Anda di halaman 1dari 5

TUGAS GEOMORFOLOGI

ROSA FITRIS SUNDEWI

12011067

Buatlah terjemahan bab 1.2 dan 1.3 seperti yang telah di terangkan sebelumnya. 1.2 Sistem Geomorfik Sistem geomorfik merupakan alur energi yang mempengaruhi bentuk permukaan muka Bumi yang meliputi proses di permukaan Bumi , proses ini dianggap sebagai sistem yang terbuka dimana terdapat suatu hubungan antara satu proses dengan proses yang lainnya. Dalam sistem geomorfik terdapat proses pertukaran zat yang melingkupi zat padat, cair dan gas yang dapat di jelaskan oleh 3 siklus yang saling berkaitan diantaranya adalah Siklus Batuan , Siklus Hidrologi (air), Siklus BiogeoChemical. Siklus siklus ini sangat penting dalam memberi pemahaman evolusi dari bentuk permukaan Bumi ( Toposphere) . Berikut akan di jelaskan satu persatu: 1) Siklus air : hidrosfer merupakan air permukaan & dekat permukaan yang merupakan air meteoric. Siklus air adalah sirkulasi air meteoric melalui Hidrosfer , atmosfer & kerak bagian atas. Siklus air ini pun berhubungan dengan sirkulasi juvenile water yang merupakan sirkulasi air dekat permukaan yang berasosiasi dengan produksi magma dan siklus batuan. Sirkulasi juvenir ini berawal saat ia naik dari lapisan batuan melalui gunung api , dimana merupakan tempat ia keluar untuk pertama kalinya ke zona meteoric sehingga bergabung dengan siklus air , di sisi lain ada pula air meteoric mengisi pori pori sedimen dan tidak bergabung kembali dengan siklus air. Ada pula air permukaan yang tersimpan dalam Basin Water Sistem = penyimpanan air yang menerima input dari atmosfer & penyimpanan air bawah tanah & akan kehilangan ( output) melalui penguapan & aliran sungai juga outflow dalam (melalui arus dalam). 2) Siklus Batuan : Pengulangan pembentukan & penghancuran batuan & mineral ,meliputi aktifikas vulkanik , perlipatan , sesar, pengankatan,erosi ,pengendapan, dan berulang seterusnya proses ini menghasilkan energi potensial pada toposfere untuk membuat relief baru serta membawa air meteoric ke tempat tempat penyimpanan. Siklus batuan ini juga di pengaruhi oleh siklus air sebab pada saat suatu batu terankat ke permukaat ia akan mengalami dekomposisi akibat pelapukan oleh air hujan maupun pelapukan kimia , dimana hasil pelapukan ini akan tertransport ke lingkungan perairan dan di endapkan di dasar perairan , disana akan terkompaksi dan sementasi/ (Diagenesa) sehingga membentuk batuan sedimen . Batuan sedimen maupun batuan beku yang mendapat tekanan besar / terpanaskan akan berubah menjadi batuan metamorf . batuan batuan ini jika teleburkan kembali akan menjadi magma dan terus menerus berulang dalam siklus batuan tersebut . 3) Siklus Biogeokimia : Biosfer telah menyediakan energi tersendiri untuk menjelankan siklus C, O , H ,N & unsure serta mineral lainnya . mineral mineral tersebut bereda dengan ekosfer & bertukar antara ekosfer dan lingkungannya pertukaran tersebut pertukaran pertukaran tesebut yang di kenal sebagai Fase daratan dari siklus siklus yang berhubungan dengan perpindahan air & debris . 4) Siklus interacting : Merupakan siklus yang menggambarkan hubungan antara siklus batuan dan siklus air yang merupakan siklus yang krusial dalam sistem bumi . Hal ini pertama kali di publish oleh John Playfair. Hubungan tersebut dapat di gambarkan sebagai berikut . Denudation & dekomposision Pelapukan merupakan proses penghancuran batuan secara alami yang dapat di sebabkan / di pengaruhi oleh proses serta agen biologi, kimia dan mekanik dengan sedikit maupun tidak ada sama sekali transport . hasil pelapukan ini dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain , dapat diam saja di tempatnya , jika berpindah pasti ada tenaga yang mendorongnya misalnya gravitasi, ataupun fluida. Deposition merupakan proses dimana sedimen hasil pelapukan yang sudah tidak dapat ditransport ini terendapkan . Sistem alam bumi ( earth sistem science) Proses denudasi merupakan hubungan utama antara proses tektonik crustal dengan atmosfer dan hidrosfer. Konveks dalam mantel adalah kendali untuk proses tektonik namun pelapukan yang berhubungan dengan atmosfer & hidrosfer memiliki efek yang besar.

