Anda di halaman 1dari 9

A. ANATOMI KEPALA a.

Kulit Kepala Kulit kepala terdiri dari 5 (lima lapisa) yang disebut sebagai SCALP yaitu: (America College of surgeons,1997)

Gambar.1 lapisan kulit kepala Skin atau Kulit Yang mengandung rambut dan kelenjar keringat (glandula sebasea) Connective Tissue Jaringan penyambung dimana sebagian besar saraf sensorik berada dilapisan ini Aponeurosis Biasa disebut galae aponeurotika yang merupakan jaringan ikat berhubungan langsung dengan tengkorak di mana melekat tiga otot yakni ke anterior (M. frobtalis), posterior (M. occipitalis), dan lateral (M. temporalis)

Loose areolar tissue Jaringan penunjang longgar yang memisahkan galea dari perikranium. Lapisan ini kaya akan pembuluh darah sehingga pada trauma kepala dapat terjadi perdarahan yang hebat (hematoma subgaleal) Pericranium Bagian yang berhubungan dengan tabula eksterna dari skull atau tengkorak b. Tulang Tengkorak Terdiri dari kubah (kalvaria) dan basis kranii. Tulang tengkorak terdiri dari beberapa tulang yaitu; os Frontal, os Parietal, os Temporal, os Oksipital. Kalvaria khususnya di region temporal adalah tipis, namun disini dilapisi oleh otot temporalis. Basis crania berbentuk tidak rata sehingga dapat melalui bagian dasar otak saat bergerak akibat proses akselerasi dan deselerasi. Rongga tengkorak dasar dibagi atas 3(tiga) fosa yaitu; fosa anterior tempat lobus frontalis, fosa media tempat lobus temporalis dan fosa posterior ruang bagi bagian bawah batang otak dan cerebellum.(American college of surgeon,1997)

Gambar.2 Tulang Kepala Ruang tengkorak (cavum crania) merupakan ruangan keras yang tidak memungkinkan perluasan isi intracranial. Tulang tengkorak sebenarnya terdiri

dari dua dinding atau tabula yang dipisahkan oleh tulang berongga. Dinding luar disebut tabula eksterna, dan dinding bagian dalam disebut tabula interna. Struktur demikian memungkinkan suatu kekuatan dan isolasi yang lebih besar, dengan bobot yang lebih ringan. Tabula interna mengandung alur alur yang berisikan arteri meningea anterior, media, posterior. Apabila fraktur tulang tengkorak menyebabkan terkoyaknya salah satu dari arteri arteri ini, perdarahan arterial yang diakibatkannya, yang tertimbun dalam ruang epidural, dapat menimbulakan akibat yang fatal kecuali bila ditemukan dan diobati dengan segera.(Oemichen dkk,2006) c. Meningens Meningen menutupi seluruh permukaan otak dan terdiri dari tiga lapisan yaitu:

Gambar.3.. lapisan meningens 1. Durameter Durameter secara konvensional terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan endosteal dan lapisan meningeal. Durameter merupakan selaput yang keras, terdiri atas jaringan ikat fibrosa yang melekat erat pada permukaan dalam dari cranium. Durameter terdiri dari 2 lamina yakni lamina

endostealis dan meningealis. Pada encephalon. Lamina endostealis melekat kuat pada permukaan inferior cranium, terutama sutura, basis krania, dan tepi foramen magnum. Lamina meningealis mempunyai permukaan yang

licin dan membentuk empat septa yaitu falx cerebri, tentorium cerebella, dan diagfragma sellae.(Japardi,2004) Karena tidak melekat pada selaput arakhnoid dibawahnya, maka terdapat suatu ruang potensial (ruang subdural) yang terletak antara durameter dan arachnoid, dimana sering dijumpai perdarahan subdural. Pada cedera otak, pembuluh pembuluh vena yang berjalan pada permukaan otak menuju sinus sagitalis superior digaris tengah disebut bridging veins, dapat mengalami robekan dan menyebabkan perdarahan subdural. Sinus sagitalis superior mengalirkan darah vena ke sinus transverses dan sinus sigmoideus. Laserasi dari sinus sinus ini dapat mengakibatkan perdarahan hebat.(Japardi,2004) Arteri arteri menigea terletak antara durameter dan permukaan dalam dari cranium (ruang epidural). Adanya fraktur dari tulang kepala dapat menyebabkan pendarahan epidural. Yang paling sering mengalami cedera adalah arteri menigea media yang terletak pada fosa temporalis (fosa media).(Japardi,2004) 2. Selaput arachnoid Selaput arachnoid merupakan lapisan yang tipis dan tembus pandang. Selaput arachnoid terletak antara pia meter sebelah dalam dari durameter sebelah luar otak. Selaput ini dipisahkan dari dura meter oleh ruang potensial, disebut spatium subdural dan dari pia meter oleh spatium subarachnoid yang terisi oleh liquor cerebrospinalis. Pendarahan sub arachnoid umumnya disebabkan akibat cedera kepala. (Akhyar

