Anda di halaman 1dari 16

PRESENTASI KASUS

PLACENTA PREVIA
Penguji : dr. H. Hamidun K., Sp.OG

disusun oleh Luki Savitrining Jati 01 201 4198

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2009

PLACENTA PREVIA

A. DEFINISI
Placenta Previa adalah suatu keadaan dimana placenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak di bagian atas uterus. B. KLASIFIKASI Klasifikasi placenta previa didasarkan atas terabanya jaringan pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu : 1. Placenta previa totalis placenta 2. Placenta previa parsialis placenta 3. Placenta previa marginalis pembukaan 4. Placenta letak rendah : yaitu placenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah uterus, akan tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir. : apabila pinggir placenta berada tepat pada pinggir : apabila sebagian pembukaan tertutup oleh jaringan : apabila seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan placenta melalui

C. ETIOLOGI 1. Vaskularisasi yang berkurang atau


perubahan atrofi pada desidua akibat persalinan

yang lampau dapat menyebabkan placenta previa.

2. Apabila

aliran darah ke placenta tidak cukup atau diperlukan lebih banyak seperti

pada kehamilan kembar , placenta yang letaknya normal sekalipun akan memperluaskan permukaannya, sehingga mendekati atau menutupi pembukaan jalan lahir.

3. Usia lebih dari 35 tahun. 4. 5. 6.


Multiparitas Pengobatan infertilitas Multiple gestation (larger surface area of the placenta)

7. Riwayat operasi/pembedahan uterus sebelumnya (prior uterine surgery) 8.


Keguguran berulang (recurrent abortions)

9. Jarak antar kehamilan yang pendek 10.


Penggunaan kokain

B. DIAGNOSIS DAN GEJALA KLINIS


Gejala klinis 1. Gejala utama placenta previa adalah pendarahan tanpa sebab, tanpa rasa nyeri dan biasanya berulang. Darah biasanya berwarna merah segar. 2. Bagian terdepan janin tinggi (floating). Sering dijumpai kelainan letak janin.

3. Pendarahan pertama biasanya tidak banyak dan tidak fatal, kecuali bila tidak dilakukan pemeriksaan dalam sebelumnya, sehingga pasien sempat dikirim ke rumah sakit. Tetapi perdarahan berikutnya biasanya lebih banyak. 4. Janin biasanya masih baik. Diagnosis 1. Anamnesis : perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung tanpa nyeri, tanpa alasan, terutama pada multi gravid. Banyaknya perdarahan tidak dapat dinilai dari anamnesis, melainkan dari pemeriksaan hematokrit. 2. Pemeriksaan luar : bagian bawah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul. 3. Pemeriksaan in spekulo: tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum atau dari kelainan cervix dan vagina. Apabila perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai. 4. Penentuan letak plasenta tidak langsung : Dapat dilakukan dengan radiografi, radio isotop dan ultrasonografi. Akan tetapi pada pemerikasaan radiografi dan radioisotop, ibu dan janin dihadapkan pada bahaya radiasi sehingga cara ini ditinggalkan. Sedangkan USG tidak menimbulkan bahaya radiasi dan rasa nyeri dan cara ini dianggap sangat tepat untuk menentukan letak plasenta. 5. Penentuan letak placenta secara langsung : untuk menegakkan diagnosa yang tepat tentang adanya dan jenis plasenta previa adalah secara langsung meraba placenta melalui canalis cervicalis. Akan tetapi pemeriksaan ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan perdarahan banyak. Oleh karena itu pemeriksaan melalui canalis cervicalis hanya dilakukan apabila penanganan pasif ditinggalkan, dan ditempuh penanganan aktif. Pemeriksaannya harus dilakukan dalam keadaan siap operasi.

