IDENTITAS Nama Jenis Kelamin Usia Agama Pendidikan Suku/waga Negara Alamat Status perkawinan Pekerjaan : Ny.

SM : Perempuan : 27 tahun : Islam : SMP (SMA kelas II) : Jawa/Indonesia : Margomulyo, Tayu, Pati : menikah : ibu rumah tangga

Tanggal pemeriksaan : 16 Oktober 2012 Tanggal masuk RSJ No. CM Diperiksa oleh : 10 Oktober 2012 : 073677 :Adhi Gunawan Baskoro, Indri Maharani, Inneke Elysia L

TANDA DAN GEJALA PSIKIATRI Kesadaran dan kognisi A. Kesadaran : suatu kondisi kesigapan mental individu dalam menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam diri. kesadaran psikiatri: Jernih Kesadaran interna : komposmentis

Kompos Mentis : suatu derajat optimal dari kesigapan mental individu dalam menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam dirinya. Individu mampu memahami apa yang terjadi pada diri dan lingkungannya serta bereaksi secara memadai. Contoh : Pasien dapat menanggapi penanya dengan baik. Memberikan atensi dan tidak terlihat bingung ataupun tidak sadarkan diri.

b. Kognisi Kemampuan untuk mengenal atau mengetahui mengenai benda atau keadaan atau situasi, yang dikaitkan dengan pengalaman pembelajaran dan kapasitas intelegensi seseorang. Termasuk dalam fungsi kognitif adalah memori/daya ingat, konsentrasi/perhatian, orientasi, kemampuan berbahasa, berhitung, visuospasial, fungsi eksekutif, abstraksi, dan taraf intelegensi. Contoh : T: ibu ingat ga tadi mas ini namanya siapa? J : mas adhi ya to? T : ooo..iyaa..kalo tadi siang makan apa ibu ingat nda? J: makan lele, sama sayur kunci, sama tahu.. T: oya bu..ibu ini sebenernya lagi di mana sih bu? J : di rumah sakit to mbak.. T : lha kalo yg baju putih-putih itu siapa bu? J : suster to ya.. T : kalo suster kerjaane ngapain to bu? J : ya merawat yang di sini semuanya mba..ngurusi suruh makan, mandi.. T: bu, di sini sudah berapa hari sih? J : Kalo serasa saya sih 3 hari.. T : masa sih byu.. bukannya masuk tanggal 10.. ini jkkan sudah tanggal 16.. brarti berapa hari itu bu? 16 diurangi 10 berapa? J : gatau mba.. T : bu, apel sama jeruk bedanya apa? J : ya apel tu merah, jeruk tu kuning.. T : kalo gini bu, ada orang korupsi, nyuri itu jahat gab u? J : ya jahat to mba.. T : kalo ibu nglayat pake baju merah itu gimana bu? J : ya nda bole to mba..namane nda sopan.. kalo nglayat ya nda bole baju merah, haruse hitam..

c. Perhatian/konsentrasi Usaha untuk mengarahkan aktivitas mental pada pengalaman tertentu. Contoh: T: bu, di sini sudah berapa hari sih? J : Kalo serasa saya sih 3 hari.. T : masa sih byu.. bukannya masuk tanggal 10.. ini jkkan sudah tanggal 16.. brarti berapa hari itu bu? 16 diurangi 10 berapa? J : gatau mba..

d. Orientasi Kemampuan individu untuk mengenali obyek atau situasi sebagaimana adanya. Dibedakan atas orientasi personal/orang, yaitu kemampuan untuk mengenali orang-orang yang sudah dikenalnya. a. Orientasi ruang atau spasial Kemampuan individu untuk mengenali tempat ia berada. Contoh :

T: oya bu..ibu ini sebenernya lagi di mana sih bu? J : di rumah sakit to mbak..

b. Orientasi waktu Kemampuan individu untuk mengenali secara tepat waktu saat individu berada Contoh :

T: bu, ini tanggal berapa ya bu? J : wah ya nda tau mbak..nda ada tanggalan.. T : lha tapi ini pagi siang apa sore ya bu? J : ya siang to mba..panas e gini..moso nda tau..

c. Orientasi personal Kemampuan individu untuk mengemukakan identitas diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. Contoh :

T : lha kalo yg baju putih-putih itu siapa bu? J : suster to ya.. d. Orientasi situasional Kemampuan individu untuk menafsirkan sebab seorang berada di suatu tempat, apa tugas dan keperluannya di situ. Contoh :

T : kalo suster kerjaane ngapain to bu? J : ya merawat yang di sini semuanya mba..ngurusi suruh makan, mandi.. e. Memori/daya ingat Proses pengelolaan informasi, meliputi perekaman-penyimpanan-dan pemanggilan kembali. - Memori segera (immediate memory) Kemampuan mengingat peristiwa yang baru saja terjadi, yakni rentang waktu beberapa detik sampai beberapa menit. Contoh: Contoh : ga tadi mas ini namanya siapa? T: ibu ingat J : wah siapa yasaya kalo nama itu nda bisa hafal mbaa.. T : ooo..iyaa..lha kalo tadi siang makan apa ibu ingat nda? J: makan lele, sama sayur kunci, sama tahu..

