Be Randa
Be Randa
Ts A
Modul Online
kemudian mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine. Urine sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap sehingga terbentuk urine. 3. Tahap Pengeluaran (Augmentasi). Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul (tubulus kolektivas). Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis, lalu ke ureter menuju kantung kemih (vesika urinaria). Siswa SMP, perhatikan gambar 11 agar ketiga tahap tadi dapat lebih kamu pahami.
Kantung kemih merupakan tempat penyimpanan sementara urine. Jika kantung kemih sudah penuh oleh urine, maka urine harus dikeluarkan dari tubuh, melalui saluran uretra. Dimanakah letak ureter, kantung kemih dan uretra? Coba kamu perhatikan lagi gambar (seperti gambar 7) berikut ini.
Volume urine yang dikeluarkan antara lain tergantung pada hal-hal berikut: Jumlah air yang diminum. Jumlah garam yang harus dikeluarkan dari darah agar tekanan osmosis tetap. Hormon antidiuretik (Anti Diuretic Hormone = ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di bagian belakang otak. Siswa SMP, proses pembentukan urine di dalam ginjal telah selesai kamu pelajari, mudah-mudahan sudah kamu pahami.
Kemarin : 25951 Minggu ini : 227635 Bulan ini : 690519 Total : 12943536
Copyright Pustekkom Ke