C. DIAGNOSIS BANDING 1. Placenta previa 2. Solutio placenta 3. Ruptura uteri

No. 1

Klinis Terjadinya

Placenta Previa Sewaktu hamil

Solutio Placenta

Ruptura Uteri

Sewaktu hamil & In partu inpartu

2 3

Cara Mulainya Perlahan-lahan Perdarahan Recurrent

Tiba-tiba Non-recurrent

Dimulai RUM Bergantung pada pembuluh yang pecah darah

Warna Darah

Darah baru

Darah tua + darah Darah baru beku

Anemia

Sesuai

dengan Tak dengan

sebanding Perdarahan keluar darah dan di dalam

darah yang keluar

yang keluar 6 Toksemia Gravidarum 7 8 Nyeri Perut Palpasi Tidak ada Biasa dan floating Ada Uteri in + di SBR bois Defans muskuler, meteorismus Bisa ada -

bagian-bagian anak sulit diraba 9 His Biasa Kuat

Hilang

10 11

DJJ Periksa Dalam

(+) Jaringan placenta

(-) Ketuban menonjol

(-) tegang, Robekan

12

Placenta

Ketuban pada pinggir

robek Tipis cekung

kraeter Biasa

D. KOMPLIKASI
1. Perdarahan dan syok 2. Infeksi 3. Laserasi cerviks 4. Placenta akreta 5. Prematuritas atau lahir mati

E. PROGNOSIS 1. Lima puluh persen wanita dengan placenta previa memiliki kehamilan 2. Kasus-kasus
preterm.

tersebut dipersulit dengan perdarahan vagina dan extreme prematurity

yang dapat meningkatkan risiko kematian perinatal.

3. Insiden

malformasi janin (fetal malformation) yang lebih besar

dan hambatan

pertumbuhan (growth restriction) haruslah diwaspadai pada kasus placenta previa.

F.

PENANGANAN Semua pasien dengan perdarahan per vaginam pada kehamilan trimester ketiga, dirawat di rumah sakit tanpa periksa dalam. Bila pasien dalam keadaan syok karena pendarahan yang banyak, harus segera diperbaiki keadaan umumnya dengan pemberian infus atau tranfusi darah. Selanjutnya penanganan placenta previa bergantung kepada : Keadaan umum pasien, kadar Hb Jumlah perdarahan yang terjadi Umur kehamilan/taksiran BB janin Jenis placenta previa Paritas dan kemajuan persalinan Penanganan Ekspektif Kriteria: o o o o Umur kehamilan kurang dari 37 minggu Perdarahan sedikit Belum ada tanda-tanda persalinan Keadaan umum baik, kadar Hb 8 gr% atau lebih

Rencana penanganan:

o o o o o o

Istirahat baring mutlak Infuse D 5% dan elektrolit Periksa Hb, Ht, golongan darah Pemeriksaan USG Awasi perdarahan terus-menerus, tekanan darah, nadi dan denyut jantung janin Apabila ada tanda-tanda placenta previa tergantung keadaan pasien, ditunggu sampai kehamilan 37 minggu selanjutnya penanganan secara aktif

Penanganan aktif Kriteria o umur kehamilan >/ = 37 minggu, BB janin >/ = 2500 gram o Perdarahan banyak 500 cc atau lebih o Ada tanda-tanda persalinan o Keadaan umum pasien tidak baik, ibu anemis Hb < 8 gr%. Untuk menentukan tindakan selanjutnya SC atau partus pervaginam, dilakukan pemeriksaan dalam kamar operasi, infusi transfusi darah terpasang. Indikasi Sectio Cesarea : 1. Placenta previa totalis 2. Placenta previa pada primigravida 3. Placenta previa janin letak lintang atau letak sungsang 4. Anak berharga dan fetal distress 5. Placenta previa lateralis jika : Pembukaan masih kecil dan perdarahan banyak Sebagian besar OUI ditutupi plasenta Placenta terletak di sebelah belakang (posterior) 6. Profause bleeding, perdarahan sangat banyak dan mengalir dengan cepat Partus pervaginam Dilakukan pada placenta previa marginalis atau lateralis pada multipara dan anak sudah meninggal atau prematur. 1. Jika pembukaan cerviks sudah agak besar (4-5 cm), ketuban dipecah (amniotomi)