- Memori baru (recent memory) Ingatan terhadap pengalaman/informasi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Contoh : T : ibu di sini kemarin-kemarin sholat gak bu? J: endak mba..lha rukuh e kotor, ya najis to yaa.. lantai ne ya kotor, wong ada yang pipis kecret-kecret ya najis to yaa.. - Memori jangka menengah (recent post memory) Ingatan terhadap peristiwa yang terjadi selama beberapa bulan yang lalu. Contoh : T : bu, katanya ibu mertua nya ibu suka nyalahi ibu ya? J : iya mbakk T : ada kejadian yang ibu inget nda, bu ceritanya gimana? J : iya mba.. waktu itu saya tu lagi nggoreng ikan.. ibu saya nanyain terus, iwak e wis dientas rung? trs tak jawab belum.. terus Tanya lagi mba.. iwak e rak mbo entas? gitu terus sih mba..ya sebel to ya saya.. T : lha itu kejadiannya kapan bu? J : dah sui mbaa.. berapa bulan yang lalu gituu.. - Memori jangka panjang Ingatan terhadap peristiwa yang sudah lama terjadi (bertahun-tahun yang lalu). Contoh : T : bu, menikah sudah berapa tahun bu? J : sudah 9 tahun mba.. 2003 nikah e.. T : dulu pertama kali ketemu suaminya gimana bu cerita nya? Masih inget? J : inget eh mba.. dulu tu wong saya ga pacaran.. tau-tau dijodohin, ditanyain, kowe gelem nda sama ini? Wis mapan, wis kerja ya saya mau-mau aja sih mbak.. Terus ya langsung dinikahke..mas kawin e gelang gedee.. EMOSI Suasana perasaan yang dihayati secara sadar, bersifat kompleks, melibatkan pikiran, persepsi dan perilaku individu. a. Mood

Suasana perasaan yang menetap bersifat pervasif dan bertahan lama, yang mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupannya. - Mood hipertimia Suasana perasaan yang secara pervasif memperlihatkan semangat dan kegairahan yang berlebihan terhadap berbagai aktivitas kehidupan. T : bu. Ibu pinter masak apa kalo di rumah? J : ohh.. saya jago masak otak-otak bandeng mba,, enak banget kalo saya yang buat mbak mesti nyoba yoo, nanti kalo main ke rumahku tak buatin mbak.. *dengan ekspresi sangat senang tiba-tiba

b. Afek Respons emosional saat sekarang, yang dapat dinilai lewat ekspresi wajah, pembicaraan, sikap, dan gerak-gerik tubuhnya. - Afek serasi Menggambarkan keadaan normal dari ekspresi emosi yang terlihat dari keserasian antara ekspresi emosi dan suasan yang dihayatinya. T: lha ibu sering sedih gitu bu? J : iya mba..saya kalo dimarahi ibu saya sering nangis, ya sakit ati gitu mbak.. T : lha suami ibu gimana? J : lha ya suami saya nda mbelani saya.. malah ndukung ibunya, saya dimarahi juga eh mba..

PERILAKU MOTORIK Perilaku motorik adalah ekspresi perilaku individu yang terwujud dalam ragam aktivitas motorik.

Contoh : T : lhoo..ibu kok jengkel sama mertua nya kenapa bu? J : ya ibu mertua saya itu mbak.. sering nyeriki saya.. *sambil mengeplak meja* saya diributi terus, wong kan yang punya anak saya, soal pampers aja dicereweti..

PROSES PIKIR 1. Gangguan bentuk pikir/arus pikir a. Asosiasi longgar : gangguan arus pikir dengan ide-ide yang berpindah dari satu subjek ke subjek lain yang tidak berhubungan sama sekali; dalam bentuk yang lebih parah disebut inkoherensia. Contoh : T: bu suaminya kerja apa? J: kerja tambak bandeng.. Saya pinter lho masak bandeng.. di otak-otak enak mbaa.. tapi bukan otak yang di kepala itu.. ya digiling terus dibuat otak-otak.. nek otak dari kepala bandeng ya cuilikk.. di buat pepes bandeng juga enak lho mbak..makan sama sambel sedeepp..