TUGAS GEOMORFOLOGI

ROSA FITRIS SUNDEWI Pola Pelapukan Global

12011067

Pelapukan Mekanik : Menghitung kecepatan pelapukan dengan menggunakan kecepatan keseluruhan denudation yang di perkirakan dari muatan terlarut dan banyaknya(penambahan) endapan disungai , reservoir sedimentasi serta kecepatn sedimentasi geologi. Proses pelapukan ini dikontrol oleh iklim ( temperature, banyaknya precipitation, musim penghujan ) , relief sungai pembuangan , keberadaan danau dsb. Sebagai contoh kasus pada daerah beriklim tropis banyak terjadi hujan , sehingga pada relief- relief tertentu terbentuk lah sungai, sehingga semakin banyak penampungan air di permukaan tanah dan banyak pula pengendapan yang terjadi. Pelapukan kimiawi : faktor faktor yang mempengaruhi lebih mudah di jelaskan , bahwasannya pelapukan ini di control oleh specific discharge dimana daerah yang memiliki specific discharge besar akan mengalami pelapukan kimia yang rendah sebaliknya apabila suatu daerah memiliki specific discharge kecil maka daerah tersebut umumnya mengalami pelapukan kimiawi yang besar. Selain itu juga pelapukan ini di pengaruhi oleh evaporasi, banyaknya hujan yang turun , temperature , relief , tipe batuan , topograpi dan biota. Pola regional dan global dari pelapukan Menunjukan bahwa erosi dan transportasi akan berbeda selama suatu daerah memiliki iklim yang berbeda , perbedaan yang sangat signifikan akan terlihat pada perbedaan iklim terutama panas & dingin . seperti terlihat pada kurva di bawah ini:

Sistem Tektonik & Klimatik Global Sistem tektonik global ,topography & sistem iklim dunia berinteraksi dalam cara yang kompleks, variasi pembentukan suatu pegunungan dapat mempengaruhi keseluruhan proses kimiawi global dengan begitu temperature rata- rata global juga terpengaruhi , temperature ini dapat mengubah kesetimbangan konsentrasi C02 di atmosfer dan ketika terjadi aktivitas tektonik contoh perubahan topography misalnya uplift( pengangkatan) maka akan mengubah iklim dimana erosi akan meningkat menghasilkan aliran batuan ke permukaan( kenaikan kecepatan sedimentasi) . Pada dasarnya dapat di simpulkan bawwa interaksi antara iklim dan sistem tektonik akan menyebabkan perubahan mendasar pada pola sirkulasi atmosfer , precipitasi, kecepatan pengankatan( uplift) ,pelapukan dan sedimentasi. Dimana apabila ada suatu perubahan maka dengan kekuatan tersendiri proses akan saling membuat keadaan kembali setimbang .

