JENIS PARAGRAF
Kelas XII Semester 1
psb-psma Ikhlas berbagi rela memberi
SK
Kebahasaan Menguasai berbagai komponen kebahasaan dalam berbahasa, baik lisan maupun tulisan
KD
Mengklasifikasi jenis paragraf berdasarkan letak kalimat topik, dan isi
INDIKATOR
1. Menentukan jenis paragraf berdasarkan letak kalimat topik 2. Menentukan kalimat penjelas 3. Mengembangkan kalimat topik menjadi paragraf
PENGERTIAN PARAGRAF
PARAGRAF ATAU ALINEA ADALAH SUATU BENTUK BAHASA YANG BIASANYA MERUPAKAN HASIL PENGGABUNGAN BEBERAPA KALIMAT. (Finoza, Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia, 1993) PARAGRAF ADALAH KARANGAN SEDERHANA YANG HANYA MEMPUNYAI SATU PIKIRAN. (Badudu,JS. Ikhtisar bahasa Indonesia, 1984)
MATERI
PARAGRAF CIRI-CIRI PARAGRAF 1. Penulisan awal suatu paragraf dimulai agak menjorok ( 5 spasi ); 2. Paragraf biasanya terdiri dari beberapa kalimat; 3. Tiap-tiap paragraf hanya mempunyai satu pikiran; 4. Paragraf tidak boleh ada kalimat sumbang.
SYARAT PARAGRAF YANG BAIK 1. KESATUAN artinya dalam satu paragraf hanya boleh ada satu kalimat utama; 2. KOHERENSI artinya ada hubungan yang harmonis antarkalimat dalam paragraf; 3. PENGEMBANG artinya paragraf yang baik harus memiliki kalimat penjelas. STRUKTUR PARAGRAF 1. Kalimat Topik/Kalimat Pokok 2. Kalimat Penjelas/Pendukung
psb-psma Ikhlas berbagi rela memberi
BERANDA SK / KD
2.
3.
4.
BERANDA SK / KD
2.
3.
4.
BERANDA SK / KD INDIKATOR
Paragraf
Paragraf Deduktif
Paragraf Induktif
POSISI PARAGRAF Paragraf Deduktif Induktif
Paragraf Deskriftif
Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwaperistiwa khusus Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama
PARAGRAF INDUKTIF
Yang dimaksud dengan kebudayaan fisik cukup jelas karena merujuk pada benda-benda. Kebudayaan nonfisik ada yang berupa pemkiran dan ada yang berupa wujud tingkah laku. Adapun contoh hasil kebudayaan fisik di antaranya adala patung, lukisan, rumah, bangunan, mobil dan jembatan. Contoh kebudayaan yang berupa pemikiran adalah aliran filsafat, pengetahuan, ideologi, etika, dan estetika. Hasil kebudayaan yang berwujud tingkah laku di antaranya adalah sikap, kebiasaan, adat istiadat, belajar, tidur, bertani, bahkan berkelahi. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa Kebudayaan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kebudayaan fisik dan kebudayaan nonfisik.
BERANDA
Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah murah, sehat, dan kuat. Departemen PU sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Agaknya bahan perlit yang diperoleh dari batu-batuan gunung merapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air. Lagi pula, bahan perlit dapat dicetak menurut keinginan seseorang. Usaha ini menunjukkan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah murah, sehat, dan kuat untuk memenuhi keperluan rakyat.
Uji Kompetesi
Referensi
http://www.BSe.depdiknas.co.id
Penyusun
Drs. Priyanto, M.Pd SMA Negeri 2 Tenggarong Seberang
Editor
Awan Sundiawa, S.Pd.