Anda di halaman 1dari 2

TRAVELERS DIARRHEA

Seringkali saat bepergian, khususnya untuk tujuan wisata, orangtua lebih memperhatikan masalah dokumen, persiapan administrasi, barang bawaan, dan finansial. Padahal salah satu hal yang tidak kalah penting adalah kesehatan. Saat bepergian berbagai penyakit dapat terjadi, salah satunya adalah travelers diarrhea. Travelers diarrhea (TD)menyerang 20-60% anak-anak yang sedang berwisata internasional, terutama ke negara-negara berkembang.1 Prevalensi TD tertinggi yaitu pada anak usia <3 tahun (60%) dan 39% jadi pada 2 minggu pertama perjalanan.2Anak <5 tahun lebih sering terkena TD karena anak cenderung memegang barang yang berada di sekitarnya dan memasukkan tangannya ke dalam mulut tanpa terlebih dulu mencuci tangan dan imunitasnya lebih rentan.4 Definisi Definisi travelers diarrhea sama dengan diare pada umumnya, yaitu perubahan pola buang air besar pada anak dengan peningkatan frekuensi, sekurang-kurangnya tiga kali BAB dalam 24 jam, dan perubahan konsistensi menjadi bentuk yang tidak biasa, pada saat bepergian. 5Diare yang umum dijumpai bertahan selama 3-5 hari bila tidak diobati,dapat sembuh sendiri, masa inkubasi sekitar 6-48 jam, konsistensi feses berair (lebih ringan dibanding rotavirus), dan sering disertai dengan keluhan pada saluran cerna, seperti kram perut, nyeri perut dan muntah.6 TD dapat disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit. Patogen yg sering ditemukandi Asia adalah enterotoksigenik Escherichia coli atau ETEC (637%), Campylobacter jejuni(9-37%), Salmonella spp. (1-33%), Shigella spp. (0-17%), Rotavirus (1-8%), parasit Entamoeba histolytica (5-11%), dan Giardia lambia (1-12%).6 Terapi Kebanyakan TD dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan terapi spesifik. Terapi utama adalah rehidrasi, dengan cairan rehidasi oral yang bersih dan matang. Edukasi para orang tua mengenai terapi cairan oral sebagai tata laksana awal diare sangatlah penting untuk mencegah dehidrasi pada anak. American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian antibiotik pada anak dengan diare sedang-berat atau bila didapatkan demam atau diare berdarah. Antibiotik pilihan adalah azitromisin sekali sehari dengan dosis 10 mg/kgBB/hari atau florokuinolon untuk anak usia >16 tahun diberikan selama tidak lebih dari 3 hari.9Anti motilitas dapat dipertimbangkan pada anak yang lebih besar atau remaja namun tidak boleh diberikan bila terdapat diare berdarah atau diare disebabkan shigalike toxin E. coli (STEC), Clostridium difficile atau Shigella sp.9

Kemoprofilaksis untuk pencegahan TD secara umum tidak diperlukan. Tidak ada pedoman untuk memberikan antibiotik sebagai profilaksis. Pencegahan lebih kepada bagaimana cara memilih makanan dan minuman yang aman untuk dikonsumsi selama perjalanan. 9 Referensi :
1. Hill DR, Beeching NJ. Curr Op Inf Diseases: 2010;23:481-7. 2. Pitzinger B, Steffen R, Tschopp A. Incidence and clinical features of traveler' diarrhea in infants and children. Pediatr Infect Dis J 1991;10:719-23. 3. Hill DR. Occurrence and self-treatment of diarrhea in a large cohort of Americans traveling to developing countries. Am J Trop Med Hyg 2000;62:5859. 4. Fisher-Walker CL and Black RE (2010) Diarrheoa morbidity and mortality in older children, adolescents and adults. Epidemiology and Infection 138:12151226. 5. Alam NH, Ashraf H. Treatment of infectious diarrhea in children. Paediatr Drugs 2003;5:151-65. 6. Al-Abri SS, Beeching NJ, Nye FJ. Traveller's diarrhea. Lancet Infect Dis. 2005;5:349-360. 7. Diemert DJ. Prevention and self-treatment of traveler's diarrhea. Clinical Microbiology Reviews2006; 19: 583-594 8. Todar K. Pathogenic E. coli. Online Textbook of Bacteriology. 2008-2012 9. American Academy of Pediatrics. Red Book: 2012 Report of the Committee on Infectious Diseases. Pickering LK, ed. 29th ed. Elk Grove Village, IL: American Academy of Pediatrics; 2012.

Anda mungkin juga menyukai