Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN Pada praktikum ini dipelajari dan dikenalkan rute-rute pemberian obat dan faktor yang mempengaruhi pemberian

obat sebagai dasar dari praktikum farmakologi. Rute pemberian obat sangat penting artinya karena setiap jenis obat berbeda penyerapannya oleh tubuh dan sangat bergantung pada lokasi pemberian. Sedangkan faktor yang mempengaruhi pemberian obat ini juga sangat penting bergantung pada kondisi individu, jenis kelamin dan spesies hewan laboratorium. Hewan uji yang digunakan adalah tikus dan mencit karena selain mudah ditangani proses metabolisme dalam tubuhnya berlangsung cepat dan memiliki efek farmakologis yang sama sehingga cocok untuk dijadikan sebagai objek pengamatan. Hal yang perlu diperhatikan sebelumnya adalah kita harus melakukan pendekatan terlebih dahulu terhadap hewan uji agar nantinya mencit ataupun tikus tersebut lebih mudah untuk dipegang. Jangan sampai membuat hewan uji stress dan memberontak karena bisa melukai praktikan. Dilihat dari perbedaan karakteristik kedua hewan, tikus lebih mudah ditangani meskipun ukuran badannya lebih besar dibanding mencit. Untuk sediaan parenteral obat yang diinjeksikan pada hewan uji merupakan larutan NaCl fisiologi. Untuk keperluan percobaan, digunakan larutan ini karena kandungan dan sifat larutan tersebut merupakan bahan yang juga terkandung dalam tubuh hewan uji, dengan begitu tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tikus dan mencit yang diuji coba. Rute pemberian obat yang diberikan pada hewan uji kali ini adalah secara oral, subkutan, intraperitonial, intramuskular dan intravena. Tambahan khusus untuk tikus diberikan rute obat secara intaplantar. Untuk perhitungan dosis yang diberikan kepada hewan uji, dihitung berdasarkan ketentuan dosis yang diketahui pada tabel 4.1 dan bobot badan hewan uji. 1. Rute Pemberian Obat Secara Oral Hal ini dilakukan dengan bantuan jarum suntik yang ujungnya tumpul atau berbentuk bola (jarum sonde). Rute pemberian obat dengan sonde oral harus diberikan samapi mencapai rahang mencit, karena jika tidak, obat yang diinjeksikan akn dimuntahkan kembali oleh mencit tersebut. Oleh karena itu, batang sonde oral dimasukkan kurang lebih bagian hingga terbenam ke dalam mulut atau rahang mencit tersebut. Jarum

sonde dimasukkan kedalam mulut secara pelan-pelan melalui langit-langit kearah belakang esophagus, kemudian cairan Na CMC dimasukkan. Jika terasa ada hambatan mungkin melukai saluran nafas. Maka dari itu jarum sonde di tarik dan dimasukkan kembali hingga tak ada hambatan.

2. Rute Pemberian Obat Secara Subkutan

Anda mungkin juga menyukai