Yayan,2008 & Luhulima,2003) 3. Pia meter Pia meter melekat erat pada permukaan korteks cerebri. Pia meter adalah membrane vascular yang dengan erat membungkus otak, meliputi gyri dan masuk kedalam sulci yang paling dlam. Membrane ini membungkus saraf

otak dan menyatu dengan epineriumnya. Arteri arteri yang masuk kedalam subtansi otak juga diliputi oleh pia meter.(Japardi,2004) d. Otak Menurut perkembangan embriologi, otak atau encephalon terbagi atas 3 bagian yaitu: 1. Proencephalon (otak depan) yang berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon selanjutnya menjadi hemisfer cerebri yang menempati fossa crania anterior dan media. 2. Mesencephalon (otak tengah) 3. Rhombencephalon (otak belakang) yang berkembang menjadi pons dan cerebellum.

Gambar. Encephalon manusia

Gambar.3. Enchepalon pada manusia Otak merupakan suatu struktur gelatin yang mana berat pada orang dewasa sekita 14 kg. fisura membagi otak menjadi beberapa lobus. Lobus frontal berkaitan dengan fungsi emosi, fungsi motorik, dan pusat ekspresi bicara. Lobus parietal berhubungan dengan fungsi sensorik dan orientasi ruang, lobus temporal mengatur fungsi memori tertentu. Lobus oksipital bertanggung jawab dalam proses penglihatan. Mesenfalon dan pons bagian atas berisi system aktivitas reticular yang berfungsi dalam kesadaran dan kewaspadaan. Pada medulla oblongata terdapat pusat kardiorespirotik. Cerebellum bertanggung jawab dalam fungsi kordinasi dan keseimbangan.(akhyar Yayan,2008 & ACOS,1997) e. Cairan Cerebrospinalis Cairan cerebrospinal (CSS) dihasilkan oleh plexus khoroideus dengan kecepatan produksi sebanyak 20 ml/jam. CSS mengalir dari ventrikel lateral melalui foramen Monroe menuju ventrikel III, melalui akuaduktus sylvius menuju ventrikel IV. Setelah melalui dua foramen Luschka dibagian lateral dan foramen Mangendi di medial, CSS akan direabsorbsi kedalam sirkulasi vena melalui granulasio arachnoid yang terdapat pada sinus sagitalis superior.

Adanya darah dalam CSS dapat menyumbat granulasio arachnoid sehingga mengganggu penyerapan CSS dan dapat menyebabkan kenaikan tekanan intracranial. Angka rata rata pda kelompok populasi dewasa volume CSS sekitar 150 ml dan dihasilkan sekitar 500 ml CSS perhari.(Hafidh,2007)

Gambar. Skema Produksi dan Sirkulasi LCS

f. Tentorium Tentorium cerebeli membagi rongga tengkorak menjadi ruang supratentorial (terdiri dari fossa crania anterior dan fossa crania media) dan ruang infratentorial (berisi fossa crania posterior).(Japardi,2004)

Gambar. Tentorium pada kepala

g. Vakularisasi Otak disuplai oleh dua arteri carotis interna dan dua arteri vetebralis. Keempat arteri ini beranastomosis pada permukaan inferior otak dan membentuk Sirkulus Willsi. Vena vena otak tidak mempunyai jaringan otot didalam dindingnya yang sangat tipis dan tidak mempunya katup. Vena tersebut keluar dari otak dan bermuara kedalam sinus venosus cranialis.(Japardi,2004)

Gambar. Vaskularisasi Kepala

Refrence Japardi, Iskandar. Penatalaksanaan Cedera Kepala secara Operatif. PT Buana Ilmu Populer, Jakarta Barat, 2004 Hafid A, 2007. Buku Ajar Ilmu Bedah; edisi kedua. Jong W.D. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC Akhyar Yayan,2008. Cedera Kepala (Head Injury). Diakses tanggal 31-oktober-2012 http://yayanakhyar.wordpress.com/2008/04/25/cedera-kepala-head-injury/ American College of Surgeons,1997. Advance Trauma Life Suport. United States of America:Firs Impression. Diakses tanggal 1-november-2012 http://www.facs.org/jacs/articles/597full.html Luhulima JW,2003. Anatomi Susunan Saraf Pusat. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Oemichan,M,R. N.Auer,H.G. Koing,2005. Injuries of The Brains Coverings, Forensic Neuropathology and Associated Neurology, Elsevier Academic Press, USA. Diakses tanggal 31-oktober 2012. http://books.google.co.id/books/about/Forensic_Neuropathology_and_Associated_ N.html?id=aU-xIHy53j4C&redir_esc=y

Anda mungkin juga menyukai