TUGAS GEOMORFOLOGI

ROSA FITRIS SUNDEWI PROSES & MATERIAL GEOMORFIK

12011067

Proses geomorfik adalah proses yang meliputi pelapukan erosi , transportasi dan pengendapan dari sedimen. Proses ini di dahului oleh proses pelapukan , pelapukan dapat disebabkan oleh pelapukan debris , pelapukan fisik dan pelapukan biologi dimana pelapukan ini akan menghasilkan suatu produk sedimen yang berbeda beda. Pelapukan Batuan (sedimen product ) Pelapukan debris akan menghasilkan produk yang berbeda sifat & ukurannya yaitu solid ( ukuran butir bongkahlempung,hasil disintegrasi & dekomposisi menghasilkan material baru melalui proses neoformation contoh Lempung I terubah menjadi Lempug II),Solute ( partikel nya kurang dari 1nm , mudah tersebar dan banyak di temui di molekul zat terlarut, Kolloid(partikel substansi mineral & organic ukurannya 1-100nm mudah menyebar ,& semi solid ,pre- koloid = material transisi menuju solid). Pelapukan mekanik memiliki proses utama diantaranya unloading , frost action , pemanasan & pendinginan , pendinginan & pembasahan , pertumbuhan Kristal garam . Proses Unloading terjadi saat erosi memindahkan material- material permukaan & menyebabkan ikatan batuan di bawahnya berkurang dengan tekanan yang menjadi lebih rendah membuat butir butir mineral bergerak menjauh menimbulkan celah & butir membesar. Pembesaran batuan ini dapat menghasilkan retakan besar ( joint =mengakibatkan perpindahan masa ) & retakan kecil( fracture). Kadang di temukan hasil pelapukan fisik lainya misanya eksfoliasi merupakan pecahan batuan dari tubuh batuan utamanya,& kubah eksfoliasi = kubah cembung dari beberapa jenis batuan . Proses frost action biasa terjadi pada lingkungan dingin dimana siklus freeze thaw umum terjadi . proses ini menghancurkan butir butir kecil hingga batuan yang besar ,Hidrofracturing merupakan gaya yang cukup kuat yang membuat batuan hancur. Proses pemanasan & pendinginan menghasilkan penghancuran dari batuan menjadikan lapisan batuan tipis & pipih.proses pendinginan & pembasahan bisa terlihat pada mineral lempung dimana akan melebar saat basah dan menyempit saat kering ( mudcrack= butiran lepas lepas), lalu pelapukan yang di karenakan pertumbuhan Kristal garam biasanya terjadi di daerah iklim arid, ketika garam yang terkandung dalam larutan saline memasuki pori pori batuan dan mengkristal disana ia akan melarutkan semen semen antar butir batuan tersebut dan menyebabkan batuan tersebut lapuk . Pelapukan Kimia pelapukan ini melibatkan reaksi kimia . macam macam pelapukan kimia adalah larutan (menyangkut tingkat kejenuhan suatu larutan apabila jenuh terendapkan apabila tidak terlarutkan ) , Hidration (tahap transisi antara pelapukan kimia & fisik , biasanya karena suatu mineral menyerap air pada tepi & permukaan batuan,tanpa mengubah komposisi batuan tersebut ditandai dengan terjadinya perubahan warna. Selanjutnya pelapukan karena terjadi reaksi oksidasi dan reduksi yang berefek pada ph dari suatu bahan yang akhirnya pada kondisi ph tertentu dan lingkungan tertentu membuat batuan tersebut akhirnya lapuk, ada lagi proses carbonisasi umunya terjadi di lingkugan batu kapur ( limestone, dolomite) lalu proses hidrolisis yang merupakan proses utama dari pelapukan kimia yang dapat menyebabkan terjadinya penghancuran secara drastic maupun sebagian . Chelation merupakan proses penghilangan ion besi Al, Fe, Mn, dari suatu padatan . dan yang terakhir adalah pelapukan biologi umumnya pelapukan ini di sebabkan karena aktifitas organism misalnya bakteri dapat juga organism yang hidup menggali tanah bahkan batuan , serta pertumbuhan akar tanaman yang menembus tanah bahkan batuan sehingga dapat membuat penghancuran batuan tersebut. Intinya proses antara disintegrasi & dekomposisi tidak ada pemisah yang jelas ,faktor yang terpenting dari pelapukan ini adalah jumlah air yang turun, iklim & temperature. Dari hubungan ketiga faktor diatas kita dapat mengetahui iklim suatu daerah. Missal ada daerah sedimen <, pelapukannya <,curah hujannya sedikit artinya daerah itu beriklim kering ( arid) . selain itu pula bahwa jumlah sedimentasi di pengaruhi oleh batuan pembentuk misalnya pada suatu daerah tersusun atas batuan yang cukup resistant terhadap pelapukan maka walaupun jumlah curah hujannya tinggi produk plapukannya tidak sebanyak daerah yang memiliki curah hujan tinggi & tersusun oleh batuan yang tidak resisten.