2. Jika his lemah, diberikan oksitosin drips 3. Bila perdarahan masih terus berlangsung, dilakukan SC

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2009

A. IDENTITAS 1. Nama 2. Umur 3. Jenis kelamin 4. No CM 5. Agama 6. Pendidikan 7. Pekerjaan 8. Status 9. Nama Suami 10. Tanggal Masuk 11. Masuk Jam 12. Ruang 13. Kelas B. ANAMNESA : Ny. Supiyah : 28 tahun : Perempuan : 110 85 82 : Islam : Tamat SMP : Ibu rumah tangga : Menikah : Tn. Kardono : 16 Maret 2011 : 08.00 WIB : Baitunnissa : III

Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 2 Agustus 2009 jam 08.30 1. Keluhan Utama : Pasien hamil Keluar darah tiba-tiba dari jalan lahir pada pukul 05.00 WIB 2. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien G2P1A0 usia 28 tahun hamil 25 minggu datang dengan keluhan PPV (+), darah (+), cair (+), banyak lendir (-) dari jam 05.00 disertai rasa kenceng. Darah yang keluar darah segar. 3. Riwayat Kehamilan HPHT : 2 Septenber 2010 HPL : 9 Juni 2011 : 36 minggu??????????????????????????????? Umur Kehamilan

Pasien tidak haid sejak bulan Desember 2008, 1,5 bulan setelah terlambat haid pasien melakukan tes kehamilan dengan tes pack kehamilan dan hasilnya positif. Kemudian pasien periksa ke bidan dan oleh bidan dinyatakan hamil. Selama hamil, pasien minum jamu rumput Fatimah. Pada tanggal 2 Agustus 2009 jam 17.00 pasien mendapatkan pijat dari dukun bayi setempat , dan mengalami perdarahan, darah yang keluar berupa darah segar, cair, dan banyak. Pasien langsung datang ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. 4. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Hipertensi : disangkal

Riwayat Penyakit Jantung : disangkal Riwayat Penyakit Paru Riwayat DM : disangkal : disangkal

5. Riwayat ANC Pemeriksaan kehamilan dilakukan di bidan. Pemeriksaan kehamilan dilakukan satu bulan sekali. Riwayat Haid Menarche Siklus haid Lama haid Dismenorhhea : 15 tahun : 30 hari : 7 hari :-

6. Riwayat Perkawinan

Pasien menikah yang pertama kali dengan suami sekarang. Usia pernikahan 3 tahun. 7. Riwayat Obstetri :8. Riwayat Sosial Ekonomi Kesan ekonomi : cukup, untuk biaya kesehatan ditanggung jamkesmas 9. Riwayat KB (-). 10. Riwayat Gizi Selama kehamilan pasien tidak ada gangguan nafsu makan. Pasien makan teratur 3 kali sehari. 11. Riwayat Penyakit Keluarga - Riwayat Hipertensi - Riwayat Penyakit Paru - Riwayat DM C. PEMERIKSAAN FISIK a. Status Present Keadaan Umum Kesadaran Vital Sign Tensi Nadi RR Suhu TB BB Kepala Mata Hidung : lemah : compos mentis : : 110/70 mmHg : 74 x/menit : 20 x/menit : 36.5 0C : 150 cm : 55 kg : disangkal - Riwayat Penyakit Jantung: disangkal : disangkal : disangkal

b. Status Internus : Mesocephale : Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) : Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-)

Telinga Mulut Leher Kulit Mamae Jantung o Inspeksi o Palpasi o Perkusi o Auskultasi o Paru o Inspeksi o Palpasi o Perkusi o Auskultasi o Abdomen o Inspeksi o Palpasi o Perkusi o Auskultasi o Extremitas Oedem Varises

: Discharge (-), bentuk normal : Bibir sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-)

