Anda di halaman 1dari 3

Ron Clark, seorang pendidik (guru) berkebangsaan Amerika. Ia mendedikasikan hidupnya (tenaga dan fikiran) di bidang pendidikan.

Pada tahun 2000 ia mendapat penghargaan sebagai Disney American Teacher Of The Year dan New York Best Selling Author. Pada tahun yang sama ia juga disebut sebagai pendiri Founder Ron Clark Academy. Tahun 2006 ia merilis film yang berjudul The Ron Clark Story. Film ini mengisahkan tentang perjuangan dia selama bergelut di dunia pendidikan. Debutnya dimulai dengan mengajar di sekolah-sekolah di kampung halamannya. Berpindah-pindah dari satu sekolah ke sekolah yang lain bukan karena bosan, malas, atau dipecat karena dinilai kurang berkompeten menjadi tenaga pendidik. Tetapi sebaliknya ia pindah karena telah berhasil mengadakan perubahan di tempat ia mengajar. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk mencari petualangan yang lebih menantang, di New York! Di kota megapolitan tersebut Ron Clark menetap di daerah Harlem, sebuah perkampungan orang-orang yang mayoritas penghuninya berasal dari ras hitam (orang-orang negro). Sengaja Ron Clark memilih Harlem karena kondisi masyarakatnya yang sehari-hari terkenal bronk, lengkap dengan kriminalitas dan premanisme yang sudah menjadi pemandangan biasa di sana. Ia merasa inilah tempat yang cocok untuk ku sihir. Ron Clark pun mendapat pekerjaan dengan mengajar di sebuah sekolah. Kepala sekolah tersebut merekomendasikan agar Ron Clark mengajar di jenjang kelas yang rendah dan anak-anaknya cenderung baik. Tetapi pada saat ia berkeliling sekolah melihat situasi setiap kelas, Ron Clark melihat suatu kelas yang amburadul, berlarian kesana-kemari, tidak peduli terhadap kegiatan belajar. Spontan, Ron Clark menjadi tertarik untuk mengajar di kelas tersebut dan mengatakannya saat itu juga kepada sang KepSek. Namun KepSek sedikit keberatan karena kurang yakin Ron Clark mampu menaklukan anak-anak di kelas itu. Setelah terjadi perbincangan dan negosiasi akhirnya Ron Clark mendapatkan kesempatan emas itu. Ia diberi waktu 4 bulan sebelum kegiatan UN dilaksanakan untuk melakukan perubahan signifikan. Di hari pertama masuk kelas, Ron Clark tidak langsung memberikan materi kepada murid. Ia hanya menyebutkan beberapa peraturan yang harus ditegakkan selama proses 4 bulan tersebut. Hasilnya, saat pulang sekolah ia mendapati mobilnya yang diparkir di samping sekolah penuh dengan coretan pilox dari murid-murid. Nice...!! Ron Clark tidak marah, justru ia mendekorasi kelas keesokan harinya agar terlihat nyaman. Para murid tercengang melihat kondisi kelas yang tidak seperti biasa. Esoknya lagi, giliran Ron Clark yang tercengang. Melihat kondisi kelas yang sudah berbeda dari hari sebelumnya. Baru saja diperbaiki kemarin, sekarang sudah kembali amburadul, rusak, kacau, dsb. Lagi-lagi Ron Clark harus menahan emosinya. Setelah menata ulang kembali kelas, ia menggunakan metode lain untuk melakukan pendekatan. Make a deal! Ron Clark bertaruh kepada muridnya dengan belasan botol susu. Ia berjanji akan

meminum susu semua susu jika muridnya tidak bersuara sedikitpun saat KBM berlangsung. Metode ini cukup berhasil walaupun di penghujung pelajaran ia harus muntahmuntah karena terlalu banyak minum susu. J

Ron Clark melakukan pendekatan dengan cara yang tidak biasa dilakukan guruguru pada umumnya. Ia mengunjungi setipa rumah muridnya untuk mengetahui latar belakang mereka di rumah. Suatu saat Ron Clark pernah berkunjung ke rumah seorang muridnya, ternyata sang murid tersebut mempunyai kendala belajar karena terlalu sibuk mengurusi pekerjaan rumah tangga yang seharusnya tidak dilakukan anak seusianya. Ketika sedang asik melakukan pendekatan, orang tua murid tersebut pulang. Alhasil, Ron Clark diusir mentah-mentah dari rumahnya. Keesokannya, si orang tua tadi melaporkan perbuatan Ron Clark kepada pihak sekolah. Ron Clark mendapat pertentangan karena metode yang dipakainya. Namun ia tetap tidak bergeming. Ron Clark terus berpegang pada tujuan awal bahwa ia bertekad membuat perubahan ke arah yang lebih baik. Saya akan buktikan ucapan saya!, begitu kata Ron Clark. Sampai pada suatu hari ia jatuh sakit, namun tetap saja berusaha untuk masuk kelas memberikan pelajaran. Ditengah pelajaran Ron Clark jatuh pingsan dan ambruk ke lantai. Awalnya para murid menganggapnya sebagai lelucon, tetapi selang beberapa detik kemudian mereka sadar bahwa sang guru memang benar-benar sedang dalam kondisi kritis. Ron Clark pun terpaksa dirawat untuk beberapa hari. Lalu apakah murid-muridnya dibarkan terbengkalai begitu saja?? Tentu tidak! Sadar bahwa waktu terus berjalan dan Un sudah semakin dekat, Ron Clark mencari cara lain agar kegiatan KBM tetap berlangsung. Ia merekam dirinya sendiri melakukan pengajaran dalam satu ruangan tanpa ada audiens, kemudian setelah selesai hasil rekamannya tersebut diputarkan di kelas di hadapan murid-murid. KepSek yang melihat ini hanya bisa tersenyum. Awesome....! :-0 Singkat cerita, waktu 4 bulan pun akhirnya habis, tibalah saat-saat yang menentukan. Semua murid diwajibkan mengikuti UN. Ron Clark tampak cemas dengan hal ini, 2 jam ia menunggu anak muridnya menyelesaikan soal-soal ujian terasa seperti 2 tahun lamanya. Ekspresi wajahnya terlihat seperti seorang ayah yang menunggu istrinya melahirkan di depan ruang operasi... (hahaa, lebay ah!) ^_^ Beberapa hari kemudian hasil ujian akhirnya diumumkan. KepSek memberi tahu bahwa semua murid di kelas Ron Clark berhasil lulus UN, dan yang lebih mengejutkan lagi siswa yang mendapat nilai tertinggi UN ada di kelasnya! Ron Clark Berhasil! Ia membuktikan tekad dan kerja keasanya dengan hasil yang memuaskan. Congratulation Ron Clark...! J

Satu kesimpulan yang bisa kita ambil dari kisah ini, kesimpulan yang melahirkan sebuah kalimat : Adu Kesabaran, Siapa yang paling sabar dialah yang akan Berhasil! Hal ini sejalan dengan al-Quran surat An-Nisa ayat 200 :

Hai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkan kesabaranmu, dan tetaplah bersiap-siaga. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah agar kamu mendapat kemenangan.

Anda mungkin juga menyukai