Anda di halaman 1dari 25

a.

Robert Ackerman philosophy of science in one aspect as a critique of current scientific opinions by comparison to proven past views, but such aphilosophy of science is clearly not a discipline autonomous of actual scientific paractice.
(Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap pendapat-pendapat lampau telah dibuktikan atau dalam kerangka kriteriakriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.

b.

Lewis White Beck Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine the value and significance of scientific enterprise as a whole. (Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metodemetode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan)

f.

Peter Caws Philosophy of science is a part of philosophy, which attempts to do for science what philosophy in general does for the whole of human experience. Philosophy does two sorts of thing: on the other hand, it constructs theories about man and the universe, and offers them as grounds for belief and action; on the other, it examines critically everything that may be offered as a ground for belief or action, including its own theories, with a view to the elimination of inconsistency and error. (Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan ketakajegan dan Kesalahan

Filsafat

Ilmu merupakan bagian dari Epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi ontologis, epistemelogis maupun aksiologisnya.

Filsafat

Objek

Material: yaitu objek yang dijadikan sasaran penyelidikan oleh suatu ilmu, atau objek yang dipelajari oleh suatu ilmu. Objek material filsafat ilmu adalah ilmu itu sendiri. Objek formal: objek fromal filsafat ilmu adalah hakekat atau esensi ilmu. Landasan pengembangan ilmu terdiri dari landasan ontologis, epistemologis dan aksiologis

Obyek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan ? (Landasan ontologis) Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar mendakan pengetahuan yang benar? Apakah kriterianya? Apa yang disebut kebenaran itu? Adakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu? (Landasan epistemologis) Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional ? (Landasan aksiologis). (Jujun S. Suriasumantri, 1982)

fakta atau kenyataan, kebenaran (truth), konfirmasi dan logika inferensi

1.

2.
3. 4. 5.

Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada. Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya. Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.

6.

untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah.

Confirmatory

function yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi function yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun besar secara sederhana.

Explanation

Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan , dan kemajuan ilmu di berbagai bidang sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara historis

Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan nonilmiah
Mendorong para calon ilmuwan dan ilmuwan untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan

KONSEP DASAR ILMU

a.

Pengertian ilmu dapat dirujukkan pada kata ilm (Arab), science (Inggris), watenschap (Belanda), dan wissenschaf (Jerman
Ilmu berasal dari bahasa Arab: alima, yalamu, ilman yang berarti mengetahui, memahami dan mengerti benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut Science, dari bahasa Latin yang berasal dari kata Scientia (pengetahuan) atauScire (mengetahui). Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah Episteme (pengetahuan).

b. R. Harre menulis ilmu adalah a collection of well-attested theories which explain the patterns regularities and irregularities among carefully studied phenomena, atau kumpulan teori-teori yang sudah diuji coba yang menjelaskan tentang pola-pola yang teratur atau pun tidak teratur di antara fenomena yang dipelajari secara hati-hati. (R. Harre, The Philosophies of Science, an
Introductory Survey (London: The Oxford University Press, 1995), hal. 62.)

c. Pengetahuan yang dapat disepakati sehingga menjadi suatu ilmu, menurut Archie J. Bahm dapat diuji dengan enam komponen utama yang disebut dengan six kind of science, yang meliputi problems, attitude, method, activity, conclusions, dan effects. d. Seringkali ilmu diartikan sebagai pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan dapat dinamakan sebagai ilmu, melainkan pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara tertentu berdasarkan-kesepakatan para ilmuwan.

e.Akhirnya Ilmu dapat didefinisikan : Ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional-empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yan ingin dimengerti manusia (The Liang Gie, 1987)

Dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu adalah: pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang itu (Kamus Bahasa Indonesia, 1998)

1. 2. 3. 4. 5.

Penelaahan (study) Penyelidkan (inquiry) Usaha menemukan (attempt to find) Pencarian (search) Research (pencarian yang berulangulang) disebut dengan penelitian merupakan aktivitas ilmiah yang paling berbobot guna menemukan pengetahuan baru.

1. 2. 3.

4.
5.

Empiris Sistematis Objektif Analitis Verifikatif

1.

Ilmu formal/non empiris vs Ilmu Non formal/empiris Ilmu formal adalah ilmu yang dalam keseluruhan kegiatannya tidak bermaksud menyelidiki secara sistematis data indrawi yang konkret. Contoh: Matematika dan filsafat. Ilmu Non formal/empiris adalah ilmu yang berusaha menyelidiki data indrawiyang konkret. Misalnya biologi, ilmu alam, ilmu manusia

Ilmu Murni vs Ilmu Terapan Ilmu murni atau teoritis adalah ilmu yang bertujuan untuk meraih kebenaran demi kebenaran. Contoh Matematika, Metafisika. Ilmu Terapan atau praktis adalah ilmu yang bertujuan untuk diaplikasikan atau diambil manfaatnya. Contoh: ilmu kedokteran, teknik, pertanian, hukum, ekonomi.
2.

Ilmu Deduktif vs Ilmu Induktif Ilmu deduktif: penyelesaian masalah yang dihadapi dengan cara penjabaran bukan atas pengalaman indrawi. Contoh: Matematika Ilmu Induktif: penyelesaian masalah didasarkan atas pengalaman indrawi atau empiris. Contoh ilmu alam
3.

Berdasarkan

ragamnya, ilmu dibagi

menjadi: 1. Ilmu teoritis 2. Ilmu Praktis

No

Jenis Ilmu Ilmu Teoritis

Ragam Ilmu Ilmu Praktis Akuntansi, Statistika Keteknikan, Metalurgi

1 2

Ilmu-ilmu Matematis Ilmu-ilmu fisis

Aljabar, Geometri Kimia, fisika

3
4 5 6 7

Ilmu-ilmu Biologis
Ilmu-ilmu Psikologis Ilmu-ilmu Sosial Ilmu-ilmu Linguistik Ilmu-ilmu interdisipliner

Biologi Molekuler, Biologi Sel


Psikologis Eksperimental Psikologi Perkembangan Antropologi Ilmu ekonomi Linguistik Teoritis Linguistik Perbandingan Biokimia Ilmu Lingkungan

Ilmu Pertanian, Ilmu Peternakan


Psikologi Pendidikan, Psikologi Perindustrian Ilmu admisnistrasi Ilmu Marketing Linguistik Terapan Seni Terjemahan Farmasi Ilmu Perencanaan Kota

Jenis Ilmu (dengan ragamnya) Rumpun Ilmu

Cabang Ilmu Ranting Ilmu Tangkai Ilmu

Anda mungkin juga menyukai