Tenggorokan : Faring hiperemesis (-), pembesaran tonsil (-) : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-) : Turgor baik, ptekiae (-) : Simetris, mame menegang,areola mamae hiperpigmentasi : : Ictus cordis tidak tampak : Ictus cordis tidak teraba : Redup : suara jantung I dan II murni, reguler, suara tambahan (-) : : Hemithorax dextra dan sinistra simetris : Stemfremitus dextra dan sinistra sama, nyeri tekan (-) : Sonor seluruh lapang paru : Vesikuler : : cembung, striae gravidarum (+), bundle of ring (-) : Nyeri tekan (-) : tidak dilakukan : tidak dilakukan : Superior -/-/+/+ -/Inferior -/-/+/+ -/-

Reflek fisiologis Reflek patologis c. Status Obstetri Abdomen o Inspeksi o Palpasi :

: Perut cembung, striae gravidarum (+)

- Leopold I : TFU 2 jari di atas pusat, teraba bulat, keras. - Leopold II : Teraba tahanan memanjang sebelah kanan dan tahanan kecil kecil pada sebelah kiri - Loepold III : Teraba tahanan bulat, besar, lunak, masih dapat di goyang - Leopold IV : konvergen o o o o o Auskultasi TBJ His : DJJ 11-12-11 : (26 11) x 155 = 2325 : (+) jarang

Genitalia Externa Interna : air ketuban (-), Lendir darah (+), Darah cair (+), darah segar : VT tidak dilakukan (+), vulva oedem (-), pus (-), ulcus (-)

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Pemeriksaan Laboratorium Darah : (tgl 2 Austus 2009 Jam 21.00 WIB) Hb : 11,6 g/dL Hematokrit: 34,9 % Eritrosit : 4.390.000 /uL Lekosit : 12.900 /uL Trombosit : 379.000 /uL LED : jam 5 mm/jam 1 jam 12 mm/jam Lain-lain : Golongan darah B, Rhesus (+) b. Pemeriksaan serologis : HbsAg (-) E. RESUME Pasien GIP0A0 usia 25 tahun hamil 36 minggu datang dengan keluhan PPV (+), darah (+), banyak,lendir (-) dari jam 00.00 disertai rasa kenceng. Darah yang keluar darah segar. Riwayat Kehamilan : Pasien tidak haid sejak Desember 2008 o HPHT o HPL : 20 November 2008 : 27 Agustus 2009

o Umur kehamilan : 36 Minggu Status Present Status Internus Status Obstetri Abdomen Inspeksi Palpasi Auskultasi His TBJ Genitalia Eksterna Interna : Air ketuban (-), Lendir darah (+), Darah segar (+), vulva oedem : VT tidak dilakukan (-), pus (-), ulcus (-) : Cembung, striae gravidarum (+), bundle of ring (-) : Pada pemeriksaan leopold TFU 3 jari dibawah Proc. Xiphoideus, puki, presentasi bokong : DJJ 12-12-12 : (+) jarang :: Keadaan umum lemah : Mata cunjungtiva anemis (-/-) :

Pemeriksaan penunjang Hb 11,6 g/dL F. DIAGNOSA Pasien GIP0A0 usia 25 tahun hamil 36 minggu, janin tungal, hidup intra uterin, presentasi bokong, punggung kiri, belum inpartu dengan placenta previa. G. SIKAP 1. Pengawasan : KU, vital sign, Hb, PPV 2. Pasang infus RL, rawat inap 3. Akhiri persalinan dengan perabdominal (SC) H. PROGNOSA Kehamilan Persalinan I. EDUKASI : dubia ad bonam : dubia ad bonam

1. Memberitahu tentang dilakukannya terminasi persalinan secara sectio cesaria 2. Memberitahu tidak boleh minum jamu rumput Fatimah selama kehamilan guna keselamatan ibu dan janin 3. Memberitahu tidak boleh memijatkan kandungannya kepada dukun bayi

Anda mungkin juga menyukai