TUGAS GEOMORFOLOGI

ROSA FITRIS SUNDEWI Transportasi sedimen

12011067

Sedimen tertransportasi melalui dua mekanisme dasar yaitu mass wasting ( pergerakan tanah) & traction ( pergerakan butir butir secara sendiri sendiri pergerakan ini di pengaruhi oleh gaya geomorfik . gaya gaya inilah yang mampu membuat suatu batuan tertransportasikan , terdiri atas gaya gravitasi, kekuatan fluida ( air akan membawa sepanjang adanya kemiringan permukaan ) , gaya tekan air ( air yang berada dalam sedimen / tanah menyebabkan material tersebut bergerak), gaya ekpansi(adanya saturated & unsaturated proses) , pergerakan fluida global ( angin ), kekuatan biologis yang berasal dari aktivitas binatang maupun tumbuh- tumbuhan . mekanisme yang cukup menjelaskan kenapa suatu benda dapat bergerak itu adalah proses dinamika lereng dimana prinsip ini digunakan untuk menjelaskan terjadinya Perpindahan Tanah ( Mass Wasting ) . Dinamika lereng ini menjelaskan adanya komponen yang bergeser searah lereng ( menyebabkan pergerakan tanah) shear stress, lalu komponen yang melawan gerak tersebut Friction komponen ini terdiri atas elemen ikatan antar butir ,bentuknya, ukuran , sudut yang di bentukyang biasa di sebut internal friction & komponen yang menahan Gaya Normal komponen ini merupakan perkalian antara gaya & cosines sudut yang di bentuk. Persamaan shear stress dapat di tulis sebagai berikut persamaan tersebut memiliki arti bahwa shear strees (titik kritis ) itu bergantung pada c ( cohesive = gaya rekat butir ) , = gaya normal , (sudut internal friction). Lalu bagaimanakah longsor terjadi? Longsor merupakan contoh dari gerakan tanah juga , longsor ini terjadi ketika suatu tanah / material mencapai batas kritis dimana ia akan mulai jatuh adanya air dalam proses ini membuat titik kritis mengecil karena pengaruh adanya air , air disini berperan sebagai pemberat & mengecilkan titik kritis, bukan merupakan media transport ,sehingga membuat gaya yang menahan gerak semakin kecil membuat longsor pun semakin mudah terjadi. Sifat sifat tanah juga mempengaruhi jenis pergerakan tanah yang akan terjadi . Suatu material dapat berupa padatan rigid,elastic,& plastis /fluid.Suatu material di katakan elastic jika dia kembali ke bentuk semula setelah di beri gaya , material rigid ( dia terubahkan setelah di beri gaya ) dan material plastis akan sulit terubahkan dari bentuk asalanya jika belum tercapainya yield limit . Perbedaan sifat ini sangat bergantung pada banyaknya air yang terkandung di dalamnya . Perpindahan masa dapat di klasifikasikan berdasarkan mekanismenya menjadi runtuhan , aliran (flow) , slide(meluncur ), heave,jatuhan(fall) ,amblesan sedangkan berdasarkan kandungan air yang menggerakan menjadi sangat lambat, lambat, sedang , cepat, sangat cepat,kecepatan yang ekstrim . Terkadang pergerakan masa ini di sebabkan pula oleh gravitasi yang di akibatkan aktivitas vulkanik. Selanjutnya adanya sistem Fluvial yang merupakan pembentukan Landfrom Fluvial / bentuk- bentuk bentang alam yang terjadi akibat dari proses fluvial. Atau dengan kata lain Semua bentuk lahan yang terjadi akibat adanya proses aliran air baik yang terkosentrasi yang berupa aliran sungai maupun yang tidak terkosentrasi yang berupa limpasan permukaan. Ilustrasi sistem fluvial seperti terlihat pada gambar bahwasanya di awali dari hujan jatuhan yang akan mengisi daerah aliran sungai (DAS) ada pula yang menjadi air tanah ( infiltrasi ) . dimana proses aliran inilah yang akan membentuk lahan yang ada, dengan tahapan erosi maupun deposisi. Model erosi permukaan akibat dari infiltrasi bergantung pada nilai T=kekuatan erosi (eroding stress) & R=kemampuan untuk tidak bergeser ( shear resistance) yang sangat di tentukan oleh sifat bahan tanah / batuan & intensitas pelapukan . Jika T<R= tidak ada erosi , T=R sesaat sebelum terjadinya erosi , T> R= erosi aktif. Pergerakandari hasil erosi ada yang bergerak secara sendiri2 dalam dasar sungai ( rolling, saltation) dan bergerak dalam aliran (melayang- laying suspension . Pergerakan ini sangat di pengaruhi oleh kekuatan arus , meliputi kecepatan dan jenis aliran arus . aliran arus ada 2 macam yaitu aliran laminar & Turbulent . jenis aliran ini di bedakan berdasarkan pada bilangan Reynord dimana jika Re <= 500 maka termasuk aliran laminr & jika Re >= 2000 termasuk aliran turbulent. . bilangan reynold ini adalah hasil perkalian densitas ,kecepatan, radius hidrolik serta dibagi oleh viskositas .

TUGAS GEOMORFOLOGI

ROSA FITRIS SUNDEWI

12011067

sehingga apabila suatu fluida berviskositas tinggi akan cenderung termasuk aliran laminar sebaliknya apabila suatu fluida memiliki viskositas yang rendah cenderung alirannya turbulent. Adapula hubungan antara kecepatan aliran dengan kecepatan gelombang yang di tentukan oleh bilangan Froude , dimana jika F<1 ( subcritical) artinya kecepatan gelombang lebih besar dari kecepatan aliran , sebaliknya jika F>1(supercritical ) & F= 1 (critical ).bilangan Froude ini menghasilkan perbedaan topography seperti gambar berikut Suatu material akan tertransportasikan , maupun terendapkan sangat bergantung pada ukuran butir dari material tersebut serta kecepatan yang membawanya sebagaimana diterangkan dalam diagram Hjustrm. Yang artinya semakin besar ukuran butir sedimen akan membutuhkan kekuatan yang lebih besar pula untuk membuat ia ter transportasi dan terendapkan , dan semakin kecil akan semakin mudah terbawa oleh aliran semakin sulit ia terendapkan, namun untuk membuat material lempung pertama kali bergerak sangat dibutuhkan tenaga yang cukup besar sebab lempung ini memiliki kemampuan terikat ketika ia sudah terendapkan.

Anda mungkin juga menyukai