rash pada kulit, dan sebagainya b. Perkusi adalah pemeriksaan fisik dengan jalan mengetukkan jari tengah ke jari yang lainya untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu organ

tubuh. Misalnya perkusi rongga dada untuk mengetahui status paru-paru, jantung. c. Palpasi adalah jenis pemeriksaan fisik dengan cara meraba klien. Seperti palpasi pada rongga abdomen untuk mengetahui lokasi nyeri pada usus atau untuk mengetahui adanya masa pada usus akibat konstipasi atau tumor usus, dan sebagainya. d. Auskultasi adalah pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop. Misalnya untuk mengetahui adanya mengi, ronkhi, akibat penumpukan sputum pada saluran nafas, atau auskultasi dinding abdomen untuk mengetahui bising usus. 5. Studi dokumentasi Yaitu catatan kesehatan terdahulu yang dapat digunakan sebagai sumber informasi sehingga dapat mendukung rencana tindakan keperawatan.

D. Sistematika penulisan Sistematika penulisan karya Tulis Ilmiah ini dibagi menjadi : Bab I PENDAHULUAN, Terdiri dari latar belakang masalah, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II TINJAUAN TEORITIS, Terdiri dari konsep dasar yang meliputi: pengertian, klasifikasi, anatomi fisiologi, etiologi, patofisiologi,

manifestasi

klinis,

pemeriksaan

penunjang,

komplikasi,

dan

penatalaksanaan. Serta konsep dasar keperawatan secara teoritis meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,

implementasi, dan evaluasi. Bab III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN, Terdiri dari tinjauan kasus yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Sedangkan pembahasan berisi kesenjangan yang terjadi antara teori dan peraktek di lapangan, dan penyebab terjadinya kesenjangan serta pemecahannya. Bab IV PENUTUP, Terdiri dari kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai