Week 5

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 25

This is it..

Menu ala Quinn


Kelompok H

Skenario
This is it..Menu ala Quinn Ny.XL meminta saran kepada ahli gizi Quinn untuk membuatkan menu untuknya. Berat badannya sekarang sebesar 80 kg dengan tinggi badan 160 cm. data lab terakhir Ny.XL, HDL: 35 mg/dl, LDL: 280 mg/dl, TG: 190 mg/dl, Kolesterol total: 354 mg/dl sedangkan hasil pemeriksaan tekanan darahnya sebesar 115/80 mmHg. Seminggu yang lalu, Ny.XL didiagnosa Dislipidemia oleh dokter. Ny.XL bekerja sebagai pengacara di suatu firma hokum. Beliau tidak memiliki riwayat alergi dan beliau hobi mengkonsumsi goring-gorengan, es krim, susu sapi, yoghurt, keju, dan salad dengan dressing saus mayonnaise. Ny.XL menyiapkan sendiri masakan sehari-hari untuk dia dan suaminya. Ny.XL tertarik dengan saran teman-temannya untuk mengkonsumsi produk komersial pelangsing tubuh. Ahli gizi Quinn mencoba mendesain menu sehari dengan sesuai dengan kondisi Ny.XL. Usia: 30 tahun.

UNCLEAR TERMS
No ISTILAH PENGERTIAN

.
1. Desain Menu Serangkaian menyusun hidangan dalam variasi yang serasi utk memenuhi kebutuhan gizi

seseorang. (Suyatno)
2. Dislipidemia Kelainan dari lipid dan lipoprotein dalam darah. (Dorland)

3.

Produk
Komersial

Barang atau jasa yang dijual atau ditambah


gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasila akhir dari proses produksi itu yang dimaksudkan utk diperdagangkan. (KBBI)

CUES
Ahli gizi mampu mendesain menu sehari dan mampu mengevaluasi ketepatan desain menu tersebut, sesuai dengan status kesehatan pasien dengan diagnosa dislipidemia.

HIPOTESIS

Learning issue
1. Patofisiologi, etiologi, sign/symptom dan faktor risiko dislipidemia 2. Langkah membuat desain menu dan hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain menu 3. Syarat membuat desain menu 4. Evaluasi menu secara umum 5. Analisis data antropometri, biokimia, clinic, dan dietary pasien 6. Intervensi diet yang tepat meliputi prinsip, tujuan, syarat, makanan yang diperbolehkan dan tidak, kebutuhan zat gizi, dan contoh menu untuk klien 7. Rencana evaluasi sesuai dengan intervensi diet yang sudah diberikan 8. Jenis pelangsing tubuh dan kandungannya serta efek terhadap tubuh dan cara kerja 9. Cara Penurunan berat badan yang baik untuk pasien 10. Konsumsi dairy product untuk pasien

Pembahasan Learning Issue

1. Patofisiologi, Etiologi, Sign/Symptom dan Faktor Risiko Dislipidemia a. Patofisiologi

b. Etiologi
Dislipidemia Primer
semua gangguan metabolisme lipoprotein yang terjadi secara genetik.

Dislipidemia Sekunder
Pengenalan sebabsebab dislipidemia sekunder dapat membawa kepada diagnosis dari penyakit utama yang serius dan dapat disembuhkan (made, 2000)

c. Sign and Symptom kenaikan kadar kolesterol total (>240mg/dl), kolesterol LDL(>160 mg/dl), kenaikan kadar trigliserida (>200 mg/dl) penurunan kadar HDL (<40 mg/dl) (gandha,2009)

d. Faktor resiko
Karakterisrik individu:
-jenis kelamin - umur

- Diuretika Thiazide - Golongan Beta blocker

Pengaruh obat-obatan:

Hipotiroid Diabetes Mellitus Penyakit hepar Sindroma nefrotik Hipertensi

Pengaruh Penyakit :

Faktor zat gizi:


Lemak, Kolesterol, Karbohidrat, Protein, Serat

Gaya hidup:
Merokok Alkohol Aktivitas fisik rendah

Status gizi:
Berat badan lebih dan obesitas

Faktor psikososial: Stress kerja

Langkah Membuat Desain Menu Dan Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuat Desain Menu
Langkah langkah membuat desain menu 1. 2. Menentukan kebutuhan energi dan zat gizi Menentukan hidangan dengan memperhatikan variasi atau kombinasi bahan makanan yang digunakan, rasa, rupa dan warna, bentuk, dan konsistensi dari masing-masing hidangan, serta kesukaan atau kegemaran Menentukan jenis serta jumlah bahan makanan yang akan dipilih untuk diolah dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM), sehingga dapat diketahui kandungan energi dan zat gizi yang terdapat pada setiap jenis bahan makanan. Pengolahan bahan makanan, meliputi persiapan, pemasakan, dan penyajian makanan. Assessment kebutuhan dietary sasaran (termasuk prinsip, tujuan, syarat diet)

3.

4. 5.

Lanjutan
6. Assessment karakteristik sasaran 7. Melakukan pendistribusian menu makanan 8. Estimasi biaya dan waktu pengolahan 9. Mengumpulkan sumber-sumber resep 10. Sesuaikan resep dengan kebutuhan pasien 11. Buat siklus menu 12. Buat rencana evaluasi
(Nasoetion & Riyadi, 1995 dalam Murni Mutia Tresnawati, 2009)

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain menu:

(Liswarti, dkk, 2008)

Menghindari pengulangan dan penggunaan bahan pokok, warna, bumbu pada waktu yang dekat Faktor kejiwaan Faktor sosial-budaya Agama dan kepercayaan Latar belakang pendidikan dan pengalaman Lingkungan hidup sehari-hari Tempat asal dan demografi Tujuan Kondisi pasien/klien Sosial budaya Kebutuhan zat gizi Kebiasaan atau pola makan Ketersediaan bahan makanan Budget

Syarat Membuat Desain Menu


Organisasi
Keterampilan dan pengetahuan Terdapat alat pengontrol fungsi program kekuatan pendorong dari system organisasasi Focus pada kebutuhan zat gizi Variasi makanan Cost & Budget Equipment (Peralatan)

Menu makanan
Harus cukup kalori Harus cukup protein Harus cukup lemak Harus cukup vitamin dan mineral Harus memiliki perbandingan yang baik antara Karbo, Prot, Lemak Makanan harus mudah dicerna oleh alat pencernaan Cara memasak Waktu penyajian Flavour (Rasa) Texture Colour

Penyedia menu
Menguasai masalah yang dihadapi pasien Dapat mendaftar jenis makanan yang disukai konsumen Memiliki pengetahuan ilmu bahan makanan Dapat menilai menu secara tepat dan obyektif

Evaluasi Menu secara Umum


a. Checklist for menu evaluation:

Analisis Data Antropometri, Biokimia, Clinic, dan Dietary Pasien


a. Antropometri

IMT = 80/2,56 = 31,25 Obesitas b. Clinic TD = 150/80 Normal c. Dietary Suka gorengan tinggi akan lemak trans yang menyebabkan peningkatan LDL dan penurunan HDL, tinggi oksidan, dan kemungkinan terdapat zat karsinogenik yang dap[at menyebabkan kanker. Yogurt produk susu yang difermentasi . baik bagi tubuh jika tanpa gula yang berlebihan Keju tinggi energy dari lemak d. Biokimia LDL : 280 mg/dL tergolong tinggi (nilai normal : <130 mg/dL) HDL : 35 mg/dL tergolong normal (nilai normal : 30-70 mg/dL) TG : 190 mg/dL tergolong tinggi (nilai normal wanita : 35-135 mg/dL) Kolesterol : 354 mg/dL tergolong tinggi (nilai normal <200 mg/dL) (Kemenkes, 2011)

Intervensi Diet Yang Tepat Meliputi Prinsip, Tujuan, Syarat, Makanan Yang Diperbolehkan Dan Tidak, Kebutuhan Zat Gizi, Dan Contoh Menu Untuk Klien

Prinsip
Rendah Lemak Rendah Energi

Tujuan
Menurunkan berat badan agar menjadi ideal Mengubah jenis dan asupan lemak makanan Menurunkan asupan kolesterol makanan Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karbohhidrat sederhana Mencegah timbulnya penyakit akibat dyslipidemia Mempertahankan penurunan berat badan dalam jangka waktu lama Mencegah peningkatan berat badan kembali (nutrition and Diagnosis Related Care,

Syarat Energy rendah Prtotein cukup 20% Lemak sedang 20% Karbohidrat 60% Serat tinggi 35 gram , Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan AKG. Cairan tinggi sebanyak 22.5 liter untuk memperlancar defekasi.

2006)

Lanjutan Kebutuhan energi:

Makanan yang Diperbolehkan Dan Tidak:

Pengolahan yang dianjurkan:


Dikukus, direbus, disetup, ditumis menggunakan minyak kedele, jagung, wijen dll

Lanjutan
Contoh menu sehari

Makan Pagi

Snack pagi

Makan siang

Snack sore

Makan malam

Roti gandum Selai Nanas Susu skim

Salad buah Perasan jeruk lemon Keju rendah lemak parut

Nasi putih Bayam Tumis tuna tempe kecap Apel

Smoothies banana strawberry (menggunakan susu kedelai)

Nasi Putih Cap cay Pepes ayamtahu

Rencana Evaluasi Sesuai Dengan Intervensi Diet Yang Sudah Diberikan


Evaluasi klinis Perubahan tekanan darah Evaluasi hasil laboratorium HDL, LDL, TG, Kolesterol, dll Evaluasi status gizi IMT, pemantauan perubahan berat badan, dll. Evaluasi rencana diet dan kepatuhannya Food Record Food recall Plate waste, dll (Sudjana, 2005)

Jenis Pelangsing Tubuh Dan Kandungannya Serta Efek Terhadap Tubuh Dan Cara Kerja

Cara Penurunan Berat Badan Yang Baik Untuk Pasien

Cara mempertahankan penurunan berat badan: Baca food label dalam setiap kemasan makanan yang akan dimakan Identifikasi guilty pleasure seperti es krim Kontrol kalori ketika sedang makan diluar Tingkatkan motivasi diet Setelah berolahraga usahakan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang mengenyangkan

Peningkatan aktifitas Fisik:


- Senam Aerobik (800 kal/jam) - Bersepeda (500 100 kal/jam) - Berenang (800 kal/jam) - Lari (800 kal/jam)

Pengaturan pola makan:


Tidak melewatkan sarapan Menghindari minuman beralkohol Menerapkan kebiasaan makan yang benar (Mengunyah makanan dengan benar dan Minum air mineral sebelum makan untuk memperlancar pencernaan) ( Aliza Marcella, 2012)

10. Konsumsi Dairy Product untuk Pasien


Pasien masih boleh mengkonsumsi dairy product, namun frekuensinya perlu dibatasi serta perlu diganti dengan dairy product lain yang rendah lemak.
Makanan yang disukai
Susu

Makanan Pengganti
Susu skim

Keju Yoghurt
Mayonnaise

Keju rendah lemak Yoghurt rendah lemak


Mayonnaise tanpa garam yang dibuat dari lemak tak jenuh

Anda mungkin juga menyukai