ISI PIKIR Gangguan Isi pikir: 1. Waham atau delusi: suatu perasaan keyakinan atau kepercayaan yang keliru, berdasarkan simpulan yang keliru tentang kenyataan eksternal, tidak konsisten dengan intelegensia dan latar belakang budaya pasien, dan tidak bisa diubah lewat penalaran atau dengan jalan penyajian fakta.

Jenis- jenis waham: a. Waham paranoid: termasuk didalamnya waham kebesaran, waham

kejaran/presekutorik, waham rujukan (reference), dan waham dikendalikan. Waham kebesaran : keyakinan atau kepercayaan, biasanya psikotik sifatnya, bahwa dirinya adalah orang yang sangat kuat, sangat berkuasa atau sangat besar. Contoh : T : ibu, ibu ada kehebatan apa gitu bu? Kelebihan apa? J : ga ada mba.. tapi kalo mengaji saya pintar.. saya sehari bisa ngajiiiii terus.. saya itu ya satu quran bisa katham 1 bulan..full.. T : oohh..ibu pernah juara ngaji juga? J : ohh iyaa saya itu dulu pernah juara ngajii.. saya tu pinter mba ngaji nya.. orangorang jadi iri sama sayaaa

PERSEPSI Halusinasi Persepsi atau tanggapan palsu, tidak berhubungan dengan stimulus eksternal yang nyata; maenghayati gejala-gejala yang dikhayalkan sebagai hal yang nyata. Halusinasi auditorik : persepsi suara yang keliru, biasanya berupa suara orang meski dapat saja berupa suara lain seperti musik.

Contoh : T : ibu, ibu sering denger suara-suara apa gitu ga bu? J : pernah mbasuara jin.. T : suaranya suara siapa bu? Laki-laki atau perempuan? J : suaranya perempuan mba.. T : suaranya satu atau rame-rame? J : Cuma satu mba..perempuan T : Suaranya ngomong apa itu bu? J : ya ituu..suru saya nekek ibu mertua saya, suru njahatintapi saya itu ga ngerasa nekek ibu saya mba.. wong saya lagi makein celana anak saya..

DAYA NILAI Kemampuan untuk menilai situasi secara benar dan bertindak yang sesuai dengan situasi tersebut. 1. Daya nilai sosial

Kemampuan seseorang untuk menilai situasi secara benar (situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari) dan bertindak yang sesuai dalam situasi tersebut dengan memperhatikan kaidah sosial yang berlaku di dalam kehidupan sosial budayanya. Pada gangguan jiwa berat atau kepribadian antisosial maka daya nilai sosialnya sering terganggu. Contoh : T : bu, dulu waktu di rumah kalau mertua ibu marah-marah sama ibu, soal ngurus anak, terus ibu ngapain? J : Saya diem aja mba.. Marah sih rasanya.. tapi kan saya ga bisa apa-apa ya mbaa..Dia kan ibunya suami saya..

2. Uji Daya Nilai Kemampuan untuk menilai situasi secara benar dan bertindak yang sesuai dalam situasi imajiner yang diberikan. Contoh : T : Bu, kalau ibu nemu dompet jatuh di jalan, ada KTP sama uang, ibu terus gimana Bu? J : Ya saya kembaliin ke pemiliknya mba..atau kalo nda ya saya bawa ke kantor polisi, biar dicari pak polisi Kalo saya ngambil kan namanya nyuri toh mba..

TILIKAN Kemampuan seseorang untuk memahami sebab sesungguhnya dan arti dari suatu situasi (termasuk di dalamnya dari gejala itu sendiri). Tilikan derajat : ambivalensi terhadap penyakitnya. T : ibu 2 sebenernya itu sakit apa to bu?kok sampe dibawa ke sini? Contoh :J : ya itu mba..saya itu suka mandi, sering mandi, sering ngaji T : lha dulu pernah ke RSJ juga? J : kalo dulu pernah mba.. soalnya saya stress, ngamuk-ngamuk, mecah kaca.. tapi abis itu kan minum obat terus ya sudah.. T : lha yang sekarang itu sakit gitu juga bu? J : lha endak itu mbak..gatau kenapa dibawa ke sini..

TUGAS TANDA DAN GEJALA GANGGUAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

Disusun oleh: Inneke Elysia Lavender G2A008098

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012